Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

KLIPING Tarian Daerah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

KLIPING

TARIAN DAERAH DI INDONESIA


DAN ASALNYA

Disusun Oleh :
Nama : Reihan Auraka Rahmat Syach
Kelas :6
No. Absen : 33

SDN PLAMONGAN SARI 01 SEMARANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
Tarian Daerah di Indonesia dan Asalnya
Nah, artikel kali ini akan mengulas tentang tari-tarian daerah paling populer di Indonesia
beserta provinsi asalnya. Yuk, simak daftarnya di bawah ini:
1. Saman (Aceh)

Sumber gambar: breakingnews


Mari kita mulai dari daerah paling barat di Indonesia, Aceh. Salah satu tarian daerah paling
populer di Daerah Istimewa Aceh adalah tari saman. Tidak hanya populer di dalam negeri,
tari saman juga dikenal di mancanegara.
Tidak jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang banyak penari sekaligus ini
dipertunjukkan dalam event kebudayaan di luar negeri.
Bahkan, UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan yang bernaung di
bawah PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang memerlukan
perlindungan mendesak dari Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan.
Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan
kekompakan.
Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama berminggu-
minggu bahkan berbulan bulan, lho Toppers.
2. Tor Tor (Tapanuli Utara)

Sumber gambar: wikipedia


Di utara Pulau Sumatra, tepatnya di sekitar Danau Toba, terdapat suku Batak yang memiliki
tarian daerah bernama tor tor.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang Batak dalam berbagai ritual penting seperti pesta
pernikahan, pesta kematian, syukuran panen hingga upacara penyembuhan orang sakit.
Saat menari Tor Tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik Mangondangi yang
terdiri dari 9 buah gondang (gendang batak), terompet khas Batak dan suling. Gerakan tari tor
tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya monoton.
Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam
koreografi-nya.
3. Tari Piring (Minangkabau)

Sumber gambar: twitter @ID_Datsun


Dari Barat Pulau Sumatra, tepatnya di Minangkabau, terdapat tari piring yang punya gerakan
indah dan kaya makna.
Tari piring merupakan simbolisasi dari pemberian persembahan kepada sang pencipta atas
keberhasilan panen.
Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas dalam berbagai
perayaan.
Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua hingga tiga
piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki penari.
Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional Minangkabau
yakni bong dan saluang.
4. Turuk Langgai (Mentawai)

Sumber gambar: blogkulo


Nama tarian ini memang kurang terkenal dibandingkan nama tarian daerah lainnya yang ada
di artikel ini.
Namun, seiring semakin terkenalnya Kepulauan mentawai sebagai salah satu surga wisata
dan tujuan wisata air kelas internasional, Turuk Langgai lambat laun mulai dikenal secara
luas.
Turuk Langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari gerakan hewan
seperti burung, ular, ayam hingga monyet.
Turuk Langgai biasanya ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai yakni
gendang kajeuma dan uliat.
5. Tari Ronggeng Blantek (Betawi)

Sumber gambar: wikipedia


Etnis Betawi juga memiliki beragam tarian daerah yang populer sejak zaman kolonial
Belanda. Salah satu tarian daerah yang terkenal adalah Ronggeng Blantek.
Tarian yang memiliki tempo cepat dan gerakan enerjik ini awalnya ditampilkan sebagai
pembuka teater rakyat Betawi, Topeng Blantek.
Tarian yang ditarikan oleh penari perempuan ini biasanya dipertunjukkan dengan iringan alat
musik populer Betawi seperti terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan
tehyan.
6. Tari Jaipong (Karawang)

Sumber gambar: madeblog


Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, Jaipong merupakan tarian yang muncul di era
yang relatif lebih modern.
Tepatnya, Jaipong muncul pada tahun 1976. Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur
silat, wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H. Suanda dan
Gugum Gumbira.
Saat ditarikan, Jaipong biasanya diiringi oleh musik Jaipongan yang terdiri dari gong, kecapi,
gendang dan rebab.
7. Tari Topeng (Cirebon)

Sumber gambar: lp2m.iai-tribakti


Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua kalangan, baik
kalangan kraton maupun masyarakat jelata.
Saking populernya, Sunan Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat
menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.
Para penari topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda. Tiap topeng
memiliki nama dan wataknya masing masing.
Topeng panji, contohnya, menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng
pamindo merupakan kesatria, sementara topeng patih menggambarkan kedewasaan.
Promo Kolaborasi Anak Bangsa, Gojek x Tokopedia. Nikmati promo GoSend,
8. Tari Bedhaya (Yogyakarta)

Sumber gambar: gateofjava


Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tarian daerah. Salah
satu tarian daerah yang populer adalah tari bedhaya.
Tarian yang biasanya ditampilkan oleh penari perempuan ini dulunya dipertunjukkan untuk
kalangan keraton saja.
Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia kebatinan di
pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul.
Tari Bedhaya banyak menampilkan gerakan gerakan-gerakan gemulai bertempo lambat.
Bedhaya Ketawang dimainkan dengan diiringi perangkat gamelan lengkap.
9. Tari Serimpi (Yogyakarta)
Sama seperti bedhaya, pada awalnya tari serimpi merupakan tari yang haya dipentaskan di
keraton saja.
Tarian ini konon dipentaskan ketika ada peristiwa penting dalam keraton seperti pergantian
pejabat tinggi.
Tari serimpi sendiri banyak jenisnya, Toppers. Contohnya, serimpi genjung, serimpi babul
layar, serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi dhempel.
Biasanya, tarian ini dimainkan oleh empat penari yang melambangkan api, air, angin dan
tanah dan berpakaian layaknya putri keraton.
10. Tari Gambyong (Solo)

Sumber gambar: rachnasandika


Dari Jawa tengah, tepatnya di Kota Solo, terdapat tarian daerah yang sudah dikenal sejak
zaman raja-raja Jawa kuno yakni tari gambyong. Pada perkembangannya, tarian ini terus
berkembang dengan koreografi yang bermacam-macam.
Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian rakyat yang biasa dimainkan ketika
pesta panen.
Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi tarian yang
luwes dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius mata.
11. Tari Reog (Ponorogo)

Sumber gambar: nusadaily


Tari reog adalah salah satu tarian daerah asli Ponorogo, Jawa Timur, yang telah mendunia.
Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria yang menggunakan topeng kepala singa
bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng besar ini bisa mencapai 50 kilogram, lho
Toppers.
Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja Majapahit
terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak pada rajanya tersebut
menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang dianggapnya korup dan berada
di bawah pengaruh Cina.
Hal ini diperlihatkan lewat properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-
bulu merak di atas kepalanya yang melambangkan pengaruh Cina.
12. Tari Jaran Kepang (Ponorogo)

Sumber gambar: pixabay


Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di atas. Tari jaran
kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Ada yang
menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan.
Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang berbentuk seperti kuda
ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani.
Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa
mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan
potongan kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi.
13. Tari Kecak (Bali)

Sumber gambar: pixabay


Selain reog, tari kecak merupakan salah satu tarian daerah di Indonesia yang banyak dikenal
oleh orang asing. Maklum, tarian ini sangat sering dipertunjukkan baik di Bali maupun di luar
negeri.
Tari kecak sendiri diciptakan oleh penari Bali, Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman,
Walter Spies.
Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki ini diambil dari tarian
ritual penolak bala bernama tari sanghyang.
Tarian yang dimainkan tanpa alat musik ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu
Rama melan raja jin yang jahat, Rahwana.
14. Tari Pendet (Bali)

Sumber gambar: wikipedia


Salah satu tarian tertua di Bali ini dikenal sebagai tarian penyambutan bagi tamu atau turis
yang datang ke sebuah tempat wisata. Namun, tari ini sebenarnya merupakan tarian ritual
yang awalnya hanya dipentaskan di pura.
Tari yang bisa juga dipentaskan secara beramai-ramai ini merupakan bagian dari ritual
penyambutan turunnya dewata ke bumi.
Biasanya penari pendet mengenakan kemben dan kain berwarna keemasan sambil memegang
bokor, tempat menaruh bunga yang nantinya akan ditaburkan.
15. Tari Kancet Ledo/Tari Gong (Kutai Kertanegara)
Tarian asal Kalimantan Timur ini dikenal akan keindahan gerak tarinya dan keunikan busana
serta kelengkapan tari yang dikenakan penari.
Dalam versi aslinya, para penari perempuan yang menggunakan pakaian adat Dayak Kenyah
ini harus menari di atas gong. Itulah alasannya jika tarian ini juga disebut sebagai tari gong.
Selain memiliki makna keseimbangan dalam hidup, tarian ini sendiri memiliki
menyimbolkan karakter wanita dayang yang cantik, pandai dan indah untuk dipandang.
16. Tari Tempurung (Sulawesi Utara)

Sumber gambar: Youtube


Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau batok kelapa
yang biasa digunakan warga sebagai wadah tertentu atau mangkuk. Suara dari tempurung
yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang nyaring.
Tarian ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi terhadap keluarga
petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa.
17. Tari Kipas Pakarena (Sulawesi Selatan)

Sumber gambar:
SymbianPlanet
Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari tarian
mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan, dan hormat terhadap laki-laki,
khususnya terhadap suami.
Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan membuka matanya
terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini
biasanya berlangsung selama sekitar dua jam.
18. Tari Paduppa Bosara (Sulawesi Selatan)

Sumber gambar: Ayokeselayar


Tari Padduppa Bosara adalah tarian penyambutan orang bugis-makassar. Tarian ini
menggunakan properti berupa Bosara yang biasa digunakan unutk menghidangkan makanan
jika kedatangan tamu.
Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut
tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan.
Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang biasanya diletakkan di
meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan
kebudayaan.
19. Tari Gandrung Lombok (Nusa Tenggara Barat)

Sumber gambar: indonesiakaya


Tari Gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang ditarikan oleh penari
wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan. Tarian ini biasanya juga ditampilkan
dengan puisi dan nyanyian.
Meski namanya serupa, tari gandrung asal Lombok berbeda dengan yang ada Jawa maupun
Bali.
Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada gerakan, kostum maupun
penyajian pertunjukannya.
Awalnya, tarian ini digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang dari medan
perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang ada, para penari wanita
menari sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari secara berpasangan.
20. Tari Caci (Nusa Tenggara Timur)

Sumber gambar: Good News From Indonesia


Tari Caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan
cambuk dan perisai.
Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya
bertahan dengan menggunakan perisai (tameng).
Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara pembukaan lahan,
serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.

Anda mungkin juga menyukai