Laporan Praktikum Ipa Sunaida-1
Laporan Praktikum Ipa Sunaida-1
Laporan Praktikum Ipa Sunaida-1
DISUSUN OLEH :
NAMA : SUNAIDA
NIM : 855743841
DATA MAHASISWA
Nama : Sunaida_______________________________
NIM/ID Lainnya : 855743841________________________________
Program Studi : S1 – PGSD
: UT Pokjar Waytenong
Nama Sekolah
_____________________________
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Sunaida
LAPORAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan pada Praktikum IPA praktikum pertama adalah ”Gerak Pada
Tumbuhan”
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun
tanaman putri malu (gerak Seismonasti)
2. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup
(Gerak Seismonasti)
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu
(Gerak Niktinasti)
4. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun
tanaman kacang hijau (Gerak Geotropisme negatif)
2. Geotropisme
a. Pot / Gelas bekas air mineral 2 buah
b. Kacang hujau secukupnya (Alternatif: Kacang Hijau)
c. Air secukupnya
d. Alat tulis dan penggaris
D. LANDASAN TEORI
Bergerak merupakan satu di antara ciri-ciri umum dari makhluk hidup, baik
tumbuhan, hewan maupun manusia. Tumbuhan juga melakukan gerak, tetapi gerak yang
dilakukan tumbuhan tidak seperti hewan dan manusia. Gerakan pada tumbuhan bisa
diamati dengan adanya pertumbuhan tanaman. Gerakan pada tumbuhan tersebut terjadi
karena adanya proses pertumbuhan.Selain itu, gerak tersebut terjadi karena adanya
kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Jadi,
seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga memiliki kepekaan terhadap rangsang
tertentu.
a) Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian
lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada
daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.
b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis
sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh
secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai
ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal
daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan
sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu, lembar
kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).
e. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
f. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum kegiatan
praktikum IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut tabel hasil pengamatan gerak seismonasti
Tabel 1.1
Hasil pengamatan seismonasti
Jenis Sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
1 Halus Daun menutup dengan lambat
± 5 detik
2 Sedang Daun menutup agak cepat
± 3 detik
3 Kasar Daun menutup dengan
sangat cepat ± 1 detik
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat.
Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh
dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi
akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun
yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana
gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor
di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan
putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan
akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan
percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari
horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
I. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
a. Seismonasti
FOTO KETERANGAN
Tahap awal / pembukaan Membawa pot tanaman putri malu
yang telah disediakan, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar
pada daun putri malu menggunakan
penggaris.
b. Gerak Niktinasti
Tahap awal / pembukaan Menyimpan pot B di lantai dan
menutupnya dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap
cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
Tahap Proses dan akhir penulisan hasil Mengamati apa yang terjadi dengan
pengamatan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri
malu pada pot A. Kemudian mencatat
hasilnya pada tabel pengamatan
c. Gerak Geotropisme Negatif
Tahap awal / Pembukaan Deskripsi foto/video
Menyiapkan alat dan bahan
2 pot
Kapas
Air Secukupnya
Kacang hijau secukupnya
Proses pertumbuhan kacang hijau Pada hari pertma biji kacang hijau
mengalami pelepasan pada kulit
ditempat lurus maupun miring.
Pada hari kedua biji kacang hijau
ditempat yang lurus mulai tumbuh
tumbuh beberapa kecambah dan
ditempat miring hanya 3 buah
kacang hijau yang tumbuh.
Pada hari ketiga biji kacang hijau
ditempat lurus tumbuh dengan
sempurna sedangkan ditempat
miring tumbuh tetapi tidak lurus
Pada hari empat biji kacang hijau
ditempat yang lurus mengalami
pertumbuhan secara lambat
dibandingkan dengan tang miring
tumbuh banyak secara miring dan
bersamaan.
Pada hari kelima biji kacang hijau
ditempat lurus mengalami
pertumbuhan yang sempurna,
sedangkan yang miring
mengalami pertumbuhan merata
tetapi ridak sempurna.
Pada hari ke kecambah yang
tumbuh di tempat yang lurus
mulai mengalami pertumbuhan
dau biji kacang hijau , sedangkan
ditempat miring tumbuh
berdeketan.
Pada hari ke tujuh dirempat yang
lurus kecambah mengalami
pertumbuhan daun kacang hijau
lebih tinggu dari sebelumnya dan
sedangkan ditempat yang miring
kecambah mengalami
pertumbuhan berantakan dan
berdekatan.
Pada hari ke delapan kecambah
ditempat yang lurus mengalami
pertumbuhan menjadi daun
kacang hijau dengan sempurna,
dibandingkan ditempat yang
miring.