Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Modul IPA 8 - Bab 5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

FASE D (KELAS VIII) SMP/MTs


MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

BAB 5 : UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN


SUB BAB 5.1 : UNSUR

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Prediksi Alokasi Waktu : 6 × 40 menit
Tahun Penyusunan : 20..... / 20.....

II. KOMPETENSI AWAL


a) Guru dapat memulai pembelajaran dengan membawa beberapa unsur murni ke dalam kelas
untuk diamati. Unsur murni dapat berupa logamlogam seperti besi, emas, perak, dan
tembaga. Jika memungkinkan, guru juga dapat membawa unsur dalam bentuk cair seperti
cairan bromin atau air raksa. Pastikan keamanan tetap terjaga selama zat-zat tersebut berada
dalam ruangan kelas. Secara bergiliran murid dapat mendekat dan melakukan penyelidikan
terhadap benda-benda yang dibawa. Sebagai pertanyaan pemantik, guru dapat bertanya,
misalnya:
(1) Sifat-sifat fisik apa yang dapat kalian amati dari benda-benda ini?
(2) Kalian telah mengenal nama-namanya. Di manakah benda-benda ini kalian temukan?
Bagaimana manusia memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari?
(3) Kelompokkanlah benda-benda yang menurutmu memiliki sifat-sifat fisik yang sama!
(4) Jika belum pernah melihat semua benda yang ditunjukkan, buatlah dugaan mengenai
kegunaan setiap benda tersebut!
Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali lebih lanjut
mengenai pengetahuan awal pelajar.
b) Guru mengajak pelajar membahas jawaban-jawaban dari aktivitas penyelidikan awal yang
telah dilakukan. Untuk melengkapi informasi, pelajar dapat membaca penjelasan Aktivitas
5.1 pada buku siswa.
c) Guru memberi penguatan awal pada istilah unsur, tetapi tidak menjelaskan secara definitif
tentang unsur. Guru juga dapat mengajak pelajar membuat dugaan terhadap istilah Unsur,
Senyawa, dan Campuran dari judul bab yang menjadi topik pembelajaran.
d) Sebelum melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran lebih lanjut, guru dapat mengajak
pelajar mengisi Kolom T pada Tabel T-I-S yang sudah disediakan.
Tabel T-I-S adalah strategi untuk melakukan refleksi berkelanjutan, baik untuk pelajar
maupun untuk guru. Tabel T-I-S terdiri atas 3 kolom yaitu kolom Tahu (T), INGIN TAHU
(I), dan SUDAH BELAJAR (S).
Kolom T diisi di awal pembelajaran untuk mengidentifikasi pengetahuan awal (prior
knowledge) yang sudah dimiliki pelajar sebelum membahas materi lebih lanjut. Kolom I
diisi di sepanjang proses belajar, berisi pertanyaanpertanyaan yang terpikirkan pelajar saat
mempelajari materi yang sedang dibahas. Sepanjang proses belajar, pelajar dapat
mengunjungi kolom ini dan menandai pertanyaan-pertanyaan yang sudah didapatkan
jawabannya, atau menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang relevan dengan
pembahasan. Kolom S diisi di akhir proses pembelajaran, sebagai refleksi akhir pelajar
mengenai topik yang telah dipelajari. Selama proses, guru perlu juga mengunjungi Tabel T-
I-S ini untuk memastikan pelajar menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Guru juga dapat memilih pertanyaan yang tidak relevan untuk dibahas di waktu
lain.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


 Karton untuk Tabel T-I-S
 Kertas berperekat (sticky notes) untuk kegiatan Apersepsi
 Beragam unsur yang dapat ditemukan sehari-hari dan yang tersedia di laboratorium
(upayakan terdapat setidaknya 5 jenis unsur logam dan 5 jenis unsur nonlogam atau
senyawanya, agar pelajar dapat melakukan penyelidikan dengan bermacam zat).

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mengetahui unsur dan sifatsifatnya
 Menjelaskan perbedaan unsur logam dan non-logam berdasarkan sifat-sifatnya

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Menyadari bahwa materi UNSUR dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Sifat-sifat fisik apa yang dapat kalian amati dari benda-benda ini?
 Kalian telah mengenal nama-namanya. Di manakah benda-benda ini kalian temukan?
Bagaimana manusia memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari?
 Kelompokkanlah benda-benda yang menurutmu memiliki sifat-sifat fisik yang sama!
 Jika belum pernah melihat semua benda yang ditunjukkan, buatlah dugaan mengenai
kegunaan setiap benda tersebut!

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Aktivitas Pemantik
 Pelajar melakukan Aktivitas 5.2 dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dipamerkan
melalui kegiatan Pameran Karya.
 Setelah kegiatan Pameran Karya, pelajar menyimak penjelasan pada halaman 134 mengenai
pengertian unsur. Guru membimbing pelajar membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi
dan penjelasan dari buku siswa.
 Setelah selesai, guru meminta pelajar menyelesaikan pertanyaan reflektif sebagai penutup
Aktivitas 5.2.
Pameran Karya adalah strategi berbagi hasil kerja pelajar yang dilakukan dalam kelompok.
Pameran Karya dilakukan di kelas atau di ruangan yang diatur agar memudahkan pelajar
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Karya dipasang di dinding, setiap kelompok
mengunjungi satu karya milik kelompok lain dan mengamatinya dalam waktu tertentu. Jika
waktu habis, secara bergiliran mereka berpindah ke kelompok lainnya, dan melakukan
penyelidikan terhadap karya selanjutnya. Pameran Karya dapat dimodifikasi. Cara pertama
dikombinasikan dengan presentasi. Caranya, satu anggota kelompok tinggal bersama karya
yang terpasang sementara anggota kelompok lainnya berkeliling. Anggota kelompok yang
tinggal akan menjelaskan hasil karyanya kepada kelompok pengunjung. Jika jumlah
kelompok banyak, anggota yang bertugas menjelaskan dapat bergantian. Cara kedua
dikombinasikan dengan umpan balik. Setiap kelompok pengunjung memberikan umpan
balik terhadap karya melalui kertas berperekat yang dibawa masing-masing kelompok.
Umpan balik dapat berupa pertanyaan untuk memperdalam pemahaman.

Aktivitas Utama
 Pelajar membaca penjelasan tentang unsur dan asal usul penamaannya dari buku siswa
(halaman 138-142), kemudian membuat kesimpulan berdasarkan bacaan. Pelajar dapat
membuat kesimpulan berupa peta pikiran (mind map), gambar ilustrasi, atau bentuk lain
yang sesuai dengan kemampuannya.
 Bersama teman sebangku, pelajar dapat bergantian menceritakan kesimpulan yang
dibuatnya. Guru dapat memberi instruksi misalnya “Secara bergantian, sebutkan 2 hal
penting yang kalian dapatkan dari bacaan tersebut.” Pelajar dapat menambahkan hal penting
yang didengar dari temannya jika hal tersebut luput dari kesimpulan yang didapatnya.

Aktivitas Pemantik
 Sebelum mempelajari tentang sifat-sifat unsur, guru mengajak pelajar mengamati Gambar
5.4 pada buku siswa.
 Guru dapat memberikan instruksi atau mengajukan pertanyaan, misalnya:
- Dari tabel yang kalian amati, buatlah dugaan tentang sifat-sifat unsur logam, nonlogam,
dan metaloid!
- Dari contoh-contoh yang diberikan, prediksikan contoh lain yang termasuk logam dan
nonlogam!
- Simaklah informasi pada halaman 140 tentang sifat fisika unsur.
- Menurut kalian, bagaimana perbedaan sifat fisik antara unsur logam dan unsur
nonlogam?
Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
 Guru membagi pelajar ke dalam beberapa kelompok untuk mengamati unsur-unsur yang
tersedia di laboratorium. Sebelum memulai aktivitas, guru sebaiknya mengingatkan pelajar
pada aturan-aturan di laboratorium.

Aktivitas Utama
 Guru menyediakan unsur-unsur logam dan nonlogam untuk setiap kelompok. Jika
memungkinkan, unsur-unsur disediakan dalam bentuk murninya dengan beragam wujud
(padat, cair, dan gas). Kombinasikan unsur-unsur yang dapat ditemui dengan mudah di
sekitar pelajar dengan unsur-unsur yang unik dan hanya ada di laboratorium. Hal ini akan
memancing rasa ingin tahu pelajar terhadap unsur yang akan dipelajarinya.
 Pelajar melakukan penyelidikan terhadap setiap unsur dan mencatatkannya dalam tabel.
Fokus penyelidikan dilakukan dengan menggunakan panca indra saja, tanpa alat bantu
apapun. Guru dapat mengajak pelajar berdiskusi terlebih dahulu mengenai hal-hal apa saja
yang akan mereka selidiki, sehingga pelajar dapat menentukan variabelvariabel penyelidikan
dan bentuk tabelnya. Contoh tabel seperti berikut:
Nama Unsur Wujud Permukaan Keterangan Lain Gambar Unsur

Tabel dapat dikembangkan sesuai kebutuhan penyelidikan.


 Guru memastikan keamanan dan keselamatan pelajar sepanjang penyelidikan. Beri
keterangan pada unsur-unsur berbahaya agar pelajar dapat lebih berhati-hati saat menangani
unsur tersebut. Jika ada pelajar berkebutuhan khusus dengan kemampuan pemahaman
terbatas, sebaiknya lakukan pendampingan melekat atau disiapkan mejapenyelidikan khusus
dengan unsur-unsur yang aman saja.
 Sepanjang penyelidikan, guru berkeliling dan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang
berhubungan dengan unsur yang sedang diselidiki.
 Setelah penyelidikan, pelajar merapikan laboratorium sebelum kembali ke kelas. Diskusi
kelompok dan melengkapi hasil penyelidikan dilanjutkan di kelas.
 Guru mengarahkan pelajar untuk mendiskusikan hasil penyelidikan dalam diskusi kelas, dan
menyelesaikan miskonsepsi yang mungkin terjadi, di dalam kelas.
 Sebagai penutup, guru dapat menugaskan pelajar membaca penjelasan tentang sifat-sifat
unsur dalam buku siswa halaman 142-146. Setelah itu, pelajar dapat mengerjakan Aktivitas
5.3 (halaman 147) untuk melengkapi aktivitas belajar mandiri yang dilakukan pelajar.

Aktivitas Pemantik
 Guru mengajak pelajar mendiskusikan hasil kegiatan belajar mandiri yang telah dilakukan,
yaitu membuat simpulan terhadap materi sifat-sifat unsur logam dan nonlogam, dan
mengoreksi miskonsepsi, jika terjadi.
 Sebagai jembatan untuk memasuki materi tentang atom, guru dapat mengajukan pertanyaan
yang memancing pelajar mengaitkan antara hal yang nyata (dari pengalaman pengamatan
yang dilakukan saat mencari tahu sifat-sifat fisika unsur) dengan hal-hal yang tak tampak
yaitu atom yang akan menjadi bahasan selanjutnya. Pertanyaan yang diajukan misalnya:
- Apakah semua unsur dapat dengan mudah diamati?
- Apa yang kalian lakukan saat mengamati unsur yang berwujud gas?
- Bagaimana cara kita mengetahui struktur pembentuk unsur?
Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sendiri.
 Guru mengawali kegiatan belajar tentang atom dengan melakukan aktivitas 5.4 pada buku
siswa (halaman 148-149). Guru dapat meminta pelajar untuk mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan bersama teman sebangku atau kelompok kecil (3-4
orang).

Aktivitas Utama
 Guru membahas hasil diskusi pelajar pada Aktivitas 5.4 sebagai pembukaaktivitas utama.
Guru memberi pengantar pada pelajar mengenai pentingnya memahami konsep atom
sebagai jembatan untuk memahami hal-hal abstrak lain yang tidak dapat diamati oleh panca
indera. Memahami konsep atom membuka gerbang dunia yang tak nampak dan imajinasi
adalah kunci gerbangnya.
 Guru melanjutkan pembahasan dengan mengajak pelajar bersama-sama menyimak buku
siswa halaman 150-152 mengenai penjelasan awal tentang atom.
 Guru juga dapat mengajak pelajar menyimak video penjelasan tentang atom, contohnya
pada tautan yang terdapat dalam referensi.
 Guru mendorong pelajar untuk membuat catatan dengan cara menggambar ilustrasi
mengenai penjelasan tentang atom sesuai pemahaman yang dimilikinya. Ilustrasi ini dapat
membantu guru memeriksa apakah ada miskonsepsi terkait topik atom yang sedang
dipelajari. Ilustrasi juga menjadi cara yang efektif untuk memahami konsep atom yang
abstrak dan tidak dapat diamati secara langsung.
 Sambil mengenalkan atom, guru dapat menjelaskan tentang Tabel Periodik Unsur (halaman
151) dan membuat ilustrasi mengenai kaitan antar-istilah yang telah dipelajari (atom, jumlah
proton adalah nomor atom pada Tabel Periodik Unsur, simbol unsur, nama unsur, dan
lainlain).
 Untuk lebih menguatkan pemahaman terhadap istilah-istilah ini, guru dapat mengajak
pelajar melakukan permainan Tebak Kata. Pelajar diminta mengilustrasikan istilah yang
dimaksud, kemudian temantemannya akan menebak istilah yang sedang diilustrasikan.
 Pelajar mengerjakan Aktivitas 5.5 sambil melihat nama-nama unsur yang terdapat dalam
Tabel Periodik Unsur. Untuk melengkapi tabel, pelajar dapat menggunakan sumber belajar
dan referensi lainnya, salah satunya seperti pada tautan yang terdapat referensi.

