Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bioper 6 Berlii

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MORFOLOGI BUAH DAN BIJI, PERKECAMBAHAN, DAN

PERBANYAKAN GENERATIF
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

BERLIANA RAHMADHANI
2310511320004
KELOMPOK HYDRANGEA

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2024
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................... i

DAFTAR TABEL....................................................................................... ii

PENDAHULUAN...................................................................................... 1

Latar Belakang...................................................................................... 1
Tujuan Praktikum ................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

BAHAN DAN METODE........................................................................... 8

Waktu dan Tempat................................................................................ 8


Bahan dan Alat..................................................................................... 8
Bahan....................................................................................... 8
Alat........................................................................................... 9
Pelaksanaan Praktikum ........................................................................ 9
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 11

Hasil...................................................................................................... 11
Pembahasan........................................................................................... 13
KESIMPULAN........................................................................................... 15

Kesimpulan........................................................................................... 15
Saran..................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

LAMPIRAN................................................................................................ 17
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil pengamatan morfologi buah biji .......................................... 11


2. Hasil pengamatan perkecambahan dan perbanyakan generatif..... 12
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar, batang
dan daun. Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah
golongan kornofita. Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan
sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah
mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah, bunga dan biji
(Pratiwi, 2007).
Sebelum tumbuhan mati, biasanya telah dihasilkan suatu alat, yang nanti
akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Salah satu alat perkembangbiakan
pada tumbuhan yakni dengan perkembangbiakan generatif yang mana nantinya
akan dihasilkan alat perkembangbiakan atau biasa juga disebut bunga dan dari
bunga nantinya akan dihasilkan suatu organ yang berupa buah sebagai hasil dari
bunga yang tadi. Dalam buah sendiri terdapat biji sebagai inti dari buah yang
mana ini nantinya akan berguna sebagai bakal calon tanaman baru. Sehingga
menarik sekali dalam mempelajari tentang struktur dari buah dan biji ini untuk
kita jadikan sebagai panduan dalam memperbanyak tanaman melalui biji
(Mulyani, 2006).
Dalam pandangan botani, buah adalah organ pada tumbuhan berbunga.
pada banyak spesies tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang
telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi
tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebarluaskan biji-bijinya; adanya
biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada
pula biji yang tidak berasal dari buah. Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa
sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain.
namun juga bulir (kariopsis) padi, biji (juga merupakan bulir) jagung, biji bunga
jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah sejati (Ashari, 2004).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal
biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang
sama asalnya, misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji
merupakan kulit biji (spermodermis). Bakal biji akan tumbuh dan berkembang
menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan
tumbuh dan berkembang menjadi embrio. pembuahan ganda menghasilkan zigot
dan endosperm. Setelah terjadi pembuahan ganda, bakal biji berkembang menjadi
buah yang melindungi biji (Arywina, 2006).
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di
dalam biji, misalnya radikula dan plumula. Hasil dari perkecambahan ini adalah
munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat
perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembng menjadi batang dan
radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Perkembangbiakan secara
generatif adalah perbanyakan melalui biji atau embrio yang dihasilkan dari
persatuan gamet jantan dan gamet betina melalui proses penyerbukan dan
pembuahan pada tanaman berbunga (Henny, 2010)

Tujuan Praktikum

1. Mengetahui, mengidenfikasikan dan dapat menggambarkan buah beserta


bagian- bagiannya.
2. Mengetahui, mengidenfikasikan dan dapat menggambarkan bagian- bagian biji
dan fungsinya.
3. Melakukan perbanyakan tanaman secara generatif menggunakan benih dari
beberapa jenis tanaman.
4. Mengetahui tipe perkecambahan biji, proses perkecambahan dan mengetahui
keadaan morfologi kecambah dari berbagai jenis biji.
5. Menggambarkan bagian-bagian dari kecambah yang tumbuh.
TINJAUAN PUSTAKA

Buah pada tumbuhan umumnya dibedakan dalam dua golongan yaitu


buah semu atau buah tertutup, dan buah sungguh atau buah telanjang. Buah
semu atau buah tertutup adalah jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain pada bunga itu, yang menjadi bagian utama buah ini (lebih
besar, lebih menarik perhatian dan dapat dimakan) sedangkan buah yang
sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah sungguh atau buah telanjang,
yang selalu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga yang lainnya
yang masih tinggal di bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti
(Tjitrosoepomo, 2009).
Bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan
terjadinya buah semu yaitu tangkai bunga, dasar bunga bersama pada suatu
bunga majemuk, dasar bunga pada bunga tunggal, kelopak bunga, tenda bunga,
dan ibu tangkap pada bunga majemuk. Pada buah semu dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu buah semu tunggal, ganda dan majemuk. Buah semu tunggal
yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah, pada buah
ini selain bakal buah ada beberapa bagian lain bunga yang ikut membentuk
buah misalnya tangkai bunga dan kelopak bunga. Buah semu ganda yaitu jika
pada suatu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain,
dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di samping itu
ada bagian lain pada bunga yang ikut tumbuh (Tjitrosoepomo, 2009)
Buah seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah, yang terjadi dari ibu
tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tnda bunga yang
ada ujungnya berlekatan satu sama lain sehingga merupakan kulit buah semu.
Penggolongan buah sungguh (buah sejati) dibedakan dalam tiga golongan yaitu,
buah sejati tunggal, ganda, dan majemuk. Buah sejati tunggal adalah buah sejati
yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama
lain dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Buah sejati majemuk,
yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing masing bunga
mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi satu buah tetap berkumpul
sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja (Tjitrosoepomo, 2009).
Ahli botani mengelompokkan buah berdasarkan asal jaringan
pembentuk,
jaringan penyusun dan penampakannya. Buah sederhana seperti buah polong,
biji pohon capsella berasal dari satu ovarium. Strawberi dan daun ganda
(agregat) lainnya terbentuk dari ovarium yang terpisah dalam satu bunga. Buah
majemuk terbentuk dari gabungan ovarium pada bunga yang berbeda. Buah
juga dapat dikelompokkan berdasarkan jaringan penyusunnya. Buah sejati
seperti cherry hanya mengandung dinding dan kandungannya. Bagian lain
bunga seperti receptakel, bersama ovarium membentuk buah semu (Starr,
2013).
Pada biji umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu,
kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus) dan inti biji atau isi biji. Kulit
biji (spermodermis) berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab
itu biasanya kulit biji terdiri atas dua lapisan yang pada umumnya dapat
ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) yaitu, lapisan kulit luar
(testa) yang mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang
kaku seperti kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. (Bahri, 2012).
Pertumbuhan tanaman yang berasal dari biji diawali dari proses
perkecambahan. Dalam pertumbuhannya memerlukan energi, dan energi
tersebut berasal dari perombakan bahan-bahan organik seperti karbohidrat,
lemak dan protein. Enzim yang digunakan untuk merombak protein adalah
enzim protease, perombakan lemak adalah enzim lipase dan pati memerlukan
enzim amilase. Enzim-enzim secara bersamaan dihasilkan tumbuhan selama
proses perkecambahan. Perkecambahan biji dibedakan dalam dua macam, yaitu
perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu
terangkat ke atas lalu muncul di atas tanah. Perkecambahan di bawah tanah
(hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di
dalam tanah. Biji hanya akan berkecambah jika mendapat air, udara, cahaya,
dan panas. Jika hal tersebut tidak terpenuhi biji tinggal biji, tumbuhan baru
yang ada di dalamnya (lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent) (Bahri,
2012).
Perkecambahan merupakan serangkaian proses penting yang terjadi
sejak
benih dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh. Daya kecambah benih
adalah mekar dan berkembangnya bagian-bagian penting dari embrio suatu
benih yang menunjukkan kemampuan untuk tumbuh normal pada lingkungan
yang sesuai. Daya kecambah benih meningkat demgan bertambah tuanya biji
sampai masak fisiologis biji tercapai. Tipe perkecambahn benih ada dua macam
yaitu hipogeal dan epigeal. Pada tipe kecambah hipogeal kotiledon tetap tinggal
di tanah, sedangkan pada tipe kecambah epigeal di mana kotiledonnya ikut
terangkat ke atas biji. Biji legum termasuk tipe kecambah epigeal di mana
kotiledonnya ikut rerangkat ke permukaan tanah. Hal itu disebabkan karena
pertumbuhan dan perpanjangan hipokotil ke arah bawah terhambat ke tanah
dengan akar-akar lateral. Hipokotil membengkok, bergeser, dan muncul ke
permukaan tanah (Hadi, 2011).
Proses perkecambahan benih meliputi lima tahapan. Tahap pertama
perkecambahan benih dimulai dari proses penyerapan air oleh benih,
melunaknya kulit benih, dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua yaitu
kegiatan sel-sel dan naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga adalah
penguraian bahan-bahan seperti protein, karbohidrat, dan lemak menjadi
bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap
keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan di daerah
meristematik yang menghasilkan energi untuk kegiatan pembentukan
komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima pertumbuhan dari
kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada
titik tumbuh (Hadi, 2011).
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksankan pada hari Sabtu, 25 Mei 2024 pada pukul 13.00
-14.40 di Ruangan Kalangkala, Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.

Bahan dan Alat

Bahan

Tanaman Mangga (Mangifera indica). Bagian mangga (Mangifera indica)


yang digunakan adalah biji manga yang diamati saat praktikum.
Tanaman Strawberry (Fragaria ananassa). Bagian stoberi (Fragaria
ananassa) yang digunakan adalah biji stoberi yang diamati saat praktikum.
Tanaman Nanas (Ananas comosus Merr.). Bagian nanas (Ananas comosus
Merr.) yang digunakan adalah biji nanas yang diamati saat praktikum.
Tanaman Polong kacang tanah (Arachis hypogea L.). Bagian polong
kacang tanah (Arachis hypogea L.) yang digunakan adalah biji polong kacang
tanah yang diamati saat praktikum.
Tanaman Jagung (Zea mays). Bagian jagung (Zea mays) yang digunakan
adalah biji jaung yang diamati saat praktikum.
Tanaman Nangka (Artocarpus integra Merr.). Bagian nangka (Artocarpus
integra Merr.) yang digunakan adalah biji nanggka yang diamati saat praktikum.
Tanaman Kacang hijau (Vigna radiata). Bagian kacang hijau (Vigna
radiata) yang digunakan adalah biji kacang hijau yang diamati saat praktikum.
Tanaman Jeruk (Citrus hystrix DC.). Bagian jeruk purut (Citrus hystrix
DC.) yang digunakan adalah biji jeruk yang diamati saat praktikum.

Alat

Cutter atau gunting tanaman. Cutter atau gunting tanaman digunakan


sebagai memotong daun dan batang.
Gelas air mineral. Gelas air mineral digunakan sebagai tempat menanam
biji perbanyakan generatif.
Buku gambar. Buku gambar digunakan sebagai menggambar batang dan
akar tumbuhan yang sudah diamati.
Alat tulis. Alat tulis digunakan sebagai alat untuk menggambar daun dan
batang tumbuhan supaya terlihat bagus.
Kamera. Kamera digunakan sebagai alat mendokumentasi hasil praktikum.
Lembar laporan sementara. Lembar laporan sementara digunakan sebagai
tempat mengerjakan tugas yang diberikan.

Pelaksanaan praktikum

Morfologi Buah dan Biji

1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.


2. Pada pengamatan morfologi biji, masing-masing biji dibelah melintang atau
vertikal.
3. Mengamati bagian-bagian buah dab biji tanaman.
4. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.

Perkembangan dan Perbanyakan Generatif


1. Masing-masing benih direndam selama 24 jam.
2. Menyiapkan media perkecambahan berupa campuran tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1.
3. Menyiapkan wadah perkecambahan berupa gelas air mineral yang di bagian
bawahnya dilubangi dan diisi dengan media perkecambahan.
4. Mengecambahkan benih 3 jenis tanaman dadah perkecambahan masing-masing
2 benih per wadah.
5. Menjaga kelembaban dan mengamati perkecambahan selama 1 minggu.
6. Benih yang berkecambah salah satunya diambil dan secara berhati-hati
dibersihkan dari media yang menempel.
7. Mengamati tipe perkecambahan dari masing-masing benih.
8. . Menggambarkan dan menentukan bagian-bagian kecambah (radikula,
plumula, hipokotil, epikotil) dari masing-masing benih. 9. Pada kecambah yang
lain, tetap dipelihara pada media tanam sebagai bahan perbanyakan generatif
selama 8 minggu.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi buah dan biji


