Tugas 3
Tugas 3
Tugas 3
Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan basis data
Indikator :
Menjelaskan tentang tipe file
Dalam pemrosesan basis data suatu perusahaan terdiri dari berbagai macam file. Berdasarkan
kegunaannya, jelaskan secara rinci kategorisasi tipe file perusahaan!
Jawaban
File dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan dalam beberapa tipe, tergantung dari
kegunaannya. Perhatikan berikut ini.
1. File induk (master file)
Dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting karena berisi beberapa record yang
sangat perlu dalam organisasi. File ini akan tetap terus ada selama hidup dari sistem. File
indup dapat dikategorikan lagi menjadi berikut.
a. File induk acuan (reference master file)
Yaitu file induk yang record-nya relatif statis, jarang berubah nilainya. Misalnya file
daftar gaji atau file daftar mata kuliah.
b. File induk dinamis (dyinamic master file)
Yaitu file induk yang nilai dari record-record-nya sering berubah atau sering
dimutakhirkan (updated) sebagai hasil dari suatu transaksi. Misalnya file induk data
barang yang setiap saat field unitnya harus dimutakhirkan apabila terjadi transaksi.
2. File transaksi (transaction file)
File transaksi disebut juga dengan nama input file. File ini digunakan untuk merekam data
hasil dari transaksi yang terjadi. Contoh dari file transaksi adalah file penjualan yang berisi
data hasil transaksi penjualan.
3. File laporan (report file)
File ini disebut juga dengan output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan
ditampilkan. Isi dari file ini biasanya diambilkan dari field di satu atau lebih masterfile
untuk mempersiapkan pembuatan laporan.
4. File sejarah (history file)
File sejarah disebut juga dengan nama file arsip (archival file) merupakan file yang berisi
data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
5. File pelindung (back up file)
File pelindung merupakan salinan dari file-file yang masih aktif dalam basis data pada
suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan apabila file basis
data yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.
#sumber referensi jawaban dari BMP Modul7 KB1 tentang Kosep Basis Data, Hal 7.8-7.9
Waktu : Isikan sesuai dengan indikator kisi-kisi soal Tugas
Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan pengendalian sistem informasi
Indikator :
Menjelaskan pengendalian keamanan data
Integritas dan keamanan data perusahaan merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang
tersimpan disimpanan luar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh orang yang tidak berhak.
Jelaskan secara terinci beberapa cara pengendalian keamanan data perusahaan!
Jawaban
Pertahanan dari sistem informasi sering disebut sebagai pengendalian dan keamanan sistem
informasi (Information system control and security) untuk menghindari fasilitas dan proses
pada komputer dari gangguan-gangguan yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan
menyebabkan beberapa perubahan, kerusakan atau pencurian sumber- sumber daya sistem
informasi secara tidak sah. Sistem informasi mempunyai dua kelompok pengendalian yang
perlu dikelola secara terus- menerus selama sistem tersebut dioperasikan, yaitu pengendalian
secara umum (general Controls) dan pengendalian aplikasi (application Controls).
B. Pengendalian Dokumentasi
Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang
menyediakan informasi tentang suatu objek. Dokumentasi dapat berisi tentang deskripsi-
deskripsi, penjelasan-penjelasam, bagan alur, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan
contoh-contoh objek dari sistem informasi. Dokumen ini penting untuk keperluan-
keperluan sebagai berikut ini.
1. Mempelajari cara mengoperasikan sistem.
2. Sebagai bahan pelatihan.
3. Dasar pengembangan sistem lebih lanjut.
4. Dasar apabila ingin memodifikasi atau memperbaiki sistem di kemudian hari.
5. Materi acuan bagi auditor.
Dokumen yang ada di departemen sistem informasi, diantaranya adalah
1. Dokumentasi Dokumen Dasar
Merupakan dokumentasi yang berisi kumpulan dokumen-dokumen dasar sebagi bukti
transaksi yang digunakan dalam sistem. Misalnya, faktur penjualan, order penjualan, order
pembelian, surat pengiriman barang, dan time card.
2. Dokumentasi Daftar Rekening (Chart of Account)
Merupakan dokumentasi yang menunjukkan informasi mengenai rekening- rekening
yang dipergunakan di dalam transaksi. Daftar rekening berisi daftar dari kode rekening,
nama rekening, kalsifikasinya (aktiva, utang, modal, pendapatan- pendapatan, dan biaya-
biaya), serta petunjuk dari masing-masing rekening bagaimana rekening tersebut
dipergunakan.
3. Dokumentasi Prosedur Manual
Merupakan dokumentasi yang menunjukkan arus dari dokumen-dokumen besar di
dalam perusahaan dan kepada siapa harus ditujukan.
4. Dokumentasi Prosedur
Dokumentasi prosedur dapat berisi prosedur-prosedur yang harus dilakukan pada suatu
keadaan tertentu, seperti prosedur pengetesan program, prosedur penggunaan file, prosedur
pembuatan back updan restore.
5. Dokumentasi Sistem
Dokumentasi sistem menunjukkan bentuk dari sistem informasi yang digambarkan
dalam bagan alur sistem (system flowcharf). Pada dokumentasi ini dapat terlihat dari input
yang digunakan, deskripsi output yang digunaka dam yang dihasilkan, deskripsi file-file
yang digunakan, dan berita kesalahan pengolahan pada tiap sistem pengolahan.
6. Dokumentasi Program
Dokumentasi program menggambarkan logika dari program dalan bentuk bagan alur
program (program flowchart), tabel keputusan (decision table) dan bentuk pengendalian
program.
7. Dokumentasi Operasi
Dokumentasi operasi berisi penjelasan bagaimana cara dan prosedur mengoperasikan
program.
8. Dokumentasi Data
Dokumentasi data berisi definsi dari item-item data di dalam database yang digunakan
oleh sistem informasi.
2. PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian-pengendalian aplikasi (application Controls} merupakan pengendalian-
pengendalian yang dipasang pada pengolahan aplikasinya, yaitu pengendalian-
pengendalian pada tahap masukan yang disebut dengan pengendalian-pengendalian
masukan (input Controls), pengendalian-pengendalian pengolahan (processing Controls)
dan pengendalian- pengendalian keluaran (output Controls).
1. Pengendalian-Pengendalian Masukan
Pengendalian masukan (input Controls) mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa
data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan
sebelum dilakukan proses pengolahannya. Pengendalian ini merupakan pengendalian
aplikasi yang penting karena input yang salah, output-nya juga akan salah. Sampah yang
masuk sampah pula yang keluar (GIGO atau singkatan dari Garbage In Garbage Out).
Pengendalian pada tahap ini berupa pengecekan yang telah terprogram yang disebut
dengan programmed check. Berikut ini pengendalian-pengendalian yang terdapat dalam
program ini:
1. Echo Check
Data yang diketikkan pada keyboard untuk dimasukkan ke Computer akan ditampilkan
(echo) pada layar terminal. Kesalahan ini tidak dapat dideteksi oleh Computer sehingga
harus diperiksa oleh operator dimana operator dapat membandingkan antara data yang
diketikkan dengan data yang seharusnya dimasukkan.
2. Existence Check
Kode yang dimasukkan dibandingkan dengan daftar kode-kode yang valid dan sudah
deprogram. Contoh penjualan tunai (Kode T) dan penjualan kredit (Kode K).
3. Matching Check
PengeCekan ini dilakukan dengan membandingkan kode yang dimasukkan dengan
field di file induk bersangkutan. Apabila kode barang yang dimasukkan dan diCoCokkan
dengan kode barang di file induk tidak ditemukan berarti kemungkinan kode barang
tersebut salah atau tidak ada.
4. Field Check
Field dari data yang dimasukkan diperiksa kebenarannya dengan menCoCokkan nilai
dari field data tersebut dengan tipe field-nya, apakah bertipe numeriC, alfabetik, ataukah
tanggal Contoh, tipe field numeric harus diisi dengan data numeric. Apabila diisi dengan
data bukan numeric berarti salah.
5. Sign Check
Field data yang bertipe numeric dapat diperiksa untuk menentukan apakah telah terisi
dengan nilai yang mempunyai tanda yang benar, positif ataukah negatif.
6. Relationship Check /Logical Check
Pengecekan ini berfungsi untuk memeriksa hubungan antara item-item data input yang
dimasukkan ke komputer apakah sudah sesuai dan masuk akal. Apabila tidak masuk akal
maka akan ditolah oleh komputer.
7. Limit Check /Reasonable Check
Nilai dari input data diperiksa apakah cukup beralasan atau tidak. Misalnya, tanggal
transaksi yang terjadi 30 Februari 1987 adalah tidak beralasan.
8. Range Check
Nilai yang dimasukkan juga dapat diseleksi supaya tidak keluar dari jangkauan nilai
yang sudah ditentukan. Misalnya, suatu organisasi memilki 5 departemen dengan kode A
sampai E. jika dimasukkan kode G berarti salah karena di luar range dari departemen yang
ada
9. Self-Checking Digit Check
Pengecekan untuk memeriksa kebenaran digit-digit data yang dimasukkan. Kesalahan
yang sering terjadi:
a. Kelebihan digit atau karakter, contoh 8598 ditulis 85598
b. Pemotongan digit atau karakter, contoh 85988210 ditulis 859210
c. Kesalahan penulisan digit atau karakter, contoh 8598 ditulis 8593
d. Peletakan posisi digit atau karakter yang salah, contoh 8598 ditulis 8958
e. Kesalahan acak digit atau karakter yang merupakan gabungan dari kesalahan-kesalahan
di atas, contoh 859882 ditulis 858920
Untuk mendekteksi kesalahan pada self-checking digit check, masing-masing posisi
digit diberi bobot nilai. Nilai masing-masing digit dikalikan dengan bobotnya dan
dijumlahkan kemudian hasilnya dibagi dengan nilai 11 (bilangan ideal untuk cara ini).
2. Pengendalian-Pengendalian Pengolahan
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mencegah kesalahan-keslahan yang terjadi
selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan ke dalam
komputer. Kesalahan-kesalaahan yang pada umumnya disebabkan dalam program:
1. Overflow
Overflow terjadi jika proses pengolahan mengandung perhitungan-perhitungan yang
hasilnya terlalu besar atau terlalu kecil sehingga tidak muat untuk disimpan di memori
komputer.
2. Kesalahan Logika Program
Kesalahan ini sering terjadi apalagi bila program tidak diuji dengan teliti. Kesalahan
ini merupakan kesalahan yang berbahaya dan sulit dilacak karena kesalahan logika tidak
dapat ditunjukkan oleh computer dan tetap akan didapatkan hasilnya, tetapi dengan hasil
yang salah.
3. Logika Program yang Tidak Lengkap
Walaupun mungkin dalam program tidak ada kesalahan-kesalahan dari logika dan
semua kondisi logika telah benar, tetapi mungkin juga ada beberapa kondisi logika yang
terlewat.
4. Penanganan Pembulatan yang Salah
Permasalahan pembulatan terjadi bila tingkat ketepatan yang diinginkan dari
perhitungan aritmatika lebih kecil dari tingkat ketepatan yang terjadi.
5. Kesalahan Akibat Kehilangan atau Kerusakan Record
Walaupun kelengkapan dan kebenaran dari isi file transaksi ini telah divalidasi di tahap
input, tetapi pada waktu proses update dapat juga terjadi beberapa record yang hilang
atau mengalami kerusakan data sehingga data yang diproses menjadi tidak benar.
6. Kesalahan Urutan Proses
Record di file induk akan di- update oleh data transaksi. Sebelum dilakukan proses
peng- update-an ini, apabila terjadi penambahan data baru atau penghapusan data atau
perubahan- perubahan terhadap file induk maka proses-proses ini harus dilakukan terlebih
dahulu, kalau tidak maka dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan-kesalahan.
7. Kesalahan Data di File Acuan
Banyak program yang menggunakan file acuan (reference file) atau file table (table
file) untuk menyimpan data yang relative konstan.
8. Kesalahan Proses Serentak
Kesalahan proses serentak (concurrency) terjadi apabila sebuah file basis data
dipergunakan oleh lebih dari seorang pemakai dalam network.
3. PENGENDALIAN-PENGENDALIAN KELUARAN
Keluaran (output) yangmerupakan produk dari pengolahan data dapat disajikan dalam
dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan dalam bentuk soft copy. Dalam
bentuk hard copy yang paling banyak dilakukan adalah berbentuk lapoan yang dicetak
menggunakan alat cetak (printer) dan dalam bentuk soft copy yang paling umum adalah
berbetuk tampilan di layar terminal.
Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy dapat dilakukan melalui
beberapa tahapan, dan tiap-tiap tahapan ini perlu dilakukan pengendalian-pengendalian,
yaitu sebagai berikut:
1. Pengendalian-pengendalian pada tahap menyediakan media laporan
2. Pengendalian-pengendalian pada tahap memproses program yang menghasilkan
laporan
3. Pengendalian-pengendalian pada tahap pembuatan laporan di file (printerfile)
4. Pengendalian-pengendalian pada tahap pengumpulan laporan
5. Pengendalian-pengendalian pada tahap mncetak laporan di media keras (kertas)
6. Pengendalian-pengendalian pada tahap mengkaji ulang laporan
7. Pengendalian-pengendalian pada tahap penilaian laporan
8. Pengendalian-pengendalian pada tahap distribusi laporan
9. Pengendalian-pengendalian pada tahap kaji ulang laporam oleh pemakai laporan
10. Pengendalian-pengendalian pada tahap pengarsipan laporan
11. Pengendalian-pengendalian pada tahap pemusnahan laporan yang sudah tidak
diperlukan
#sumber referensi jawaban dari BMP Modul8 KB1 & KB2 tentang Pengendalian Sistem Infomasi , Hal
8.3-8.29
Waktu : Isikan sesuai dengan indikator kisi-kisi soal Tugas
Indikator :
Menjelaskan tipologi model bisnis
Model bisnis perusahaan secara elektronik dapat dibagi ke dalam beberapa model berdasarkan tingkat
kontrol ekonomis dan tingkat nilai integritasnya. Jelaskan menurut Anda tipologi model bisnis secara
rinci!
Jawaban
Tapscott dkk (2000) menggolongkan tipologi model bisnis secara elektronik (e-business) ke
dalam lima macam model berdasarkan tingkat kontrol ekonomis dan tingkat nilai
integritasnya.
#sumber referensi jawaban dari BMP Modul9 KB2 tentang E-Commerce dan E-Business , Hal 9.22-
9.23
Waktu : Isikan sesuai dengan indikator kisi-kisi soal Tugas