PPKN Ancaman, Tantangan, Hambatan, Dan Gangguan
PPKN Ancaman, Tantangan, Hambatan, Dan Gangguan
PPKN Ancaman, Tantangan, Hambatan, Dan Gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dapat datang dari mana saja di dunia,
missalnya, dari luar negeri atau bahkan di dalam negeri.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa.
Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk menggugah
kemampuan.
Hambatan adalah usaha yang adadan berasal dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau
memiliki tujuan untuk melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional.
Gangguan merupakan hal atau usaha yang muncul dari luar yang memiliki sifat atau
bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak terarah.
Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri.
Ancaman muncul dalam berbagai bidang, berupa ancaman di bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.
Ancaman bidang ideologi
Ancaman di bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti komunisme dan
liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi.
Akibat negatif globalisasi seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya. Hal-hal
tersebut akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia bila tidak diatasi.
Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi
antara lain:
1. Indonesia dibanjiri barang-barang dari luar negeri seiring perdagangan bebas yang
tidak mengenal batas-batas negara. Akibatnya barang-barang lokal kalah bersaing
dengan produk luar negeri.
2. Perekonomian Indonesia terancam dikuasai pihak asing seiring kemudahan
penanaman modal bagi orang asing. Akibatnya, bangsa Indonesia dijajah secara
ekonomi oleh investor asing.
3. Timbul kesenjangan sosial yang tajam akibat persaingan bebas sehingga pelaku
ekonomi ada yang menang dan kalah. Yang menang bisa memonopoli pasar, yang
kalah hanya menjadi penonton dan tertindas.
4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang mendapat subsidi akan semakin berkurang,
koperasi sulit berkembang, penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya makin
ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan.
5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Sedangkan ancaman dari luar timbul akibat pengaruh globalisasi, antara lain:
1. Munculnya gaya hidup konsumtif terhadap barang-barang dari luar negeri.
2. Muncul sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi sampai melanggar norma-norma di masyarakat seperti mabuk-mabukan,
pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3. Adanya sikap individualisme yaitu mementingkan diri sendiri, memandang orang lain
tidak bermakna. Sehingga menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain.
4. Muncul gejala westernisasi yaitu gaya hidup yang berorientasi pada budaya barat
tanpa diseleksi lebih dulu yang bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang
berlaku.
5. Makin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
6. Makin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
1) Disintegrasi bangsa atau upaya memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Disintegrasi bangsa dilakukan melalui gerakan-gerakan separatis
berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah
terhadap kebijakan pemerintah pusat.
2) Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak asasi
manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara dan kerusuhan massa.
3) Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrem atau tidak
sesuai jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
4) Potensi konflik antarkelompok atau golongan, baik perbedaan pendapat dalam
masalah politik maupun akibat masalah sara.
5) Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
6) Tingkat kesadaran hukum rendah.
7) Korupsi yang menimbulkan kerugian keuangan negara.
8) Memudarnya sikap nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda.