Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

TESIS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KASUS EMPIRIS DI PONDOK


PESANTREN MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH
SAWAH DANGKA

Proposal Tesis

Oleh :
YOGA AMARTA
NIM. 22147012

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan islam yang ada di Indonesia.

Pesantren dalam perjalanannya telah mengalami perubahan dan penyesuaian

dengan perubahan pendidikan Indonesia. Pada awalnya pola manajemen

pesantren sangat bergantung kepada kiyai, namun seiring dengan berkembangnya

pendidikan Indonesia pesantren mulai menyesuaikan dengan membuka kelas

pendidikan formal dengan pola pembelajaran klassikal dengan tidak hanya

mengajarkan pembelajaran agama tetapi juga materi umum. Pesantren pun saat

ini telah berada dibawah naungan Kementerian Agama RI dengan jenjang


(Faruk, 2023)
pendidikan MI, MTs, MA dan PTAI .

Kelebihan pesantren dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya

adalah pesantren mampu menghasilkan lulusan yang memiliki karakter religious

skillfull people, religious community leader dan religious intelektual. Religious

skillfull people adalah karakter seseorang yang memiliki iman yang tangguh yang

tercermin dalam perilaku sehingga menjadi pribadi yang terampil, cerdas dan

mandiri. Religious community leader adalah karakter pribadi yang ikhlas, mandiri

dan cerdas serta menjadi sosok pemimpin dalam kehidupan sosial masyarakat.

Sedangkan religious intelektual adalah pribadi yang memiliki integritas, cakap

dan objektif dalam melakukan analisis tanpa dipengaruhi oleh kepentingan


(Sutrisno, 2021)
sepihak . Lulusan pesantren tidak hanya memiliki ilmu agama

tetapi juga

1
2

terampil, cerdas, mandiri dan memiliki kecakapan dalam menjalin interaksi sosial

di lingkungan masyarakat.

Keunggulan yang dimiliki pesantren ini menjadikan pesantren sebagai

lembaga pendidikan yang masih eksis dan diminati oleh masyarakat ditengah

muncul dan berkembangnya berbagai lembaga pendidikan formal saat ini. Hal ini

dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pesantren yang ada saat ini. Berdasarkan

data dari kementerian agama pada tahun 2022, saat ini ada sekitar 39.043

pesantren se-Indonesia. Jumlah pondok pesantren ini meningkat pesat dari tahun

2015 yang berjumlah sebanyak 28.961 pesantren. Di Sumatera Barat sendiri pada

tahun ajaran 2022/2023 terdapat sebanyak 272 pesantren dengan jumlah

pesantren terbanyak berada pada wilayah Kabupaten Agam dengan jumlah 38

pesantren. Jumlah ini jauh meningkat jika dibandingkan pada tahun 2020 dimana

Sumatera Barat saat itu memiliki pesantren sebanyak 151 pesantren.

Banyaknya jumlah pesantren ini tidak terlepas dari tingginya keinginan dan

harapan dari setiap orang tua agar anaknya mendapatkan pendidikan di pesantren

dan terbebas dari pengaruh negatif pergaulan dunia luar. Pesantren tidak hanya

menawarkan fungsi pendidikan namun juga fungsi pengawasan. Pendidikan

dengan sistem pesantren adalah integrasi sistem pendidikan agama dan madrasah

(sekolah) yang menekankan pada penanaman nilai-nilai moral peserta didik,

pembangunan karakter dan keterampilan dengan pelayanan pendidikan 24 jam.

Peningkatan jumlah pesantren ini memberi dampak lahirnya iklim

persaingan diantara pesantren dalam mendapatkan calon santri baru. Orang tua

akan memiliki banyak pilihan dan semakin selektif untuk memilih pesantren yang
3

bermutu untuk pendidikan anaknya. Meskipun biaya masuk dan pendidikan di

pesantren sangat lah besar, hal ini tidak menurunkan minat dan keinginan dari

orang tua dan calon santri untuk mendapatkan tempat pendidikan terbaik.

Pesantren yang memiliki prestasi bagus dengan program-program unggulan yang

berkualitas akan menjadi pilihan utama, sedangkan pesantren yang kurang

berkualitas akan semakin terpinggirkan (Aulia, 2021).

Salah satu pondok pesantren yang terdapat di Kabupaten Agam yang ikut

merasakan iklim persaingan ini adalah Pondok Pesantren Muallimin

Muhammadiyah Sawah Dangka. Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah

Sawah Dangka mulai dikenal masyarakat karena memiliki program unggulan

Tahfizhul Qur’an dan berhasil menghasilkan lulusan penghafal qur’an dengan

jumlah hafalan 15 sampai 30 Juz setiap tahunnya. Namun dalam beberapa tahun

terakhir, banyak Pondok Pesantren dan Sekolah Islam Terpadu yang ikut

mengembangkan program unggulan yang sama, sehingga terjadi penurunan

jumlah santri dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari data

penerimaan santri baru dalam 4 tahun terakhir dimana pada tahun pelajaran

2020/2021 jumlah santri baru berjumlah sebanyak 329 orang, tahun pelajaran

2021/2022 sebanyak 259 orang, tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak 237 orang

dan tahun pelajaran 2023/2024 sebanyak 219 orang. Selain karena faktor

bertambahnya jumlah sekolah dengan program yang sama, berkurangnya jumlah

santri ini juga disebabkan karena berkurangnya mutu dan kualitas pelayanan

pendidikan di Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka.


4

Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan antar sekolah yang

semakin ketat saat ini, maka tidak ada pilihan lain selain meningkatkan kualitas

dan mutu layanan dari pesantren. Salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas

pendidikan agar menjawab tantangan zaman yang kompetitif adalah dengan cara
(Septuri, 2021, p. 158)
membenahi sumber daya manusia . Menurut Schermerhon
(Wijaya et al., 2019, p. 1)
(1996) dalam sumber daya manusia adalah setiap

individu atau sekolompok orang yang membantu organisasi dalam menghasilkan

barang dan jasa. Nawawi (2001) menjelaskan bahwa sumber daya manusia

merupakan aset dan berfungsi sebagai modal yang dapat mewujudkan eksistensi
(Witono, 2023)
organisasi. menambahkan bahwa sumber daya manusia adalah

penentu tercapai atau tidaknya tujuan dari suatu organisasi. Meskipun suatu

lembaga pendidikan telah memiliki dukungan teknologi, informasi dan sarana

prasarana yang baik namun apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia

yang handal maka mutu pendidikan akan sulit dicapai.

Menurut (Syafii, 2019) kualitas dan mutu dari suatu lembaga pendidikan

sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia dan bagaimana

pengelolaan sumber daya manusia pada lembaga tersebut. Peningkatan kinerja

sumber daya manusia sangat tergantung kepada manajemen SDM yang terarah

dan sistematis. Rendahnya kualitas pengelolaan SDM akan mempengaruhi

kualitas layanan dan program di pondok pesantren. Oleh karena itu sangat

penting bagi sebuah lembaga pendidikan untuk memberikan perhatian terhadap

pengelolaan sumber daya manusia karena hanya dengan kesiapan manajemen

SDM lah suatu lembaga pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas


5

pendidikan sehingga mampu bertahan menghadapi persaingan pada saat ini


(Jumadi, 2023)
.

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau seni yang mengatur

tentang proses pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif

dan efisien untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi


(Syarief et al., 2022, p. 2)
. Fokus dari manajemen sumber daya manusia adalah mengatur peran dari

sumber daya manusia agar dapat bekerja dengan tepat dan memiliki kemampuan
(Miranti, 2023)
dalam menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien . Ruang

lingkup manajemen sumber daya manusia mencakup fungsi manajemen dan

fungsi operasional. Fungsi manajemen mencakup fungsi perencanaan, fungsi

pengorganisasian, fungsi pengarahan dan fungsi pengendalian. Sedangkan fungsi

operasional meliputi pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi,


(Saefulloh et al., 2019)
integrasi, pemeliharaan dan pemisahan hubungan kerja .

Setelah melakukan pengamatan langsung kegiatan dilapangan, peneliti

melihat bahwa pengelolaan SDM di Pondok Pesantren Muallimin

Muhammadiyah Sawah Dangka belum berjalan dengan baik. Salah satu

indikasinya dilihat dari proses rekrutmen dan seleksi guru dan pegawai dimana

banyak tenaga pendidikan yang tidak linier antara latar belakang pendidikan

dengan pekerjaannya. Indikasi lain adalah lemahnya pendeskripsian tupoksi

kerja, minimnya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, sistem

kompensasi dan insentif yang tertutup dan belum sesuai dengan beban kerja serta

belum berjalannya penilaian dan evaluasi kinerja. Guru dan Pegawai belum

merasakan adanya pemeliharaan hubungan kerja, proteksi dan perhatian terhadap


6

konflik dan stres kerja yang berdampak menurunnya motivasi dan kepuasan

kerja.

Fenomena masalah sumber daya manusia yang terjadi di Pondok Pesantren

Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka terjadi karena belum adanya panduan

atau acuan dalam pengelolaan SDM. Panduan yang dimaksud yaitu berupa buku

pedoman dan bahan ajar manajemen SDM Pesantren. Maka dari itu peneliti

bertujuan membuat sebuah buku pedoman dan bahan ajar manajemen sumber

daya manusia yang bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan SDM di

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka.

Buku pedoman merupakan buku yang berisi informasi, petunjuk, panduan

atau prosedur dalam melakukan suatu kegiatan. Buku pedoman biasanya

menjelaskan bagaimana sesuatu dikerjakan (how to do it), dimulai dari

mempersiapkan hingga melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan bahan ajar adalah

bahan atau materi ajar yang telah disusun secara sistematis yang digunakan untuk

menampilkan kompetensi yang akan dipelajari secara utuh. Buku pedoman dan

bahan ajar memiliki sifat unik yang artinya bahwa baik buku pedoman dan bahan

ajar hanya dapat digunakan oleh kalangan / audiens tertentu. Buku pedoman dan

bahan ajar juga bersifat spesifik. Artinya baik buku pedoman dan bahan ajar

dirancang atau disusun untuk memenuhi tujuan pembelajaran tertentu


(Waraulia, 2020)
.

Saat ini telah banyak buku panduan pengelolaan pesantren atau buku

manajemen sumber daya manusia yang beredar berupa buku cetak atau buku

digital. Namun buku yang telah ada belum tersusun secara spesifik atau khusus
7

sesuai dengan kebutuhan dan kasus yang terjadi. Agar mudah dipahami dan tepat

sesuai kebutuhan, peneliti menggunakan pendekatan kasus empiris dalam

pengembangan buku pedoman dan bahan ajar ini.

Pendekatan kasus empiris adalah pendekatan dalam manajemen yang fokus

kepada kasus dan pengalaman yang telah terjadi dimasa lalu. Beberapa kasus

yang pernah terjadi dianalisis kemudian ditarik kesimpulan dan dijadikan

pedoman berfikir dalam pengelolaan manajemen untuk diterapkan pada masa kini

maupun pada masa depan. Pendekatan ini dipilih dengan tujuan agar buku

pedoman dan bahan ajar yang dikembangkan sesuai dengan permasalahan yang

terjadi di Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka sehingga

bisa memberikan manfaat nyata bagi pimpinan pondok dalam mengelola dan

menyelesaikan masalah-masalah sumber daya manusia.

Berdasarkan hal tersebut, keberadaan buku pedoman dan bahan ajar

manajemen sumber daya manusia ini sangat penting bagi Pondok Pesantren

Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka. Dengan mengamati uraian tersebut,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan

Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Menggunakan Pendekatan

Kasus Empiris di Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah

Dangka.

B. Identifikasi Masalah

1. Menurunnya kualitas penyelenggaraan pelayanan pendidikan di Pondok

Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka


8

2. Pengelolaan sumber daya manusia di Pondok Pesantren Muallimin

Muhammadiyah Sawah Dangka belum tertata dengan baik.

