Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Skripsi Yusnidar

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 92

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

KELAS V PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI MIN 8


ACEH BARAT

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

YUSNIDAR
NIM. 190209066
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2023 M/1444 H
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
KELAS V PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI MIN 8
ACEH BARAT
ABSTRAK

Nama : Yusnidar
NIM : 190209066
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
Judul : Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas V
Pada Pembelajaran Tematik di MIN 8 Aceh Barat
Pembimbing I : Drs. Ridwan M. Daud, M.Ed.
Pembimbing II : Yuni Setia Ningsih, S. Ag., M. Ag.
Kata Kunci : Analisis, Pemahaman Konsep, Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang melibatkan beberapa mata


pelajaran dari berbagai standar kompetensi, kompetensi dasar, tema dan masalah
yang dihadapi berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa. Kemampuan
pemahaman konsep sangat diperlukan dikuasai anak sebab pemahaman konsep
pada dasarnya adalah pembelajaran tingkat tinggi yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berfikir anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai
pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat, apa saja faktor yang mempengaruhi
kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai pembelajaran
tematik di MIN 8 Aceh Barat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan
menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data dikumpulkan melalui
soal tes dan wawancara. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data,
penarikan simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai pembelajaran
tematik yaitu banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran PPKn adalah
98%, banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran Bahasa Indonesia adalah
92%, banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran SBDP adalah 79%,
banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran IPS adalah 63%, dan banyak
siswa yang menjawab benar materi pelajaran IPA adalah 59%. Faktor yang
mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai
pembelajaran tematik berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah meskipun pembelajaran tematik memuat beberapa
pelajaran, akan tetapi siswa lebih dominan menguasai materi pelajaran PPKn dalam
pembelajaran tematik dan masih ada mata pelajaran yang masih belum sepenuhnya
dikuasai siswa dalam pembelajaran yang ada didalam pembelajaran tematik yang
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu siswa yang masih lambat dalam memahami
materi karena kurang cepat dalam mengingat hal-hal baru, mempunyai minat, bakat
dan motif yang bebrbeda-beda dalam pembelajaran, dan karakteristiknya berbeda-
beda.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah Ta’ala yang telah memberikan kesehatan,

kesempatan, serta kelapangan berpikir sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas V

pada Pembelajaran Tematik di MIN 8 Aceh Barat”. Shalawat dan salam, penulis

sanjungkan kepangkuan alam Nabi Besar Muhammad beserta keluarga dan sahabat

beliau, karena beliaulah penulis dapat merasakan betapa bermaknanya alam yang

penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Adapun penyusunan skripsi ini untuk memenuhi sebagian tugas dan syarat

guna memperoleh gelar sarjana pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Penyusunan

skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bimbingan dan arahan dari semua

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dekan Prof. Safrul Muluk, S.Ag., M.A., M.Ed., Ph.D. dan Wakil

Dekan I, II, dan III, di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-

Raniry yang telah membantu penulis untuk mendapatkan pelayanan

untuk belajar di prodi PGMI selama perkuliahan.

2. Bapak Dr. Mawardi, S.Ag, M.Pd. Sebagai ketua prodi PGMI dan para

staf prodi beserta dosen-dosen di prodi PGMI yang telah membantu dan

vi
membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan dalam

kelancaran penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Ridhwan M. Daud, M.Ed. Sebagai pembimbing I yang telah

banyak membantu, mengarahkan, dan membimbing penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi.

4. Ibu Yuni Setia Ningsih, S. Ag., M. Ag. Sebagai penasehat akademik dan

pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,

mengarahkan, dan memberi saran kepada penulis dalam menjalankan

perkuliahan dan menyelesaikan penulisan skripsi.

5. Karyawan dan karyawati pustaka yang telah memberikan pinjaman

buku untuk mendukung penulis dalam penulisan skripsi.

6. Bapak Almaida, S.Ag. Selaku kepala MIN 8 Aceh Barat yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MIN 8

Aceh Barat.

7. Bapak Gamal Barqie, S.Pd.I. Selaku Wakamad Kurikulum MIN 8 Aceh

Barat yang telah membimbing penulis dalam pelaksanaan penelitian di

MIN 8 Aceh Barat.

8. Ibu Wardiana, S.Ag. Selaku guru wali kelas V A yang telah memberikan

izin penelitian kepada penulis beserta telah membantu penulis dalam

pengumpulan data penelitian yang diperlukan dalam penulisan skripsi.

9. Seluruh siswa kelas V A yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

10. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu mendo’akan menyemangati

dan memotivasi, terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda

vii
tercinta Darmiati dan Ayahanda Jailani, atas kasih sayang, dukungan,

kesetiaan dan bimbingannya, adik tersayang Ney Hikmah, Hayatul

Husna dan Muhammad Fadhlul Rasyad yang selalu menjadi alasan

penulis untuk selalu semangat serta segenap keluarga yang telah dengan

sabar mendoakan dan memberi kepercayaan kepada penulis dalam

menyelesaikan pendidikan.

11. Sahabat tercinta Nur Aski S.Pd dan Tasya Umairah yang telah

mendoakan, memberikan semangat, memotivasi dan membantu penulis

dalam menyusun skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman PGMI letting 2019 beserta kakak dan abang-

abang letting yang telah memberi semangat, dorongan dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah membalas kebaikan-kebaikan tersebut. penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, dalam penulisan ini masih

banyak terdapat kekurangan dan kekhilafan dari berbagai segi. oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca,

guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang

dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, 25 Mei 2023

Yusnidar
NIM. 190209066

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL JUDUL


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
LEMBAR KETERANGAN LULUS PLAGIASI
ABSTRAK........................................................................................................v
KATA PENGANTAR ......................................................................................vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. .xii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................5
E. Definisi Operasional ...................................................................6
F. Penelitian Terdahulu ...................................................................8

BAB II : LANDASAN TEORITIS


A. Kemampuan Pemahaman Konsep ...............................................11
1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep ........................11
2. Kriteria Kemampuan Pemahaman Konsep .............................12
3. Jenis-Jenis Pemahaman Konsep .............................................14
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemahaman
Konsep ..................................................................................14
5. Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep ...........................19
B. Pembelajaran Tematik ................................................................20
1. Pengertian Pembelajaran Tematik .........................................20
2. Landasan Pembelajaran Tematik ...........................................21
3. Prinsip Pembelajaran Tematik ...............................................24
4. Karakteristik Pembelajaran Tematik ......................................27
5. Tujuan Pembelajaran Tematik ...............................................29
6. Manfaat Pembelajaran Tematik .............................................29
7. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik ................30

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ........................................................................33
B. Lokasi Penelitian ........................................................................34
C. Subyek Penelitian .......................................................................34
D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................36
E. Instrumen Pengumpulan Data .....................................................36
F. Analisis Data ..............................................................................38

ix
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MIN 8 Aceh Barat ..........................................40
B. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................47
C. Pembahasan ................................................................................57

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................60
B. Saran ...........................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................62


LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................64
RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................78

x
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Data Jenis Bangunan MIN 8 Aceh Barat ........................................43


Tabel 4.2 : Data Jenis Alat Pembelajaran di MIN 8 Aceh Barat .......................43
Tabel 4.3 : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 8Aceh Barat ..........44
Tabel 4.4 : Jumlah Siswa-Siswi MIN 8 Aceh Barat Tahun Pelajaran 2022/
2023 ..............................................................................................46
Tabel 4.5 : Pemahaman Konsep Siswa pada tiap Mata Pelajaran .....................48
Tabel 4.6 : Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Tematik .................................49

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : SK Pembimbing ......................................................................64


Lampiran 2 : Surat Penelitian .......................................................................65
Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................66
Lampiran 4 : Instrumen Soal Tes .................................................................67
Lampiran 5 : Instrumen Wawancara.............................................................75
Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian ..........................................................76

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abad ke-21 dikaitkan dengan revolusi industry 4.0 memberikan pengaruh

luas terhadap pendidikan untuk mengembangkan kemampuan membentuk karakter

dan pembiasaan akhlak. Kurikulum 2013 berusaha mengangkat dan menguatkan

karakter sehingga terlihat berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Dalam

kurikulum 2013 diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan

berpikir dan kemampuan siswa menuju level yang lebih tinggi melalui pendekatan

saintifik. Terdapat perubahan pada kurikulum 2013, jika pada kurikulum

sebelumnya pembelajaran berpusat pada guru, namun sekarang pembelajaran

berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator ketika berlangsungnya proses

belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran menggunakan saintifik yang terdiri dari

5M yaitu mengamati, mempertanyakan, mengumpulkan informasi, menalar, dan

mengomunikasikan.1

Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk

meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang

berupa aspek sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik) dan pengetahuan

(kognitif).2 Kurikulum 2013 yang diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia

1
Siti Namira Raudhatul Pasha. “Analisis Higher Order Thinking Skill Dalam Buku Siswa
Kelas IV MIN 20 Aceh Besar”, skripsi, (Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar
Raniry, 2021), h. 1.
2
Latifah Hanum. Perencanaan Pembelajaran. (Banda Aceh: Syiah Kuala University Press,
2017), h. 3.

1
2

menekankan pembelajaran tematik terpadu dari kelas I sampai VI untuk

diaplikasikan dalam pembelajaran sekolah pada tingkat SD/MI. Pembelajaran

tematik digunakan pada kurikulum 2013 untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam menghubungkan beberapa konsep pembelajaran.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman

belajar yang bermakna kepada siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran tematik

dirancang berdasarkan tema-tema tertentu yang ditinjau dari mata pelajaran lain,

seperti, bahasa Indonesia, PPkn, seni budaya, IPA, dan IPS.3 Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang

melibatkan beberapa mata pelajaran dari berbagai standar kompetensi, kompetensi

dasar, tema dan masalah yang dihadapi berdasarkan kemampuan yang dimiliki

siswa.

Pembelajaran tematik menuntut siswa harus mempelajari semua mata

pelajaran dengan menggunakan buku tema. Siswa kelas V seharusnya menguasai

semua materi pembelajaran yang telah diikutinya berdasarkan buku tema dan

dengan waktu yang relative sama disetiap mata pelajarannya. Melalui pembelajaran

tematik yang memberikan waktu yang sama dari setiap mata pelajarannya tentunya

masih terdapat siswa yang tidak terlalu menguasai salah satu dari mata pelajaran

yang diberikan, baik dari segi mata pelajaran PPKn, IPA dan sebagainya.

Kemampuan yang dimiliki siswa dalam memahami materi tematik merupakan

3
Ahmad Nursobah. Perencanaan Pembelajaran MI/SD. (Jawa Timur: Duta Media
Publishing, 2019), h. 12
3

suatu hal yang penting yang harus diketahui oleh guru agar nantinya guru mampu

melakukan pembelajaran yang lebih baik. Dalam mengetahui kemampuan yang

dimiliki siswa maka guru wajib melakukan kegiatan penilaian.

Penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi

secara berkesinambungan tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. 4 Ruang

lingkup penilaian dalam kurikulum 2013 salah satunya yaitu penilaian

pengetahuan. Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang berhubungan

dengan kompetensi kognitif. Penilaian kompetensi kognitif salah satunya berupa

tes tertulis. Tes tertulis instrumennya berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban

singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian yang dilengkapi dengan pedoman

penskoran.

Berkaitan dengan tuntutan pembelajaran tematik yang diterapkan di

madrasah ibtidaiyah yaitu proses pembelajaran yang harus mampu menumbuhkan

pemahaman siswa atas konsep yang dipelajarinya dalam sebuah pembelajaran. Hal

ini disebabkan oleh kenyataan bahwa pembelajaran yang harus dilaksanakan adalah

pembelajaran yang mampu mendorong anak untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya, salah satu potensi tersebut adalah kemampuan pemahaman konsep.

