Teori Belajar Bahasa
Teori Belajar Bahasa
Teori Belajar Bahasa
Keenam hal di atas ini adalah beberapa argumentasi yang diajukan oleh kaum Nativis
untuk menunjukkan bahwa anak-anak telah dilengkapi dengan alat khusus untuk
memperoleh bahasa, baik tata bahasa, sistem bunyi, maupun kosakatanya. Tanpa
LAD, tanpa dibekali kemampuan yang dibawa sejak lahir, mustahil anak-anak dapat
memiliki kemahiran berbahasa.
E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Nativisme
Kelebihan
1. Dapat menonjolkan bakat yang manusia miliki
Melalui adanya teori ini besar harapan bagi manusia dapat memaksimalkan
bakat dan kemampuan dasar yang mereka miliki karena sudah mengetahui bakat
yang dapat ia kembangkan. Hal ini, nantinya mempermudah manusia menumbuh
kembangkan sesuatu hal yang berpotensi besar untuk dirinya agar mengalami
kemajuan hidup.
2. Mendorong perwujudan diri sebagai manusia berkompetensi
Teori tersebut memberikan harapan yang besar untuk manusia untuk lebih
inovatif serta kreatif didalam usahanya untuk mengembangkan bakat dan minat
supaya berkompeten sebagai manusia yang mampu melewati persaingan dengan
manusia lain didalam menghadapi rintangan dan tantangan era modern yang kian
hari semakin dibutuhkannya insan berkompeten yang memiliki keunggulan lebih
dibanding lainnya.
3. Membantu manusia dalam penentuan dari sebuah pilihan
Diharapkan dengan teori tersebut manusia mampu memiliki sikap bijak
didalam menentukan setiap pilihan mereka, dan jika pilihannya telah ditentukan
ia akan mempunyai komitmen tinggi dan berpegang secara teguh dalam pilihan
yang ia pilih tersebut serta memiliki keyakinan ia telah memilih pilihan terbaik.
4. Mendorong perkembangan potensi diri manusia.
Agar manusia mempunyai peranan aktif dalam mengembangkan potensi diri
yang dimiliki agar mereka menjadi pribadi dengan ciri khas ataupun ciri khusus
selaku jati diri manusia.
Kekurangan
Pandangan negative dari teori ini adalah seolah-olah manusia memiliki sifat-
sifat sulit diubah karena sifat-sifat turunan telah melekat padanya sejak lahir. Teori
ini berasumsi keturunan baik psti menjadi sosok baik dan keturunan jahat menjadi
sosok jahat. Dengan kata lain menyatakan bahwa sifat manusia merupakan hal
permanen tidak dapat diubah oleh siapapun dan apapun. Pandangan berikutnya
adalah tentang pendidikan hanya menjadi hal pesimistis serta mendeskreditkan
golongan manusia yang hanya “kebetulan” mempunyai keturunan yang tak baik.
F. Teori nativisme dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat diimplementasikan
melalui beberapa cara, yaitu:
1. Memberikan pengalaman langsung
Memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran bahasa Indonesia
akan membantu siswa mempelajari bahasa secara alami seperti anak kecil yang
belajar bahasa mereka. Siswa dapat diberi kesempatan untuk berbicara langsung
dengan penutur asli bahasa Indonesia atau melakukan aktivitas yang melibatkan
penggunaan bahasa seperti berkunjung ke pasar tradisional, berkomunikasi dengan
tetangga, atau melakukan kegiatan yang menuntut penggunaan bahasa Indonesia
secara aktif.
2. Menggunakan media elektronik
Implementasi teori nativisme juga dapat dilakukan dengan menggunakan
media elektronik seperti video atau audio yang menampilkan penutur asli bahasa
Indonesia yang berbicara secara alami. Siswa dapat diminta untuk menonton atau
mendengarkan rekaman tersebut secara teratur untuk membantu mereka
mempelajari tata bahasa dan kosakata bahasa Indonesia dengan lebih efektif.
3. Menggunakan metode komunikatif
Metode komunikatif adalah pendekatan yang memiliki kesamaan dengan teori
nativisme dalam memperkenalkan bahasa seperti anak kecil alami. Metode ini fokus
pada kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam bahasa target siswa yang
sedang dipelajari. Oleh karena itu, siswa akan ditempatkan dalam situasi
komunikatif yang melibatkan penggunaan bahasa Indonesia secara aktif.
4. Menggunakan lingkungan yang mendukung
Lingkungan belajar yang mendukung adalah elemen penting dalam
implementasi teori nativisme. Lingkungan yang mendukung memiliki unsur
penggunaan bahasa Indonesia secara aktif, seperti poster dengan kosakata bahasa
Indonesia yang dipajang di kelas atau di sekitar sekolah, serta dukungan penutur
asli bahasa Indonesia yang dapat berinteraksi dengan siswa dan memberikan
masukan terkait penggunaan bahasa Indonesia.
Dalam praktiknya, penerapan teori nativisme dalam pembelajaran bahasa Indonesia
banyak dilakukan melalui penggunaan metode pembelajaran yang difokuskan pada
penggunaan bahasa secara alami dan komunikatif. Penting untuk memperhatikan
lingkungan belajar yang mendukung dan memanfaatkan teknologi untuk membantu
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. bahasa Indonesia secara efektif.