25.+revisi+SKRIPSI DIANA PUSPITA LENGKAP 07220400021
25.+revisi+SKRIPSI DIANA PUSPITA LENGKAP 07220400021
25.+revisi+SKRIPSI DIANA PUSPITA LENGKAP 07220400021
Article History: Abstract: Masa nifas (puerperium) dimulai saat plasenta lahir dan
Received: 29-10-2023 berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
Revised: 05-11-2023 hamil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas
Accepted: 15-11-2023 kompres kol dengan pembengkakan payudara pada ibiu nifas di pmb
a kabupaten bogor tahun 2023. Desain penelitian menggunakan quisy
Keywords: eksperimen Sampel sebanyak 30 responden menggunakan teknik total
Daun Kol, Ibu Nifas sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan
Dan Pembengkakan penelitian langsung. Analisis data menggunakan univariat dan
Payudara bivariat. Hasil penelitian menunjukkan skala pembengkakan sebelum
diberikan kompres daun kol skala pembengkakan tertinggi adalah 6
dan pembengkakan terendah adalah 3 dan setelah diberikan kompres
daun kol skala pembengkakan tertinggi adalah 4 dan skala
pembengkakan terendah adalah 1. Terdapat pengaruh antara
kompres daun kol dengan pembengkakan payudara pada ibu nifas
(p= 0,000). Diharapkan ibu nifas lebih memperhatikan teknik
menyusuinya dan cara perawatan payudara selama masa menyusui
untuk mencegah terjadinya pembengkakan payudara selama masa
nifas dan menyusui Ibu dapat termotivasi lebih dalam mencari
informasi dari tenaga kesehatan, internet maupun keluarga dan orang
terdekat mengenai cara menyusui yang tepat..
© 2023 SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah
PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) dimulai saat plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-
kiara 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3
bulan.(Andriyani & Aska, 2021).
Menyusui merupakan peristiwa alamiah bagi seorang perempuan yang bermanfaat
untuk ibu dan bayi. Masalah yang sering timbul pada masa pasca persalinan dini ( masa
nifas atau laktasi ) adalah pembengkakkan payudara (breast engorgement).(Alhidayah et
al., 2022)
| 4775
Diana Puspita et al
Menurut World Health Organization (WHO) pemberian ASI yang optimal sangat penting
bagi kesehatan dan kesejahteraan wanita dan anak-anak. Peningkatan pemberian ASI
secara global dapat mencegah 2.000 kematian ibu, 823.000 kematian bayi dan kerugian
ekonomi sebesar US $302 miliar per tahun. WHO merekomendasikan permulaan
menyusui dini dalam satu jam pertama kelahiran, hanya memberikan ASI kepada bayi
selama enam bulan pertama (ASI eksklusif) dan melanjutkan menyusui hingga 24 bulan
atau lebih, dengan pengenalan pada 6 bulan pertama kehidupan dengan memberikan
suplemen yang cukup gizi dan sehat (makan padat). Secara global, hanya 38% bayi berusia
antara 0 sampai dengan 6 bulan yang disusui secara eksklusif.(Kudus, 2022).
Data World Health Organization (WHO) (2017) menunjukkan 10% kelahiran
hidup mengalami penyukit, dari tingkat ringan sampai berat. Salah satu penyulit pada ibu
yaitu infeksi nifas yang diakibatkan oleh tida sterilnya proses pada persalinandan di
Negara Amerika Serikat tahun 2014 yaitu 8242 (87,05%) dari 12.765 ibu nifas, pada tahun
2015 ibu yang mengalami bendungan ASI sejumlah 7198 (66,87%) dari 10.764 ibu nifas
dan tahun 2016 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 ( 66,34%)
dari 9.862ibu nifas. Presentasi data Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN)
tahun 2014 menyimpulkan cakupan kasus bendungan ASI pada ibu nifas dari negara yang
pertama Indonesian, kedua Thailand, ketiga Malaysia, Singapura, keempat Filifina,
kelima Brunai Darussalam, keenam Vietnam, ketujuh Laos, kedelapan Myanmar, dan
kesembilan kamboja, tercatat 107.654 ibu nifas, tahun 2015 ibu nifas yang mengalami
bendungan ASI sebanyak 95.698 (66,87%, dan tahun 2016 ibu yang mengalami
bendungan ASI sebanyak 76.543 (71,10%) dengan angka tertinggi terjadi di Indonesia
(37,12%). (Menyusui et al., 2022).
Memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan seorang anak
merupakan bagian dari pelaksaan standar emas pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
yang direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF.(Kemenkes RI, 2021).
Menurut badan penelitian dan pengembangan Kesehatan RI (2018) Mayoritas
bendungan ASI dialami oleh ibu bekerja yang menyusui sebanyak 16%.(Menyusui et al.,
2022) Di Indonesia berdasarkan laporan rutin Direktorat Gizi Masyarakat tahun 2021
rertanggal 04 februari 2022, diketahui bahwa dari 1.845.376 bayi usia < 6 bulan yang di
recall terdapat 1.287.130 bayi usia < 6 bulan yang mendapat asi eksklusif sebesar 69,7%.
Capaian ini sudah memenuhi target tahun 2021 ,yaitu sebesar 45%.(Kemenkes RI, 2021)
Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indinesia (SDKI) tahun 2017 menyubutkan
bhawa terdapat ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 35.985 atau (15,60%)
ibu nifas serta pada tahun 2012 ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 77.231
atau (37,12%) ibu nifas.(Menyusui et al., 2022)
Hasil Suvey Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) Propinsi Jawa Barat Tahun 2009
Kejadian Bendungan ASI pada ibu menyusui di Jawa Barat yaitu 1-3% (1-3 kejadian dari
ibu menyusui ) terjadi pedesaan.(Tasikmalaya 3et al., 2021)
Di propinsi pemberian asi eksklusif di jawa barat tahun 2021 berjuamlah sebesar
64,20%. Sedangkan cakupan pemberian asi eksklusif di kota/kabupaten bogor sebesar
42,52%.(Suparyanto dan Rosad (2015, 2020).
Pada umumnya setelah melahirkan payudara ibu membesar, terasa panas, keras,
dan tidak nyaman. Pembesaran tersebut karena peningkatan suplai darah kepayudara
bersamaan dengan terjadinya produksi air susu. Biasanya hal ini berlangsung selama
beberapa hari. Kondisi ini bersifat normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun,
terkadang pembesaran itu terasa menyakitkan sehingga ibu tidak leluasa mengenakan
air,protein,lemak, karbohidrat, serat, kalium, fosfor, besi dan daun kubis dapat di gunakan
untuk terapi pembekakan dan nyeri payudara. (Patiran et al., 2022)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertari untuk melakukan penelitian yang
berjudul ” Efektivitas Pengompresan Daun Kol Terhadap Pembengkakan Payudara Bagi
Ibu Nifas Di PMB A Kabupaten Bogor.
LANDASAN TEORI
Nifas
Pengertian puerperium
Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi, yang dipergunakan
untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12
minggu.(Taufan, 2014)
Manajemen Laktasi
Asi adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam-garam organis
yang di sekresi oleh kedua buah kelenjar payudra ibu, sebagi makanan utama ASI. Asi
eksklusif adalah bayi yang diberi asi saja pada 0-6 bulan tanpa pemberian apapun,
termasuk susu formula, air gula, madu, air putih atau tambahan makanan apapun
.(Suwardianto, 2020)
Pembengkakan payudara
Pembengkakan payudara atau bendungan Asi (engorgement of the best) terjadi
karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan
dengan sempurna karena kelainan pada puting susu, dan kurangnya informasi tentang
perawatan payudara. Salah satu masalah masyarakayat mengenai kejadian bendungan Asi
yang disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup
sering menyusu pada ibunya. Gangguan ini dapat terjadi lebih parah apabila ibu jarang
menyusukan bayinya, akibatnya bayi tidak mendapatkan Asi secara Eksklusif dan apabila
tidak segera ditangani maka akan menyebabkan Engorgement, hal ini terjadi karena
penyempitan duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan
sempurna atau karena kelainan pada puting susu sehingga terjadi pembengkakan pada
payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe mengakibatkan timbulnya rasa nyeri
disertai kenaikan suhu badan.(Herdini Widyaning pertiwi, 2018).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan dari bulan juni-july 2023 di PMB A caringin,kabupaten
Bogor. Jenis penelitian ini jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini menggunakan
quasi eksperimen yaitu rancangan penelitian yang dipergunakan untuk mencari hubungan
sebab akibat melalui adanya perlakuan dan menguji perubahan akibat perlakuan tersebut.