Kemampuan pemahaman konsep sangat diperlukan dikuasai anak sebab

pemahaman konsep pada dasarnya adalah pembelajaran tingkat tinggi yang

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Arend yang menyatakan bahwa model pengajaran konsep telah

dikembangkan untuk mengajarkan ide-ide kunci yang menyajikan fondasi bagi para

4
Latifah Hanum. Perencanaan Pembelajaran…, h. 31.
4

siswa berfikir pada tingkat yang lebih tinggi dan memberikan sebuah ladasan bagi

sebuah pemahaman dan komunikasi. Para psikolog mengungkapkan bahwa

beberapa penelitian menunjukkan bahwa usia dan perkembangan intelektual anak

sangat berhubungan dan mempengaruhi terhadap kemampuan siswa. Sejalan

dengan temuan tersebut maka kemampuan pembelajaran konsep sangat diperlukan

untuk mengembangkan potensi intelektual anak. 5

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada salah satu sekolah di Kabupaten

Aceh Barat yaitu MIN 8 Aceh Barat yang merupakan salah satu sekolah terfavorit,

peneliti melihat siswa memiliki kemampuan pemahaman konsep pembelajaran

yang berbeda-beda. Dalam belajar siswa menggunakan pembelajaran tematik

kurikulum 2013 untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar. Idealnya

dengan menggunakan pembelajaran tematik siswa harus mampu mempelajari

semua mata pelajaran dengan kemampuan pemahaman konsep yang terdapat

didalam pembelajaran tematik. Namun masih ada beberapa bidang yang tidak

terlalu dikuasai. Tentunya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi siswa

dalam kemampuan pemahaman konsep pembelajaran tematik.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang kemampuan konsep siswa pemahaman konsep pembelajaran tematik. Oleh

karena itu peneliti akan mengkaji permasalahan tersebut dengan penelitian

kualitatif dengan judul “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas

V pada Pembelajaran Tematik di MIN 8 Aceh Barat”.

5
Nana Setiana, “Pengaruh Implementasi Pendekatan Tematik Terhadap Peningkatan
Pemahaman Konsep Dan Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”. Jurnal
Ilmiah, Vol. 4, No. 2, 2016, h. 5
5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam

menguasai pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa

kelas V dalam menguasai pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam

menguasai pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai pembelajaran tematik

di MIN 8 Aceh Barat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi

tambahan bagi peneliti berikutnya dan memberikan sumbangan terhadap

pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya.


6

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa: hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi siswa

mempunyai dorongan untuk berkembang dalam kemampuan

pemahaman konsep tematik dan juga dapat membangkitkan semangat

dalam melengkapi kekurangan dalam menguasai semua pembelajaran

tematik.

b. Bagi pendidik: hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pemahaman konsep

tematik.

c. Bagi sekolah atau lembaga: hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan

bagi lembaga mengenai kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V

pada pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat. Informasi tersebut

diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan dan

menetapkan kebijakan sesuai dengan situasi dan kondisi daerah

setempat.

d. Bagi peneliti: hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti

untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V pada

pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat.

E. Definisi Operasional

Adapun istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini yang perlu

dijelaskan adalah:
7

1. Analisis

Menurut kamus bahasa Indonesia Analisis berasal dari kata analisa

yang memiliki arti penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya. 6 Jadi analisis adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mengetahui kemampuan pemahaman konsep yang dimiliki siswa pada

pembelajaran tematik.

2. Pemahaman Konsep

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengerti atau

menafsirkan sesuatu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia konsep memiliki

arti rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. 7

Jadi pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah kesanggupan dalam

memahami sebuah pembelajaran yang telah dipelajari.

3. Pembelajaran Tematik

Menurut kamus bahasa Indonesia pembelajaran berasal dari kata belajar

yang memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian (ilmu). Pembelajaran

adalah proses, cara serta perbuatan yang menjadikan orang untuk belajar. 8

Menurut kamus bahasa Indonesia tematik adalah suatu yang bersangkutan

dengan tema.9 Jadi pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dalam 1 tema.

6
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Pusat Bahasa, 2002), h. 59.
7
Pusat Bahasa, Kamus Besar…, h. 802.
8
Pusat Bahasa, Kamus Besar…, h. 161.
9
Pusat Bahasa, Kamus Besar…, h. 1165.
8

F. Penelitian yang relevan

Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk

mendukung tujuan teoritis yang telah ditemukan sehingga dapat digunakan sebagai

landasan pada kerangka berpikir. Adapun hasil penelitian yang relevan yaitu

sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Azhar Nur Fatoni, Ferry Aristya, Lina

Erviana dengan judul Analisis Pemahaman Konsep Siswa Pada Pembelajaran

Tematik Terpadu Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar di

Sdnlosari IV Kecamatan Tulakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu melalui pemanfaatan lingkungan

sebagai sumber belajar siswa SDN Losari IV dan mendeskripsikan pemahaman

konsep siswa terhadap pembelajaran Tematik Terpadu. Penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ada 4 siswa, dibantu dengan

bantuan 1 guru, 1 kepala sekolah dari SDN Losari IV. Pengambilan data dari siswa

dilakukan dengan cara observasi, tes dan wawancara sedangkan untuk mengambil

data guru dan kepala sekolah dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Hasil analisis data menyimpulkan bahwa dengan bantuan lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar pemahaman konsep siswa dapat dimaksimalkan. Dengan

bantuan media di sekitar lingkungan siswa akan lebih mudah mengenal dan hal-hal

yang digunakan untuk materi, siswa juga lebih mudah dalam mengingat materi

yang disampaikan guru. Dengan memberikan contoh yang nyata kepada siswa,

siswa akan menjadi bersemangat dalam belajar untuk menempuh prestasi yang

lebih baik. Ketika media yang dipakai menarik siswa akan lebih besemangat ketika
9

belajar. Ketika proses pemahaman konsep siswa mempunyai karakter dan cara

untuk mencapai kemampuan pemahaman konsep. Guru, orang tua dan lingkungan

bertugas untuk mengawasi dan mendukung siswa agar bisa lebih berkembang dan

berprestasi. 10

Penelitian yang dilakukan oleh Nana Setiana dengan judul Pengaruh

Implementasi Pendekatan Tematik Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Dan

Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini

bertujua untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi pendekatan

pembelajaran tematik terhadap peningkatan pemahaman konsep oleh siswa kelas

III dalam pembelajaran IPS SD dan seberapa besar pengaruh implementasi

pendekatan pembelajaran tematik terhadap peningkatan kreativitas siswa kelas III

dalam pembelajaran IPS SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan metode penelitian eksperimen (class control design). Teknik pengumpulan

data yang penulis gunakan adalah teknik tes, observasi, dan kuesioner. Populasi

penelitian adalah siswa kelas III seluruh SD di Kecamatan Cileunyi Kabupaten

Bandung. Sampel penelitian dipilih dengan teknik random yakni siswa kelas III

SDN I Cinunuk ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas III SDN III Cinunuk

ditetapkan sebagai kelas kontrol. Data penelitian diolah dengan menggunakan

teknik analisis data dengan menggunakan uji statistik. 11

10
Azhar Nur Fatoni, dkk. “Analisis Pemahaman Konsep Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Terpadu Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar di SD N Losari IV
Kecamatan Tulakan”, Jurnal. http://repository.stkippacitan.ac.id
11
Nana Setiana. “Pengaruh Implementasi Pendekatan Tematik Terhadap Peningkatan
Pemahaman Konsep dan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”. Jurnal
article. (Bandung: Eduhumaniora, 2011)
10

Penelitian yang dilakukan oleh Lidia dengan judul Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematika Pada Materi Segitiga Dan Persegi Panjang

Dengan Menggunakan Media Realia Di Kelas III MIN 26 Aceh Besar. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa

pada materi segitiga dan persegi panjang dengan menggunakan media realia dengan

tanpa menggunakan media realia terhadap kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa di kelas III MIN 26 Aceh Besar. Teknik pengumpulan data

menggunakan pretes yaitu kemampuan pemahaman konsep awal atau sebelum

memulai pembelajaran dan postes untuk melihat kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa setelah menggunakan media, penelitian ini menggunakan rumus

uji-t untuk melihat perbandingan kelas yang menggunakan media dan tanpa

menggunakan media dengan kriteria pengambilan nilai yaitu jika nilai signifikan <

0,25 maka Ho ditolak dan jika nilai ≥ 0,25 maka Ha diterima. Hasil analisis data

diperoleh nilai signifikan (sig. 1-tailed) sebesar ,000 atau 0. Karena 0,000 < 0,25

maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan terhadap kemampuan pemahaman

konsep matematika siswa pada materi segitiga dan persegi panjang dengan

menggunakan media realia lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan

media di kelas III MIN 26 Aceh Besar. 12

12
Lidia. “Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika pada Materi Segitiga dan Persegi
Panjang dengan Menggunakan Media Realia di Kelas III MIN 26 Aceh Besar”, skripsi, (Banda
Aceh: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar Raniry, 2021)
BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Kemampuan Pemahaman Konsep

1. Pengertian kemampuan pemahaman konsep

Menurut kamus bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata mampu

yang memiliki arti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu.13 Kemampuan

adalah kesanggupan dalam menguasai suatu keahlian yang digunakan untuk

mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut kamus besar

bahasa Indonesia pemahaman berasal dari kata paham yang memiliki arti

mengerti.14 Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengerti

atau menafsirkan sesuatu.

Pemahaman didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan kuantitas

hubungan suatu ide dengan ide yang telah ada. 15 Sedangkan dalam buku

psikologi pendidikan karya John W. Santrok yang dikutif dari Zack dan

Tversky mengungkapkan bahwa definisi konsep adalah kategori-kategori yang

mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik berdasarkan properti

umum. Berbeda dengan definisi yang dikutip dari Han dan Ramscar bahwa

konsep adalah elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan

meringkas informasi. 16

13
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 707.
14
Pusat Bahasa, Kamus Besar…, h. 1102.
15
John A. Van Dewalle, Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2015), h. 102.
16
John W. Santrock, Psikologi pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), h. 352.

11
12

Kemampuan pemahaman konsep adalah kemampuan yang berkenaan

dengan memahami ide-ide yang menyeluruh dan fungsional. pemahaman

konsep adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa. Kemampuan ini

menjadi pondasi untuk dapat menyelesaikan berbagai bentuk permasalahan.

Selain itu, pemahaman konsep yang baik akan membatu siswa memahami

materi selanjutnya. 17 Pembelajaran tematik memerlukan pemahaman terhadap

konsep-konsep, pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa

penguasaan sejumlah pelajaran tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam

bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu

mengaplikasikan konsep sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

2. Kriteria kemampuan pemahaman konsep

Adapun kriteria kemampuan pemahaman konsep menurut Susanto

mengkategorikan pemahaman dalam beberapa aspek dengan kriteria-kriteria

sebagai berikut:

a. Pemahaman merupakan kemampuan untuk menginterpretasikan dan

menerangkan segala sesuatu, ini berarti seseorang yang telah memahami

sesuatu akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang

telah ia terima. Selain itu seseorang yang telah memahami, akan mampu

menafsirkan secara luas sesuai dengan keadaan yang ada disekitarnya.

Ia juga mampu menghubungkan kondisi yang ada saat ini dan yang akan

datang.

17
Feti Kristanti,DDK, Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Dalam
Pembelajran Flipped Classroom Berbatuan Android, Volume 03, Nomor1 tahun 2019, h. 2.
13

b. Pemahaman bukan sekedar mengetahui atau sekedar mengingat kembali

pengalaman dan memproduksi kembali apa yang telah dipelajari.

Seseorang yang telah benar-benar paham mampu memberikan

gambaran contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai.

c. Pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis. Seseorang yang

paham akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yg lebih kreatif,

tidak hanya sekedar gambaran dalam satu contoh saja.

d. Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing

tahap memiliki kemampuan tersendiri, seperti menerjemahkan,

mengiterpretasikan, eksplorasi, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 18

Jenis-Jenis dan Tingkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Heris

Hendriana mengutip dari Polya yang mengatakan ada empat tingkat

pemahaman yaitu:

a. Pemahaman mekanikal. Seseorang dikatakan memiliki tingkatan

pemahaman mekanikal jika ia dapat mengingat dan menerapkan suatu

konsep secara benar.

b. Pemahaman induktif. Seseorang dikatakan memiliki tingkatan

pemahaman induktif jika ia menunjukkan konsep itu berlaku dalam

kasus serupa.

c. Pemahaman rasioanal. Seseorang dikatakan memiliki tingkatan

pemahaman rasional jika ia dapat membuktikan kebenarannya.

18
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2016), h. 96.
14

d. Pemahaman intuitif. Seseorang dikatakan memiliki tingkatan

pemahaman intuitif jika ia yakin akan kebenaran konsep tersebut tanpa

ada keraguan.

3. Jenis-Jenis Pemahaman Konsep

Adapun jenis-jenis kemampuan pemahaman konsep menurut Rusfendi

mengemukakan bahwa terdapat tiga macam pemahaman yaitu:

a. Pengubahan (translation) yaitu mengubah suatu persamaan menjadi

suatu grafik, mengubah soal berbentuk kata-kata atau menyatakan suatu

situasi menjadi bentuk simbol atau sebaliknya.

b. Interpretasi (interpretation) yaitu menggunakan konsep-konsep yang

tepat dalam menyelesaikan soal, mengartikan suatu kesamaan.

c. Ekstrapolasi (extrapolation) yaitu menerapkan konsep-konsep dalam

perhitungan matematis, dan memperkirakan kecenderungan suatu

diagram. 19

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemahaman Konsep

a. Faktor Internal

1) Faktor Jasmani

Faktor jasmani seperti kesehatan, Sehat berarti dalam keadaan

baik badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Proses

pembelajaran seseorang akan terganggu jika kesehatanya terganggu.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya. Kesehatan adalah keadaan yang sehat.

19
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 4-5
15

Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah

keadaan atau hal sehat seluruh badan beserta bagian-bagiannya atau

terbebas dari penyakit

2) Faktor Psikologis

a) Inteligensi

Inteligensi adalah sebuah kecakapan yang terdiri dari tiga

jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi penyesuaian ke dalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara

efektif, menggetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Inteligensi adalah daya reaksi atau penyesuaiaan yang cepat dan

tepat, baik secara fisik maupun mental, terhadap pengalaman baru,

membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap

untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru.

Intelegensi setiap orang berbeda-beda tergantung bakat setiap

orang.

b) Perhatian

Perhatian adalah keaktivan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu

pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau

sekumpulan obyek. Perhati mempunyai arti perhatian atau

menaruh minat sedangkan perhatian adalah hal yang

memperhatikan apa diperhatikan. Berdasarkan kajian di atas dapat

disimpulkan bahwa perhatian adalah keaktivan jiwa yang


16

dipertinggi seperti menaruh minat terhadap suatu obyek

(benda/hal) dan memperhatikan apa yang sedang diperhatikan.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat (interest) berarti kecenderungan atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Minat sama halnya dengan kecerdasan dan

motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar,

karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, maka

akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.

Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

kecenderungan untuk memperhatikan kegiatan yang diminati

seseorang dan keinginan yang besar terhadap sesuatu.

d) Bakat

Bakat atau aptitude adalah: “the capacity to learn” dengan

perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.

Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang

nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat (aptitude) didefinisikan

sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Apabila bakat

seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka

bakat itu akan mendukung proses belajar siswa sehingga


17

kemungkinan besar siswa akan berhasil. Berdasarkan kajian di atas

dapat disimpulkan bahwa bakat (aptitute) adalah kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan

setelah belajar atau berlatih terhadap suatu bidang

e) Motif

Motif sangat erat hubungannya dengan tujuan yang akan

dicapai. Cara menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan

tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang

menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai

penggerak/pendorongnya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah,

dan faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

a) Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi orang tua juga dengan

saudaranya atau anggota keluarga yang lain. Wujud relasi itu

misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan

pengertian, ataukah sikap acuh tak acuh dan sebagainya. Begitu

pula relasi antar anggota keluarga yang lain tidak baik akan

menimbulkan problem yang sejenis.


18

b) Keadaan ekonomi keluarga

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-

lainnya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,

meja kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-

lain. Fasilitas yang ada dirumah bisa terpenuhi apabila keluarga

mempunyai cukup uang.

2) Faktor sekolah

a) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui

di dalam mengajar. Mengajar, adalah menyajikan bahan pelajaran

oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima,

menguasai dan mengembangkannya. Orang lain dalam lembaga

pendidikan yang disebut di atas disebut sebagai siswa/murid dan

mahasiswa, yang dalam proses belajar agar dapat menerima,

menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-

cara mengajar serta cara belajar harus setepat-tepatnya dan

seefisien serta seefektif mungkin.

b) Kurikulum

Kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah

menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajarannya. Rangkaian proses


19

pembelajaran kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru

sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses

pembelajaran. seluruh aktivitas pembelajaran, mulai dari

menyusun rencana pembelajaran, pemilihan materi pembelajaran,

menentukan pendekatan dan strategi atau metode, memilih dan

menentukan media pembelajaran, menentukan teknik evaluasi,

kesemuanya harus berpedoman kepada kurikulum. Kurikulum

disusun berdasarkan tuntutan perubahan dan kemajuan

masyarakat. Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan bahwa

kurikulum adalah dasar bagi guru untuk mengajar untuk

menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

mengembangkannya. 20

5. Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep

Adapun indikator yang menunjukkan kemampuan pemahaman konsep

yaitu:21

a. Menyatakan ulang sebuah konsep.

b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu.

c. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep.

d. Menyajikan konsep dari berbagai bentuk.

e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

20
Rika Sukmawati, “Pengaruh Pembelajaran Interaktif Dengan Strategi Drill Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Mahasiswa”. JPPM, Vol. 10, No. 2, 2017, h. 96
21
Elza Nora Yuliani, Zulfah, Zulhendri, “Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kuok Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation”.
Jurnal Cendekia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2018, h. 94.
20

f. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi

tertentu.

g. Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah

B. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian pembelajaran tematik

Menurut Mardianto, pembelajaran tematik merupakan sebuah kegiatan

belajar dengan tidak memisahkan mata pelajaran, tetapi menggunakan tema

untuk menyatukannya. Menurut Kadir dan Hanun, pembelajaran tematik juga

merupakan pembelajaran yang memadukan antara berbagai mata pelajaran dan

menggunakan tema tertentu. Dan menurut Poewadarmita, pembelajaran

tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

yang bermakna kepada siswa.

Pembelajaran tematik merupakan penggabungan atau perpaduan dari

beberapa mata pelajaran yang meliputi mata pelajaran Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PPKn), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa Indonesia (BI), Seni Budaya dan Prakarya

(SBdP). Perpaduan dari berbagai mata pelajaran tersebut disebut dengan

pembelajaran tematik dan didalam pembelajaran tematik terdapat tema,

subtema dan pembelajaran. 22

22
Maulana Arafah Lubis dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI, (Jakarta:
Kencana, 2020), h. 7.
21

2. Landasan pembelajaran tematik

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik dipengaruhi oleh

tiga aliran filsafat yaitu progresivisme, konstruktivisme dan humanism.

Aliran progresivisme memandang bahwa proses pembelajaran harus

ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan,

suasanan yang alamiah, dan memperhatikan pengalaman siswa.

Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa sebagai

patokan dalam pembelajaran. Aliran ini memandang pengetahuan sebagai

hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi

pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman

dan lingkungannya. pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, akan tetapi

suatu yang berkembang secara terus menerus. Keaktifan siswa yang

diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan

pengetahuannya. Aliran humanisme memandang siswa dari segi

keunikan/kehasannya, bakatnya, dan motivasi yang dimilikinya.23

b. Aliran Psikologi

Secara teoritik maupun praktik pembelajaran tematik berlandaskan

pada psikologi perkembangan dan psikologi belajar siswa. Psikologi

perkembangan siswa diperlukan dalam menentukan materi pembelajaran

tematik supaya tingkat keluasan dan kedalaman materi sesuai dengan tahap

23
Mohammad Mukli, “Pembelajaran Tematik”. FENOMENA, Vol 4, No. 1, Juni 2012, h.
66.
22

perkembangan siswa. Psikologi belajar diperlukan dalam penyampaian

materi pembelajaran tematik kepada siswa.

Pembelajaran tematik dilakukan pada kelas awal ketika siswa

berusia 6-9 tahun. Siswa dalam rentang usia tersebut biasanya secara fisik

berkembang sedemikian rupa dan sudah dianggap matang untuk belajar.

Siswa sudah dapat melakukan sesuatu secara mandiri. Dan secara psikis

siswa telah dianggap matang dalam membedakan satu benda dengan benda

lainnya serta kemampuan bahasa sudah cukup untuk menerjemahkan isi

pikirannya. Untuk perkembangan kecerdasannya ditunjukkan dengan

kemampuan siswa dalam mengelompokkan obyek, mulai ingin mempelajari

angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata dan senang

berbicara.

Menurut Piaget, pengetahuan anak tidak diperoleh secara pasif

melainkan diperoleh melalui tindakan, perkembangan kognitif anak

tergantung pada seberapa jauh anak aktif berinteraksi dengan

lingkungannya. Dengan demikian, tahap perkembangan kognitif anak

dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman pada tahap tertentu terjadi

dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kematangan intektualnya.

Pengetahuan siswa tidak semata dapat disalurkan dari pengetahuan

orang lain melainkan juga melalui pengalaman langsung yang hanya bisa

didapat dari lingkungan sekitar siswa. Oleh karena itu siswa harus aktif

secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan

kematangan kognitif yang dimilikinya. Bahkan siswa akan lebih mudah


23

mempelajari sesuatu jika hal tersebut didasari keapada apa yang telah

diketahuinya.

Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar yang mendorong

tercapainya pembelajaran tematik dari sisi psikologi belajar, maka racangan

pembelajaran yang sesuai menurut Tytler yaitu sebagai berikut:

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan

gagasannya dengan bahasa sendiri.

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang

pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif.

3) Memberikan kesempatan siswa untuk mencoba gagasan baru.

4) Memberikan pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang

dimiliki siswa.

5) Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka.

6) Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses

pembelajaran.

c. Landasan Yuridis

Dalam menerapkan pembelajaran tematik diperlukan payung hukum

sebagai landasan yuridisnya. Payung hukum yuridis adalah sebagai legalitas

penyelenggaraan pembelajaran tematik, yang berarti bahwa pembelajaran

tematik dianggap sah jika telah mendapatkan legalitas formal. Dalam

pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan

yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar.


24

Landasan yuridis tersebut adalah UUD 1945, UU Nomor 23 Tahun

2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 9 menyatakan bahwa setiap anak

berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat

dan bakatnya. dan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bab V Pasal 1-b menyatakan bahwa setiap siswa pada setiap

satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya. 24

3. Prinsip pembelajaran tematik

Menurut Mamat SB, dkk., prinsip yang mendasari pembelajaran

tematik sebagai berikut:

a. Terintegarasi dengan lingkungan sekitar siswa atau bersifat kontekstual.

