Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Modul Ajar Pai 8

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR BERDIFERENSIASI

Nama Penulis Modul Ajar : Taufik Ariyanto Maarip

Mapel Fase Kelas Jumlah Model Pembelajaran Alokasi


Siswa Waktu

D 8 20 Siswa Blended learning melalui 70 menit

Pendidikan Agama 21 Siswa model pembelajaran dengan


Islam dan Budi Pekerti menggunakan Project
33 Siswi
Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran
berdiferensiasi berbasis
Social Emotional Learning
(SEL)

Tujuan Pembelajaran Profil Pelajar Pancasila

(terdiri dari Tujuan Pembelajaran dari CP dan SKL 5.0)

1. Menjelaskan sejarah keemasan Islam pada era 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag
Daulah Bani Abbasiyah maha Esa.
2. Bergotong royong.
2. Meyakini bahwa mencari ilmu merupakan ajaran
3. Bernalar kritis.
agama Islam memiliki semangat untuk
menjalankannya.
3. Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta
didik dapat: membuat infografis Bait al-Ḥikmah
sebagai bentuk Keharmonisan intelektual
antaragama

Deskripsi Singkat Konten Belajar

Guru dapat menghubungkan materi Bani Abbasiyah, Bait al-Ḥikmah, Baghdad dengan keseharian
peserta didik misalnya pentingnya literasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Peserta didik dapat diminta untuk menceritakan kegiatan literasi yang telah dilakukan dan
menjelaskan buku apa saja yang pernah dibaca atau ditulis.
Kompetensi Prasyarat Pertanyaan Pemantik

 Peserta didik mengamati dan mempelajari  Bagaimana Peran Bayt al Hikmah


infografis. dalam perkembangan ilmu
 Peserta didik membaca pantun pemantik. pengetahuan?
 Membaca rubrik Mari Bertafakur.  Dibalik keberhasilan Daulah Abbasiyah
mencapai masa keemasan terdapat
keharmonisan intelektual antar umat
beragama Bagaimanakah gambaran
keharmonisan tersebut?
 Mengapa umat Islam pada masa Bani
Abbasiyah mengalami zaman
keemasan?
 Masa Abbasiyah mengalami zaman
keemasan di bidang ilmu pengetahuan
bidang apa saja yang mengalami
perkembangan pada masa Abbasiyah
tersebut jelaskan?

Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana Dibutuhkan Dukungan Lingkungan Belajar

Sumber Belajar : (Standart mutu JSIT 5.0, PAI untuk SMP Suasana yang mau belajar di kelas.
Kelas VIII, dan Internet), Lembar kerja peserta didik. Dukungan dari sekolah terkait kurikulum dan
sarpras
Perlengkapan yang dibutuhkan peserta didik: • lembar
kerja (Lampiran 1.1) untuk masing-masing peserta didik;
• alat tulis; • alat mewarnai; Peralatan hobi.

Keragaman Murid
Kesiapan Minat Profil Belajar

1. Kelompok yang belum 1. Pada tugas akhir bab peserta 1. 60 % gaya belajar
mampu memahami informasi didik akan menyimak sebuah audio
teks pidato secara pidato sederhana dengan 2. 25 % gaya belajar
audiovisual akan dijelaskan beragam tema untuk mencari visual
ulang materi oleh guru dan informasi dan membuat hasil 3. 15 % gaya belajar
mengerjakan soal secara analisisnya dalam bentuk kinestetik
khusus. media visual seperti ppt,
2. Kelompok yang masih butuh canva, atau tulisan tangan.
penguatan akan dijelaskan
ulang materi terkait
memahami informasi teks
pidato secara audiovisual
serta dengan mengerjakan
latihan soal di LKPD
3. Kelompok yang sudah siap
dan mampu akan diberikan
tantangan oleh guru dengan
mencari teks pidato
audiovisual dari sumber
internet dan mencari
informasi yang terkandung di
dalamnya.