Berdasarkan desain penelitian diatas, diberikan soal pre test dan post test. Perbedaan yang
signifikan antara tes akhir dan tes awal yang terjadi menujukan pengaruh dari perlakukan
dari yang dilakukan.
Dari hasil penelitian pada tabel 4.1.1.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 30
responden yang diteliti, rata- rata skala pembengkakan adalah 4,27 dengan standar deviasi
0,9, skala pembengkakan terendah adalah 3 dan skala pembengkakan tertinggi adalah 6.
Tabel 4.1.1.2
Rata-Rata Skala Pembengkakan Sesudah Diberikan Kompres Daun Kubis
Dari hasil penelitian pada tabel 4.1.1.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 30
responden yang diteliti, rata- rata skala pembengkakan adalah 1,1 dengan standar deviasi
0,548 skala pembengkakan terendah adalah 1 dan skala pembengkakan tertinggi adalah 4.
4.1.2 BIVARIAT
Tabel 4.1.2.1
Normalitas Data
Skala N Statistic Sig
pembengkakan
Berdasarkan tabel 4.1.2.1 ditunjukkan bahwa pada kelompok pre test data
terdistribusi tidak normal dengan p value 0,000 <0,005 dan pada kelompok post test data
tidak terdistribusi normal dengan p value 0,000 < 0,05 , dikarenakan data pada kelompok
pre test dan post test tidak terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji non parametric
yaitu uji Wilcoxon.
Tabel 4.1.2.2
Efektivitas Pengompresan Daun Kol Terhadap Pembengkakan Payudara Bagi Ibu
Nifas
mulut bayi hanya masuk sampai pada puting payudara tidak sampai ke aerola sehingga
asi tidak terhisap oleh bayi dan ibu mengalami pembengkakan payudra.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan efektifitas pengompresan daun kol
terhadap pembengkakan payudara bagi ibu nifas di PMB A Kabupaten bogor tahun 2023
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata skala pembengakakan sebelum diberikan kompres daun kol adalah sebesar
4,27
2. Rata-rata skala pembengkakan payudara sesudah diberikan kompres daun kol adalah
sebesar 1,1
3. Pemberian kompres daun kol efektif menurunkan skala pembengkakan payudara pada
nifas dengan melihat nilai P-value sebesar 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh
pemberian kompres daun kol terhadap pembengkakan payudara pada ibu nifas.
SARAN
1. Bagi Ibu Nifas
Diharapkan bagi ibu nifas tekhnik menyusuinya lebih di perhatikan untuk mencegah
terjadi pembengkakan payudara di masa nifas atau pada saat menyusui bayinya.
2. Bagi PMB A
Diharapkan kepada tempat penelitian dan faskes jejaringnya terutama bidan agar
melakukan upaya promotif dan edukasi sehingga dapat memberikan dan
meningkatkan pengetahuan dan peran ibu-ibu post partum tentang perawatan
payudara, manajemen laktasi serta cara mengatasi dan mencegah pembengkakan
payudara pada ibu post partum.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapakan agar menjadikan hasil penelitian ini sebagai tambahan referensi dan
wacana dilingkungan pendidikan serta sebagai bahan kajian lebih lanjut, khususnya
untuk penelitian sejenisnya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dan agar
peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda atau
menambah variabel penelitian.