Pembelajaran tematik dirancang dalam sebuah format keterkaitan dalam

menemukan masalah dengan memecahkan masalah yang dihadapi siswa

dalam kehidupan sehari-harinya.

b. Memiliki tema sebagai pemersatu beberapa mata pelajaran.

c. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

d. Pembelajaran memberikan pengalaman langsung yang bermakna bagi

siswa.

e. Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran.

24
Ibadullah Malawi dan Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep dan Aplikasi),
(Jawa Timur: CV. AE Media Grafika, 2017), h. 24-30.
25

f. Pemisahan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain sulit

dilakukan.

g. Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan

dan minat siswa.

h. Pembelajaran bersifat fleksibel. Guru dapat mengaitkan bahan ajar dari

satu tema satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dan guru juga

dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa.

i. Penggunaan variasi metode dalam pembelajaran.

Menurut Trianto prinsip-prinsip pembelajaran tematik sebagai berikut:

a. Prinsip penggalian tema. prinsip ini merupakan prinsip utama dalam

pembelajaran tematik, tema-tema yang saling terkait menjadi target

utama dalam pembelajaran. Adapun syarat-syarat penggalian tema yaitu

sebagai berikut:

1) Tema tidak terlalu luas, akan tetapi mudah digunakan untuk

memadukan beberapa mata pelajaran.

2) Tema harus bermakna, tema yang dipilih untuk dipelajari harus

memberikan bekal bagi siswa untuk pembelajaran selanjutnya.

3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologi

siswa.

4) Tema dikembangkan harus mewadahi minat siswa.

5) Tema yang dipilih harus mempertimbangkan kurikulum yang

berlaku serta harapan masyarakat.


26

6) Tema yang dipilih harus mempertimbangkan ketersediaan sumber

belajar.

b. Prinsip pengelolaan pembelajaran. Guru harus menempatkan diri

sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.

c. Prinsip evaluasi. Evaluasi menjadi suatu poin penting dalam setiap

kegiatan, suatu kerja dapat diketahui hasilnya jika telah dilakukannya

tahap evaluasi.

d. Prinsip reaksi. Guru dituntut untuk mampu merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Selain empat prinsip pembelajaran tematik diatas, pembelajaran tematik

juga mempunyai prinsip belajar PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif

dan menyenangkan) adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Aktif, dalam pembelajaran siswa secara fisik dan mental dalam hal

mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu

dengan yang lain, mengkomunikasikan ide atau gagasan,

mengemukakan bentuk representasi yang tepat, dan menggunakan

semua itu untuk memecahkan masalah.

b. Kreatif, dalam pembelajaran tematik siswa melakukan serangkaian

proses pembelajaran secara runtut dan berkesinambungan. Adapun

proses pembelajarannya yaitu:

1) Memahami masalah

2) Merencanakan pemecahan masalah


27

3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah

4) Memeriksa ulang pelaksanaan pemecahan masalah

c. Efektif, tercapainya tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan.

d. Menyenangkan, siswa senang dalam mengikuti pembelajaran, percaya

diri dan tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat

lagi. 25

Maka dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggabungkan

beberapa mata pelajaran dalam suatu tema tertentu sehingga dapat memberikan

pengalaman yang bermakna kepada siswa.

4. Karakteristik pembelajaran tematik

Adapun karakteristik yang terdapat dalam pembelajaran tematik

adalah:

a. Berpusat Pada Siswa

Dalam pembelajaran tematik siswa ditempatkan sebagai subjek

belajar sedangkan guru berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan

kemudahan kepada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses

pembelajaran.

b. Memberikan Pengalaman Langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung

kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada

25
Andi Pratowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2019), h. 9-
13.
28

suatu hal yang bersifat nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-

hal yang bersifat abstrak.

c. Pemisahan Mata Pelajaran Tidak Begitu Jelas

Pada pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran tidak

begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai

mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa

mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini bertujuan

untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang

ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel), guru dapat

mengaitkan materi pelajaran dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran

yang lain, serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa dan

lingkungan sekitar siswa.

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Pada pembelajaran tematik siswa diberikan kesempatan untuk

mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa. 26

26
Mohammad Muklis, “Pembelajaran Tematik” …, h. 68.
29

5. Tujuan pembelajaran tematik

Adapun tujuan-tujuan yang terdapat dalam pembelajaran tematik

adalah:

a. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajari siswa secara lebih

bermakna.

b. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan

memanfaatkan informasi.

c. Mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, toleransi,

komunikasi dan menghargai pendapat orang lain.

d. Meningkatkan semangat belajar siswa.

e. Memilih kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa.27

6. Manfaat pembelajaran tematik

Adapun manfaat-manfaat yang terdapat dalam pembelajaran tematik

adalah:

a. Pembelajaran tematik dapat meningkatkan pemahaman konseptual

siswa terhadap realitas sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektualnya.

b. Pembelajaran tematik memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengeksplorasi pengetahuan melalui serangkaian proses kegiatan

pembelajaran.

27
Ahmad Nursobah, Perencanaan Pembelajaran MI/SD, (Pemekasan: Duta Media, 2019),
h. 11.
30

c. Pembelajaran tematik mampu meningkatkan kerjasama antar siswa.

d. Menyenangkan karena sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

e. Hasil belajar akan bertahan lama karena berkesan dan bermakna.

f. Mengembangkan keterampilan berfikir siswa sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi.

g. Menumbuhkan keterampilan sosial seperti toleransi, komunikasi, dan

tanggap terhadap pendapat orang lain. 28

7. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran tematik

Dalam sebuah sistem pembelajaran terdapat kelebihan dan kekurangan

masing-masing, Adapun kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran tematik

yaitu sebagai berikut:

a. Kelebihan pembelajaran tematik

Adapun kelebihan pembelajaran tematik bagi guru yaitu sebagai

berikut:

1) Tersedia waktu lebih banyak untuk proses pembelajaran.

Penyampaian materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran,

akan tetapi penyampaian materi pelajaran dapat dilakukan

sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran. Sehingga guru

dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan

secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus.

2) Hubungan antar mata pelajaran dan topic dapat diajarkan secara

logis dan alami.

28
Mohammad Muklis, “Pembelajaran Tematik” …, h. 69.
31

3) Dapat ditunjukkan bahwa belajar adalah kegiatan yang

berkesinambungan dan tidak terbatas pada buku paket. Guru dapat

membantu peserta didik memperluas kesempatan belajar ke

berbagai aspek kehidupan.

4) Guru bebas membantu peserta didik melihat masalah, situasi dan

topik dari berbagai sudut pandang.

Adapun kelebihan pembelajaran tematik bagi peserta didik yaitu

sebagai berikut:

1) Dapat lebih memfokuskan diri pada proses pembelajaran, dari pada

hasil belajar.

2) Menyediakan kurikulum yang berpusat pada peserta didik (student

center) proses pembelajaran dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan

kecerdasan peserta didik. Peserta didik didorong untuk membuat

keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar.

3) Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri peserta didik di

dalam kelas dan dilingkungan sekitar peserta didik.

4) Membantu peserta didik membangun hubungan antara konsep dan

ide, sehingga meningkatkan pemahaman peserta didik.

5) Peserta didik memusatkan perhatian pada satu tema tertentu.

6) Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan

berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.

7) Pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran lebih

mendalam dan berkesan.


32

8) Kompetensi yang dibahas dapat dikembangkan lebih baik dengan

mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman peserta didik.

9) Peserta didik lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena

materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

10) Peserta didik lebih bersemangat dalam proses pembelajaran karena

peserta didik dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata.

b. Kekurangan pembelajaran tematik

1) Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.

2) Tidak semua guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan

konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.29

29
Mahmudah, “Problem Guru Kelas…”, h. 28.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif.

Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat

diamati.30 Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang

menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian

dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada

saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan

dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai

masalah. penelitian deskripsi secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang

hendak membuat gambaran atau mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala

secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat.31

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu metode

kualitatif lebih bisa dan mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda, metode ini menyajikan hakekat hubungan antara peneliti dan

responden secara langsung dan metode ini lebih peka sehingga dapat menyesuaikan

diri dan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang

30
Lexy J. moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), h. 4
31
Supardi, Metodologi Penelian Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 28

33
34

dihadapi peneliti. 32 Penelitian diarahkan untuk mendapatkan fakta-fakta yang

berhubungan dengan kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V pada

pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat

Penerapan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan kemungkinan data

yang diperoleh di lapangan berupa data dalam bentuk fakta yang perlu adanya

analisis secara mendalam. Maka pendekatan kualitatif akan lebih mendorong pada

pencapaian data yang bersifat lebih mendalam terutama dengan keterlibatan peneliti

sendiri di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrument utama

dalam mengumpulkan data yang dapat berhubungan langsung dengan instrument

atau objek penelitian. 33

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah lokasi yang digunakan dalam melakukan penelitian

untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempatan di MIN 8 Aceh

Barat yang beralamat di Jl. Cot Lawang Drien Rampak, Kec. Johan Pahlawan,

Kabupaten Aceh Barat.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah pihak yang menjadi sampel atau subjek yang

dituju oleh peneliti untuk diteliti. Subjek penelitian dipilih secara sengaja dan

menjadi informan yang akan memberi informasi yang diperlukan selama

32
Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Dasar-Dasar Penelitian, (Surabaya:Elkaf, 2006), h. 116
33
Sugiyono, Memahami Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2005), h. 2
35

penelitian. 34 Dalam penelitian kualitatif subjek penelitian dikenal dengan informan.

Informan adalah tempat memperoleh informasi yang dikumpulkan sebagai upaya

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. 35 Informan dalam penelitian

ini diambil berdasarkan populasi dan sampel penelitian.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah seluruh

data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang

peneliti tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MIN 8

Aceh Barat yang berjumlah 164 orang siswa.

2. Sampel penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi dengan menggunakan cara tertentu.36 Sampel pada penelitian ini

diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini

merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu. Pemilihan

sampel berdasarkan kemudahan peneliti dalam melakukan pengamatan pada

saat melakukan penelitian.37 Ruang belajar untuk kelas V ada 5 kelas, disini

peneliti menggunakan teknik purposive sampling, jadi sampel pada penelitian

ini adalah siswa kelas V A karena asumsinya mereka murid pilihan dan mereka

memiliki pengetahuan yang lebih dari yang lain, namun disini peneliti

memastikan apakah mereka mampu menguasai materi tematik.

34
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
(Bandung: Alfabeta. 2012), h. 171.
35
Muhammad idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlanggga. 2009), h. 92.
36
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 116.
37
Suci Rahmafitri, “Analisis Kesesuaian Bahan Ajar dengan RPP Guru Kelas V MIN 27
Aceh Besar”, Skripsi, (Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, 2021), h. 35.
36

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam sebuah penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang akan ditetapkan. 38 Teknik pengumpulan

data pada penelitian ini yaitu dengan pemberian tes dan wawancara.

1. Pemberian tes

Pemberian tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengukur sesuatu dengan cara-cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan.

Pemberian tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami

materi tematik

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar

informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu.39 Wawancara dilakukan untuk mengetahui faktor

yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi tematik.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi

kualitatif tentang variasi karakteristik variabel secara onjektif. Instrumen penelitian

38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2007), h. 224.
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D…, h. 231.
37

merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. 40

Jadi instrument pengumpulan data merupakan suatu alat bantu yang digunakan

dalam upaya mengumpulkan data. Instrument pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah soal tes dan wawancara.