Gambar Keterangan
Mangga (Mangifera indica) 1. Termasuk buah sejati tunggal
berdaging.
2. Dikotil.
3. Biji tertutup (Angiospermae).
4. Terdapat 3 lapisan yaitu, kulit luar,
kulit tengah dan kulit dalam.
Stoberi (Fragaria ananassa) 1. Termasuk buah semu ganda.
2. Monokotil.
3. Biji tertutup (Angiospermae).
4. Terdapat 3 lapisan yaitu, kulit luar,
kulit tengah dan kulit dalam.
Nanas (Ananas comosus Merr.) 1. Termasuk buah sejati buni
majemuk.
2. Monokotil.
3. Biji tertutup (Angiospermae).
4. Terdapat 3 lapisan yaitu, kulit luar,
kulit tengah dan kulit dalam.
Polong kacang tanah (Arachis 1. Termasuk buah sejati tunggal.
hypogea L.)
2. Dikotil.
3. Biji tertutup (Angiospermae).
Terdapat 3 lapisan yaitu, kulit luar,
kulit tengah dan kulit dalam.
14

Tabel 1. Lanjutan
Gambar Keterangan
Jagung (Zea mays) 1. Dikotil.
2. Endosperm.
3. Embrio.
4. Biji tertutup (Angiospermae).
Nangka (Artocarpus integra Merr.) 1. Dikotil.
2. Endosperm.
3. Embrio.
4. Biji tertutup (Angiospermae).

Tabel 2. Hasil pengamatan perkecambahan dan perbanyakan generatif


Gambar Keterangan
Jagung (Zea mays) 1. Hipogeal.
2. Monokotil.
3. Akar serabut.
4. Bagian kecambah yang ada yaitu,
lembaga, koloeptil, kotiledon, dan
akar.
Kacang hijau (Vigna radiata) 1. Epigeal.
2. Monokotil.
3. Akar serabut.
4. Bagian kecambah yang ada yaitu,
lembaga, epikotil, kotiledon,
hipokotil dan akar.

Jeruk purut (Citrus × hystrix DC.). 1. Dikotil.


2. Endosperm.
3. Embrio.
4. Biji tertutup (Angiospermae).
14

Pembahasan

Buah (fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan


perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkusdan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan
(Campbell, 2003).
Perkembangbiakan tanaman adalah suatu proses dihasilkannya individu
generasi keturunan baru dari kedua atau suatu tetua dalam rangka untuk
mempertahankan dan pengembangan suatu jenis tanaman. Perkembangbiakan
tanaman biasanya mengikuti suatu pola yang teratur yang dikenal dengan siklus
atau daur hidup tanaman, yaitu suatu siklus dari biji sampai menghasilkan kembali
biji baru atau dari bagian tanaman baru yang dapat tumbuh berkembang menjadi
tanaman baru lagi untuk meneruskan kehidupan dengan pol siklus yang teratur
(Irpan, 2013).
Buah mangga (Mangifera indica) termasuk dalam golongan buah sejati
tungggal berdaging, karena buah sejati terdiri dari satu buah dengan satu bakal
buah saja. Termasuk tanaman dikotil dan merupakan biji tertutup
(Angiospermae). Tiga lapisan dinding buah mangga yaitu, kulit luar
(exocarpium), kulit tengah (mesocaroium), dan kulit dalam (endocarpium).
Buah stoberi (Fragaria ananassa) termasuk dalam golongan buah semu
ganda, karena satu buna terdapat lebih dari satu bakal buah. Termasuk tanaman
monokotil dan merupakan biji tertutup (Angiospermae). Tiga lapisan dinding
buah mangga yaitu, kulit luar (exocarpium), kulit tengah (mesocaroium) dan kulit
dalam (endocarpium).
Buah nanas (Ananas comosus Merr.) termasuk dalam golongan buah sejati
buni majemuk, karena terbentuk dari satu bakal buah. Termasuk tanaman
monokotil dan merupakan biji tertutup (Angiospermae). Tiga lapisan dinding
buah mangga yaitu, kulit luar (exocarpium), kulit tengah (mesocaroium), dan kulit
dalam (endocarpium).
14

Polong kacang tanah (Arachis hypogea L.) termasuk dalam golongan buah
sejati tungggal, karena buah sejati terdiri dari satu bunga dengan satu bakal buah
saja. Termasuk tanaman dikotil dan merupakan biji tertutup (Angiospermae). Tiga
lapisan dinding buah mangga yaitu, kulit luar (exocarpium) dan kulit dalam
(endocarpium).
Jagung (Zea mays) termasuk tanaman dikotil, terdapat endosperm bagian
dari biji tumbuhan berbunga yang merupakan hasil dari pembuahan berganda
selain embrio dan merupakan biji tertutup (Angiospermae).
Nangka (Artocarpus integra Merr.) termasuk tanaman dikotil, terdapat
endosperm bagian dari biji tumbuhan berbunga yang merupakan hasil dari
pembuahan berganda selain embrio dan merupakan biji tertutup (Angiospermae).
Tanaman Kacang hijau (Vigna radiata) termasuk tanamna epigeal karena
kotiladen terdapat dipermukaan tanah, termasuk biji monokotil, memiliki akar
serabut dan bagian kecambah yang ada yaitu, lembaga, epikotil, kotiledon,
hipokotil dan akar.
Tanaman Jeruk purut (Citrus hystrix DC.) termasuk tanaman tanamna
epigeal karena kotiladen terdapat dipermukaan tanah, termasuk biji dikotil,
memiliki akar serabut dan bagian kecambah yang ada yaitu, lembaga, epikotil,
kotiledon, hipokotil dan akar.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Buah adalah salah satu organ tumbuhan untuk pembiakan, mengandung biji
setelah pembuahan pistil (bunga betina) tumbuh jadi buah. Ovum tumbuh
menjadi biji, dinding ovarium jadi kulit buah.
2. Pada biji umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, kulit baru
(spermodermis), tali pusar (funiculus), dan intı biji atau isi biji.
3. Perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya radikula dan plumuladari
benih/biji. Perkecambahan biji dibedakan dalam dua macam, yaitu
perkecambahan di atas tanah (epigaeis) dan perkecambahan di bawah tanah
(hypogacis).

Saran

Saran untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah
ditetapkan digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat
berjalan sesuai apa yang diinginkan.
2. Selain itu kerja sama antar asisten dengan praktikan harus ditingkatkan,
terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan sungguh-sungguh dalam
melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Arywina (2006). Teknologi Benih. Fakultas Pertanian UNBRAW. Malang

Ashari, S. (2004). Biologi Reproduksi Tanaman Buah-buahan Komersial


Bayumedia Publishing. Malang.

Bahri. (2012). Biologi Jilid 2 dan 3. Erlangga. Jakarta.

Campbell. 2003. Tumbuhan dan Organ-organ Pertumbuhannya. Jakarta.

Hadi. (2011). Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada. University Press. Yogyakarta.

Henny. (2010). Biologi. Erlangga. Jakarta.

Irpan. (2013). Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta


Furqonita. 2007. Taksonomi tumbuhan. Malang.

Pratiwi, D. (2007). Biologi. Erlangga. Jakarta.

Starr. (2013). Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta

Tjitrosoepomo. (2009). Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gadjah Mada.


Yogyakarta.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Perkecambahan dan Perbanyakan Generatif


Tanaman Jagung (Zea mays)

Minggu pertama Minggu ketiga


Minggu kedua

Lampiran 2. Dokumentasi Perkecambahan dan Perbanyakan Generatif


Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)

Minggu pertama Minggu kedua Minggu ketiga

Lampiran 3. Dokumentasi Perkecambahan dan Perbanyakan Generatif


Tanaman Jeruk (Citrus sp.)

Minggu pertama Minggu kedua Minggu ketiga

Anda mungkin juga menyukai