Pengertian Stres
Pengertian Stres
Pengertian Stres
Stres merupakan hal menjadi bagian dari kehidupan manusia. Berikut ini akan kita bahas
mengenai definisi stres, stres psychological and physical strain or tensien generated by
are difficult to manage or endure. Makna dari kalimat tersebut adalah bahwa stres psikologis dan
fisik merupakan ketegangan yang disebabkan oleh fisik, emosi, sosial, ekonomi, pekerjaan atau
keadaan, peristiwa, atau pengalaman yang sulit untuk mengelola atau bertahan (Nasir, 2011)
Menurut Nasir (2011) Di tinjau dari penyebabanya, stres dapat dibedakan ke dalam beberapa
jenis berikut :
1. Stres fisik, merupakan stres yang di sebabkan oleh keadaan fisik, seperti suhu yang terlalu tinggi
atau rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat, dan lain lain.
2. Stres kimiawai, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh senyawa kimia yang terdapat
pada obat-obatan, zat berajun asam, basa, faktor hormon atau gas, dan lain lain.
3. Stres mikrobiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh kumsn, seperti virus, bakteri, atau
parasit.
4. Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh, antara
5. Stres proses tumbunh kembang seperti pada masa pubertas, pernikahan, dan pertambahan usia.
6. Stres psokologis atau emosional, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan situasi
psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnya dalam
kemungkinan dapat dialami sebagai perasaan yang baik anxiouness (distres) atau pleasure
( eustres ).
1. Stres yang baik atau eustres adalah sesuatu yang positif. Stres dikatakan berdampak baik apabila
seseorang mencoba untuk memenuhi tuntutan untuk menjadikan orang lain maupun dirinya
sendiri mendapatkan sesuatu yang baik dan berharga. Dengan stres yang baik, semua pihak
merasa di untungkan.
2. Stres yang buruk atau distres adalah stres yang bersifat negatif. Distres dihasilkan dari sebuah
proses yang memaknai sesuatu yang buruk, dimana respon yang digunakan selalu negatif dan
ada indikasi mengganggu integritas diri sehingga bisa diartikan sebuah ancaman.
a. Frustasi. Kondisi dimna seseorang merasa jalan jalan yang akan ditempatkan untuk meraih
tujuan di hambat.
b. Konflik. Kondisi ini muncul ketika dua atau lebih prilaku saling berbenturan, di mana masing
masing perilaku tersebut butuh untuk diekspresikan atau malah saling memberatkan.
c. Perubahan . kondisi yang di jumpai ternyata merupakan kondisi yang semestinya serta
d. Tekanan . kondisi dimana terdapat suatu harapan atau tuntutan yang sangat besar terhadap
Patel (1996) dalam Nasir (2011) menjelaskan adanya berbagai jenis reaksi stres yang umumnya
dialami manusia.
1. Too little stres. Dalam kondisi ini, seseorang belum mengalami tantangan yang berat dalam
kurangnya stimulus mengakibatkan munculnya kebosanan dan kurangnya makna dalam tujuan
hidup.
2. Optimun stres. Seseorang mengalami kehidupan yang seimbang saat berada di “atas” maupun
“bawah” akibat proses manajemen yang baik oleh dirinya. Kepuasan kerja dan perasaan individu
dalam meraih prestasi menyebabkan seseorang mampu menjalani kehidupan dan pekerjaan
sehari hari tanpa menghadapi masalah yang terlalu banyak atau ras leleh yang berlebihan.
3. Too much stress. Dalam kondisi ini, seseorang merasa lelah melakukan pekerjaan yang terlalu
4. Breakdown stress. Ketika pada tahap too much stres individu tetap meneruskan usahanya pada
kondisi yang tatis. Kondisi akan berkembang menjadi adanya kecendrungan neurotis yang kronis
atau munculnya rasa sakit psikosomatis. Misalnya pada individu yang memiliki perilaku
merokok atau kecanduan minuman keras, konsumsi obat tidur, dan terjadinya kecelakaan kerja.
respons stres. Stresor dapat berasal dari berbagai sumber, baiknya dari kondisi fisik, psikologis,
maupun sosial dan juga muncul pda situasi kerja, dirumah, dalam kehidupan sosila, dan
a. Stresor mayor, yang berupa major live events yang meliputi peristiwa kematian orang yang
munculnya stres (Brantley,dkk, 1988, dalam isnawarti, 1996 dikutip oleh Nasir, 2011).