3. Belum adanya buku pedoman dan bahan ajar manajemen sumber daya

manusia di Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini difokuskan pada

pengembangan buku pedoman dan bahan ajar manajemen sumber daya manusia

dengan menggunakan pendekatan kasus empiris, sebagai panduan dalam

pengelolaan sumber daya manusia di Pondok Pesantren Muallimin

Muhammadiyah Sawah Dangka.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah validitas buku pedoman dan bahan ajar manajemen

sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan kasus empiris di

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka?

2. Bagaimanakah kepraktisan buku pedoman dan bahan ajar manajemen

sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan kasus empiris di

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka?

3. Bagaimanakan efektifitas buku pedoman dan bahan ajar manajemen

sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan kasus empiris di

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka?


9

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui validitas buku pedoman dan bahan ajar manajemen

sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan kasus empiris di

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka

2. Untuk mengetahui kepraktisan buku pedoman dan bahan ajar manajemen

sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan kasus empiris di

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka

3. Untuk mengetahui efektifitas buku pedoman dan bahan ajar manajemen

sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan kasus empiris di

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan ide dan pengetahuan khususnya dalam manajemen

sumber daya manusia di pondok pesantren.

b. Meningkatkan pemahaman mengenai manajemen sumber daya

manusia.

c. Menjadi pedoman dalam proses pengelolaan manajemen sumber daya

manusia di pondok pesantren.

2. Manfaat Praktis

a. Pondok Pesantren

Menjadi sumber referensi dan acuan yang dapat mendukung proses

pengelolaan manajemen sumber daya manusia di pesantren.


10

b. Pimpinan Pondok Pesantren

1) Menjadi sumber informasi dan pengetahuan dalam melakukan

evaluasi dan perbaikan dalam mengelola sumber daya manusia di

pondok pesantren

2) Menjadi panduan bagi pimpinan pondok pesantren dalam

mengelola sumber daya manusia di pondok pesantren.

c. Peneliti

1) Memperoleh informasi dan pengetahuan terkait manajemen

sumber daya manusia di pondok pesantren

2) Menghasilkan suatu karya berupa buku pedoman dan bahan ajar

manajemen sumber daya manusia di pondok pesantren

3) Dapat dijadikan sebagai sumber referensi ilmiah bagi penelitian

lain

G. Spesifikasi Produk Penelitian

Produk penelitian ini berupa buku pedoman dan bahan ajar manajemen sumber

daya manusia Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka

dengan menggunakan pendekatan kasus empiris. Spesifikasi produk dalam buku

pedoman dan bahan ajar manajemen SDM Pondok Pesantren Mua’llimin

Muhammadiyah Sawah Dangka adalah :

1. Buku Pedoman Manajemen SDM Pondok Pesantren Mua’llimin

Muhammadiyah Sawah Dangka

a. Cover Buku pedoman manajemen SDM


11

Cover buku terdiri dari judul, nama penulis, dan background Pondok

Pesantren Mua’llimin Muhammadiyah Sawah Dangka.

b. Isi Buku Pedoman

1) Pedoman menumbuhkan motivasi dan kepuasan kerja

2) Pedoman rekrutmen dan seleksi

3) Pedoman analisis dan rancangan pekerjaan

4) Pedoman perencanaan dan pengembangan karir

5) Pedoman penilaian kinerja

6) Pedoman pemberian kompensasi

7) Pedoman keselamatan dan kesehatan kerja

2. Bahan Ajar Manajemen SDM Pondok Pesantren Mua’llimin

Muhammadiyah Sawah Dangka

a. Slide persentasi materi manajemen SDM

b. Buku Ajar materi manajemen SDM

1) Konsep dasar manajemen SDM

2) Konsep motivasi dan kepuasan kerja

3) Metode rekrutmen dan seleksi

4) Konsep analisis pekerjaan

5) Konsep perencanaan dan pengembangan karir

6) Konsep penilian kinerja

7) Konsep kompensasi
12

8) Konsep keselamatan dan kesehatan kerja (Konflik, stres kerja,

proteksi)

H. Kebaharuan dan Orisinalitas

Produk dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan buku

pedoman dan bahan ajar manajemen sumber daya manusia di Pondok Pesantren

Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka. Saat ini di Pondok Pesantren

Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka belum ada buku pedoman dan bahan

ajar yang digunakan sebagai panduan manajemen sumber daya manusia. Adapun

perbedaan buku pedoman dan bahan ajar yang dikembangkan pada penelitian ini

terletak pada pendekatan yang digunakan. Buku pedoman dan bahan ajar ini

dikembangkan menggunakan pendekatan kasus empiris yang didasarkan pada

kasus dan masalah-masalah pengelolaan sumber daya manusia di Pondok

Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka. Sehingga buku pedoman

dan bahan ajar ini bersifat spesifik disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan

untuk memperbaiki manajemen sumber daya manusia di Pondok Pesantren

Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka.

I. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran, penelitian ini menggunakan beberapa

istilah spesifik. Oleh sebab itu perlu dijelaskan definisi operasional sebagai

berikut:
13

1. Pengembangan yang dimaksud di sini yaitu menghasilkan produk yaitu

buku pedoman dan bahan ajar manajemen sumber daya manusia

menggunakan pendekatan kasus empiris di Pondok Pesantren Mua’llimin

Muhammadiyah Sawah Dangka.

2. Sumber daya manusia adalah setiap individu atau sekolompok orang yang

membantu organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa

3. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau seni yang mengatur

tentang proses pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya manusia secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi

4. Buku pedoman merupakan buku yang berisi informasi, petunjuk, panduan

atau prosedur dalam melakukan suatu kegiatan.

5. Bahan ajar adalah suatu bahan atau materi ajar yang telah disusun secara

sistematis yang digunakan untuk menampilkan kompetensi yang akan

dipelajari secara utuh.

6. Pendekatan kasus empiris adalah pendekatan dalam manajemen yang

fokus kepada kasus dan pengalaman yang telah terjadi dimasa lalu.

Beberapa kasus yang pernah terjadi dianalisis kemudian ditarik

kesimpulan dan dijadikan pedoman berfikir dalam pengelolaan

manajemen untuk diterapkan pada masa kini maupun pada masa depan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Faruk, R. (2023). Pengembangan Model Manajemen Transformatif Pondok Pesantren.


DIRASAH, 6(1). https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/dirasah

Jumadi, A. (2023). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM


MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI
AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH DEPOK. UNISAN JOURNAL : Jurnal
Manajemen Dan Pendidikan Islam, 02(02).
https://journal.an-nur.ac.id/index.php/unisanjournal
Miranti. (2023). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN IBNUL
AMIN PAMANGKIH PUTERI. Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 2987–7768.
Saefulloh, A., Zulkarnaen, F., & Sadiah, D. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) Pondok Pesantren. Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah, 4, 403–422.
https://doi.org/10.15575/tadbir
Septuri. (2021). MANAJEMEN PONDOK PESANTREN: Pengantar Penerapan Fungsi
Manajemen. Pusaka Media.
Sutrisno. (2021). ANALISIS FAKTOR PENENTU MINAT SISWA MEMILIH
SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PESANTREN TAHFIZH
DAARUL QUR’AN LAMPUNG. JOURNAL OF ISLAMIC BUSINESS
MANAGEMENT STUDIES, 2(2), 106–114.
Syafii, A. M. (2019). MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DI PONDOK PESANTREN MODERN NURUL IMAN PARUNG BOGOR. Institut
PTIQ Jakarta.
Syarief, F., Kurniawan, A., Widodo, Z. D., Nugroho, H., Rimayanti, & Siregar, E.
(2022). Manajemen Sumber Daya Manusia (K. P. Utomo, Ed.). Widina Bhakti
Persada.
Waraulia, A. M. (2020). BAHAN AJAR: TEORI DAN PROSEDUR PENYUSUNAN (D.
Puspitasari, Ed.; Cetakan Pertama). UNIPMA Press.
Wijaya, C., Hidayat, R., & Rafida, T. (2019). Manajemen Sumber Daya Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (Abdillah, Ed.). LPPPI.
Witono, N. (2023). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN
UTSMAN BIN AFFAN BATAM. UNISAN JOURNAL : Jurnal Manajemen Dan
Pendidikan Islam, 02(02). https://journal.an-nur.ac.id/index.php/unisanjournal

Anda mungkin juga menyukai