Rencana Diferensiasi

Konten

1. Peserta didik yang belum bisa menyebutkan isi informasi yang disajikan dengan benar
akan mengerjakan LKPD dalam bentuk pembelajaran terbimbing bersama guru.
2. Peserta didik yang sudah bisa menyebutkan beberapa isi informasi yang disajikan
dengan benar akan mengidentifikasi materi dinasti Abbasiyah.
3. Peserta didik yang sudah mampu mengidentifikasi materi dinasti Abbasiyah dengan
benar akan menganalisis sebuah pidato dari sumber internet dengan format yang ada
pada modul pembelajaran
Proses Peserta didik mengerjakan LKPD dengan petunjuk serta perintah yang berbeda sesuai dengan
kemampuan masing-masing peserta didik

Produk

Peserta didik membuat infografis yang berbeda pada lingkup materi dinasti Abbasiyah

Rencana Asesmen
Jenis Asesmen

Asesmen as Learning Asesmen for Learning Asesmen of Learning

Berbentuk penilaian diri Ditulis dalam rubrik Tertulis : soal sumatif materi
Dinasti Abbasiyah
yang dikemas dalam Rajin Berlatih berisi 10
rubrik Diriku. Guru soal pilihan ganda
memperbanyak format dengan empat pilihan
penilaian diri yang jawaban dan 5 soal
terdapat di buku peserta uraian. Soal tersedia di
didik sebanyak jumlah buku peserta didik
peserta didik kemudian
meminta mereka untuk
memberikan tanda
centang (√) di bawah
gambar emotikon wajah
sesuai keadaan
sebenarnya.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 Penerapan Introflex

Opener  Guru mengucap salam, mengajak peserta didik untuk Interaksi


berdoa dipimpin ketua kelas
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan bertanya
kabar
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik:
 Bagaimana Peran Bayt al Hikmah dalam
perkembangan ilmu pengetahuan?
 Dibalik keberhasilan Daulah Abbasiyah mencapai
masa keemasan terdapat keharmonisan intelektual
antar umat beragama Bagaimanakah gambaran
keharmonisan tersebut?
 Mengapa umat Islam pada masa Bani Abbasiyah
mengalami zaman keemasan?
 Masa Abbasiyah mengalami zaman keemasan di
bidang ilmu pengetahuan bidang apa saja yang
mengalami perkembangan pada masa Abbasiyah
tersebut jelaskan?

Telaah  Guru meminta peserta didik untuk mengamati Individulisasi


infografis. Infografis bab 5 menyajikan garis besar
materi tentang Bani Abbasiyah, Bait al-Ḥikmah,
Baghdad. Semangat Literasi, Produktivitas Seni dan
Bait al-Ḥikmah pada Masa Keemasan Islam Era
Daulah Abbasiyah (750-1258 M) yang dapat
dijadikan untuk inspirasi dan keteladanan
 Guru memberikan penjelasan tambahan apabila
peserta didik belum memahami Infografis.
 Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk
membaca Pantun Pemantik. Pada Bab 5, Pantun
Pemantik berisi pantun teka teki dan nasehat untuk
mendukung pemahaman bermakna pada topik yang
dibahas. Setelah membaca pantun pemantik, peserta
didik dapat mengerjakan kegiatan Aktivitas 1 yaitu
respon terhadap pantun.
 Setelah membaca Pantun Pemantik peserta didik
diminta untuk mendiskusikan wacana untuk
membuat perpustakan mini di sekitar tempat tinggal
peserta didik tentang peluang, tantangan dan
hambatannya.

Eksplorasi  Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Interaksi


Mari Bertafakur yang berisi tentang Perpustakaan
Bait al-Ḥikmah yang terletak di kota Baghdad Irak.
Bait al-Ḥikmah tumbuh menjadi pusat ilmu
pengetahuan dunia. Banyak orang yang belajar
menimba ilmu di sana. Hal ini menunjukkan bahwa
Islam tidak asing dengan budaya literasi
 Setelah membaca rubrik Mari bertafakur Setelah itu
merespon rubrik Mari Bertafakur dengan
melakukan kegiatan Aktivitas 2 yaitu menjawab
pertanyaan tentang waktu yang biasa digunakan
untuk membaca buku dalam sehari dan penjelasan
tentang apa yang mendorong atau menghambat
untuk membaca.
 Kemudian guru memberikan kata kunci topik yang
akan dibahas. Kata kunci terdapat pada rubrik Titik
Fokus.

Rumuskan  Guru meminta peserta didik untuk mulai membahas Interaksi


materi pelajaran dan kegiatan-kegiatan di dalamnya
pada rubrik Ṭalab Al-Ilmi Metode yang diterapkan
untuk mencapai Capaian Pembelajaran pada Bab 5
menggunakan tiga metode yang dibagi pada 3
pekan pertemuan yaitu:

Presentasikan  Peserta didik melakukan mengungkap sejarah Interaksi


keemasan Islam pada era Daulah Bani
Abbasiyah di bawah pengawasan guru.
 Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.

