Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Akhir KKL Faisal Hidayat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA LAPANGAN

Oleh :
Nama : Faisal Hidayat Tauhid
NIM : 21101021059

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
2023

ii
PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Laporan ini dinyatakan sah dan memenuhi syarat untuk diajukan sebagai laporan
akhir Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang Tahun Akademik 2023/2024
Nama : Faisal Hidayat Tauhid
NIM : 21101021059
Prodi : Akuntansi
Instansi : Universitas Wahid Hasyim Semarang
Tanggal 02 juli s/d 5 juli 2023

Semarang, 8 Juli 2023

Menyetujui,

Ketua Porgram studi Dosen Pembimbing

Wulan Budi Astuti, SE.,M.Si. HM. Ali Maksum SE.,ME

NPP.03.07.1.0445 NPP. 03.22.1.0651

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Hasan, SE., M.Sc


NPP.03.05.1.0125

iii
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan ini (KKL) dengan lancar dan tepat
waktu. Kuliah Kerja Lapangan ini merupakan salah satu mata kuliah untuk program S1 dengan 1
satuan kredit Semester (SKS) yang wajib diikuti oleh semua mahasiwa untuk menyelesaikan
studinya tersebut.
Berbagai kesulitan seringkali penulis jumpai, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan,
dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan
laporan kuliah kerja lapangan ini (KKL), penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan
ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Hasan, SE.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Wahid
Hasyim.
2. Ibu Wulan Budi Astuti, SE.,M.Si selaku Ketua Program studi Akuntansi Universitas Wahid
Hasyim.
3. Bapak HM. Ali Maksum SE.,ME selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran serta
bertanggungjawab sehingga laporan KKL ini dapat diselesaikan.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan financial dan doa yang terbaik kepada
penulis.
5. Semua rekan yang ikut terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan baik
bentuk, isi maupun Teknik penyajian. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan penulisan laporan kedepanya. Semoga laporan
ini dapat berguna bagi penulis khususnya serta seluruh pembaca dan umumnya.

Semarang, 08 Juli 2023


Penulis

Faisal Hidayat Tauhid

5
DAFTAR ISI

HALAMA JUDUL...................................................................................................i

PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN............................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................v

BAB 1.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Tujuan..............................................................................................................1

1.3 Manfaat............................................................................................................2

1.4 Jadwal Kegiatan...............................................................................................3

BAB II.......................................................................................................................6

GAMBARAN UMUM INSTANSI..........................................................................6

2.1 Profil Perusahaan............................................................................................7

2.1.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara...7

2.1.2 Desa Adat Panglipuran..........................................................................7

2.2 Sarana Dan Prasarana....................................................................................8

2.2.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara...8

2.2.2 Desa Adat Panglipuran........................................................................10

2.3 Sistem Kerja, Tata Cara Kerja Dan Prosedur Kerja....................................10

2.3.1 Struktur Tata Kelola OJK....................................................................11

6
2.3.2 Sistem Adat Desa Panglipuran............................................................12

BAB III......................................................................................................................15

PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN..............................................15

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL..........................................................15

3.2 Kegiatan KKL...............................................................................................16

BAB IV.....................................................................................................................17

PEMBAHASAN.......................................................................................................17

4.1 Materi dan pembahasan ................................................................................18

4.1.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara..19

4.1.2 Desa Adat Panglipura...........................................................................20

4.2 Analisis kekuataan, Kelemahan, Potensi dan Ancaman...............................20

4.2.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara..21

4.2.2 Desa Adat Panglipura

BAB V........................................................................................................................21

PENUTUP.................................................................................................................21

5.1 Kesimpulan......................................................................................................22

5.2 Saran................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................23

LAMPIRAN..............................................................................................................24

7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman diera saat ini atau diera modern, Pendidikan sangat berperan
penting terutama dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Kemampuan yang dibutuhkan untuk memasuki
dunia kerja yang kompetitif saat ini, tidak hanya kecerdasan intelektual saja tetapi juga harus
mempunyai kemampuan dasar seperti skill, attitude, yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa
untuk dapat bersaing, kemampuan dasar tersebut tidak dapat diperoleh dibangku perkuliahan. Maka
dilaksakanya suatu program perkuliahan seperti Kuliah Kerja Lapangan ini (KKL) yang ditujukan
kepada mahasiswa S1 Program Studi Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Islam pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Wahid Hasyim yang sudah menempuh 80 SKS. Kuliah Kerja
Lapangan ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berupa kajian materi perkuliahan dengan
menggunakan metode pendekatan keilmuan terhadap objek diluar kelasyang terkait dengan jurusan/
Program Studi tertentu. Serta merupakan salah satu mata kuliah untuk program S1 dengan 1 Satuan
Kredit Semester (SKS) yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa untuk menyelesaikan studi.
KKL dilaksanakan di instansi pemerintah ataupun swasta yang diharapkan dapat menjadikan
sarana yang baik untuk memperoleh kemampuan dasar, skill, attitude yang lebih komprehensif.
Sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, terampil, professional serta
berwawasan luas. Dengan melakukan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang keahlianya
masing-masing. Serta, ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang sesungguhnya, KKL ini dapat
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmunya baik teori maupun
praktik yang telah diperoleh saat kuliah dalam praktik nyata dilapangan.
Bali adakah sebuah wilayah yang terletak di Indonesia ibu kotanya adalah Denpasar. Provinsi
Bali terletak di bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Diawal kemerdekaan Indonesia, pulau ini
termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi,
yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Yang terkenal juga sebagai destinasi wisata yang sangat mendunia. Destinasi wisata di Bali
menjadi modal utama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakanya. Pengunjungnya bukan hanya
wisatawan domestic saja namun juga dari manca Negara. Dengan adanya berbagai destinasi di Bali
diharapkan mampu menjadi pemerataan yang sesuai dengan konsep pembangunan
berkesinambungan, bernuasa
nilai-nilai serta pandangan hidup masyarakat sehingga dapat mengembangkan pariwisata
berdampingan dengan kebudayaan tanpa merusak kebudayaan.
Selain itu, sebagai destinasi wisata Bali juga dapat tempat observasi yang sangat kompleks bagi
mahasiswa yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Mahasiwa dapat
melaksanakan observasi tentang berbagai fenomena di Bali yang menjadi objek KKL. Dengan
mengunjungi beberapa tempat di Pulau Dewata Bali yang bersentuhan dalam langsung ilmu
ekonomi, mahasiswa dapat lebih mudah mengenal dan memahami berbagai persoalan dan tantangan
di dunia kerja. Dan diharapkan mahasiswa mampu memperdalam pengetahuannya sehingga
menghasilkan produk berupa laporan KKL. Yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai tugas untuk
memenuhi mata kuliah KKL.

8
1.2 Tujuan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa yang setelah lulus akan menghadapi
kedunia kerja. Atau mahasiswa dapat melakukan perbandingan antara teori yang diterima
diperkuliahan dengan praktik yang ada dilapangan. Adapun tujuan dari kegiatan KKL ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengaplikasikan keterampilan dan keahlian secara khusus sesuia dengan bidang
ilmu yang dipelajari secara langsung di dunia kerja. Sehingga dapat diharapkan
mengerti ruang lingkup bidang kerja sesuai dengan kompetensinya.
2. Sebagai sarana membenyu sikap/mental mahasiswa agar mampu dan berani
menghadapi tantangan dunia kerja yang syarat dengan persaingan.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai pendekatan dalam upaya
mengetahui dan menganalisis gejala-gejala yang timbul dalam organisasi maupun
perusahaan-perusahaan tempat KKL.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan KKL ini adalah sebagai berikut :


1. Sebagai sarana dalam melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan serta dapat menjadikan kegiatan belajar dalam
mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja.
2. Menjadikan mahasiswa lebih aktif melakukan interaksi sosial dengan rekan internal
perusahaan secara langsung.
3. Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung dengan Prodi Akuntansi dalam rangka
meningkatkan kemampuan dan keahlian para mahasiswa.

