Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Wira Usaha

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

“ MOTIVASI BERPRESTASI DAN KERJASAMA TIM SERTA KIAT-


KIAT MENUJU SUKSES DALAM WIRAUSAHA”

DOSEN PENGAMPU:

Dr. SOLHA ELRIFDA, M.kes

DISUSUN OLEH

Elisa Dhora PO71241210058

Netty Friska Siagian PO71241210057

Nur Afni Elsa Marina PO71241210099

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Motivasi
Berprestasi Dan Kerjasama Tim Serta Kiat-Kiat Menuju Sukses Dalam Wirausaha”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas di program studi Sarjana Terapan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
Dapat Motivasi Berprestasi Dan Kerjasama Tim Serta Kiat-Kiat Menuju Sukses Dalam
Wirausaha.

Dan tak luput saya sampaikan terima kasih kepada ibu Dr. Solha Elrifda, M.kes
selaku dosen pembimbing mata kuliah kewirausahaan dalam praktik kebidanan.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif untuk mencapai
kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis,
mahasiswa kebidanan dan pembaca.

Jambi, Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHANSAN

2.1 Motivasi Dalam Prestasi

2.2 Kerjasama Tim Dalam Berwirausaha

2.3 Kiat-Kiat Menuju Sukses Dalam Berwirausaha

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (bahasa Inggris: entrepreneurship) atau Wirausaha adalah


proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau
sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard
Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini
pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan
harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli
lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. sedangkan menurut
Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat
semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut
Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul.
Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan
dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik,
mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing
melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain (Hall dan
Lindzey). Sedangkan motivasi berprestasi itu sendiri merupakan motif yang
mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil
dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan
membandingkan prestasinya sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi
orang lain . Individu yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi
mempunyai motif untuk meraih sukses.
Kerjasama tim adalah suatu keahlian dari sekelompok orang untuk dapat
bekerja sama mencapai goal yang sama. Suatu keahlian yang merujuk untuk
keberhasilan setiap orang untuk mencapai tujuan. Kerjasama tim merupakan
komponen terpenting yang dibutuhkan bila mengiginkan suatu hasil yang terbaik.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa Pengertian Motivasi Berprestasi
2. Apa Pengertian Kerjasama Tim dalam Berwira usaha
3. Apa Kiat-kiat menuju sukses dalam berwira usaha

III. TUJUAN
1. Menjelaskan Pengertian Motivasi Berprestasi
2. Menjeaskan Kerjasama Tim dalam Berwirausaha
3. Menjelaskan kiat-kiat menuju sukses dalam berwirausaha
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MOTIVASI BERPRESTASI


2.1.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa Latin "movere", yang berarti


menggerakkan. Menurut Weiner (1990) motivasi didefenisikan sebagai
kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong
kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam
kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai
dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan
dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan
cita-cita, penghargaan, dan penghormatan. Sedangkan Imron (1966)
menjelaskan bahwa motivasi berasal dari bahasa Inggris "motivation"
yang berarti dorongan atau pengalasan untuk melakukan suatu aktivitas
hingga mencapai tujuan.

Dari serangkain pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan


bahwa motivasi adalah sesuatu alasan yang mendorong seseorang untuk
melakukan; menyelesaikan; menghentikan; dsb, suatu aktivitas guna
mencapai tujuan tertentu yang diinginkan dari motivasi tersebut.

2.1.2 Pengertian Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan


dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik,
mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing
melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain (Hall dan
Lindzey). Sedangkan motivasi berprestasi itu sendiri merupakan motif
yang mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan untuk
berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu
dengan membandingkan prestasinya sendiri sebelumnya maupun
dengan prestasi orang lain . Individu yang mempunyai motif berprestasi
yang tinggi mempunyai motif untuk meraih sukses.

2.1.3 Teori Motivasi Berprestasi

Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia


mengemukakan hierarki kebutuhan yang mendasari motivasi.
Menurutnya, kebutuhan itu bertingkat sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan
akan keamanan (security needs), kebutuhan sosial (social needs),
kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri
(self-actualization needs).

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan


untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding
sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motivasi berprestasi tinggi pada
umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang


timbul pada dirinya.

2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat


keberhasilan dan kegagalan.

3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi. Berani menghadapi


risiko dengan penuh perhitungan.

4. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang . Jika


tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa
kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang sulit
yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
Kebutuhan akan kekuasaan yaitu hasrat untuk mempengaruhi,
mengendalikan, dan menguasai orang lain. Ciri umumnya adalah senang
bersaing, berorientasi pada status, dan cenderung lebih berorientasi pada
status dan ingin mempengaruhi orang lain.
Kebutuhan untuk berafiliasi yaitu hasrat untuk diterima dan disukai
oleh orang lain. Wirausaha yang memiliki motivasi berafiliasi tinggi lebih
menyukai persahabatan, bekerja sama daripada persaingan, dan saling
pengertian. Menurut Stephen P. Robbins (1993:214), kebutuhan yang
kedua dan ketigalah yang erat kaitannya dengan keberhasilan manajer
saat ini.

Ahli psikologi lain, Frederik Herzberg (1987) dalam teori motivation-


hygiene mengemukakan bahwa hubungan dan sikap individu terhadap
pekerjaannya merupakan dua faktor dasar motivasi yang menentukan
keberhasilan kerja, yaitu faktor yang membuat orang lain merasa puas
(satisfaction) dan faktor yang membuat orang tidak merasa puas
(dissatisfaction). Faktor internal yang membuat orang memperoleh
kepuasan kerja (job- satisfaction) meliputi prestasi (achievement),
pengakuan (recognition), pekerjaan (the work itself), tanggungjawab
(responsibility), kemajuan (advancement), dan kemungkinan berkembang
(possibility of growth). Sedangkan faktor yang menentukan
ketidakpuasan (dissatisfaction) adalah upah, keamanan kerja, kondisi
kerja, status, prosedur perusahaan, mutu pengendalian teknis, mutu
hubungan interpersonal (Gibson, 1990:95).
Menurut Nasution (1982:26), Louis Allen (1986:70), ada tiga
fungsi motivasi, yaitu:

1. Mendorong manusia untuk menjadi penggerak atau sebagai motor yang


melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu.


3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dijalankan untuk mencapai suatu tujuan dengan
menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan
itu.

2.2 KERJASAMA TIM DALAM BERWIRAUSAHA

2.2.1 Pengertian Kerjasama TIM


Kerjasama tim adalah suatu keahlian dari sekelompok orang untuk dapat
bekerja sama mencapai goal yang sama. Suatu keahlian yang merujuk untuk
keberhasilan setiap orang untuk mencapai tujuan. Kerjasama tim merupakan
komponen terpenting yang dibutuhkan bila mengiginkan suatu hasil yang terbaik.

2.2.2 Prinsip-Prinsip Kerjasama


Agar menghasilkan kesuksesan dalam mengerjakan tugas, setiap anggota
harus berpegang teguh kepada prinsip-prinsipkerjasama tim, yaitu:

 Kepercayaan
Setiap anggota dalam tim harus saling percaya bahwa anggota lainnya mampu
melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang baik. Tanpa adanya rasa percaya
yang dibangun akan timbul masalah sehingga pekerjaan tidak terselesaikan.
Kepercayaan.

 Totalitas
Dalam mewujudkan kerjasama yang baik, setiap anggota harus bekerja
dengan total. Karena jika ada salah satu anggota yang tidak bekerja secara
optimal maka akan menggangu kinerja anggota tim yang lainnya.

 Kekompakkan
Keberhasilan kerja tim ditentukan oleh kekompakan anggotanya.
Kekompakan dalam kerjasama tim dapat terjalin jika setiap anggota paham
terhadap tujuan bisnis.

 Keadilan
Kerjasama dalam tim perlu diterapkan peraturan, mekanisme dan pembagian
tugas secara jelas, agar terjadi keseimbangan dan tidak terjadi kecemburuan
karena merasa pekerjaan yang diberikan lebih berat dari anggota lainnya.
 Toleransi
Tidak semua anggota dapat menghargai kesepakatan yang telah ditetapkan.
Untuk menghindari hal tersebut pemimpin bisnis harus terus memantau kerja
anggota-anggotanya. Agar pekerjaan tidak terhambat setiap anggota
memahami tujuan yang sama dengan anggota lainnya, karena hambatan kerja
yang dihadapi bisa saja terjadi karena anggota kurang memahami
pekerjaannya.

Anggota tim harus berkomunikasi secara efektif, memberikan potensi diri


dan memberdayakan diri dalam mendukung visi tim sehingga tim menjadi lebih
kompak. Tujuan kerjasama dalam tim di lingkungan kerja antara lain:

1. Membangun komunitas dalam tim.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan bersama


Membangun komunitas dalam tim.

3. Menghindari konflik horizontal.

4. Menghasilkan keputusan yang kolektif.

5. Menciptakan kelompok okupasi dalam arti mengembangkan dan memelihara


serta memulihkan fungsi tim.

2.3 KIAT-KIAT MENUJU SUKSES DALAM BERWIRAUSAHA


Dalam menjalankan sebuah usaha tentu harus memiliki kiat-kiat usaha tersebut
dapat berjalan, berkembang, maju dan sukses. Dan berdasarkan hasil observasi dan
pembelajaran penulis mengenai kiat-kiat menuju usaha yang sukses penulis
mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Kerja keras.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang
menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran
untuk selalu bekerja keras dan tekun.
Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang.
Rosulullah sangat marah melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan.
Bahkan beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang
lelaki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian
pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur sesudah
subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya laki-laki
itu sukses dalam hidupnya.
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini,
unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau
bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai dengan
irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat
(cukup), dan seterusnya sampai malam tiba. Kerja keras adalah sebuah langkah
memaksimalkan segala kemampuan anda untuk menjalankan usaha anda. Urutan
berikutnya adalah ketekunan terkadang hasil usaha tidak selalu sesuai harapan,
sehingga kerja keras yang telah kita lakukan seolah percuma sehingga memicu
tekanan mental dan keputusaan, disinilah waktunya mengisi kembali
pengharapan dengan ketekunan seperti kata banyak orang yang telah sukses
berkata kalau mereka sukses bukan karena pintar melainkan karena tekun. Ada
satu lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri
kepada Allah SWT dengan selalu berdo’a kepada-Nya. Bagi seorang yang
beriman kepada Allah ini adalah bagian untuk selalu memiliki pengharapan atas
segala kerja keras dan ketekunannya.

2. Kerja sama dengan orang lain


Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada
orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri
pada orang lain. Dalam menjalankan sebuah usaha peran orang lain dalam usaha
anda akan sangat penting mulai dari publikasi dan membangun jaringan usaha,
jaringan modal, dan rekan kerja.
Kemampuan anda berkomunikasi dan bekerjasama dengan oranglain adalah
nilai tersendiri, bagi pelanggan kepuasan bekerjasama dengan anda akan
membantu anda dlam publikasi, kepuasan terhadap hasil kerja anda akan
diceritakan secara berulang-ulang kepada pengguna lain. Sehingga membatu
anda dalam mengenalkan usaha anda pada oranglain secara luas dan lebih
terpercaya.
Terkadang dalam menghadapi sebuah proyek usaha anda tidak mampu
menjalankanya sendirian anda harus menggandeng oranglain untuk
menyelesaikannya kemampuan anda bekerjasama sehingga menghasilkan
sebuah kerjasama yang saling menguntungkan terhadap rekan usaha akan
mendongkrak lebih banyak proyek untuk dapat anda terima. Kerjasama yang
dimaksud bisa saja berbentuk modal atau rekan usaha.

3. Penampilan yang baik


Penampilan adalah cerminan pribadi dan perilaku seseorang, oleh karena itu,
untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat
berperan, setidaknya memang demikian bagi orang yang baru mengenal anda.
Meski tidak terlalu mutlak bagi orang yang telah lama mengenal anda, tetapi
menjalankan sebuah usaha adalah sama dengan bertemu dengan banyak orang
baru setiap hari, contoh saja seorang pengusaha warung makan, akan bertemu
banyak orang baru setiap hari. Seorang arsistek akan bertemu banyak calon klien
setiap minggu, jadi anda harus memberikan kesan baik saat bertemu dengan
mereka setiap harinya. Setelah member kesan yang baik saat pertama bertemu
yang lebih utama soal berpenampilan baik adalah penampilan prilaku jujur,
disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya
penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang
dimana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.

4. Pandai Membuat Keputusan


Setiap wirausahawan akan menghadapi banyak pilihan keputusan dalam
menjalankan usahanya. Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih,
maka buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh
minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu serta
anda harus siap bertanggung jawab atas keputusan anda tanpa menyalahkan
orang lain. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat
mengambil keputusan terbaik.
Keputusan terbaik menurut cara pandang anda mungkin akan berbeda dengan
orngalain, tetapi aspek kemampuan anda untuk mengelola hasil keputusan
tersebut adalah yang menjadi referensi utama anda terkadang ada banyak
kesempatan besar datang tetapi yang harus anda pilih adalah sesuatu yang dapat
anda kerjakan paling maksimal, karena bukan saja soal keuntungan financial
tetapi juga hargadiri usaha anda.

5. Ambisi Untuk Maju


Kita harus mempunyai semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-
orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan., biasanya banyak
berhasil dalam kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi
apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk
mengapai apa yang kita idam-idamkan.
Ambisi untuk maju membuat seseorang bersemangat untuk terus
mengembangkan diri, memperluas pengetahuan, meningkatkan kemampuan, dan
memperkaya persaudaraan. Sehingga memiliki memliki multi kompetensi dalam
kehidupannya sehingga dapat melihat berbagai peluang usaha yang ada baik
didalam maupun diluar wilayahnya.
Dan hal yang juga bukan hal bisa dianggap remeh adalah fakta bahwa dunia
wira usaha telah memberikan andil besar dalam pembangunan ekonomi nasional
merupakan dimana telah meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
meningkat. Member serapaan terhadap angkatan kerja sehingga menurunkan
pengangguran, Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi negara
yang sedang berkembang. Tujuan dalam pembangunan ekonomi ialah sebagai
peningkatan pendapatan nasional dan produktivitas.
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Dari keseluruah urain pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis


mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan


dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik,
mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing
melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain.
2. Prinsip-Prinsip Kerjasama Tim yaitu : Kepercayaan, Totalitas,
Kekompakkan, Keadilan, dan Toleransi.
3. Kiat-kiat menuju usaha sukses yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
Kerja keras dan menjalin kerjasama dengan orang lain, penampilan
menarik, pandai mengambil keputusan dan tekun.
3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil maka penulis menyarankan


agar:

1. Generasi muda sekarang dan yang akan datang dapat memiliki jiwa
kewirausahaan yang kuat guna menghadapi persaingan global.

2. Kiat-kiat usaha semestinya dapat dijalankan secara terpadu agar jalannya


kegiatan usaha lebih maksimal.

3. Semestinya lebih banyak warga Negara yang mau terlbat dalam berbagai
kegiatan wira usaha untuk penyerapan angkatan kerja dan berkotribusi
pada Negara melalui pajak, sehingga perekonomian Negara menjadi lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai