Diskusi_233_061224120048
Diskusi_233_061224120048
Diskusi_233_061224120048
PRACTICE DALAM
KEPERAWATAN ANC,
INC, POST PARTUM
KELOMPOK 1
C a h y a n i Ay u Wu l a n d a r i L e t s o i n ( 2 4 0 1 0 4 3 )
Chantika Risky Juniar (2401044)
Maria Melissa Esperanzaporsiana (2401048)
Riadi Lanangawa (2401056)
Ta u f i q u r r a h m a n ( 2 4 0 1 0 3 7 )
A n n i s a F a u z i a h Yu s r i ( 2 4 0 1 0 3 9 )
Aulia Saputri (2401041)
Muhammad Fikrirachim (2401049)
Fitri Ramadhani (2401046)
Nasrianti Syarifuddin S (2401050)
Andi Fajriah Patra (2401064)
Evidenced Based Practice Dalam Keperawatan
Antenatal Care
1. Pengaruh Kunjungan Antenatal Care
Kecemasan (ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi. Kehamilan dapat merupakan sumber stresor kecemasan, terutama pada
seorang ibu yang labil jiwanya (Videbeck, 2012).
Faktor yang bisa mempengaruhi kecemasan adalah salah satunya kepatuhan ibu
memeriksakan kehamilannya. Ketika seorang calon ibu melakukan kunjungan
antenatal secara teratur maka calon ibu akan mendapatkan informasi mengenai janin,
medeteksi kompliksi dan berperilaku sehat. Salah satu upaya telah dilakukan tenaga
kesehatan untuk menurunkan angka kecemasan pada ibu hamil yaitu Pendidikan
kesehatan pada saat antenatal care.
Evidenced Based Practice Dalam Keperawatan
Antenatal Care
3. Tingkat Kecemasan dan kepatuhan ANC
Ibu hamil dapat terhindar dari resiko-resiko buruk akibat kehamilan dengan cara
melakukan pengawasan dengan baik terhadap kehamilanya itu ibu melakukan
kunjungan antenatal secara teratur dan rutin (Komariyah, 2014 ).
Pelaksanan antenatal dikatakan baik atau tidak bila ibu yang melakukan
kunjungan antenatal sesuai dengan jumlah kunjungan antenatal yaitu pada
trimester I minimal melakukan 1 kali kunjungan, pada trimester II minimal
melakukan 1 kali kunjungan dan pada trimester III minimal melakukan 2 kali
kunjungan (Siringo-ringo, 2012).
Evidenced Based Practice Dalam Keperawatan
Antenatal Care
4. Dukungan Petugas Kesehatan
Dukungan petugas kesehatan berpengaruh terhadap praktik antenatal care. Ibu hamil
yang mendapatkan dukungan petugas kesehatan dengan baik memiliki presentase
lebih besar dalam melakukan praktik anc dengan baik dibandingkan dengan ibu hamil
yang mendapatkan dukungan yang buruk dari petugas kesehatan. Hal ini sejalan dengan
Nurmawati dan Indrawati bahwa dukungan petugas berhubungan dengan
tercapainya angka cakupan anc. 19 Alasan ini diperkuat oleh Ariyanti bahwa ada
hubungan antara tindakan petugas kesehatan yang baik terhadap pemeriksaan kehamilan
trimester III dan berpeluang 4 kali lebih besar melakukan pemeriksaan kehamilan
dibandingkan pada ibu hamil yang menerima tindakan petugas kesehatan secara buruk.
Namun tidak sejalan dengan Tasliyah bahwa dukungan petugas kesehatan tidak
berhubungan dengan kunjungan anc pada hamil karena petugas kesehatan tidak
mengedukasi ibu hamil mengenai bahaya kehamilan dan petugas tidak
memningatkan ibu hamil untuk mengikuti kelas hamil.
