Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Lampiran Iii Spesifikasi Alat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 113

LAMPIRAN III

SPESIFIKASI

ALAT

1. Tangki Penyimpanan Bahan Baku CPO (Crude Palm Oil) (T-101)

T-101

Gambar 1.1. Tangki CPO


Kode : T- 101
Fungsi : Menyimpan bahan baku Crude Palm Oil sebelum
digunakan dalam proses
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar
dengan ellipsoidal head
Bahan : Carbon steal SA-285 Grade C
Lama Penyimpanan : 10 hari
Jumlah : 3 unit
Kondisi Penyimpanan : T = 32 ˚C ; P = 1 atm

1. Menentukan Tipe Tangki


Tangki di pilih dengan bentuk silinder dengan dasar vertikal (flay up) dan
ellipsoidal karena tipe ini cocok digunakan untuk bahan liquid
bertekanan rendah dengan kondisi operasi tangki berada pada tekanan
1 atm dan suhu 32˚C serta kontruksi sederhana sehingga harga lebih
ekonomis.

L.III - 1
2. Mentukan Bahan Konstruksi Tangki
Bahan kontruksi tangki dipilih Carbon Steel SA-285 Grade C, karena :
a. Struktur kuat dengan allowable working stress cukup besar,
S = 13.750 psi
b. Tahan terhadap korosif
c. Harga relatif murah dan tangki mampu menampung dalam kapasitas
yang besar dengan kontruksi mudah
3. Menentukan Dimensi Utama Tangki
Kebutuhan Crude Palm Oil (CPO):
Laju alir massa (F) = 12.185,042 kg/jam
Waktu penyimpanan = 10 hari
Kebutuhan CPO = Massa x Waktu penyimpanan
= 12.185,042 kg/jam x 10 hari x 24 jam
= 2.924.410,08 kg
Data Densitas Komponen CPO (32 °C):
Laju massa Fraksi berat; Densitas xi/ρ
Komponen
(kg/jam) xi (kg/m3) (m3/kg)
*Trigliserida
Trilaurin 14,5357 0,0020 893,5000 0,000002
Trimistin 79,9463 0,0110 836,3000 0,000013
Tripalmitin 3.197,8508 0,4391 871,5389 0,000504
Tristearin 327,0529 0,0449 865,0862 0,000052
Triarakidin 29,0714 0,0040 990,0000 0,000004
Tripalitolein 7,2678 0,0010 892,9000 0,000001
Triolein 2.848,9944 0,3912 889,2733 0,000440
Trilinolein 734,0521 0,1008 897,7497 0,000112
Trilinolenin 29,0714 0,0040 894,0000 0,000004
*Air 15,2015 0,0021 1.021,1747 0,000002
Total 7.283,0443 1 0,0011

L.III - 2
Densitas Campuran (⍴ mix)
1
𝜌 𝑚i𝑥 =
𝑥i
∑𝜌
1
𝜌 𝑚i𝑥 =
0,0011 𝑚3/kg
𝜌 𝑚i𝑥 = 881,1461 𝑘𝑔/𝑚3 = 0,8811 𝑘𝑔/𝐿

4. Menentukan Kapasitas
Massa kebutuhan CPO
Volume Cairan =
𝜌 𝑚i𝑥
1.824.181,4270 kg
=
881,1461 𝑘𝑔/𝑚3
= 2.070,2373 𝑚3
Jumlah tangki 4 unit
Volume cairan
Volume Cairan =
Jumlah tangki
2.070,2373 𝑚3
=
4 unit
= 517,5593 𝑚3/unit
Dengan faktor keamanan 30% maka volume tangki menjadi:
Volume Tangki (VT) = (1+0,3) X Volume tangki
= 1,3 X 517,5593 m3
= 672,8271 m3 = 177.742,0865 gallon US

5. Menghitung Diameter Tangki


 Volume Silinder
𝑉𝑠 = 𝜋 𝑥 𝑟2 𝑥 𝐻𝑠 (persamaan 3.1)
Untuk tinggi silinder digunakan persamaan pada buku (Tabel 4, Peters and
Timmerhaus hal 358), sebagai berikut :
3
𝐻𝑠 = 𝐷 (persamaan 3.2 tabel 4 hal 358)
2

Dengan memasukkan persamaan 3.2 ke dalam persamaan 3.1 menjadi:


𝑉𝑠 = 𝜋 𝑥 𝑟2 𝑥 𝐻𝑠

L.III - 3
2
𝑉𝑠 = 𝜋 (𝐷 ) 3
2 ( 𝐷)
2
3
𝑉𝑠 = ( ) 𝜋 𝐷3
8
𝑉𝑠 = 1,1775 𝐷3
 Volume Head
𝜋
𝑉ℎ = 𝑥 𝐷2 𝑥 𝐻𝑠
6
𝜋 3
𝑉ℎ = 𝑥 𝐷2 𝑥 𝐷
6 2
3𝜋
𝑉ℎ = 𝑥 𝐷3
12
1
𝑉ℎ = 𝜋 𝑥 𝐷3
4
𝑉ℎ = 0,7850 𝐷3
 Volume Total Tangki
VT = Vs + Vh
= 1,1775 𝐷3 + 0,7850 𝐷3
= 1,9625 D3
 Diameter Tangki
1
𝐷=( 𝑉𝑇 3
)
𝑉𝑠 + 𝑉ℎ
1
672,8271 m3 3
𝐷=( )
1,9625
𝐷 = 6,9989 𝑚3 = 275,5482 inch
Sehingga,
Volume silinder (Vs) = (3/8) x π x D3 = 403,6963 m
Volume ellipsoidal head (Vh) = (1/4) x π x D3 = 269,1308 m
Volume total tangki (VT) = Vs + Vh = 672,8271 m

L.III - 4
6. Tinggi Tangki
Tinggi silinder (Hs) = 3/2 × D = 10,4984 m = 413,3223 inch
Tinggi ellipsoidal head (h) = 1/4 × D = 1,7497 m = 68,8870 inch
Tinggi tangki (HT) = Hs + h = 12,2481 m

Keterangan:
Th
HT = Tinggi Total Tangki
Hh Hs = Tinggi Silinder
Hh = Tinggi Head
Ts
h = Tinggi Cairan Dalam Tangki
r = Jari-Jari Tangki
HT
D = Diameter Dalam Tangki
h Hs
OD = Diameter Luar Tangki
Ts = Tebal Silinder

r Th = Tebal Dinding Ellipsoidal Head


t
t = Tebal Alas Tangki
D
OD

Gambar 1. Desain Tangki

7. Penentuan Tinggi Cairan


𝑉 𝑐𝑎i𝑟𝑎𝑛
Tinggi cairan dalam (Hl) = (𝑉 𝑡𝑎𝑛g𝑘i ) X 𝐻𝑇
tangki
517,5593 𝑚3
=( ) X 12,2481 𝑚
672,8271 𝑚3
= 9,4216 𝑚 = 370,9305 inch

8. Menghitung Tekanan Desain


Tekanan desain (psi) = P operasi + P hidrostatis
= 1 atm + (ρ.g.h)

L.III - 5
(881,1461 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 9,4216 m)
Tekanan desain = 1 atm kg.m−1. s−2
+
101.325 atm
= 1 atm + 0,8029 atm
= 1,8029 atm
Safety factor = 30%
Tekanan desain = (100% + 30%) x 1,8029 atm
= 2,3438 atm
= 34,4448 psi

1. Penentuan Tebal Shell


Direncanakan tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-
285 Grade C, sehingga diperoleh data (Brownell and Young, 1959)
Appendix D, Tabel 13.1 & Tabel 13.2 hal 263-266 :
Allowable stress (S) = 13.750 psi
Joint efficiency (E) = 0,8
Corrosion allowance (C) = 0,125 in/ tahun
Digunakan persamaan pada buku (Tabel 4, Peters and Timmerhaus,
1991 hal 537 =551), sebagai berikut :
P×r
t= ( )+C
S × E − 0,6 ×
P
Keterangan:
r = Jari-jari tangki (in)
S = Allowable working stress
E = Efisiensi sambungan
C = Faktor korosi
P = Tekanan desain (psi)
Ketebalan Dinding Silinder (Ts)
34,4448 psi × 137,7741 in
Ts = ( ) + 0,125 in
(13.750 psi × 0,8) − (0,6 × 34,4448 psi)
Ts = 0,5572 in = 0,0142 m, digunakan tebal Shell standar 5/9 in

L.III - 6
2. Menentukan Dimensi Tutup Atas
Desain atap
Persamaan tebal dinding ellipsoidal head (Tabel 4, Peters and
Timmerhaus, 1991 hal 537 =551)
P× D
th = ( )+ C
2 × S × E − 0,2 × P
Keterangan;
D = Diameter tangki (in)
S = Allowable working stress
E = Efisiensi sambungan
C = Faktor korosi
P = Tekanan desain (psi)
Maka, tebal dinding ellipsoidal head:
34,4448 psi × 275,5482 in
th = (
(2 × 13.750 psi × 0,8) − (0,2 × 34,4448 psi) ) + 0,125 in
th = 0,5566 in = 0,0141 m, digunakan tebal Shell standar 5/9 in
Diameter Luar Reaktor (OD)
OD = D + 2 T silinder
= 6,9989 m + (2 × 0,0142 m)
= 7,0272 m

3. Tebal Alas Tangki


𝑃
𝑡 = 𝐷√𝐶
𝑆

34,4448 𝑝𝑠i
𝑡 = 275,5482 i𝑛√0,125 i𝑛
13.750 𝑝𝑠i

𝑡 = 4,8760 i𝑛
Diambil tebal standar 4 7/8 in

L.III - 7
Resume
Nama Alat : Tangki Penyimpanan Crude Palm Oil (CPO)
Kode : T-101
Jumlah Alat : 4 unit
Fungsi : Menyimpan bahan baku Crude Palm Oil sebelum
digunakan dalam proses
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar dengan
ellipsoidal head
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
: Suhu = 32 °C
Volume tangki (VT) : 672,8271 m3 = 177.742,0865 gallon US
Diameter tangki (D) : 6,9989 m
Tinggi tangki (Hs) : 10,4984 m
Tinggi atap (Hh) : 1,7497 m
Tinggi total tangki (HT) : 12,2481 m
Tinggi cairan (h) : 9,4216 m
Tebal Shell (Ts) : 0,5572 in = 5/9 in
Tebal tutup atas (Th) : 0,5566 in = 5/9 in
Tebal alas tangki (t) : 4,8760 in = 4 7/8 in
Tekanan desain (Pd) : 34,4448 psi = 2,3438 atm

L.III - 8
2. Tangki Penyimpanan Bahan Baku Air

T-102

Gambar 2.1. Tangki Air


Kode : T- 102
Fungsi : Menyimpan bahan baku Air sebelum digunakan
dalam proses
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar
dengan ellipsoidal head
Bahan : Carbon steal SA-285 Grade C
Lama Penyimpanan : 10 hari
Jumlah : 1 unit
Kondisi Penyimpanan : T = 32 ˚C ; P = 1 atm

1. Menentukan Dimensi Utama Tangki


Kebutuhan Air
Laju alir massa (F) = 464,0111 kg/jam
Waktu penyimpanan = 10 hari
Kebutuhan Air = Massa x Waktu penyimpanan
= 464,0111 kg/jam x 10 hari x 24 jam
= 111.362,6625 kg
Data Densitas Komponen Air (32 °C) :
Air = 1.021,1747 kg/m3 = 1,0211 kg/L
(Sumber : Yaws, 1999)
Dengan mengikuti perhitungan tangki 101 diatas, maka diperoleh hasil
perhitungan untuk tangki 102 dalam proses sebagai berikut:

L.III - 9
Resume
Nama Alat : Tangki Penyimpanan Air
Kode : T-102
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Menyimpan bahan baku Air sebelum digunakan
dalam proses
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar dengan
ellipsoidal head
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
: Suhu = 32 °C
Volume tangki (VT) : 141,7695 m3 = 37.451,5408 gallon US
Diameter tangki (D) : 4,1648 m
Tinggi tangki (Hs) : 6,2472 m
Tinggi atap (Hh) : 1,0412 m
Tinggi total tangki (HT) : 7,2883 m
Tinggi cairan (h) : 5,6064 m
Tebal Shell (Ts) : 0,3466 in = 1/3 in
Tebal tutup atas (Th) : 0,3463 in = 1/3 in
Tebal alas tangki (t) : 2,6935 in = 2 2/3 in
Tekanan desain (Pd) : 29,6836 psi = 2,0198 atm

L.III - 10
3. Tangki Penyimpanan Produk Asam Lemak

T-103

Gambar 3.1. Tangki Asam Lemak


Kode : T- 103
Fungsi : Menyimpan Produk Asam Lemak
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar dengan
ellipsoidal head
Bahan : Carbon steal SA-285 Grade C
Lama Penyimpanan : 10 hari
Jumlah : 3 unit

1. Menentukan Dimensi Utama Tangki


Kebutuhan Asam Lemak (Faty Acid):
Laju alir massa (F) = 6.944,4444 kg/jam
Waktu penyimpanan = 10 hari
Kebutuhan CPO = Massa x Waktu penyimpanan
= 6.944,4444 kg/jam x 10 hari x 24 jam
= 1.666.666,6667 kg
Data Densitas komponen Produk (35 °C) :
Laju massa Fraksi Densitas
Komponen xi/ρ
(kg/jam) berat; xi (kg/m3)
*Trigliserida
Trilaurin 0,1454 0,0000 893,5000 0,000000
Trimistin 0,7995 0,0001 836,3000 0,000000
Tripalmitin 31,9785 0,0046 869,6775 0,000005
Tristearin 3,2705 0,0005 863,1824 0,000001

L.III - 11
Laju massa Fraksi Densitas
Komponen xi/ρ
(kg/jam) berat; xi (kg/m3)
Triarakidin 0,2907 0,0000 990,0000 0,000000
Tripalitolein 0,0727 0,0000 892,9000 0,000000
Triolein 28,4899 0,0041 887,4089 0,000005
Trilinolein 7,3405 0,0011 895,7057 0,000001
Trilinolenin 0,2907 0,0000 894,0000 0,000000
*Asam Lemak
Asam Laurat 13,5194 0,0019 768,4921 0,000003
Asam Miristat 74,9334 0,0108 871,9145 0,000012
Asam Palmitat 3.016,6798 0,4344 869,6775 0,000499
Asam Stearat 6,8451 0,0010 870,0117 0,000001
Asam Arakhidat 27,6583 0,0040 1.196,4026 0,000003
Asam Palmitoleat 310,0036 0,0446 894,0000 0,000050
Asam Oleat 2.699,3404 0,3887 887,4089 0,000438
Asam Linoleat 695,2530 0,1001 895,7057 0,000112
Asam Linolenat 27,5329 0,0040 893,5000 0,000004
Total 6.944,4444 1 0,0011
Densitas Campuran (⍴ mix)
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = =
𝑥i 0,00113 𝑚3/kg
∑𝜌
𝑘𝑔
𝜌 𝑚i𝑥 = 881,1030 3 = 0,8811 𝑘𝑔/𝐿
𝑚
Dengan mengikuti perhitungan tangki 101 diatas, maka diperoleh hasil
perhitungan untuk tangki 103 dalam proses sebagai berikut:

Resume
Nama Alat : Tangki Produk Asam Lemak (Fatty Acid)
Kode : T-103
Jumlah Alat : 3 unit
Fungsi : Menyimpan produk Asam Lemak (Fatty Acid)
sebagai produk utama
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar dengan
ellipsoidal head

L.III - 12
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
: Suhu = 35 °C
Volume tangki (VT) : 819,6797 m3 = 216.536,4242 gallon US
Diameter tangki (D) : 7,4750 m
Tinggi tangki (Hs) : 11,2125 m
Tinggi atap (Hh) : 1,8688 m
Tinggi total tangki (HT) : 13,0813 m
Tinggi cairan (h) : 10,0625 m
Tebal Shell (Ts) : 0,6006 in = 3/5 in
Tebal tutup atas (Th) : 0,5999 in = 3/5 in
Tebal alas tangki (t) : 5,2859 in = 5 2/7 in
Tekanan desain (Pd) : 35,4875 psi = 2,4148 atm

L.III - 13
4. Tangki Penyimpanan Produk Gliserol

T-104

Gambar 4.1. Tangki Asam Lemak


Kode : T- 104
Fungsi : Menyimpan Produk Gliserol
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar dengan
ellipsoidal head
Bahan : Carbon steal SA-285 Grade C
Lama Penyimpanan : 10 hari
Jumlah : 1 unit

1. Menentukan Dimensi Utama Tangki


Kebutuhan Gliserol:
Laju alir massa (F) = 799,6469 kg/jam
Waktu penyimpanan = 10 hari
Kebutuhan Gliserol = Massa x Waktu penyimpanan
= 799,6469 kg/jam x 10 hari x 24 jam
= 191.915,2596 kg
Data Densitas komponen Produk (35 °C) :
Laju massa Fraksi Densitas
Komponen xi/ρ
(kg/jam) berat; xi (kg/m3)
* Air 0,9921 0,0013 1.018,4091 0,000001
* Asam Lemak
Asam Laurat 0,00006 0,00000 768,4921 0,000000
Asam Miristat 0,00002 0,00000 871,9145 0,000000

L.III - 14
Laju massa Fraksi Densitas
Komponen xi/ρ
(kg/jam) berat; xi (kg/m3)
Asam Palmitat 0,00001 0,00000 869,6775 0,000000
Asam Palmitoleat 0,00001 0,00000 870,0117 0,000000
Asam Arakhidat 0,00000 0,00000 1.196,4026 0,000000
Asam Stearat 0,00000 0,00000 894,0000 0,000000
Asam Oleat 0,00000 0,00000 887,4089 0,000000
Asam Linoleat 0,00000 0,00000 895,7057 0,000000
Asam Linolenat 0,00000 0,00000 893,5000 0,000000
* Gliserol 782,7692 0,9987 1.250,8025 0,000798
Total 783,7613 1 0,0008

Densitas Campuran (⍴ mix)


1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = =
0,0008 𝑚3/kg

𝑥i
𝜌
𝜌 𝑚i𝑥 = 1.250,4412 𝑘𝑔/𝑚3 = 1,2504 𝑘𝑔/𝐿
Resume
Nama Alat : Tangki Produk Gliserol
Kode : T-104
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Menyimpan produk Gliserol sebagai hasil samping
Bentuk : Silinder dengan dasar vertikal alas datar dengan
ellipsoidal head
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
: Suhu = 35 °C
Volume tangki (VT) : 199,5214 m3 = 52.707,9790 gallon US
Diameter tangki (D) : 4,6672 m
Tinggi tangki (Hs) : 7,0009 m

L.III - 15
Tinggi atap (Hh) : 1,1668 m
Tinggi total tangki (HT) : 8,1677 m
Tinggi cairan (h) : 6,2828 m
Tebal Shell (Ts) : 0,4063 in = 2/5 in
Tebal tutup atas (Th) : 0,4059 in = 2/5 in
Tebal alas tangki (t) : 3,2125 in = 3 1/5 in
Tekanan desain (Pd) : 33,6216 psi = 2,2878 atm

L.III - 16
5. Pompa 101 (P-101)

P-101

Gambar 5.1. Pompa CPO


Kode : P-101
Fungsi : Mengalirkan bahan baku Crude Palm Oil (CPO)
menuju Heater 101
Tipe : Centrifugal pump
Bahan : Commercial steel
o
Kondisi Penyimpanan : T = 32 C; P = 1 atm

Jumlah : 2 unit

Data Densitas Komponen Umpan (32 oC) :