Aplikasikan  Mendesain perencanaan membuat Infografis Bait Interaksi dan


observasi
al-Ḥikmah sebagai bentuk Keharmonisan
intelektual antar-agama
 Mempresentasikan hasil produk

Kaitkan Simpulkan  Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari Refleksi


ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan
refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan.

Duniawi Guru memberikan pesan dan motivasi tetap semangat Refleksi


belajar meneladani ilmuwan muslim dinasti abbasiyah
Ukhrowi Guru memberikan pesan dan motivasi tetap semangat Refleksi
dalam beribadah dalam konteks mencari ilmu yang
bermanfaat dengan semakin menebar kebermanfaatan
Closure Guru mengakhiri dengan pantun dan doa bersama Refleksi

*Aktivitas opener, energizer, kaitkan dan simpulkan dan closure dapat ditambahkan

Refleksi
Refleksi Guru

Saya sudah menyiapkan media dan alat pendukung sebelum memulai pembelajaran.

Saya telah mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik sebagai asesmen formatif.

Refleksi Siswa

 Guru meminta peserta didik membaca kisah inspiratif dalam rubrik Inspirasiku.

 Guru meminta peserta didik menyimpulkan isi kisah inspiratif sebagai bentuk refleksi diri.

 Peserta didik untuk membaca rubrik Aku Pelajar Pancasila dan melakukan refleksi diri terkait
dengan profil tersebut.

LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Aktivitas 1
Diskusikan dengan kelompok kalian, apakah kalian dapat membuat perpustakan mini di sekitar tempat tinggal
kalian? Tulislah peluang, tantangan dan hambatannya di buku kalian

Aktivitas 2
Siswa yang budiman, ayat pertama al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw berisi perintah
untuk membaca. Ini artinya agama Islam mendorong agar umat Islam memiliki budaya literasi yang tinggi.
Tahukan kalian bahwa dalam sejarah, budaya literasi menjadi pendorong utama kejayaan umat Islam? Apakah
kalian juga sudah mengetahui bahwa umat Islam pernah memiliki perpustakaan terbesar di dunia? Perpustakaan
itu bernama Bayt al-Ḥikmah. Perpustakaan ini terletak di kota Baghdad Irak. Didirikan pada tahun 830 M oleh
khalifah al-Makmun. Bayt al-Ḥikmah tidak hanya berfungsi sebagai perpustakaan. Bayt al-Ḥikmah juga
berperan sebagai lembaga penerjemahan sekaligus sebagai lembaga pendidikan.
Pada masa itu, Bayt al-Ḥikmah bukan satu-satunya perpustakaan di Irak. Selain Bayt al-Ḥikmah masih banyak
terdapat perpustakaan di luar kota Baghdad. Perpustakaan lainnya juga di dirikan di Basra, Mosul, dan
Bukhara, kota-kota besar di Irak pada saat itu. Meskipun demikian, Bayt al- Ḥikmah tetap menjadi
perpustakaan yang terbesar.
Bayt al-Ḥikmah tumbuh menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia. Banyak orang yang belajar menimba ilmu di
sana. Mereka tidak hanya terbatas pada umat Islam saja. Komunitas Kristen Eropa pun berkunjung ke Baghdad
untuk mendapatkan kesempatan belajar di Bayt al-Ḥikmah.
Catatan sejarah ini menunjukkan bahwa Islam tidak asing dengan budaya literasi. Berdasarkan catatan sejarah
tersebut bahkan bisa disimpulkan bahwa budaya literasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban
Islam. Oleh karena itu sebagai pelajar muslim kalian harus memperkuat budaya literasi seperti yang dimiliki
oleh umat Islam di masa lalu.
Dikutip dari https://www.republika.co.id/berita/qr8r8a313/belajar-dari-baitulhikmah
Berapakah waktu yang biasa kalian gunakan untuk membaca buku dalam sehari? Berikan penjelasan di buku
tulis masing-masing apa yang mendorong atau menghambat kalian untuk membaca?

