Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Capital Budgeting - M.keuangan - Kelompok 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KELOMPOK 3

CAPITAL BUDGETING
Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Mata Kuliah :


Yasir Maulana S.E., M.S.M.

Disusun Oleh :
1. Elga Aulia Nurul Janah (20210510296)
2. Rahma Fadila (20210510074)
3. Vera Veronika Qurasyi Haq (20210510298)

Kelas : Manajc-2021-02

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KUNINGAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “CAPITAL BUDGETING” tepat waktu. Makalah
“CAPITAL BUDGETING” disusun guna memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah
Manajemen Keuangan. Selain itu, kami selaku penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapa Yasir Maulana S.E., M.S.M.
selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 19 Oktober 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PEMBAHASAN
1.1 Abstrak ........................................................................................................................ 1
1.2 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
1.4 Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Arti Penting Capital Budgeting ............................................................ 3
2.2 Manfaat Capital Budgeting .......................................................................................... 5
2.3 Prinsip Dasar Pronses Penganggaran Modal .............................................................. 5
2.4 Jenis – jenis Keputusan Penganggaran Modal ............................................................ 5
2.5 Motif Capital Budgetig .................................................................................................. 5
2.6 Proses Capital Budgeting ............................................................................................ 6
2.7 Aliran Kaa (Cashflow) .................................................................................................. 6
2.8 Metode Capital Budgeting ............................................................................................ 8
2.9 Perbandingan Antara Metode NPV dan IRR ................................................................ 13
2.10 Perbandingan Antara Metode NPV dan PI .................................................................. 13

BAB III PENUTUP


3.1 Saran ......................................................................................................................... 15
3.2 Kesimpulan ................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Abstrak

Perluasan usaha merupakan salah satu bentuk investasi yang dapat dilakukan
dengan menambah kapasitas produksi yang sudah ada sehingga perusahaan dapat
memperluas pangsa pasarnya. Investasi untuk memperoleh aset tetap merupakan
pengeluaran jumlah yang terbesar dalam perusahaan industri. Investasi dalam aset tetap ini
dapat dilakukan dengan cara menambah aset yaitu dengan membeli aset baru, melakukan
penggantian aset tetap yang lama dengan kapasitas yang lebih besar, serta melakukan
perbaikan atau modernisasi aset dengan menambah komponen-komponen untuk
meningkatkan performa aset tetap. Terjadinya peningkatan permintaan dan belum bisa
terpenuhi, maka diperlukan rencana investasi pembelian aset tetap berupa mesin untuk
menambah kapasitas produksi. Dana yang besar serta terdapat ketidakpastian dalam jangka
waktu kembalinya modal yang telah ditanamkan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan
secara tepat. Hasil analisis dengan menggunakan kelima metode capital budgeting yaitu
metode ARR, Payback period, NPV, IRR dan B/C ratio menunjukkan rencana investasi layak
untuk dilaksanakan, dengan demikian perusahaan mampu untuk memenuhi permintaan dan
meningkatkan pendapatan.

1.2 Latar belakang

Dalam suatu perusahaan, terutama perusahaan bidang industri manufaktur


perlu mengadakan investasi aktiva tetap. Aktiva tetap merupakan suatu harta yang
menjadi hak milik sebuah perusahaan yang dipergunakan secara berkelanjutan untuk
menghasikan barang maupun jasa untuk perusahaan (Harahap, 2002). Menurut
Mulyadi (2010), aktiva tetap adalah harta yang berwujud, punya kebermanfaatan
ekonomis lebih dari setahun dan dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan
perusahaan. Dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap mengalami proses
perputaran piutang, perusahaan juga mengadakan investasi dalam persediaan
perusahaan dengan harapan akan memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan
dalam aktiva tersebut. Demikian pula, apabila perusahaan tersebut mengadakan
investasi dalam aktiva tetap yaitu bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali
dana ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Apabila investasi terhadap aktiva tetap
terlalu besar melebihi kapasitas atau standar perusahaan yang diperlukan, maka akan
memberikan beban yang besar juga bagi perusahaan. Sebaliknya, kalau jumlah
investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil maka akan dapat mengakibatkan kekurangan
peralatan, berkurangnya daya bersaing atau kemungkinan lainnya adalah kehilangan
sebagian dari pasar dikarenakan berkurangnya produksinya.

1
Dalam merencanakan investasi terhadap aktiva tetap diperlukan perencanaan
yang matang dengan melakukan analisis serta perhitungan yang akurat agar capaian
akan tujuannya tepat sasaran. Pengambilan keputusan akan penentuan investasi
terhadap aktiva tetap yang memerlukan dana yang cukup besar disebut dengan capital
budgeting. Berikut ini beberapa definisi mengenai capital budgeting tersebut menurut
beberapa ahli, diantaranya menurut Riyanto (2010), capital budgeting merupakan
proses menyeluruh akan perencanaan serta pengeluaran dana dalam jangka waktu
yang melebihi dari 1 tahun lamanya. Menurut Syamsuddin (2010), capital budgeting
adalah suatu proses secara keseluruhan yang meliputi pengumpulan, evaluasi, seleksi
hingga penentuan alternatif akan penanaman modal yang menguntungkan untuk
perusahaan dengan jangka waktu lebih dari setahun.
Kategori dan analisis perusahaan terhadap capital budgeting diantaranya:
penelitian dan pengembangan, penggantian, perluasan serta kontrak jangka panjang
(Brigham dan Philip, 2007). Adapun metode atau teknik perhitungan dalam capital
budgeting diantaranya: average rate of return (ARR), payback period (PP), net present
value (NPV), benefit cost ratio (B/C rasio) dan internal rate of return (IRR)
(Syamsuddin, 2010).

1.3 Rumusan masalah

1. Apa pengertian dan arti penting dari Capital Budgeting ?


2. Apa manfaat Capital Budgeting ?
3. Apa prinsip dasar dari proses penganggaran modal ?
4. Apa saja jenis-jenis keputusan penganggaran modal ?
5. Apa saja motif capital budgeting?
6. Seperti apa Proses capital budgeting ?
7. Apa yang dimaksud dengan aliran kas(cashflow)?
8. Metode apa saja yang ada pada Capital budgeting?
9. Apa perbandingan antara metode NPV dan IRR?
10. Apa perbandingan metode NPV dan PI?

1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan arti penting dari Capital Budgeting
2. Untuk mengetahui manfaat Capital Budgeting
3. Untuk mengetahui prinsip dasar proses penganggaran modal
4. Untuk mengetahui jenis-jenis keputusan penganggaran modal
5. Untuk mengetahui motif capital budgeting
6. Untuk mengetahui Proses capital budgeting
7. Untuk mengetahui aliran kas(cashflow)
8. Untuk mengetahui Metode yang ada pada Capital budgeting
9. Untuk mengetahui perbandingan antara metode NPV dan IRR
10.Untuk mengetahui perbandingan metode NPV dan PI

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Arti Penting Capital Budgeting

“Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan


keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana
tersebut melebihi waktu satu tahun (capital expenditure)” (Syamsuddin, 2009 : 412-
413). Pengeluaran ini termasuk untuk pembelian aset tetap (plant investment), yaitu
tanah, bangunan-bangunan, mesin-mesin, dan pengeluaran dana untuk proyek
advertensi jangka panjang, penelitian dan pengembangan. Berdasarkanpendapat
tersebut capital budgeting dapat diartikan sebagai keputusan investasi jangka panjang
yang memerlukan pengevaluasian, penyeleksian dan pengujian karena menyangkut
pengeluaran modal besar.
Capital budgeting atau penganggaran modal adalah keseluruhan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal, berupa
investasi jangka panjang yang diharapkan manfaatnya lebih dari satu tahun.
Sedangkan investasi jangka pendek adalah investasi yang berumur kurang dari satu
tahun, meskipun investasi jangka panjang ada yang membagi dengan investasi jangka
menengah, yaitu antara satu sampai lima tahun dan investasi jangka panjang yaitu
lebih dari lima tahun.
Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan
memperoleh kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti halnya pada aktiva
lancar. Perbedaannya adalah pada jangka waktu. Cara kembalinya dana yang
diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut. Keseluruhan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai dana dimana jangka waktu
kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun disebut penganggaran modal
atau Capital Budgeting. Menurut Andrew Graham dari School of Policy Studies
Queens University: “Capital Budgeting is a process used to evaluate investments in
long-term or capital assets”
Menurut Eugene F.Bringham dan Michael C. Ehrhardt: “Capital Budgeting is
the decision process that managers use to identify those projects that add to the firm’s
value, and as such it is perhaps the most important task faced by financial managers
and their staffs”.
Contoh Capital Budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap yaitu
tanah, bangunan, mesin-mesin dan peralatan. Penganggaran modal menjelaskan
tentang perencanaan jangka panjang untuk merencanakan dan mendanai proyek besar
jangka panjang. Dalam konteks sebuah negara atau pemerintahan, penganggaran
modal memiliki implikasi dua hal yaitu sebagai instrumen kebijakan fiskal dan untuk
meningkatkan kekayaan bersih dari pemerintah. Dan untuk hal-hal terlentu
merupakan alat pembangunan daerah. Fungsi dari melakukan Capital Budgeting
antara lain untuk mengidentifikasi investasi yang potensial. Apabila telah ditemukan,