Komponen Laju alir
xi ρ (kg/m3) xi/ρ µ xi x µ
CPO (kg/jam)
*Trigliserida
1. Trilaurin 14,5357 0,0020 893,5000 0,000002 10,5678 0,021091
2. Trimistin 79,9463 0,0110 836,3000 0,000013 7,5864 0,083276
3. Tripalmitin 3.197,8508 0,4391 871,5389 0,000504 21,9441 9,635230
4. Tristearin 327,0529 0,0449 865,0862 0,000052 45,3381 2,035956
5. Triarakidin 29,0714 0,0040 990,0000 0,000004 9,5765 0,038226
6. Tripalitolein 7,2678 0,0010 892,9000 0,000001 8,4768 0,008459
7. Triolein 2.848,9944 0,3912 889,2733 0,000440 10,4172 4,075028
8. Trilinolein 734,0521 0,1008 897,7497 0,000112 30,6061 3,084764
9. Trilinolenin 29,0714 0,0040 894,0000 0,000004 4,8753 0,019460
*Air 15,2015 0,0021 1.021,1747 0,000002 0,7833 0,001635
Total 7.283,0443 1 0,0011 19,0031

L.III - 17
Menghitung Laju Alir Pompa :

Laju massa (Q)


Q = 7.283,0443 kg/jam x 2,20462 = 16.056,3452 lb/jam
Densitas (ρ) :
1 kg
𝜌 campuran = = 881,1461 = 55,0080 lb/ft³
0,0011 m3
Viskositas (µ) :
𝜇 campuran = 19,0031 cP = 1,28E − 02 lbm/ft. s
Laju Air Volumetric (Qf) :
Q 16.056,3452 Ib/jam
Qf = ρ = 55.00 0 Ib/ft³

= 291,8910 ft3/jam = 0,0811 ft3/dtk


= 36,3916 gallon/menit (gpm)
Laju air pipa diasumsi sebagai aliran turbulen berdasarkan Persamaan 15
Peters and Timmerhaus, 1991 hal 496, (Nre ≥ 2100) maka digunakan rumus
diameter pipa optimum (Di opt) :
Di opt = 3,9 × (Qf)0,45 × (ρ)0,13 (Pers. 15 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 496)
= 3,9 × (0,0811)0,45 × (55,0080)0,13
= 2,12 in
Berdasarkan tabel 11 Kern, 1965 hal 850 dipilih:
D nominal = 2 in = 0,1667 ft
No. Schedule = 40
OD = 2,38 in = 0,1983 ft
at = 3,35 in² = 0,0233 ft²
ID = 2,067 in = 0,1722 ft
Kecepatan Aliran dalam Pipa (V) :
Qf
V= = 0,0811 ft³/dtk
At = 3,4853 ƒ𝑡/𝑑𝑡𝑘
0,0233 ft²
Penentuan Bilangan Reynold (NRe):
ρxVxD
NRe =
µ

L.III - 18
55.0080 Ib/ft x 3,4853 ft/dtk x 0,1722ft
= 9,96E−03 Ib/ft dtk = 3.317,1403
Karena NRe > 2100 maka asumsi benar
Direncanakan :
- Panjang pipa lurus (L) = 10 m = 32,808 ft
- Tinggi pemompa (H) = 3m= 9,8424 ft
- 3 elbow 90o
Le/D = 32 (Tabel 1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 484)
Le =32 .3 D
=32 × 3 × 0,1722
= 16,5359 ft
- 1 gate valves, open
Le/D = 7 (Tabel 1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 484)
Le = 7×I×D
= 7 × 1 × 0,1722
= 1,2057 ft
- Dipilih material pipa komersial steel
ε = 0,00015
ε/D = 0,00015/0,1722
= 0,0009
f = 0,004 (Fig. 14-1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 482)
friksi yang terjadi (F)
- Friksi karena kontraksi dari tangki ke pipa :
Dimana:
K = 0,5
V = 3,4853 ƒ𝑡/𝑑𝑡𝑘 ft

F =
k x v² (Fig. 14-1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 482)
gc x
C

0,5 x (3,4853 ft/dtk)2


=
2 x 32,174 Ibm ft/Ibf²
= 0,0944 lbf ft/lbm

L.III - 19
- Friksi sepanjang pipa lurus:
2 × f × v² × L
F = gc × ID (Fig. 14-1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 482)
2 x 0,004 × (3,4853ft/dtk)2 × 32,808
=
32,174 Ibm ft/Ibf²× 0,1722 ft
= 0,5753 lbf ft/lbm
- Friksi karena sambungan (elbow 900)
2 × f × v² × Le
𝐹= gc x ID (Fig. 14-1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 482)
2
2 × 0,004 × (3,4853ft/dtk) × 16,5359 ft
=
32,174 Ibm ft/Ibf²× 0,1722 ft

= 0,2900 lbf ft/lbm


- Friksi karena adanya bukaan (gate valve)
2 × f × v² × Le
𝐹= gc × ID (Fig. 14-1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 482)
2
2 x 0,004 × (3,4853ft/dtk) × 1,2057
=
32,174 Ibm ft/Ibf²× 0,1722 ft

= 0,0211 lbf ft/lbm

Penentuan Kerja Pompa (W)


Berdasarkan persamaan Bernoully:
g
∆P + ∆H x + v2
W= P
+ ΣF (Fig. 14-1 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 482)
gc 2xax
gc

Dimana:
P1 = P2 = 1 atm

∆P P2-P1
ρ = ρ =0
∆H = 9,8424 ft
Jika diasumsikan bahwa sepanjang pengaliran fluida tidak terjadi
perubahan diameter pipi, maka:
V = V1 - V2 = 0
Untuk aliran turbulen 𝘢 = 1

L.III - 20
Jadi:
W = 0 + 9,8424 ft + 0 + 0,8864 lbf ft/lbm
W = 10,7288 lbf ft/lbm
Penentuan daya pompa
ρ × Qf × W 55,0080 Ib/ft × 0,0811 ft³/dtk × 10,7288 Ibf ft/Ibm
P=
550
=
550
= 0,0870 Hp
Untuk Qf = 36,3916 gpm
Berdasarkan Peter fig. 14 – 37, hal 520, efisiensi pompa (𝜂) = 25%, maka:
Brake House Power (BHP) :
P 0,0870 Hp
BHP= ƞ= 0,25

= 0,3480 Hp
Penentuan daya motor (N)
Berdasarkan Peter fig 14 – 38, hal 521 untuk BHP 0,3541 Hp maka
diperoleh efisiensi motor = 80% sehingga:
0,3480 Hp
N = = 0,4350 Hp
0,8

Resume
Nama Alat : Pompa Tangki CPO
Kode : P - 101
Mengalirkan bahan baku Crude Palm Oil (CPO) menuju
Fungsi :
Heater 101
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 36,3916 gpm
Power Pompa : 0,4350 Hp
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 2 In sch

Dengan mengikuti perhitungan pompa diatas, maka diperoleh hasil


perhitungan untuk semua pompa dalam proses sebagai berikut:
L.III - 21
6. Pompa 102 (P-102)

P-102

Gambar 6.1. Pompa Air


Resume
Nama Alat : Pompa Tangki Air
Kode : P - 102
Fungsi : Mengalirkan bahan baku air menuju Heater 102
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 2,0006 gpm
Power Pompa : 0,0335 Hp
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 2 In sch

L.III - 22
7. Pompa 105 (P-105)

P-105

Gambar 7.1. Pompa Reaktor


Identifikasi
Nama Alat : Pompa Reaktor
Kode : P - 105
Mengalirkan umpan campuran dari reaktor 101 menuju
Fungsi :
decanter 101
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 40,7114 gpm
Power Pompa : 0,4374 Hp
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 2 In sch

L.III - 23
8. Pompa 106 (P-106)

P-106

Gambar 8.1. Pompa Produk Light Decanter


Resume
Nama Alat : Pompa Produk Light Decanter
Kode : P - 106
Mengalirkan produk Light asam lemak dari decanter
Fungsi :
menuju Cooler 102
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 36,3200 gpm
Power Pompa : 0,3997 Hp
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 2 In sch

L.III - 24
9. Pompa 107 (P-107)

P-107

Gambar 9.1. Pompa Produk Heavy Decanter


Resume
Nama Alat : Pompa Produk Heavy Decanter
Kode : P - 107
Mengalirkan produk Heavy gliserol dari decanter
Fungsi :
menuju Vaporizer 101
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 2,9312 gpm
Power Pompa : 0,0579 Hp
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 2 In sch

L.III - 25
10. Pompa 108 (P-108)

P-108

Gambar 10.1. Pompa Produk Bawah Vaporizer


Resume
Nama Alat : Pompa Produk Bawah Vaporizer
Kode : P - 108
Mengalirkan gliserol produk bawah Vaporizer menuju
Fungsi :
Cooler 103
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 2,8605 gpm
Power Pompa : 0,0565 Hp
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 2 In sch

L.III - 26
11. Pompa 109 (P-109)

P-109

Gambar 11.1. Pompa Produk Gliserol


Identifikasi
Nama Alat : Pompa Produk Gliserol
Kode : P - 109
Mengalirkan produk gliserol menuju tangki
Fungsi :
penyimpanan gliserol 104
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kapasitas : 2,7597 gpm
Power Pompa : 0,0565 Hp
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 2 In sch

L.III - 27
12. Pompa 103 (P - 103)

V - 104

P - 104

R - 101

V - 103

P - 103

Gambar 12.1. Pompa CPO


Kode : P- 103
Fungsi : Memompa Crude Palm Oil (CPO) dari Heater
101 menuju Reaktor 101
Tipe : Reciprocating Pump
Jumlah : 2 unit
Menghitung Densitas Campuran
T (Suhu):
Celcius = 90 °C atau Kelvin = 363 K
Densitas Laju massa Fraksi berat;
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) xi
1. Trilaurin 883,5000 14,5357 0,0020 0,000002
2. Trimistin 826,3000 79,9463 0,0110 0,000013
3. Tripalmitin 834,7159 3.197,8508 0,4391 0,000526
4. Tristearin 827,4467 327,0529 0,0449 0,000054
5. Triarakidin 900,0000 29,0714 0,0040 0,000004
6. Tripalitolein 822,9000 7,2678 0,0010 0,000001
7. Triolein 852,3819 2.848,9944 0,3912 0,000459
8. Trilinolein 857,3424 734,0521 0,1008 0,000118
9. Trilinolenin 854,0000 29,0714 0,0040 0,000005
Air 734,7346 15,2015 0,0021 0,000003
TOTAL = 7.283,0443 1 0,0012

L.III - 28
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = = = 843,5330 𝑘𝑔/𝑚3
𝑥i 0,0012 𝑚3/kg

𝜌

L.III - 29
Menghitung Viskositas Campuran
T (Suhu):
Celcius = 90 °C atau Kelvin = 363 K
μ Laju massa Fraksi μ campuran
Komponen
(centipoise) ( kg/jam) berat; xi (cP)
1. Trilaurin 9,2549 14,5357 0,0020 0,0185
2. Trimistin 4,9187 79,9463 0,0110 0,0540
3. Tripalmitin 17,4261 3.197,8508 0,4391 7,6515
4. Tristearin 10,1556 327,0529 0,0449 0,4560
5. Triarakidin 7,2735 29,0714 0,0040 0,0290
6. Tripalitolein 5,1468 7,2678 0,0010 0,0051
7. Triolein 1,8315 2.848,9944 0,3912 0,7164
8. Trilinolein 6,1520 734,0521 0,1008 0,6201
9. Trilinolenin 2,1425 29,0714 0,0040 0,0086
Air 0,3118 15,2015 0,0021 0,0007
TOTAL = 7.283,0443 1 9,5599

Data Kondisi Operasi


Temperatur : 90 C = 363 K
Tekanan masuk dalam : 2 atm = 29,3918 lbf/in2
reaktor (P1)
Tekanan dalam reaktor (P2) : 54 atm = 793,5786 lbf/in2
Laju alir (ms) : 7.283,0443 kg/jam = 16.056,3452 lb/jam

Densitas fluida ( mix) : 843,5330 kg/m3 = 52,6600 lb/ft3

Viskositas fluida ( mix) : 9,5599 cP = 23,1253 lb/ft.jam

Faktor keamanan (sf) = 10 % (Tabel 6, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 38)

L.III - 30
1. Kapasitas Pompa (Qf)
Mass Flowrate (mf)
mf = (1+ f) × ms
mf = (1 + 0,10) × 16.056,3452 lb/jam
mf = 18.432,4564 lb/jam = 307,2076 lb/min
Volumetric Flowrate (Qf)
mf
Qf =

18.432,4564 lb/jam
=
52,6600 Ib/ft3
= 350,028 ft3/jam
= 5,8338 ft3/menit
= 0,0972 ft3/s
= 43,6485 gallon/menit
2. Menentukan Ukuran Pipa
a. Diameter Pipa
Untuk aliran turbulent yang mempunyai range viskositas 0,02 – 20 cP
maka digunakan rumus diameter dalam optimum pipa (D optimum).
Dopt = 3,9 x Qf 0,45 x 0,13 (Pers.15 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 496)
= 3,9 x (0,0972 ft3/s)0,45 x ( 52,6600 lb/ft3) 0,13
= 2,2875 in
b. Dimensi Pipa
Berdasarkan Tabel 10-18 Properties of Steel Pipe, Perry's Chemical
Engineers' Handbook 7th Ed Hall. 10-72 (Perry, 1999), dimensi pipa
yang digunakan:
NPS (Nominal Pipe Size) = 2 1/2 in = 0,2083 ft
SN (Schedule No.) = 40
ID (Inside Diameter) = 2,4690 in = 0,2058 ft
OD (Outside Diameter) = 2,8750 in = 0,2396 ft
a" (Sectional area, Flow) = 0,0332 ft2 = 4,7808 in2

L.III - 31
3. Perhitungan Pompa
a. Kecepatan Aliran (Vs)
Qf
Vs =
a"
0,0972 ft3/s
Vs =
0,0332 ft2
= 2,9286 ft/s
= 10.543,0061 ft/jam
b. Reynold Number (NRe)
DVρ
NRe =
µ
D : Diameter dalam (ft)
V : Kecepatan aliaran (ft/jam)
ρ : Densitas fluida (lb/ft3)
µ : Viskositas fluida (lb/ft.jam)
N Re : Bilangan reynold
0,2058 ft x 10.543,0061 ft/jam x 52,6600 Ib/ft3
NRe =
23,1253 Ib/ft jam
NRe = 4.939,6601
Nilai NRe yang diperoleh sebesar 4.939,6601 > 2.100, sehingga
termasuk aliran turbulen.
c. Break Horsepower
0,148 X T1 X
qo P2
P= x log (Pers.8 Mc Cabe, ed 4)
520 x n P1

Keterangan:
P : Break horsepower (hp)
qo : Laju alir (ft3/jam)
T1 : Temperatur masuk dalam reaktor (K)
P1 : Tekanan masuk dalam reaktor (lbf/in2)
P2 : Tekanan dalam reaktor (lbf/in2)
n : Efisiensi pompa

L.III - 32
Nilai efisiensi pompa (n) =
80%
0,148 x 363 x 350,028 793,5786
P= x
520 x 0,8 log 29,3918
P = 64,7035 Hp = 65 Hp
Resume
Nama Alat : Pompa Reciprocating Crude Palm Oil
Kode : (CPO) P-103
Jumlah Alat : 2 unit
Fungsi : Memompa Crude Palm Oil (CPO) dari Heater 101

menuju Reaktor 101


Tipe : Reciprocating
Bahan : Pump Commercial
Kondisi Operasi : steel

Tekanan masuk
2 atm = 29,3918 lbf/in2
dalam reaktor
Tekanan dalam
54 atm = 793,5786 lbf/in2
: reaktor
Laju alir massa (ms) : Suhu = 90 °C = 363 K
Densitas Fluida (ρ mix) : 7.600,7559 kg/jam = 16.756,7786 lb/jam
Viskositas Fluida (µ mix) : 843,5330 kg/m3 52,6600 lb/ft3
Kecepatan Aliran (Vs) :
9,5599 cP = 23,1253 lb/ft jam
Kapasitas :
0,0972 ft3/s = 350,0278 ft3/jam
43,6485 gallon/menit (gpm)
Ukuran Pipa
NPS (Nominal Pipe Size) : 2 1/2 in = 0,2083 ft
SN (Schedule No.) : 40
ID (Inside Diameter) : 2,469 in = 0,2058 ft
OD (Outside Diameter) : 2,875 in = 0,2396 ft
a" (Sectional area, Flow) : 0,0332 ft2 = 4,7808 in2
P (Daya Pompa) : 65 Hp

L.III - 33
13. Pompa 104 (P - 104)

V - 104

P - 104

R - 101

V - 103

P - 103

Gambar 13.1. Pompa Air


Kode : P- 104
Fungsi : Memompa Air dari Heater 102 menuju Reaktor 101
Tipe : Reciprocating Pump
Jumlah : 2 unit
T (Suhu):
Celcius = 90 °C
Kelvin = 363 K

Menghitung Densitas

Komponen Densitas (kg/m3) Laju massa ( kg/jam)

Air 1.001,6823 464,0111

Menghitung Viskositas
Komponen μ (centipoise) Laju massa ( kg/jam)
Air 0,3118 464,0111

Data Kondisi Operasi


Temperatur : 90 C = 363 K
Tekanan masuk dalam reaktor (P1) : 2 atm = 29,3918 lbf/in2
Tekanan dalam reaktor (P2) : 54 atm = 793,5786 lbf/in2
Faktor keamanan (sf) = 10 % (Tabel 6, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 38)
Dengan mengikuti perhitungan pompa 103 di atas maka diperoleh hasil
perhitungan untuk pompa air dalam proses sebagai berikut:

L.III - 34
Resume
Nama Alat : Pompa Reciprocating Air
Kode : P-104
Jumlah Alat : 2 unit
Fungsi : Memompa Air dari Heater 102 menuju Reaktor 101
Tipe : Reciprocating
Bahan : Pump Commercial

steel
Kondisi Operasi
: Tekanan masuk
2 atm = 29,3918 lbf/in2
dalam reaktor
Tekanan dalam
54 atm = 793,5786 lbf/in2
: reaktor
Laju alir massa (ms) : Suhu = 90 °C = 363 K
Densitas Fluida (ρ) : 464,0111 kg/jam = 1.022,9681 lb/jam
Viskositas Fluida (µ) : 1.001,6823 kg/m3 62,5329 lb/ft3
Kecepatan Aliran (Vs) :
0,3118 cP = 0,7542 lb/ft jam
Kapasitas :
0,0050 ft3/s = 17,9948 ft3/jam
2,2439 gallon/menit (gpm)
Ukuran Pipa
NPS (Nominal Pipe Size) : 2 1/2 in = 0,2083 ft
SN (Schedule No.) : 40
ID (Inside Diameter) : 2,469 in = 0,2058 ft
OD (Outside Diameter) : 2,875 in = 0,2396 ft
a" (Sectional area, : 0,0332 ft2 = 4,7808 in2
Flow)
P (Daya Pompa) : 4 Hp

L.III - 35
14. Heater CPO (HE-101)

Gambar 14.1. Heater STHE


Kode : HE- 101
Fungsi : Memanaskan CPO sebelum masuk ke dalam
reaktor dengan menaikkan temperatur CPO
dari 32˚C menjadi 90˚C
Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon steal SA-285 Grade C
Jumlah : 1 unit

1. Menentukan Tipe Heater


Tipe heat exchanger yang dipilih adalah Shell and Tube heat exchanger
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Mempunyai overall head transfer coeffisient yang relatif lebih besar
bila dibanding double pipe (Luas permukaan perpindahan
panas(A)>200 ft²).
b. Maintenance dan struktur pendukung relatif mudah dan murah
biayanya.
2. Mentukan Bahan Konstruksi Heater
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-285 Grade C,
dengan pertimbangan :
a. Mempunyai allowable working stress yang besar.
b. Mempunyai Corrosion and Heat Resisting yang bagus.