1. Soal test

Tes adalah sejumlah soal yang diberikan kepada siswa yang berkaitan

dengan materi yang telah diajarkan. Tes digunakan untuk mengukur pencapaian

kemampuan memahami siswa mengenai materi tematik tentunya akan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini penulis hanya

menggunakan satu tes, yaitu tes akhir (Post-Test). Tes akhir sering dikenal

dengan istilah post-test, tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah materi yang diajarkan dapat dikuasai dengan baik.41 Tes yang diberikan

kepada siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran. Tes yang penulis

berikan dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal 21. Tes ini bertujuan

untuk melihat hasil yang diperoleh setelah proses pembelajaran, dengan

penskoran sebagai berikut:

Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda

Nomor soal Bobot soal

1 – 21 4,76

Jumlah skor maksimal 100

40
Suharsimi Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
h. 79.
41
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2009), hal 70.
38

Jika benar mendapatkan skor 100

Jika salah mendapatkan skor 0 Penentuan


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = ×100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pencarian data atau informasi mendalam

yang diajukan kepada responden dalam bentuk pertanyaaan secara lisan. 42

Pedoman ini merupakan garis besar pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan

peneliti kepada subjek penelitian, baik kepada guru atau murid.

F. Analisis Data

1. Reduksi data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses berfikir kritis yang memerlukan

kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. 43 Langkah ini

dilakukan dengan proses pemilihan, pemusatan perhatian, dan penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan yang berlangsung secara terus menerus selama penelitian

kualitatif berlangsung.

2. Penyajian data (Data Display)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 44

42
Woede Anggara Maulita, “Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring
pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah MI Kabupaten Benar Meriah. Skripsi, (Banda Aceh:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, 2021), h. 37
43
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Puataka Ilmu 2020),
h. 167.
44
Hardani, Metode Penelitian…, h. 167.
39

Dalam menyajikan data hendaklah dilakukan dengan teratur, informasi singkat

tersusun yang berguna untuk memudahkan pada saat penarikan kesimpulan.

Penyajian data kualitatif pada umumnya berbentuk narasi, agar data yang

didapatkan akan mudah dipahami dan diharapkan juga dapat membuat hasil

penelitian menjadi tidak membosankan.

3. Penarikan simpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari

konfigurasi yang utuh yang dimulai dari permulaan pengumpulan data.

Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi (suatu tinjauan ulang pada catatan

catatan lapangan yang harus dilakukan secara seksama dan makan tenaga serta

dapat dilakukan dengan tukar pikiran diantara teman sejawat dalam upaya untuk

pengujian kebenaran, kekokohannya dan kecocokannya), karena jika tidak

demikian, maka si peneliti dalam menarik kesimpulan mengenai sesuatu yang

terjadi tidaklah jelas kebenaran dan kegunaannya. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada. Temuan dalam penelitian ini berupa deskripsi atau

gambaransuatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MIN 8 Aceh Barat

1. Sejarah berdirinya MIN 8 Aceh Barat

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Aceh Barat Meulaboh adalah salah satu

lembaga pendidikan formal tingkat dasar. Lembaga pendidikan ini terletak di

jalan sisingamangaraja yang mulanya bernama MIN Latihan (lahan praktek

PGAN) Meulaboh. Setelah PGAN tidak ada lagi, madrasah ini disebut dengan

MIN Drien Rampak Kecamatan Johan Pahlawan. Nama drien, dimaksud murid

bukan diajak memungut durian, tetapi untuk belajar rajin, disiplin dan bertakwa

kepada Allah. Madrasah ini berdiri tahun 1969 M didirikan di atas tanah seluas

5.494 m² dan Madrasah ini di Negerikan pada tahun 1978 M. berdasarkan surat

keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor: 025/01/07/ Tahun 1978.

Pada tahun 2003 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Aceh Barat resmi

pindah ke lokasi baru yang beralamat jalan Sisingamangaraja Lorong Cot

Lawang Meulaboh. Madrasah ini sudah berkembang dengan pesat dan tidak

kalahnya dengan Sekolah-sekolah atau Madrasah sederajat lainnya yang

berada di Kecamatan tersebut. Sejak dari tahun berdiri Madrasah sudah banyak

memperoleh prestasi teratas di Kabupaten Aceh Barat, ini terbukti dengan

meningkatnya minat orang tua untuk menyekolahkan anak mereka pada

Madrasah tersebut yang saat ini jumlah murid sebanyak 1115 orang murid.

40
41

2. Visi, Misi dan Tujuan MIN 8 Aceh Barat

a. Visi

Unggul Dalam Pretasi, Berdisiplin Tinggi, Berlandaskan Budaya Aceh

Yang Islami.

b. Misi

1) Membentuk siswa-siswi yang bertakwa kepada Allah;

2) Mewujudkan generasi yang berilmu pengetahuan, kreatif,

inovatif, dan bertanggung jawab;

3) Membina generasi yang memiliki jiwa pengabdian kepada orang

tua dan masyarakat dengan penuh kejujuran dan keikhlasan;

4) Meningkatkan prestasi belajar dengan bekerjasama antar keluarga

sekolah dalam pendidikan yang dilandasi dengan asas

kekeluargaan, keteladanan, dan berakhlakulkarimah.

c. Tujuan

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan

dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah

sebagai berikut ini.

1) Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan

keagamaan

2) Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada

semua mata pelajaran.

3) Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas

berbasis pendidikan karakter bangsa.


42

4) Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian

dari pendidikan karakter bangsa.

5) Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan

program sekolah.

6) Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses

pembelajaran berbasis TIK.

3. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, sarana dan prasarana memegang peranan

penting di dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Bahkan saran

dan prasarana mutlak di perlukan karena semakin lengkap sarana yang ada

dalam suatu madrasah semaking menunjang proses belajar mengajar. Tanpa

adanya sarana dan prasarana di dalam pendidikan maka proses pembelajaran

itu tidak akan berlangsung sebagaimana kondisi yang ideal dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan. Sarana dan prasarana tersebut meliputi:

a. Bangunan Madrasah

Bangunan mencakup semua bangunan atau gedung yang ada di

MIN 8 Aceh Barat baik ruang kelas maupun jumlah bangunan lain yang

merupakan penunjang dalam penyelenggaraan pendidikan di MIN 8 Aceh

Barat yang bersifat permanen, diantarannya ruang belajar atau kelas, ruang

guru, ruang kepala madrasah, kamar mandi/WC, ruang perpustakaan,

ruang komputer, ruang UKS dan Loket Bank madrasah.


43

Tabel 4.1
Data Jenis Bangunan MIN 8 Aceh Barat

No. Jenis Bangunan/Ruang Banyaknya/Unit ket


1. Ruang belajar 30 Kurang 1 ruang
2. Ruang guru 1
3. Ruang Kepala Madrasah 1
4. Kaman Mandi / WC 10
5. Ruang Perpustakaan 1
6. Ruang Komputer 1
7. Ruang UKS 1
8. Mushalla 1
9. Gudang 1

b. Alat-alat Pembelajaran

Tersedianya ruang atau gedung saja tidak cukup, masih banyak

peralatan yang masih berhubungan dengan proses kegiatan belajar

mengajar, karena tanpa adanya alat-alat dan media, kegiatan belajar

mengajar tidak akan berjalan dengan sempurna. Alhamdulillah dengan

karunia Allah MIN 8 Aceh Barat Kecamatan Johan Pahlawan sejak tahun

2007 sampai dengan sekarang telah mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Tabel 4.2
Data Jenis Alat Pembelajaran di MIN 8 Aceh Barat

No. Jenis Perlengkapan Banyaknya


1. Meja Siswa 578 set
2. Kursi belajar siswa 1115 set
3. Kursi Kepala Madrasah 1 set
4. Meja kursi guru 56 set
5. Meja kursi tamu 4 buah
6. Papan tulis 30 buah
7. Papan pengumum 1 buah
8. Papan stastisti 1 buah
9. Almari 50 pasang
10. Gambar presiden dan wakil presiden 40 buah
11. Gambar pancasila 34 buah
12. Mesin ketik 2 unit
44

13. Komputer 7 unit


14. Laptop 1 buah
15. Jam dinding 40 buah
16. Bel 1 set
17. Alat peraga IPA 4 set
18. Alat Olahraga 2 set
19. Alat kesenian 1 buah
20. Peta 4 buah
21. Globe 2 buah
22. Kipas angin 5 buah
23. AC 3 buah
24. Alat-alat Dram Band 1 set

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan belajar mengajar di MIN 8 Aceh Barat Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat di selenggarakan pada waktu pagi hari, di

mulai pada pukul 07-30 – 12.55 WIB, menyadari sangat pentingnya tenaga

kependidikan dan keberhasilan proses belajar mengajar, lembaga pendidikan ini

benar-benar memperhatikan mutu guru. Hal ini dibuktikan dengan tenaga

pengajar yang mengajar di lembaga ini yaitu hampir semua guru mengampu

bidang study yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Jumlah tenaga

seluruhnya adalah 59 guru PNS 36 dan 16 orang Guru Bukan PNS, 2 karyawan

PNS, 2 Pramubakti dan 3 orang Penjaga madrasah.

Tabel 4.3
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 8Aceh Barat

NO. NAMA JABATAN


GURU PNS KEMENTERIAN AGAMA
1. Almaida, S.Ag Kepala
2. Gamal Barqie, S.Pd.I Wakamad Kurkulum
3. T.R. Ahadi Yulian, S.Pd.I Wakamad Kesiswaan
4. Junaidi, S.Pd.I Wakamad Sarpras
5. Wardiana, S.Ag Guru Kelas
6. Muhibbudin, S.Pd.I Guru Kelas
45

7. Kherlina, S. HI Guru Bid. Al-Quran Hadits


8. Cut Manyak Rafidah, S.Pd.I Guru Kelas
9. Yulidarma, S.Pd.I Guru kelas
10. Zulhaini, S.Pd.I Guru Kelas
11. Kurata Aini, S.Pd.I Guru SKI
12. Fajri Nur, S.Pd.I Guru Kelas
13. Dian wahyuni, S.Pd.I Guru Kelas
14. Marjono, S.Pd.I Guru Kelas
15. Yusmariati, S.Pd.I Guru Kelas
16. Nur Ainah, S.Pd.I Guru kelas
17. Yusmawati Angkasah Guru Bid. Al-Qur’an Hadits
18. Nurbayani, S.Pd.I Guru Kelas
19. Yulita, S.Pd.I Guru kelas
20. Ida Afriani, S.Pd.I Guru Kelas
21. Sri Wahyuni, S.Pd.I Guru Kelas
22. Rizka Darma, S.Pd.I Guru Kelas
23. Lismarita, S.Pd.I Guru Kelas
24. Eva Yanti Lubis, A.Ma Guru Kelas
25. Setiawati, S.Pd.I Guru Akidah Akhlak
26. Raudhatul Jannah, S.Pd.I Guru SKI
27. Yusmaini, S.Pd Guru Kelas
28. Zulhadi Ikhsan, S.Pd Guru IPA
29. Nurmala Ningsih, S.Pd.I Guru Kelas
30. Zulfarzan Guru Matematika
31. Salrianti, S.Pd Guru Kelas
PEGAWAI ADMINISTRASI MIN 8 ACEH BARAT
32. Syarifah Suraiya TU
33. Anisah, SE TU
GURU PNS DINAS PENDIDIKAN
34. Hj. Siti Asri, S.Pd Guru Kelas
35. Hj. Ajil Asma, S.Pd Guru Umum
36. Darmawati, S.Pd.SD Guru Kelas
37. D i a n a,S.Pd Guru IPS
38. Rosmiati, S.Pd Guru Umum
39. Muhibbbah, S.Pd Guru Kelas
GURU BUKAN PNS
40. Nurhabibah, S.Pd Guru Kelas
41. Ishak, S.Pd.I Guru Al-Qur’an Hadits
42. Jon Karnaidi, S.Pd.I Guru Kelas
43. Desi Rahmayanti, S.Pd.I Guru Al-Qur’an Hadits
44. Yendriati, S.Pd Guru B. Indonesia
45. Nour Lailan, S.Pd Guru Kelas
46. Burhan, S.Pd.I Guru PAI
47. Rina Wardiati, A.Ma.Pd Guru Matematika
46

48. Wasrida, S.Pd.I Guru PAI


49. Rahmiati, S.Pd.I Guru PAI
50. Eva Ridha Idris, S.Pd.I Guru PAI
51. Nur Nailis, S.Ag Guru Bahasa Arab
52. Mukhtar, S.Pd Guru Kelas
53. Gusti, S.Pd.I Guru PAI
54. Chairul Umam Guru Penjas
55. Khatijah, S.Pd Guru IPA
PTT MIN 8 ACEH BARAT
56. Riswan Amin Penjaga Madrasah
57. Suka Rahman Security
58. Iskandar Muda Security
59. Khayatul Azhar, S.Pd Pramubakti
60. Wirda Wulandari Pramubakti

5. Ruang Lingkup Peserta Didik

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Aceh Barat merupakan salah satu

madrasah yang sangat difavoritkan oleh masyarakat Meulaboh umumnya,

karena prestasi dan lokasinya sangat cocok bagi sebuah lembaga pendidikan,

sehingga para orang tua berantusias untuk menyekolahkan anak-anaknya ke

madrasah tersebut. Mengenai dengan peserta didik pada Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 8 Aceh Barat, ruang lingkup peserta didiknya manyoritas dalam

Kecamatan Johan Pahlawan, Kecamatan Meureubo, Kecamatan Sama Tiga

dan Kecamatan Kaway XVI. Sehingga anak didiknya sudah mencapai ribuan

lebih.

Tabel 4.4
Jumlah Siswa-Siswi MIN 8 Aceh Barat
Tahun Pelajaran 2022/2023

Jumlah
Kelas Total
L P
I 100 100 200
II 100 100 200
III 94 106 200
47

IV 99 100 199
V 80 79 159
VI 81 76 157
554 561 1115

6. Kurikulum/Program dan Pola Pembelajaran

Kurikulum/Program Pembelajaran yang dianut/diberlakukan di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Aceh Barat Meulaboh adalah mengacu pada

Kurikulum pembelajaran di Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan

Nasional yang memandu antara program Kurikulum 1994 dan 2006 atau

Kurikulum Satuan Pembejalaran (KTSP) dan Standar isi serta Kurikulum 2013

(Tematik).

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Tes

Dalam pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai

pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat dibantu oleh buku, materi, media,

dan metode yang disampaikan oleh guru. Siswa mempunyai kemampuan

pemahaman konsep yang berbeda-beda, tergantung pada individunya, ada yang

bisa menguasai pemahaman konsep secara cepat, ada yang membutuhkan

bantuan dari orang lain, ada yang memerlukan motivasi terlebih dahulu, ada

juga yang mengalami kesulitan dalam menguasai pemahaman konsep pada saat

belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk

mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam


48

menguasai pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat, apakah siswa mampu

menguasai semua pembelajaran tematik yang memuat lima mata pelajaran

yaitu PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan SBDP, atau hanya mampu

memahami mata pelajaran tertentu saja.

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah tes, tes berupa soal

tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 21 butir soal pada saat siswa telah

melaksanakan pembelajaran pada buku tematik tema 1-5 sesuai dengan KD

yang terdapat pada kurikulum 2013. Pemberian soal tes bertujuan untuk

mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa dalam menguasai

pembelajaran tematik.

Tabel 4.5
Pemahaman Konsep Siswa pada tiap Mata Pelajaran

Indikator Pemahaman Bahasa


No PPKn IPA IPS SBDP
Konsep Indonesia
1 Menyatakan ulang 1 5, 9 12 15, 16 19
sebuah konsep
2 Mengklasifikasikan 2 6 10 15 18
objek-objek menurut
sifat-sifat tertentu
3 Memberikan contoh dan 3 7 10, 11 15 18
bukan contoh dari
konsep
4 Menyajikan konsep dari 3 7 12 16 20
berbagai bentuk
5 Mengembangkan syarat 4, 2 9 11 16 19
perlu atau syarat cukup
suatu konsep
6 Menggunakan, 4 6 14 16 20
memanfaatkan dan
memilih prosedur atau
operasi tertentu
7 Mengaplikasikan konsep 1 7 13, 14 17 21
atau pemecahan masalah
49

Setelah melakukan pemberian lembaran soal tes kepada siswa untuk

dijawab oleh sisa, guna mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hasil tes siswa dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Tematik

Jawaban
No Pertanyaan Ket.
Benar Salah
1 Kegiatan yang mencerminkan sila 28 2
keempat dalam lingkungan masyarakat
yaitu …
a. Melaksanakan kerja bakti
mebersihkan selokan
b. Melaksanakan pemilihan ketua RW
c. Melakukan bakti sosial untuk keluarga
yang tudak mampu
d. Mendengar nasihat ketua RW

2 Bentuk tanggung jawab terhadap diri 30 0


sendiri yaitu ….
a. Seharian hanya menonton TV
b. Tidak melakukan kewajiban untuk
beribadah
c. Mengerjakan tugas sekolah
d. Pulang sekolah langsung bermain

3 Dibawah ini merupakan salah satu contoh 30 0


keragaman social dilingkungan sekolah
yaitu …
a. Gotong royong membersihkan
halaman sekolah
b. Mengerjakan tugas teman
c. Melihat ibu guru menyapu kelas
d. Menyuruh teman membelikan jajan
dikantin
4 Berikut sikap yang memperkuat persatuan 30 0
dan kesatuan bangsa yaitu….
a. Toleransi
b. Memilih teman yang sepaham
c. Gotong royong
50

d. Tolong menolong

5 Bacalah teks dibawah ini! 27 3


Gotong Royong Modal Dasar
Pembangunan
Gotong royong merupakan modal dasar
bagi terciptanya suasana kemasyarakatan
yang harmonis. Mengapa demikian?
Karena dengan bergotong royong,
masyarakat akan sering melakukan
silaturahmi dan kerja sama, sehingga
terjalinlah solidaritas. Seiring dengan
munculnya rasa solidaritas inilah, akan
muncul juga rasa empati dan simpati di
antara masyarakat yang akan mempererat
dan memperkuat hubungan masyarakat.
Ide pokok bacaan diatas yaitu ….
a. Masyarakat sering silaturrahmi
b. Gotong royong mempererat dan
memperkuat hubungan masyarakat
c. Gotong royong merupakan modal
dasar bagi terciptanya suasana
kemasyarakatan yang harmonis.
d. Dengan gotong royong muncul rasa
empati
6 Dibawah ini, yang merupakan kalimat 27 3
tanya yang menunjukkan sebab akibat
adalah …
a. Kapan terjadi kecelakaan tersebut?
b. Bagaimana posisi Beni terjatuh dari
sepeda?
c. Apa yang menyebabkan beni terjatuh
dari Sepeda?
d. Siapa yang menolong Beni ketika
terjatuh?
7 karya seni atau desain grafis yang 24 6
memuat komposisi gambar dan huruf di
atas kertas berukuran besar atau kecil
yang bertujuan untuk memberikan
informasi disebut ….
a. Selebaran
b. Poster
c. Brosur
d. Baliho
8 Bacalah pantun dibawah ini! 30 0
Merah muda baju si bibi
51

Di tangannya ada bayam seikat


Masalah warga datang bertubi
Berkumpullah untuk mufakat
Makna pantun diatas adalah ….
a. Hendaknya berkumpul bersama untuk
mencapai mupakat
b. Hendaknya baju bibi dikembalikan
c. Masalah warga bertubi-tubi
d. TIdak ada pemecahan masalah
9 Kelompok hewan herbivor merupakan 30 0
hewan yang makanannya berasal dari
tumbuhan. Hewan ini memiliki susunan
gigi yang khas. Gigi hewan ini terdiri atas
gigi seri dan gigi geraham, dan tidak
memiliki gigi taring. Gigi seri berada di
depan dan tajam. Gigi ini berguna untuk
memotong makanan. Sementara itu, gigi
geraham berfungsi untuk menghaluskan
makanan yang telah dipotong oleh gigi
seri. Contoh hewan yang termasuk
kelompok ini adalah sapi, kelinci, kerbau,
dan rusa.
Ide pokok dari paragraf di bawah ini!
a. Kelompok hewan herbivora
merupakan hewan yang makanannya
berasal dari tumbuhan
b. Hewan ini memiliki susunan gigi yang
khas
c. Gigi hewan ini terdiri atas gigi seri dan
gigi geraham, dan tidak memiliki gigi
taring
d. Contoh hewan yang termasuk
kelompok herbivora adalah sapi,
kelinci, kerbau, dan rusa
10 Yang termasuk macam-macam otot 21 9
manusia yaitu, kecuali ….
a. Otot polos
b. Otot kuat
c. Otot lurik
d. Otot Jantung

11 Perhatikan gambar dibawah ini! 29 1


52

Pada gambar diatas menunnjukan organ


pernapasan manusia bagian ….
a. Tenggorokan
b. Faring
c. Hidung
d. Paru-paru

12 Salah satu fungsi sistem pencernaan yaitu, 16 14


kecuali ….
a. Menghancurkan makanan yang masuk
ke dalam tubuh
b. Membuang sisa–sisa makanan yang
sudah tidak diperlukan tubuh
c. Melancarkan peredaran darah
d. Memasok nutrisi dan energi bagi
tubuh
13 Darah mengalir dari bilik kanan menuju 7 23
paru-paru melalui arteri pulmonalis
disebut …
a. Peredaran darah
b. Peredaran darah kecil
c. Peredaran darah besar
d. Pertumbuhan sel

14 Hubungan yang khas antara sekelompok 15 15


produsen dan konsumen. Konsumen
memakan produsen. Produsen melepas
energi kepada konsumen. Konsumen itu
lalu menjadi mangsa konsumen yang lain.
Mangsa adalah semua hewan yang diburu
untuk dimakan oleh hewan lain. Dengan
demikian, mangsa akan melepas
energinya kepada pemangsa. Pemangsa
atau predator adalah konsumen yang
berburu makanan. Jadi, energi dialirkan
dari produsen kepada konsumen di dalam
rantai makanan
a. Ekosistem
b. Habitat
c. Jaring-jaring makanan
d. Rantai makanan
53

15 Perhatikan gambar dibawah ini ! 15 15

Gambar diatas merupakan kenampakan


alam dataran rendah. Masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah dataran
rendah, bermata pencaharian sebagai,
kecuali….
a. Nelayan
b. Pekerjaan pabrik
c. Bertani sayuran
d. Pengrajin

16 Perhatikan gambar dibawah ini! 30 0

1. 2.

3. 4.

Yang bukan termasuk interaksi manusia


dengan lingkungan sosial, terdapat pada
nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

17 Negara yang memiliki luas laut lebih besar 12 18


dibandingkan dengan luas daratan yang
terdiri atas pulau-pulau. Oleh karena itu,
penduduk yang tinggal di negara maritim
banyak memanfaatkan sumber daya
kelautan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya disebut ….
a. Agrasi
b. Maritim
c. Wawasan nusantara
d. Perairan

18 Perhatikan gambar di bawah ini! 30 0


54

Berdasarkan gambar ilustrasi yang


terdapat pada sampul buku di atas, buku
tersebut merupakan buku ....
a. Resep masakan
b. Cerita anak
c. Pelajaran
d. Biografi

19 Tangga nada ini memiliki jarak interval 1- 23 7


1-½-1-1-1- ½. Urutan tangga nadanya do
re mi fa sol la si do. Tangga nada yang
dimaksud adalah ….
a. Tangga nada diatonic
b. Tangga nada diatonis mayor
c. Tangga nada diatonis minor
d. Tangga nada minor harmonis

20 Tari gantar dari Kalimantan salah satu tari 20 10


tradisional yang dimiliki Indonesia. Tarian
ini menggambarkan gerakan ....
a. Orang menanam padi
b. Membersihkan beras
c. Orang mendayung
d. Mengambil air

21 Tarian yang berasal dari daerah Sumatra 22 8


Barat adalah tari ....
a. Cakalele
b. Seudati
c. Jaipong
d. Piring

Persentase PPKn 98%


Persentase Bahasa Indonesia 92%
Persentase IPA 59%
Persentase IPS 63%
Persentase SBDP 79%
55

Berdasarkan tabel 4.6 rekapitulasi hasil tes kemampuan tematik

menunjukkan bahwa, banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran PPKn

adalah 98%, banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran Bahasa Indonesia

adalah 92%, banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran SBDP adalah

79%, banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran IPS adalah 63%, dan

banyak siswa yang menjawab benar materi pelajaran IPA adalah 59%. Berdasarkan

tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa lebih dominan menguasai materi

pelajaran PPKn dalam pembelajaran tematik.

2. Hasil Wawancara

Dalam proses pembelajaran, tentunya terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa, terutama dalam

menguasai pembelajaran tematik. Agar memiliki kualitas yang maksimal

dalam proses belajar dan mengajar, kegiatan yang dilakukan guru dan siswa

sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab dari guru itu sendiri, ketika akan

melaksanakan pembelajaran guru harus memantau siswanya terlebih dahulu.

Dengan kata lain sebagai seorang guru dituntut untuk selalu berusaha

meningkatkan kualitas kemampuan masing-masing dengan cara menambah

ilmu pengetahuan, memperbanyak membaca buku dan memvariasikan strategi

dalam mengajar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh siswa. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa

kelas V dalam menguasai pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat, baik

faktor internal maupun faktor eksternal.


56

Berdasarkan hasil wawancara beberapa responden menyatakan hal

yang sama terkait denga ini, jawabannya adalah:

“Menurut kami materi yang diberikan oleh guru mudah dipahami


karena dapat memudahkan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru dan memudahkan dalam mengerjakan tugas, akan tetapi ada materi yang
sulit untuk dipahami yaitu materi IPA karena susah sedikit karena harus
menghafal, materi yang mudah dipahami adalah materi PPKn karena cuman
menghafal Pancasila. Metode yang digunakan digunakan didalam kelas
memudahkan dalam memahami pembelajaran, terutapa pada saat mengerjakan
tugas individu, karena kalau berkelompok banyak yang tidak bekerja. Dan
terkadang kami belajar diluar kelas untuk memahami lingkungan sehingga
tidak bosan selalu didalam kelas. Media yang digunakan guru dapat
mempermudah memahami pembelajaran karena dengan media tersebut dapat
lebih memperjelas materi yang diberikan guru”

Sedangkan sedikit berbeda dari responden sebelumnya menurut AJ

selaku siswa kelas V A di MIN 8 Aceh Barat mengatakan bahwa:

“Menurut AJ materi yang diberikan guru terkadang mudah dan


terkadang susah untuk dipahami. Materi yang mudah dipahami PPKn seperti
pancasila, hak dan keragaman, dan materi yang paling susah adalah IPA,
karena tidak terlalu mengerti, karena banyak mengingat tentang proses
pernafasan (paru-paru), proses pencernaan (lambung) dan peredaran darah.
Dengan metode yang digunakan oleh guru terkadang membuat paham dan
terkadang membuat tidak paham, seperti pada pelajaran Bahasa Indonesia
tentang iklan. Media yang digunakan oleh guru memudahkan dalam
memahami pembelajaran, karena guru memberikan point penting untuk
dicatat, memperlihatkan gambar, dan video sehingga lebih jelas lagi, akan
tetapi terkadang kalua belum bisa diingat masih bisa dibaca kembali pada buku
tema”

Sedangkan sedikit berbeda dari responden sebelumnya menurut MZZ

selaku siswa kelas V A di MIN 8 Aceh Barat mengatakan bahwa:

“Menurut Abil materi yang disampaikan oleh ibu ada yang mudah dan
ada yang sulit. Materi yang mudah dipahami adalah PPKn, Bahasa Indonesia
dan IPS. Materi yang sulit dipahami adalah IPA karena belajar tentang organ-
organ yang susah diingat manfaatnya. Tugas yang diberikan oleh ibu mudah
dipahami dan dapat terjawab ketika membaca buku kembali. Metode yang
digunakan oleh guru mudah dipahami karena dapat belajar lebih cepat dan
tidak membosankan. Media yang digunakan guru dapat memudahkan
pembelajaran karena dapat memperjelas pembelajaran.”
57

Sedangkan ada 1 responden AU selaku siswa kelas V A di MIN 8 Aceh

Barat mengatakan bahwa:

“Menurut Nisa materi yang diberikan oleh ibu bisa Nisa pahami, dalam
artian materi yang telah disampaikan oleh ibu mudah untuk dimengerti, karena
ibu menjelaskan materi serta memberikan contoh-contoh yang Nisa tahu, akan
tetapi terkadang susah pada materi Bahasa Indonesia tepatnya dalam materi
membuat iklan, unsur iklan, dan inti iklan. Sehingga tugas yang siberikan oleh
ibu bisa dipahami dan terjawab tekecuali tentang iklan. Kegiatan yang
diberikan ibu yaitu pertama memberikan penjelasan atau memberikan waktu
untuk membaca terlebih dahulu, selanjutnya diberikan kesempatan untuk
bertanya dan dilanjutkan dengan pemberian tugas biasanya. Dalam proses
belajar metode yang digunakan ibu biasanya ceramah, kerja kelompok, belajar
diluar kelas, dan melakukan beberapa kreasi. Media yang digunakan biasanya
menggunakan infokus, buku, PPT, Video, TTS, dan benda disekitar
lingkungan”

C. Pembahasan

1. Kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai

pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat

Pemahaman konsep merupakan suatu proses bertahap yang masing-

masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti menerjemahkan,

menginterpretasikan, ekstropolasi, aplikasi, analisis, dan evaluasi. Dalam

pemahaman konsep siswa dibantu oleh buku dan juga materi yang disampaikan

secara lisan maupun tulisan oleh guru. Siswa mempunyai kemampuan

pemahaman konsep yang berbeda-beda, tergantung pada individunya, ada yang

bisa menguasai pemahaman konsep secara cepat, ada yang membutuhkan

bantuan orang lain, ada yang memerlukan motivasi terlebih dahulu, ada juga

yang mengalami kesulitan dalam menguasai pemahaman kosep pada saat

belajar.
58

Untuk siswa proses pemahaman konsep perlu diketahui bahwa mereka

mempunyai cara tersendiri. Orang tua, guru, media dan metode yang digunakan

berperan penting untuk mendukung dan memaksimalkan proses pemahaman

konsep. Bagi orang tua menjaga suasana hati siswa sangat penting untuk

keberhasilan kemampuan pemahaman konsep. Guru juga berperan penting

ketika berada di sekolah yaitu dengan memberi arahan, motivasi, pengalaman,

dan juga materi yang diperlukan untuk menguasai pemahaman konsep. Guru

juga harus mempunyai hal-hal yang inovatif dan kreatif seperti media dan

metode yang digunakan untuk membantu siswa menguasai pemahaman

konsep, dengan begitu siswa akan merasa terbantu dan mampu belajar dengan

baik.

1. Berdasarkan hasil tes kemampuan tematik menunjukkan bahwa,

kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran PPKn adalah

sebanyak 98%, kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran

Bahasa Indonesia adalah sebanyak 92%, kemampuan pemahaman konsep

siswa pada pembelajaran SBDP adalah sebanyak 79%, kemampuan

pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPS adalah sebanyak 63%,

dan kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA adalah

sebanyak 59%. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa

siswa lebih dominan menguasai materi pelajaran PPKn dalam pembelajaran

tematik.
59

2. Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa

kelas V dalam menguasai pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di MIN 8 Aceh

Barat dapat ditemui bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan

pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai pembelajaran tematik bisa

berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Kemampuan pemahaman

konsep siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan sebuah faktor yang berasal dari dalam diri siswa

seperti: Faktor jasmani dan faktor psikologis yang meliputi intelegensi,

perhatian, bakat, minat dan motif. Sedangkan faktor eksternal adalah sebuah

faktor yang muncul dari luar diri siswa seperti: keluarga, sekolah dan

masyarakat. lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama yang

dikenal anak sihingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak,

seperti orang tua menyediakan perlengkapan belajar dan membina hubungan

yang harmonis dalam keluarga serta mengkontrolnya dalam bergaul dengan

masyarakat, lingkungan sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk

mendapatkan pendididkan secara formal untuk menciptakan generasi muda

yang berkualitas, seperti interaksi guru, cara guru mengajar dikelas, serta sikap

siswa terhadap guru dan lingkungan belajarnya, dan masyarakat.

Berdasarkan pembahasan diatas sesuai dengan hasil penelitian yang

peneliti temukan di MIN 8 Aceh Barat bahwasanya faktor yang mempengaruhi

kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai pembelajaran

tematik adalah siswa yang masih lambat dalam memahami materi karena
60

kurang cepat dalam mengingat hal-hal baru, mempunyai minat, bakat dan motif

yang bebrbeda-beda dalam pembelajaran, dan karakteristiknya berbeda-beda.

Faktor eksternal seperti, lingkungan keluarga, orang tua harus membimbing

siswa belajar dirumah, jika orang tua selalu memantau anaknya untuk belajar

siswa akan lebih mudah mengikuti pembelajaran di sekolah, sekolah yaitu

metode, media dan staregi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di

kelas, maupun masyarakat seperti dengan siapa dia berteman dan memainkan

gadget juga bisa membuat siswa lalai dengan pembelajaran.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasi penelitian yang dilakukan tentang “Analisis Kemampuan

Pemahaman Konsep Siswa Kelas V pada Pembelajaran Tematik di MIN 8 Aceh

Barat” maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

2. Kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V dalam menguasai

pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat ditemukan bahwa kemampuan

pemahaman konsep siswa pada pembelajaran PPKn adalah sebanyak 98%,

kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran Bahasa

Indonesia adalah sebanyak 92%, kemampuan pemahaman konsep siswa

pada pembelajaran SBDP adalah sebanyak 79%, kemampuan pemahaman

konsep siswa pada pembelajaran IPS adalah sebanyak 63%, dan

kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA adalah

sebanyak 59%. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa

siswa lebih dominan menguasai materi pelajaran PPKn dalam pembelajaran

tematik.

3. Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa kelas V

dalam menguasai pembelajaran tematik di MIN 8 Aceh Barat adalah siswa

yang masih lambat dalam memahami materi karena kurang cepat dalam

mengingat hal-hal baru, mempunyai minat, bakat dan motif yang bebrbeda-

beda dalam pembelajaran, dan karakteristiknya berbeda-beda. Faktor

60
61

eksternal seperti, lingkungan keluarga, sekolah, prasarana, metode, media

dan staregi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas,

maupun masyarakat seperti dengan siapa dia bertemen dan memainkan

gadget juga bisa membuat siswa lalai dengan pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah saya dapatkan, maka dalam kesempatan

ini penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, diharapkan kepada guru untuk dapat meningkatkan metode

dalam pembelajaran, terutama untuk cara cepat dalam mengingat materi

IPA dan tujuan pembelajaran, sehingga tercapai hasil yang optimal.

2. Bagi penulis, mungkin skripsi ini jauh dari kesempurnaan, semoga bisa

dilanjutkan lebih detail lagi dengan beberapa penelitian selanjutnya.


63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Dewalle, John A. Van. (2015). Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa.


Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Fatoni, Azhar Nur, dkk. “Analisis Pemahaman Konsep Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Terpadu Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar di SD N Losari IV Kecamatan Tulakan”, Jurnal.
http://repository.stkippacitan.ac.id

Hanum, Latifah. (2017). Perencanaan Pembelajaran. Banda Aceh: Syiah Kuala


University Press

Hardani. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Puataka


Ilmu

Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlanggga

Kristanti, Feti DDK, (2019). “Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa


Dalam Pembelajran Flipped Classroom Berbatuan Android”. Jurnal. Vol.
03, No. 1

Lidia. (2021). “Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika pada Materi Segitiga


dan Persegi Panjang dengan Menggunakan Media Realia di Kelas III MIN
26 Aceh Besar”. skripsi. Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Ar Raniry

Lubis, Maulana Arafah dan Nashran Azizan. (2020). Pembelajaran Tematik SD/MI.
Jakarta: Kencana

Malawi, Ibadullah dan Ani Kadarwati. (2017). Pembelajaran Tematik (Konsep dan
Aplikasi). Jawa Timur: CV. AE Media Grafika

Maulita, Woede Anggara. (2021). “Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan


Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah MI
Kabupaten Benar Meriah. Skripsi. Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry

Moeleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakary

Muklis, Mohammad. (2012). “Pembelajaran Tematik”. FENOMENA, Vol 4, No. 1


64

Nursobah, Ahmad. (2019). Perencanaan Pembelajaran MI/SD. Pemekasan: Duta


Media

Pasha, Siti Namira Raudhatul. (2021) “Analisis Higher Order Thinking Skill
Dalam Buku Siswa Kelas IV MIN 20 Aceh Besar”, skripsi. Banda Aceh:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry

Pratowo, Andi. (2019). Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana

Purwanto, Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002) Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002) Kamus Besar Bahasa


Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahmafitri, Suci. (2021). “Analisis Kesesuaian Bahan Ajar dengan RPP Guru Kelas
V MIN 27 Aceh Besar”. Skripsi. Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry

Santrock, John W. (2011). Psikologi pendidikan. Jakarta: Kencana

Setiana, Nana. (2016) “Pengaruh Implementasi Pendekatan Tematik Terhadap


Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Kreativitas Siswa Dalam
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”. Jurnal Ilmiah, Vol. 4, No. 2,

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sukmawati, Rika. (2017). “Pengaruh Pembelajaran Interaktif Dengan Strategi Drill


Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Mahasiswa”.
JPPM, Vol. 10, No. 2

Supardi. (2005). Metodologi Penelian Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press
65

Susanto, Ahmad. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tanzeh, Ahmad dan Suyitno. (2006). Dasar-Dasar Penelitian. Surabaya:Elkaf

Yuliani, Elza Nora. Zulfah, Zulhendri, “Kemampuan Pemahaman Konsep


Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kuok Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Grup Investigation”. Jurnal Cendekia, Vol. 2, No. 2
66

Lampiran 1: SK Pembimbing
67

Lampiran 2: Surat Penelitian


68

Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian


69

Lampiran 4: Instrumen Soal Tes

ISNTRUMEN SOAL TES

Satuan Pendidikan : MIN 8 Aceh Barat


Kalas/Semester : V (Lima)/I (Satu)
Pembelajaran : Tematik
Tema : 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia
2 Udara Bersih Bagi Kesehatan
3 Makanan Sehat
4 Sehat tu Penting
5 Ekosistem
Nama :

Petunjuk Soal:

1. Awali dengan membaca basmalah


2. Amati, baca, pahamilah dan telitilah terdahulu sebelum mengerjakan soal.
3. Periksa Kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan.
4. Selesai mengerjakan tugas akhiri dengan hamdalah

Soal:

PPKn

1. Kegiatan yang mencerminkan sila keempat dalam lingkungan masyarakat yaitu



e. Melaksanakan kerja bakti mebersihkan selokan
f. Melaksanakan pemilihan ketua RW
g. Melakukan bakti sosial untuk keluarga yang tudak mampu
h. Mendengar nasihat ketua RW
70

2. Bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri yaitu ….


e. Seharian hanya menonton TV
f. Tidak melakukan kewajiban untuk beribadah
g. Mengerjakan tugas sekolah
h. Pulang sekolah langsung bermain
3. Dibawah ini merupakan salah satu contoh keragaman social dilingkungan
sekolah yaitu …
e. Gotong royong membersihkan halaman sekolah
f. Mengerjakan tugas teman
g. Melihat ibu guru menyapu kelas
h. Menyuruh teman membelikan jajan dikantin
4. Berikut sikap yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yaitu….
a. Toleransi c. Gotong royong

b. Memilih teman yang sepaham d. Tolong menolong

Bahasa Indonesia
5. Bacalah teks dibawah ini!
Gotong Royong Modal Dasar Pembangunan
Gotong royong merupakan modal dasar bagi terciptanya suasana
kemasyarakatan yang harmonis. Mengapa demikian? Karena dengan
bergotong royong, masyarakat akan sering melakukan silaturahmi dan kerja
sama, sehingga terjalinlah solidaritas. Seiring dengan munculnya rasa
solidaritas inilah, akan muncul juga rasa empati dan simpati di antara
masyarakat yang akan mempererat dan memperkuat hubungan masyarakat.
Ide pokok bacaan diatas yaitu ….
e. Masyarakat sering silaturrahmi
f. Gotong royong mempererat dan memperkuat hubungan masyarakat
g. Gotong royong merupakan modal dasar bagi terciptanya suasana
kemasyarakatan yang harmonis.
h. Dengan gotong royong muncul rasa empati
71

6. Dibawah ini, yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan sebab akibat
adalah …
e. Kapan terjadi kecelakaan tersebut?
f. Bagaimana posisi Beni terjatuh dari sepeda?
g. Apa yang menyebabkan beni terjatuh dari Sepeda?
h. Siapa yang menolong Beni ketika terjatuh?
7. karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas
kertas berukuran besar atau kecil yang bertujuan untuk memberikan informasi
disebut ….
a. Selebaran c. brosur
b. Poster d. baliho
8. Bacalah pantun dibawah ini!
Merah muda baju si bibi
Di tangannya ada bayam seikat
Masalah warga datang bertubi
Berkumpullah untuk mufakat
Makna pantun diatas adalah ….
e. Hendaknya berkumpul bersama untuk mencapai mupakat
f. Hendaknya baju bibi dikembalikan
g. Masalah warga bertubi-tubi
h. TIdak ada pemecahan masalah
9. Kelompok hewan herbivor merupakan hewan yang makanannya berasal dari
tumbuhan. Hewan ini memiliki susunan gigi yang khas. Gigi hewan ini terdiri
atas gigi seri dan gigi geraham, dan tidak memiliki gigi taring. Gigi seri berada
di depan dan tajam. Gigi ini berguna untuk memotong makanan. Sementara itu,
gigi geraham berfungsi untuk menghaluskan makanan yang telah dipotong oleh
gigi seri. Contoh hewan yang termasuk kelompok ini adalah sapi, kelinci,
kerbau, dan rusa.
Ide pokok dari paragraf di bawah ini!
e. Kelompok hewan herbivora merupakan hewan yang makanannya berasal
dari tumbuhan
72

f. Hewan ini memiliki susunan gigi yang khas


g. Gigi hewan ini terdiri atas gigi seri dan gigi geraham, dan tidak memiliki
gigi taring
h. Contoh hewan yang termasuk kelompok herbivora adalah sapi, kelinci,
kerbau, dan rusa

IPA
10. Yang termasuk macam-macam otot manusia yaitu, kecuali ….
a. Otot polos c. Otot Lurik
b. Otot kuat d. Otot Jantung
11. Perhatikan gambar dibawah ini!

Pada gambar diatas menunnjukan organ pernapasan manusia bagian ….

a. Tenggorokan c. Hidung
b. faring d. Paru-paru
12. Salah satu fungsi sistem pencernaan yaitu, kecuali ….
e. Menghancurkan makanan yang masuk ke dalam tubuh
f. Membuang sisa–sisa makanan yang sudah tidak diperlukan tubuh
g. Melancarkan peredaran darah
h. Memasok nutrisi dan energi bagi tubuh
13. Darah mengalir dari bilik kanan menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis
disebut …
a. Peredaran darah c. Peredaran darah besar
b. Peredaran darah kecil d. Pertumbuhan sel
14. Hubungan yang khas antara sekelompok produsen dan konsumen. Konsumen
memakan produsen. Produsen melepas energi kepada konsumen. Konsumen itu
lalu menjadi mangsa konsumen yang lain. Mangsa adalah semua hewan yang
73

diburu untuk dimakan oleh hewan lain. Dengan demikian, mangsa akan
melepas energinya kepada pemangsa. Pemangsa atau predator adalah konsumen
yang berburu makanan. Jadi, energi dialirkan dari produsen kepada konsumen
di dalam rantai makanan
a. Ekosistem c. Jaring-jaring makanan

b. Habitat d. Rantai makanan

IPS
15. Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar diatas merupakan kenampakan alam dataran rendah. Masyarakat yang


bertempat tinggal di daerah dataran rendah, bermata pencaharian sebagai,
kecuali….
a. Nelayan c. Bertani sayuran
b. Pekerja pabrik d. Pengrajin
16. Perhatikan gambar dibawah ini!

5. 6.

7. 8.
74

Yang bukan termasuk interaksi manusia dengan lingkungan sosial, terdapat


pada nomor ….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
17. Negara yang memiliki luas laut lebih besar dibandingkan dengan luas daratan
yang terdiri atas pulau-pulau. Oleh karena itu, penduduk yang tinggal di negara
maritim banyak memanfaatkan sumber daya kelautan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya disebut ….
a. Agraris c. Wawasan nusantara

b. Maritim d. Perairan

SBDP
18. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar ilustrasi yang terdapat pada sampul buku di atas, buku
tersebut merupakan buku ....
a. Resep masakan c. Pelajaran
b. Cerita anak d. Biografi
19. Tangga nada ini memiliki jarak interval 1-1-½-1-1-1- ½. Urutan tangga nadanya
do re mi fa sol la si do. Tangga nada yang dimaksud adalah ….
a. Tangga nada diatonic c. Tangga nada diatonis minor
75

b. Tngga nada diatonis mayor d. Tangga nada minor harmonis


20. Tari gantar dari Kalimantan salah satu tari tradisional yang dimiliki Indonesia.
Tarian ini menggambarkan gerakan ....
a. Orang menanam padi c. Orang mendayung
b. Membersihkan beras d. Mengambil air
21. Tarian yang berasal dari daerah Sumatra Barat adalah tari ....
a. Cakalele c. Jaipong
b. Seudati d. Piring
76

KUNCI JAWABAN SOAL TES

1. B
2. C
3. A
4. B
5. B
6. C
7. B
8. A
9. A
10. B
11. D
12. C
13. B
14. D
15. C
16. C
17. B
18. B
19. B
20. A
21. D
77

Lampiran 5: Instrumen Wawancara

INSTRUMEN WAWANCARA

A. IDENTITAS INFORMAN
Nama :
Sekolah :
Hari/ Tanggal :

B. PERTANYAAN PENELITIAN
1. Apakah materi yang diberikan oleh guru mudah atau sulit?
2. Apa yang membuat materi yang diberikan mudah atau sulit dipahami?
3. Apakah ada tugas - tugas yang diberikan oleh guru yang sulit dipahami?
4. Apakah kamu selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru?
5. Tugas apa saja yang diberikan oleh guru yang sulit dipahami?
6. Diantara materi yang kamu pelajari, materi apa saja yang sulit dipahami?
7. Apakah metode yang digunakan oleh guru memudahkan memahami
pelajaran?
8. Apakah media yang digunakan oleh guru dapat memudahkan memahami
pembelajaran?
78

Lampiran 6: Dokumentasi Penelitian

Gambar depan MIN 8 Aceh Barat

Pemberian Soal Tes


79

Wawancara dengan Siswa Kelas V A MIN 8 Aceh Barat

Anda mungkin juga menyukai