3
teknik ini dapat pula digunakan untuk memilih alternative investasi. Setelah dipilih,
kemudian dapat dilakukan audit dalam pelaksanaannya.
Secara tradisional, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan investasinya antara lain untuk membangun sebuah
hotel yang baru, untuk menghitung kelayakan pembuatan sebuah kantin di sebuah
sekolah atau untuk mengganti sistem pembakaran di sebuah pabrik baja. Keputusan
penganggaran modal memiliki efek yang sangat jelas terhadap tingkat kesehatan
keuangan perusahaan untuk jangka panjang. Sebuah proyek yang didasarkan pada
keputusan penganggaran modal yang berhasil, akan mendorong mengalirnya
pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang. Sebaliknya, penganggaran
modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat pengembalian investasi yang
mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau sebuah perusahaan mengalami
kebangkrutan.
Dalam manajemen keuangan capital budgeting atau penganggaran modal ini
dikaitkan dengan investasi jangka panjang. Yang dimaksud dengan capital merupakan
aktiva tetap yang dipergunakan dalam proses produksi, sedangkan pengertian budget
adalah suatu rencana atau proyeksi berupa perkiraan aliran kas dalam kurun waktu
tertentu. Sehingga capital budgeting atau penganggaran modal adalah proses
menyeluruh tentang suatu proyek. Proses ini dianggap penting, karena perusahaan
yang akan melakukan investasi saat ini dengan jumlah modal yang cukup besar dan
jangka panjang, mengharapkan akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar
dimasa yang akan datang.
Dengan perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar, merupakan tujuan
setiap perusahaan, yang harus dicapai dalam investasi jangka panjang, sehingga nilai
perusahaan dapat dimaksimumkan, yang berarti memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham.
Konsep penganggaran modal, dapat dilakukan dalam beberapa alternatif
investasi jangka panjang yang baru dilakukan, investasi perluasan kapasitas, investasi
penggantian aktiva tetap, investasi produk baru atau investasi jangka panjang lainnya.
Secara umum, capital budgeting memiliki arti penting berupa :
1. Jangka waktu tertanamnya aset yang lama membuat perusahaan perlu memikirkan
sumber dana lain bagi kebutuhan yang lain.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut dua hal:
a. BiIa investasi yang terlampau besar akibatnya adalah banyak peralatan yang
tidak beroperasi.
b. Bila investasi yang terlampau kecil sehingga kekurangan peralatan akibatnya
adalah perusahaan bekerja dengan harga pokok yang terlalu tinggi sehingga
mengurangi daya saing.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar
yang tidak bisa diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau sekaligus,
sehingga perlu adanya ketelitian dalam melakukan perhitungan.
4. Kesalahan dalam melakukan penghitungan berarti berakibat panjang sehingga
kerugian besar pasti terjadi.

4
2.2 Manfaat Capital Budgeting

Manfaat utama dari penganggaran modal atau capital budgeting adalah untuk bisa
mengetahui keperluan dana secara lebih detail, karena dana bisa terikat jangka
waktu yang lebih dari setahun. Sehingga akan meminimalisir adanya over
investment atau under investment. Selain itu, capital budgeting juga dilakukan
agar bisa mencegah terjadinya kesalahan dalam hal decision making.

2.3 Prinsip dasar proses penganggaran modal


Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan
bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran ataumenyelenggarakan kegiatan
bisnis sedemikian rupa sehingga hasilimbuh (marginal revenue) produk sama
dengan biaya imbuhnya(marginal cost).
Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan
harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupasehingga perolehan imbuh
(marginal returns) investasi itu samadengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai
proyek investasi dari hasilyang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan
kebutuhanperusahaan akan modal untuk investasi.
Biaya marginal dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuktentang
upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal gunamembiayai investasi.
Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yangharus ditanggung oleh perusahaan
untuk memperoleh dana dari luar misalnya ( meminjam atau menjual saham dan
biaya tumbal/ opportunity cost dari dana sendiri yang diperoleh)

2.4 Jenis-jenis keputusan penganggaran modal


 Melengkapi dan memperluas Struktur
 Ciptakan produk baru
 Inovasi dan perluasan produk
 Konstruksi baru (pabrik, jalan raya, jembatan)
 Penggantian pabrik atau perangkat lama dengan pabrik atau perangkat baru
 Sewa / bangun atau beli
 Adaptasi struktur dan peralatan dengan peraturan resmi, lingkungan dan
keselamatan
 Keputusan lain, seperti kampanye iklan, program pelatihan, dan proyek yang
memerlukan analisis arus kas keluar dan aliran masuk.

2.5 Motif capital budgeting


 Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
 Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
 Modernisasi atas aktiva tetap.

5
2.6 Proses capital budgeting

Proses Capital Budgeting terdiri dari 6 langkah yang saling berkaitan, yaitu
sebagai berikut:
1) Penelitian Dasar
Rencana pelaksanaan proyek/investasi harus didukung oleh data dan
informasi. Untuk alasan ini, perlu untuk melakukan studi lapangan atau
studi sektor untuk mendapatkan data / informasi dalam persiapan proposal
proyek.
2) Pembuatan Proposal
Proposal proyek/investasi disajikan dalam organisasi perusahaan di semua
tingkatan. Untuk menawarkan aliran ide, banyak perusahaan menawarkan
hadiah uang tunai untuk berbagai saran.
3) Kajian dan Analisa
Proposal anggaran untuk barang modal ditinjau secara formal untuk (a)
mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting,
(b) menilai kinerja ekonomi mereka. Biaya yang diusulkan dan perkiraan
manfaat konversi menjadi arus kas yang sesuai. Berbagai teknik
penganggaran modal dapat diterapkan pada arus kas untuk menghitung
laba atas investasi. Berbagai aspek risiko dengan proposal yang akan
dinilai. Setelah analisis ekonomi selesai, data dan rekomendasi lebih lanjut
untuk pembuat keputusan yang disediakan.
4) Pengambilan Keputusan
Fase ini menentukan apakah suatu investasi layak atau tidak. Jumlah dana
atau investasi yang sangat besar dan pentingnya modal menggambarkan
tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan anggaran. Perusahaan
biasanya mendelegasikan otoritas penganggaran modal berdasarkan
jumlah uang yang dihabiskan. Sebagai aturan, Dewan Direksi membuat
keputusan akhir tentang jumlah tertentu dari modal yang dikeluarkan.
5) Implementasi
Ketika suatu proposal layak atau telah disetujui dan dana tersedia, fase
implementasi segera dimulai. Untuk kontes kecil, anggaran dan
pembayaran langsung dilakukan. Namun, Pemantauan ketat untuk
anggaran besar.
6) Tindak Lanjut (Follow up)
Setelah implementasi, Pemantauan diperlukan selama fase operasional
proyek. Perbandingan antara biaya yang ada dan keuntungan yang
diharapkan dari berbagai proyek sebelumnya sangat penting. Jika yang
dikeluarkan melebihi anggaran yang disebutkan, diperlukan tindakan
segera untuk menghentikannya, menambah manfaat atau mengganggu
proyek.

2.7 Aliran kas(cashflow)


Estimasi atau proyeksi aliran kas yang terdiri dari aliran kas masuk dan aliran
kas keluar melibatkan berbagai variabel, individu dan berbagai departemen atau

6
bidang dalam perusahaan. Sebagai contoh dari aliran kas masuk, proyeksi
penjualan dan harga jual barang dari bagian pemasaran sebagai hasil analisa atau
dasar strategi harga, pengiklanan, distribusi, kondisi ekonomi, persaingan dan
kecenderungan pola konsumsi. Sedangkan proyeksi aliran kas keluar yang
berkaitan dengan produk baru umumnya disediakan oleh bagian produksi dan
biaya proyeksi biaya operasi diperoleh dari bagian akuntansi biaya, produksi, agen
pembelian dan bagian lain yang berkaitan.

Peran utama manajer keuangan dalam memproyeksikan aliran kas ini meliputi
pengkoordinasian berbagai bidang dan pengendalian proses estimasi untuk
meyakinkan bahwa setiap individu yang terlibat menggunakan metode secara
konsisten dan asumsi yang rasional, sehingga tidak terjadi penyimpangan yang
berarti. Aliran kas menjadi pusat dalam analisa investasi, hal ini disebabkan (a)
laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih, (b) para
manajemen dan investor lebih tertarik untuk melihat besarnya aliran kas bersih
yang benar-benar akan diterima, (c) aliran kas bersih ini menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar kembali investasi yang telah
dikeluarkan, membayar dividen kepada pemegang saham, dan melakukan
investasi kembali dimasa yang akan datang. Proyeksi aliran kas tersebut dengan
adanya rencana investasi, terdiri dari

Beberapa faktor sebagai aliran kas masuk dan aliran kas keluar sebagai berikut:
1. Kas awal investasi (cash outlay), yaitu pengeluaran awal sejumlah uang kas
untuk melaksanakan investasi.
2. Arus kas operasional, yaitu penerimaan kas atas kegiatan operasional
perusahaan yang melakukan investasi tersebut.
3. Arus kas masuk bersih, yaitu penerimaan kas setiap tahun setelah dikurangi
biaya (bunga) atas investasi yang dilakukan.
4. Nilai residu, yaitu suatu nilai sisa atau nilai suatu aktiva tetap setelah umur
ekonomisnya berakhir dan telah didepriasikan/disusutkan/dihapuskan setiap
tahun dalam masa umur ekonomisnya.

Secara umum investasi jangka panjang dapat dikelompokkan menjadiempat


macam:
1. Investasi penggantian aset, karena sudah usang atau karena adanya teknologi
baru.
2. Investasi ekspansi, berupa penambahan kapasitas produksi karena adanya
kesempatan usaha yang lebih baik.
3. Investasi penambahan produk baru atau diversifikasi produk.
4. Investasi lain, berupa investasi peralatan pengendalian polusi dan investasi
peningkatan keselamatan kerja.

Keputusan investasi ini mencakup tidak hanya investasi pada asset riil
berwujud seperti tanah, bangunan, alat kantor, kendaraan dan lain-lain, melainkan
juga investasi pada asset finansial seperti investasi pada saham dan obligasi.

7
Sedangkan investasi pada asset tidak berwujud atau intangible asset seperti merk
dagang, hak paten, dan tenaga ahli. Keputusan investasi jangka panjang ini,
mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam memproyeksikan investasi
terjadi ketidak pastian, sehingga bisa terjadi investasi yang berlebihan atau
kekurangan investasi.
Dua komponen utama aliran kas, yaitu:

1. Initial cash flow, adalah pengeluaran awal keseluruhan investasi. Pengeluaran


ini mencakup pengeluaran dimulai saat timbul rencana atau gagasan untuk
beroperasi.
2. Operational cash flow, adalah pengeluaran dan penerimaan selama operasi
perusahaan.

2.8 Metode Capital budgeting


Dalam melakukan investasi, dilakukan evaluasi terhadap proyek yang
layak atau favourable untuk dilaksanakan, sebelumnya perlu dikumpulkan
informasi yang relevan. Dalam keputusan investasi ada dua alternatif, yaitu
menolak atau menerima usulan investasi. Untuk mengevaluasi keputusan
investasi tersebut, dibicarakan beberapa metode sebagai berikut :
1. Metode Payback (PB).
2. Metode Net Present Value (NPV).
3. Metode Profitability Index (PI).
4. Metode Internal Rate of Return (IRR).
5. Metode Average Rate of Return (ARR).