L.III - 36
3. Menentukan Spesifikasi Heater
Dari data neraca panas dan neraca massa diperoleh :
Q in = 18.317,8503 kcal/jam = 72.642,5496 Btu/jam
Q out = 180.572,3621 kcal/jam = 716.090,3992 Btu/jam
Fluida Panas (Steam)
Suhu awal (T1) = 130°C = 266°F
Suhu akhir (T2) = 130°C = 266°F
Laju alir fluida panas (W) = 31,3646 kg/jam = 69,1471 lb/jam
Fluida Dingin (CPO)
Temperatur awal (t1) = 32°C = 89,6°F
Temperatur akhir (t2) = 90 °C = 194°F
Laju alir fluida dingin (w) = 7.600,7559 kg/jam = 16.756,7786 lb/jam
Q fluida dingin (Air) = w c (t2-t1)
= 624.828,2382 Btu/jam
Q beban = Q out - Q in
= (180.572,3621 - 18.317,8503) kcal/jam
= 162.254,5117 kcal/jam
= 643.447,8496 Btu/jam

a. Menghitung harga ∆T LMTD (Log Mean Temperature Difference)


Fluida panas Fluida dingin Selisih (oF)
Suhu yang
T1 = 266 oF t2 = 194 oF ∆t2 72 oF
lebih tinggi
Suhu yang
T2 = 266 oF t1 = 89,6 oF ∆t1 176,4 oF
lebih rendah
Selisih ∆t2 -
= 0 oF Selisih (t2 - t1) = 104,4 oF -104,4 oF
(T1-T2) ∆t1

∆t2- ∆t1
LMTD = In(∆t2⁄∆t1) (Pers. 12.4 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)
72 − 176,4 oF
LMTD =
In ( 72 oF⁄176,4 oF)
LMTD = 116,51 oF

L.III - 37
T1- T2 (266−266)oF
R = t2− t1= (194−89,6)oF =0

(Pers. 12.6 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)


t2− t1
S = =
(194−89,6)oF
T1 - t1
(266−89,6)oF
= = 0,5918

(Pers. 12.7 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 656)


Dari nilai R dan S diperoleh FT dengan persamaan 12.8 Coulson and
Ricardson vol.6, 2005 hal 656 sebagai berikut:
(1 − 𝑠)
√(𝑅2 − 1)In [ ]
1 − 𝑅𝑆)
FT =
2 − 𝑆 [𝑅 + 1 − √(𝑅2 − 1)
(R − 1 ) In
* + 2 − 𝑆 [𝑅 + 1 + √(𝑅2 − 1)
FT = 1, termasuk 1 Shell pass, 2 or more tube passes
Maka, ∆t = FT × LMTD
= 1 × 116,51 oF
= 116,51 oF

b. Menghitung Temperatur Kalorik Fluida Panas (Tc) dan Fluida Dingin (tc)

Tc = Tav = T1+T2 (266+266)oF


= = 266 oF
2 2

tc = tav = t1+t2 o
= (89,6+ 194) F = 141,8 oF
2 2

c. Menentukan Overall Heat Transfer


Berdasarkan (Tabel 8 Kern, 1965 hal 840), untuk sistem Steam-Heavy
organics diperoleh nilai UD antara 6-60 Btu/jam ft² °F.
Asumsi, UD = 25 Btu/jamft2F
𝑄 624.828,2382 Btu/hr
𝐴= = = 214,5215 ƒ𝑡2 > 200 ƒ𝑡2
𝑈𝐷 × ∆𝑇 25 × 116,51 E
Karena luas permukaan yang dibutuhkan untuk perpindahan panas
lebih besar dari 200 ft² maka digunakan Heat Exchanger jenis Shell and
Tube.

L.III - 38
d. Menentukan Spesifikasi Shell and Tube
Berdasarkan Tabel 10 Kern, 1965 hal 850, didapat spesifikasi tube
berikut :
OD (Outside Diameter) = 3/4 in
BWG (Birmingham Wire Gage) = 16
ID (Internal Diameter) = 0,620 in
a't (Flow area/tube ) = 0,302 in²/tube
a''t (Surface/lin ft) = 0,1963 ft²/lin ft
L (Panjang) = 8 ft
Pitch = 1 in, triangular pitch
Number of passes = 2
Nt (Number of Tubes) = 138
𝐴 214,5215 ft2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑏𝑒 (𝑁𝑡) =
= 136,6031 𝑏𝑢𝑎ℎ
= 8 ft × 0,1963 ft2
𝐿 × 𝑎"
Standarisasi harga Nt, dengan tube passes = 2
Sehingga didapatkan nilai Nt yang mendekati adalah 138 buah.
Dari jumlah tube, diambil pendekatan pada tabel 9 Kern,1965 hal 842
untuk menentukan spesifikasi Shell :
OD (Outside Diameter) = 3/4 in
ID Shell (Internal Diameter) = 15 1/4 in
Number of passes = 1 in
Nt (Number of Tubes) = 138
B (Baffle Space) = 7 5/8
C' (Clearance) = 1/4 in
Harga A sebenarnya
A = L × Nt × a”t
= 8 ft × 138 × 0,1963 ft2/lin ft
= 216,7152 ft2

L.III - 39
Koreksi UD

𝑄 Btu
𝑈𝐷 = = 643.447,8496
ℎ𝑟
𝐴 × ∆𝑇 = 25,4844 Btu/ ℎ𝑟. ƒ𝑡2. E
216,7152 ƒ𝑡 × 116,51 E
2

e. Menentukan Letak Fluida


Tube Shell
Korosifitas > hot fluid < cold fluid
Temperatur < cold fluid > hot fluid
Laju alir > cold fluid < hot fluid
Dapat disimpulkan dengan pertimbangan-pertimbangan berdasar pada
Kern dan Coulson di atas , maka:
Laju alir fluida panas, W (Steam) = 69,1471 lb/jam (Shell)
Laju alir fluida dingin, w (air) = 16.756,7786 lb/jam (Tube)

Fluida panas, Steam ( Shell) Fluida dingin, CPO Heavy organic (tube)
a. Flow area, a. Flow area, at
as Asumsi: a’t = 0,302 in2
𝑁𝑡×𝑎 𝘍𝑡
Baffle spacing (B) = 0,5 x ID Shell 𝑎𝑡 = (Pers. 7.48 Kern, 1965)
144×𝑛
= 7,625 in 138 × 0,302 i𝑛2
Clearance (C’) = PT (Pitch) – OD =
= 1 in – 0,75 in 144 × 2
= 0,1447 ƒ𝑡2
= 0,25 in
𝐼𝐷 𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 × 𝐶′ × 𝐵
𝑎𝑠 =
144 × 𝑃𝑇
15,25 i𝑛 × 0,25 i𝑛 × 7,625
=
144 × 1 i𝑛
= 0,2019 ƒ𝑡2
(Pers. 7.1 Kern, 1965)
b. Mass velocity, Gs b. Mass velocity, Gt
𝑤
W 𝐺𝑡 =
Gs = 𝑎𝑡
as 16.756,7786 lb/hr
69,1471 lb/jam =
= 0,2019 ft² 0,1447 ƒ𝑡2
= 342,5206 lb/hr. ft² = 115.796,9150 lb/hr. ft²
(Pers. 7.2 Kern, 1965) c. Bilangan Reynold (Ret)
c. Bilangan Reynold (Res) Tc = 141,8 °F
Tc = 266 °F µ = 12,2018 cp
µ = 0,0133 cp = 29,5435 lb/ft.hr
= 0,0322 lb/ft.hr Di = 0,620 in = 0,0517 ft

L.III - 40
(Kern, Fig. 15 hal 825) (Kern, 1965; Tabel 10: 843)
De = 0,73 in = 0,0608 ft 𝐷i × 𝐺𝑡
𝑅𝑒𝑡 =
(Kern, 1965; Fig.28: 838) 𝜇
De × Gs 0,0517 ft × 115.796,9150 lb/hr. ft
Res = =
µ 29,5435 lb/ft. hr
0,0608 ft × 342,5206 lb/hr. ft² = 202,5095
=
0,0322 lb/ft. hr L/D =154,839
= 647,3831 jH = 2
jH = 19 (Kern, fig. 24:834)
(Kern, fig. 28:838) Pada Tc = 141,8 °F
c = 0,36 Btu/Ib:F
k = 0,0224 Btu/hr.ft.:F
Menentukan Bilangan Prandtl
1
𝑐. 𝜇 3
Tube wall temperature, tw Pr = ( )
𝑘
ℎ𝑜 = 7,7751
𝜑𝑎 1
𝑡𝑤 = 𝑡𝑐 + × (𝑇𝑐 − 𝑡𝑐) 𝑘 𝑐. 𝜇 3
ℎi𝑜 ℎ𝑜 ℎi = j𝐻 × × ( ) × 𝜑𝑝
( )+( ) 𝐷i 𝑘
𝜑𝑝 𝜑𝑎
(Pers. 5.31 Kern, 1965) (Pers. 6.15a Kern,1965)
1.500 1
= 141,8 + ℎi 𝑘 𝑐. 𝜇 3
5,5856 + 1.500 = j𝐻 × × ( )
= 265,54E 𝜑𝑡 𝐷 𝑘

= 6,7568 Btu/hr. ft². ºF


ℎi𝑜 ℎi 𝐼𝐷
= ×
𝜑𝑡 𝜑𝑡 𝑂𝐷
= 6,7568 × 0,8267
= 5,5865 Btu/hr. ft². ºF
(Pers. 6.5 Kern,1965)
Temperature dinding
tw tw = 265,54 ºF
µw= 8,1048 cp
= 19,6137 lb/ft.hr
𝜇
𝜑𝑡 = ( ) × 0,14
𝜇𝑤
= 1,0590
d. Condensation of Steam (ho) (Kern, 1965; Fig.24:834)
Untuk pemanas dengan menggunakan d. Koreksi hi, hio
Steam terkondensasi maka : 𝐻i𝑜 =
ℎi𝑜
× 𝜑𝑡
𝜑𝑠 = 1 𝜑𝑝
ho = 1.500 Btu/hr. ft². ºF = 6,7568 × 1,0590
(Kern,1965 hal 164 =174) = 7,1556 Btu/hr. ft². ºF
ℎ𝑜 (Pers. 6.37 Kern,1965)
= 1.500 Btu/hr. ft². ºF
𝜑𝑠

L.III - 41
e. Clean Overall Coeficient (Uc)
(Pers. 6.38 Kern, 1965)
ℎi𝑜 × ℎ𝑜 7,1556 ×
1.500 = 7,1216 𝐵𝑡𝑢/ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E
𝑈𝐶 = =
ℎi𝑜 + ℎ𝑜 7,1556 + 1.500
Fluida panas, Steam (Shell) Fluida dingin, CPO (tube)
Res = 647,3831 Ret = 202,5095
f = 0,0036 ft2/in2 (Kern, 1965 Fig.29: 839) f = 0,0025 ft2/in2 (Kern, 1965 Fig.26: 836)
vs = 11 ft3/lb (Tabel 7, hal 817 Kern, 1965) ⍴ ref air = 1.000 kg/m3
1 1 𝜌 863,0294 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌= = = 0,0909 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 𝑠= =
𝑣𝑠 11 ƒ𝑡 /lb 3
⍴ ref air 1.000 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌 0,0909 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 = 0,8630
𝑠= =
62,5 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 62,5 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 ƒ. 𝐺𝑡2. 𝐿. 𝑛
∆𝑃𝑡 =
= 0,0015 5,22. 1010. 𝐷i. 𝑠. 𝜑𝑡
Jumlah Cross, N+1 (Pers. 7.43 Kern, 1965) = 0,2176 𝑃𝑠i
𝐿 𝑣2
(𝑁 + 1) = 12 × = 0,0016 (Kern, 1965 Fig.27: 830)
𝐵 2g
4.𝑛.𝑉 2
8 ∆Pr = (Pers. 7.46 Kern, 1965 hal 484)
= 12 × 𝑠.2.g
7,625
= 0,0148 𝑃𝑠i
= 12,5902
∆𝑃𝑇 = ∆𝑃𝑡 + ∆Pr
𝜑𝑠 = 1
= 0,2176 𝑃𝑠i + 0,0148 𝑃𝑠i
ID Shell = 1,217 ft
ƒ. 𝐺𝑠2. 𝐼𝐷. (𝑁 + 1) = 0,2324 𝑃𝑠i 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 = 10 𝑝𝑠i
∆𝑃𝑠 =
5,22. 1010. 𝐷𝑒. 𝑠. 𝜑𝑠
= 0,0015 𝑝𝑠i 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 2 𝑝𝑠i

Resume
Nama Alat : Heater Crude Palm Oil (CPO)
Kode : HE-101
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Memanaskan CPO sebelum masuk ke dalam
reaktor dengan menaikkan temperatur CPO dari
32˚C menjadi 90˚C
Jenis : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Media pemanas : Steam, Suhu = 130 °C
Overall Heat Transfer (A) : 216,7152 ft2

L.III - 42
Overall Clean Coefficient (Uc) : 7,1216 Btu/hr.ft².:F
Overall Design Coefficient (Ud) : 25,4844 Btu/hr.ft².:F
Tube Side (Fluida Dingin, Umpan CPO)
OD (Outside Diameter) : ¾ in = 0,0191 m
BWG (Birmingham Wire Gage) : 16
ID (Internal Diameter) : 0,62 in = 0,0157 m
L (Panjang) : 8 ft = 2,4384 m
Number of passes : 2
ΔPT : 0,2324 psi = 0,0158 atm
Shell Side (Fluida Panas, Steam)
ID Shell (Internal Diameter) : 15 1/4 in = 0,3874 m
Pitch : 1 in = 0,0254 m
Number of passes : 1
B (Baffle Space) : 7,625 in = 0,1937 m
ΔPs : 0,0015 psi = 0,0001 atm

L.III - 43
15. Heater Air (HE-102)

Steam out

Steam in

Gambar 15.1. Heater DPHE


Kode : HE- 102
Fungsi : Memanaskan air sebelum masuk ke dalam
reaktor dengan menaikkan temperatur air dari
32˚C menjadi 90˚C
Tipe : Double pipe Heat Exchanger
Bahan : High Alloy Steel, SA-240 Grade C
Jumlah : 1 unit

1. Menentukan Tipe Heater


Heater yang dipilih adalah tipe double pipe heat exchanger karena
konstruksinya sederhana, umum digunakan dan pertimbangan luas
permukaan perpindahan panas < 200 ft2.

2. Menentukan Bahan Konstruksi Heater


Dalam perancangan ini dipilih High Alloy Steel, SA-240 Grade C untuk
annulus maupun pipe dengan pertimbangan :
a. Mempunyai struktur yang kuat
b. Tahan korosi
c. Penggunaannya paling murah dan mudah

3. Menentukan Tipe Heat Exchanger


Dari data neraca massa :
Fluida panas (Steam)
Laju alir fluida panas (W) = 5,1887 kg/jam = 11,4392 lb/jam
(T1 – T2)

L.III - 44
Fluida dingin (Air)
Laju alir fluida dingin (w) = 464,0111 kg/jam = 1.022,9681 lb/jam
(t1 – t2)
T₁ = 130 °C = 266 °F
T₂ = 130 °C = 266 °F
t₁ = 32 °C = 89.6 °F
t₂ = 90 °C = 194 °F

a. Heat and Material Balance


Dari data neraca panas diperoleh :
Q in = 3.252,4602 kkal/jam
= 12.898,1838 Btu/jam

Q out = 30.094,6668 kkal/jam


= 119.345,5172 Btu/jam

Q fluida panas = W C (T1-T2)

Q fluida dingin = w c (t2-t1)


= 106.344,4557 Btu/jam

Q beban = Q out - Q in
= 106.447,3333 Btu/jam

b. Menentukan ∆T LMTD (Log Mean Temperature Difference)


Hot Fluid Cold Fluid Difference
266 Higher T 194 72
266 Lower T 90 176
0 Difference 104 -104

∆t2- ∆t1
LMTD = In(∆t2⁄∆t1)
(Pers. 12.4 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)
72 − 176,4 oF
LMTD =
In ( 72 oF⁄176,4 oF)

L.III - 45
LMTD = 116,51 oF

T1- T2
R = t2− t1=
(266−266)oF
=0
(194−89,6)oF

(Pers. 12.6 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)


t2− t1
S = =
(194−89,6)oF
T1 - t1
(266−89,6)oF
= = 0,5918

(Pers. 12.7 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 656)


Dari nilai R dan S diperoleh FT dengan persamaan 12.8 Coulson and
Ricardson vol.6, 2005 hal 656 sebagai berikut:
(1 − 𝑠)
√(𝑅2 − 1)In [ ]
1 − 𝑅𝑆)
FT =
2 − 𝑆 [𝑅 + 1 − √(𝑅2 − 1)
(R − 1 ) In
* + 2 − 𝑆 [𝑅 + 1 + √(𝑅2 − 1)
FT = 1, termasuk 1 Shell pass, 2 or more tube passes
Maka, ∆t = FT × LMTD
= 1 × 116,51 oF
= 116,51 oF

c. Menghitung Temperatur Kalorik Fluida Panas (Tc) dan Fluida Dingin (tc)

Tc = Tav T1+T2 (266+266)oF


= = = 266 oF
2 2

tc = tav t1+t2 o
= (194+89,6) F = 141,8 oF
= 2 2

d. Menentukan Overall Heat Transfer


Berdasarkan (Tabel 8 Kern, 1965 hal 840), untuk sistem water - Steam
compound diperoleh nilai UD antara 200-700 Btu/jam ft² °F.
Asumsi, UD = 200 Btu/jamft2F
𝑄
𝐴= 106.344,4557 Btu/jam
𝑈𝐷 × ∆𝑇 = = 4,5639 ƒ𝑡2 < 200 ƒ𝑡2
200 × 116,51 E
Karena luas permukaan yang dibutuhkan untuk perpindahan panas
lebih kecil dari 200 ft² maka digunakan heat exchanger jenis double pipe
heat exchanger.

L.III - 46
e. Menentukan Rate Fluida
Direncanakan digunakan:
Ukuran pipa = 4 x 3 in IPS
Dari Table 6.2 Kern hal.110 diperoleh data:
Flow area inner pipe = 3,14 in²
Flow area annulus = 7,38 in²
Untuk itu aliran fluidanya adalah:
Bagian annulus = fuida panas (Steam)
Bagian inner pipe = fluida dingin (air)

f. Menentukan Dimensi Heater


Dari tabel 11, Kern hal. 844, diperoleh data sebagai berikut:
IPS = 4 x 3 in
Sch = 40
Diameter annulus: IPS 4 in
OD = 4,5 in = 0,3750 ft
ID = 4,026 in = 0,3355 ft
Diameter inner pipe : IPS 3 in
OD = 3,5 in = 0,2917 ft
ID = 3,068 in = 0,2557 ft

g. Menentukan Dirt Factor


Inner pipe, fluida panas (Steam) Annulus, fluida dingin (air)
a. Flow area, aa a. Flow area, ap
D₂ = 0,3355 ft (ID annulus) D = 0,2557 ft (ID pipe)
D₁ = 0,2917 ft (OD pipe) Ap = ¼ π x D²
aa = ¼ π x (D₂² – D₁²) = ¼ π x (0,2557)²
= ¼ π x (0,3355 ² - 0,2917 ²) = 0,0513 ft²
= 0,0216 ft²
Diameter equivalen, De
De = (D₂² – D₁²) /D₁
= (0,3355 ² - 0,2917 ²)/ 0,2917 ²
= 0,0943 ft

L.III - 47
b. Mass velocity, Ga b. Mass velocity, Gp
Wh Gp = Wc/ap
Ga = 1.022,9681
aa =
11,4392 lb/hr
= 0,0216 ft² 0,0513
= 19.936,2849 lb/hr. ft²
= 530,0761 lb/ft.hr
c. Bilangan Reynold
c. Bilangan Reynold
Tc = 141,8 °F
Tc = 266 °F
µ = 0,46 cp
µ = 0,0133 cp
= 1,1132 lb/ft.hr
= 0,0322 lb/ft.hr
(Kern, fig. 14:823)
(Kern, Fig. 14 hal 831-832)
Rep = D x Gp/µ
Rea = De x Ga/µ 19.936,2849
530,0761 = 0,257 ×
= 0,0943 × 1,1132
0,0322 = 4.578,7311
= 1.552,2866
L/D =156,4537
L/D = 119,2250
jH = 200
jH = 2,9
(Kern, fig. 24:834)
(Kern, fig. 24:834)
Pada Tc = 141,8 °F
c = 0,9958 Btu/Ib:F
Tube wall temperature, tw
ℎ𝑜 (Kern, fig 2:804)
𝜑𝑎 k = 0,3819 Btu/hr.ft.:F
𝑡𝑤 = 𝑡𝑐 +
(ℎi𝑜/𝜑𝑝) + (ℎ𝑜/𝜑𝑎) (Kern, tabel 5:802)
1
(Pers. 5.31 Kern, 1965) 𝑐. 𝜇 3
1.500 Pr = ( )
= 141,8 + 𝑘
38,3502 + 1.500 = 1,4265
1
= 262,90E 𝑘 𝑐. 𝜇 3
ℎi = j𝐻 × × ( ) × 𝜑𝑝
𝐷 𝑘
(Pers. 6.15a Kern,1965)
1
ℎi 𝑘 𝑐. 𝜇 3
= j𝐻 × × ( )
𝜑𝑝 𝐷 𝑘
= 38,3502 Btu/jam ft²ºF
ℎi𝑜 ℎi 𝐼𝐷𝑝
= ×
𝜑𝑝 𝜑𝑝 𝑂𝐷𝑝
= 38,3502 × 0,8766
= 33,6167 Btu/hr. ft². ºF
(Pers. 6.5 Kern,1965)
Temperature dinding tw
tw = 262,90 ºF
µw= 0,2145 cp
= 0,5191 lb/ft.hr
𝜇
𝜑𝑝 = ( ) × 0,14
𝜇𝑤
= 1,1127 (Kern, 1965; Fig.24:834)

L.III - 48
d. Condensation of Steam, ho d. Koreksi hi, hio
ℎi𝑜
Untuk pemanas dengan 𝐻i𝑜 = × 𝜑𝑝
𝜑𝑝
menggunakan Steam terkondensasi
= 33,6167 × 1,1127
maka :
= 37,4061 Btu/hr. ft². ºF
𝜑𝑎 = 1 (Kern,1965)
(Pers. 6.37 Kern,1965)
ℎ𝑜 = 1.500 Btu/hr. ft². ºF
(Kern,1965 hal 164)
ℎ𝑜
= 1.500 Btu/hr. ft². ºF
𝜑𝑎

h. Menghitung Clean Overall Coefficient, Uc


ℎi𝑜 × ℎ𝑜 37,4061 × 1.500
𝑈 = = = 36,4960 𝐵𝑡𝑢/ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E
𝐶
ℎi𝑜 + ℎ𝑜 37,4061 + 1.500
(Pers. 6.7 Kern, 1965)
i. Desain Overall Coeficient, Ud
1 1
𝑈𝐷 = + 𝑅𝑑
𝑈
𝐶
Rd = 0,003 (ketentuan)
1 1
𝑈𝐷 = 36,4960 + 0,003

𝑈𝐷 = 32,8945 𝐵𝑡𝑢/ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E

j. Luas Permukaan Untuk Perpindahan Panas


𝑄 106.344,4557
𝐴=
𝑈𝐷 × ∆𝑇 = 32,8945 × 116,51 = 27,7487 ƒ𝑡
2

Menentukan jumlah hairpin yang digunakan , dari tabel 11, Kern hal.844
Untuk IPS 3 in surface per lin ft (a”) = 0,917 ft2

Panjang yang dibutuhkan (L) = 𝐴 = 27,7487


= 30,2603 𝑙i𝑛 ƒ𝑡
a” 0,917
Double pipe Heat Exchanger terdiri dari susunan hairpin, dimana pada
satu hairpin terdapat dua pipa yang disusun secara parallel dan
disambungkan oleh return bend.
Diambil panjang per hairpin = 20 ft x 2
𝐿
Banyak hairpin yang diperlukan =
L.III - 49
panjang per hairpin

L.III - 50
30,2603 𝑙i𝑛 ƒ𝑡
=
20 ft x 2
= 0,8 ℎ𝑎i𝑟𝑝i𝑛 = 1 ℎ𝑎i𝑟𝑝i𝑛
Pada kasus ini menggunakan 1 buah hairpin. Koreksi harga A dan UD
L (Actual Length) = 1 x 20 ft x 2 = 40 ft
A (Actual Surface) = L x a”
= 40 x 0,917 = 36,68 ft2
𝑄 106.344,4557
𝑈𝐷 = = = 24,8849 𝐵𝑡𝑢/ℎ𝑟. ƒ𝑡2. E
𝐴 × ∆𝑇 36,68 × 116,51

k. Dirt Factor, Rd
𝑈𝑐 − 𝑈𝐷 36,4960 − 24,8849
𝑅𝑑 = 𝑈𝑐 𝑥 𝑈𝐷 = 36,4960 × 24,8849 = 0,013 ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E/𝐵𝑡𝑢
(Pers. 6.13 Kern, 1965)

4. Menghitung Pressure Drop


Inner pipe, fluida panas (Steam)
a. De’= (D2 - D1 )
= 0,3355 – 0,2917 = 0,0438 ft
De’ × Ga 0,0438 × 530,0761
𝑅𝑒′𝑎 = 𝜇 = 0,0322 = 721,8978
0,264
ƒ = 0,0035 +
(𝑅𝑒′𝑎)0,42
0,264
= 0,0035 + = 0,0201
(719,264)0,42
(Pers. 3.47 Kern,1965)
vs = 1 (Kern, Table. 7 : 817)
1
𝐷𝑒𝑛𝑠i𝑡𝑎𝑠 (𝜌) = = 0,0909 𝑙𝑏/ƒ𝑡3
𝑣𝑠
𝜌 0,0909 𝑙𝑏/ƒ𝑡3
𝑠= = = 0,0015
62,5 𝑙𝑏/ƒ𝑡 3
62,5 𝑙𝑏/ƒ𝑡 3
4.ƒ.𝐺𝑎2.𝐿 4×0,0201 ×(530,0761 )2×40
b. ∆ƒ𝑎 = = = 2,9891 ƒ𝑡
2.g.𝜌2𝐷𝑒′ 2×(4,18×108)×0,09092×0,0438
𝐺𝑎 530,0761
𝑉= = = 1,6197 ƒ𝑝𝑠
3600 × 𝜌 3600 ×
0,0909
𝑉2 1,61972
∆ƒ1 = 3 × =3× = 0,1222
ƒ𝑡 2𝑔′ 2 × 32,2
(∆ƒ𝑎 + ∆ƒ1)𝜌 (2,9891 + 0,1222)0,0909
∆𝑃𝑎 = =
144 144
= 0,00196 𝑝𝑠i 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 2 𝑝𝑠i

L.III - 51
Annulus, fluida dingin (air)
a. Rep = 4.578,7311
0,264 0,264
ƒ = 0,0035 + = 0,0035 +
(𝑅𝑒𝑝) 0,42
( 4.578,7311 )0,42
= 0,0112 (Pers. 3.47b Kern, 1965)
s = 1 (Kern, Table. 6 : 815)
𝜌 = 1 × 62,500 = 62,500
4.ƒ.𝐺𝑝2.𝐿 4×0,0112 ×(19.936,2849)2×40
b. ∆ƒ𝑝 = = = 0,0008 ƒ𝑡
2.g.𝜌2𝐷 2×(4,18×108)×62,5002×0,2557
0,0008 × 62,500
∆𝑃𝑝 = = 0,0004 𝑝𝑠i
144
∆𝑃𝑝 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 = 10 𝑝𝑠i

Resume
Nama Alat : Heater
Kode : HE-102
Fungsi : Memanaskan Air sebelum masuk ke
dalam Reaktor dengan kenaikan suhu dari
32 oC ke 90 oC
Tipe : Double pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi : High Alloy steel SA 240 Grade C
Jumlah pemanas : 1 unit
Overall Heat Transfer (A) :
Jumlah hairpin : 1 buah
Panjang hairpin : 20 ft = 6,0960 m
A (Actual Surface Area) : 36,68 ft²
Uc (Clean Overall Coefficient) : 36,4960 Btu/hr.ft².:F
UD (Actual Design Coeficient) : 24,8849 Btu/hr.ft².:F
Rd (Dirt Factor) : 0,013 hr.ft².:F/Btu

L.III - 52
Annulus Side (Fluida Panas, Steam)
- IPS : 4 in = 0,1016 m
- Schedule No. : 40
- ID (Diameter Dalam) : 4,026 in = 0,1023 m
- OD (Diameter Luar) : 4,5 in = 0,1143 m
- ∆pa : 0,00196 Psi = 0,0001337 atm
Inner Pipe side (Fluida Dingin, Umpan Air)
- IPS : 3 in = 0,0762 m
- Schedule No. : 40
- ID (Diameter Dalam) : 3,068 in = 0,0779 m
- OD (Diameter Luar) : 3,5 in = 0,0889 m
- ∆Pp : 0,0004 psi = 0,00003 atm

L.III - 53
16. Cooler 101 (CO-101)

Gambar 16.1. Cooler


Kode : CO- 101
Fungsi : Mendinginkan suhu umpan campuran
komponen keluaran dari reaktor sebelum
dialirkan menuju decanter dengan menurunkan
temperatur dari 140˚C menjadi 95˚C
Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon steal SA-285 Grade C
Jumlah : 1 unit

1. Menentukan Tipe Cooler


Tipe heat exchanger yang dipilih adalah Shell and Tube heat exchanger
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
c. Mempunyai overall head transfer coeffisient yang relatif lebih besar
bila dibanding double pipe (Luas permukaan perpindahan
panas(A)>200 ft²).
d. Maintenance dan struktur pendukung relatif mudah dan murah
biayanya.
2. Mentukan Bahan Konstruksi Cooler
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-285 Grade C,
dengan pertimbangan :
c. Mempunyai allowable working stress yang besar.
d. Mempunyai Corrosion and Heat Resisting yang bagus.

L.III - 54
3. Menentukan Spesifikasi Cooler
Dari data neraca panas dan neraca massa diperoleh :
Q in = 575.250,7768 kcal/jam = 2.281.254,7481 Btu/jam
Q out = 343.607,2590 kcal/jam = 1.362.632,9988 Btu/jam
Fluida Panas (Umpan)
Suhu awal (T1) = 140°C = 284°F
Suhu akhir (T2) = 95°C = 203°F
Laju alir fluida panas (W) = 8.064,7685 kg/jam = 17.779,7499 lb/jam
Fluida Dingin (Air Pendingin)
Temperatur awal (t1) = 30°C = 86°F
Temperatur akhir (t2) = 60 °C = 140°F
Laju alir fluida dingin (w) = 7.737,1867 kg/jam = 17.057,5565 lb/jam
Heat Balance
Q fluida panas (Umpan) = W C (T1-T2)
919.196,7691 Btu/jam
Q fluida dingin (Air) = w c (t2-t1)
= 918.554,2580 Btu/jam
Q beban = Q in - Q out
= (575.250,7768 - 343.607,2590) kcal/jam
= 231.643,5178 kcal/jam
= 918.621,7492 Btu/jam

a. Menghitung harga ∆T LMTD (Log Mean Temperature Difference)


Fluida panas Fluida dingin Selisih (oF)
Suhu yang
T1 = 284 oF t2 = 140 oF ∆t2 144 oF
lebih tinggi
Suhu yang
T2 = 203 oF t1 = 86 oF ∆t1 117 oF
lebih rendah
Selisih
= 81 oF Selisih (t2 - t1) = 54 oF ∆t2 - ∆t1 27 oF
(T1-T2)

L.III - 55
∆t2- ∆t1
LMTD = In(∆t2⁄∆t1) (Pers. 12.4 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)
144 − 117 oF
LMTD =
In ( 144 oF⁄117 oF)
LMTD = 130,03 oF

T1- T2
R = t2− t1=
(284−203)oF
= 1,5
(140−86)oF

(Pers. 12.6 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)


t2− t1
S = =
(140−86)oF
T1 - t1
(284−86)oF
= = 0,2727

(Pers. 12.7 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 656)


Dari nilai R dan S diperoleh FT dengan persamaan 12.8 Coulson and
Ricardson vol.6, 2005 hal 656 sebagai berikut:
(1 − 𝑠)
√(𝑅2 − 1)In [ ]
1 − 𝑅𝑆)
FT =
2 − 𝑆 [𝑅 + 1 − √(𝑅2 − 1)
(R − 1 ) In
* + 2 − 𝑆 [𝑅 + 1 + √(𝑅2 − 1)
FT = 0,9552, termasuk 1 Shell pass, 2 or more tube passes
Maka, ∆t = FT × LMTD
= 0,9552 × 130,03 oF
= 124,21 oF

b. Menghitung Temperatur Kalorik Fluida Panas (Tc) dan Fluida Dingin (tc)

Tc = Tav = T1+T2 (284+203)oF


= = 243,5 oF
2 2

tc = tav = t1+t2 o
= (86+ 140) F = 113 oF
2 2

c. Menentukan Overall Heat Transfer


Berdasarkan (Tabel 8 Kern, 1965 hal 840), untuk sistem Coolers Heavy
organics-water diperoleh nilai UD antara 5-75 Btu/hr ft² °F.
Asumsi, UD = 30 Btu/jamft2F
𝑄 918.621,7492 Btu/hr
𝐴= = = 246,5322 ƒ𝑡2 > 200 ƒ𝑡2
𝑈𝐷 × ∆𝑇 30 × 124,21 E

L.III - 56
Karena luas permukaan yang dibutuhkan untuk perpindahan panas
lebih besar dari 200 ft² maka digunakan Heat Exchanger jenis Shell and
Tube.

d. Menentukan Spesifikasi Shell and Tube


Berdasarkan Tabel 10 Kern, 1965 hal 850, didapat spesifikasi tube
berikut :
OD (Outside Diameter) = 3/4 in
BWG (Birmingham Wire Gage) = 16
ID (Internal Diameter) = 0,620 in
a't (Flow area/tube ) = 0,302 in²/tube
a''t (Surface/lin ft) = 0,1963 ft²/lin ft
L (Panjang) = 12 ft
Pitch = 1 in, triangular pitch
Number of passes = 2
Nt (Number of Tubes) = 106
𝐴 246,5322 ft2
Jumlah 𝑡𝑢𝑏𝑒 (𝑁𝑡) =
= 104,6579 𝑏𝑢𝑎ℎ
= 12 ft × 0,1963 ft2
𝐿 × 𝑎"
Standarisasi harga Nt, dengan tube passes = 2
Sehingga didapatkan nilai Nt yang mendekati adalah 106 buah.
Dari jumlah tube, diambil pendekatan pada tabel 9 Kern,1965 hal 842
untuk menentukan spesifikasi Shell :
OD (Outside Diameter) = 3/4 in
ID Shell (Internal Diameter) = 13 1/4 in
Number of passes = 1 in
Nt (Number of Tubes) = 106
B (Baffle Space) = 6 5/8
C' (Clearance) = 1/4 in

L.III - 57
Harga A sebenarnya
A = L × Nt × a”t
= 12 ft × 106 × 0,1963 ft2/lin ft
= 249,6936 ft2
Koreksi UD
Btu
𝑄 918.621,7492
ℎ𝑟
𝑈𝐷 = = = 29,6202 Btu/ ℎ𝑟. ƒ𝑡2. E
𝐴 × ∆𝑇 249,6936 ƒ𝑡 2
× 124,21 E

e. Menentukan Letak Fluida


Tube Shell
Korosifitas > cold fluid < hot fluid
Temperatur < cold fluid > hot fluid
Laju alir > hot fluid < cold fluid
Dapat disimpulkan dengan pertimbangan-pertimbangan berdasar pada
Kern dan Coulson di atas , maka:
Laju alir fluida panas, W (umpan) = 17.779,7499 lb/jam (Shell)
Laju alir fluida dingin, w (air) = 17.057,5565 lb/jam (Tube)

Fluida panas, umpan ( Shell) Fluida dingin, air pendinigin (tube)


a. Flow area, as a. Flow area, at
Asumsi: a’t = 0,302 in2
𝑁𝑡×𝑎 𝘍𝑡
Baffle spacing (B) = 0,5 x ID Shell 𝑎𝑡 = (Pers. 7.48 Kern, 1965)
144×𝑛
= 6,625 in 106 × 0,302 i𝑛2
Clearance (C’) = PT (Pitch) – OD =
= 1 in – 0,75 in 144 × 2
= 0,1112 ƒ𝑡2
= 0,25 in
𝐼𝐷 𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 × 𝐶′ × 𝐵
𝑎𝑠 =
144 × 𝑃𝑇
13,25 i𝑛 × 0,25 i𝑛 × 6,625
=
144 × 1 i𝑛
= 0,1524 ƒ𝑡2
(Pers. 7.1 Kern, 1965)
b. Mass velocity, Gs b. Mass velocity, Gt
𝑤
W 𝐺𝑡 =
Gs = 𝑎𝑡
as

L.III - 58
17.779,7499 lb/jam
17.057,5565 lb/hr
= 0,1524 ft²
=
0,1112 ƒ𝑡2
= 116.666,5540lb/hr. ft²
= 153.460,4608 lb/hr. ft²
(Pers. 7.2 Kern, 1965)
c. Bilangan Reynold (Ret)
c. Bilangan Reynold (Res)
Tc = 113 °F
Tc = 243,5 °F
µ = 0,6034 cp
µ = 3,7733 cp
= 1,4602 lb/ft.hr
= 9,1313 lb/ft.hr
Di = 0,620 in = 0,0517 ft
De = 0,73 in = 0,0608 ft
(Kern, 1965; Tabel 10: 843)
(Kern, 1965; Fig.28: 838) 𝐷i × 𝐺𝑡
De × Gs 𝑅𝑒𝑡 =
Res = 𝜇
µ 0,0517 ft × 153.460,4608 lb/
0,0608 ft × 116.666,5540lb/hr. ft² =
= 1,4602 lb/ft. hr
9,1313 lb/ft. hr = 5.429,8305
= 777,2402
L/D = 232,258
jH = 17
jH = 20
(Kern, fig. 28:838)
(Kern, fig. 24:834)
Pada Tc = 243,5 °F
Pada Tc = 113 °F
c = 0,6383 Btu/Ib:F
c = 0,9972 Btu/Ib:F
k = 0,0369 Btu/hr.ft.:F
k = 0,3685 Btu/hr.ft.:F
Menentukan Bilangan Prandtl
1 Menentukan Bilangan Prandtl
𝑐. 𝜇 3 1
Pr = ( ) 𝑐. 𝜇 3
𝑘 Pr = ( )
= 5,4061 𝑘
1 = 1,5810
𝑘 𝑐. 𝜇 3 1
ℎ𝑜 = j𝐻 × × ( ) × 𝜑𝑠 𝑘 𝑐. 𝜇 3
𝐷i 𝑘 ℎi = j𝐻 × × ( ) × 𝜑𝑡
(Pers. 6.15a Kern,1965) 𝐷i 𝑘
1 (Pers. 6.15a Kern,1965)
ℎ𝑜 𝑘 𝑐. 𝜇 3 1
= j𝐻 × × ( ) ℎi 𝑘 𝑐. 𝜇 3
𝜑𝑠 𝐷i 𝑘 = j𝐻 × × ( )
𝜑𝑡 𝐷 𝑘
= 55,7268 Btu/hr. ft². ºF
Tube wall temperature, tw
ℎ𝑜 = 225,5168 Btu/hr. ft². ºF
𝜑𝑠 ℎi𝑜 ℎi 𝐼𝐷
𝑡𝑤 = 𝑡𝑐 + × (𝑇𝑐 − 𝑡𝑐) = ×
ℎi𝑜 ℎ𝑜 𝜑𝑡 𝜑𝑡 𝑂𝐷
( )+( ) = 225,5168 × 0,8267
𝜑𝑡 𝜑𝑠
(Pers. 5.31 Kern, 1965) = 186,4272 Btu/hr. ft². ºF
55,7268
= 113 + (Pers. 6.5 Kern,1965)
225,5168 + 55,7268 Temperature dinding tw
= 138,86 E tw = 138,86 ºF
lb
𝜇𝑤 = 19,5021 𝑐𝑝 = 47,1950 . hr µw= 19,5021 cp
ft = 47,1950 lb/ft.hr
𝜇 𝜇
𝜑𝑠 = ( ) × 0,14 𝜑𝑡 = ( ) × 0,14
𝜇𝑤 𝜇𝑤
= 0,7946 (Kern, 1965; Fig.24:834) = 0,6147 (Kern, 1965; Fig.24:834)