1.4 Jadwal Kegiatan

HARI KE 1 (Minggu, 2 Juli


2023)
06.00 - 07.00 WIB Peserta Berkumpul ditempat penjemputan
pertama dan menempati busnya masing-
masing.
07.00 - 11.00 WIB Peserta diberangkatkan menuju kepulau
Dewata Bali.
11. 00 – 12.30 WIB Diharapkan tiba di local Resto(ISHOMA)
12.30 – 18.00 WIB Peserta meninggalkan local Resto dan
Melanjutkan perjalanan
18.00 – 19.30 WIB Tiba lagi di local resto dan menikmati
hidangan yang sudah disiapkan (ISHOMA)
19.30 – 23.00 WIB Meninggalkan local resto melanjutkan
9
perjalanan menuju pelabuhan ketapang
23.00 WIB Tiba dipelabuhan ketapang banyuwangi
untuk penyebrangan ke pelabuhan gilimanuk
bali.

HARI KE 2 (Senin , 3 Juli 2023)

00.00 – 05.00 WITA Tiba dipelabuhan Gilimanuk Dan


melanjutkan Perjalanan menuju ketempat
transit.

05.00 – 08.00 WITA Sampai Di local resto.

08.00 – 09.30 WITA Meninggalkan local resto & melanjutkan


perjalanan menuju ketempat kunjungan.

09.30 – 11.30 WITA Tiba ditempat kunjungan ( Dinas pariwisata


bali, pemda bandung korwill Ditjen
perbendaharaan RI)

11.30 – 12.00 WITA Meninggalkan kunjungan, melanjutkan


menuju local resto

12.30 – 13-15 WITA Tiba dilocal Resto ( ISHOMA)

13-15 – 15.30 WITA Meninggalkan Local Resto dan melanjutkan


perjalanan di joger

15.30 – 16.00 WITA Tiba Dijoger


16.00 – 18.00 WITA Meninggalkan joger, dan melanjutkan di
pantai kute
18.00 – 18.30 WITA Tiba di pantai kute dan menikmati indahnya
sunset
18.30 WITA Meninggalkan pantai kute, melanjutkan
perjalanan menuju dihotel.
Tiba dihotel, Check in & makan malam.
HARI KE 3 (Selasa , 4 Juli
2023)

06.00 – 08.00 WITA Break fast & persiapan

08.00 – 09.00 WITA Perjalanan menuju ke water blow

0.9.00 – 11.00 WITA Diharapksn tiba di watwr blow

11.00 – 11 30 WITA Perjalanan menuju dilocal resto

11.30 – 13.00 WITA Tiba dilocal resto

10
13.00 – 13.30 WITA Menuju ke puja mandala

13.30 – 14.30 WITA Tiba di puja mandala

14.30 – 15.00 WITA Melanjutkan perjalanan menuju pantai


pandawa

15.00 – 16.30 WITA Tiba di pandawa

16.30 – 17. 00 WITA Meninggalkan pandawa, menuju GWK

17.00 – 18.30 WITA Tiba di GWK & menyaksikan Tari Kecak

18.30 – 19. 30 WITA Meninggalkan di GWK, melanjutkan


perjalanan menuju ke hotel.
19.30 WITA Tiba dihotel & makan malam

HARI KE 4 (Rabu, 5 Juli 2023)

06.00 - 08.00 WITA Persiapan Chek out dan makan pagi

08.00 – 10.00 WITA Perjalanan menuju ke desa adat penglipuran

10.00 – 12.00 WITA Tiba di desa adat penglipuran

12.00 – 12.30 WITA Melanjutkan perjalanan menuju ke local resto

12.30 – 13.30 WITA Tiba di local resto & makan siang


( ISHOMA)

13.30 – 18.00 WITA Meninggalkan local resto untuk melanjutkan


perjalanan menuju pelabuhan Gilimanuk

18.00 – 20.00 WITA Tiba di pelabuhan gilimanuk, perjalanan


menyebrangi selat bali.

19.00 – 19.30 WIB Tiba di pelabuhan ketapang, perjalanan


menuju ke local resto.
19.30 – 20.30 WIB Diharapkan tiba dilocal resto untuk makan
malam. (ISHOMA)
20.30 WIB Melanjutkan perjalanan menuju ke kota
semarang.

HARI KE 5 (Rabu, 5 Juli 2023)

07.00 WIB Diharapkan tiba ditempat penjemputan


pertama dengan selamat dan membawa
kenangan yang indah bersama keluarga Besar

11
FEB UNWAHAS 2023.

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara
A. GAMBARAN UMUM.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang
terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa
keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan
kesejahteraan umum dan tugas utama OJK yaitu melakukan pengawasan pada sektor terkait.
Lembaga ini mengawasi semua kegiatan di sektor keuangan. Pasal 28 huruf a UU OJK menyatakan
bahwa untuk perlindungan konsumen dan masyarakat, OJK berwenang melakukan tindakan
pencegahan kerugian konsumen dan masyarakat, salah satunya memberikan informasi dan edukasi
kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya. lalu
Konsumen atau masyarakat dapat menyampaikan pengaduan dengan menyampaikan surat resmi ke
OJK disertai dengan : Bukti telah menyampaikan pengaduan kepada lembaga jasa keuangan terkait
dan/atau jawabannya. Identitas diri atau surat kuasa (bagi yang diwakili), Tindakan yang dilakukan
OJK dalam hal melindungi konsumen yaitu memberikan informasi dan edukasi; meminta lembaga
jasa keuangan menghentikan kegiatannya apabila berpotensi merugikan masyarakat; dan melakukan
pelayanan pengaduan konsumen.. Selain itu, UU OJK juga memberikan tugas dan wewenang OJK
terkait bidang edukasi dan perlindungan konsumen. Perlindungan terhadap konsumen ada dua yaitu
yang bersifat preventif dan kuratif dimana dalam melakukan perlindungan tersebut OJK melakukan
pengawasan market conduct kepada lembaga jasa keuangan.
B. SEJARAH SINGKAT

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster,
meresmikan Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara pada Senin (21/12). Wimboh mengatakan,
peresmian kantor tersebut sebagai wujud sinergi dari seluruh pemangku kepentingan baik OJK, Bank
Indonesia, dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bali.
“Keberadaan gedung baru ini menjadi simbol semangat seluruh insan OJK dalam melayani
masyarakat, industri jasa keuangan, dan seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Bali dan
sekitarnya,” kata Wimboh dalam keterangan resmi, Senin (21/12). Kantor Regional 8 Bali dan Nusa
Tenggara mengawasi 54 Bank Umum, 135 BPR/S, 17 perusahaan sekuritas, satu kantor perwakilan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI), 82 perusahaan asuransi, dua dana pensiun, dua perusahaan
penjaminan, satu pegadaian, 53 perusahaan pembiayaan, dan satu modal ventura. Wimboh menyebut,
perekonomian daerah harus menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional di masa recovery.
Untuk itu, OJK terus mendukung penuh percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui

12
optimalisasi peran sektor jasa keuangan dan partisipasi seluruh masyarakat di daerah yang difokuskan
pada tiga hal. Pertama, perluasan akses keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
(TPAKD). Sinergi antara TPAKD dan lembaga jasa keuangan terus dibangun melalui penyediaan
akses keuangan dari sisi tabungan maupun pembiayaan, serta meningkatkan pemahaman masyarakat
dan pelaku usaha terhadap produk dan layanan keuangan. TPAKD bersama industri keuangan di
daerah harus melihat peluang ini untuk melakukan refocusing penyaluran pembiayaan produktif
kepada sektor yang terdampak dan yang mampu menyerap tenaga kerja yang besar di daerah melalui
pemanfaatan teknologi Kedua, melakukan Transformasi Digital dalam mendorong UMKM untuk
Go-Digital dan berorientasi ekspor, mulai dari Bank Umum, BPR serta Lembaga Keuangan Mikro.
Kolaborasi antara UMKM dengan ekosistem digital ekonomi dan keuangan juga terus didorong, salah
satunya melalui marketplace UMKM-MU. Saat ini OJK sedang mengembangkan security
crowdfunding sebagai salah satu platform pembiayaan alternatif bagi pelaku usaha UMKM dan Non-
UMKM. Platform ini memberikan manfaat bagi pelaku usaha yang tidak bankable untuk
mendapatkan pembiayaan dan juga memberikan kesempatan bagi kalangan anak muda kreatif
terutama investor pemula (start-up) untuk berinvestasi. Ketiga, meningkatkan literasi dan inklusi
keuangan daerah untuk kesejahteraan masyarakat dan kinerja pelaku usaha ultra mikro dan UMKM,
terutama yang sulit dijangkau. OJK mencatat, tingkat inklusi keuangan nasional dari survei OJK
terakhir sudah berada di level 76,19%. Namun, tingkat inklusi keuangan belum merata, sebab akses
keuangan di wilayah perkotaan 83,6% masih lebih tinggi daripada di wilayah pedesaan 68,5%.

C. VISI DAN MISI

Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan
yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan
industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat
memajukan kesejahteraan umum.

Misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah:

1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil,
transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi OJK terdiri atas:

1. Dewan Komisioner OJK


2. Pelaksana Kegiatan Operasional

Struktur Dewan Komisioner Terdiri Atas:

1. Ketua merangkap anggota;

13
2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon merangkap anggota
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun merangkap anggota;
6. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan
Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
7. Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset
Kripto merangkap anggota;
8. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan
Konsumen merangkap anggota;
9. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
10. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia;
dan
11. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat Eselon I
Kementerian Keuangan.

Pelaksanaan Kegiatan Operasional Terdiri atas:

1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I;


2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis II;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang Pengawasan Sektor Perbankan;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon memimpin bidang
Pengawasan Sektor Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun memimpin bidang
Pengawasan Sektor IKNB;
6. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan
Konsumen memimpin bidang Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan
Pelindungan Konsumen; dan
7. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko.

14
E. TUGAS DAN WEWENANG

 Pengawasan Jasa Keuangan Bank. Setiap lembaga keuangan, seperti bank maupun non bank,
memerlukan pengawasan yang tepat
 Pengawasan Jasa Keuangan Nonbank. Selain lembaga bank, pengawasan juga meliputi jasa
nonbank.
 Pengawasan di Sektor Pasar Modal

2.1.2 DESA ADAT PENGLIPURAN

A. GAMBARAN UMUM

Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini
terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali karena masyarakatnya yang masih menjalankan
dan melestarikan budaya tradisional Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari. Desa Wisata
Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali dengan luas wilayah 112
Ha dengan penggunaan wilayah berupa pertanian 50 Ha untuk lahan pertanian, hutan bambu 45 Ha,
hutan kayu 4 Ha, pemukiman 9 Ha, tempat suci 4 Ha dan fasilitas umum. Desa Penglipuran sebagai
desa wisata tidak lain karena Desa Penglipuran merupakan desa konservasi, dimana masyarakatnya
ingin menjaga budaya supaya anak cucunya kelak tidak melupakan budaya. Desa Penglipuran
memiliki ciri khas tersendiri denganbentuk arsitektur bangunan rumah tradisional yang serupa dan
tersusun rapimulai dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Posisi daerah utama letaknya lebih
tinggi dan semakin menurun sampai kedaerah hilir. Dalam hal ini masyarakat Desa Penglipuran
memiliki potensi berupa pola tata ruang desa dan struktur rumahnya yang seragam, lingkungan
alamnya seperti hutan bambu dan hutan kayu, serta tradisi dan budaya masyarakat yang masih
mempertahankan nilai-nilai tradisional. Salah satu tujuan wisata itu adalah Desa Adat Penglipuran
yang terletak di Kabupaten Bangli. Menurut catatan sejarah, desa ini sudah ada sejak masa
pemerintahan Dewa Gede Putu Tangkeban III pada abada ke-14. Lalu Wisatawan yang datang
berkunjung di Desa Wisata Panglipuran harus ikut serta menjaga kebersihan lingkungan. Pengunjung
dilarang untuk membuang sampah secara sembarangan. Desa Adat Penglipuran menganut konsep Tri
Angga yang merupakan konsep keseimbangan kosmologis berupa kepala, badan, dan kaki yang
dicetuskan oleh Empu Kuturan yang dalam bhuana agung sering disebut dengan Tri Loka atau disebut
Tri Mandala. Desa adat yang dirancang khusus untuk wisata itu diresmikan sebagai desa wisata sejak
tahun 1995 oleh Menteri Pariwisata saat itu, Soesilo Soedarman. Selain angkul-angkul, juga ada
bangunan suci (merajan), dapur, tempat tidur (bale), ruangan tamu, lumbung (tempat menyimpan
padi) dan kamar mandi.

1. Sistem Adat

15
Di desa Penglipuran terdapat dua sistem dalam pemerintahan yaitu menurut sistem pemerintah
atau sistem formal yaitu terdiri dari RT dan RW, dan sistem yang otonom atau Desa adat. Kedudukan
desa adat maupun desa formal berdiri sendiri-sendiri dan setara. Karena otonom, desa adat
mempunyai aturan-aturan tersendiri menurut adat istiadat di daerah penglipuran dengan catatan aturan
tersebut tidak bertentangan dengan pancasila dan Undang-undang pemerintah.Undang-undang atau
aturan yang ada di desa penglipuran disebut dengan awig-awig. Awig-awig tersebut merupakan
implementasi dari landasan operasional masyarakat penglipuran yaitu Tri Hita Karana.Tri Hita
Karana tersebut yaitu sebagai berikut :

a) Prahyangan, adalah hubungan manusia dan tuhan. Meliputi penentuan hari suci,tempat suci
dan lain-lain.
b) Pawongan, adalah hubungan manusia dan manusia. Meliputi hubungan
masyarakat penglipuran dengan masyarakat desa lain, maupun hubungan dengan orang yang
bedaagama. Dalam pawongan bentuk-bentuknya meliputi sistem perkawinan,organisasi,
perwarisan dan lain-lain.
c) Hubungan manusia dan lingkungan, masyarakat desa penglipuran diajarkan untuk mencintai
alam lingkungannya dan selalu merawatnya, tidak heran kalau desa penglipuran terlihat begitu
asri.

Filsafat hubungan yang selaras antara alam dan manusia dan kearifan manusia mendayagunakan
alam sehingga terbentuk ruang kehidupan terlihat jelas di Penglipuran dan daerah lain di Bali. Oleh
karena itu visualisasi estetika pada kawasan ini bukan merupakan barang langka yang sulit dicari,
melainkan sudah menyatu dalam tata lingkungannya.