1. Payback Period
Payback period adalah periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi yang menggunakan aliran cash netto/proceed. Waktu
yang diperlukan agar dana yang ditanam pada suatu investasi dapat diperoleh
kembali seluruhnya. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Payback Period =
Dimana:
 Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi
 Proceed = Jumlah uang yang ditenima

Contoh :
PD. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar $.45.000, jumlah proceed per
tahun adalah $. 22.500,- maka Payback Periodnya adalah:

Payback Period = = 2 tahun

8
Sehingga nilai Payback Period adalah dua tahun. Artinya dana yang tertanam
dalam aktiva sebesar $. 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka
waktu dua tahun. Apabila investor dihadapkan pada dua pilihan investasi,
maka pilih payback period yang paling kecil.

Kelemahan Metode Payback Period ini yaitu:


 Metode ini mengabaikan penerimaan investasi (proceed) sesudah
Payback Period, hanya mengukur kecepatan kembalinya dana.
 Mengabaikan time Value Of Money.

2. Net Persent Value


Net Present Value adalah selisih Present Value dari keseluruhan Proceed
dengan Present Value dari keseluruhan investasi.
 Bila present value proceed lebih besar atau sama dengan present value
investasi maka usul investasi diterima.
 Bila present value proceed lebih kecil present value investasi maka
usul investasi ditolak.
Rumus yang dapat digunakan adalah:

Dimana:
 CF = Cashf low = Proceeds = jumlah uang yang diterima
 i = Tingkat Bunga
 n = Periode Waktu
 lo = Nilai lnvestasi awal ( tahun 0 )

Contoh :
Bila PD. Maju Jaya memiliki nilai proyeksi penerimaan yang jumlahnya tidak sama
tiap tahunnya, maka akan tampak pada tabel di bawah ini.

Nilai NPV yang diperoleh oleh PD. Maju Jaya adalah Rp.44.430. Bila dengan
menggunakan rumus (10.2) di atas, maka hasilnya sebagai berikut:

9
Nilai NPV PD. Maju Jaya adalah sebesar Rp.44.430. nilal NPV ini positif, sehingga
investasi diterima.

3. Profitability Index (PI)


Profitability Index (PI) Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi
yang membagi antara Present Value dari Proceeds dengan Present Value dari
Outlays. Bila hasilnya Iebih besar dari 1 maka investasi diterima. Bila
hasilnya kurang dari 1, maka investasi ditolak. Rumus yang digunakan adalah:

Profitability Index =
Dimana :
 PV = Present Value
 Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi
 Proceeds = Jumlah uang yang diterima

Untuk PD. Maju Jaya, nilai profitability indexnya adalah:

Profitability Index = = 1,37

PD. Maju Jaya memiliki nilai Profitability Index sebesar 1,37. Nilai tersebut lebih
besar dari 1 sehingga investasi dari PD. Maju Jaya dapat diterima. Syarat investasi
Iayak adalah apabila nilai Profitability Index Iebih besar dari satu, sedangkan bila
kurang dari satu, maka investasi ditolak.

4. Internal Rate of Return


Internal Rate of Return adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah
nilai sekarang dari proceeds sama dengan nilai sekarang dari outlay. Rumus
yang dapat digunakan dalam IRR adalah :

IRR = P1 – C1 x
Dimana:
 P1 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV positif
 P2 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV negatif
 C1 = NPV positif
 C2 = NPV negative

10
Contoh :
Tuan Yatna Supriyatna memiliki sebidang tanah yang akan dibangun sebuah
usaha yaitu Pabrik Susu. Adapun nilai investasi Tuan Yatna adalah Rp.640 juta.
Proyek penerimaan untuk kedua usaha adalah sebagai berikut:
Tahun Pabrik Susu
1 50
2 150
3 200
4 250
5 300
6 350
Berapakah nilai IRR-Pabrik Susu tersebut?

Pembahasan :

IRR = P1 – C1 x

Dimana:

 P1 adalah presentasi yang menghasilkan NPV Positif


 P2 adalah presentasi yang menghasilkan NPV Negatif
 C1 adalah NPV Positif
 C2 adalah NPV Negatif
Gunakan metode coba-coba. Misalnya nilai P1 adalah 19%. Maka nilai C1
adalah: Besarnya PV dapat dilihat dan tabel Present Value Interest Factor (tabel
Ill) sebagai berikut:

NPV = PV Proceed — PV Outlays


NPV = Rp. 640,26 juta — Rp. 640 juta
NPV = Rp. 260.000
Nilai P1 dan C1 telah diketahui yaitu :
P1 adalah 19%
C1 adalah Rp.260.000

11
Sedangkan untuk mencari nilai C2, kita gunakan P2 misalnya 20%, sehingga nilai P2
dan C2 adalah:

NPV = PV Proceed – PV Outlays


NPV = Rp.619,91 juta – Rp.640 juta
NPV = Rp.20,09 juta

IRR = P1 – C1 x

IRR = 19% – 0,26 x = 19,01%


Sehingga IRA dan Pabrik Susu Tuan Yatna adalah 19,01%

5. Average Rate of Return


Metode Average Rate of Return (ARR) atau biasa juga disebut Return on
Investment (ROI) adalah rasio antara laba setelah pajak terhadap investasi
(initial investment). Jadi mengukur tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh
dari suatu investasi.

(Laba setelah pajak: Initial Investment) x 100% = hasilnya persentase.


Laba setelah pajak dari metode ini didasarkan dari data laporan keuangan
sedangkan Initial Investment adalah jumlah nilai aktiva tetap ditambah denga
jumlah modal kerja yang dikeluarkan pada awal investasi.

Kebaikan Metode Average Rate of Return:


1.Mudah digunakan karena tidak sulit untuk membuat metode ini.
2.Sangat sederhana, tidak memerlukan perhitungan yang rumit.
Kelemahan Metode Average Rate of Return:
1.Diabaikan nilai waktu uang karena setelah metode ini diselesaikan tida
melihat lagi aliran kas masuk yang akan datang.
2.Konsep laba menurut akuntansi, bukan kas, karena hasil depresiasi ata
penyusutan masuk dalam biaya, bukan aliran kas masuk. Sehingga apab
metode depresiasi berbeda, maka akan memberikan hasil yang berbe pula,
sehingga memengaruhi besar kecilnya keuntungan perusahaan.

Maka untuk menilai apakah investasi proyek tersebut diterima atau ditolak,
hasil average rate of return tersebut dibandingkan dengan rate of return atau
required of return yang disyaratkan, apabila average rate of return lebih besar
dari rate of return yang disyaratkan, maka investasi tersebut dapat diterima
12
atau dapat dilaksanakan, sebaliknya apabila average rate of return lebih kecil
dari rate of return yang disyaratkan, maka investasi tersebut ditolak atau tidak
dapat dilaksanakan. Cara lain dalam metode ini untuk menentukan diterima
atau ditolak suatu investasi, dapat juga dengan membandingkan antara hasil
average rate of return dengan tingkat bunga bank yang relevan, apabila hasil
average rate of return lebih besar dari tingkat bunga bank yang relevan, maka
investasi dapat dilakukan, sebaliknya apabila hasil average rate of return
lebih kecil dari tingkat bunga bank yang relevan, maka investasi ditolak.

2.9 Perbandingan antara metode NPV dan IRR


Secara matematis metoda NPV, IRR dan PI selalu memberikan reko mendasi
yang sama untuk menerima atau menolak proyek-proyek yang independen
(bukan mutually exclusive). Dua proyek disebut independen jika keputusan
terima/tolak proyek satu tidak mempengaruhi keputusan terima/tolak proyek
lainnya.

Grafik Perbandingan NPV dan IRR

Dasar Untuk NPV IRR


Perbandingan
Berarti Total semua nilai sekarang IRR digambarkan sebagai
dari arus kas (baik positif tingkat di mana jumlah
maupun negatif) dari suatu arus kas masuk yang
proyek dikenal sebagai didiskontokan sama
Net Present Value atau dengan arus kas keluar
NPV. yang didiskontokan

Disajikan dalam Ketentuan absolut Persentase istilah


Apa yang Kelebihan dari proyek Point of no profit no loss
diwakilinya? (Titik impas)
Pengambilan Itu membuat pengambilan Itu tidak membantu dalam
Keputusan keputusan mudah pengambilan keputusan
Nilai untuk Biaya suku bunga Tingkat pengembalian
investasi kembali internal
arus kas perantara
Variasi dalam Tidak akan memengaruhi Akan menunjukkan IRR
waktu arus kas NPV negatif atau banyak
keluar

2.10 Perbandingan antara metode NPV dan PI


Bila menilai suatu usulan investasi menggunakan mode NPV dan PI
hasilnya akan selalukonsisten. Artinya kalua NPV menyimpulkan suatu
usulan investasi diterima (menguntungkan), maka PIjuga menyimpulkan
diterima,demikian sebaliknya. Hal ini Nampak jelas dengan mengamati
mekanismekedua metode terebut. Kalua PV penerimaan-penerimaan kas

13
bersih dimasa dating (PV proceeds ) lebihbesar dari PV investasi maka NPV
positif, berarti investasi diterima. Dengan demikian berartiperbandingan PV
proceeds dengan PV investasi (PI) akan lebih besar dari satu. PI lebih besar
dari satuberarti investasi diterima. Jadi bila menilai suatu usulan, NPV dan
PI memberikan keputusan yang sama.Tetapi bila dihadapkan pada pemilihan
salah satu atau beberapa usulan investasi dari berbagaialternative, hasilnya
bias tidak konsisten.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Saran

Dari hasil perhitungan lima metode kelayakan investasi dengan menggunakan teknik
capital budgeting, maka sebaiknya rencana perusahaan untuk melaksanakan investasi aset
tetap segera dilaksanakan. Hal ini dikarenakan dari seluruh perhitungan kelayakan investasi
menyatakan bahwa rencana investasiperusahaan untuk melaksanakan penggantian
kapasitas mesinnya dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
Kondisi keuangan yang sehat dan laba perusahaan yang terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun, sebaiknya perusahaan melakukan pengembangan usahanya, misalnya
menambah produk baru, melakukan penambahan kapasitas mesin yang lebih besar dan
berkualitas bagus.
Dalam perhitungan untuk menentukan proyek bisa diterima atau dilaksanakan, begitu
pula proyek bisa ditolak atau dibatalkan, dapat dilakukan dengan menggunakan lima
metode, yang dapat digunakan salah satu atau semua metode tersebut, yaitu metode
average rate of return, metode payback, metode net present value, metode internal rate of
return dan metode profitability index.

3.2 Kesimpulan
penganggaran Modal (capital budgeting) sangatlah penting dalam menentukan
alur kas,investasi dan penanaman saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan
untuk pengambilan penganggaran modal tepat, maka keuntungan bagi perusahaan
akan meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer
keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil keputusan dengan keadaan
keuangan suatu perusahaan

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/333013981/Soal-Capital-Budgeting-Pt-Duta

https://www.slideshare.net/RoniSaputra7/arus-kas-dan-beberapa-topik-lain-dalam-
penganggaran-modal

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/bab20593/body.html

https://www.pelatihan-sdm.net/langkah-langkah-yang-berkaitan-dalam-proses-capital-
budgeting/

https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/capital-budgeting

https://bakai.uma.ac.id/2022/07/05/capital-budgeting-pengertian-manfaat-dan-
contohnya/

https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/download/9190/6155/

https://jmp.kemenkeu.go.id/index.php/mapan/article/view/350

Jurnal - Universitas Jember, CAPITAL BUDGETING

Jurnal Analisis Kelayakan Investasi Sebagai Rencana Penggantian Mesin Dengan


Teknik Capital Budgeting

“ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI SEBAGAI RENCANA PENGGANTIAN


MESIN DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING” (Studi Pada Perusahaan Tegel
Beton Dan Sanitair Warna Agung Pamekasan) Wahyu Maulana, Devi Lestari Pramita
Putri Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Buku:

1. Manajemen keuangan Prof.Dr.H. Mustafa S.E., M.M

16

Anda mungkin juga menyukai