Evidenced Based Practice Dalam Keperawatan
Antenatal Care
5. Penerapan Komunikasi Efektif Upaya Peningkatan Keteraturan ANC
Komunikasi yaitu alat yang sangat penting dalam menciptakan hubungan terapeutik
antara tenaga kesehatan dan pasien yang bisa berpengaruh terhadap mutu
pelayanan tenaga kesehatan. Komunikasi efektif yang baik akan menciptakan rasa
puas pada pasien, dimana pada akhirnya bisa berpengaruh terhadap kepatuhan
pasien terhadap jadwal pemeriksaan kehamilan. Komunikasi efektif sangat dianjurkan
dan merupakan komunikasi yang dilaksanakan secara terencana, sadar dan terarah
yang ditujukan untuk kesembuhan pasien. Semua perilaku dan informasi kesehatan
yang diberikan bidan harus bersifat terapeutik bagi pasien. Komunikasi efektif juga
mengembangkan hubungan interpersonal antara pasien dan bidan, dimana bidan
memiliki keterampilan khusus dan harus memperhatikan setiap interaksi dan perilaku
non verbal. Komunikasi yang buruk merupakan masalah utama bagi bidan dan pasien
(Herlina, et al., 2020).
Evidenced Based Practice Dalam Keperawatan
Antenatal Care
5. Penerapan Komunikasi Efektif Upaya Peningkatan Keteraturan ANC
Komunikasi efektif bidan bisa berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku
pasien, dalam hal ini adalah perilaku kepatuhan pasien dalam melaksanakan
pemeriksaan kehamilan, karena kondisi kehamilannya dirasa sangat penting untuk
terus dipantau oleh bidan. Peran bidan sebagai tenaga kesehatan sangat penting
dalam memberikan bimbingan yang mestinya diajarkan saat ibu hamil melakukan
konsultasi atau kunjungan antenatal. Ketidakteraturan ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan akan menyebabkan tidak diketahui kelainan atau komplikasi yang bisa
saja terjadi dan tidak terkontrolnya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan. Kenyataan bahwa kunjungan Antenatal masih sering diabaikan oleh ibu
hamil dapat berakhir pada kematian (Komariyah, et al., 2022).
Evidenced Based Practice Dalam
Keperawatan Intranatal Care
1. Efektifitas Inisiasi menyusui Dini
Ikatan kasih saying anak dan ibu terbentuk sejak dalam alam
kandungan, berlanjut bayi lahir terjadilah keterkaitan antara ibu dan
anak ini menjadi lebih kuat, ibu dapat memandang anak,
menyentuhnya dan membelai anak secara langsung. Bounding
attachment dapat dikatakan juga sebagai sebuah ikatan batin antara
bayi dan ibu, keterkaitan ini lebih dalamnya berkaitan erat dengan
perkembangan dan pertumbuhan psikilogi yang sehat termasuk
tumbuh kembang bayi itu sendiri. Dari hasil statistik yang
menggunakan uji statistic dengan uji Wilcoxon diperoleh Asym.
Signifikansi sebesar 0.000 < dari α (0.05) Ho ditolak yang berarti
terdapat keefektifan bounding attachment melalui inisiasi menyusu
dini.
3. Bounding Attachment
Deep back massage adalah penekanan pada sacrum yang dapat mengurangi
ketegangan sendi sacroiliakus dari posisi oksiput posterior janin. Metode deep
back massage merupakan metode massase dan sentuhan untuk membantu ibu
lebih rileks dan nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu
yang dipijat selama 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih
bebas dari rasa sakit, karena pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa
endorphin yang merupakan pereda sakit alami dan menciptakan perasaan
nyaman (Fitriana & Putri, 2017). Massage endorphin merupakan sebuah terapi
sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada wanita hamil, di
waktu menjelang hingga saatnya melahirkan (Azizah et al., 2011). Hal ini
disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa
endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan
nyaman (W & Machfudloh, 2018).
5. Kebutuhan Zat Gizi Pada Masa Kehamilan
(Vasra & Suprida, 2021) Intervensi non-invasif seperti pijat wajah (pijat
effleurage) dan interaksi dengan bayi terbukti efektif dalam mengurangi
nyeri post partum. Pijat wajah membantu mengendurkan ketegangan
otot di area yang sering mengalami nyeri, sedangkan interaksi dengan
bayi memberikan efek positif melalui pengalihan perhatian dari rasa
sakit. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi teknik ini dapat
mempercepat proses pemulihan ibu dalam fase puerperium.
Penerapan pendekatan evidence-based practice dalam manajemen
nyeri non-invasif pada ibu postpartum menunjukkan hasil yang positif
dan tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi efek
jangka panjang dari interaksi ibubayi terhadap pengurangan nyeri dan
pemulihan pasca persalinan secara keseluruhan.
3. Pengaruh Massage Terhadap penurunan Nyeri
(Cholifah, 2019) Pijat Hoku point berfungsi merangsang produksi
endorfin yang membantu mengurangi persepsi nyeri. Interaksi dengan
bayi selama pijatan juga berperan sebagai distraksi yang dapat
meningkatkan kenyamanan emosional ibu. Penelitian sebelumnya
mendukung temuan ini dengan menunjukkan bahwa teknik non-invasif
seperti pijat dapat secara signifikan mengurangi nyeri post partum.
Penerapan evidence-based practice melalui pijat Hoku point terbukti
efektif dalam mengurangi nyeri after pain pada ibu post partum
multipara. Rekomendasi untuk praktik klinis termasuk pengintegrasian
teknik pijat ini dalam program perawatan post partum untuk
meningkatkan kualitas hidup ibu setelah melahirkan.
4. Pengaruh Aroma Terapi Lemon Pada Post Partum
Beberapa upaya yang dapat dilakukan pada ibu nifas yang mengalami
gangguan psikologis antara lain adalah memberikan dukungan sosial
dari suami, keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, tenaga kesehatan
dan beberapa alternative pengobatan nonfarmakologi berupa
aromaterapi yang dikenal dapat memberikan relaksasi. Aromaterapi
merupakan pengobatan alternatif dengan memanfaatkan hasil ekstraksi
suatu tanaman yang berupa minyak essensial, yang memiliki berbagai
khasiat pada kondisi kesehatan seperti mengurangi stress, relaksasi
tubuh, pengaturan emosional, insomnia, kecemasan serta dapat
meningkatkan kekebalan tubuh, pernapasan dan sistem peredaran
darah. Aromaterapi dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan
bagi penggunanya. Salah satu minyak essensial yang dapat digunakan
sebagai aromaterapi pada masa post partum atau nifas adalah
aromaterapi lemon.
4. Pengaruh Aroma Terapi Lemon Pada Post Partum
Terapi nonfarmakologi aromaterapi lemon yang dimaksudkan adalah
dengan menggunakan minyak essensial dari buah lemon yang
bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga
menjadi lebih baik. Ketika minyak essensial dihirup, molekul masuk
kerongga hidung dan merangsang sistem limbik di otak. Sistem limbik
adalah daerah yang memengaruhi emosi dan memori serta secara
langsung terkait dengan adrenal, kelenjar hipofisis, hipotalamus,
bagianbagian tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan darah,
stres, memori, keseimbangan hormon,dan pernafasan.
Beberapa manfaat dari penggunaan aromaterapi lemon pada masa
postpartum yaitu, untuk mengurangi rasa nyeri pasca persalinan,
menurunkan kecemasan, menurunkan kelelahan, meningkatkan
produksi ASI, dan sebagai pencegahan postpartum blues. (Nurlaili et
al., 2024)
5. Kombinasi Terapi Komplementer Herbal Kompress
Ball dengan Aroma Terapi Jasmine
Salah satu bentuk terapi komplementer yang telah lama digunakan dalam
praktik pengobatan tradisional adalah herbal kompress ball. Herbal
kompress ball, yang dikenal sebagai "Luk Pra Kob" dalam budaya
Thailand, mengandung campuran berbagai ramuan herbal yang memiliki
sifat analgesik dan antiinflamasi. Penggunaan kompres ini dipercaya dapat
membantu mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan
setelah persalinan Herbal kompres ball, yang dikenal sebagai "Luk Pra
Kob" dalam pengobatan tradisional Thailand, adalah sebuah teknik terapi
yang menggunakan bola kain berisi campuran berbagai ramuan herbal.
Terapi ini telah digunakan selama berabad-abad dalam budaya Thailand
untuk mengurangi nyeri, meningkatkan sirkulasi darah, dan mempercepat
proses penyembuhan setelah cedera atau melahirkan.