2. Tata Ruang

Tata ruang desa penglipuran dikenal dengan Tri Mandala yang terdiri dari tiga bagian yaitu :

a) Utama Mandala
Orang Penglipuran biasa menyebutnya sebagai Utama Mandala , yang bias diartikan
sebagai tempat suci. Ditempat inilah orang-orang Penglipuran melakukan kegiatan
sembahyang kepada Sang Hyng Widi yang mereka percaya sebagai Tuhan mereka.
b) Madya Mandala
Biasanya adalah berupa pemukiman penduduk yang berbanjar sepanjang jalan utama
desa.Barisan itu berjejer menghadap kearah barat dan timur.Saat ini jumlah rumah yang ada
disana ada sebanyak 70 buah.Tata ruang pemukimannya sendiri adalah sebelah utara atau
timur adalah purakeluarga yang telah diaben.Sedangkan Madya Mandala adalah rumah
keluarga. Di tiap rumah pun terdapat tata ruang yang telah diatur oleh adat.Tata ruang nya
adalah sebelah utara dijadikan sebagai tempat tidur, tengah digunakan sebagi tempat keluarga
sedangkan sebelah timur dijadikan sebagai tempat pembuangan atau MCK. Dan bagian nista
dari pekarangan biasanya berupa jemuran, garasi dan tempat penyimpanan kayu.
c) Nista Mandala
Nista mandala ini adalah tempat yang paling buruk, disana terdapat kuburan dari
masyarakat penglipuran.
16
Konsep tri mandala tidak hanya berlaku bagi tata ruang desa tetapi juga bagi tata ruang rumah
hunian. Setiap kapling rumah warga Penglipuran terbagi menjadi tiga bagian. Di halaman depan,
terdapat bangunan angkul-angkul dan ruang kosong yang disebut natah; bagian tengah adalah
tempat berkumpulnya keluarga; dan di bagian paling belakang erdapat toilet, tempat jemuran, atau
kandang ternak.

3. PERKAWINAN

Di desa ini ada adat yang berlaku soal perkawinan yakni pelarangan poligami terhadap para
penduduknya. Adat melarang hal tersebut demi menjaga para wanita. Meskipun ada yang boleh
melakukan poligami namun akan mendapat sanksi. Sanksi biasanya si poligami akan ditempatkan
pada tempat yang bernama nista mandala. Dan dilarang melakukan perjalanan dari selatan ke utara
karena wilayah utara bagi orang penglipuran adalah wilayah yang paling suci. Masyarakat
Penglipuran juga pantang untuk menikahi tetangga disebelahkanan dan sebelah kiri juga sebelah
depan dari rumahnya. Karena tetangga-tetangganya tersebut sudah dianggap sebagai keluarga sendiri..
Bagi warga yang ingin menikah dengan orang di luar Penglipuran bisa saja. Dengan ketentuan bila
mempelai laki-laki dari Penglipuran maka mempelai perempuan yang dari daerah lain harus masuk
menjadi bagian dari adat Penglipuran. Yang menarik adalah jika mempelai perempuan dari desa
penglipuran dan laki-lakinya dari adat yang lain, maka bisa saja laki-laki tersebut masuk ke dalam
adat Penglipuran dan hidup di desa Penglipuran tetapi dengan konsekuensi laki-laki tersebut dianggap
wanita oleh warga lainnya. Maksudnya tugas-tugas adat yang dialaksanakan adalah tugas untuk para
wanita bukan tugas para lelaki.

B. SEJARAH SINGKAT

Desa Penglipuran dipercaya mulai berpenghuni pada zaman pemerintahan I Dewa Gede Putu
Tangkeban III. Hampir seluruh warga desa ini percaya bahwa mereka berasal dari Desa Bayung Gede.
Dahulu orang Bayung Gede adalah orang-orang yang ahli dalam kegiatan agama, adat dan
pertahanan. Karena kemampuannya, orang-orang Bayung Gede sering dipanggil kerajaan Bangli.
Namun, karena jaraknya yang cukup jauh, Kerajaan Bangli akhirnya memberikan daerah sementara
kepada orang Bayung Gede untuk beristirahat. Tempat beristirahat ini sering disebut sebagai Kubu
Bayung. Tempat inilah kemudian yang dipercaya sebagai desa yang mereka tempati sekarang. Mereka
juga percaya bahwa inilah alasan yang menjelaskan kesamaan peraturan tradisional serta struktur
bangunan antara desa Penglipuran dan desa Bayung Gede. Mengenai asal mulai kata Desa
Penglipuran, ada 2 persepsi berbeda yang diyakini oleh masyarakatnya. Yang pertama adalah
Penglipuran berarti “pengeling pura” dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat
leluhur. Presepsi yang kedua mengatakan bahwa penglipuran berasal dari kata “pelipur” yang berarti
hibur dan “lipur” yang berarti ketidakbahagiaan. Jika digabungkan maka penglipuran berarti tempat
untuk penghiburan. Persepsi ini muncul karena Raja Bangli pada saat itu dikatakan sering
mengunjungi desa ini untuk bermeditasi dan bersantai.

17
C. VISI DAN MISI

Visi

"NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI DI KABUPATEN BANGLI"

Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Kita Wujudkan Bangli Era Baru

Misi

Mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas, berdaya saing dan
berkelanjutanberbasis budaya.

D. STRUKTUR ORGANISASI

 Struktur organisasi Desa Penglipuran Sumber: Pengelola Desa Wisata Penglipuran, 2013
(dalam Wahyudi, 2014)

 Sistem Organisasi Desa Penglipuran ( Sudiarta & Nurjaya, 2017)Anggota atau Warga Desa Adat
Penglipuran terdiri dari:

1. Warga Desa Pengayah Arep sebanyak 76 orang tidak pernah bertambah dan berkurang.
18
2 .Warga Desa Pengayah Roban, bisa bertambah dan berkurang.

3.Warga Desa Pengayah Daha Truna, bisa bertambah dan berkurang.

4.Sistem organisasinya, menganut sistem Ulu apad artinya

a.Ulu = puncak atau kepala, apad = menarik, jadi Ulu Apad artinya yang dipuncak atau kepala
menarik yang di bawah yang susunannya adalah sebagaiberikut:

b.Nomor 1 dan 2 disebut Jro Kebayan, nomor 3 dan 4 disebut Jro Bahu, nomor 5dan 6 disebut Jro
Singgukan, nomor 7 dan 8 disebut Jro Balung, nomor 9 dan 10disebut Jro Cacar, nomor 11 dan 12
disebut Jro Pati. Kesemuanya itu disebutKancan Roras dan dari nomor 13-76 disebut Palitan.

E. TUGAS DAN WEWENANG

1. Memfasilitasi penyusunan rencana kegiatan Dinas Kebuydayaan dan pariwisata sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
2. Mengkoordinasikan sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD dan instansi terkait terhadap
pelaksanaan tugas agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung ;
3. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas agar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku ;
4. Mendistribusikan tugas kepada bawahan baik tertulis maupun lisan sesuai bidang tugasnya;
5. Mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dengan berpedoman pada rencana dan ketentuan yang
berlaku sebagai bahan dalam penyusunan rencana yang akan datang dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembangan karier ;
6. Merumuskan kebijakan tentang pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata skala kabupaten
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku ;
7. Melaksanakan kebijakan urusan pemerintah pusat dan propinsi serta kabupaten sesuai dengan
kewenangan yang telah diberikan yaitu pada bidang kebudayaan dan pariwisata sesuai dengan
ketentuan yang berlaku ;
8. Melaksanakan monitoring dan evalusai kegiatan menyangkut pelaksanaan dan hasil serta
pengendalian dan pengawasan sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku;
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan kepada atasan langsung; dan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

2.2 Sarana Dan Prasarana

2.2.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara

Setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis memberikan saran yang mungkin
akan bermanfaat bagi Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 8 Hali dan Nusa Tenggara. Adapun
saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut.

19
1. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat melalui bidang EPK guna mengembangkan
partisipasi dan minat masyarakat terhadap produk-produk OJK Sosialisasi tersebut dapat berupa
penyuluhan maupun kegiatan- kegiatan lain yang juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
2. Meningkatkan kinerja pada pengaduan konsumen dengan mengembangkan sarana dan
prasarana agar konsumen merasa puas.

2.2.2 Desa Adat Penglipuran

Beberapa saran atau pertimbangan yang disajikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ini
antara lain;

1. Untuk masyarakat Desa Adat Penglipuran diharapkan dapat lebih meningkatkan


kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan alam, berpartisipasi dalam kegiatan
wisata, adanya organisasi di masyarakat yang mengelola dan melaksanakan kegiatan
wisata serta dengan pembelajaran budaya kepada wisatawan maka penduduk desa
Penglipuran dapat menggali lebih jauh potensi yang dimiliki dan melaksanakan
kegiatan wisata tanpa merusak nilai-nilai yang sudah ada di masyarakat.
2. Saran kepada para peneliti yang akan melakukan penelitian dengan bahasan yang
serupa, agar menyiapkan dengan matang-matang apa yang harus diperlukan, seperti
waktu, material serta fikiran dan lain-lain, agar nantinya menjadikan sebuah laporan
penelitian yang memiliki sumber- 101 sumber data yang akurat sehingga menjadi
sumber literatur yang berguna bagi penelitian-penelitian berikutnya.

2.3 Sistem Kerja, Tata Cara Kerja Dan Prosedur Kerja

2.3.1 Struktur tata kelola OJK terdiri dari :

 Organ utama tata kelola adalah Dewan Komisioner; yang bersifat kolektif kolegial
 Organ pendukung tata kelola adalah Sekretariat, Dewan Audit, Komite Etik dan komite
lainnya;
 Infrastruktur tata kelola terdiri dari pedoman (code), piagam (charter), peraturan,
prosedur (SOP) dan sistem informasi sebagai acuan di dalam menjalankan fungsi dan tugas,
serta menerbitkan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemangku
kepentingan.

 Prosedur Kerja OJK


Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.
 Sistem Kerja OJK
menjalankan tugas pengawasan bank, OJK melaksanakan sistem pengawasan dengan
menggunakan dua pendekatan, yaitu pengawasan berdasarkan kepatuhan

20
dan pengawasan berdasarkan risiko, membentuk sistem informasi perbankan dalam membantu
tugas pengawasan bank, melaksanakan investigasi perbankan

2.3.2 Sistem Adat Desa Penglipuran

Di desa Penglipuran terdapat dua sistem dalam pemerintahan yaitu menurut sistem pemerintah atau
sistem formal yaitu terdiri dari RT dan RW, dan sistem yang otonom atau Desa adat. Kedudukan desa adat
maupun desa formal berdiri sendiri-sendiri dan setara.

21
BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL

Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim dilaksanakan selama 5 hari
pada tanggal 2 s/d 6 juli 2023. Sebanyak 6 bus dengan total peserta 256 mahasiswa. KKL
dilaksanakan di Pulau Dewata Bali tepatnya pada Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan
Nusa Tenggara dan Desa Adat Penglipuran. Untuk rincian waktu dan tempat kunjangan dapat dilihat
sebagai berikut:

TEMPAT WAKTU
Kantor Otoritas jasa keuangan regional 8 Hari : Senin , 3 Juli 2023
Bali dan nusa tenggara. Pukul : 13.30 – 16.30 WITA
Desa Adat Penglipuran. Hari : Rabu, 5 Juli 2023
Pukul : 10.00 – 12.00 WITA

3.2 Kegiatan KKL (Metriks Kegiatan KKL)

Kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan


Tanggal Hari : Senin, 2 Juli 2023
Pelaksanaan Pukul : 07.00 WIB
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Angkatan 2021
Universitas Wahid Hasyim.
Tujuan Untuk memberikan pengarahan tentang perjalanan KKL sejak
awal sampai akhir dari suatu kegiatan berlangsung. Serta
menjelaskan hal-hal penting yang harus diselesaikan oleh peserta
KKL.
Capaian atau Mahasiswa memperoleh bekal wawasan mengenai tempat tujuan
Hasil KKL. Dimana bekal tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa
nantinya saat pelaksanaan KKL. Pembekalan ini disampaikan
oleh Biro CV. MADANI TOUR ORGANIZER.
Kendala Terkendala pada waktu yang sedikit molor dari jadwal.
atau Hambatan

22
Kegiatan Kunjungan KKL Pada Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8
Bali dan Nusa Tenggara
Tanggal Hari : Senin, 3 November 2023
Pelaksanaan Pukul : 13.30 – 16.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Wahid
Hasyim Semarang.
Tujuan Agar mahasiswa dapat memahami berbagai pendekatan dalam
upaya mengetahui dan menganalisis gejala-gejala yang timbul
dalam Kantor otoritas jasa keuangan rwgional 8 Bali dan nusa
tenggara.
Capaian atau Mahasiswa dapat mengunjungi dan Diterangkan materi terkait
Hasil OJK tersebut sama pegawai kantor otoritas jasa keuangan
regional 8 bali dan nusa tenggara secara langsung.

Kegiatan Mengunjungi Pantai Kuta

Tanggal Hari : Senin,3 Juli 2023


Pelaksanaan Pukul : 16.30 – 18.00 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2021 Universitas
Wahid Hasyim.
Tujuan Untuk refreshing menikmati keindahan sunset di Pantai Kuta. Dan
dapat mengabadikan kebersamaan dengan temannya melalui
handphone ataupun kamera sebagai kenang-kenangan.
Capaian atau Pantai Kuta merupakan sebuah pantai yang dijadikan sebagai tempat
Hasil tujuan wisata yang terletak di kecamatan Kuta, Kota Denpasar, Bali,
Indonesia. Awalnya kuta adalah sebuah pelabuhan dagang yang
memperdagangkan produk-produk lokal kepada pembeli dari luar Bali.
Seseorang bernama Hugh Mahbelt menerbitkan sebuah buku berjudul
“Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk
menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk
mengantisipasi ledakan wistawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu
kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas
wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

23
Kegiatan Mengunjungi Water Blow

Tanggal Hari : Selasa, 4 Juli 2023


Pelaksanaan Pukul : 08.00 – 09.00 WITA

Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2021


Universitas Wahid Hasyim.

Tujuan Untuk refreshing menikmati keindahan Water Blow. Dan


dapat mengabadikan kebersamaan dengan temannya melalui
handphone ataupun kamera sebagai kenang-kenangan.

Capaian atau Seperti namanya, Water Blow adalah fenomena alam di mana
Hasil terjadi deburan ombak yang sangat besar sampai
membumbung tinggi di udara. Bertemunya ombak yang besar
di antara jajaran batu karang membuat sebuah latar belakang
yang tidak biasa dan sangat instagrammable. Keindahan Water
Kegiatan Mengunjungi
Blow Pujatidak
ini memang Mandala
ada duanya.

Tanggal Hari : Selasa, 4 Juli 2023


Pelaksanaan Pukul : 08.00 – 09.00 WITA

Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2021


Universitas Wahid Hasyim.