Taylor (1991) dalam Nasir, 2011 merinci beberapa karakteristik kejadianya yang berpotensial
a. Kejadian negatif agaknya lebih banyak menimbulkan stres daripada kejadian positif.
b. Kejadian yang tidak terkontrol dan tidak terprediksi lebih membuat stres daripada kejadian yang
c. Kejadian “ambigu” sering kali di[andang lebih mengakibatkan stres daripada kejadian yang
jelas.
d. Manusia yang tugasnya melebihi kapasitas (oveload) lebih muda mengalami stres daripada
Ada beberapa sumber stres yang berasal dari lingkungan, di antaranya adalah lingkungan fisik,
sepert: polusi udara, kebisingan, kesesakan, lingkungan kontak sosial yang bervariasi, serta
kompetis hidup yang tinggi (Howart dan Gillham, 1981 dalam Atkinson, 1990 dikutip oleh
Nasir, 2011). Selain itu, sumber stres yang lain meliputi hal-hal berikut.
Hal ini berkaitan dengan adanya konflik. Pendorong dan penarik konflik menghasilkan dua
a) Approach-approach conflict. Muncul ketika kita tertarik terhadap dua tujuan yang sama-sama
baik.
b) Avoidance-avoidance conflict. Muncul ketika kita dihadapkan pada satu pilihan antara dua
c) Approach-avoidance conflict. Muncul ketika kita melihat kondisi yang menarik dan tidak
2. Dalam keluarga.
Dari keluarga ini yang cenderung memungkinkan munculnya stres adalah hadirnya anggota baru,
Kontak dengan orang di luar keluarga merupakan banyak sumber stres, misalnya pengalaman
anak di sekolah dan persaingan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka stresor atau hal-hal yang
dapat menyebabkan terjadinya stres dapat berupa faktor-faktor fiologis, psikologis, dan
lingkungan di sekitar individu baik fisik tidak, bergantung pada bagaimana individu menyikapi
stresor itu.
Epinefrin (adrenalin), suatu hormon stres, dilepaskan dari kelenjar adrenal. Hormon ini
bersama hormon lainnya beredar dalam tubuh untuk meningkatkan tekanan darah dan denyut
jantung, kecepatan pernafasan, dan mengubah proses tubuh lainnya. Hasil respon stres adalah
bahaya. Setelah kondisi stres terlewati, tubuh berelaksasi dan kembali normal (Swarth, 2002).
Stres Adalah reaksi dari tubuh (respons) terhadap lingkungan yang dapat memproteksi
diri kita yang juga merupakan bagian dari sistem pertahanan yang membuat kita tetap hidup.
Stres adalah kondisi yang tidak menyenangkan di mana manusia melihat adanya tuntutan dalam
suatu situasi sebagai beban atau di luiar batasan kemampuan mereka untuk memenuhoi tuntutan
tersebut. Pandangan dari patel (1996), stres merupakan reaksi tertentu yang muncul pada tubuh
yang bisa di sebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika manusia menghadapi tantangan –
tantangan ( challenge ) yang penting, ketika dihadapkan pada ancaman ( threat ), atau ketika
harus berusaha mengatasi harapan-harapan yang tidak realistis dari lingkungan, dengan
demikian, bisa di artikan bahwa stres merupakn suatu sistem pertahanan tubuh di mana ada
sesuatu yang mengusik integritas diri, sehingga menganggu ketentraman yang dimaknai sebagai
tuntutan yang harus disesuaikan. Di samping itu, keadaan stres akan muncul apabila ada tuntutan
yang luar biasa sehingga mengancam keselamatan atau integritas seseorang. (Nasir, 2011)
Kita dapat melihat bahwa ada hubungan antara sistem biologis, psikologis, dan sosial
pada saat seseorang mengalami stres. Stresor menghasilakan perubahan fisiologis tetapi faktor
psikososial juga mempunyai peranan. Tingkat stres yang tinggi dapat memepengaruhi ingatan
dan perhatian seseorang karena sters dapat menyebabakan ketidakseimbangan fungsi kognitif
yang sering kali mengalihkan perhatian kita, sebagai contoh kebisingan dapat menjadi stresopr
dan ada orang yang tinggal di lingkungan yang sangat bising, misalnya di dekat rel kereta api
Ada beberapa reaksi emosional yang umum terjadi pada saat stres.