Aktivitas Utama
 Pelajar melakukan Percobaan 5.6 (halaman 155-157). Sebelum berkegiatan, guru
mengingatkan kembali tentang aturan-aturan keselamatan di laboratorium.
 Pelajar melakukan pengamatan dalam kelompok kecil, dan diminta menyiapkan tabel
pengamatan sebelum kegiatan. Tabel kegiatan didiskusikan bersama.
 Selama percobaan berlangsung, guru memastikan pelajar beraktivitas dengan aman, dan
meminta pelajar selalu membaca informasi mengenai zat atau unsur yang akan diamati
sebelum memberi perlakuan (seperti mengalirkan listrik atau memanaskan zat/unsur).
 Setelah menyelesaikan percobaan, pelajar merapikan kembali peralatan yang telah
digunakan di laboratorium dan kembali ke kelas. Diskusi bersama teman kelompok dapat
dilanjutkan di kelas.
 Pelajar menyusun laporan berdasarkan hasil pengamatan dan melengkapi laporan dengan
sumber belajar atau referensi lain yang menunjang pemahaman terhadap sifat unsur logam
dan nonlogam. Laporan dapat diselesaikan sebagai tugas belajar mandiri dan dikumpulkan
pada pertemuan selanjutnya.
 Pelajar menyelesaikan Mari Uji Pemahamanmu (halaman 157)

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN
a) Rubrik untuk Percobaan 5.6 pada halaman 155-157.
Sedang Berkembang Sesuai Ekspektasi Melebihi Ekspektasi
(1) (2) (3)
Alur kerja di Melakukan Melakukan persiapan, Menyusun alur kerja
laboratorium pengamatan namun percobaan, dan sebelum mulai
tidak sepenuhnya merapikan kembali percobaan, dan
terlibat aktif dalam peralatan dengan rapi melakukan percobaan
persiapan dan berdasarkan instruksi sesuai alur kerja yang
penyelesaian dalam buku siswa telah disusun
percobaan
Laporan hasil Melaporkan hasil Membuat laporan Melengkapi laporan
pengamatan pengamatan dan dimulai dari sesuai dengan langkah-
kesimpulan dalam merumuskan langkah ilmiah yang
bentuk sederhana pertanyaan, telah dipelajari
(tabel pengamatan melaporkan hasil
dan tabel pengamatan dan
penggolongan unsur) memberi kesimpulan
Sumber Menggunakan buku Memanfaatkan Menambahkan
belajar dan siswa sebagai sumber referensi dan sumber referensi dan sumber
referensi belajar belajar lain yang belajar dari luar sekolah
yang tersedia di sekolah (internet, perpustakaan
digunakan daerah, dan lain-lain)
Pelajar mengerjakan bagian Mari Uji Pemahamanmu di halaman 157

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan Aktivitas Utama
a) Diskusi kelas juga dapat dilakukan dengan bentuk Pameran Karya. Untuk memastikan
semua pelajar menyimak informasi, guru dapat menugaskan setiap kelompok untuk
memberi tanda pada informasi yang berbeda dengan hasil kerja kelompoknya.
b) Guru dapat menugaskan setiap pelajar untuk memilih satu unsur yang ingin diteliti lebih
lanjut, kemudian membuat infografik mengenai unsur yang dipilih tersebut. Pelajar dapat
menggunakan referensi dan sumber belajar lain untuk melengkapi hasil penyelidikannya.
Infografik dapat dibuat manual dan dipajang di kelas, atau dibuat dalam bentuk digital dan
dipasang di e-mading atau website sekolah. Guru memberikan umpan balik pada karya
infografik yang sudah dibuat pelajar dan meluruskan miskonsepsi, jika terjadi.

Pengayaan Aktivitas Utama


Jika pelajar dapat mengakses internet, guru dapat mengajak pelajar mencoba simulasi
“membuat” atom pada tautan yang terdapat dalam referensi.

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi
a) Guru dapat mengajukan pertanyaan reflektif seperti:
(1) Informasi apa yang baru pertama kalian dapatkan?
(2) Berapa banyak unsur yang telah kalian ketahui? Digunakan untuk apa unsur-unsur
tersebut dalam kehidupan kalian?
Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan reflektif ini.
b) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi Tabel T-I-S dan mengisi kolom I dengan
pertanyaan-pertanyaan materi terkait yang ingin diketahui lebih lanjut.

Refleksi
a) Guru mengajak pelajar untuk merefleksikan pemahaman mereka setelah melakukan
pengamatan dan mempresentasikan hasilnya. Guru juga mendorong pelajar untuk
mengunjungi Tabel T-I-S, menandai pertanyaan-pertanyaan yang sudah terjawab, dan
menambahkan pertanyaan jika ada yang ingin diketahui lebih lanjut.
b) Guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif, misalnya:
(1) Bagaimana peran kalian dalam aktivitas kelompok ini? Seberapa besar kontribusi kalian
dalam kelompok?
(2) Apa pengetahuan baru yang kalian dapatkan dari aktivitas ini?
Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan reflektif sendiri.

Refleksi
a) Guru mengajak pelajar merefleksikan kegiatan percobaan yang telah dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada halaman 157.
b) Guru mendorong pelajar untuk mengunjungi Tabel T-I-S, menandai pertanyaan-pertanyaan
yang telah ditemukan jawabannya, atau menambahkan pertanyaan lain yang timbul setelah
aktivitas percobaan.
c) Sebagai penutup subbab unsur, guru mengajak pelajar mengisi kolom S pada Tabel T-I-S.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Aktivitas 5.1
Perhatikan beberapa gambar unsur logam berikut. Diskusikan bersama temanmu, apa persamaan
fisik yang kalian amati dari gambar-gambar tersebut?

Gambar 5.2 Logam adalah contoh unsur yang ditemui sehari-hari.

Aktivitas 5.2
Mempelajari Istilah Unsur
Lakukan aktivitas ini bersama teman kelompokmu. Carilah arti istilah unsur dari berbagai sumber
yang dapat kalian temukan. Kalian dapat menggunakan kamus atau ensiklopedi, melakukan
wawancara dengan ahli kimia atau ahli bahasa yang kalian kenal, atau menggunakan sumber lain di
sekitar kalian.
Sumber yang Digunakan Arti Unsur menurut Sumber

Setelah mendapatkan informasi mengenai istilah unsur tersebut, diskusikan dengan kelompok dan
susunlah arti unsur menurut kelompok kalian, dengan bahasa kalian sendiri.
Pengertian Unsur menurut Kelompok
Ilustrasi/Penggambaran mengenai Unsur menurut Kelompok

Setelah menyelesaikan aktivitas studi literatur tersebut, jawablah pertanyaan refleksi berikut ini.
 Bagaimana proses pemilihan sumber informasi yang kalian lakukan, agar informasi yang
dikumpulkan dapat dipercaya?
 Bagaimana kalian memastikan informasi yang didapatkan dikutip dengan benar?
 Adakah tantangan yang kalian hadapi saat bekerja dalam kelompok? Bagaimana kalian
menyelesaikan tantangan ini agar kegiatan tetap dapat selesai tepat waktu?

Aktivitas 5.3
Berdasarkan penjelasan mengenai sifat-sifat unsur logam dan nonlogam, buatlah tabel perbedaan
sifat kedua kelompok unsur tersebut. Kalian dapat mengamati perbedaan dari aspek bentuk fisik
yang terlihat dari pengamatan (wujud zat pada suhu ruang, permukaan yang mengilap atau tidak,
dan seterusnya), daya hantar listrik dan panas, titik didih dan titik lelehnya, dan sebagainya.
Lakukan aktivitas diskusi bersama kelompok, agar kalian dapat saling melengkapi pengetahuan
yang diperoleh.

Aktivitas 5.4
Analogi Atom dan Unsur
Ambillah selembar kertas berukuran A4. Kalian akan membagi-bagi kertas tersebut dengan ukuran
potongan yang sama besar dan sama bentuk. Kalian boleh menggunakan metode apapun, syaratnya
hanya dua:
1. Semua potongan berukuran dan berbentuk sama.
2. Seluruh kertas terpotong dan potongan yang kalian hasilkan adalah potongan terkecil yang dapat
kalian buat.
Gunakan pengukur panjang untuk mengetahui berapa ukuran terkecil yang dapat dibuat dari kertas
tersebut. Bandingkan hasilnya dengan hasil percobaan temanmu. Setelah itu, jawablah pertanyaan
berikut.
1. Apa metode membagi yang kalian pilih?
2. Jelaskan dengan singkat langkah-langkah yang kalian lakukan.
3. Berapa ukuran terkecil yang dapat kalian buat?
4. Dari semua teman sekelas, berapa ukuran terkecil yang dihasilkan?
5. Adakah teman yang memotong dengan cara yang sama denganmu? Apakah hasilnya sama?
6. Berapa orang teman yang dapat menghasilkan potongan terkecil?
Dari aktivitas ini, apa dugaan kalian mengenai hubungan unsur dan atom?

Gambarkan ilustrasi yang menjelaskan tentang dugaan kalian itu.


Aktivitas 5.5
Unsur yang Kuketahui
Lakukanlah kegiatan ini dalam kelompok.
Perhatikan Tabel Periodik Unsur pada Gambar 5.13. Beri tanda pada unsur yang kalian kenal, lalu
tuliskan hal-hal yang kalian ketahui tentang unsur tersebut pada tabel berikut.
Bagaimana Di mana unsur Apa keistimewaan
Nama Bagaimana
reaksinya terhadap ini dapat lain dari unsur
Unsur bentuk fisiknya?
listrik atau panas? ditemukan? ini?

Sumber informasi yang kalian gunakan:......

Aktivitas 5.6
Logam atau Nonlogam?
Setelah aktivitas percobaan ini, kalian diharapkan dapat mengelompokkan unsur berdasarkan sifat-
sifatnya.
Memanaskan cairan dalam tabung reaksi dengan aman.
A. Persiapan
a. Lakukan kegiatan ini dalam kelompok. Pastikan kalian bekerja sesuai prosedur keamanan di
laboratorium.
b. Dalam percobaan ini, kalian akan melakukan penyelidikan pada bentuk fisik, kemampuan
zat menghantarkan listrik, dan kemampuan zat menghantar panas. Siapkan alat-alat yang
diperlukan untuk kelancaran aktivitas penyelidikan ini. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat
memandumu melakukan persiapan alat.
i. Apa yang dibutuhkan untuk mengamati bentuk fisik zat?
ii. Alat apa yang dibutuhkan untuk mengetahui daya hantar listrik pada zat?
iii. Alat apa yang dibutuhkan untuk mengetahui daya hantar panas pada zat?
c. Siapkan zat-zat berikut.
i. Besi
ii. Karbon
iii. Seng
iv. Fosfor
v. Perak
Catatan: Jika unsur murni tidak tersedia di laboratorium, kalian dapat menyiapkan zat-zat lain
yang ada, atau benda-benda dengan bahan dasar unsur yang dimaksud.
B. Prosedur pelaksanaan
a. Lakukan penyelidikan terhadap zat-zat yang sudah disiapkan.
b. Catat hasil penyelidikanmu dalam tabel penyelidikan. Tentukan variabel-variabel yang
diamati.
c. Setelah itu, tentukan kelompok zat-zat yang diteliti, apakah ia termasuk unsur logam atau
nonlogam.
d. Diskusikan hasilnya dengan teman kelompok, dan laporkan pada gurumu.
C. Tindak lanjut penyelidikan
a. Carilah buku bacaan atau referensi yang dapat kalian gunakan untuk memeriksa apakah
hasil penyelidikan ini sesuai dengan keadaan seharusnya.
b. Jika terjadi ketidaksesuaian dengan keadaan sebenarnya berdasarkan referensi yang kalian
gunakan, diskusikan dengan kelompok apa yang menjadi kemungkinan penyebab
ketidaksesuaian tersebut.
Jangan lupa selalu sertakan daftar buku bacaan dan referensi lain yang digunakan dalam
laporan percobaan kelompokmu.
D. Refleksi diri
Waktunya mengevaluasi diri dalam kerja kelompok kali ini. Secara individu, jawablah
pertanyaan-pertanyaan reflektif berikut.
a. Bagaimana peran kalian dalam aktivitas kelompok ini? Seberapa besar kontribusi kalian
dalam kelompok?
b. Bagaimana alur kerja yang dilakukan selama beraktivitas di laboratorium? Adakah aturan di
laboratorium yang sulit untuk dijalankan dalam percobaan kali ini?
c. Apa hal-hal yang dapat kalian tingkatkan dalam percobaan selanjutnya?

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

UNSUR
Siapa di antara kalian yang suka olahraga? Kegiatan olahraga adalah kegiatan yang sangat
menyenangkan. Selain dapat menyehatkan badan, berolahraga bersama teman-teman dan keluarga
juga dapat membuat persahabatan dan persaudaraan kita lebih kuat. Beberapa orang menekuni
bidang olahraga tertentu karena hobi, tetapi ada juga yang serius menggelutinya dan menjadikannya
sebagai profesi.
Atlet menguji kemampuannya melalui berbagai pertandingan, seperti Pekan Olahraga Nasional
(PON) untuk tingkat nasional, dan banyak lagi kegiatan olahraga tingkat internasional. Jika berhasil
mengungguli atlet lain, mereka akan meraih medali.
Apakah kalian pernah melihat medali? Gambar 5.1 memperlihatkan contoh medali yang biasanya
diperoleh atlet dalam pertandingan olahraga. Juara pertama mendapatkan medali emas, juara kedua
mendapatkan medali perak, dan juara ketiga mendapatkan medali perunggu. Pernahkah kalian
berpikir, mengapa ketiga logam ini yang digunakan untuk mengapresiasi atlet setelah berhasil
mengungguli lawan-lawannya? Sebagai aktivitas awal bab ini, ayo lakukan Aktivitas 5.1 bersama
teman sebangkumu!
Kelima unsur logam yang telah kalian amati pada Aktivitas 5.1 merupakan logam yang sering
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Besi adalah logam yang umum digunakan dalam
berbagai perkakas. Emas, perak, dan tembaga termasuk dalam golongan logam mulia, karena
sifatnya yang tidak mudah bereaksi dengan zat kimia lain, sehingga terhindar dari peristiwa korosi
ataupun oksidasi.
Itu juga yang menjadi alasan mengapa medali untuk pemenang dalam lomba olahraga umumnya
menggunakan ketiga logam mulia ini. Adapun timah, adalah logam yang dijadikan campuran untuk
membuat perunggu. Perunggu umumnya merupakan campuran logam timah dengan tembaga.
Hidup kita tidak dapat terlepas dari berbagai unsur yang melimpah ruah di sekitar kita. Manusia dan
semua makhluk hidup lain bergantung pada keberadaan unsur-unsur ini. Logam yang kalian lihat
dalam Aktivitas 5.1 adalah contoh unsur murni yang dapat kita amati dengan mudah. Unsur juga
ada di dalam tubuh kita, dalam bentuk berbeda karena telah bersenyawa dengan unsur-unsur
lainnya.
Dalam subbab ini, kalian akan mengenal lebih lanjut tentang unsur, hubungan unsur dengan atom,
serta sistem periodik unsur. Kalian diharapkan dapat menemukan manfaat unsur dalam kehidupan
serta dapat mengidentifikasi unsur berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimianya.
1. Berkenalan dengan Unsur
Unsur adalah bagian terkecil dari suatu zat. Semua zat, terlihat ataupun tidak terlihat, terdiri atas
unsur. Zat dapat terdiri atas satu unsur, seperti beberapa contoh logam pada Aktivitas 5.1.
Dalam bentuk ini, disebut sebagai unsur murni. Zat juga dapat terdiri atas beberapa unsur,
bentuknya dapat berupa senyawa atau campuran.
Bandingkan pengertian unsur ini dengan hasildiskusi kelompokmu. Apakah ada persamaan yang
kalian temukan?
Penyelidikan tentang unsur sudah dilakukan bahkan sejak ilmuwan belum menemukan
teknologi. Dapat kalian bayangkan, ilmuwan dari berbagai penjuru dunia melakukan pengamatan
pada zat yang sama, karena unsur memang berada di mana-mana. Ilmuwan perlu memiliki
kesepakatan terhadap penyebutan unsur tersebut, agar mudah dimengerti di manapun unsur itu
berada. Dibutuhkan bahasa universal agar pengenalan terhadap unsur ini mudah dilakukan.
IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) adalah organisasi yang bertugas
memastikan bahasa universal ini diwujudkan dalam mengenal unsur-unsur di seluruh dunia.
Sebelum diatur oleh IUPAC, kita menyebut unsur-unsur tersebut dengan bahasa daerah
masingmasing. Mari kita ilustrasikan dengan Gambar 5.3 berikut.

Gambar 5.3 Berbagai Logam dan Penyebutannya di Dunia.

Untuk satu unsur saja, sudah ada begitu banyak penyebutan. Bayangkan, di dunia ini ada 118
unsur yang sudah diidentifikasi. Betapa membingungkannya jika kita tidak memiliki kesepakatan
pada penyebutan unsur-unsur ini. Oleh IUPAC, setiap unsur diberi nama dan simbol untuk
membedakan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Nama unsur secara universal
menggunakan bahasa Latin.
Peng gunaan satu bahasa universal untuk menyebut unsur memudahkan ilmuwan dari berbagai
dunia berkomunikasi mengenai penemuan-penemuannya. Meski demikian, untuk kebutuhan
sehari-hari, kita tetap menggunakan nama dari bahasa daerah masingmasing. Selain nama, unsur
juga memerlukan simbol untuk mempermudah pengenalannya. Simbol menjadi penting, karena
tidak semua unsur dapat dilihat dengan mata telanjang. Simbol unsur diambil dari huruf depan
nama universalnya. Jika ada unsur dengan huruf depan sama, maka akan ditambahkan dengan
huruf kedua. Jadi, simbol unsur terdiri atas paling banyak 2 huruf. Berikut beberapa contoh nama
dan simbol unsur.
Tabel 5.1 Nama dan Simbol Unsur
Nama Unsur dalam Bahasa Nama Unsur dalam Bahasa
Simbol Unsur
Indonesia Universal (Bahasa Latin)
Karbon Carbon C
Kalsium Calcium Ca
Klorin Chlorine Cl
Oksigen Oxygen O
Hidrogen Hydrogen H
Emas Aurum Au
Merkuri/Raksa Hydrargyrum Hg
Ilmuwan telah mengidentifikasi 118 unsur, 94 unsur alami dan 24 unsur sintetis (buatan). Setelah
diidentifikasi, unsur-unsur ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, yang
disebut sifat unsur. Sifat unsur ini terbagi dua, yaitu sifat kimia dan sifat fisika. Sifat kimia suatu
unsur adalah reaksi yang ditunjukkan unsur tersebut jika bertemu dengan zat kimia lainnya. Sifat
fisika suatu unsur berkaitan dengan kondisi fisik unsur tersebut, seperti warna, bentuk zat dalam
suhu ruang, kerapatan, titik leleh, titik didih, serta daya hantar listrik atau panas. Selain sifat
fisika dan kimia, ada juga sifat atomik unsur, yang berkaitan dengan bentuk konkrit suatu unsur
dalam model atom, seperti energi ionisasi, afinitas elektron, konfigurasi elektron, jari-jari atom,
dan keelektronegatifan unsur.
Setelah mempelajari setiap sifat ini, ilmuwan kemudian mengelompokkan unsur-unsur yang
memiliki kesamaan-kesamaan tertentu. Unsur-unsur yang telah dikelompokkan ini lalu
dimasukkan ke dalam daftar yang disebut sebagai Sistem Periodik Unsur.
Perhatikan bagan dalam Gambar 5.4 berikut.

Berdasarkan sifat fisika dan kimia suatu unsur, ada 3 kelompok besar yang utama, yaitu logam,
nonlogam, dan metaloid. Metaloid adalah unsurunsur yang memiliki sifat antara logam dan
nonlogam. Secara umum, metaloid sulit dibedakan dengan unsur logam. Oleh karena itu,
beberapa ilmuwan terkadang memasukkan unsur metaloid ini ke dalam unsur logam saja.
Di alam semesta, jenis unsur logam jauh lebih banyak dari unsur nonlogam. Meski demikian,
bagi kita, keberadaan unsur nonlogam menjadi sangatlah penting, karena unsur nonlogam adalah
unsur pembentuk tubuh kita. Dari 11 unsur yang jumlahnya cukup signifikan dalam tubuh
manusia, 4 unsur dengan jumlah tertinggi adalah golongan unsur nonlogam. Gambar 5.5
menunjukkan ke-11 unsur penting dalam tubuh manusia tersebut.

Gambar 5.5 Unsur-unsur pembentuk tubuh manusia

Unsur-unsur pada Gambar 5.5 berada di tubuh kita tidak dalam bentuk murninya, melainkan
dalam bentuk senyawa. Sebagai contoh, unsur Oksigen dan Hidrogen tidak berdiri sendiri. Lebih
dari 50% tubuh manusia terdiri atas air. Molekul air disebut sebagai H20, yang terdiri atas 2
atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen.
a. Sifat-Sifat Unsur Logam
Sifat fisik unsur logam sangatlah unik. Di satu sisi ia dikenal sebagai zat yang sangat kuat dan
keras, namun logam juga mudah ditempa dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Ini yang
menyebabkan unsur logam banyak digunakan oleh manusia. Mulai dari alat rumah tangga
hingga pesawat, semua memanfaatkan berbagai logam. Tahukah kalian, apa yang
menyebabkan logam memiliki kekuatan seperti itu?
Dalam unsur logam, terdapat atom-atom penyusunnya. Atom-atom ini tersusun dengan rapat.
Jika kalian masih ingat tentang wujud zat padat, ini pula yang terjadi pada unsur-unsur logam.
Dikarenakan hampir semua unsur logam berwujud padat, maka sifat unsur logam juga sama
dengan zat berwujud padat.
Hampir semua? Apakah itu berarti ada unsur logam yang tidak berwujud padat? Ya, ada unsur
yang digolongkan logam, tetapi bentuknya tidak padat, melainkan cair. Amati kembali
Gambar 5.3 dan kalian akan temukan jawabannya.
Unsur-unsur logam dapat berubah bentuk jika diberi perlakuan, seperti yang terjadi pada
wujud zat saat mengalami perubahan fisika (Ayo, ingat kembali materi wujud zat di kelas 7
lalu). Unsur logam dapat kembali padat dan tetap pada bentuk setelah perlakuan dihentikan,
karena ikatan antaratom penyusunnya yang kuat.
Sifat lain yang dimiliki unsur logam adalah memiliki kemampuan menghantarkan listrik yang
baik. Oleh karena sifat penghantar listrik inilah, unsur logam sering dimanfaatkan untuk alat-
alat industri yang berhubungan dengan listrik. Emas, perak, dan tembaga adalah 3 unsur
logam yang memiliki daya hantar listrik terbaik. Meski demikian, untuk keperluan industri,
tembaga, aluminium, atau besi lebih banyak digunakan dibanding emas atau perak. Ayo coba
duga, kira-kira mengapa industri lebih memilih menggunakan bahan dari unsur logam yang
daya hantar listriknya tidak sebaik emas atau perak?
Zat yang dapat menghantarkan listrik disebut sebagai konduktor. Kebalikan dari konduktor
adalah isolator. Dapatkah kalian menyebutkan benda-benda di sekitar yang merupakan
konduktor? Unsur logam secara umum dapat dibedakan dari unsur nonlogam karena terlihat
mengilap. Kilapan permukaan logam berasal dari pantulan cahaya yang diserap oleh partikel
dalam atom yang disebut elektron.

Gambar 5.7 Beberapa Unsur Logam

b. Sifat-sifat Unsur Nonlogam


Sifat-sifat unsur nonlogam merupakan kebalikan dari sifat-sifat unsur logam. Jumlah unsur
nonlogam yang ditemukan dan dikenali di alam semesta ini hanya 17 unsur, yang terdiri atas
11 unsur nonlogam reaktif dan 6 unsur dari golongan gas mulia. Dari 17 unsur tersebut, 5
unsur berwujud padat, 1 unsur berwujud cair, dan sisanya berwujud gas pada suhu ruang.
Tabel 5.2 menunjukkan wujud unsur nonlogam pada suhu ruang.
Tabel 5.2 Unsur non-logam beserta simbol dan wujudnya
Nama Unsur Simbol Wujud
Karbon C padat
Fosfor P padat
Selenium Se padat
Iodin I padat
Nitrogen N gas
Oksigen O gas
Fluor F gas
Klorin Cl gas
Bromin Br cair
Hidrogen H gas
Helium He gas
Neon Ne gas
Argon Ar gas
Kripton Kr gas
Xenon Xe gas
Radon Rn gas
Unsur nonlogam yang berwujud padat tidak sekuat unsur logam, ia mudah rapuh dan tidak
dapat ditempa atau dibentuk. Titik didih dan titik leleh unsur nonlogam juga rendah, tidak
seperti unsur logam yang memiliki titik didih dan titik leleh tinggi.
Sebagaimana unsur-unsur logam, manusia juga memanfaatkan unsur nonlogam dalam
kehidupan sehari-hari. Dikarenakan sifatnya yang khas dengan wujud yang cenderung lebih
beragam dibanding unsur logam, penggunaan unsur nonlogam juga sangat beragam. Unsur
nonlogam ada yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk unsur murninya, ada juga yang
dimanfaatkan dalam bentuk senyawanya dengan unsur-unsur lain.
Simaklah Gambar 5.8 dan Gambar 5.9 berikut.

Gambar 5.8 Berbagai pemanfaatan unsur nonlogam murni dalam kehidupan.

Gambar 5.9 Berbagai pemanfaatan unsur nonlogam berbentuk senyawa dalam kehidupan.

Setelah membaca tentang sifat-sifat unsur, lakukanlah Aktivitas 5.3 untuk membuat
kesimpulan mengenai perbedaan unsur logam dan nonlogam. Mengetahui sifat-sifat unsur
menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai sebelum mengenal lebih jauh tentang unsur
itu. Pengetahuan terhadap sifat unsur menjadi dasar bagi kalian sebelum dapat memanfaatkan
unsur-unsur tersebut sesuai kebutuhan. Mengenal sifat-sifat unsur ini juga yang dilakukan
para ilmuwan sejak dahulu, sebelum me mulai berbagai aktivitas penyelidikan di
laboratorium.

2. Ada Unsur, Ada Atom


Barangkali kalian bertanya-tanya, ketika mempelajari tentang unsur logam dan nonlogam, ada
beberapa istilah yang asing tetapi terus menerus diulang. Ada atom, elektron, dan ikatan. Pada
bagian ini, kalian akan mengenal istilah-istilah tersebut lebih jelas. Atom berhubungan erat
dengan unsur. Seperti apa hubungannya?
Aktivitas 5.4 mengajak kalian memahami konsep unsur dan atom melalui pendekatan analogi.
Kertas A4 yang dipotong-potong mewakili sebuah unsur. Secara kasat mata, unsur dapat diamati.
Unsur sebetulnya mengandung partikel yang bentuk dan ukurannya sama. Partikel ini adalah
bagian yang paling kecil dalam suatu unsur. Inilah yang disebut sebagai atom.
Dari masa ke masa, teori yang menjelaskan tentang atom terus berkembang. Hadirnya satu
pemahaman melengkapi atau bahkan mengoreksi teori sebelumnya. Perkembangan teori atom
akan kalian perdalam di SMA nanti. Sebagai contoh model atom yang menggunakan
Teori Atom Bohr, perhatikan Gambar 5.11 berikut.

Gambar 5.11 Atom Helium dalam bentuk Model Atom Bohr.

Gambar yang kalian amati ini adalah atom Helium. Pada atom terdapat 3 subpartikel, yaitu
proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron membentuk inti atom, sedangkan elektron
bergerak dalam lintasan membentuk awan elektron. Jika pada tata surya benda langit mengitari
Matahari dan bertahan di orbitnya karena ada gaya gravitasi Matahari, elektron berada di
lintasannya mengelilingi inti atom karena ada gaya elektromagnetik.
Proton bermuatan positif, neutron bermuatan netral, sedangkan elektron bermuatan negatif.
Setiap atom memiliki jumlah proton dan elektron yang sama, sehingga muatannya selalu netral.
Elektron yang berada dalam atom terus bergerak. Gerakan yang terus menerus dalam kecepatan
dan lintasan yang konstan menimbulkan awan elektron yang mengelilingi inti atom. Jumlah
elektron dalam atom suatu unsur berbeda-beda. Jarak letaknya terhadap inti atom pun berbeda,
semakin jauh jarak elektron terluar mengakibatkan jari-jari atom semakin besar.
Pada atom terdapat elektron yang disebut elektron valensi. Letak elektron valensi umumnya ada
di kulit terluar atom, kecuali untuk unsur-unsur dalam golongan transisi. Elektron valensi inilah
yang dapat membentuk ikatan dengan elektron dari atom lain sehingga membuat sebuah atom
dapat membentuk molekul. Ikatan ini diperlukan agar atom-atom dalam unsur lebih stabil.
Unsur-unsur yang memiliki jumlah elektron valensi sama umumnya memiliki sifat-sifat yang
mirip. Persamaan sifat ini yang kemudian digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengelompokkan unsur dalam sebuah sistem yang disebut Tabel Periodik Unsur.

3. Mengintip Tabel Periodik Unsur


Gambar 5.13 Tabel Periodik Unsur

Tabel periodik unsur adalah tabel yang memuat seluruh unsur yang telah ditemukan di alam
semesta, baik unsur alami maupun unsur buatan. Tabel periodik yang digunakan saat ini
diinisiasi oleh Dmitri Mendeleev, seorang ilmuwan medio abad ke-19. Mendeleev menyusun
tabel tersebut, mengelompokkan unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat, dan membaginya ke
dalam golongangolongan.
Tidak hanya itu. Ia juga mampu memperkirakan sifat-sifat unsur yang saat itu belum ditemukan
dan menempatkan “calon” unsur tersebut dalam kolom yang masih kosong. Bertahun kemudian,
begitu banyak perkiraan yang dibuatnya menjadi kenyataan.
Tabel periodik kemudian menjadi tanggung jawab IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) dan diperbaharui sepanjang waktu. Penambahan terakhir terjadi pada
November 2016, dengan hadirnya 4 unsur sintetis, yaitu nihonium, moscovium, tennessine, dan
oganesson.
Seberapa banyak kalian mengenal unsur-unsur yang ada dalam Tabel Periodik Unsur tersebut?
Dari Aktivitas 5.5 yang sudah kalian lakukan, sulitkah mengidentifikasi unsurunsur di
sekitarmu?
Unsur tidak semuanya dapat kita temui dalam bentuk aslinya, umumnya ia bersama unsur
lainnya akan membentuk zat yang disebut senyawa.. Pembentukan senyawa ini perlu melalui
proses penyelidikan, berkaitan dengan sifat kimia yang ada pada unsur tersebut.
Sekarang, mari amati kembali Tabel Periodik Unsur pada Gambar 5.13. Menurutmu, mengapa
bentuk Tabel Periodik Unsur seperti itu? Bagaimana para ilmuwan menentukan urutan-urutan
dan letak suatu unsur dalam Tabel Periodik?
Sebelum menjawabnya, mari kenali terlebih dahulu Tabel Periodik itu sendiri. Untuk
pengalaman belajar yang lebih menantang, kalian dapat mengakses https://ptable.com/ pada
mesin pencari di internet. Di sana kalian akan mengetahui berbagai informasi mengenai unsur,
termasuk senyawa yang dapat dibentuk dengan unsur lainnya. Gambar 5.10 berikut merupakan
tangkapan layar dari situs tersebut.
Gambar 5.14 Unsur dalam Tabel Periodik dikelompokkan berdasarkan sifat fisika dan kimia
suatu unsur.

Jika kalian perhatikan, unsur diurutkan ke bawah dan ke samping. Kelompok unsur dari atas ke
bawah (kolom) disebut golongan, sedangkan unsur berurut ke samping (baris) disebut periode.
Nomor periode sama dengan jumlah kulit elektron pada unsur tersebut, sedangkan nomor
golongan sama dengan jumlah elektron valensi (kecuali unsur Helium yang berada pada
golongan VIIIA dan unsurunsur golongan transisi).
Dalam Tabel Periodik, unsur-unsur logam menempati golongan 1 hingga 12, ditambah beberapa
unsur dari golongan 13 sampai 17. Unsur-unsur nonlogam berada di bagian kanan Tabel
Periodik. Topik Tabel Periodik Unsur ini akan kalian pelajari lebih lanjut di jenjang selanjutnya.
Saat ini, gunakan informasi dalam Tabel Periodik untuk semakin mengenal unsur dan sifat-
sifatnya. Pada Percobaan 5.6 berikut, kalian akan menyelidiki zat-zat dan mengelompokkannya
berdasarkan sifatsifat yang teramati. Untuk keamanan kalian, lakukan percobaan ini di
laboratorium, dengan mengikuti aturan yang berlaku di laboratorium.

LAMPIRAN 3

GLOSARIUM
Mikroskop : Alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat
kecil.
Mikroskopis : Suatu benda/objek ,partikel yang berukuran sangat kecil yang tidak dapaat dilihat
dengan mata telanjang harus memakai mikroskop.
Organel : Struktur subselular yang menyusun sel dan menjaga sel tetap hidup.
Sel : Unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya
fungsi kehidupan.
Sel Punca : Sebutan untuk sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat mengubah,
menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada.
Spesimen : Sekumpulan dari satu bagian atau lebih bahan yang diambil langsung dari sesuatu.
Teori sel : Setiap bentuk makhluk hidup, termasuk tumbuhan itu tersusun atas sel- sel.

LAMPIRAN 4

DAFTAR PUSTAKA
- Sri Handayani Lestari, dkk., Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas
VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Okky Fajar Tri Maryana, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VIII, Pusat
Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (26 Maret 2018). Miliki 127
Gunung Api Aktif Jadikan Indonesia “Laboratorium” Gunung Api Dunia. Diakses dari:
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsipberita/miliki-127-gunung-api-aktif-jadikan-
indonesia-laboratorium-gunungapi-dunia tanggal 3 Desember 2020.
- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. “Apa saja kandungan di dalam sebatang rokok ?
(2).” Apa saja kandungan di dalam sebatang rokok ? (2), Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 9 Desember 2018, http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-
kronik/apa-sajakandungan-di-dalam-sebatang-rokok-2. Akses 5 Desember 2020.
- Kemdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses dari: https://kbbi.web.id/ tanggal 15
Desember 2020.
MODUL AJAR
BAB 5 : UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
SUB BAB 5.2 : SENYAWA

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Prediksi Alokasi Waktu : 6 × 40 menit
Tahun Penyusunan : 20..... / 20.....

II. KOMPETENSI AWAL


a) Guru mengawali topik dengan membawa beberapa contoh senyawa ke dalam kelas.
Senyawa yang dibawa sebaiknya yang mudah ditemukan pelajar di sekitar, misalnya air,
garam dapur, dan gula. Guru juga dapat membawa zat-zat yang lebih sulit ditemukan di
sekitar, sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu pelajar, misalnya asam sulfat,
beberapa jenis obat-obatan (magnesium hidroksida, asam mefenamat, dan lainlain), dan
sebagainya.
b) Guru meminta pelajar mengajukan dugaan tentang zat-zat yang ditunjukkan. Guru juga
dapat meminta pelajar mengemukakan alasan dari dugaan yang dikemukakan. Guru
mendorong pelajar agar berani berpendapat.
c) Guru dapat melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mengarah, misalnya:
(1) Apa persamaan dari zat-zat tersebut?
(2) Amati zat-zat ini. Apa saja yang dapat kalian ceritakan tentang zatzat ini?
(3) Ini adalah contoh senyawa. Menurut kalian, apa hubungannya senyawa dengan unsur?
Guru dapat mengembangkan pertanyaan pemantik sendiri.
d) Guru mendorong pelajar untuk mengisi kolom T pada Tabel T-I-S sebagai pembuka topik
Senyawa yang akan dipelajari selanjutnya.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


 Kertas berperekat (sticky note) untuk Aktivitas Apersepsi dan Refleksi
 Zat-zat yang berupa senyawa
 Kemasan produk makanan dan minuman ringan

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mendeskripsikan perbedaan antara unsur dan senyawa
 Menyajikan informasi tentang penggunaan unsur tertentu dan senyawanya dalam kehidupan

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Menyadari bahwa materi SENYAWA dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Apa persamaan dari zat-zat tersebut?
 Amati zat-zat ini. Apa saja yang dapat kalian ceritakan tentang zatzat ini?
 Ini adalah contoh senyawa. Menurut kalian, apa hubungannya senyawa dengan unsur?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Aktivitas Pemantik
 Pelajar melakukan Aktivitas 5.7 pada buku siswa (halaman 158). Pertanyaan-pertanyaan
yang dihasilkan dapat ditempel pada kolom I Tabel T-I-S.
 Guru dapat menceritakan proses pembuatan garam dapur sebagai pemantik diskusi. Fokus
cerita adalah pada sifat dua unsur yang sangat berbeda bahkan berbahaya dapat membentuk
senyawa yang sering dimanfaatkan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Guru juga
dapat menceritakan tentang kegunaan garam dapur selain untuk memasak, seperti pada
proses menghilangkan lapisan salju atau es di jalan.