Tujuan Sejatinya, Puja Mandala menjadi tempat beribadah bagi kaum


beragama. Namun, lokasinya yang berada di kawasan
pariwisata menjadikan tempat ini sebuah objek wisata budaya
spiritual secara lokal dan internasional. Selain menjadi
alternatif berwisata, Puja Mandala juga kerap dijadikan
sebagai lokasi untuk penelitian
Kegiatan
Capaian atau Mengunjungi Pantai membuktikan
Puja Mandala, Pandawa indahnya toleransi dari pulau
Hasil Bali untuk Indonesia yang memiliki arti “tempat
Tanggal Hariberibadah”.
: Selasa, 4 Juli
Di 2023
dalamnya terdapat Mesjid Agung Ibnu
Pelaksanaan Pukul : 14.30- 15.00 WITA
Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara
Sasaran Peserta
Buddha KKL Fakultas
Guna, Gereja Ekonomi angkatan
Kristen Protestan 2021(GKPB)
di Bali Universitas
Bukit
Wahid Hasyim
Doa, dan Pura Jagat Natha. Tempat-tempat peribadatan ini
Tujuan Untuk refreshing
saling menikmati
berdampingan keindahan
secara kokoh didi Pantai
dalam satuPandawa.
lokasi. Dan
dapat mengabadikan kebersamaan dengan temannya melalui
handphone ataupun kamera sebagai kenang-kenangan.
Capaian atau Pantai Pandawa merupakan pantai yang memiliki sejuta pesona
Hasil yang belum terpapar dan masih diperas oleh tebing batu kapur di
desa kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, terletak
sekitar 3km dari kawasan wista Nusa Dua dan Pura Uluwatu.
Awalnya pantai pandawa dikenal pantai rahasia, karena terletak
24
dibalik deretan bukit berbatu yang hanya ditumbuhi semak-
semak. Namun kini akses jalan sengaja dibuat dengan memecah
bukit kapur yang menjulang tinggi menciptakan pemandangan di
sekitar pantai menjadi sangat eksotis.
Kegiatan Mengunjungi Joger

Tanggal Hari :Rabu, 5 Juli 2023


Pelaksanaan Pukul : 08.00 - 09.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2021 Universitas
Wahid Hasyim.
Tujuan Untuk membeli oleh-oleh buat keluarga, saudara, maupun teman
yang satu-satunya ada di Bali tidak ada ditempat lain.
Capaian atau Joger adalah oleh-oleh khas Pulau Dewata Bali yang identik
Hasil dengan rangkaian kata-kata yang unik. Nama joger diambil dari
singkatan nama pemilik yaitu Joseph Theodorus Wulianadi
dengan nama sahabatnya Gerhard Seeger. Kepopuleran baju
JOGER membuat sebagian besar orang tertarik untuk mereguk
keuntungan, yaitu dengan memasarkan produknya secara daring
Kegiatan maupun luringPertunjukan
Mengunjungi di luar Bali. Hal
Tari ini bertentangan dengan prinsip
Kecak
Joger, yakni hanya dapat dibeli di toko resmi Joger. Dengan
prinsip yang 4sampai detik ini dijunjung tinggi maka secara tidak
Tanggal Hari :Selasa, Juli 2023
langsung telah18.30
mendorong
Pelaksanaan Pukul : 17.30– WITA orang untuk mengunjungi pulau
Dewata. Secara otomatis keuntungan tidak hanya milik Joseph,
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2021 Universitas
tetapi juga penjual barang dagangan lainnya.
Wahid Hasyim
Kegiatan Mengunjungi Desa Adat penglipuran
Tujuan Untuk memberikan gambaran tentang perkembangan kebudayaan
tari di Indonesia dan peranan kebudayaan dalam menunjang
Tanggal Hari :Rabu, 5 Juli
pembangunan 2023 Selain memberikan wawasan tentang
bangsa,.
Pelaksanaan Pukul :dan
sejarah 09.30 - 12.30 WITA
kebudayaan, Tari Kecak ini merupakan hiburan yang
Kegiatan Mengunjungi Pusat Oleh Oleh Krisna Bali
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi
sangat menarik dalam dunia kebudayaan. angkatan 2021 Universitas
Capaian atau Wahid
Kecak Hasyim.
adalah pertunjukan drama-tari khas Bali. Pentas seni ini
Tujuan
Hasil Desa
utamanya Penglipuran di bali saat iniRamayana
semakin populer sebagai
Tanggal Hari : Senin,3 menceritakan
Juli 2023 mengenai dan dimainkan
alternatif
utamanya tujuan wisata konvensional.
oleh laki-laki. Banyak wisatawanbanyak
Tarian ini mempertontonkan lokal
Pelaksanaan
Pukul
dan : 16.30 – 18.00 WITA
mancanegara datang kesinilaki-laki
untuk melihat dan menikmati
(puluhan atau lebih) penari yang duduk berbaris
suasana
melingkar desa yang masih asri, baik dari kalangan biasa, ilmuwan
Sasaran Peserta KKL dan denganEkonomi
Fakultas irama tertentu menyerukan
dan Bisnis "cak"
angkatan dan
2021
maupun
mengangkat mahasiswa
kedua yang tertarik untuk melakukan penelitian di
lengan.
Universitas Wahid Hasyim.
Desa ini.
Tujuan Untuk
Awalmembeli oleh-oleh
mula keberadaan Desakhas Bali buat
Penglipuran keluarga,
sudah saudara,
ada sejak dahulu,
maupun
kononteman
pada zaman Kerajaan Bangli. Para leluhur penduduk desa
ini datang dari Desa Bayung Gede dan menetap sampai sekarang,
Capaian Pusat Oleh-Oleh Krisna Bali merupakan toko oleh-oleh terbesar di
sementara nama “Penglipuran” sendiri berasal dari kata Pengeling
atau Hasil Pulau Bali. Jika Kamu berlibur ke Bali, tidak afdol rasanya jika tak
Pura yang mempunyai makna tempat suci untuk mengenang para
mampir ke Krisna. Ada berbagai macam yang dijual di Toko
leluhur.
Krisna. Mulai barang fashion, souvenir, makanan hingga karya
Capaian atau Yang pertama adalah Penglipuran berarti “pengeling pura”
seni. Berbelanja di Krisna, 25 Kamu tak perlu tawar menawar serta
Hasil dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat
kualitas barang yang lebih baik dan banyak pilihan. Tempatnya
leluhur. Presepsi yang kedua mengatakan bahwa penglipuran
nyaman dan bersih sehingga Kamu akan merasa tenang saat
berasal dari kata “pelipur” yang berarti hibur dan “lipur” yang
berbelanja.
berarti ketidak bahagiaan.
Kegiatan Mengunjungi Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia

Tanggal Hari : Selasa ,4 Juli 2023


26
Pelaksanaan Puk18.30 – 19.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2021
Universitas Wahid Hasyim
Tujuan Untuk membeli oleh-oleh khas Bali buat keluarga, saudara,
maupun teman.
Capaian atau Karang Kurnia merupakan tempat ousat oleh-oleh dipulau Bali.
Hasil Yang didirikan oleh I Gede Wireyasa. Berawal dari studi
bandingnya ditoko oleh-oleh, dia mencoba untuk mendirikan
bisnis sendiri.