L.III - 59
d. Corrected coeficient (ho) d. Corrected coeficient, hio
ℎ𝑜 ℎi𝑜
ℎ𝑜 = × 𝜑𝑠 (Pers. 6.36 Kern, 1965) ℎi𝑜 = × 𝜑𝑡
𝜑𝑠 𝜑𝑡
= 55,7268 × 0,7946 = 225,5168 × 0,6147
= 44,2786 Btu/hr. ft². ºF = 138,6284 Btu/hr. ft². ºF
(Pers. 6.37 Kern,1965)
f. Clean Overall Coeficient (Uc)
(Pers. 6.38 Kern, 1965)
ℎi𝑜 × ℎ𝑜 139,0339 × = 33,2089 𝐵𝑡𝑢/ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E
𝑈 = 43,6301 =
𝐶
ℎi𝑜 + ℎ𝑜 139,0339 + 43,6301

g. Faktor kekotoran (Rd)


(Pers. 6.13 Kern, 1965)
𝑈𝑐 − 𝑈𝐷 33,2089 − 29,6202
𝑅𝑑 = 𝑈𝑐 𝑥 𝑈𝐷 = 33,2089 × 29,6202 = 0,004 ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E/𝐵𝑡𝑢

4. Menghitung Pressure Drop


Fluida panas, umpan (Shell) Fluida dingin, air pendingin (tube)
Re = 777,2402 Re = 5.429,8305
f = 0,0035 ft2/in2 (Kern, 1965 Fig.29: 839) f = 0,0003 ft2/in2 (Kern, 1965 Fig.26: 836)
⍴ ref air = 1.000 kg/m3 𝑠 = 1 (Kern, 1965 Tabel 6: 808)
𝜌 853,3008 𝑘𝑔/𝑚3 ƒ. 𝐺𝑡2. 𝐿. 𝑛
𝑠= = ∆𝑃𝑡 =
⍴ ref air 1.000 𝑘𝑔/𝑚3 5,22. 1010. 𝐷i. 𝑠. 𝜑𝑡
= 0,8533 = 0,1023 𝑃𝑠i
𝑣2
Jumlah Cross, N+1 (Pers. 7.43 Kern, 1965) = 0,0035 (Kern, 1965 Fig.27: 830)
𝐿 2g
(𝑁 + 1) = 12 × 4.𝑛.𝑉 2
𝐵 ∆Pr = (Pers. 7.46 Kern, 1965 hal 484)
8 𝑠.2.g
= 12 × = 0,2800 𝑃𝑠i
6,625 ∆𝑃𝑇 = ∆𝑃𝑡 + ∆Pr
= 21,7358 = 0,1023 𝑃𝑠i + 0,2800 𝑃𝑠i
𝜑𝑠 = 0,7946 = 0,3823 𝑃𝑠i 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 = 10 𝑝𝑠i
ID Shell = 1,104 ft
ƒ. 𝐺𝑠2. 𝐼𝐷. (𝑁 + 1)
∆𝑃𝑠 =
5,22. 1010. 𝐷𝑒. 𝑠. 𝜑𝑠
= 0,5310 𝑝𝑠i 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 10 𝑝𝑠i

L.III - 60
Resume
Nama Alat : Cooler 1
Kode : CO-101
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Mendinginkan suhu umpan campuran
komponen keluaran dari reaktor
sebelum dialirkan menuju decanter
dengan
menurunkan temperatur dari 140˚C
menjadi 95˚C
Jenis : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Overall Heat Transfer (A) : 249,6936 ft2
Overall Clean Coefficient (Uc) : 33,5595 Btu/hr.ft².:F
Overall Design Coefficient (Ud) : 29,6202 Btu/hr.ft².:F
Tube Side (Fluida Dingin, Air pendingin)
OD (Outside Diameter) : ¾ in = 0,0191 m
BWG (Birmingham Wire Gage) : 16
ID (Internal Diameter) : 0,620 in = 0,0157 m
L (Panjang) : 12 ft = 3,6576 m
Number of passes : 2
∆PT : 0,3823 psi = 0,1734 atm
Shell Side (Fluida Panas, Umpan)
ID Shell (Internal Diameter) : 13 1/4 in = 0,3366 m
Pitch : 1 in = 0,0254 m
Number of passes : 1
B (Baffle Space) : 6,625 in = 0,1683 m
∆Ps : 0,5310 psi = 0,2409 atm

Dengan mengikuti perhitungan Cooler 101 di atas, maka diperoleh hasil


perhitungan untuk semua Cooler dalam proses sebagai berikut:

L.III - 61
17. Cooler 102 (CO-102)
Resume
Nama Alat : Cooler 2
Kode : CO-102
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Mendinginkan suhu produk Light
keluaran decanter dengan menurunkan
temperatur dari 95˚C menjadi 35˚C
menuju tangki penyimpanan
Jenis : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Overall Heat Transfer (A) : 662,7088 ft2
Overall Clean Coefficient (Uc) : 8,9396 Btu/hr.ft².:F
Overall Design Coefficient (Ud) : 83,0996 Btu/hr.ft².:F
Tube Side (Fluida Dingin, Air pendingin)
OD (Outside Diameter) : ¾ in = 0,0191 m
BWG (Birmingham Wire
Gage) : 16
ID (Internal Diameter) : 0,620 in = 0,0157 m
L (Panjang) : 8 ft = 2,4384 m
Number of passes : 4
∆PT : 0,0671 psi = 0,0304 atm
Shell Side (Fluida Panas, Umpan)
ID Shell (Internal Diameter) : 25 in = 0,6350 m
Pitch : 1 in = 0,0254 m
Number of passes : 2
B (Baffle Space) : 12,5 in = 0,3175
∆Ps : 0,0398 psi = 0,0181 atm

L.III - 62
18. Cooler 103 (CO-103)
Resume
Nama Alat : Cooler 3
Kode : CO-103
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Mendinginkan suhu produk Heavy
keluaran decanter dengan menurunkan
temperatur dari 95˚C menjadi 35˚C
menuju tangki penyimpanan
Jenis : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Overall Heat Transfer (A) : 354,9104 ft2
Overall Clean Coefficient (Uc) : 11,7202 Btu/hr.ft².:F
Overall Design Coefficient (Ud) : 20,3569 Btu/hr.ft².:F
Tube Side (Fluida Dingin, Air pendingin)
OD (Outside Diameter) : ¾ in = 0,0191 m
BWG (Birmingham Wire Gage) : 16
ID (Internal Diameter) : 0,620 in = 0,0157 m
L (Panjang) : 8 ft = 2,4384 m
Number of passes : 4
∆PT : 0,0217 psi = 0,0098 atm
Shell Side (Fluida Panas, Umpan)
ID Shell (Internal Diameter) : 19 ¼ in = 0,4890 m
Pitch : 1 in = 0,0254 m
Number of passes : 2
B (Baffle Space) : 9,625 in = 0,2445
∆Ps : 0,0015 psi = 0,0007 atm

L.III - 63
19. Reaktor (R - 101)

Gambar 19.1. Reaktor


Kode : R- 101
Fungsi : Tempat terjadinya reaksi bahan baku
Trigliserida (CPO) dan H2O (Air)
Tipe : Continous Stirred Tank Reactor
Bahan : Stainless Steel SA-240
Jumlah : 1 unit

A. Menentukan Jenis Reaktor


Reaktor yang dipilih adalah reaktor alir tangki berpengaduk (CSTR).
Alasan memilih jenis reaktor ini adalah sebagai berikut :
a) Reaksi yang berlangsung merupakan reaksi dalam fase cair – cair
b) Reaksi berjalan secara kontinyu
Data Kondisi Operasi
Temperatur = 255 °C = 528 K
Tekanan = 54 atm
Konversi = 99%
Waktu reaksi = 120 menit = 2 jam

L.III - 64
Komponen Umpan Masuk
Menghitung Densitas Campuran
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
1. Trilaurin 733,5000 14,5357 0,00188 0,000003
2. Trimistin 706,3000 79,9463 0,01032 0,000015
3. Tripalmitin 716,6040 3.197,8508 0,41278 0,000576
4. Tristearin 706,9994 327,0529 0,04222 0,000060
5. Triarakidin 780,0000 29,0714 0,00375 0,000005
6. Tripalitolein 732,9000 7,2678 0,00094 0,000001
7. Triolein 734,0020 2.848,9944 0,36775 0,000501
8. Trilinolein 728,1635 734,0521 0,09475 0,000130
9. Trilinolenin 734,0000 29,0714 0,00375 0,000005
Air dalam CPO 771,1593 15,2015 0,00196 0,000003
Air proses 771,1593 464,0111 0,05990 0,000078
TOTAL = 7.747,0554 1 0,0014
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = = = 727,0230 𝑘𝑔/𝑚3
𝑥i 0,0014 𝑚3/kg

𝜌
= 0,7270 kg/L
Menghitung Viskositas Campuran
μ Laju massa Fraksi μ campuran
Komponen
(centipoise) ( kg/jam) berat; xi (cP)
1. Trilaurin 7,7549 14,5357 0,0019 0,0146
2. Trimistin 2,0187 79,9463 0,0103 0,0208
3. Tripalmitin 15,3419 3.197,8508 0,4128 6,3329
4. Tristearin 0,6838 327,0529 0,0422 0,0289
5. Triarakidin 4,8735 29,0714 0,0038 0,0183
6. Tripalitolein 1,9468 7,2678 0,0009 0,0018

L.III - 65
μ Laju massa Fraksi μ campuran
Komponen
(centipoise) ( kg/jam) berat; xi (cP)
7. Triolein 0,0658 2.848,9944 0,3678 0,0242
8. Trilinolein 0,3855 734,0521 0,0948 0,0365
9. Trilinolenin 0,3425 29,0714 0,0038 0,0013
Air CPO 0,1045 15,2015 0,0020 0,0002
Air proses 0,1045 464,0111 0,0599 0,0063
TOTAL = 7.747,0554 1 6,4857
Viskositas fluida campuran (µ mix) = 6,4857 cP = 0,00065 kg/m.s

Laju Alir Volumetrik Umpan Total (Qf)


Laju alir massa, Mf = 7.747,0554 kg/jam
Densitas, f = 727,0230 kg/m3
Laju alir volumetrik umpan Reaktor, Qf
Mf
Qf =
f
7.747,0554 kg/jam
Qf =
727,0230 kg/m3
Qf = 10,6559 m3/jam
Menentukan Volume Reaktor
Kondisi: Reaktor beroperasi pada kondisi steady state
Untuk kondisi seperti di atas, diperoleh persamaan sebagai berikut :
V
7=
𝑣0 (Pers 6 or 8 Levenspiel, 1999 hal. 109)
Keterangan;
7 = Waktu tinggal (jam)
V = Volume cairan (m3)
v0 = Laju alir (m3/jam)
v0 = Qf
sehingga, menghitung volume cairan
V = v0 x 7

L.III - 66
V = 10,6559 m3/jam x 2 jam
V = 21,3117 m3
V = 752,6234 ft3
Faktor keamanan 20% (Table 6, Peter and Timmerhaus,1991 4rd ed. Hal, 37)
Volume R (VR) = SF x VR
VR = (100% +20%) x V
VR = (1 + 0,2) x V
VR = 1,2 x 21,3117 m3
VR = 25,5741 m3 = 903,1481 ft3

B. Ukuran Kolom Reaktor


Menentukan tipe reaktor
Tipe reaktor yang dipilih yaitu berbentuk silinder tegak (vertikal) dengan
ellipsoidal head pada bagian atas dan bawah dengan pertimbangan
sebagai berikut :
1) Reaktan dan produk berwujud cair
2) Kondisi operasi reaktor pada tekanan 54 atm dan temperatur 528
K Menentukan bahan konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Stainless Steel SA 240, dengan
komposisi:
Cr = 18-20%
Ni = 8-10,5%
Cr = 0,0008
Dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
a) Memiliki allowable working stress yang besar, sehingga untuk kapasitas
besar
b) Memerlukan ketebalan bahan yang tipis
c) Harga relatif murah
d) Tahan terhadap panas dan korosi

L.III - 67
 Volume Silinder (Vs)
Vs = π x r2 x Hs
Dimana tinggi silinder (Hs) = 1,2 Dt (Tabel 4, Peters and Timmerhaus,
1991 hal 537) maka,
Dt 2
Vs = π × ( ) (1,2 Dt)
2
Vs = 0,942 Dt3
 Volume Ellipsoidal head (Vh)
π
Vh = × Dt2 × h
6
Dimana, tinggi ellipsoidal (h) = ¼ Dt (Tabel 4, Peters and Timmerhaus,
1991 hal 537) maka,
Vh = 0,1308 Dt3
 Volume Total Reaktor (VR TOTAL)
VR TOTAL = Vs + 2Vh
= 0,9420 Dt3 + 2 x 0,1308 Dt3
= 1,2037 Dt3
 Diameter Silinder (Dt)
𝑉𝑅
Dt = ( 1/3
1,2037
)

25,5741 m3 1/3

Dt = ( )
1,2037
Dt = 7,0823 m = 278,8288 in
r (jari-jari) = 3,5411 m = 139,4144 in
Tinggi Reaktor
 Tinggi silinder (Hs) = 1,2 × Dt = 8,4987 m
 Tinggi ellipsoidal head (h) = 1/4 × Dt = 1,7706 m
 Tinggi reaktor (HR) = Hs + 2h = 12,0399 m

L.III - 68
Feed
th

h
HK

J J

Baffle

Baffle
Hs
HR

L
HL
W

E Di
Dt
h

Product

Konfigurasi
Reaktor dilengkapi dengan pengaduk agar suhu, tekanan, dan komposisi
di setiap titik di dalam reaktor seragam. Konfigurasi Reaktor Kimia dengan
tipe Continous Stirred Tank Reactor menurut Stanley M. Walas, 1990 dalam
Chemical Process Equipment, Selection and Design, hal 568, mengenai
konfigurasi untuk reaktor kimia dengan tipe continous.
Konfigurasi reaktor :
1) Rasio diameter impeller terhadap diameter silinder (Di/Dt) = 1/5
2) Rasio tinggi blade pengaduk terhdap diameter impeller (W/Di) = 1/5
3) Rasio lebar blade pengaduk terhdap diameter impeller (L/Di) =1/4
4) Rasio lebar baffle terhadap diameter tangki (J/Dt) = 1/12
5) Rasio jarak impeller dari dasar tangki terhadap diameter tangki (E/Dt) = 1/3
6) Rasio jarak inlet feed terhadap tinggi liquid, (Hk/HR) = 1/5
7) Tinggi liquid dalam reaktor, HL = 80% tinggi total reaktor

L.III - 69
Berdasarkan konfigurasi tersebut, diperoleh spesifikasi :
1) Diameter impeller (Di) = 1/5 Dt = 1,416 m
2) Tinggi blade pengaduk (W) = 1/5 Di = 0,283 m
3) Lebar blade pengaduk (L) = 1/4 Di = 0,354 m
4) Jarak baffle dari dinding tangki (J) = 1/12 Dt = 0,590 m
5) Jarak impeller dari dasar tangki (E) = 1/3 Dt = 2,361 m
6) Tinggi volume kosong (Hk) = 1/5 HR = 2,408 m
7) Tinggi liquid (HL) = 80% HR = 9,632 m
 Tebal Dinding Silinder (t)
Persamaan tebal dinding silinder (Tabel 4, Peters and Timmerhaus, 1991
hal 537)

t= ( P×r
)+C
S × E − 0,6 ×
P
Keterangan:
r = Jari-jari tangki (in)
S = Allowable working stress
E = Efisiensi sambungan
C = Faktor korosi
P = Tekanan desain (psi)
Diketahui
r = 139,414 in
S = 18.700 psi (Tabel 4, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 538)
E = 0,8 (Tabel 4, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 538)
C = Laju korosi x lifetime (Tabel 1, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 271)
= 0,015 mm/tahun x 11 tahun
= 0,165 mm
= 0,0065 in

L.III - 70
Menentukan Tekanan Desain
Ketinggian cairan dalam tangki adalah 9,6319 m maka,
Tekanan desain (psi) = P operasi + P hidrostatis
= 54 atm + (ρ.g.h)
(727,0230 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 9,6319 m)
Tekanan desain = 54 atm
+ kg.m−1. s−2
101.325 atm
= 54 atm + 0,6773 atm
= 54,6773 atm
Safety factor = 20% (Table 6, Peter and Timmerhaus,1991 4rd ed. Hal, 37)
Tekanan desain = (100% + 20%) x 54,6773 atm
= 65,6127 atm
= 964,2448 psi
Ketebalan Dinding Silinder (t)
964,2448 psi × 39,4144 in
t =( ) + 0,0065 in
(14.960 psi × 0,80) − (0,6 × 964,2448 psi)
t = 9,3539 in = 0,2376 m
 Tebal Dinding Ellipsoidal head (th)
Persamaan tebal dinding ellipsoidal head (Tabel 4, Peters and
Timmerhaus, 1991 hal 537 =551)
P× D
th = ( )+ C
2 × S × E − 0,2 × P
Keterangan;
D = Diameter tangki (in)
S = Allowable working stress
E = Efisiensi sambungan
C = Faktor korosi
P = Tekanan desain (psi)

L.III - 71
Diketahui
D = 278,829 in
S = 18.700 psi (Tabel 4, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 538)
E = 0,8 (Tabel 4, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 538)
C = 0,0065 in (Tabel 1, Peters and Timmerhaus, 1991 hal 271)
P = 964,2448 psi
Maka, tebal dinding ellipsoidal head:
964,2448 psi × 278,829 in
th = (
(2 × 18.750 psi × 0,80) − (0,2 × 964,2448 psi) ) + 0,0065 in
th = 9,0507 in = 0,2299 m
 Diameter Luar Reaktor (OD)
OD = D + 2t silinder
= 7,0823 m + (2 × 0,2376 m)
= 7,5574 m
 Jumlah Pengaduk (n)
HL × SPGR
n=
Dt
Densitas campuran fluida
SPGR =
Densitas air saat T operasi
Densitas air (255ºC) = 771,1593 kg/m3
3
9,632 m × ( 727,0230 kg/m 3 )
771,1593 kg/m
n=
7,0823 m
n = 1,2822 ≈ 2 unit
 Kecepatan Putaran Pengaduk (N)
W𝐸𝐿𝐻 0,25
𝑁 = ( 600 𝑥 )
𝜋 𝑥 𝐷i 𝐷i
(Howard F. Rase, 1977)
Keterangan:
N = Kecepatan putaran pengaduk (rpm)
Di = Diameter pengaduk (m)

L.III - 72
HL = Ketinggian liquid (m)
WELH = HL X SPGR
Diketahui;
Di = 1,4165 m = 4,6472 ft
HL = 9,6319 m = 31,6007 ft
WELH = HL X SPGR
= 31,6007 ft x 0,9428
= 29,7920 ft
60 29,7920 0,25
𝑁=( 𝑥 )
0
3,14 𝑥 4,6472 4,6472
N = 55,0180 rpm
= 0,9170 rps
 Tenaga Pengaduk (P)
Bilangan Reynolds (NRE)
N × Di2 × ρ
NRe =
µL
0,9170 × 1,41652 × 727,0230
NRe =
0,0065
NRe = 204.657,4481
Berdasarkan Grafik 6.5 Mass Transfer Operasion 3rd Edition oleh Robert
Treyball halaman 152 untuk NRE = 204.657,4481 dan menggunakan jenis
disk flat blade turbine, didapatkan nilai Power Number (Po) = 5
Tenaga Pengaduk
Po × ρ × N3 × Di5
P =
gc
(5)𝑥(727,0230 kg/m3)𝑥(0,9170 rps)3 (1,4165 m)5
P =
1 kg.m/N.s2
P = 15.980,5172 J/s
= 15,9805 kW
= 21,4299 Hp ≈ 22 Hp

L.III - 73
Berdasarkan figur 14.38 hal 521, Peters & Timmerhaus, 1991, untuk
BHP = 22, efisiensi motor sebesar 88%, maka;
Motor Horse Power (MHP) yang harus dikeluarkan, yaitu:
P 22 Hp
MHP = =
Efisiensi motor 88 %
MHP = 25 Hp
Sehingga digunakan motor untuk tenaga pengaduk dengan power
sebesar 25 Hp.

C. Merancang Koil Pemanasan


Dari data neraca panas dan neraca massa diperoleh :
Q in = 210.667,0289 kcal/jam = 835.435,9163 Btu/jam
Q out = 2.155.663,2105 kcal/jam = 8.548.648,9239 Btu/jam
Fluida Panas (Steam)
Suhu awal (T1) = 270 °C = 518 °F
Suhu akhir (T2) = 270 °C = 518 °F
Laju alir fluida panas (W) = 5.092,6982 kg/jam = 11.227,4644 lb/jam
Fluida Dingin (Umpan)
Temperatur awal (t1) = 90 °C = 194 °F
Temperatur akhir (t2) = 255 °C = 491°F
Laju alir fluida dingin (w) = 8.064,7685 kg/jam = 17.779,7499 lb/jam
Q beban = Q out - Q in
= (2.155.663,2105 - 210.667,0289) kcal/jam
= 1.944.996,1816 kcal/jam
= 7.713.213,0076 Btu/jam

L.III - 74
Menghitung harga ∆T LMTD (Log Mean Temperature Difference)
Fluida panas Fluida dingin Selisih (oF)
Suhu yang
T1 = 518 oF t2 = 491 oF ∆t2 27 oF
lebih tinggi
Suhu yang
T2 = 518 oF t1 = 194 oF ∆t1 324 oF
lebih rendah
Selisih
= 0 oF Selisih (t2 - t1) = 297 oF ∆t2 - ∆t1 -297 oF
(T1-T2)

∆t2- ∆t1
LMTD = In(∆t2⁄∆t1)
(Pers. 12.4 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)
−297 oF
LMTD =
In ( 27 oF⁄324 oF)
LMTD = 119,52 oF

T1- T2
R = t2− t1=
(518−518)oF
=0
(491−194)oF

(Pers. 12.6 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)


t2− t1
S = =
(491−194)oF
T1 - t1
(518−194)oF
= = 0,9167

(Pers. 12.7 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 656)


Dari nilai R dan S diperoleh, FT = 1
Maka, ∆t = FT × LMTD
= 1 × 119,52 oF
= 119,52 oF
Data Kebutuhan Panas (Steam);
Q in (Steam masuk) = 3.381.532,2784 kcal/jam = 13.410.041,1104 Btu/jam
Q out (kondensat) = 1.436.536,0968 kcal/jam = 5.696.828,1028 Btu/jam
Q Beban = 1.944.996,1816 kcal/jam = 7.713.213,0076 Btu/jam
Toperasi = 255 °C
TSteam in = 270 °C
TSteam out = 270 °C

L.III - 75
Menghitung Densitas Air (Kebutuhan Steam)
Komponen A B n Tc (K)
Air 0,3471 0,274 0,28571 647,13
(Sumber; Yaws, 1999)
Densitas = A x B –(1 – T/Tc)^n (Pers. Yaws, 1999)
–(1 – 528/647,13)^0,274
Densitas = 0,3471 x 0,274

Densitas = 771,1593 kg/m3


Jumlah Steam yang dibutuhkan (dari lampiran neraca panas);
Laju massa Steam = 5.092,6982 kg/jam = 1,4146 kg/detik
Q beban = Q in - Q out
= (3.381.532,2784 - 1.436.536,0968kcal/jam
= 1.944.996,1816 kcal/jam
= 7.713.213,0076 Btu/jam
Ukuran pipa koil, IPS = 1,5 - 2,5 in
Dipilih IPS = 1,5 in = 1 ½ in
• Spesifikasi pipa koiI :
OD = 1,9 in = 0,0483 m = 0,1583 ft
Sch. Number = 40
ID = 1,61 in = 0,0409 m = 0,1342 ft
Flow are per pipe (At) = 2,04 in2 = 0,0132 m2
Surf. Area per lin (At') = 0,498 ft2/ft = 0,1518 m2/m
 Menentukan Kecepatan Volumetrik Air
(Fv) Laju alir massa, M = 5.092,6982
kg/jam Densitas,  = 771,1593 kg/m3
Laju Alir Volumetrik Air (Fv)
M
𝐹𝑣 =

5.092,6982 kg/jam
Fv =
771,1593 kg/m3 = 6,6040 m /jam
3

L.III - 76
 Menentukan Kecepatan Air dalam Koil
Fluida yang akan dilewatkan dalam koil adalah Steam. Menurut Coulson
n Ricardson vol.6, 2005, kecepatan Steam didalam koil adalah 10-30
m/s.
Asumsi: v = 15 m/s = 54.000 m/jam
 Menghitung Luas Penampang Aliran (A)
F𝑣
𝐴=
v
6,6040 m3/jam
=
54.000 m/jam
= 0,00012 m2
 Menentukan Diameter dalam Pipa Koil (ID Koil)
4xA
ID2 = 𝜋
4 𝑥 0,00012 𝑚2
=√
3,14

= 0,0125 m
 Menetukan Diameter Lengkungan Koil (Dc)
Dc = 0,7 x ID reaktor
= 0,7 x 7,0823 m
= 4,9576 m = 16,2650 ft
 Menghitung Luas Perpidahan Panas per Koil
A’ = At' x π x Dc koiI
= 0,4980 ft2/ft x 3,14 x 16,2650 ft
= 25,4340 ft2
 Menghitung Luas Perpidahan Permukaan Panas (Ao)
Berdasarkan (Tabel 8 Kern, 1965 hal 840 =847), untuk sistem Steam-
medium organics diperoleh nilai UD antara 50-100 Btu/jam ft² °F.
Asumsi, UD = 100 Btu/jamft2F

L.III - 77
𝑄 7.713.213,0076 Btu/hr
𝐴= = = 645,3405 ƒ𝑡2
𝑈𝐷 × ∆𝑇 100 × 119,5216 E
 Menentukan Panjang Koil Total (L)
A
o
L=
At'
645,3405 ft2
=
0,4980 ft2

= 1.295,8646 ft = 395,2387 m
 Menetukan Jumlah Lilitan (Nt)
Ao
N𝑡 =
A'
645,3405 ft2
=
25,4340 ft2
= 25,3732 ≈ 25
Untuk perancangan dipilih jumlah koil = 25 lilitan
 Menetukan Tinggi Lilitan Koil Minimum (H min)
H min = Nt x OD koil
= 25 x 1,9 in
= 47,5 in = 1,2065 m
 Menetukan Tinggi Koil Total
Diambil jarak antar koil 0,25 in = 0,0064 m
H koil = H min + (Nt - 1) x jarak
= 1,2065 m + (25 – 1) x 0,0064 m
= 1,3589 m
 Menetukan Volume Koil (Vc)
Vc = π x OD2 x L
= 3,14 x 0,15832 ft x 1.295,8646 ft
= 102,0079 ft3 = 2,8885 m3

L.III - 78
Resume
Nama Alat : Reakto
r
Kode : R-101
Jumlah Alat : 1 unit
Tempat terjadinya reaksi bahan baku Trigliserida
Fungsi : (CPO) dan H2O (Air)
Tipe : Continous Stirred Tank Reactor
Bahan : Stainless Steel SA-240
Kondisi Operasi : Tekanan = 54 atm
: Suhu = 255 °C
: Konversi = 99%
: Waktu reaksi = 2 jam
Data Mekanik Reaktor
Tipe pengaduk : Disk flat blade turbine
ID (Inside Diameter) : 7,3727 m
OD (Outside Diameter) : 7,8676 m
Tinggi liquid (HL) : 10,0269 m
Diameter impeller (Di) : 1,4745 m
Tinggi blade pengaduk (W) : 0,2949 m
Lebar blade pengaduk (L) : 0,3686 m
Jarak baffle dari dinding tangki (J) : 0,6144 m
Jarak impeller dari dasar tangki (E) : 2,458 m
Tinggi volume kosong (Hk) : 2,507 m
Tinggi silinder (Hs) : 8,8473 m
Tinggi ellipsoidal head (h) : 1,8432 m
Tinggi reaktor (HR) : 12,5336 m
Tebal dinding silinder (t) : 0,2475 m
Tebal dinding ellipsoidal head (th) : 0,2394 m
Jumlah Pengaduk : 2 buah

L.III - 79
Kecepatan putaran pengaduk (N) : 0,8808 rps
Tenaga Pengaduk : 22 Hp
Data Pemanas Koil
Ukuran pipa koil (IPS) : 1,5 in
OD (Outside Diameter) : 1,9 in
Schedule Number : 40
ID (Inside Diameter) : 1,61 in
Flow are per pipe (At) : 2,04 in2
Surf. Area per lin (At') : 0,498 ft2/ft
Luas Perpidahan Panas per Koil : 26,4770 ft²
Luas Perpidahan Permukaan Panas (Ao) : 645,3405 ft²
Menentukan Panjang Koil Total (L) : 395,2387 m
Menetukan Jumlah Lilitan (Nt) : 25 lilitan
Menetukan Volume Koil (Vc) : 2,8885 m3

L.III - 80
20. Expansion Valve (EV - 101)

V - 105

EX - 101

Gambar 20.1. Expansion Valve


Kode : EV- 101
Fungsi : Menurunkan tekanan umpan dari reaktor 54
atm hingga 1 atm
Tipe : Globe Valve
Jumlah : 1 unit

Kondisi Operasi : T in = 255 °C = 528 K


P in = 54 atm
P out = 1 atm
KOMPONEN MASUK
Menghitung Densitas Campuran
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
1. Trilaurin 733,5000 0,1454 0,00002 0,00000003
2. Trimistin 706,3000 0,7995 0,00010 0,00000015
3. Tripalmitin 716,6040 31,9785 0,00413 0,00000576
4. Tristearin 706,9994 3,2705 0,00042 0,00000060
5. Triarakidin 780,0000 0,2907 0,00004 0,00000005
6. Tripalitolein 732,9000 0,0727 0,00001 0,00000001
7. Triolein 734,0020 28,4899 0,00368 0,00000501
8. Trilinolein 728,1635 7,3405 0,00095 0,00000130
9. Trilinolenin 734,0000 0,2907 0,00004 0,00000005
1. Asam Laurat 618,5948 13,5205 0,00175 0,00000282
2. Asam Miristat 716,0297 74,9338 0,00967 0,00001351
3. Asam Palmitat 716,6040 3.016,6800 0,38940 0,00054339

L.III - 81
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
4. Asam Stearat 721,8643 310,0037 0,04002 0,00005543
5. Asam Arakhidat 991,6131 27,6583 0,00357 0,00000360
6. Asam Palmitoleat 744,0000 6,8452 0,00088 0,00000119
7. Asam Oleat 734,0020 2.699,3405 0,34843 0,00047470
8. Asam Linoleat 728,1635 695,2531 0,08974 0,00012325
9. Asam Linolenat 733,5000 27,5330 0,00355 0,00000485
Air 771,1593 19,8411 0,00256 0,00000332
Gliserol 1.087,1549 782,7692 0,10104 0,00009294
TOTAL = 7.747,0569 1 0,00133
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = = = 750,7759𝑘𝑔/𝑚3
𝑥i 0,00133 𝑚3/kg

𝜌
Menghitung Viskositas Campuran
μ Laju massa Fraksi μ campuran
Komponen
(centipoise) (kg/jam) berat; xi (cP)
1. Trilaurin 7,7549 0,1454 0,00002 0,0001
2. Trimistin 2,0187 0,7995 0,00010 0,0002
3. Tripalmitin 15,3419 31,9785 0,00413 0,0633
4. Tristearin 0,6838 3,2705 0,00042 0,0003
5. Triarakidin 4,8735 0,2907 0,00004 0,0002
6. Tripalitolein 1,9468 0,0727 0,00001 0,0000
7. Triolein 0,0658 28,4899 0,00368 0,0002
8. Trilinolein 0,3855 7,3405 0,00095 0,0004
9. Trilinolenin 0,3425 0,2907 0,00004 0,0000
1. Asam Laurat 0,3999 13,5205 0,00175 0,0007
2. Asam Miristat 0,1781 74,9338 0,00967 0,0017
3. Asam Palmitat 0,6023 3.016,6800 0,38940 0,2345
4. Asam Stearat 0,5297 310,0037 0,04002 0,0212
5. Asam Arakhidat 0,0002 27,6583 0,00357 0,0000
6. Asam Palmitoleat 0,0001 6,8452 0,00088 0,0000
7. Asam Oleat 0,4924 2.699,3405 0,34843 0,1716
8. Asam Linoleat 0,3854 695,2531 0,08974 0,0346
9. Asam Linolenat 0,0001 27,5330 0,00355 0,0000
Air 0,1045 19,8411 0,00256 0,0003
Gliserol 0,5796 782,7692 0,10104 0,0586
TOTAL = 7.747,0569 1 0,5879

L.III - 82
Kondisi Operasi
Temperatur, T = 255 °C = 528 K
Flowrate, G = 7.747,0569 kg/jam = 17.079,3166 lb/jam
Densitas Fluida, ρ mix = 750,7759 kg/m3 = 46,8693 lb/ft3
Viskositas fluida, µ mix = 0,5879 cP = 1,4222 lb/ft jam
1. Menentukan Diameter
Volumetric Flowrate (Qf)
G
Q =

17.079,3166 lb/jam
=
46,8693 Ib/ft3
= 364,4027 ft3/jam
= 0,1012 ft3/menit
= 0,0029 m3/s
Untuk aliran turbulent yang mempunyai range viskositas 0,02 – 20 cP
maka digunakan rumus diameter dalam optimum pipa (D optimum).
Dopt = 3,9 x Qf 0,45 x 0,13 (Pers.15 Peters and Timmerhaus, 1991 hal 496)
= 3,9 x (0,0029 ft3/s)0,45 x (46,8693 lb/ft3) 0,13
= 2,2943 in
Berdasarkan Tabel 10-18 Properties of Steel Pipe, Perry's Chemical
Engineers' Handbook 7th Ed Hall. 10-72 (Perry, 1999), dimensi pipa yang
digunakan:
NPS (Nominal Pipe Size) = 2 1/2 in = 0,2083 ft
SN (Schedule No.) = 40
ID (Inside Diameter) = 2,4690 in = 0,2058 ft
OD (Outside Diameter) = 2,8750 in = 0,2396 ft
a" (Sectional area, Flow) = 0,0332 ft2 = 4,7837 in2 = 0,0031 2
m

L.III - 83
Kecepatan Aliran (V)
Q
V =
a"

0,0029 m3/s
V=
0,0031 𝑚2
= 0,9287 m/s
= 3,0472 ft/s
2. Reynold Number (NRe)
ID x G
NRe =
a" x µ
D : Diameter dalam (ft)
V : Kecepatan aliaran (ft/jam)
ρ : Densitas fluida (lb/ft3)
µ : Viskositas fluida (lb/ft.jam)
N Re : Bilangan reynold
0,2058 ft x 17.079,3166 Ib/jam
NRe =
0,0332 ft2 x 1,4222 Ib/ft jam
NRe = 74.378,9102
Nilai NRe yang diperoleh sebesar 74.378,9102 > 2.100, sehingga
termasuk aliran turbulen.
3. Menentukan Friction Loss (hf)

𝑣2
hf = kf x
2 x gc
Keterangan:
hf : Friction Loss karena valve (ft.lbf/lbm)
Kf : loss fiction factor untuk jenis globe valve half open
v : kecepatan fluida (ft/s)
gc : percepatan gravitasi (lbm.ft/lbf.s2)

L.III - 84
Dengan,
Kf = 9,5 (Tabel 2.10-1 Geankoplis,1993 third ed; hal 93)
v = 3,0472 ft/s
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.s2
Maka,
(3,0472 ft/s)2
hf = 9,5 x
2 x 32,174 Ibm.ft/Ibf.s2
hf = 1,3708 ft.lbf/lbm
4. Menentukan Pressure Head
∆P
Pressure Head =
p mix
Dimana,
P in = 54 atm = 55,7943 kg/cm2
P out = 1 atm = 1,0332 kg/cm2
ρ mix = 750,7759 kg/m3 = 0,0008 kg/cm3
Maka,
P in − P out
Pressure Head =
p mix
(55,7943 − 1,0332)
=
kg/cm2
0,0008 kg/cm3
= 72.939,2516 cm
= 729,3925 m
Resume
Nama Alat : Expansion Valve
Kode : EV -101
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Menurunkan tekanan umpan dari reaktor 54 atm
hingga 1 atm
Tipe : Globe Valve
Bahan : Commercial Stainless Steel (Austentic) AISI tipe 316

L.III - 85
Kondisi Operasi : Tekanan masuk = 54 atm
Tekanan keluar = 1 atm
: Suhu = 255 °C
Dimensi :
ID (Internal Diameter) : 2,4690 in = 0,0627 m
OD (Outside Diameter) : 2,8750 in = 0,0730 m
Friction Loss (hf) : 1,3708 ft.lbf/lbm
Pressure Head : 729,3925 m

L.III - 86
21. Decanter (DC - 101)

DC - 101

Gambar 21.1. Decanter


Kode : DC- 101
Fungsi : Memisahkan fase ringan dengan fase berat
yang berasal dari Reaktor Hidrolisis (R-101)
Tipe : Horizontal Decanter dengan tutup torispherical
(flanged dish head)
Bahan : Carbon steel, SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit

Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm = 14,696 psi


Temperatur = 95 °C = 368 K
A. KOMPONEN UMPAN MASUK
Menghitung Densitas Campuran
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
1. Trilaurin 873,5000 0,1454 0,00002 0,00000002
2. Trimistin 816,3000 0,7995 0,00010 0,00000013
3. Tripalmitin 831,4524 31,9785 0,00413 0,00000496
4. Tristearin 824,1132 3,2705 0,00042 0,00000051
5. Triarakidin 910,0000 0,2907 0,00004 0,00000004
6. Tripalitolein 822,9000 0,0727 0,00001 0,00000001
7. Triolein 849,1117 28,4899 0,00368 0,00000433
8. Trilinolein 853,7643 7,3405 0,00095 0,00000111
9. Trilinolenin 854,0000 0,2907 0,00004 0,00000004
1. Asam Laurat 731,5733 13,5205 0,00175 0,00000239
2. Asam Miristat 833,4248 74,9338 0,00967 0,00001161

L.III - 87
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
3. Asam Palmitat 831,4524 3.016,6800 0,38940 0,00046833
4. Asam Stearat 832,6805 6,8452 0,00088 0,00000106
5. Asam Arakhidat 1.144,3289 27,6583 0,00357 0,00000312
6. Asam Palmitoleat 844,0000 310,0037 0,04002 0,00004741
7. Asam Oleat 849,1117 2.699,3405 0,34843 0,00041035
8. Asam Linoleat 853,7643 695,2531 0,08974 0,00010512
9. Asam Linolenat 833,5000 27,5330 0,00355 0,00000426
Air 960,7876 19,8411 0,00256 0,00000267
Gliserol 1.213,4166 782,7692 0,10104 0,00008327
TOTAL = 7.747,0569 1 0,00115
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = = = 868,5253 𝑘𝑔/𝑚3
𝑥i 0,00115 𝑚3
/kg

𝜌
= 0,8685 kg/L
= 0,0542lb/ft3
Kecepatan volumetrik umpan (Q)
Iaju massa totaI 7.747,0569 kg/jam
Q =
 mix = 8.919,7822 L/jam
= 0,8685 kg/L

Menghitung Viskositas Campuran


μ Laju massa Fraksi berat; μ campuran
Komponen
(centipoise) (kg/jam) xi (cP)
1. Trilaurin 8,9549 0,1454 0,00002 0,0002
2. Trimistin 3,8187 0,7995 0,00010 0,0004
3. Tripalmitin 17,2627 31,9785 0,00413 0,0713
4. Tristearin 9,1071 3,2705 0,00042 0,0038
5. Triarakidin 6,2735 0,2907 0,00004 0,0002
6. Tripalitolein 5,3468 0,0727 0,00001 0,0001
7. Triolein 1,6131 28,4899 0,00368 0,0059
8. Trilinolein 5,4775 7,3405 0,00095 0,0052
9. Trilinolenin 1,1425 0,2907 0,00004 0,0000
1. Asam Laurat 2,7529 13,5205 0,00175 0,0048
2. Asam Miristat 0,6802 74,9338 0,00967 0,0066
3. Asam Palmitat 4,5134 3.016,6800 0,38940 1,7575
4. Asam Stearat 5,7955 310,0037 0,04002 0,2319
5. Asam Arakhidat 0,0255 27,6583 0,00357 0,0001
6. Asam Palmitoleat 0,0265 6,8452 0,00088 0,0000

L.III - 88
μ Laju massa Fraksi berat; μ campuran
Komponen
(centipoise) (kg/jam) xi (cP)
7. Asam Oleat 4,6587 2.699,3405 0,34843 1,6233
8. Asam Linoleat 5,4762 695,2531 0,08974 0,4915
9. Asam Linolenat 0,0022 27,5330 0,00355 0,0000
Air 0,2946 19,8411 0,00256 0,0008
Gliserol 21,4292 782,7692 0,10104 2,1652
TOTAL = 7.747,0569 1 6,3687

B. Komposisi Produk Atas (Light) Decanter


Menghitung Densitas Campuran
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
1. Trilaurin 873,5000 0,1454 0,00002 0,00000002
2. Trimistin 816,3000 0,7995 0,00012 0,00000014
3. Tripalmitin 831,4524 31,9785 0,00460 0,00000554
4. Tristearin 824,1132 3,2705 0,00047 0,00000057
5. Triarakidin 910,0000 0,2907 0,00004 0,00000005
6. Tripalitolein 822,9000 0,0727 0,00001 0,00000001
7. Triolein 849,1117 28,4899 0,00410 0,00000483
8. Trilinolein 853,7643 7,3405 0,00106 0,00000124
9. Trilinolenin 854,0000 0,2907 0,00004 0,00000005
1. Asam Laurat 731,5733 13,5194 0,00195 0,00000266
2. Asam Miristat 833,4248 74,9334 0,01079 0,00001295
3. Asam Palmitat 831,4524 3.016,6798 0,43440 0,00052246
4. Asam Stearat 832,6805 6,8451 0,00099 0,00000118
5. Asam Arakhidat 1.144,3289 27,6583 0,00398 0,00000348
6. Asam Palmitoleat 844,0000 310,0036 0,04464 0,00005289
7. Asam Oleat 849,1117 2.699,3404 0,38871 0,00045778
8. Asam Linoleat 853,7643 695,2530 0,10012 0,00011726
9. Asam Linolenat 833,5000 27,5329 0,00396 0,00000476
TOTAL = 6.944,4444 1 0,00119
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = = = 841,8375𝑘𝑔/𝑚3
𝑥i 0,00119 𝑚3/kg

𝜌
= 0,8418 kg/L
= 0,0526 lb/ft3

L.III - 89
Kecepatan volumetrik umpan (QL)
kg
6.944,4444
𝑄𝐿 = Iaju massa totaI jam = 8.249,1505 L
 mix kg jam
0,8418 L
=

= 0,0023 𝑚3/s
Menghitung Viskositas Campuran
μ Laju massa Fraksi berat; μ campuran
Komponen
(centipoise) (kg/jam) xi (cP)
1. Trilaurin 8,3549 0,1454 0,00002 0,000175
2. Trimistin 4,0587 0,7995 0,00012 0,000467
3. Tripalmitin 17,2627 31,9785 0,00460 0,079493
4. Tristearin 9,1071 3,2705 0,00047 0,004289
5. Triarakidin 6,2735 0,2907 0,00004 0,000263
6. Tripalitolein 5,3468 0,0727 0,00001 0,000056
7. Triolein 1,6131 28,4899 0,00410 0,006618
8. Trilinolein 5,4775 7,3405 0,00106 0,005790
9. Trilinolenin 1,1425 0,2907 0,00004 0,000048
1. Asam Laurat 2,7529 13,5194 0,00195 0,005359
2. Asam Miristat 0,6802 74,9334 0,01079 0,007340
3. Asam Palmitat 4,5134 3.016,6798 0,43440 1,960610
4. Asam Stearat 5,7955 6,8451 0,00099 0,005713
5. Asam Arakhidat 0,0255 27,6583 0,00398 0,000102
6. Asam Palmitoleat 0,0265 310,0036 0,04464 0,001183
7. Asam Oleat 4,6587 2.699,3404 0,38871 1,810876
8. Asam Linoleat 5,4762 695,2530 0,10012 0,548262
9. Asam Linolenat 0,0022 27,5329 0,00396 0,000009
TOTAL = 6.944,4444 1 4,4367

C. Komposisi Produk Bawah (Heavy) Decanter


Menghitung Densitas Campuran
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
1. Asam Laurat 731,5733 0,0011 0,0000014 0,0000000019
2. Asam Miristat 833,4248 0,0004 0,0000005 0,0000000006
3. Asam Palmitat 831,4524 0,0001 0,0000002 0,0000000002
4. Asam Stearat 832,6805 0,0001 0,0000002 0,0000000002
5. Asam Arakhidat 1.144,3289 0,0001 0,0000001 0,0000000001
L.III - 90
6. Asam Palmitoleat 844,0000 0,0001 0,0000001 0,0000000001

L.III - 91
Densitas Laju massa Fraksi
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) berat; xi
7. Asam Oleat 849,1117 0,0001 0,0000001 0,0000000001
8. Asam Linoleat 853,7643 0,0001 0,0000001 0,0000000001
9. Asam Linolenat 833,5000 0,0001 0,0000001 0,0000000001
Air 960,7876 19,8411 0,0247207 0,0000257296
Gliserol 1.213,4166 782,7692 0,9752766 0,0008037443
TOTAL = 802,6124 1 0,00083
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = = = 1.205,5785 𝑘𝑔/𝑚3
𝑥i 0,00083 𝑚3/kg

𝜌
= 1,2056 kg/L
= 0,0753 lb/ft3
Kecepatan volumetrik umpan (QH)
kg
802,6124
𝑄𝐻 = Iaju massa totaI = jam = 665,7488 L
 mix kg jam
1,2056 L
= 0,0002 𝑚3/s
Menghitung Viskositas Campuran
μ Laju massa Fraksi μ campuran
Komponen
(centipoise) (kg/jam) berat; xi (cP)
1. Asam Laurat 2,7529 0,0011 0,0000014 0,000003896
2. Asam Miristat 0,6802 0,0004 0,0000005 0,000000350
3. Asam Palmitat 4,5134 0,0001 0,0000002 0,000000836
4. Asam Stearat 5,7955 0,0001 0,0000002 0,000001059
5. Asam Arakhidat 0,0255 0,0001 0,0000001 0,000000002
6. Asam Palmitoleat 0,0265 0,0001 0,0000001 0,000000002
7. Asam Oleat 4,6587 0,0001 0,0000001 0,000000348
8. Asam Linoleat 5,4762 0,0001 0,0000001 0,000000409
9. Asam Linolenat 0,0022 0,0001 0,0000001 0,000000000
Air 0,2946 19,8411 0,0247207 0,007282553
Gliserol 21,4292 782,7692 0,9752766 20,899372474
TOTAL = 802,6124 1 20,9067
Dari perhitungan diatas maka dapat diambil kesimpulan berupa data
komponen campuran adalah sebagai berikut :

L.III - 92
ρH = 1.205,5785 kg/m3
ρL = 841,8375 kg/m3
QL = 8.249,1505 L/jam
QH = 665,7488 L/jam
µL = 4,4367 cP
µH = 20,9067 cP
Penentuan fase terdistribusi dengan menggunakan persamaan 18.5 Walas,
1990 halaman 613, sebagai berikut:
QL p L x µH 0,3
= x xr
QH p H x µL
hasiI ' ' menjeIaskan sebagai berikut :
penjelasan
< 0,3 fasa ringan selalu terdispersi
0,3 - 0,5 fasa ringan mungkin terdispersi
0,5 - 2,0 kemungkinan inversi fasa, desain untuk kasus terburuk
2,0 - 3,3 fase berat mungkin terdispersi
> 3,3 fase berat selalu terdispersi
Maka,
= 8.249,1505 L/jam x ( 841,8375 kg/m3 x 20,9067 kg/m3 ) 0,3
665,7488 L/jam 3 3
1.205,5785 kg/m x 4,4367 kg/m
= 17,7124
Sehingga pada = 17,7124 > 3,3, fase berat seIaIu terdispersi, sehingga
fase ringan menjadi fase kontinyu
Fase terdispersi = Heavy phase
Fase kontinyu = Light phase
Menentukan Kecepatan Pemisahan
a.) Settling Velocity (Ud)
Dengan menggunakan persamaan Stoke's (Pers. 10.7 Coulson and
Ricardson vol.6, 2005 hal 442)

L.III - 93
Asumsi : dd = 150 µm = 150 x 10 -6 m
keterangan :
dd : diameter butir terdispersi, m = 0,00015 m
ρd : densitas fase terdispersi, kg/m3 = 1.205,5785 kg/m3
ρc : densitas fase kontinyu, kg/m3 = 841,8375 kg/m3
µc : viskositas fase kontinyu, kg/m s = 0,0044 kg/m.s
g : kecepatan gravitasi, m/s2 = 9,8 m/s2
Maka,
dd 2 . g. (pd − pc)
Ud =
18. µc
(150x10−6 𝑚)2 x 9,8 m/s2 x (1.205,5785 kg/m3 − 841,8375 kg/m3)
Ud =
18 x 0,0044 kg/m.s
= 0,0010 m/s
b.) Interphase Of Area
( Ai)
Lc
Uc =
Ai
Dimana,
Uc = kecepatan fase kontinyu, m/s = 0,0010 m/s
Lc = kecepatan volumetrik fase continous, m3/s = 665,7488 L/jam
= 0,6657 m3/jam
= 0,0002 m3/s
Lc
Ai =
Ud
0,0002 m3/s
=
0,0010 m/s
= 0,1841 m2
Dimensi Decanter
Waktu Settling
6,24 . µ
𝜏=
pH − pL

L.III - 94
Dimana;
µ camp = 6,368722 cP
ρH = 1.205,5785 kg/m3
ρL = 841,8375 kg/m3
Sehingga,
6,24 x 6,368722
𝜏=
1.205,5785 − 841,8375
𝑟 = 0,109 j𝑎𝑚
𝑟 = 6,5554 𝑚𝑒𝑛i𝑡
𝑟 = 393,321 𝑑𝑒𝑡i𝑘
1.) Menentukan Ukuran Alat Decanter
a. Menghitung Volume Cairan, VL
Volume cairan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
V𝐿 = (Q𝐿 + Q𝐻)x 𝜏
Dimana,
QL : Kecepatan volume fraksi ringan (m3/jam) = 8,2492 m3/jam
QH : Kecepatan volume fraksi berat (m3/jam) = 0,6657 m3/jam
Sehingga,
V𝐿 = (8,2492 + 0,6657)m3/jam x 0,109 j𝑎𝑚
VL = 0,9740 m3
b. Menghitung Volume Decanter, Vt
Dirancang berdasarkan angka kemanan sebesar 20% (Peters and
Timmerhaus, 2003).
Vt = (100% + 20%)x
𝑉𝐿 Vt = 1,2 x 0,9740 m3
Vt = 1,1688 m3
c. Menghitung Diameter (Ddec) dan Panjang Decanter (L)
Untuk tangki horizontal rasio panjang dengan diameter adalah 3 : 1
Maka, L = 3 x Dt

L.III - 95
Diameter decanter, Ddec
(Contoh 10.3 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 443)

𝐴i
𝑟=√
𝜋

0,1841 m2
= √
3,14

= 0,2422 m = 9,5339 in
Diameterdecanter =2xr
= 2 x 0,2422 m
= 0,4843 m = 19,0677 in
Tinggi decanter (h)
h = 2,5 x Ddec
= 2,5 x 0,4843 m
= 0,9686 m = 38,1355 in
Panjang decanter (L)
L = 3 x Ddec
= 3 x 0,4843 m
= 1,4530 m = 57,2032 in
d. Menghitung Residence Time
Dispersi Band (I)
I = 10 % x h
= 10 % x 0,9686 m
= 0,0969 m
Cek Residence time droplet dalam dispersion band
Residence time of droplet ( tr)
I
tr =
Ud
0,0969 m
=
0,0010 m/s

L.III - 96
= 96,4472 s = 1,6075 menit
e. Menghitung Luas Interface
𝜋 x D2
Ai =
4
3,14 𝑥 (0,4843 m )2
=
4
= 0,1841 m2
f. Menghitung Tinggi Cairan
Volume lapisan atas
VA = QL x t
= 0,0023 m3/s x 96,4472 s
= 0,2210 m3
Volume lapisan bawah
VB = QH x t
= 0,0002 m3/s x 96,4472 s
= 0,0178 m3
g. Menghitung Tinggi Pipa Keluaran Fase Berat
Z1−Z3
Z2 = 𝜌
x 𝜌𝑑 + 𝑍3
𝑐

(Persamaan 10.5 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 440


Keterangan :
z1 = tinggi dari datum ke aliran fase ringan dirancang (90% H)
z3 = tinggi dai datum ke aliran umpan masuk (50% H)
z2 = tinggi dari datum ke aliran fase berat
ρ1 = densitas fase ringan
ρ2 = densitas fase berat

Gambar 17.1. Decanter Tampak Samping

L.III - 97
Menentukan kedalaman zat cair/ Light liquid take off (Z1)
(Contoh 10.3 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 443)
Z1 = 0,9 x h
= 0,9 x 0,9686 m
= 0,8718 m
Z3 = 0,5 x h
= 0,5 x 0,9686 m
= 0,4843 m
(0,8718 - 0,4843 ) m
𝑍2 = x 1.205,5785 kg/m3 + 0,4843 m
841,8375 kg/m3

= 0,7549 m
h. Menghitung Tekanan Perancangan
Tekanan perancangan = 1,2 x tekanan operasi (Megyesy, 1997)
diketahui tekanan pada kondisi operasi adalah = 1 atm
Tekanan perancangan = 1,2 x 1 atm x 14,7 psia/atm
= 17,64 psia
i. Menghitung Tebal Dinding Decanter, ts
Dengan menggunakan persamaan :
PXr + 𝐶
𝑡𝑠 = (SXE)+(0,4XP)

Material yang digunakan adalah Stainless Steel SA 285 Grade C.


keterangan :
ts = tebal dinding, m
P = tekanan terukur, psia
r = jari-jari, in
S = Allowable stress, psia
E = efisiensi sambungan

L.III - 98
Dengan,
S = 13.750 psia
E = 0,85
C = 0,125
(Brownell and Young, 1959) Appendix D, Table 13.1 & Table 13.2 )
17,64 psia x 9,5339 in
ts = + 0,125
(13.750 psia x 0,85) + (0,4 x 17,64 psia)
= 0,1394 in
j. Menghitung Tebal Head, th
0,885 x P x r
th = +C
(SxE) − (0,1 x P)
(Persamaan 13.12 Brownell and Young, 1959 hal 258)
0,885 x 17,64 psia x 9,5339 in
th = + 0,125
(13.750 psia x 0,85) − (0,1 x 17,64
psia)
= 0,1017 in
Tebal standar = 3/16 in
k. Menghitung Diameter Dalam Decanter, ID
ID= D dec – (2 x th)
keterangan :
Ddec = Diameter decanter
th = Tebal head decanter
ID= D dec – (2 x th)
= 19,0677 in – (2 x 0,1017 in)
= 18,8643 in = 0,4792 m

L.III - 99
l. Menghitung Panjang Head

Gambar 18.1. Torispherical Dished Heads


Keterangan :
ID = diameter dalam head
OD = diameter luar head
a = jari-jari dalam head
t = tebal head
r = jari-jari head
icr = jari-jari dalam sudut dish
b = tinggi head
sf = straight flange
OA = tinggi head total
W = stress inttensification factor for torispherical dished heads
Untuk tekanan operasi <15 bar, head yang digunakan berjenis
torispherical head ( Towler and Sinnott, 2008).
ID 18,8643 in
a= = 9,4321 in = 0,2396 m
=2 2

L.III - 100
ODs = ID + 2 th
= 18,8643 in + 2 x 0,1017 in
= 19,0677 in = 0,4843 m

Dari tabel 5.7 Brownell & Young,1959 hal 89 untuk OD = 19,0677


dengan tebal head = 3/16, diperoleh data sebagai berikut;
icr = 1 1/4 in
r = 20 in
AB = a - icr
= 9,4321 in - 1,25 in
= 8,1821 in
BC = r - icr
= 20 in - 1,25 in
= 18,7500 in
2
AC = √(𝐵𝐶)2 – (𝐴𝐵)2
2
= √(18,7500 in)2 – (8,1821 in)2

= 16,8705 in
b = r - AC
= 20,0000 in - 16,8705 in
= 3,1295 in
Dari tabel 5.6 Brownell & Young,1959 hal 88 untuk
tebal head = 3/16 in, diperoleh nilai straight flange (Sf) = 1,5 – 2,5,
diambil sf =1,5 in, sehingga,
Tinggi head (OA) = th + b + Sf
= 0,1017 in + 3,1295 in + 1,5 in
= 4,7312 in
= 0,1202 m

L.III - 101
Menentukan Tinggi Total Decanter
Tinggi tot decanter = Tinggi decanter + (2 x Tinggi Head)
= 0,9686 m + (2 x 0,12017 m)
= 1,2090 m
= 3,9665 ft
= 47,5978 in

Resume
Nama Alat : Decanter
Kode : DC-101
Jumlah Alat : 1 unit
Fungsi : Memisahkan fase ringan dengan fase berat yang
berasal dari Reaktor Hidrolisis (R-101)
Tipe : Horizontal Decanter dengan tutup torispherical
(flanged dish head)
Bahan : Carbon steel, SA-283 Grade C
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
: Suhu = 95 °C
Diameter Decanter (Ddec) : 19,0677 in = 0,4843 m
Panjang Decanter (L) : 57,2032 in = 1,4530 m
Tebal Decanter (ts) : 0,1394 in = 0,0035 m
Tebal Atap (th) : 0,1017 in = 0,0026 m
Tinggi Decanter (h) : 38,1355 in = 0,9686 m
Tinggi Atap (th) : 4,7312 in = 0,1202 m
Tinggi Total Decanter : 47,5978 in = 1,2090 m
Residence Time (tr) : 1,6075 menit 96,4472 detik

L.III - 102
22. Vaporizer (VP-101)

VP-101

Gambar 22.1. Vaporizer


Kode : VP- 101
Fungsi : Menguapkan sisa air dan non-trigliserida untuk
mendapatkan produk akhir gliserol
Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon steal SA-285 Grade C
Jumlah : 1 unit

1. Menentukan Tipe Alat


Tipe heat exchanger yang dipilih adalah Shell and Tube heat exchanger
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Mempunyai overall head transfer coeffisient yang relatif lebih besar
bila dibanding double pipe (Luas permukaan perpindahan
panas(A)>200 ft²).
b. Maintenance dan struktur pendukung relatif mudah dan murah
biayanya.
2. Mentukan Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-285 Grade C,
dengan pertimbangan :
a. Mempunyai allowable working stress yang besar.
b. Mempunyai Corrosion and Heat Resisting yang bagus.

L.III - 103
3. Menentukan Spesifikasi Heater
Dari data neraca panas dan neraca massa diperoleh :
Q in = 52.446,5016 kcal/jam = 207.985,5179 Btu/jam
Q out = 15.903,8802 kcal/jam = 63.069,5406 Btu/jam
Fluida Panas (Steam)
Suhu awal (T1) = 130°C = 266°F
Suhu akhir (T2) = 130°C = 266°F
Laju alir fluida panas (W) = 1,4846 kg/jam = 3,2731 lb/jam
Fluida Dingin (Gliserol)
Temperatur awal (t1) = 95 °C = 203°F
Temperatur akhir (t2) = 105 °C = 221°F
Laju alir fluida dingin (w) = 1.120,3240 kg/jam = 2.469,8888 lb/jam
Q fluida dingin (Air) = w c (t2-t1)
= 1.296.540,6452 Btu/jam
Q beban = Q in - Q out
= (52.446,5016 - 15.903,8802) kcal/jam
= 36.542,6214 kcal/jam
= 144.915,9773 Btu/jam

a. Menghitung harga ∆T LMTD (Log Mean Temperature Difference)


Fluida panas Fluida dingin Selisih (oF)
Suhu yang
T1 = 266 oF t2 = 221 oF ∆t2 45 oF
lebih tinggi
Suhu yang
T2 = 266 oF t1 = 203 oF ∆t1 63 oF
lebih rendah
Selisih ∆t2 -
= 0 oF Selisih (t2 - t1) = 18 oF -18 oF
(T1-T2) ∆t1

∆t2- ∆t1
LMTD = In(∆t2⁄∆t1) (Pers. 12.4 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)
221 − 203 oF
LMTD =
In ( 221 oF⁄203 oF)

L.III - 104
LMTD = 53,50 oF

T1- T2
R = t2− t1=
(266−266)oF
=0
(221−203)oF

(Pers. 12.6 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 655)


t2− t1
S = =
(221−203)oF
T1 - t1
(266−203)oF
= = 0,2857

(Pers. 12.7 Coulson n Ricardson vol.6, 2005 hal 656)


Dari nilai R dan S diperoleh FT dengan persamaan 12.8 Coulson and
Ricardson vol.6, 2005 hal 656 sebagai berikut:
(1 − 𝑠)
√(𝑅2 − 1)In [ ]
1 − 𝑅𝑆)
FT =
2 − 𝑆 [𝑅 + 1 − √(𝑅2 − 1)
(R − 1 ) In
* + 2 − 𝑆 [𝑅 + 1 + √(𝑅2 − 1)
FT = 1, termasuk 1 Shell pass, 2 or more tube passes
Maka, ∆t = FT × LMTD
= 1 × 53,50 oF
= 53,50 oF

b. Menghitung Temperatur Kalorik Fluida Panas (Tc) dan Fluida Dingin (tc)

Tc = Tav = T1+T2 (266+266)oF


= = 266 oF
2 2

tc = tav = t1+t2 o
= (203+ 221) F = 212 oF
2 2

c. Menentukan Overall Heat Transfer


Berdasarkan (Tabel 8 Kern, 1965 hal 840), untuk sistem Steam-Heavy
organics diperoleh nilai UD antara 6-60 Btu/jam ft² °F.
Asumsi, UD = 25 Btu/jamft2F
𝑄 1.296.540,6452 Btu/hr
𝐴= = = 969,4443 ƒ𝑡2 > 200 ƒ𝑡2
𝑈𝐷 × ∆𝑇 25 × 53,50 E
Karena luas permukaan yang dibutuhkan untuk perpindahan panas
lebih besar dari 200 ft² maka digunakan Heat Exchanger jenis Shell and
Tube.

L.III - 105
d. Menentukan Spesifikasi Shell and Tube
Berdasarkan Tabel 10 Kern, 1965 hal 850, didapat spesifikasi tube
berikut :
OD (Outside Diameter) = 3/4 in
BWG (Birmingham Wire Gage) = 16
ID (Internal Diameter) = 0,620 in
a't (Flow area/tube ) = 0,302 in²/tube
a''t (Surface/lin ft) = 0,1963 ft²/lin ft
L (Panjang) = 8 ft
Pitch = 1 in, triangular pitch
Number of passes = 2
Nt (Number of Tubes) = 604
𝐴 969,4443 ft2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑏𝑒 (𝑁𝑡) =
= 617,3232 𝑏𝑢𝑎ℎ
= 8 ft × 0,1963 ft2
𝐿 × 𝑎"
Standarisasi harga Nt, dengan tube passes = 2
Sehingga didapatkan nilai Nt yang mendekati adalah 604 buah.
Dari jumlah tube, diambil pendekatan pada tabel 9 Kern,1965 hal 842
untuk menentukan spesifikasi Shell :
OD (Outside Diameter) = 3/4 in
ID Shell (Internal Diameter) = 29 in
Number of passes = 1 in
Nt (Number of Tubes) = 604
B (Baffle Space) = 14 1/2
C' (Clearance) = 1/4 in
Harga A sebenarnya
A = L × Nt × a”t
= 8 ft × 604 × 0,1963 ft2/lin ft
= 948,5216 ft2

L.III - 106
Koreksi UD
Btu
𝑄 1.296.540,6452
𝑈𝐷 = = ℎ𝑟
= 25,5515 Btu/ ℎ𝑟. ƒ𝑡2. E
𝐴 × ∆𝑇 948,5216 ƒ𝑡2 × 53,50 E

e. Menentukan Letak Fluida


Tube Shell
Korosifitas > hot fluid < cold fluid
Temperatur < cold fluid > hot fluid
Laju alir > cold fluid < hot fluid
Dapat disimpulkan dengan pertimbangan-pertimbangan berdasar pada
Kern dan Coulson di atas , maka:
Laju alir fluida panas, W (Steam) = 3,2731 lb/jam (Shell)
Laju alir fluida dingin, w (air) = 2.469,8888 lb/jam (Tube)

Fluida panas, Steam ( Shell) Fluida dingin, gliserol (tube)


a. Flow area, as a. Flow area, at
Asumsi: a’t = 0,302 in2
𝑁𝑡×𝑎 𝘍𝑡
Baffle spacing (B) = 0,5 x ID Shell 𝑎𝑡 = (Pers. 7.48 Kern, 1965)
144×𝑛
= 14,5 in 604 × 0,302 i𝑛2
Clearance (C’) = PT (Pitch) – OD =
= 1 in – 0,75 in 144 × 2
= 0,6334 ƒ𝑡2
= 0,25 in
𝐼𝐷 𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 × 𝐶′ × 𝐵
𝑎𝑠 =
144 × 𝑃𝑇
29 i𝑛 × 0,25 i𝑛 × 14,5
=
144 × 1 i𝑛
= 0,73 ƒ𝑡2
(Pers. 7.1 Kern, 1965)
b. Mass velocity, Gs b. Mass velocity, Gt
W 𝑤
Gs = (Pers. 7.2 Kern, 1965) 𝐺𝑡 =
as 𝑎𝑡
3,2731 lb/jam 2.469.8888 lb/hr
= 0,73 ft²
=
0,6334 ƒ𝑡2
= 4,4838 lb/hr. ft²
= 3.899,6534 lb/hr. ft²
c. Bilangan Reynold (Res)
c. Bilangan Reynold (Ret)
Tc = 266 °F
Tc = 212 °F
µ = 0,0133 cp
µ = 17,3034 cp

L.III - 107
= 0,0322 lb/ft.hr = 41,8741 lb/ft.hr
(Kern, Fig. 15 hal 825) Di = 0,620 in = 0,0517 ft
De = 0,73 in = 0,0608 ft (Kern, 1965; Tabel 10: 843)
(Kern, 1965; Fig.28: 838) 𝐷i × 𝐺𝑡
De × Gs 𝑅𝑒𝑡 =
Res = 𝜇
lb
µ 0,0517 ft × 3.899,6534
0,0608 ft × 4,4838 lb/hr. ft² hr. ft2
= = 41,8741lb/ft. hr
0,0322 lb/ft. hr
= 4,8116
= 8,4739
L/D =154,839
jH = 1,8
jH = 1
(Kern, fig. 28:838)
(Kern, fig. 24:834)
Tube wall temperature, tw
ℎ𝑜 Pada Tc = 212 °F
𝜑𝑠 c = 29,16 Btu/Ib:F
𝑡𝑤 = 𝑡𝑐 + × (𝑇𝑐 − 𝑡𝑐)
ℎi𝑜 ℎ𝑜 k = 0,2432 Btu/hr.ft.:F
( )+( ) Menentukan Bilangan Prandtl
𝜑𝑡 𝜑𝑠
(Pers. 5.31 Kern, 1965) 1
1.500 𝑐. 𝜇 3
= 212 + Pr = ( )
𝑘
66,5351 + 1.500 = 17,1238
= 263,70 E 1
𝑘 𝑐. 𝜇 3
ℎi = j𝐻 × × ( ) × 𝜑𝑝
𝐷i 𝑘
(Pers. 6.15a Kern,1965)
1
ℎi 𝑘 𝑐. 𝜇 3
= j𝐻 × × ( )
𝜑𝑡 𝐷 𝑘

= 80,6069 Btu/hr. ft². ºF


ℎi𝑜 ℎi 𝐼𝐷
= ×
𝜑𝑡 𝜑𝑡 𝑂𝐷
= 80,6069 × 0,8267
= 66,6351 Btu/hr. ft². ºF
(Pers. 6.5 Kern,1965)
Temperature dinding tw
tw = 263,70 ºF
µw= 6,8628 cp
= 16,6081 lb/ft.hr
𝜇
𝜑𝑡 = ( ) × 0,14
𝜇𝑤
= 1,1382
(Kern, 1965; Fig.24:834)
d. Condensation of Steam (ho) d. Koreksi hi, hio
ℎi𝑜
Untuk pemanas dengan menggunakan 𝐻i𝑜 = × 𝜑𝑡
𝜑𝑝
Steam terkondensasi maka : = 80,6069 × 1,1382
𝜑𝑠 = 1 = 91,7487 Btu/hr. ft². ºF

L.III - 108
ho = 1.500 Btu/hr. ft². ºF (Pers. 6.37 Kern,1965)
(Kern,1965 hal 164 =174)
ℎ𝑜
= 1.500 Btu/hr. ft². ºF
𝜑𝑠

e. Clean Overall Coeficient (Uc)


(Pers. 6.38 Kern, 1965)
ℎi𝑜 × ℎ𝑜 91,7487 × = 86,4603 𝐵𝑡𝑢/ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E
𝑈 = 1.500 =
𝐶
ℎi𝑜 + ℎ𝑜 91,7487 + 1.500

f. Faktor kekotoran (Rd)


(Pers. 6.13 Kern, 1965)
𝑈𝑐 − 𝑈𝐷 86,4603 − 25,5515
𝑅𝑑 = = = 0,0276 ℎ𝑟. ƒ𝑡2 E/𝐵𝑡𝑢
𝑈𝑐 𝑥 𝑈𝐷 86,4603 × 25,5515
Fluida panas, Steam (Shell) Fluida dingin, Gliserol (tube)
Res = 8,4739 Ret = 4,8116
f = 0,0001 ft2/in2 (Kern, 1965 Fig.29: 839) f = 0,0001 ft2/in2 (Kern, 1965 Fig.26: 836)
vs = 11 ft3/lb (Tabel 7, hal 817 Kern, 1965) ⍴ ref air = 1.000 kg/m3
1 1 𝜌 1.250,4412 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌= = = 0,0909 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 𝑠= =
𝑣𝑠 11 ƒ𝑡 /lb 3
⍴ ref air 1.000 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌 0,0909 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 = 1,2504
𝑠= =
62,5 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 62,5 𝑙𝑏/ƒ𝑡3 ƒ. 𝐺𝑡2. 𝐿. 𝑛
∆𝑃𝑡 =
= 0,0015 5,22. 1010. 𝐷i. 𝑠. 𝜑𝑡
Jumlah Cross, N+1 (Pers. 7.43 Kern, 1965) = 6,3387𝐸 − 07 𝑃𝑠i
𝐿 𝑣2
(𝑁 + 1) = 12 × = 0,001 (Kern, 1965 Fig.27: 830)
𝐵 2g
4.𝑛.𝑉 2
8 ∆Pr = (Pers. 7.46 Kern, 1965 hal 484)
= 12 × 𝑠.2.g
14,5
= 0,0064 𝑃𝑠i
= 6,6207
∆𝑃𝑇 = ∆𝑃𝑡 + ∆Pr
𝜑𝑠 = 1
= 6,3387𝐸 − 07𝑃𝑠i + 0,0064 𝑃𝑠i
ID Shell = 1,217 ft
ƒ. 𝐺𝑠2. 𝐼𝐷. (𝑁 + 1) = 0,0064 𝑃𝑠i 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 = 10 𝑝𝑠i
∆𝑃𝑠 =
5,22. 1010. 𝐷𝑒. 𝑠. 𝜑𝑠
= 6,96307E − 09 𝑝𝑠i
𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 2 𝑝𝑠i

L.III - 109
Resume
Nama Alat : Vaporizer
Kode : VP-101
Jumlah Alat : 1 unit
Menguapkan sisa air dan non-trigliserida
Fungsi : untuk mendapatkan produk akhir gliserol
Jenis : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon Steel SA-285 Grade C
Media pemanas : Steam, Suhu = 130 °C
Overall Heat Transfer (A) : 948,5216 ft2
Overall Clean Coefficient (Uc) : 86,4603 Btu/hr.ft².:F
Overall Design Coefficient (Ud) : 25,5515 Btu/hr.ft².:F
Tube Side (Fluida Dingin, Umpan CPO)
OD (Outside Diameter) : ¾ in = 0,0191 m
BWG (Birmingham Wire Gage) : 16
ID (Internal Diameter) : 0,62 in = 0,0157 m
L (Panjang) : 8 ft = 2,4384 m
Number of passes : 2
∆PT : 0,0064 psi = 0,0004 atm
Shell Side (Fluida Panas, Steam)
ID Shell (Internal Diameter) : 29 in = 0,7366 m
Pitch : 1 in = 0,0254
Number of passes : 1
B (Baffle Space) : 14,5 in = 0,3683 m
∆Ps : 6,96307E-09 psi = 4,73811E-10 atm

L.III - 110
23. Screw Conveyor (SC - 101)

SC 101

Gambar 23.1. Screw Conveyor


Kode Alat : SC-101
Fungsi : Memindahkan asam lemak menuju tangki penyimpanan produk
Jenis : Helicoid Screw Conveyor
Bahan : Carbon Steel
Data:
T (Suhu):
Celcius = 35 °C atau Kelvin = 308 K
Densitas Laju massa Fraksi berat;
Komponen xi/ρ
(kg/m3) ( kg/jam) xi
1. Trilaurin 893,5000 0,1454 0,00002 0,00000002
2. Trimistin 836,3000 0,7995 0,0001 0,00000014
3. Tripalmitin 869,6775 31,9785 0,0046 0,00000529
4. Tristearin 863,1824 3,2705 0,0005 0,00000055
5. Triarakidin 990,0000 0,2907 0,0000 0,00000004
6. Tripalitolein 892,9000 0,0727 0,0000 0,00000001
7. Triolein 887,4089 28,4899 0,0041 0,00000462
8. Trilinolein 895,7057 7,3405 0,0011 0,00000118
9. Trilinolenin 894,0000 0,2907 0,0000 0,00000005
1. Asam Laurat 768,4921 13,5194 0,0019 0,00000253
2. Asam Miristat 871,9145 74,9334 0,0108 0,00001238
3. Asam Palmitat 869,6775 3.016,6798 0,4344 0,00049950
4. Asam Stearat 870,0117 6,8451 0,0010 0,00000113
5. Asam Arakhidat 1.196,4026 27,6583 0,0040 0,00000333
6. Asam Palmitoleat 894,0000 310,0036 0,0446 0,00004993
7. Asam Oleat 887,4089 2.699,3404 0,3887 0,00043802
8. Asam Linoleat 895,7057 695,2530 0,1001 0,00011177
9. Asam Linolenat 893,5000 27,5329 0,0040 0,00000444
TOTAL = 6.944,4444 1 0,0011

L.III - 111
1 1
𝜌 𝑚i𝑥 = = = 881,1030 𝑘𝑔/𝑚3
𝑥i 0,0011 𝑚3/kg

𝜌
Suhu operasi : 35 °C = 308 K
Densitas campuran (ρ mix) : 881,1030 kg/m3
Faktor keamanan (sf) : 20%
(Tabel 6. Timmerhaus, 1991:38)
1. Kapasitas SC-101
Laju alir (ms) = 6.944,4444 kg/jam
Mass Flowrate (mf)
mf = (100%+ sf) × ms
mf = (1 + 20%) × 6.944,4444 kg/jam
mf = 8.333,3333 kg/jam = 8,3333 ton/jam
Volumetric Flowrate (Qf)
ms
Qf =

6.944,4444 kg/jam
=
881,1030 kg/m3
= 7,8815 m3/jam
= 278,3364 ft3/jam
2. Menghitung Ukuran Screw
Dari Tabel 21-6; Dipilih yang kapasitas 5 Ton/jam dan 200 ft3/jam
(Perry 7th):
Kapasitas = 8,3333 Ton/jam
= 278,3364 ft3/jam
Maka,
Diam. Of FLights = 9 in
Diam. Of Pipe = 2 1/2 in
Diam. Of Shaft = 2 in
Hanger Center = 10 ft

L.III - 112
Speed = 40 rpm
Feed Section Diam. = 6 in
(Diambil Nilai Terendah hp pada motor dari
Length = 15 ft Tabel 21-6)
= 4,5720 m
Power at Length = 0,43 Hp (Diambil Nilai Terendah dari Tabel 21-6)

Resume
Nama Alat : Screw Conveyor
Kode Alat : SC-101
Memindahkan asam lemak menuju tangki penyimpanan
Fungsi : produk
Jenis : Helicoid Screw Conveyor
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1 Unit
Operasi : Kontinyu
Temperatur : 35 °C
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 8,3333 Ton/Jam
Data Mekanik
Kecepatan : 40 rpm
Screw
Diameter of FLights : 9 in
Diameter of : 2 ½ in
Pipe
Diameter of Shaft : 2 in
Feed Section Diameter : 6 in
Hanger Center : 10 ft
Panjang Screw : 15 ft
Power motor : 0,43 Hp

L.III - 113

Anda mungkin juga menyukai