b. Fobia adalah ketakutan yang intensif dan irasional yang di kaitkan dengan kejadian dan
situasi khusus.
c. Ansietas adalah perasaaan ketidaknyamanan yang tidak jelas atau samar samar yang
sering kali melibatkan ancaman yang relatuf tidak jelas atau tidak spesifik.
d. Kemarahan ( anger), khususnya kitika seseorang menerima suatu keadaan sebagai
Stres juga dapat menimbulkan perasaan sedih atau depresi. Perbedaan antara depresi normal dan
depresi sebagai gangguan yang serius adalah masalah tingkatanya. Depresi dapat menjkadi
gangguan fisiologis apabila fatal, sering terjadi, dan sifatnya bertahan lama. Orang dengan
5. Mempunyai kepercayaan diri yang rendah dan sering menyalakan diri sendiri atas kejadian yang
memengaruhi kehidupannya.
Berikut ini adalah sumber sumber stress yang biasa terjadi dalam kehidupan menurut
Nasir, 2011:
Terkadang smber stres berasal dari individunya sendiri. Salah satu yang dapat menimbulkan
stress dari pribadi sendiri adalah melalui dari penyakit yang di derita oleh seseorang. Menjadi
sakit menempatkan demands pada system biologis dan psikologis, dan tingkatan stress yang di
hasilkan oleh demands tersebut bergantung pada keseriusan penyakit dan usia dari orang terseut.
berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya, kadang menimbulkan gesekan. Dari banyak
stressor dalam keluarga, ada tiga hal yang paling sering terjadi, yaitu sebagai berikut :
1. Bertambahnya anggota keluarga dengan kelahiran anak dapat menimbulkan stress yang dapat
dengan masalah keuangan bertambahnya anak bertambah pula biaya pengeluaran, maslah
2. Perceraian dapat mengahsilkan banyak perubahan yang penuh dengan stres untuk semua anggota
keluarga karena mereka harus menghadapi perubahan dalam status social, pindah rumah, dan
3. Anggota keluarga yang sakit, cacat, dan mati, yang pada umumnya memerlukan adaptasi,
kemampuan untuk mengatasi perasaan sedih atau duka yang mendalam dan kesabaran.
Jika kita terlepas dari stress akibat pekerjaan, sangat lah penting untuk mengevaluasi gaya
bekerja. Hal ini di sebabkan karena tuntutan pekerjaan yang dapat menghasilkan stress dalam
dua cara.
1. Beban pekerjaan yang terlalu tinggi, sebagai akibat dari keinginan untuk mendapatkan
2. Beberapa macam aktivitas dapat menyebabkan stress lebih dari pada yang lainya.
Beberapa aspek dari pekerjaan dapat meningkatan stress pada pekerja, di antaranya adalah
sebagai berikut :
d. Pengurangan pengakuan dari atasan atas hasil kerja yang baik dan tidak adanya kemajuan dari
pekerjaan.
Manajemen stres adalah adalah usaha seseorang untuk mencari cara yang paling sesuai
dengan kondisinya guna mengurangi stres yang dialaminya. Jadi, semuanya bergantung pada
kondisi masing masing individu, tingkatkan stres yang ada, dan kejadian yang
melatarbelakangkan stresnya. Sering kali stres didefinisikan dengan hanya melihat dari stimulus
atau respon yang dialami seseorang. Definisi stres dari stimulus terfokus pada kejadian di
lingkungan seperti misalnya bencana alam, kondisi berbahaya, penyakit, atau berhenti dari
kerja.sementara itu, definisi stres dari respons mengaju pada keadaan stres, reaksi seseorang
terhadap stres, atau berada dalam keadaan dibawah stres. Definisi stres dengan hanya melihat
dari stimulus yang dialami seseorang memiliki keterbatasan karena tidak memperhatikan adanya
perbedaan individual yang mempengaruhi asumsi mengenai stresor, sedangkan kjika stres
didefinisikan dari respon, maka tidak ada cara yang sistematis untuk mengenali mana yang akan
jadi stresor dan mana yang tidak. Untuk mengenalinya, perlu dilihat terlebih dahulu reaksi yang
terjadi. Selain itu, banyak respon dapat mengidentifikasikan stres psikologis yang padahal
sebenarnya bukan merupakan stres psikologis. Oleh karena itu stres merupakan hubungan antara
individu dengan lingkungan yang oleh individu dinilai membebani atau melebihi kekuatanya dan
referensi sumber atau penyebabnya ketegangannya adalah suatu kejadian atau rangkian peristiwa
yang terjadi. Klien yang mendengar akan dilakukan pemeriksaan fisik karena penyakitnya, dia
akan bertanya tanya alat yang digunakan itu apa, bagaimna caranya, apa yang dilakukanya,
dimna tempatnya, berapa biayayanya, siapa yang melakukanya, dan sebagai ancaman atau
sesuatu yang membahayakan diri klien yang akhirnya akan menimbulkan perasaan tegang, yang
disebut stresor.
b. Pendekatan yang memerlukan stres sebagai suatu respons pada reaksi seseorang terhadap
stresor, contohnya adalah ketika seseorang menggunakan kata stres untuk menjelaskan tingkat
ketegangan dalam dirinya. Respon tersebut mempunyai dua komponen yang saling berkaitan,
yaitu komponen psikologis: yang melibatkan perilaku, pola pikir, dan emosi. Serta komponen
fisiologis: yang melibatkan peningkatan rangsangan tubuh seperti jantung berdebar, sakit perut,
berkeringat, dan sebagainya. Respon psikologis dan fisiologis seseorang terhadap stresor disebut
strain.
c. Pendekatan yang mendeskripsikan stres sebagai suatu proses selalu melibatkan stresor dan
strain, jga ditambahkan dengan sebuah bentuk hubungan yang penting, yaitu hubungan antar
seseorang dan lingkungannya. Proses ini melibatkan interaksi dan penyesuaian secara
berkesinambungan yang disebut transaksi, antara lain seseorang dan lingkungan, dimna
keduanya saling mempengaruhi satu sam lain, contohnya seseorang yang terjebak dalam
Pada umumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi stress appraisals, yaitu sebagai
berikut :
a. High demands, kejadian yang melibatkan tuntutan yang sangat tinggi dan mendwsak sehingga
menyebabkan ketidaknyamanan.
b. Life transitions, dimana kehidupan memepunyai banyak kejadian penting yang menandakan
berlalunya perubahan dari kondisi atau fase yang satu ke yang lain, dan menghasilkan perubahan
c. Timing jaga berpengaruh terhadap kejadian kejadian dalam kehidupan kita, dimna apabila kita
suda merencanakan sesuatu yang besar dalam kehidupan dan timingnya meleset dari rencana
atau menghilangkan stresor. Seseorang cenderung untuk menilai suatu situasi yang tidak
terkontrol sebgai suatu keadaan yang lebih stresful, dari pada situasi yang terkontrol.
Menurut lazarus (1985) dalam Nasir (2011), dalam melakukan penilaian tersebut ada dua tahap
a. Primary appraisal.
Prrimary appraisal merupakan proses penentuan makna dari suatu peristiwa yang di alami
individu. Peristiwa tersebut dapat dipersepsikan positif, netral, atau negatif oleh individu.
Peristiwa yang dinilai negatif kemudian dicari kemungkina adanya harm, threat, atau challenge.
Harm adalah penilaian mengenai bahaya yang didapat dari peristiwa yang terjadi. Threat adalah
penilaian mengenai kemungkinan buruk atau ancaman yang didapat dari peristiwa yang terjadi.
1. Goal relavance, yaitu penilaian yang mengacu pada tujuan sesorang, juga bagaimana hubungan
2. Goal congruence or incrongruence : yaitu penilaian yang mengacu pada apakah hubungan
antara peristiwa di lingkungan dan individu tersebut konsisten dengan keinginan individu atau
tidak, dan apakah hal tersebut menghalangi atau memfasilitasi tujuan personalnya. Jika hal
tersebut menghalanginya, maka disebut sebagai goal incrongruence, dan seabaliknya jika hal
3. Type of ego involvement: yaitu penilaian yang mengacu pada berbagai macam aspek dari
b. Secondary appraisal
koping beserta daya yang dimilikinya. Bisa juga berarti apakah individu cukup mampu
1. Blame and credit, penilaian mengenai siapa yang bertanggung jawab atas situasi menekan yang
2. Coping-potential: penilaian mengenai bagaimana individu dapat mengatasi situasi menekan atau
3. Future expectancy ; penilaian mengenai apakah untuk alasan tertentu individu mungkin berubah
mengatasi stres agar tidak sampai ke tahap yang paling berat. Beberapa manajemen stres yang
a. Mengatur diet dan nutrisi. Pengaturan diet dan nutrisi merupakan cara yang efektif dalam
mengurangi atau mengatasi stres. Ini dapat dilakukan dengan mengomsumsi makanan yang
bergizi sesuai porsi dan jadwal yang teratur. Menu juga seaiknya bervariasi agar tidak timbul
kebosanan.