DAFTAR REFERENSI
[1] Alhidayah, Muzayyana, & Rika Handayani. (2022). Efektifitas Kompres Daun Kol
(Brassica Oleracea) Terhadap Pengurangan Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post
Partum di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019. Gema Wiralodra, 13(2), 516–527.
https://doi.org/10.31943/gemawiralodra.v13i2.267
[2] Andriyani, R., & Aska, A. (2021). Penatalaksanaan Bendungan Asi Pada Ibu
Menyusui Dengan Menggunakan Kompres Daun Kubis Di Bpm Ernita Pekanbaru
Tahun 2020. Prosiding Hang Tuah Pekanbaru, 1–8.
https://doi.org/10.25311/prosiding.vol1.iss1.52
[3] Apriani, A., Wijayanti, & Widyastutik, D. (2018). Efektivitas Penatalaksanaan
Kompres Daun Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata) Dan Breast Care Terhadap
Pembengkakan Payudara Bagi Ibu Nifas. Maternal, 2(4), 238–243.
[4] Apriyani, T., Rahma, M., Aryanti, & Lestari, I. (2021). Kompres Daun Kubis
peningkatan pengetahuan pemberian ASI eksklusif dan ASI perah pada ibu hamil.
5(5), 2862–2870.
[22] Septiani, R., & Sumiyati. (2022). Efektivitas Perawatan Payudara ( Breast Care )
Terhadap Pembengkakan Payudara ( Breast Engorgement ) Pada Ibu Menyusui. MJ
(Midwifery Journal), 2(2), 66–73.
[23] Studi DIII Kebidanan, P., Kesehatan, F., Hang Tuah Pekanbaru Jl Mustafa Sari, U.,
Kunci, K., Asi, B., & Kubis, D. (2022). PEMBERIAN KOMPRES DAUN KUBIS
DALAM MENGATASI BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS 1) Siti Zaleha, 2)
Yulrina Ardhiyanti. Yulrina Ardhiyanti. Publish, 1(2), 74–81.
[24] Sulistyoningtyas, S., & Khusnul Dwihestie, L. (2022). Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal
Ilmiah STIKES Kendal. Peran Mikronutrisi Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19,
12(Januari), 75–82.
[25] Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Profil Kesehatan Jawa Barat. Suparyanto Dan
Rosad (2015, 5(3), 248–253.
[26] Suwardianto, R. H. (2020). MANAJEMEN LAKTASI DAN TATALAKSANA
TERSEDAK PADA ANAK. Chakra Brahmanda lentera.
[27] Tasikmalaya, P. K., Bendungan, D., Di, A. S. I., Kerja, W., Sadiah, G. S., Rohmatin,
E., & Kurnia, H. (2021). Media Informasi Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya
Midwife Care in Ny . “ a ” 26 Years 4 Days Post Sc With a Breast Engorgement in
the Work Area of Tanjungjaya Primary Health Care , Tasikmalaya Regency. 17(2).
https://doi.org/10.37160/bmi.v17i1.565
[28] Taufan, D. N. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3). Nuha Medika.
[29] Tejawinata, prof dr R. S. (2011). HEALTH SECRET OF BROCCOLI. PT Elex
Media Komputindo.
[30] Trisna, cantika A. M. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK PERTAMA.
[31] Widyastuti, I., Afriyani, L. D., Lestari, A., Bukifan, A., Wahyu, M., Putri, S.,
Rahmadini, A. F., Rambu, C., & Hawa, L. (2021). Efektivitas Pijat Oketani
Terhadap Pencegahan dan Penanganan Bendungan ASI pada Ibu Postpartum
Review Jurnal. 242–248.
[32] Winnellia Fridina Sandy Rangkuti*, N. (2021). Jurnal Peduli Masyarakat. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) - Aphelion, 3(September), 207–212.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM