Bab I Revisi Fiks Nika
Bab I Revisi Fiks Nika
Bab I Revisi Fiks Nika
PENDAHULUAN
Persalinan yaitu suatu proses pembukaan dan penutupan kembali jalan lahir
yang disertai dengan turunnya janin dan plasenta sehingga keluar secara lengkap,
sedangkan kelahiran merupakan proses turunnya janin dari dalam jalan lahir
yang mampu hidup di luar kandungan melalui proses seperti penipisan dan
waktu yang sudah ditentukan. Persalinan yang dilakukan secara Sectio Caesarea
(SC) merupakan resiko tinggi dari persalinan pervaginam (Rohani, Saswita, &
Marisah, 2011).
Kematian ibu sangat komplek, sehingga mencapai 800 ribu perhari ibu
kecemasan pada saat proses persalinan. Kecemasan pada ibu hamil dapat
berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin. Status paritas sebagai salah satu
koping ibu yang berpengaruh terhadap seberapa besar tingkat kecemasan ibu
dalam menghadapi persalinan. Paa ibu yang akan melahirkan dengan operasi
ibu berkisar 305 per 100.000. Dari 14.640 total kematian ibu yang dilaporkan
hanya 4.999, berarti ada 9.641 yang tidak dilaporkan ke pusat. Dari data tersebut,
ada 83.447 kematian ibu di desa maupun kelurahan, sementara di Puskesmas ada
9.825 kematian ibu, dan 2.868 kematian ibu di rumah sakit ( Kemenkes, 2019 )
Angka kematian ibu di Jawa Barat tahun 2017 berdasarkan profil kesehatan
2017 sebanyak 76,03 per 100.000 KH, jika dibandingkan dengan proporsi AKI
tahun 2017 yang ditargetkan maka AKI Provinsi Jawa Barat sudah berada
dibawah target nasional (MGDS) tahun 2015. Jawa Barat secara parsial sejak
Barat (1977-1980), Dari hasil study dan survey gambaran AKI di Jawa Barat
sejak tahun 1977 sampai dengan 2012 berkisar antara 150 sampai dengan
450/100.000 kelahiran hidup. Kematian Bayi pada tahun 2017 sebesar 3,4/1000
kelahiran hidup.
Menurut Dinas kesehatan Kota Tasikmalaya pada tahun 2019 Angka
kasus.
30,3%, eklampsia 27,1%, dan infeksi 7,3% (SDKI, 2012). Sementara 26,6%
penyebab kematian neonatal umur 0-6 hari berupa IUFD (Intera Uterine Fetal
2016) Resiko penyumbang kematian ibu dan anak diakibatkan oleh anemia
(37,1%) Kekurangan Energi Protein Kronis (KEK) 24,2%, dan hipertensi pada
adapun kematian diakibatkan karena abortus terinfeksi dan partus lama. Kejadian
partus lama atau partus kasep terjadi sebesar 1,8% di Indonesia (SDKI, 2012).
Sitepu, 2016).
Kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan merupakan hal yang begitu
ke level yang lebih tinggi dan meningkatkan resiko cedera. Misalnya, ibu yang
dalam Novitasari dkk (2013) menunjukkan bahwa dari 20 orang responden ibu
hamil anak pertama (primigravida), diperoleh hasil sekitar 75% atau 15 orang
mengalami tingkat kecemasan sedang. Tingkat kecemasan pada ibu hamil anak
pertama (primigravida) lebih tinggi dari pada dengan ibu hamil lebih dari satu
12.230.142 juta jiwa dari 30% diantaranya disebabkan oleh kecemasan karena
penolong pada saat persalinan akan memberi kenyamanan saat bersalin dalam
positif bagi ibu bersalin seperti mengurangi rasa nyeri, mengurangi kecemasan
sebesar 28%. Pemberian dukungan ini adalah menjadi tugas bidan, dimana bidan
terjadi, masih banyak ibu bersalin yang tidak bisa dilakukan komunikasi
terapeutik pada saat pesalinan sehingga tingkat kecemasan tidak terkontrol dan
terjadi teknik mengedan yang tidak teratur, untuk itu sangat diperlukan bagi ibu
masalah untuk perawat ataupun klien karena proses keperawatan tidak berjalan
memuaskan dan membuat pasien menjadi marah, hal ini terkadang disebabkan
Masalah keperawatan yang sering muncul pada proses persalinan kala 1 fase
aktif yaitu, penurunan stamina, tidak suka diajak bicara atau diberi nasehat
mengenai apaa yang harus dilakukan, fokus beruag untuk mengendalikan rasa
Hasil penelitian Wildan dan Palupi 2016, analisa data yang menggunakan uji
statistik korelasi Chi Square yang kemudian dikonfirmasikan dengan Chi Square
tabel, hasil yang diperoleh X2 hitung 10,582 sedangkan X2 tabel 9,488 dengan
taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 4 maka X2 hitung lebih besar dari X2
komunikasi teraputik dengan lama kala I dan Kala II persalinan dengan nilai
(0,000) < α (0,05) pada kala I, nilai (0,007) < α (0,05) pada kala II dan nilai
(0,000) < α (0,05) pada total lama persalinan. Disarankan klinik bersalin
Tasikmalaya. Rumah sakit ini sudah termasuk rumah sakit tipe B non Pendidikan
dan menjadi pusat rujukan untuk wilayah Priangan timur. Unit pelayanan yang
terdapat 294 ibu bersalin pada bulan Januari dan Febuari tahun 2020, melalui
pengamatan terhadap 5 orang ibu bersalin kala 1, empat (4) ibu bersalin
peningkatan nyeri, dan cemas karena tidak didampingi suami. dan ke empat ibu
sebelum dan saat persalinan. Sedangkan satu (1) ibu bersalin yang diberi
terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien persalinan kala 1 fase aktif di ruang
pasien persalinan kala 1 fase aktif di ruang bersalin RSUD Dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
kecemasan pasien persalinan kala 1 fase aktif di ruang bersalin RSUD Dr.
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Praktis
keperawatan maternitas.
d. Bagi penulis