5. Kombinasi Terapi Komplementer Herbal Kompress
Ball dengan Aroma Terapi Jasmine
Penggunaan herbal kompres ball memiliki berbagai manfaat, antara lain:
1) Pengurangan Nyeri: Terapi ini efektif untuk mengurangi nyeri otot, nyeri
sendi, dan nyeri pasca persalinan (afterpain) melalui kombinasi efek
termal, penyerapan senyawa aktif, dan stimulasi akupresur.
2) Peningkatan Sirkulasi Darah: Panas dan tekanan dari bola kompres
membantu meningkatkan aliran darah ke area yang dirawat, yang dapat
mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi peradangan.
3) Relaksasi dan Pengurangan Stres: Aroma herbal dan efek pijatan dari
bola kompres membantu merelaksasi tubuh dan pikiran, mengurangi stres
dan kecemasan. 4) Efek Antiinflamasi dan Antimikroba: Herbal yang
digunakan dalam kompres memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba
yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah infeksi.
5. Kombinasi Terapi Komplementer Herbal Kompress
Ball dengan Aroma Terapi Jasmine
Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial dari tanaman untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan emosional. Salah satu minyak esensial
yang dikenal karena efek terapeutiknya adalah minyak melati (jasmine).
Minyak melati diekstrak dari bunga melati (Jasminum officinale) dan telah
digunakan dalam berbagai tradisi pengobatan untuk manfaat relaksasi,
pengurang stres, dan pengurang nyeri. Minyak esensial jasmine
mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memberikan efek terapeutik,
di antaranya:
1. Linalool 2. Benzyl acetate 3. Eugenol 4. Benzyl benzoate
Dikenal memiliki Menyumbang Memiliki sifat Menyumbang sifat
sifat anxiolytic aroma bunga yang analgesik dan antimikroba dan
(pengurang khas dan memiliki antiinflamasi menenangkan
kecemasan) dan efek relaksasi
sedatif
6. Hubungan Postpartum Blues dengan Pelaksanaan
Senam Nifas
Psikologis sangat berperan penting dalam kesiapan seseorang
untuk melakukan senam nifas. Rasa bahagia terhadap penerimaan
bayi dan kesibukan dalam mengurus bayi membuat seorang ibu lupa
untuk melakukan senam nifas, yang mana sangat penting dalam
pengembalian organ-organ reproduksi pasca melahirka. Selama
masa nifas responden mengalami proses adaptasi fisiologis dan
psikologis. Responden yang aktif menggunakan strategi koping
ketika dihadapkan pada kesulitan akan mengalami tingkat depresi
yang lebih rendah, melaporkan kepuasan dengan adanya dukungan
sosial.
6. Hubungan Postpartum Blues dengan Pelaksanaan
Senam Nifas
Kegagalan adaptasi dapat menyebabkan responden berada pada
rentang respon maladaptif. Responden dengan respon maladaptif
memicu konsep, sikap, dan perilaku non produktif terhadap kesehatan
selama nifas. Responden yang kemungkinan mengalami postpartum
blues karena kegagalan mekanisme kooping efektif biasanya akan
mudah menangis (tearfulness), murung, sedih, cemas, perubahan
mood, reslestness, mudah marah, kurang konsentrasi, pelupa. Kondisi
tersebut secara langsung berhubungan dengan ktidaksiapan dan
ketidakmampuan responden melakukan aktifitas kesehatan yang salah
satunya pelaksanaan senam nifas. Perasaan bahagia responden
merupakan respon adaptif terhadap kondisi terkini yang dialami.
6. Hubungan Postpartum Blues dengan Pelaksanaan
Senam Nifas
Perasaan bahagia luapan status emosinal responden yang secara
alamiah akan menghapus kesedihan responden karena postpartum blues.
Kebahagian responden atas kondisinya menciptakan peluang untuk
semakin bersemangat mencapai kesembuhan. Responden akan lebih
keras berusaha untuk cepat sembuh dengan berbagai cara yang
dilakukan. Senam nifas merupakan implementasi sederhana
mempercepat kesembuhan dan mencegah komplikasi masa nifas. Ibu
yang mengalami postpartum blues segera diberikan implementasi
kebidanan agar status psikologisnya segera stabil. Pada saat psikologis
ibu stabil, bidan secara konsisten mulai memberikan informasi senam
pasca nifas serta segera memulainya jika ibu memberikan persetujuan.
(Indriyani, 2021)
Thank You !