BAB IV

PEMBAHASAN

27
4.1 Materi dan Pembahasan

4.1.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara

Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan
fungsi pengaturan dan pengawasan sektor jasa industri keuangan serta perlindungan konsumennya di
Indonesia sesuai dengan Undang Undang No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Dalam
rangka mewujudkan visi dan misi OJK sebagai sebuah lembaga negara, seluruh pegawai di
lingkungannya dituntut untuk selalu melaksanakan tugas dengan senantiasa menjaga integritasnya.
Bertempat di kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Jln. WR Supratman No. 1 Denpasar,
Rabu 5 Januari 2022, seluruh insan OJK Bali baik organik maupun non organik menandatangani
Pakta Integritas OJK yang selalu dilakukan oleh OJK setiap awal tahun sebagai bentuk komitmen
dalam menjaga integritas lembaga. Dalam sambutannya, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa
Tenggara Giri Tribroto mengatakan bahwa seluruh insan OJK wajib menjaga integritas dan
profesionalitas dalam bekerja agar kepercayaan masyarakat terhadap OJK dapat terus terjaga serta
mampu memberikan kinerja terbaik untuk lembaga. Integritas tidak hanya dijaga di lingkungan kerja
namun juga di masyarakat.Poin dalam Pakta Integritas pegawai OJK adalah sebagai berikut:

1. Mematuhi aturan hukum dan peraturan perundang-undangan


2. Bekerja secara sungguh-sungguh dan berpegang kepada nilai-nilai strategis Otoritas Jasa
Keuangan, yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Inklusif, dan Visioner
3. Bertindak objektif, adil, transparan dan konsisten sesuai dengan kode etik dan kebijakan
organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitme.
4. Tidak menerima dan/atau memberi gratifikasi dari dan/atau kepada pemangku kepentingan
dan/atau pihak lain yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau
tugas
5. Menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme
Penandatangan dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan dimana sebagian besar
insan OJK melaksanakannya di rumah masing-masing dan disiarkan melalui aplikasi video
meeting. Dengan penandatangan pakta integritas ini, seluruh insan OJK di Bali siap untuk
memberikan kinerja terbaik serta berkolaborasi dengan seluruh stakeholders di daerah dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai strategis Otoritas Jasa Keuangan.

4.2.2 Desa Adat penglipuran

Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Desa
ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali karena masyarakatnya
melestarikan budaya tradisional Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari. Arsitektur bangunan dan
pengolahan lahan masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali mengenai
keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan lingkungannya. Mereka berhasil
membangun pariwisata yang menguntungkan seluruh masyarakatnya tanpa menghilangkan budaya
dan tradisi mereka. Pada tahun 1995, desa Penglipuran juga mendapatkan penghargaan Kalpataru dari
pemerintah Indonesia atas usahanya melindungi hutan bambu di ekosistem lokal mereka.

28
4.2 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Potensi dan Ancaman

4.2.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara

 Kekuatan OJK
1. Peraturan yang kuat: OJK memiliki kewenangan untuk mengeluarkan peraturan
dan kebijakan yang mengatur sektor jasa keuangan. Hal ini memungkinkan OJK
untuk meningkatkan transparansi, keadilan, dan kestabilan di sektor tersebut.
2. Kewenangan pengawasan: OJK memiliki kewenangan untuk melakukan
pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia. Ini membantu OJK
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan melindungi kepentingan nasabah.
3. Kolaborasi dengan lembaga terkait: OJK bekerja sama dengan lembaga pemerintah
dan instansi terkait lainnya, seperti Bank Indonesia, dalam upaya menjaga stabilitas
dan keberlanjutan sektor jasa keuangan.

 Kelemahan OJK
 Rendahnya kapasitas pengawasan: Meskipun OJK telah mengalami perkembangan
pesat, masih terdapat keterbatasan dalam kapasitas pengawasan terhadap
sektor jasa keuangan yang terus berkembang dan kompleks.
 Ancaman korupsi: Seperti halnya lembaga pemerintah lainnya, OJK juga rentan
terhadap korupsi dan praktik-praktik yang tidak etis. Hal ini dapat merusak
kredibilitas dan efektivitas OJK dalam menjalankan tugasnya.
 Potensi OJK
 Pertumbuhan sektor jasa keuangan: Dengan potensi pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang kuat, sektor jasa keuangan juga memiliki prospek yang cerah.
OJK dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan peran dan
kontribusinya dalam pengawasan sektor jasa keuangan.
 Inovasi teknologi keuangan (fintech): OJK memiliki peluang untuk
memanfaatkan perkembangan teknologi keuangan yang pesat, seperti fintech,
untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat dan meningkatkan
efisiensi sektor jasa keuangan.

 Ancaman OJK

 Ketidakstabilan ekonomi global: OJK dapat terpengaruh oleh perubahan dan ketidak
stabilan dalam ekonomi global. Krisis keuangan global atau krisis ekonomi di negara-
negara penting dapat berdampak negatif pada stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia.
 Perubahan regulasi: Perubahan kebijakan pemerintah atau regulasi yang tidak
terkoordinasi dengan baik dapat memberikan tantangan bagi OJK dalam
menjalankan tugas pengawasannya. OJK harus mampu beradaptasi dengan cepat

29
terhadap perubahan tersebut untuk tetap efektif.

4.2.2 Desa Adat Penglipuran

 Kekuatan
1. Warisan Budaya yang Kaya: Desa Adat Panglipuran memiliki warisan budaya
yang kaya, termasuk tradisi adat, sistem sosial, dan kehidupan masyarakat yang
terjaga dengan baik. Hal ini membuat desa ini menarik bagi wisatawan yang
tertarik untuk belajar tentang budaya Bali yang otentik.
2. Kelestarian Alam: Desa ini dikelilingi oleh keindahan alam dengan pemandangan
sawah, pegunungan, dan udara segar. Kelestarian alam yang terjaga menjadi daya
tarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman alam yang tenang dan
menenangkan.
3. Keterlibatan Masyarakat: Masyarakat di Desa Adat Panglipuran sangat terlibat
dalam menjaga dan mempertahankan tradisi adat mereka. Mereka aktif dalam
organisasi desa dan komunitas lokal, serta berperan dalam mempromosikan budaya
mereka kepada wisatawan.

 Kelemahan
1. Pengaruh Modernisasi: Seperti banyak desa adat di seluruh dunia, Desa Adat
Panglipuran juga menghadapi tantangan modernisasi. Pengaruh budaya global dan
gaya hidup modern dapat mengancam tradisi dan kehidupan adat masyarakat desa.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Desa Adat Panglipuran merupakan komunitas yang
relatif kecil dengan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan ini dapat membatasi
kemampuan mereka untuk menjaga dan memperbaiki infrastruktur serta
mempromosikan pariwisata secara efektif.

 Potensi
1. Pariwisata Budaya: Desa Adat Panglipuran memiliki potensi untuk
mengembangkan pariwisata budaya yang berkelanjutan. Wisatawan yang tertarik
pada budaya lokal dan tradisi adat dapat menjadi sumber pendapatan tambahan
bagi masyarakat desa, serta membantu mempromosikan dan melestarikan warisan
budaya mereka.
2. Pendidikan dan Penelitian: Desa Adat Panglipuran juga memiliki potensi untuk
menjadi pusat pendidikan dan penelitian tentang budaya Bali. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan dan penelitian dapat membantu dalam dokumentasi, studi, dan
pelestarian tradisi adat desa.

 Ancaman
1. Kehilangan Identitas Budaya: Perubahan sosial dan pengaruh modernisasi dapat

30
mengancam identitas budaya Desa Adat Panglipuran. Jika tradisi adat terabaikan
atau tidak dipertahankan, desa ini mungkin kehilangan keunikan dan daya tarik
budayanya.
2. Perubahan Lingkungan: Ancaman perubahan iklim dan perusakan lingkungan
dapat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat desa. Misalnya, perubahan
pola hujan dapat mengganggu pertanian atau kerusakan lingkungan dapat merusak
keindahan alam sekitarnya.

BAB V
31
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

KKL dilaksanakan di instansi pemerintah ataupun swasta yang diharapkan dapat


menjadi sarana untuk memperoleh kemampuan dasar knowledge, skill, attitude yang lebih
komprehensif. Sehingga dapat terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas, terampil,
profesional, dan berwawasan luas. KKL Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wahid
Hasyim melaksanakan KKL di Bali. Selain sebagai destinasi wisata, Bali juga dapat
dijadikan tempat observasi yang sangat kompleks bagi mahasiswa yang melaksanakan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Mahasiswa dapat melaksanakan observasi tentang berbagai
fenomena di Bali yang menjadi obyek KKL. Dengan mengunjungi beberapa tempat di Pulau
Dewata Bali yang bersentuhan langsung dengan ilmu ekonomi, mahasiswa dapat lebih
mengenal dan memahami berbagai persoalan dan tantangan di dunia kerja. Terdapat 2
tempat yang menjadi tujuan kunjungan KKL yaitu Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional
8 Bali dan Nusa Tenggara dan Desa Adat Penglipuran.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan
yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya
saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum dan tugas utama OJK yaitu
melakukan pengawasan pada sektor terkait. Lembaga ini mengawasi semua kegiatan di
sektor keuangan. Pasal 28 huruf a UU OJK menyatakan bahwa untuk perlindungan
konsumen dan masyarakat, OJK berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian
konsumen dan masyarakat, salah satunya memberikan informasi dan edukasi kepada
masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya.
Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia.
Desa ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali karena masyarakatnya
melestarikan budaya tradisional Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari. Arsitektur
bangunan dan pengolahan lahan masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi
masyarakat Bali mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan
lingkungannya.
5.2 Saran
Mengenai kegiatan Kuliah Kerja Lapangan agar kedepannya lebih baik adapun
beberapa saran :
1. Saat kunjungan di OJK sebaiknya para mahasiswa diberikan penjelasan terlebih
mengenai Ruang Ruang Yang Ada di Kntor OJK Bali.
2. Waktu yang terbatas sehingga tidak ada kegiatan wawancara saat berada di OJK.
3. Waktu yang terbatas ditiap obyek wisata yang dikunjungi sehingga para mahasiswa
merasa kurang puas.

32
DAFTAR PUSTAKA
https://www.viva.co.id/blog/wisata/371931-pusat-oleh-oleh-di-bali
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210527111422-83-
647332/sejarah-berdirinya-ojk-fungsi-tugas-dan-wewenangnya
https://regional.kompas.com/read/2022/05/23/193501378/desa- penglipuran-di-
bali-asal-usul-dan-desa-wisata?page=all
https://www.jogerjelek.com/sejarah-singkat-tentang-nama-joger/

https://www.detik.com/bali/wisata/d-6591967/krisna-oleh-oleh-bali- sejarah-7-lokasi-outlet-
hingga-jam- operasional#:~:text=Dikutip%20dari%20krisnabali.co.id,usaha%20konvek sinya
%2C%20yakni%20Cok%20Konveksi.
https://jimmyadriyatno.wordpress.com/2010/05/05/pusat-oleh-oleh- karang-kurnia-
bali/

33
LAMPIRAN
A. Jurnal Kegiatan Harian
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 dan Nusa Tenggara, Desa Adat Penglipuran.
Nama : Faisal Hidayat Tauhid
NIM : 21101021059
Prodi : Akuntansi
Dosen Pembimbing KKL : HM, Ali Maksum SE.,ME

34
No Kegiatan Deskripsi Tanggal
Pelaksanaanya
1 Pembekala Mahasiswa mendapatkan Sabtu,
n KKL pengarahan tentang perjalanan 24/06/202
KKL sejak awal sampai akhir 3
dari kegiatan ini. Serta
menjelaskan hal-hal penting
yang
harus diselesaikan oleh
peserta KKL.
2 Pemberangkata Peserta KKL langsung masuk Minggu,
n menuju ke ke dalam bus masing-masing 02/07/202
Pulau Dewata di titik kumpul 3
berbagai agama dengan secara
Bali pemberangkatan untuk
langsung
melakukan perjalanan menuju
10 Menyaksika Peserta KKL dapat Selasa,
ke Pulau Dewata Bali.
n tari kecak menyaksikan tari kecak di 04/07/202
3 Penyeberanga Setelah tiba di Pelabuhan Minggu,
Garuda Wisnu 3
n ke Ketapang, peserta KKL 02/07/202
Kencana
Pelabuhan Penyeberangan ke 3
11 Membeli oleh- Peserta KKL dapat Selasa
Gilimanuk Pelabuhan
oleh di berbelanja khas Bali di 04/07/202
Bali Gilimanuk Bali.
Karang Karang Kurnia. 3
4 Kunjungan di Kunjungan di kantor otoritas Senin,
Kurnia
kantor otoritas jasa keuangan regional 8 bali 03/07/202
12 Check out dari Peserta KKL melakukan check Rabu
jasa keuangan dan nusa tenggara 3
Hotel G Sign out dari Hotel G sign 05/07/2023
Regional 8
13 Membeli oleh Peserta KKL dapat berbelanja Rabu
Bali dan Nusa
oleh di joger Khas Bali di Joger 05/07/2023
Tenggara
14 Kunjungan Peserta KKL Rabu,
5 Menikmati Peserta KKL dapat Senin,
di Desa melakukan kunjungan 05/07/202
Sunset di menikmati Sunset di Pantai 03/07/202
Adat di desa adat 3
Pantai Kuta Kuta untuk menghilangkan 3
Penglipuran penglipuran.
penat setelah
15 Menyeberan Peserta KKL melakukan Rabu,
melakukan kunjungan.
g menuju ke penyeberangan dari 05/07/202
6 Membeli oleh Peserta KKL dapat membeli Senin,
Pelabuhan Pelabuhan Gilimanuk menuju 3
oleh di Krisna oleh 03/07/2023
Ketapang ke Pelabuhan
– oleh khas bali di krisna
Ketapang.
7 Check in di Peserta KKL check in di Senin,
16 Perjalana Peserta KKL melakukan Kamis,
Hotel G Hotel G Sign untuk 03/07/202
n pulang perjalanan pulang menuju ke 06/07/202
Sign beristirahat dan 3
ke Semarang, dan diharapkan 3
makan malam.
Semaran tiba di tempat penjemputan
8 Di Water Blow Peserta KKL dapat menikmati Selasa,
g pertama
water blow untuk 04/07/202
dengan selamat.
menghilangkan penat setelah 3
melakukan
kunjungan35
9 Ke Puja Peserta KKL melakukan Selasa,
Mandala pengamatan tempat ibadah 04/07/2023
B. Transkip wawancara

Pertanyaan Di OJK

a. Sebutkan 3 contoh perusahaan


b. Apakah Pinjol yang mempunyai PT sendiri/ grub sendiri diawasi Ojk? Dan Mengapa
yang sudah terdaftar bunganya ada yang masih tinggi?
c. Apakah Bungan sea Bank Aman?
d. Apakah Output dari pengawasan OJK?
e. Bagaimana perkembangan bank syariah dipulau Bali, karena kan mayoritas
masyarakat di bali non muslim
f. Apa kepanjangan BPRS?
g. Tidak diawasi karena tidak mendaftar dan cara agar tahu belim terdaftar atau
enggaknya bisa di cek / menghubungi nomor telepon 081157157157
h. Sea bank bukan scam dan aman digunkan karena sudah terdaftar dan telah di awsi
oleh OJK dengan nomor KEP-12/PB.1/2021 sejak 10 februari 2021
i. PT BCA sekurita, PT Indosurya Bersinar Sekruitas PT Banana
j. Bank pembiayaan rakyat

Pertanyaan Di Desa Adat Penglipuran

 Bagaimana jika salah satu masyarakat Desa adt penglipuran yang sudah bersuami istri
tetapi salah satu sudah meninggal apa boleh menikah lagi ?
 Bagaimana pengelolaan keuangan pada desa Adat Penglipuran ?
 Pengelolaan keuangan pada Desa Adat Penglipuran 100% di kasih ke PEMDA semua
kemudian 40% di ambil PEMDA, 60% nya di berikan kepada Desa adat Penglipuran
Untuk di kelola.

36
C. Foto Foto Kegiatan

37
38
39

Anda mungkin juga menyukai