b. Istirahat dan tidur. Istirahat dan tidur merupakan obat yang baik dalam mengatasi stres karena
istirahat dan tidur yang cukup akan memulihkan keletihan fisik dan kebugaran tubuh. Tidur yang
c. Olahraga teratur. Olahraga yang teratur adalah salah suatu cara meningkatkan daya tahan dan
kekebalan fisik maupun mental. Olahraga yang dilakukan tidak harus sulit. Olahraga yang
sederhana seperti jalan pagi atau lari pagi dilakukan paling tidak dua kali seminggu dan tidak
harus sampai berjam jam. Sesuai berolahraga,diamkan tubuh yang berkeringat sejenak lalu
d. Berhenti merokok. Berhenti merokok adalah bagian dari cara menanggulangi stres karena dapat
e. Menghindari minuman keras. Minuman keras merupakan faktor pencetus yang dapat
dari banyak penyakit yang disebabkan oleh pengaruh minuman keras yang mengandung alkohol.
f. Mengatur berat badan. Berat badan yang tidak seimbang (terlalu gemuk atau terlalu kurus)
merupakn faktor yang menyebabkan timbulnya stres. Keadaan tubuh yang tidak seimbang akan
menimbulkan kelelahan fisik dapat dihindari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan
waktu secara efektif dan efisien, misalnya tidak membiarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan
h. Terapi psikofarmakna. Terapi ini menggunakan obat-obatan dalam mengatasi stres yang dialami
melalui pemutusan jaringan antara psiko, neuro, dan imunologi sehinggga stresor psikososial
yang dialami tidak mempengaruhi fungsi kognitif efektif atau psikomotor yang dapat
mengganggu organ tubuh yang lain. Obat biasanya digunakan adalah obat anticemas dan
antidepresi.
i. Terapi somatik. Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat stres yang
dialami sehingga diharapkan tidak mengganggu sistem tubuh yang lain. Contohnya, jika
seseorang mengalami diare akibat stres, maka terapinya adalah mengobati diarenya.
j. Psikoterapi. Terapi ini menggunakan teknik psiko yang di sesuaikan dengan kebutuhan
seseorang. Terapi ini meliputu psikoterapi suportif dan psikoterapi reedukatif. Psikoterapi
suportif memberikan motivasi dan dukungan agar pasien memiliki rasa percaya diri, sedangkan
psikoterapi reedukatif dilakukan dengan memberikan pendidikan secara berulang, selain itu ada
pula psikoterapi rekonstruktif dengan cara memperbaiki kembali kepribadian yang mengalami
goncangan dan psikoterapi kognitif dengan memulihkan fungsi kognitif pasien (kemampuan
berpikir rasional).
k. Terapi psikoreligus. Terapi ini menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan
psikologis. Terapi ini diperlukan karena dalam mengatasi atau mempertahan kan
emosi dan strategi koping yang berfokus pada emosi dan strategi koping yang berfokus pada
masalah koping yang berfokus pada emosi dilakukan antara lain dengan cara mengatur respons
emosional terhadap stres melalui prilaku individu, misalnya meniadakan fakta yang tidak
menyenangkan, mengendalikan diri, membuat jarak, penilaian secara positif, menerima tanggung
jawab, atau lari dari kenyataan (menghindar ). Sedangkan strategi koping yang berfokus pada
masalah dilakukan dengan mempelajari cara atau keterampilan yang dapat menyelesaikan
masalah, seperti keterampilan menetapkan dukungan sosial. Teknik lain dalam mengatasi stres
Menurut Nasir, 2011 berikut ini adalah beberapa cara dalam mengelola stres.
Penyebab stres bisa situasi,aktivitas,atau orang yang menyebabkan stres.tingkat stres adalah
tingkat dimana penyebab stres memengaruhi kita. sangat penting untuk memahami penyebab
stres anda.kita tidak dapat mengatur stres kecuali jika kita memahami penyebab stres dan
bagaimana penyebab ini memengaruhi psikologi kita dan organisasi.jika ada tanda stres yang
a. Pahami penyebab stres dan kenali mereka sebelum terjadi,hal tersebut merupakan keterampilan
b. Pahami tingkat stres,tingkat di mana kita bereaksi terdapat penyebab stres.hal ini menolong kita
terbatas )demi mencapai tujuan yang hendak kita capai.kemampuan mengatur hal yang
disesuaikan dengan skla prioritas akan membuat kita dapat meraih lebih banyak
berkualitas.oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan waktu yang sangat efektif dan
efisien.strategi yang dimaksud adalah diperlukan suatu kemampuan guna menetapkan suatu
tujuan,kemudian melakukan estimasi terdapat waktu dan sumber daya yang diperlukan,sekaligus
menjaga kedisiplinan dan fokus pada tujuan yang hendak dicapai.berikut ini adalah beberapa tips
c. Ikuti aturan 80/20,yaitu adanya suatu estimasi bahwa 80% hasil dari suatu pekerjaan kita akan
h. Pendelegasian
Kuadran 1
Penting dan mendesak(important and urgent)
Kuadran 2
Kuadran 3
Kuadran 4
Tidak penting dan tidak mendesak (not important dan not urgent)
3. Membuat sebuah perubahan dalam lingkungan dapat mengurangi akibat dari stres.sebagai
contoh,jika anda kewalahan dengan setumpuk kertas yang harus ditandatangani,anda dapat
mencapai tempat yang sepi untuk bekerja,menata ruang bekerja dengan menggunakan file, dan
Terbuka tentang pikiran dan perasaan dengan diri sendiri dan orang lain adalah teknik yang
efektif untuk mengurangi tingkat stres. Terkadang hanya dengan menceritakan situasi dan
bagaimana situasi tersebut memengaruhi kita cukup untuk membantu kita memproses cara
pandang terhadap situasi tersebut dan membentuk sikap baru dalam menghadapi situasi tersebut
Dengan menulis pikiran dan perasaan terhadap situasi atau seseorang,dapat menyegarkan emosi
kita tentang sesuatu yang signifikan terhadap diri kita,sehingga membantu kita memperoleh cara
efetif”.carilah cara untuk mengembangkan manajemen stres dan tanggaplah ketika orang lain
membutuhkan bantuan.
7. Visualisasi dan perbandingan mental menjadi teknik yang sangat populer dalam mengurangi
stres.misalnya, “banyangkan seperti apa anda 5 tahun yang akan datang” atau “ bayangkan anda
lulus sekolah dan mengemudikan sebuah mobil baru” adalah contoh dari visualisasi dan
perbanting mental.dengan cara mengkhayalkan diri sendiri dalam sebuah situasi,bagaimana kita
memandang perilaku dan penampilan secara ideal,membentuk gambaran mental diri sendiri,dan
8. Relaksasi
Banyak orang menemukan bahwa teknik relaksasi berpengaruhi terhadap tingkat stres.berikut ini
Sering ketika kita mulai stres kita mengalami napas secara dangkal tanpa Menyadari akibat
bernapas dangkal menyulitkan kita untuk berkonsentrasi.dengan menyediakan sedikit waktu dan
mengambil napas dalam-dalam,secara otomatis menenangkan tubuh dan pikiran sehingga dapat
berkonsentrasi.cobalah teknik ini sebelum presentasi atau selama percakapan yang emosional
b. Berlatih yoga atau meditasi. yoga adalah bentuk latihan dengan gerakan lemah lembut yang
berpengaruh positif terhadap fisik dan pikiran melalui napas yang dalam,peregangan,dan gerakan
lembut dalam suasana yang nyaman. Meditasi menyediakan waktu untuk menjernihkan
pikiran.biasanya meditasi belajar berkonsentrasi pada saat image atau suara menghilangkan
image atau suara yang lain. Berlatih meditasi selama beberapa menit tiap hari dapat mengurangi