Aktivitas Utama
 Pelajar membaca topik tentang senyawa pada buku siswa (halaman 158- 163), dan bersama
teman sebangku/berpasangan membuat peta konsep berdasarkan bahan bacaan tersebut.
 Setelah menyelesaikan peta konsep, pelajar berkumpul dengan pasangan diskusi lainnya,
untuk saling memberi umpan balik pada peta konsep yang telah dibuat. Guru membimbing
dan meluruskan miskonsepsi yang mungkin terjadi saat diskusi. Guru juga dapat mendorong
pelajar menuliskan hal-hal yang masih meragukan yang ditemui saat diskusi dan memberi
umpan balik, untuk dibahas dalam diskusi kelas setelah proses saling memberi umpan balik
usai.
 Setelah memastikan tidak ada lagi miskonsepsi yang terjadi, pelajar dapat menutup aktivitas
belajar tentang senyawa dengan mengerjakan Mari Uji Pemahamanmu (halaman 163). Guru
memastikan memberi umpan balik pada hasil kerja pelajar.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN
Pelajar mengerjakan bagian Mari Uji Pemahamanmu pada halaman 163.

Proyek Karya Tulis Ilmiah


a) Guru menjelaskan tentang tugas proyek karya tulis ilmiah yang ada pada buku siswa
(halaman 164).
b) Bersama pelajar, guru mendiskusikan kriteria penilaian dan level pencapaian yang menjadi
target masing-masing. Guru juga mengajak pelajar merencanakan strategi pengerjaan agar
target tersebut tercapai.
c) Contoh perencanaan strategi kerja yang dilakukan pelajar
Tahap
Aktivitas Tahap Awal Tahap Akhir
Pengembangan
Memilih Mempelajari setiap Mempelajari minat Memilih tantangan
tantangan tantangan yang dan kemampuan diri yang akan dilakukan
diberikan sendiri
Merancang alur Mempelajari masalah Menentukan dugaan Menyelesaikan alur
kerja di sekitar dan dan kebutuhan kerja penyelidikan
menentukan penyelidikan dan mendiskusikan
pertanyaan kunci dengan guru
yang akan dijawab
Pelaksanaan Melakukan Melakukan Mencatat setiap hasil
penyelidikan penyelidikan penyelidikan ulang penyelidikan
berdasarkan alur (duplo)
kerja
Penyusunan Mencari data dan Menyusun karya tulis Melakukan
karya tulis referensi yang sesuai dengan sistematika selfediting/ swaolah
dan mendukung berpikir ilmiah pada karya tulis yang
penyelidikan dihasilkan
Guru juga dapat menganjurkan pelajar membuat linimasa/timeline agar pelajar dapat
memonitor kemajuan penyelidikan yang sedang dilakukan.

Penilaian Karya Tulis Ilmiah


a) Contoh Rubrik Penilaian oleh guru.
Sedang Berkembang Sesuai Ekspektasi Melebihi Ekspektasi
(1) (2) (3)
Menentukan Memilih tantangan Memilih tantangan Menantang diri
Tantangan tanpa dapat sesuai sendiri dengan
menjelaskan alasan kemampuannya saat memilih tantangan di
dan kekuatan diri ini dan dapat memberi atas kemampuannya
yang mendukung penjelasan mengenai saat ini, tetapi ia
penyelesaian strategi kerja yang mampu
tantangan tersebut akan dilakukan menggambarkan garis
besar strategi kerja
yang akan dilakukan
Karya Tulis Membuat karya tulis Membuat karya tulis Melengkapi karya
Ilmiah yang informatif meski yang dimulai dari tulis sesuai dengan
belum sesuai dengan merumuskan langkah-langkah
kaidah keilmiahan pertanyaan, ilmiah yang telah
(belum menggunakan melaporkan hasil dipelajari
alur berpikir ilmiah) pengamatan dan
memberi kesimpulan
Sumber belajar Menggunakan buku Memanfaatkan Menambahkan
dan referensi siswa sebagai sumber referensi dan sumber referensi dan sumber
yang digunakan belajar belajar lain yang belajar dari luar
tersedia di sekolah sekolah (internet,
perpustakaan daerah,
dan lainlain)
Infografik Mendesain infografik Membuat infografik Mempraktikkan
sederhana yang sistematis dan kaidah-kaidah
(menyebutkan nama informatif komunikasi visual
unsur/senyawa serta sederhana (seperti
kegunaannya masing- keterbacaan,
masing)) pewarnaan, dan
estetika) selain
menyajikannya
dengan sistematis dan
informatif

b) Contoh Kontinum Kriteria Penilaian yang dikembangkan bersama pelajar.


Level Pencapaian Deskripsi Penilaian
8-10  Pelajar menggunakan tahapan berpikir ilmiah dalam
penyelidikannya
 Pelajar membahas secara mendalam langkah penyelidikan
dengan topik yang telah dipilih
 Pelajar menggunakan berbagai data dan referensi yang relevan
dengan topik yang telah dipilih tidak terbatas pada sumber
belajar yang ada di sekitar
5-7  Pelajar menggunakan beberapa tahapan berpikir ilmiah dalam
penyelidikannya
 Pelajar menceritakan unsur atau senyawa yang menjadi topik
penyelidikan (karakteristik, sifat, dan manfaat)
 Pelajar menggunakan data dan referensi dari sumber yang
mudah didapatkan di sekitar (rumah dan perpustakaan sekolah)
1-4 Pelajar menyebutkan tahapan berpikir ilmiah dalam karya tulisnya
 Pelajar menyebutkan manfaat unsur atau senyawa yang dipilih
 Pelajar memilih data dan referensi yang tidak relevan dengan
topik yang dipilih

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a) Guru dapat membawa beberapa kemasan produk makanan dan minuman ringan yang mudah
ditemukan di kantin sekolah. Guru meminta pelajar bekerja dalam kelompok untuk
mengamati kemasan tersebut dan mencari tahu apakah ada senyawa yang ditemukan dalam
keterangan kandungan produk. Jika memungkinkan, pelajar dapat mencari tahu lebih lanjut
tentang senyawa yang ditemukan (misalnya MSG, aspartam, dan lainlain). Guru dapat
membimbing pelajar menggunakan akses internet atau mengunjungi perpustakaan sekolah
untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.
b) Hasil pengamatan dapat dibuat dalam bentuk infografik dan dapat dipasang di mading
sekolah atau di dinding kelas sebagai tambahan pengetahuan bagi warga sekolah lainnya.
c) Tujuan aktivitas pengayaan ini dibatasi hanya untuk mengidentifikasi senyawa yang tertulis
dalam kemasan. Aktivitas ini dapat digunakan sebagai pembuka pengerjaan proyek karya
tulis ilmiah yang akan dilakukan pelajar secara mandiri.

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


a) Guru membimbing pelajar untuk melakukan refleksi, mendorong pelajar untuk mengunjungi
Tabel T-I-S dan menandai pertanyaan-pertanyaan yang sudah terjawab. Guru mengajak
pelajar berdiskusi mencari jawaban atas pertanyaan yang belum terjawab. Guru juga
mengajak pelajar mengisi kolom S untuk setiap hal yang telah dipelajari mengenai topik
Senyawa.
b) Guru membimbing pelajar untuk melakukan Refleksi Tengah Bab sebelum melanjutkan ke
subbab Campuran.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Aktivitas 5.7
Membuat pertanyaan adalah salah satu keterampilan yang perlu ilmuwan kuasai sebelum
memperdalam suatu konsep atau teori tertentu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang
ditemukan. Aktivitas kali ini berkaitan dengan hal tersebut.
Bersama temanmu, diskusikan 3 pertanyaan yang terpikirkan berkaitan dengan unsur dan senyawa
yang akan kita pelajari dalam subbab ini. Kalian dapat menghubungkannya dengan berbagai
informasi yang sudah kalian temukan pada subbab sebelumnya.
Pastikan pertanyaan-pertanyaan ini menjadi panduan kalian selama mempelajari subbab Senyawa,
agar di akhir pembelajaran nanti kalian menemukan pemahaman yang lengkap.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

SENYAWA
Di awal bab ini, kalian sudah sempat membaca kata “senyawa”, bukan? Senyawa dapat terbentuk
karena adanya dua unsur atau lebih yang berikatan secara kimia. Contoh yang sudah disebutkan
adalah senyawa H2O, atau yang sudah sangat dikenal sebagai air.
Meskipun senyawa terdiri atas unsur-unsur, saat unsur tersebut berikatan, zat yang terbentuk ini
memiliki sifat yang berbeda dengan unsur penyusunnya. Jadi, setelah unsur membentuk senyawa,
senyawa tersebut akan membentuk zat baru yang berbeda dengan unsur penyusunnya. Wujud
senyawa juga dapat sangat berbeda dari unsur pembentuknya. Contohnya air, yang terbentuk dari
unsur hidrogen dan oksigen yang berwujud gas pada suhu ruang.
Perbedaan sifat antara senyawa dan unsur pembentuknya menjadi hal yang sangat unik untuk
dipelajari. Dua unsur yang sangat berbahaya jika dalam bentuk murninya, akan menjadi zat yang
sangat bermanfaat dalam tubuh manusia saat keduanya membentuk senyawa.
Senyawa memiliki perbandingan komposisi yang tetap. Air, misalnya, selalu terdiri atas unsur
hidrogen dan oksigen yang tetap jumlahnya. Senyawa yang terbentuk hanya dapat diuraikan
kembali menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan cara-cara kimia.

Molekul dalam Senyawa


Jika di dalam unsur terdapat atom penyusunnya, di dalam senyawa terdapat molekul. Molekul
terdiri atas 2 atom atau lebih yang saling berikatan. Ikatan antaratom yang membentuk molekul
dapat merupakan ikatan kovalen atau ikatan ionik. Molekul air pada Gambar 5.15 menunjukkan
ikatan yang terjadi antara atom Hidrogen dan Oksigen.

Gambar 5.15 Bentuk molekul air.


Berdasarkan atom penyusunnya, molekul dibagi menjadi 2, yaitu molekul unsur dan molekul
senyawa. Molekul unsur adalah molekul yang atom penyusunnya berasal dari unsur yang sama,
misalnya Cl2 (klorin), O2 (oksigen), dan O3 (ozon). Sebaliknya, molekul senyawa adalah molekul
yang atom penyusunnya berasal dari unsur yang berbeda, misalnya H20 (air), HCl (asam klorida),
dan C6H12O6 (glukosa). Gambar 5.16 dan Gambar 5.17 menunjukkan model molekul zat-zat
tersebut.

Gambar 5.16 Model beberapa molekul unsur.

Gambar 5.17 Model beberapa molekul senyawa.

Jika kalian perhatikan Gambar 5.16 dan Gambar 5.17, terlihat bahwa struktur molekul senyawa
lebih kompleks dibandingkan struktur molekul unsur. Ikatan kimia yang terjalin di antara atom-
atomnya beragam. Ikatan antaratom ini hanya dapat dipisahkan melalui pemisahan kimia.
a. Senyawa di Sekitar Kita
Keberadaan senyawa begitu berlimpah di alam semesta. Tidak hanya di permukaan bumi, di
dalam bumi, di udara bebas, dalam makanan yang kalian santap, bahkan di dalam tubuhmu.
Setiap senyawa memiliki perannya dalam menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi.
Berdasarkan komponen penyusunnya, senyawa dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu senyawa
organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dibangun oleh atom karbon dan hidrogen
sebagai penyusun utamanya. Senyawa organik umumnya berasal dari makhluk hidup, yang
dibuat melalui serangkaian proses di laboratorium. Sifatnya mengikuti sifat karbon sebagai atom
penyusun utamanya. Apakah kalian masih mengingat sifat unsur karbon sebagai unsur
nonlogam? Ya, karbon sebagai unsur nonlogam rapuh dan mudah terbakar.
Adapun senyawa anorganik dibangun oleh atom-atom unsur logam yang berikatan dengan atom
logam lainnya atau dengan atom nonlogam. Struktur molekul pada senyawa anorganik relatif
lebih sederhana dibandingkan senyawa organik. Lebih lanjut mengenai senyawa-senyawa ini
akan kalian pelajari di jenjang selanjutnya.
Berikut adalah contoh senyawa-senyawa yang ada di sekitar kita.
1) Air
Air merupakan zat yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap makhluk di bumi. Banyak
ilmuwan berpendapat bahwa air adalah zat esensial penunjang kehidupan. Oleh karena itu,
penelitian yang dilakukan untuk mencari tempat hidup selain bumi seringkali difokuskan pada
adanya jejak-jejak air di benda langit. Air dapat berbentuk padat (es atau salju), cair, dan gas
(uap air). Air terbentuk dari 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen yang berikatan secara
kimia dalam perbandingan yang selalu tetap. Pada suhu kamar, Hidrogen berwujud gas yang
sangat mudah terbakar. Sementara itu, Oksigen juga berwujud gas pada suhu kamar dan
sangat mudah bereaksi dengan unsur yang lain. Oleh karena sifatnya yang mudah bereaksi ini,
Oksigen disebut juga sebagai zat pembakar. Kedua gas yang reaktif ini, setelah berikatan
secara kimia, menjadi suatu zat berwujud cair pada suhu ruang. Bentuk molekul air dapat
kalian lihat dalam Gambar 5.18.

Gambar 5.18 Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
2) Gula
Kalian juga pasti mengenal zat ini dengan baik. Bahkan mungkin sebagian besar kalian
mengkonsumsi gula setiap hari, baik dalam makanan atau minuman yang disantap saat
istirahat di kantin sekolah. Gula merupakan salah satu senyawa yang mudah ditemui di sekitar
kita. Gula dapat dibuat dari berbagai sumber, misalnya dari tebu, nira/enau, dan kelapa.

Gambar 5.19 Berbagai jenis gula.


Gula yang sering kalian temui termasuk sukrosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Di
dalam tubuh, sukrosa dipecah terlebih dahulu menjadi glukosa dan fruktosa, kemudian
dialirkan ke bagian-bagian tubuh.
3) Garam Dapur
Seperti gula, garam juga merupakan senyawa yang tentu sering kalian jumpai. Mungkin
kalian tidak menemukannya langsung kalau tidak mengunjungi dapur. Tetapi garam hampir
selalu dapat ditemui dalam masakan yang kalian santap sehari-hari.

Gambar 5.10 Garam yang sedang dipanen di daerah Indramayu, Jawa Barat
Ada berbagai jenis garam, bergantung pada penyusunnya. Garam dapur adalah garam yang
paling sering dimanfaatkan di rumah, merupakan garam yang disusun oleh unsur logam
Natrium dan unsur nonlogam Klor, membentuk senyawa NaCl. Selain digunakan dalam
masakan, garam juga sering digunakan dalam proses pengawetan makanan. Selain itu,
beberapa ahli kesehatan kulit merekomendasikan air garam untuk membantu mengurangi
jerawat di wajah.
4) Vitamin D
Vitamin D mempunyai nama lain kalsiferol. Vitamin D merupakan senyawa dengan atom C,
H, dan O sebagai penyusunnya. Kalsiferol berperan dalam menjaga struktur tulang dan gigi,
karena ia dapat membantu penyerapan kalsium dari berbagai sumber sehingga dapat
dimanfaatkan tubuh. Kekurangan Vitamin D dapat menyebabkan serapan kalsium berkurang,
sehingga memicu penyakit-penyakit yang berhubungan dengan tulang. Pada masa remaja
seperti yang sedang kalian alami saat ini, kekurangan Vitamin D dapat menyebabkan penyakit
osteomalasia, yaitu kondisi kekurangan kalsium dan fosfor dari dalam tubuh. Mengkonsumsi
bahan makanan tinggi protein dan secara rutin mendapatkan sinar matahari yang cukup, dapat
membantu kalian mendapatkan Vitamin D yang cukup.

Gambar 5.21 Bahan makanan sumber Vitamin D.

5) Magnesium Hidroksida
Diantara contoh senyawa-senyawa yang sudah disebutkan, barangkali senyawa yang satu ini
tidak terlalu kalian kenal. Magnesium Hidroksida adalah senyawa dalam antasida yang
digunakan sebagai obat pereda sakit lambung. Senyawa ini bekerja efektif menurunkan
jumlah asam lambung yang terbentuk saat gangguan pencernaan terjadi. Selain untuk
mengatasi sakit lambung, dalam dosis yang berbeda magnesium hidroksida juga digunakan
untuk mengatasi masalah pencernaan lainnya, yaitu konstipasi atau sembelit.

Gambar 5.22 Magnesium Hidroksida berupa padatan.

b. Proyek Karya Tulis Ilmiah


Kalian sudah mempelajari tentang unsur dan senyawa pada dua subbab ini. Selain mempelajari
sifat-sifatnya, kalian juga telah mengetahui beberapa pemanfaatan unsur dan senyawa dalam
kehidupan sehari-hari. Proyek kali ini mengajak kalian mencari tahu lebih lanjut mengenai unsur
dan senyawa serta pemanfaatannya terutama di sekitar kalian. Proyek berupa penulisan karya
tulis ilmiah ini bertujuan untuk melatih keterampilan inkuiri melalui aktivitas penyelidikan.
Tahap 1
Kalian dapat memilih salah satu dari tantangan berikut:
1. Unsur dan senyawa dalam kehidupan sendiri (mengenal unsur/senyawa dalam produk
perawatan diri)
2. Unsur dan senyawa di dalam rumah (menguji efektivitas produk unsur/senyawa untuk
aktivitas kebersihan rumah)
3. Unsur dan senyawa di sekitar (penggunaan unsur dan senyawa dalam aktivitas ekonomi di
lingkungan sekitar)
Pilihlah tantangan yang sesuai dengan kemampuan kalian. Pada tantangan pertama, kalian akan
menyelidiki bahan-bahan yang terdapat pada produk perawatan diri, dan mencari lebih lanjut
mengenai fungsi dan efek dari unsur atau senyawa tersebut.
Pada tantangan kedua, kalian akan membandingkan produk kebersihan yang mengandung zat
aktif tertentu. Kalian dapat menggunakan beberapa produk dengan fungsi yang sama, lalu
menyelidiki mana produk yang lebih efektif saat digunakan untuk membersihkan kotoran yang
sama.
Tantangan ketiga adalah tantangan yang perlu dilakukan di luar rumah. Kalian akan menyelidiki
penggunaan unsur dan senyawa oleh para pengusaha yang dapat kalian temui di sekitar rumah
atau sekolah. Pedagang makanan kecil di depan gerbang, bengkel di dekat sekolah, atau pemilik
toko bahan bangunan adalah contoh-contohnya. Kalian dapat mencari kegiatan usaha lainnya.
Cari tahu lebih lanjut tentang penggunaan unsur dan senyawa pada kegiatan usaha tersebut, dan
bagaimana proses pemanfaatannya.
Konsultasikan setiap pilihan tersebut dengan gurumu. Bergabunglah bersama teman-teman yang
memilih tantangan serupa untuk saling berbagi informasi mengenai sumber belajar dan referensi
yang dapat digunakan.
Tahap 2
1. Tentukan pertanyaan apa yang ingin kalian jawab melalui penyelidikan ini.
2. Tuliskan dugaan/hipotesis kalian mengenai aktivitas penyelidikan yang akan kalian lakukan.
3. Tentukan apa saja yang kalian butuhkan untuk menyelesaikan proyek ini, Tentukan juga
variabelvariabel penyelidikan jika kalian melakukan percobaan tertentu.
4. Susunlah alur kerja penyelidikan yang akan kalian lakukan.
5. Konsultasikan dengan gurumu. Buatlah perubahan jika diperlukan.
Tahap 3
Saatnya melakukan aktivitas penyelidikan. Gunakan alur kerja yang telah kalian buat, buatlah
catatancatatan sepanjang aktivitas penyelidikan. Jika kalian menggunakan sumber-sumber
belajar lain, seperti buku atau membuka halaman internet, segera tuliskan judul atau alamatnya
agar tidak terlupa. Kumpulkan data selengkap mungkin, agar tulisanmu menjadi tulisan yang
berkualitas dan kaya informasi.
Tahap 4
Mulailah menuliskan aktivitas penyelidikanmu dalam bentuk laporan ilmiah. Penulisan karya
tulis ilmiah sederhana ini dapat merujuk pada sistematika laporan penyelidikan yang telah kalian
pelajari sebelumnya. Selama proses penulisan, kalian juga dapat berkonsultasi pada guru Bahasa
Indonesia yang ada di sekolah.
Tahap 5
Untuk memudahkan pembaca memahami intisari tulisanmu, buatlah infografik sederhana yang
berisi poin-poin penting dari penyelidikanmu. Infografik dapat kalian buat dengan menggunakan
aplikasi di internet, menggunakan perangkat lunak pengolah kata dan gambar yang ada di
komputer sekolah, atau dapat juga kalian buat secara manual dengan menggunakan keahlian
yang kalian miliki.
Tahap 6
Saatnya mempublikasikan hasil penyelidikan kalian. Karya kalian akan lebih bermanfaat jika
dapat diakses oleh lebih banyak orang. Kumpulkan karya tulis yang kalian telah dibuat bersama
teman sekelas, menjadi satu buku aktivitas penyelidikan. Buku ini dapat diperbanyak, simpan
satu salinannya di perpustakaan sekolah. Setelah kalian lulus pun, buku ini dapat memberi
manfaat kepada adik-adik kelas kalian, lho!
Bagaimana dengan infografik yang sudah dibuat? Ayo, tampilkan juga infografik itu. Diskusikan
dengan gurumu untuk memasang infografik secara bergilir di mading sekolah, atau dipasang di
depan kelas. Setiap orang yang lewat dapat membaca dan belajar mengenai unsur dan senyawa
dari infografik yang telah kalian buat.
Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah dan infografik ini, selain meningkatkan
keterampilan inkuiri dan menambah pemahaman kalian terhadap topik unsur dan senyawa,
produk tulisan ini juga dapat menjadi sumber belajar bagi teman-teman dan warga sekolah
lainnya. Ayo, tunggu apalagi? Rancang penyelidikanmu sekarang juga!

LAMPIRAN 3

GLOSARIUM
Mikroskop : Alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat
kecil.
Mikroskopis : Suatu benda/objek ,partikel yang berukuran sangat kecil yang tidak dapaat dilihat
dengan mata telanjang harus memakai mikroskop.
Organel : Struktur subselular yang menyusun sel dan menjaga sel tetap hidup.
Sel : Unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya
fungsi kehidupan.
Sel Punca : Sebutan untuk sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat mengubah,
menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada.
Spesimen : Sekumpulan dari satu bagian atau lebih bahan yang diambil langsung dari sesuatu.
Teori sel : Setiap bentuk makhluk hidup, termasuk tumbuhan itu tersusun atas sel- sel.

LAMPIRAN 4

DAFTAR PUSTAKA
- Sri Handayani Lestari, dkk., Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas
VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Okky Fajar Tri Maryana, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VIII, Pusat
Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (26 Maret 2018). Miliki 127
Gunung Api Aktif Jadikan Indonesia “Laboratorium” Gunung Api Dunia. Diakses dari:
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsipberita/miliki-127-gunung-api-aktif-jadikan-
indonesia-laboratorium-gunungapi-dunia tanggal 3 Desember 2020.
- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. “Apa saja kandungan di dalam sebatang rokok ?
(2).” Apa saja kandungan di dalam sebatang rokok ? (2), Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 9 Desember 2018, http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-
kronik/apa-sajakandungan-di-dalam-sebatang-rokok-2. Akses 5 Desember 2020.
- Kemdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses dari: https://kbbi.web.id/ tanggal 15
Desember 2020.
MODUL AJAR
BAB 5 : UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
SUB BAB 5.3 : CAMPURAN

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Prediksi Alokasi Waktu : 8 × 40 menit
Tahun Penyusunan : 20..... / 20.....

II. KOMPETENSI AWAL


a) Guru memulai aktivitas belajar dengan mengulang kembali hal-hal penting dari topik unsur
dan senyawa.
b) Guru mengajak pelajar untuk membuat dugaan tentang campuran dan perbedaannya dengan
unsur dan senyawa. Guru mendorong pelajar untuk berpendapat dan saling memberi
tanggapan terhadap dugaan yang dibuat oleh pelajar yang lain. Guru dapat membimbing
jalannya diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik, tanpa perlu memberikan jawaban
yang benar.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


 Kertas berperekat (sticky note) untuk Aktivitas Apersepsi dan Refleksi
 Gelas, sendok, air, gula, minyak, dan pasir untuk aktivitas Apersepsi
 Gelas, sendok, air, dan gula untuk aktivitas pengayaan membuktikan massa zat terlarut tidak
hilang
 Larutan air garam, minuman karbonasi, obat maag cair, cat minyak, gel rambut, susu untuk
aktivitas mengamati perbedaan larutan, suspensi, dan koloid
 Kotak plastik yang cukup besar dan manik-manik dengan beragam ukuran
 Mangkuk kaca/bahan transparan yang diisi air dan pasir untuk aktivitas pengamatan metode
pemisahan campuran pada partikel tidak larut
 Mangkuk, pengayak, dan tepung terigu untuk aktivitas pengamatan metode pemisahan
campuran pada partikel tidak larut
 Corong, botol kaca/transparan, kertas saring, dan campuran air kopi untuk aktivitas
pengamatan metode pemisahan campuran pada partikel tidak larut
 Campuran pasir dan pasir besi, lembaran koran, magnet, dan wadah untuk aktivitas
pengamatan metode pemisahan campuran pada partikel tidak larut
 Kertas saring atau kertas minyak, dan tinta warna warni (dari spidol atau pulpen) untuk
aktivitas pengamatan metode pemisahan campuran pada partikel larut
V. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mendeskripsikan perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran
 Mendeskripsikan berbagai metode untuk memisahkan campuran
 Menggali metodemetode pemisahan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalahmasalah lingkungan

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Menyadari bahwa materi CAMPURAN dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Bagaimana metode pemisahan campuran pada partikel tak larut
 dilakukan?
 Apa perbedaan dan persamaan dari metode-metode pemisahan
 tersebut?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Aktivitas Pemantik
 Guru menyiapkan peralatan untuk Aktivitas 5.8 (halaman 167-168). Guru dapat melibatkan
pelajar saat melakukan aktivitas ini.
 Sebelum melakukan pengamatan, guru dapat mengajak pelajar membuat dugaan mengenai
hal yang akan terjadi pada ketiga gelas. Setelah itu, pelajar melanjutkan aktivitas
mencampur zat dalam air.

Aktivitas Utama
 Guru mendorong pelajar untuk membuat catatan pengamatan dan melengkapinya dengan
gambar. Pengamatan dapat dilakukan dengan mengubah cara mengaduk, waktu jeda setelah
pengadukan, dan lain-lain. Pelajar dapat menyarankan perubahan variabel yang dapat
dilakukan.
 Aktivitas ini dapat dilakukan bersama dalam kelas, atau dilakukan secara berkelompok.
 Setelah pengamatan selesai, guru mengajak pelajar berdiskusi dalam kelas mengenai hasil
pengamatan yang didapatkan.
 Sebelum melanjutkan ke aktivitas, guru kembali mendorong pelajar untuk mengunjungi
Tabel T-I-S, mengisi kolom T dengan hal yang sudah diketahui tentang campuran, dan
mengisi kolom I dengan pertanyaanpertanyaan berhubungan dengan topik Campuran.
 Pelajar mempelajari pembahasan mengenai jenis-jenis campuran dari buku siswa (halaman
168-171) dengan mandiri, dan membuat peta konsep tentang jenis-jenis campuran bestear
sifat-sifat fisiknya.
 Setelah pelajar selesai membuat peta konsep, guru membagi ke dalam beberapa kelompok
untuk melakukan pengamatan terhadap zat-zat yang sudah disiapkan.
 Tiap kelompok melakukan pengamatan pada benda yang berbeda. Tugas pengamatan adalah
melihat ciri-ciri fisik yang ditunjukkan benda-benda tersebut, kemudian pelajar menentukan
jenis campurannya.
 Tiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya dalam bentuk gambar informatif. Setelah
selesai, guru dapat mengajak pelajar melakukan aktivitas Pameran Karya. Setiap kelompok
menugaskan 1 orang juru bicara untuk menjelaskan hasil kerja kelompoknya, sedangkan
anggota kelompok yang lain akan mengunjungi hasil kerja kelompok lainnya. Pelajar dapat
saling memberi umpan balik.
 Guru memberikan umpan balik dan meluruskan jika terjadi miskonsepsi.

Aktivitas Pemantik
 Guru membawa satu kotak berisi manik-manik dengan ukuran yang berbeda. Guru
menceritakan kesulitannya untuk mengumpulkan satu ukuran manik-manik tertentu karena
begitu banyaknya manik-manik dalam kotak. Guru meminta bantuan pelajar untuk memberi
saran bagaimana mengumpulkan manik-manik yang dibutuhkan. Guru dapat membagi
pelajar ke dalam beberapa kelompok agar terjadi diskusi. Jika memungkinkan, guru dapat
menyediakan kotak sejumlah kelompok yang dibentuk. Meski demikian, menggunakan 1
kotak sebagai contoh juga sudah cukup untuk kegiatan ini. Pelajar dapat bergantian
mengunjungi kotak yang disimpan di meja guru atau meja pengamatan di depan kelas.
 Pelajar dapat memberikan solusi dengan cara membuat purwarupa alat untuk memisahkan,
dengan sketsa atau desain kasar alat yang dapat digunakan untuk memisahkan, atau
menyusun alur kerja (jika solusinya menggunakan tenaga manusia). Guru harus sangatlah
jeli mengamati pendapat-pendapat pelajar dalam kelompok, dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat memantik ide pelajar sehingga solusi dapat lebih konkrit.
 Setiap kelompok dapat mempresentasikan solusi dari hasil diskusi kelompoknya dalam
diskusi kelas. Kelompok lain dapat memberi umpan balik dan masukan-masukan.
 Guru menutup aktivitas pemantik dengan memberi apresiasi pada semua kelompok yang
telah membantu memberi solusi dan memberi pengantar terhadap topik Pemisahan
Campuran yang akan dipelajari selanjutnya.
 Guru mendorong pelajar untuk mengunjungi Tabel T-I-S dan mengisi Kolom I dengan
pertanyaan yang terlintas tentang topik tersebut.

Aktivitas Utama
 Pelajar akan mencoba melakukan metode pemisahan campuran padapartikel tidak larut.
Guru membagi pelajar ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan mempraktikkan
metode dekantasi, pengayakan, penyaringan, dan pemisahan magnetis (untuk pemisahan
magnetis, instruksi dapat dilihat pada Percobaan Aktivitas 5.9 halaman 175).
 Guru memberi kesempatan pada pelajar untuk menentukan pertanyaan pengamatan apa yang
akan dipilih, misalnya:
- Bagaimana metode pemisahan campuran pada partikel tak larut dilakukan?
- Apa perbedaan dan persamaan dari metode-metode pemisahan tersebut?
Pelajar dapat mengembangkan pertanyaan penyelidikannya sendiri.
 Sebelum melakukan percobaan di laboratorium, pelajar mempelajari terlebih dahulu
penjelasan tentang topik pemisahan campuran pada partikel tidak larut dari buku siswa
(halaman 172-175). Pelajar menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, menyusun alur/prosedur
kerja untuk setiap metode, dan menyiapkan tabel pengamatan untuk mencatat setiap hasil
percobaan yang dilakukan. Guru memastikan setiap kelompok siap melakukan aktivitas
percobaan dengan melakukan tanya jawab dan memberi umpan balik pada persiapan yang
dilakukan.
 Setiap kelompok melakukan aktivitas percobaan dan mencatat hasil pengamatannya.
 Setelah kegiatan selesai, guru memastikan pelajar merapikan kembali setiap peralatan dan
meja kerja sebelum meninggalkan laboratorium.
 Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk melengkapi data, mencari referensi
tambahan dan menyusun laporan penyelidikan.
 Guru membimbing pelajar mempresentasikan garis besar hasil pengamatan yang
dilakukannya, dan meluruskan miskonsepsi, jika terjadi.
 Pelajar mempelajari topik metode pemisahan campuran partikel larut secara mandiri. Guru
dapat menambahkan sumber belajar lain untuk melengkapi informasi mengenai metode-
metode pemisahan tersebut.
 Pelajar mencoba metode pemisahan kromatografi menggunakan tinta spidol berbagai warna.
Guru mengajak pelajar menganalisis hasil kromatografi dan membandingkannya dengan
pelajar lainnya. Guru meluruskan jika terjadi miskonsepsi.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN
Penilaian
Pelajar menyelesaikan Mari Uji Pemahamanmu pada halaman 171-172

Penilaian
Pelajar mengerjakan Mari Uji Pemahamanmu (halaman 177)

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan Aktivitas Utama
Selain mengamati berbagai benda yang merupakan campuran, pelajar juga dapat melakukan
aktivitas pembuktian bahwa zat terlarut tidak hilang dalam larutan. Guru dapat menyediakan
gelas yang setengahnya diisi dengan air, sendok, dan beberapa zat terlarut, misalnya garam dan
gula. Jumlah air disamakan untuk semua kelompok (misalnya 100 mL). Kegiatan perlu
menggunakan timbangan untuk mengukur jumlah sebelum dan sesudah dilakukan
pencampuran larutan. Pelajar dapat saling membandingkan hasil pengamatan dengan kelompok
lain.
Pengayaan Aktivitas Utama
Untuk melengkapi pemahaman tentang topik pemisahan campuran partikel larut, guru dapat
mengajak pelajar melakukan kunjungan ke PDAM atau pengelola air yang melakukan
pengolahan air. Kunjungan juga dapat dilakukan ke perusahaan-perusahaan yang menggunakan
prinsip pemisahan campuran partikel larut yang ada di sekitar sekolah. Hal ini untuk
menunjukkan langsung kepada pelajar mengenai praktik pemisahan campuran yang dapat
dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan di sekitar sekaligus dapat memanfaatkan
kearifan lokal.

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi
a) Guru memberi kesempatan pelajar untuk merefleksi aktivitas yang sudah dilakukan, dan
membuat kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pengamatan dan studi literatur. Guru dapat
mengajak pelajar berefleksi dengan pola kalimat “Dulu saya ..., sekarang saya....” Misalnya,
“Dulu saya pikir mayonais bukan campuran, sekarang saya tahu kalau mayonais termasuk
campuran dan masuk dalam jenis koloid.”
b) Guru mengajak pelajar mengunjungi T-I-S, memperbaharui informasi yang sudah
didapatkan selama proses belajar, dan memastikan menandai pertanyaan-pertanyaan dalam
Kolom I yang sudah terjawab. Pelajar juga dapat menambahkan pertanyaan atau menjawab
pertanyaan teman yang belum terjawab.

Refleksi
Guru mendorong pelajar untuk mengunjungi Tabel T-I-S dan mengisi kolom S dengan hal-hal
yang telah dipelajari selama topik dalam bab ini. Pelajar juga perlu memastikan semua
pertanyaan telah terjawab.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Aktivitas 5.8
1. Sediakan 4 gelas yang setengahnya terisi air dan 3 buah sendok makan. Gelas pertama adalah
gelas kontrol, tidak perlu menambahkan apapun dalam gelas berisi air ini.
2. Pada gelas kedua, masukkan 4 sendok makan gula. Pada gelas ketiga, masukkan 4 sendok makan
minyak. Pada gelas keempat, masukkan 4 sendok makan pasir.
3. Aduk ketiga gelas tersebut, amati apa yang terjadi.
4. Catat hasil pengamatanmu, apakah gula, minyak, dan pasir masih dapat terlihat?
5. Bandingkan dengan gelas kontrol. Apa saja perbedaan yang tampak?
Aktivitas ini menunjukkan salah satu cara sederhana pembuatan campuran. Dari hasil pengamatan,
menurutmu apa yang dimaksud dengan campuran?

Aktivitas 5.9
Pemisahan Magnetis
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan campuran menggunakan magnet.
Peralatan:
 campuran pasir dan pasir besi
 wadah kosong untuk pasir besi
 lembaran koran
 selembar kertas
 magnet dalam kantong plastik
Metode:
1. Letakkan lembaran koran di atas bangku dan letakkan setumpuk kecil campuran pasir-besi di
atasnya.
2. Sebarkan campuran ke dalam tumpukan rata dan letakkan selembar kertas di atasnya.
3. Gunakan magnet di dalam kantong plastik untuk memisahkan campuran dengan hati-hati,
tempatkan besi yang terpisah dalam wadah yang bersih.
Pertanyaan:
1. Jelaskan mengapa selembar kertas ditempatkan di atas campuran.
2. Jelaskan mengapa magnet ditempatkan dalam kantong plastik.
3. Usulkan bagaimana teknik serupa dapat digunakan dalam industri.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

CAMPURAN
Setelah unsur dan senyawa, sekarang kalian akan mengenal tentang campuran. Untuk
mengawalinya, mari lakukan Aktivitas 5.8 .
1. Apakah Campuran Itu?
Di sekitar kita banyak sekali zat-zat berbentuk campuran. Campuran terdiri atas dua atau lebih
zat dan tidak membentuk zat baru. Ini perbedaan antara campuran dan senyawa. Meski secara
fisik terlihat berbeda dengan zat penyusunnya, tetapi campuran dapat dipisahkan kembali
menjadi zat-zat penyusun dengan metode yang tepat, tanpa harus melakukan perubahan kimia
kepada campuran tersebut.
Sifat campuran sama dengan sifat zat-zat pembentuknya. Larutan gula yang kalian buat
membawa sifat air dan sifat gula. Oleh karena itu, saat akan memisahkan campuran kita harus
mengetahui sifat bawaan setiap zat penyusunnya agar dapat menentukan cara tepat
pemisahannya.
Mengenal campuran sangat mudah. Setumpuk sampah di rumahmu adalah campuran. Ia berasal
dari berbagai zat yang berkumpul menjadi satu. Sebelum diolah, campuran sampah ini
dipisahkan dan dikelompokkan berdasarkan jenisnya, misal plastik, kertas, kaleng, dan kaca.
Udara yang kalian hirup sehari-hari juga merupakan campuran. Udara adalah campuran dari
berbagai gas yang ada di alam yang kemudian masuk ke tubuhmu melalui hidung.
Banyaknya campuran di dalam kehidupan kita membuatnya penting untuk kita pelajari lebih
lanjut. Campuran dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan sifat fisiknya, yaitu larutan, suspensi,
dan koloid.
a. Larutan
Larutan merupakan jenis campuran yang paling mudah dikenali. Larutan terbentuk dari zat
yang dilarutkan ke dalam zat pelarutnya. Perhatikan kembali Aktivitas 5.8. Dalam larutan
gula, gula dapat larut dalam air, sehingga air disebut sebagai zat pelarut gula.
Larutan tidak hanya terbentuk dari zat padat yang dilarutkan dalam zat cair. Larutan juga
dapat dibentuk dengan melarutkan zat cair ke dalam zat cair, atau zat gas ke dalam zat cair.
Saat larut, zat terlarut tidak lenyap begitu saja. Ini dapat dibuktikan dengan menimbang zat
terlarut dan pelarut sebelum dicampurkan. Massa larutan merupakan jumlah dari massa zat
terlarut dan pelarutnya.
Perhatikan Gambar 5.23. Air soda adalah larutan yang terdiri atas gula, perasa, pewarna, dan
gas karbondioksida dengan pelarut air. Gula merupakan zat padat, perasa dan pewarna
umumnya berbentuk cair, sedangkan karbondioksida adalah zat gas. Jadi, dalam larutan air
soda, terdapat 3 berbentuk zat yang terlarut dalam air.

Gambar 5.23 Air soda merupakan larutan.

Larutan memiliki konsentrasi tertentu berdasarkan jumlah zat terlarut yang ditambahkan
dalam zat pelarut dengan volume tertentu. Suatu larutan dikatakan larutan encer jika jumlah
zat terlarutnya sedikit. Jika zat terlarut terus ditambahkan, larutan ini menjadi larutan pekat.
Jika zat terlarut terus menerus ditambahkan hingga titik tertentu sehingga pelarut tidak lagi
dapat melarutkannya, larutan ini disebut sebagai larutan jenuh. Contoh larutan jenuh adalah
karamel, yang merupakan hasil melarutkan sejumlah besar gula di dalam air. Gambar 5.24
mengilustrasikan keadaan konsentrasi larutan.

Gambar 5.24 Keadaan konsentrasi larutan.


Zat pelarut bukan hanya air. Tabel 5.3 berikut adalah contoh larutan dengan zat pelarut dan
pasangan zat terlarutnya.
Tabel 5.3 Contoh Larutan dan Penyusunnya
Zat Terlarut Zat Pelarut Kegunaan
Gas karbondioksida Air Dalam minuman berkarbonasi
Natrium Klorida Air Cairan pembersih lensa
Metanol Alkohol murni Cairan pembersih cat minyak
b. Suspensi
Dalam Aktivitas 5.8, campuran antara air dan pasir tidak disebut sebagai larutan, tetapi
suspensi. Coba kembali amati hasil pengamatan kalian. Apa perbedaan suspensi pada
campuran air dan pasir, dengan larutan pada campuran air dan gula? Partikel gula dalam
larutan gula relatif berukuran sama dengan partikel air sebagai pelarutnya, sehingga gula
dapat dilarutkan dengan sempurna. Pada suspensi pasir, partikel pasir lebih besar sehingga
saat diaduk terlihat berada di antara zat pelarutnya. Jika suspensi ini didiamkan selama
beberapa waktu, pasir kembali terpisah dengan air, dan membentuk endapan di dasar gelas.
Contoh suspensi adalah beberapa jenis obatobatan dan cat minyak. Suspensi dapat dipisahkan
dengan metode penyaringan sederhana.
c. Koloid
Campuran koloid merupakan jenis campuran di antara larutan dan suspensi. Meski memiliki
sifat yang hampir mirip dengan suspensi, saat campuran koloid didiamkan, kemampuannya
menahan zat terlarut relatif lebih lama dibandingkan suspensi. Campuran air dan minyak pada
Aktivitas 5.8 adalah salah satu contoh koloid.
Tabel 5.4 Menunjukkan contoh koloid berdasarkan tipe-tipenya.
Wujud media
Tipe Koloid Wujud partikel Contoh
pendispersi
Sol Padat Cair Darah, tinta, cat minyak
Emulsi Cair Cair Susu, mayonais, losion
Busa Gas Cair Busa pencukur, krim kocok
Gel Cair Padat Jelly, gel rambut
Aerosol Cair Gas Kabut, mist clouds
Aerosol padat Padat Gas Asap

2. Memisahkan Campuran
Kalian sudah mempelajari berbagai jenis campuran yang seringkali ditemui di sekitar kita. Ada
kalanya, kita perlu melakukan pemisahan pada campuran dengan tujuan tertentu. Pemisahan
campuran dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, lingkungan tempat tinggal, bahkan juga
dilakukan pada skala besar dalam proses industri.
Pemisahan campuran dilakukan untuk berbagai tujuan. Beberapa di antaranya adalah untuk
memurnikan suatu zat, menghilangkan endapan yang mengganggu, memisahkan zat agar dapat
dimanfaatkan kembali, dan sebagainya. Sifat campuran akan mempengaruhi metode pemisahan
yang dipilih agar tujuan tercapai.
a. Pemisahan Campuran pada Partikel Tidak Larut
Pemisahan campuran pada partikel tidak larut dilakukan pada campuran berjenis suspensi dan
koloid, karena partikel zat yang dilarutkan lebih besar dibandingkan partikel zat pelarutnya.
Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.
1) Dekantasi
Metode dekantasi dilakukan untuk memisahkan suspensi. Suspensi dibiarkan cukup lama
sehingga sebagian besar sedimen/endapan terkumpul di dasar wadah. Cairan di atas
sedimen kemudian dituangkan dengan hati-hati ke dalam wadah lain. Gambar 5.25 me
nunjukkan cara melakukan metode dekantasi.

Gambar 5.25 Metode dekantasi.

2) Pengayakan dan Penyaringan


Pengayakan adalah metode pemisahan sangat sederhana yang banyak dilakukan, tanpa
perlu meng gunakan alat-alat yang sulit didapat. Tujuannya adalah untuk memisahkan
partikel kecil dari partikel yang lebih besar. Lubang pada ayakan diatur sesuai kebutuhan
pemisahan. Gambar 5.26 merupakan contoh metode pengayakan yang lazim digunakan.
Dapatkah kalian menyebutkan contoh lainnya? Selain pengayakan, metode penyaringan
menggunakan prinsip yang sama, yang pembedanya
Gambar 5.26 Metode pengayakan yang dilakukan oleh pekerja bangunan.
adalah ukuran partikel yang akan dipisahkan. Metode penyaringan digunakan untuk
memisahkan partikel yang jauh lebih kecil dibandingkan pengayakan. Alat yang digunakan
umumnya adalah kertas atau kain penyaring yang memiliki pori-pori kecil. Metode ini
banyak digunakan misalnya pada penyaringan serbuk kopi agar didapatkan air kopi yang
bebas endapan, atau digunakan pada masker yang digunakan untuk menahan partikel debu.
3) Sentrifugasi

Gambar 5.28 Tabung dalam mesin cuci menggunakan prinsip sentrifugasi.

Metode sentrifugasi menggunakan gerakan partikel dalam proses pemisahannya.


Contohnya adalah proses pengeringan baju seperti yang terlihat dalam Gambar 5.28.
Dengan pemutaran yang sangat cepat, partikel air yang terserap dalam pakaian basah akan
terpisah dan mengalir melalui lubang-lubang di dinding tabung, kemudian mengalir keluar
mesin cuci melalui pipa atau selang. Proses yang sama juga digunakan pada proses
pemisahan darah dan susu.
4) Pemisahan Magnetis
Magnet dapat mengangkat besi dan baja. Magnet tidak berfungsi pada plastik, kaca, kertas
atau karton. Karenanya, magnet menjadi cara termudah untuk memisahkan besi dan baja
dari bahan non-magnet.

Gambar 5.29 Magnet digunakan untuk memisahkan benda mengandung besi dan baja dalam
tumpukan sampah logam.
b. Pemisahan Campuran pada Partikel Larut
Pemisahan campuran pada partikel larut dilakukan untuk partikel zat yang lebih kecil di
bandingkan pemisahan campuran pada partikel tak larut. Beberapa metode pemisahannya
dijelaskan sebagai berikut.
1) Evaporasi dan Kristalisasi
Penyaring tidak dapat memisahkan partikel zat terlarut dalam larutan karena partikelnya
terlalu kecil untuk ditangkap oleh filter apa pun. Namun kristal murni dari zat terlarut
(disebut residu) akan tertinggal jika pelarut dipanaskan sehingga menguap dan menjadi
gas. Mendidihkan larutan mempercepat proses penguapan. Prinsip inilah yang digunakan
pada metode evaporasi dan kristalisasi. Salah satu pemanfaatan metode ini adalah pada
proses pengolahan garam dari air laut.
2) Distilasi/Penyulingan
Distilasi juga melibatkan penguapan seperti pada metode evaporasi, tujuannya untuk
mengumpulkan pelarut yang menguap sehingga tidak membiarkannya lepas ke udara.
Pelarut yang menguap didinginkan dan dikondensasikan kembali menjadi cairan,
kemudian dikumpulkan. Cairan ini dikenal dengan nama distilat. Seperti dalam penguapan,
zat yang tersisa di wadah aslinya dikenal sebagai residu. Air keran yang tidak murni karena
mengandung zat lain seperti kotoran, fluorida, dan klor, perlu didistilasi untuk memeroleh
air murni atau air suling.
3) Kromatografi
Kromatografi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan warna pada tinta, pewarna
makanan, dan campuran warna lainnya. Media yang digunakan berupa kertas minyak atau
kertas saring, berisi bercak campuran yang ditempatkan di kotak dengan pelarut (misalnya
air). Warna yang berbeda bergerak dengan sendirinya menjadi terpisah-pisah di sepanjang
media tersebut. Contoh hasil kromatografi dapat dilihat pada Gambar 5.30 berikut.

Gambar 5.30 Contoh hasil kromatografi pada tinta warna warni

3. Proyek Pemisahan Campuran


Subbab campuran menjadi penutup pada bab ini. Mari pastikan pemahamanmu semakin baik
melalui proyek ini. Kalian akan merancang metode pemisahan yang bermanfaat untuk menjawab
masalah di sekitar kalian, misalnya mengolah air limbah di rumah atau sekolah, memisahkan air
murni dari air laut, mengatasi polusi udara dan tanah, atau permasalahan lain yang kalian
temukan.
Gunakan panduan penyelidikan yang sudah kalian pelajari di kelas 7 lalu. Pada proyek kali ini,
kalian hanya perlu membuat rancangan aktivitas penyelidikannya saja, termasuk saran
pelaksanaan pemisahan. Diharapkan hasil proyek ini dapat membantu menyelesaikan masalah
yang terjadi di daerahmu. Ayo, berkontribusi aktif menjadi bagian dari solusi!
LAMPIRAN 3

GLOSARIUM
Mikroskop : Alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat
kecil.
Mikroskopis : Suatu benda/objek ,partikel yang berukuran sangat kecil yang tidak dapaat dilihat
dengan mata telanjang harus memakai mikroskop.
Organel : Struktur subselular yang menyusun sel dan menjaga sel tetap hidup.
Sel : Unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya
fungsi kehidupan.
Sel Punca : Sebutan untuk sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat mengubah,
menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada.
Spesimen : Sekumpulan dari satu bagian atau lebih bahan yang diambil langsung dari sesuatu.
Teori sel : Setiap bentuk makhluk hidup, termasuk tumbuhan itu tersusun atas sel- sel.

LAMPIRAN 4

DAFTAR PUSTAKA
- Sri Handayani Lestari, dkk., Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas
VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Okky Fajar Tri Maryana, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VIII, Pusat
Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (26 Maret 2018). Miliki 127
Gunung Api Aktif Jadikan Indonesia “Laboratorium” Gunung Api Dunia. Diakses dari:
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsipberita/miliki-127-gunung-api-aktif-jadikan-
indonesia-laboratorium-gunungapi-dunia tanggal 3 Desember 2020.
- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. “Apa saja kandungan di dalam sebatang rokok ?
(2).” Apa saja kandungan di dalam sebatang rokok ? (2), Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 9 Desember 2018, http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-
kronik/apa-sajakandungan-di-dalam-sebatang-rokok-2. Akses 5 Desember 2020.
- Kemdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses dari: https://kbbi.web.id/ tanggal 15
Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai