Kuartil, Desil, Persentil
Kuartil, Desil, Persentil
Kuartil, Desil, Persentil
Kuartil, Desil, dan Persentil adalah cara membagi data menjadi sama banyak. Cara membagi
banyak data tergantung dari berapa banyak kelompok data yang diinginkan. Kelompok data
dapat dibagi menjadi empat, sepuluh, atau seratus sama banyak. Bahasan tersebut dibahas dalam
rumus kuartil, desil, dan persentil.
Pada kuartil, data dibagi menjadi empat bagian sama banyak/ sama besar dan dibatasi oleh
3 (tiga) nilai kuartil yaitu kuartil atas (Q3), kuartil tengah (Q2), dan kuartil bawah (Q1). Begitu
juga dengan desil dan persentil, data yang terpisahkan sama banyak dibatasi oleh masing-masing
nilai desil atau persentil. Pada desil, data dibagi menjadi sepuluh bagian sama banyak/ sama
besar sehingga ada 9 (sembilan) nilai desil yaitu D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9.
Sedangkan pada persentil, data dibagi menjadi seratus bagian sama banyak/ sama besar
sehingga ada 99 (Sembilan puluh sembilan) nilai persentil yaitu P1, P2, P3, P4, P5, dan
seterusnya sampai dengan P99.
Pada Gambar 1 dapat terlihat bahwa data terbagi menjadi empat bagian sama besar yang
dibatasi oleh nilai Q1, Q2, dan Q3. Bagian tersebut masing-masing sebesar 25%.
a. Q1 merupakan nilai yang membatasi 25% data bawah dan 75% data atas.
b. Q2 merupakan nilai yang membatasi 50% data bawah dan 50% data atas.
Q2 sama halnya dengan median, tepat berada di tengah distribusi data.
c. Q3 merupakan nilai yang membatasi 75% data bawah dan 25% data atas.
Berikut ini merupakan rumus kuartil data kelompok:
Keterangan:
Q : Kuartil
n : Nilai Kuartil yang dikehendaki (1, 2, atau 3)
Bbn : Batas Bawah Nyata
Cfb : Cumulative Frekuensi Bawah Interval Kerja
fi : Frekuensi Interval Kerja
i : Interval
N : Jumlah Data
Cara mengerjakan:
a. Menentukan Xt, Xr, R, dan JK.
Xt=35
Xr=20
R=Xt-Xr
=35-20=15
b. Buatlah tabel sesuai dengan kebutuhan rumus. Kuartil (Q) membutuhkan tabel dengan kolom
interval, f (frekuensi) untuk menentukan fi, dan Cf+ (cumulative frekuensi positif) untuk
menentukan Cfb.
Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Eksplorasi Karir
Interval f Cf
35 – 39 5 20
Interval kerja untuk Q3 30 – 34 4 15
Interval kerja untuk Q2 25 – 29 5 11
Interval kerja untuk Q1 20 – 24 6 6
N=20
c. Menghitung dengan rumus kuartil (Q)
Sebelum masuk ke rumus Q, maka perlu diketahui terlebih dahulu letak interval kerja pada
masing-masing nilai kuartil (Q) untuk menentukan nilai Bbn, Cfb, dan fi. Cara
mengetahuinya dengan rumus , jika letak interval kerja sudah diketahui maka
dapat langsung menghitung nilai Q menggunakan rumus kuartil (Q).
Diketahui interval kerja untuk nilai kuartil 1 (Q1) terletak pada data
yang mengandung nilai ¼ N yaitu terletak pada data ke 5 (dapat
dilihat pada kolom f maupun Cf seperti pada tendensi sentral)
Q1 = 5
Diketahui interval kerja untuk nilai kuartil 2 (Q2) terletak pada data
yang mengandung nilai 2/4 N yaitu terletak pada data ke 10 (dapat
dilihat pada kolom f maupun Cf seperti pada tendensi sentral)
Q2 = 10
2. Desil (D)
Pada Gambar 2 dapat terlihat bahwa data terbagi menjadi sepuluh bagian sama besar yang
dibatasi oleh nilai D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9. Bagian tersebut masing-masing sebesar
10%.
a. D1 merupakan nilai yang membatasi 10% data bawah dan 90% data atas.
b. D2 merupakan nilai yang membatasi 20% data bawah dan 80% data atas.
c. D3 merupakan nilai yang membatasi 30% data bawah dan 70% data atas.
d. D4 merupakan nilai yang membatasi 40% data bawah dan 60% data atas.
e. D5 merupakan nilai yang membatasi 50% data bawah dan 50% data atas.
D5 sama halnya dengan median dan Q2, tepat berada di tengah distribusi data.
f. D6 merupakan nilai yang membatasi 60% data bawah dan 40% data atas.
g. D7 merupakan nilai yang membatasi 70% data bawah dan 30% data atas.
h. D8 merupakan nilai yang membatasi 80% data bawah dan 20% data atas.
i. D9 merupakan nilai yang membatasi 90% data bawah dan 10% data atas.
Berikut ini merupakan rumus desil data kelompok:
Keterangan:
D : Desil
n : Nilai Desil yang dikehendaki (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, atau 9)
Bbn : Batas Bawah Nyata
Cfb : Cumulative Frekuensi Bawah Interval Kerja
fi : Frekuensi Interval Kerja
i : Interval
N : Jumlah Data
Cara mengerjakan:
a. Menentukan Xt, Xr, R, dan JK.
Xt=35
Xr=20
R=Xt-Xr
=35-20=15
b. Buatlah tabel sesuai dengan kebutuhan rumus. Desil (D) membutuhkan tabel dengan kolom interval,
f (frekuensi) untuk menentukan fi, dan Cf+ (cumulative frekuensi positif) untuk menentukan
Cfb.
Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Eksplorasi Karir
Interval f Cf
35 – 39 5 20
Interval kerja untuk D7 30 – 34 4 15
Interval kerja untuk D5 25 – 29 5 11
Interval kerja untuk D2 20 – 24 6 6
N=20
c. Menghitung dengan rumus Desil (D)
Sebelum masuk ke rumus D, maka perlu diketahui terlebih dahulu letak interval kerja pada
masing-masing nilai Desil (D) untuk menentukan nilai Bbn, Cfb, dan fi. Cara mengetahuinya
dengan rumus , jika letak interval kerja sudah diketahui maka dapat langsung
menghitung nilai D menggunakan rumus Desil (D).
Diketahui interval kerja untuk nilai desil 2 (D2) terletak pada data
yang mengandung nilai 2/10 N yaitu terletak pada data ke 4 (dapat
dilihat pada kolom f maupun Cf seperti pada tendensi sentral)
D2 = 4
Diketahui interval kerja untuk nilai desil 5 (D5) terletak pada data
yang mengandung nilai 5/10 N yaitu terletak pada data ke 10 (dapat
dilihat pada kolom f maupun Cf seperti pada tendensi sentral)
D5 = 10
3. Persentil (P)
Pada Gambar 3 dapat terlihat bahwa data terbagi menjadi seratus bagian sama besar yang
dibatasi oleh nilai P1, P2, P3,…. P10,…. P25,..... P50, P70, P90, sampai dengan P99. Bagian tersebut
masing-masing sebesar 1%. (P1 sampai dengan P99, tidak ditulis semua karena sangat banyak).
a. P1 merupakan nilai yang membatasi 1% data bawah dan 99% data atas.
b. P2 merupakan nilai yang membatasi 2% data bawah dan 98% data atas.
c. P3 merupakan nilai yang membatasi 3% data bawah dan 97% data atas.
d. P10 merupakan nilai yang membatasi 10% data bawah dan 90% data atas.
e. P25 merupakan nilai yang membatasi 25% data bawah dan 75% data atas.
f. P50 merupakan nilai yang membatasi 50% data bawah dan 50% data atas.
P50 sama halnya dengan median, Q2, dan D5, tepat berada di tengah distribusi data.
g. P70 merupakan nilai yang membatasi 70% data bawah dan 30% data atas.
h. P90 merupakan nilai yang membatasi 90% data bawah dan 10% data atas.
i. P99 merupakan nilai yang membatasi 99% data bawah dan 1% data atas.
Berikut ini merupakan rumus persentil data kelompok:
Keterangan:
P : Persentil
n : Nilai Persentil yang dikehendaki (1, 2, 3, sampai dengan 99)
Bbn : Batas Bawah Nyata
Cfb : Cumulative Frekuensi Bawah Interval Kerja
fi : Frekuensi Interval Kerja
i : Interval
N : Jumlah Data
Cara mengerjakan:
a. Menentukan Xt, Xr, R, dan JK.
Xt=35
Xr=20
R=Xt-Xr
=35-20=15
b. Buatlah tabel sesuai dengan kebutuhan rumus. Persentil (P) membutuhkan tabel dengan kolom
interval, f (frekuensi) untuk menentukan fi, dan Cf+ (cumulative frekuensi positif) untuk
menentukan Cfb.
Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Eksplorasi Karir
Interval f Cf
35 – 39 5 20
Interval kerja untuk D75 30 – 34 4 15
Interval kerja untuk P50 25 – 29 5 11
Interval kerja untuk P4 20 – 24 6 6
N=20
c. Menghitung dengan rumus Persentil (P)
Sebelum masuk ke rumus P, maka perlu diketahui terlebih dahulu letak interval kerja pada
masing-masing nilai Persentil (P) untuk menentukan nilai Bbn, Cfb, dan fi. Cara
mengetahuinya dengan rumus , jika letak interval kerja sudah diketahui maka
dapat langsung menghitung nilai P menggunakan rumus Persentil (P).
Diketahui interval kerja untuk nilai persentil 4 (P4) terletak pada data
yang mengandung nilai 4/100 N yaitu terletak pada data ke 0,8 (dapat
dilihat pada kolom f maupun Cf seperti pada tendensi sentral)
P4 = 0,8
Bagaimanakah penggunaan rumus kuartil, desil, dan persentil dalam layanan bimbingan
dan konseling?
Berikut ini disajikan contoh penggunaan rumus kuartil, desil, dan persentil dalam layanan
bimbingan dan konseling.
Contoh Kasus:
Seorang konselor melakukan pengumpulan data menggunakan skala konsep diri pada siswa
kelas X IPA 1. Berikut data yang diperoleh konselor:
A = 50 F = 65 K = 70 P = 75 U = 65
B = 55 G = 65 L = 70 Q = 50 V = 55
C = 60 H = 70 M = 65 R = 50 W = 55
D = 55 I = 70 N = 50 S = 60 X = 70
E = 50 J = 70 O = 50 T = 55 Y = 50
Berdasarkan data tersebut:
1. Berapakah banyaknya siswa yang termasuk ke dalam 25% konsep diri terendah?
2. Siapa saja siswa yang termasuk ke dalam 10% konsep diri terendah sehingga perlu
mendapatkan intervensi?
3. Siapa saja siswa yang termasuk ke dalam 10% konsep diri tertinggi sehingga perlu
mendapatkan reward?
Jawaban:
Xt=75
Xr=50
R=Xt-Xr=75-50=25
Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Konsep Diri
Interval f Cf
75 – 79 1 25
Interval kerja untuk P90 70 – 74 6 24
65 – 69 4 18
60 – 64 2 14
55 – 59 5 12
Interval kerja untuk Q1 dan D1 50 – 54 7 7
N = 25
1. Banyaknya siswa yang termasuk ke dalam 25% terendah berarti dibatasi oleh nilai Q1
maupun P25 karena pada dasarnya nilai Q1 dan P25 memiliki makna yang sama yaitu
membatasi 25% nilai terbawah dan 75% nilai tertinggi sehingga 25% siswa yang memiliki
nilai konsep diri terendah dapat diketahui dari siswa-siswa yang memiliki nilai di bawah
nilai Q1 atau P25 (rumus pilih salah satu).
Q1 = 49,5 + 4,464
Q1 = 53,964
2. Untuk menentukan siapa saja yang termasuk ke dalam 10% terendah yang perlu
mendapatkan intervensi maka perlu diketahui terlebih dahulu nilai yang membatasi 10%
terendah. Dalam hal ini bisa menggunakan rumus D1 atau P10 (pilih rumus salah satu)
karena pada dasarnya D1 atau P10 memiliki makna yang sama yaitu membatasi 10% nilai
terbawah dan 90% nilai teratas.
3. Untuk menentukan siapa saja yang termasuk ke dalam 10% tertinggi yang akan
mendapatkan reward maka perlu diketahui terlebih dahulu nilai yang membatasi 10%
tertinggi. Dalam hal ini bisa menggunakan rumus D9 atau P90 (pilih rumus salah satu)
karena pada dasarnya D9 atau P90 memiliki makna yang sama yaitu membatasi 90% nilai
terbawah dan 10% nilai teratas.