Aktivitas 3:

 Perhatikan kembali silsitah keluarga al-Abbas dan para penguasa Daulah Abbasiyah! Kerjakan dua tugas
berikut!
 Lengkapi silsilah itu sampai penguasa yang terakhir yang dikalahkan Mongol!
 Lengkapinya silsilah para penguasa itu dengan tahun mereka berkuasa

Aktivitas 4
Diskusikan dengan teman kalian secara berkelompok, jawablah pertanyaan berikut!
1. Faktor apakah yang menyebabkan Daulah Abbasiyah bisa mencapai masa keemasannya?
2. Faktor ap akah yang meny ebabkan D aulah Abbasiyah r untuh?
Aktivitas 5
 Ceritakanlah kepada teman satu kelompok tentang pengalaman kalian di bidang seni, literasi dan tolerasi.
Pilihlah satu pengalaman paling inspiratif di masing-masing bidang!
 Jelaskan cerita paling inspiratif itu kepada kelompok lain!

Aktivitas 6
Perhatikan kisah berikut ini! Diskusikan secara kelompok! Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?
Kisah Hidup Bapak al-Jabar
Bapak al-Jabar, demikian ia sering dijuluki. Ia adalah seorang ahli matematika dari Persia. Nama aslinya adalah
Abu Abdallah Muhammad ibnu Musa al-Khawarizmi. Ia lahir di Khawarizm, Uzbeikistan pada tahun 780 M.
Karena itulah ia kerap dipanggil dengan panggilan al-Khawarizmi.
Selain ahli matematika, ia juga seorang ahli astronomi dan geografi. Berkat kehebatannya, al-Khawarizmi
terpilih sebagai ilmuwan penting di Bayt al-Ḥikmah yang didirikan Daulah Abbasiyah di Baghdad. Seperti
yang sudah kalian baca sebelumnya Bayt al-Ḥikmah merupakan lembaga yang berfungsi sebagai lembaga
pendidikan tinggi. Dalam kurun dua abad, Bayt al-Ḥikmah berhasil melahirkan banyak pemikir dan intelektual
Islam. Salah satunya adalah al-Khawarizmi ini.
Karya monumental al-Khawarizmi berjudul Aljabr wal Muqābalah (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan).
Buku ini sangat populer di negara-negara Barat dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan Italia.
Bahasan yang banyak dinukil oleh ilmuwan Barat dari karangan al-Khawarizmi ini adalah tentang persamaan
kuadrat.
Sumbangan al-Khwarizmi dalam ilmu ukur sudut juga luar biasa. Tabel ilmu ukur sudutnya yang berhubungan
dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen telah membantu para ahli Eropa memahami lebih jauh tentang
ilmu ini. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta
konsep diferensiasi.
Kalian tentu sudah pernah mempelajarinya pada mata pelajaran matematika. Kini kalian sudah mengetahuinya
bahwa ilmu itu ditemukan oleh seorang muslim di negeri muslim juga.
Sumber: Dikutip dari https://www.republika.co.id/berita/pz6q8b313/kisahhidup-bapak-aljabar

Aktivitas 7
1. Mensyukuri nikmat ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Rajin belajar dan senang membaca
3. Mengonfirmasi kebenaran berita yang didapatkan di media sosial
4. Toleran terhadap perbedaan
5. Bergotong royong membangun kehidupan yang harmonis antar umat beragama
6. Mengampanyekan gerakan literasi secara kreatif
 Bagaimana pendapat kalian tentang profil pelajar Pancasila tersebut?
 Apakah kalian sudah sesuai dengan profil tersebut?
 Narasikan pendapat dan pandangan kalian di buku tulis masing-masing!

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Daulah Abbasiyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah yang berasal dari keluarga (bani) Abbas.
Mereka berhasil mengalahkan Daulah Umayah yang berkuasa pada saat itu. Khalifah pertama yang
dikukuhkan adalah Abu al-Abbas (750 -754 M). Masa keemasan Bani Abbasiyah terjadi pada era Harun al-
Rasyid (786 – 809 M) dan al Makmun (813-833 M). Setelah al-Makmun Daulah Abbasiyah mulai
mengalami kemerosotan. Daulah Abbasiyah runtuh karena diserbu oleh tentara Mongol pada tahun 1258 M.
2. Sejak era Khalifah al-Mansur, Daulah Abbasiyah membangun Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan.
Baghdad dibangun dengan sangat indah, yakni dengan memadukan beragam seni dari kultur yang berbeda-
beda. Baghdad kemudian berkembang sebagai pusat peradaban dunia. Di dalamnya berpadu beraneka ragam
seni dan kebudayaan. Di antaranya seni arsitektur yang mengadopsi gaya Persia, seni patung dan lukis yang
dekat dengan kultur Kristen, seni kaligrafi yang asli dari budaya Islam, maupun seni industri dan seni musik.
3. Pada era keemasannya, Baghdad, melalui Bayt al-Ḥikmah, juga dikenal sebagai pusat Ilmu pengetahuan
dunia. Pada awalnya Bayt al-Ḥikmah hanya perpustakaan pribadi khalifah Harun al-Rasyid. Bayt al-Ḥikmah
kemudian dikembangkan oleh Khalifah al-Makmun sebagai lembaga pendidikan tinggi, biro penerjemahan,
observatorium astronomi, dan rumah sakit. Banyak orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Baghdad
untuk menimba ilmu di Bayt al-Ḥikmah. Di Bayt al-Ḥikmah ini juga berkumpul berbagai ilmu pengetahuan
yang berasal dari negeri yang berbeda-beda. Karenanya Bayt al-Ḥikmah menjadi inspirasi bagi
keharmonisan intelektual antar agama.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Bani Abbasiyah : Kekhalifahan Islam ketiga yang berkuasa antara 750-1258.


Bayt al-Ḥikmah : Pusat penelitian intelektual selama zaman keemasan Islam.
Baghdad : Ibu kota Irak yang berada di provinsi Bagdad.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Arjanggi dan Suprihatin. Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan
Regulasi Diri. Makara-Sosial Humaniora, Vol.14, No,2, Desember 2010
Benson Bobrick, 2012. The Chalip’s Splendor: Islam and The West in The Golden Age of Baghdad, New York:
Simon dan Schuster
Dar al-‘Ilm, 2011. Atlas Sejarah Islam, Jakarta: Karya Media
Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media
Erwandi Tarmizi, 2005.Rukun Iman, Rabwah: Bagian Terjemah Bidang Riset dan Kajian Ilmiyah Universitas
Islam Madinah
Hamzah B. Uno, 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif.
Jakarta: Bumi Aksara.
Iif Khoiri Ahmadi Sofan Amri, 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi
Putakarya
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan; Media Persada 2014 Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2014.Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 1, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, 2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 2, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an,2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 4, Jakarta : Pustaka Kamil
M. Abdul Wahab, 2018. Berilmu Sebelum Berhutang, Jakarta: Rumah Fikih Publishing
Masdar Farid Mas’udi, 2013. Syarah UUD 1945 Perspektif Islam, Jakarta: PT Pustaka Alvabet.
Melvin L. Siberman. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Moh Quraish Shihab, 2000. Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur’an. Jakarta: Lentera hati.
Mu’ammal Hamidy, 2011. Islam dalam Kehidupan Keseharian, Surabaya: Hikmah Press
Muhammad ibn Ṣaliḥ al-Uṣaimin, 2004. Syarḥ al-arbain al-nawawiyyah, Dar al-surayya
Muhammad Muslih, 2019. Jalan Menuju Kemerdekaan: Sejarah Pancasila, Klaten: Cempaka Putih,
Mukhlis M. Hanafi (ed.) 2014. Asbàbun-Nuzùl, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Analisis Model-Model Pendidikan Karakter Untuk Usia Anak-Anak, Remaja
Dan Dewasa. Yogyakarta: UNY
Nurcholis Madjid, 2008. Islam Doktrin dan Peradaban, Dian Rakyat, Jakarta
Nurcholish Madjid, 2008. Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Dian Rakyat
Philip K. Hitti, 2002. History of The Arabs: From The Earliest Times to The Present, revised 10th edition, New
York: Palgrave Macmillan
Pusat Data dan Analisa Tempo, Ilmu dan Terknologi, 2019. Penjelasan Lengkap Proses Membuat Hujan
Buatan, Mahal atau Murah, Jakarta: Tempo Publishing,
Robert E. Slavin, 2010. Cooperatif Learning, Bandung : Nusa Media.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Index.
Saminanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Semarang: RaSAIL Media Group
Sofan Safari, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, 2010.Syarah Shahih Al-Bukhari Jilid 4, Jakarta: Darus Sunnah
Syaikh Salim bin Ied al-Hilali, 2005. Syarah Riyadhush Shalihin, terj. Bamualim dan Geis Abd, Jakarta:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruksvitis, Jakarta: Prestasi Pustaka.
_______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan Implementasinya Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.
Zainal Aqib, 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontektual Inovatif, Bandung; CV Rama
Widya

Anda mungkin juga menyukai