Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Biomekanikaaaaaa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HUKUM NEWTON

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biomekanika Olahraga)

Dosen Pengampu ;

Dr. Umar, MS.,AIFO

Ilham Ndayisenga, M.Pd

Disusun Oleh ;
Kelompok 2

Hafiz Alfiqri ( 22087231 )

Resky Yusuf ( 20087277 )

Libert Andika Pratama ( 22087313 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


DEPERTEMEN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “HUKUM NEWTON” ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran Biomekanika Olahraga.
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan saya juga menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Dr. Umar, M.kes, AIFO
dan Ilham Ndayisenga , M.Pd sebagai dosen bidang studi yang telah banyak memberi
petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Padang, 20 February 2024

Kelompok 2

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................1

C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3

A. Pengertian Hukum Newton...................................................................................3

B. Macam Macam Hukum Newton...........................................................................4

C. Analis Hukum Newton Dalam Gerak...................................................................7

D. Contoh-contoh Hukum Newton 1-3 Dalam Gerakan Olahraga ...........................9

BAB III PENUTUP.............................................................................................................12

A. Kesimpulan............................................................................................................12

B. Saran .....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum Newton adalah seperangkat tiga hukum gerak yang dirumuskan oleh

ilmuwan Inggris Sir Isaac Newton pada abad ke-17. Hukum-hukum ini merupakan dasar

bagi studi tentang dinamika, cabang ilmu fisika yang mempelajari gerakan benda dan

kekuatan yang mempengaruhinya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-

masing hukum Newton:

1. Hukum Pertama Newton (Hukum Inersia): Sebuah benda akan tetap dalam keadaan

diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ada kekuatan eksternal yang bekerja

padanya. Ini berarti bahwa benda cenderung mempertahankan keadaan geraknya, baik

itu diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada gaya eksternal yang

diterapkan padanya.

2. Hukum Kedua Newton (Hukum Perubahan Gerak): Perubahan laju perubahan gerak

suatu benda proporsional dengan gaya yang diberikan padanya, dan berlangsung searah

dengan gaya tersebut. Dalam bentuk matematis, F = ma, di mana F adalah gaya yang

diberikan pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan yang diberikan

benda oleh gaya tersebut.

3. Hukum Ketiga Newton (Hukum Aksi dan Reaksi): Untuk setiap tindakan, ada reaksi

yang sama besar namun berlawanan arahnya. Dengan kata lain, ketika satu benda

memberikan gaya kepada benda lain, benda kedua akan memberikan gaya balasan

yang sama besar tetapi ke arah yang berlawanan terhadap benda pertama.
2

Hukum-hukum ini menjadi landasan utama bagi pemahaman tentang gerakan

benda di alam semesta, dan telah membentuk dasar bagi banyak bidang ilmu, termasuk

teknik, astronomi, dan bahkan ilmu olahraga.

http://fisika.fmipa.um.ac.id/tokoh-sir-isaac-newton/

penemu hukum newton : Sir Isaac Newton

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan hukum newton

b. Apa saja macam macam hukum newton

c. Analis hukum newton dalam gerak

d. Apa saja contoh contoh hukum newton 1-3 dalam gerakan olahraga

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui apa itu hukum newton

b. Untuk mengetahui Apa saja macam macam hukum newton

c. Untuk mengetahui Apa saja analisis hukum newton dalam gerak

d. Untuk menegtahui apa saja contoh contoh hukum newton 1-3 dalam gerakan olahga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Newton

Hukum Newton mengacu pada seperangkat tiga hukum gerak yang dirumuskan oleh

ilmuwan Inggris, Sir Isaac Newton, pada abad ke-17. Hukum-hukum ini membentuk dasar

bagi studi tentang dinamika, cabang ilmu fisika yang mempelajari gerakan benda dan

kekuatan yang mempengaruhinya. Berikut adalah pengertian singkat dari masing-masing

hukum Newton:

1. Hukum Pertama Newton (Hukum Inersia): Sebuah benda akan tetap dalam keadaan

diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ada kekuatan eksternal yang bekerja

padanya. Ini berarti bahwa benda cenderung mempertahankan keadaan geraknya, baik

itu diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada gaya eksternal yang

diterapkan padanya.

2. Hukum Kedua Newton (Hukum Perubahan Gerak): Perubahan laju perubahan gerak

suatu benda proporsional dengan gaya yang diberikan padanya, dan berlangsung searah

dengan gaya tersebut. Dalam bentuk matematis, F = ma, di mana F adalah gaya yang

diberikan pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan yang diberikan

benda oleh gaya tersebut.

3. Hukum Ketiga Newton (Hukum Aksi dan Reaksi): Untuk setiap tindakan, ada reaksi

yang sama besar namun berlawanan arahnya. Dengan kata lain, ketika satu benda

memberikan gaya kepada benda lain, benda kedua akan memberikan gaya balasan yang

sama besar tetapi ke arah yang berlawanan terhadap benda pertama.

Hukum Newton adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah fisika dan sains

secara umum, yang membantu manusia memahami prinsip-prinsip dasar yang mengatur

gerakan benda-benda di alam semesta.

2
4

B. Macam macam Hukum Newton

1. Hukum Newton 1

Bunyi Hukum Newton 1 yakni: "Apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu

benda sama dengan nol, benda yang awalnya diam akan selamanya diam. Sementara

itu, benda yang awalnya bergerak lurus beraturan, akan selamanya lurus beraturan

dalam kecepatan konstan.

Sebenarnya, Hukum Newton 1 merupakan hasil pengembangan dari konsep

kelembaman yang pernah digagas oleh Galileo. Dalam Hukum Newton 1, karakteristik

benda yang cenderung mempertahankan keadaannya disebut dengan sifat kelembaman

atau inersia. Maka itu, Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.

Rumus hukum newton 1

Rumus Hukum Newton 1 dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut:

∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)

Bentuk dari momen inersia beragam, seperti momen inersia linear, momen

inersia massa, serta momen inersia polar atau kutub. Besaran tegangan bahan, seperti

yang terjadi pada tegangan lengkung dan puntir, dihitung berdasarkan momen inersia.

2. Hukum Newton 2

Bunyi Hukum Newton 2 menyatakan, "Percepatan sebuah benda berbanding

lurus dengan gaya total yang bekerja terhadapnya, tetapi berbanding terbalik dengan

massanya. Arah percepatan akan sama dengan arah gaya total yang bekerja

terhadapnya." Hukum Newton 2 disebut juga Hukum Gerak. Gaya benda menjadi

semakin besar ketika mendapatkan dorongan gaya searah laju arah benda tersebut.

12
4
5

Sebaliknya, jika diberikan gaya berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda

itu, laju gaya akan melambat atau mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan

laju. Besar kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda akan

memengaruhi arah gerak benda.

Rumus Hukum Newton 2

Rumus Hukum Newton 2 bisa ditulis secara matematis sebagai berikut:

F=m×a

Dengan keterangan:

o F adalah gaya (N)

o m adalah massa benda (kg)

o a adalah percepatan (m/s2)

3. Hukum Newton 3

Bunyi Hukum Newton 3 adalah, "Setiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi.

Apabila suatu benda memberi gaya terhadap benda lain, benda yang mendapat gaya itu

akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda

pertama, tetapi arahnya berlawanan.

Berdasarkan isi Hukum Newton 3, yang disebut juga sebagai Hukum Aksi-

Reaksi, tersebut, setiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau bisa dikatakan

ada sebab dan akibat. Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya akibat. Gaya aksi-

reaksi saling berlawanan dan bekerja pada benda yang berbeda-beda.

13
6

Rumus Hukum Newton 3

Rumus Hukum Newton 3 ada tiga jenis yaitu:

1. Rumus gaya gesek:

Fg = u × N

dengan

Fg = gaya gesek (N),


u = koefisien gesekan, dan
N = Gaya normal (N).

2. Rumus gaya berat:

w = m × g,

dengan

w = Gaya berat (N),


m = massa benda (kg),
g = gravitasi Bumi (m/s2)

3. Rumus berat sejenis:

s = p × g,

dengan

s = berat jenis (N/m3),


p = massa jenis (kg/m3),
g = berat benda (N).

C. Analis Hukum Newton Dalam Gerak:

Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Ketika

seseorang mendorong mobil yang mogok, orang tersebut memberikan gaya pada mobil

14
itu.Pada olah raga bulu tangkis, sebuah gaya diberikan atlet pada bola sehingga

menyebabkan bola berubah arah gerak. Ketika sebuah mesin mengangkat lift atau

martil memukul paku atau angin meniup daun-daun pada sebuah pohon, berarti sebuah

gaya sedang diberikan. Kita katakan bahwa sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi.

Jadi, gaya dapat menyebabkan perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat

gerak benda, kecepatan, dan arah gerak benda. Di sisi lain, gaya tidak selalu

menyebabkan gerak. Sebagai contoh, jika kita mendorong tembok dengan sekuat

tenaga, tetapi tembok tetap tidak bergerak.Sebuah gaya memiliki nilai dan

arah, sehingga merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor.

Untuk mengukur besar atau kekuatan gaya, dapat dilakukan dengan menggunakan

neraca pegas

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam

atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak

dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu.

Kecenderungan ini digambarkan dengan menyatakan bahwa benda mempunyai

kelembaman.Sehubungan dengan itu, hukum pertama Newton seringkali dinamakan

hukum kelembaman. Sebelum Galileo, pada umumnya dipikirkan bahwa gaya, seperti

dorongan atau tarikan, diperlukan untuk mempertahankan benda agar terus bergerak

dengan kecepatan konstan. Dalam pengalaman sehari-hari, jika sebuah buku

didorong di atasmeja kemudian dibiarkan, buku akan meluncur untuk beberapa saat

kemudian berhenti.

Galileo mempelajari gerakan dengan melakukan eksperiman dimana ia

menggelindingkan bola naik dan turun bidang-bidang miring. Ia menemukan,

misalnya, bahwa jika sebuah bola digelindingkan menuruni bidang miring,

kelajuannya bertambah dengan jumlah yang sama dalam selang waktu yang sama. Bola

menggelinding menuruni sebuah bidang miring dan naik bidang lain. Bola
15
menggelinding naik bidang miring kedua sampai hampir ketinggian yang sama ketika

ia mulai, tanpa peduli kemiringan masing-masing bidang miring. Karena kemiringan

bidang

miring kedua dikurangi, bola menggelinding semakin jauh.

Galileo menerangkan bahwa, jika ia dapat mengeliminasi pengaruh

gesekan, sebuah bola yang menggelinding pada bidang horizontal akan

menggelinding selamanya tanpa perubahan kelajuan. Kesetimbangan adalah suatu

kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan nol.

Ada dua kondisi yang harus dipenuhi oleh sebuah benda untuk dapat mencapai

keadaan Newton menyatakan hasil ini sebagai sebagai hukumnya yang pertama

kesetimbangan statis. Pertama benda tersebut harus dalam kesetimbangan translasi yang

berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda harus sama

dengan nol. Kondisi yang lain adalah harus dalam kesetimbangan rotasi yang berarti

bahwa jumlah torka arah jarum jam sekitar sumbu putarnya harus sama dengan jumlah

torka yang berlawanan arah dengan jarum jam sekitar sumbu putar. Torka didefinisikan

sebagai efek putaran sekitar sumbu putar oleh akibat beberapagaya. Jarak tegak lurus

dari pusat putaran terhadap garis gaya aksi disebut dengan lengan gaya. Torka

disefenisikan sebagai:

Torka = gaya x lengan gaya Kesetimbangan

sebuah benda diklasifikasikan menurut tiga kategori, yaitu stabil, tak stabil, dan netral.

Kesetimbangan stabil merupakan kesetimbangan gaya yang terjadi bila torsi atau

gaya yang muncul karena perpindahan kecil dari benda yang memaksa benda itu

kembali kearah posisi kesetimbangannya. Kesetimbangan tak stabil adalah kesetimbangan

gaya yang terjadi bila gaya-gaya atau torsi yang muncul karena perpindahan kecil dari

benda memaksa benda menjauhi posisi kesetimbangannya. Kesetimbangan

netral merupakan kesetimbangan gaya terjadi bila tidak ada torsiatau gaya yang yang
16
bekerjasehingga tidakmemaksa untuk menjauh dan netral jika tidak ada torsi atau gaya yang

menggerakkan ke salah satu arah, karena sedikit diganggu. Pada umumnya kita akan

berhubungan dengan gaya-gaya yang bekerja pada bidang, sehingga kita biasanya

memerlukan komponen x dan y.

Kesetimbangan biasa terjadi pada benda yang diam (statik), contoh: semua

bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dan lain-lain.b) Benda yang bergerak lurus

beraturan (dinamik), contoh: gerak meteor di ruang hampa, gerak kereta api di luar kota,

elektron mengelilingi inti atom, dan lain-lain.Benda tegar adalah benda yang tidak berubah

bentuknya karena pengaruh gaya dari luar.

Tiga buah gaya bekerja pada benda dikatakan dalam kesetimbangan

(equilibrium) jika memenuhisejumlah kondisi, yaitu: (1) gaya harus berada pada

bidangyang sama -coplanar, (2) garis aksi gaya melalui satu titik -concurrent, dan (3) jika

arah gaya dinyatakan dengan arah panah dan besar gaya dinyatakan dengan panjang garis,

maka gaya-gaya tersebut harus membentuk segitiga gaya –triangle

Jika sebuah sistem gaya melalui satu titik berada dalarn bidang yang

sama(coplanar concurrent force system),maka jumlah aljabar komponen

vertikal dan horizontal gaya masing-masing harus sama dengan nol. Ini dinyatakan

dengan persamaan:

x  0 dan y  0

Sebaliknya, jika dinyatakan dalam sistem gayakonkuren, makadapat kita katakan

bahwa sistem dalam kesetimbangan dan resultan gaya adalah samadengan nol

17
10

D. Contoh-contoh Hukum Newton 1-3 Dalam Gerakan Olahraga

1. Sepak Bola (Hukum Newton Pertama):

Ketika sebuah bola sepak dilempar ke udara, ia akan terus bergerak lurus ke atas

sampai gaya gravitasi menariknya kembali ke tanah. Ketika bola mencapai puncak

lintasan, gaya gravitasi yang ditariknya akan seimbang dengan gaya dorongan ke atas

yang diberikan oleh energi awal lemparan. Selama bola berada di udara dan tidak ada

gaya lain yang mempengaruhinya, ia akan terus bergerak dengan kecepatan konstan

dalam lintasan lurus, sesuai dengan Hukum Newton Pertama.

2. Renang (Hukum Newton Kedua):

Ketika seorang perenang berenang, ia mendorong air ke belakang dengan tangan

dan kaki. Ini menciptakan gaya yang mendorong perenang ke depan, sesuai dengan

18
Hukum Newton Kedua. Semakin besar gaya yang dihasilkan oleh perenang (dinyatakan
11
sebagai gaya gesekan antara tubuh dan air), semakin besar percepatan yang diperoleh,

sehingga meningkatkan kecepatan renangnya.

3. Angkat Besi (Hukum Newton Ketiga):

Dalam angkat besi, ketika seseorang mengangkat beban, ia memberikan gaya ke

atas pada beban tersebut. Sebagai respons, beban memberikan gaya balasan yang sama

besar namun berlawanan arahnya pada tubuh si pengangkat. Ini memungkinkan si

pengangkat untuk mengatasi gaya gravitasi yang bekerja pada beban dan

mengangkatnya. Dengan kata lain, tanpa gaya balasan dari beban, si pengangkat tidak

akan dapat mengangkatnya. Ini mencerminkan Hukum Newton Ketiga.

19
12

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

VO2 max dapat memberi kita wawasan penting tentang kebugaran kardiorespirasi.

Seperti berapa lama kita dapat mempertahankan intensitas latihan tertentu, yang berkaitan

dengan keunggulan kebugaran seperti waktu lari.Saat kita bernapas, kalian akan menghirup

oksigen dan mengalirkannya dalam darah. Jantung kita akan memompa darah ke otot. Nah,

oksigen yang dibawa itu memicu reaksi kimia yang memberi energi pada otot. Sehingga,

dalam berolahraga kita akan bernapas lebih cepat karena otot juga membutuhkan lebih

banyak energi untuk bekerja lebih keras.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat VO2Max diantaranya adalah jenis kelamin,

usia, keturunan, ketinggian dataran, latihan dan gizi (Indrayana & Ely, 2019).

Yang menjadi pembeda antara vo2max laki laki dan Perempuan yaitu,Volume Otot

dan Massa Tubuh,Volume Paru-paru,Kandungan Lemak Tubuh,Volume Darah dan

Hemoglobin,Perbedaan Hormonal.

Kemudian cara menentukan vo2max seseorang kita dapat melakukan tes yaitu dengan

cara tes lari atau bersepeda,tes step atau stairmaster,tes lari di tempat,dan tes berenang

20
13

DAFTAR PUSTAKA

Dudeliany J. A., dkk,. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Disertai LKS Berbasis Multirepresentasi pada Pembelajaran IPA-FISIKA di

SMP. , Jurnal Pendidikan Fisika,vol. 3, no. 3, 2014, hal. 254-259

Halliday & Resnick. 1998. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga

Giancoli. 2001. FISIKA Edisi 5 Jilid 2 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga

Paul A, Tipler. 1998. Physicks for Scientist and Engineers,Third Edition.Jakarta :

Erlangga.

Tipler Paul A. 1998.Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:Erlangga.

21

Anda mungkin juga menyukai