Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan7 halaman

271-541-1-SM (1)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 7

Juliansyah et al.

Pengaruh Takaran Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organic Cair (POC) Terhadap Pertumbuha
dan Produksi Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)

PENGARUH TAKARAN KOMPOS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIC


CAIR (POC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
TERONG UNGU (Solanum melongena L.)

Effect of Compost Dose and Concentration of Liquid Organic Fertilizer (LOF) on


Growth and Production of Purple Eggplant (Solanum melongena L.)

Dwi Juliansyah1, Aminah2, Andi Ralle3


1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Faperta UMI, Makassar
2,3
Dosen Program Studi Agroteknologi, Faperta UMI, Makassar
E-mail : dwijuliansyah0607@gmail.com, 2aminah.muchdar@umi.ac.id,3andira147@gmail.com
1

ABSTRACT
Effect of compost dose and concentration of liquid organic fertilizer (LOF) on growth and production of
purple eggplant (Solanum melongena L.) in Padang Lampe, Pangkajenne Regency. Supervised by
Aminah and Andi Ralle. This research was compiled using a Randomized Block Design (RAK) which
consisted of two factors, namely the first factor was the provision of compost which consisted of 3 levels,
namely K1 : 5 tons/ha (1kg/bed), K2: 10 tons/ha (2 kg/ha). bed), K3 : 15 ton/ha (3 kg/bed). The second
factor is the dosage of liquid organic fertilizer (NASA) with 3 levels, namely C1: 4 cc/liter of water, C2: 6
cc/liter of water, C3: 8 cc/liter of water. Parameters observed were plant height, number of leaves,
number of fruit planted and weight of fruit beds. Treatment with a concentration of 8 cc/liter of water
with 15 tons/ha (3 kg/bed) gave the best effect on the average plant height, number of leaves, number of
fruit per tree and weight of fruit beds, the application of the right concentration can increase the growth
and production of eggplant plants.
Keywords: Purple Eggplant Production; Liquid Organic fertilizer (LOF)

PENDAHULUAN Peningkatan produksi tanaman


Terong (Solanum melongena L.) sayur-sayuran merupakan bagian penting
adalah komoditas sayuran buah yang dari usaha peningkatan produksi hasil
penting dengan memiliki banyak varietas pertanian yang bermanfaat, baik sebagai
dengan berbagai bentuk dan warna khas. sumber gizi dalam menunjang kesehatan
Tiap-tiap varietas memiliki penampilan masyarakat pada umumnya maupun untuk
dan cita rasa yang berbeda. Terong meningkatkan pendapatan dan kesejahtera
merupakan jenis sayuran yang sangat an masyarakat tani pada khususnya (Safei,
populer dan banyak disukai masyarakat. dkk. 2014). Tanaman terong atau terung
Konsumen mulai mengetahui bahwa (Solanum melongena L) merupakan salah
terong bukan sekedar sayuran yang hanya satu jenis tanaman sayuran yang digemari
diolah sebagai santapan keluarga. Terong oleh masyarakat karena selain memiliki
mengandung gizi yang cukup tinggi, rasa yang enak, juga banyak mengandung
terutama kandungan Vitamin A dan vitamin dan gizi seperti; vitamin A,
Fosfor, sehingga cukup potensial untuk vitamin B, vitamin C, kalium, fosfor, zat
dikembangkan sebagai penyumbang besi, protein, lemak, dan karbohidrat.
terhadap keanekaragaman bahan sayuran Selain itu, terung juga mempunyai khasiat
bergizi bagi penduduk. Buah terong sebagai obat karena mengandung alkaloid
mengandung serat yang tinggi yang bagus solanin, dan solasodin yang berfungsi
untuk pencernaan, kesehatan jantung, sebagai bahan baku kontrasepsi oral. Buah
menekan kolesterol dan diabetes. Kulit terong juga diekspor dalam bentuk
terong, khususnya terong ungu juga bagus awetan, terutama jenis terong ungu
untuk kesehatan kulit (Sahid, et al., 2014). (Huruna, 2015).

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 83
Juliansyah et al. Pengaruh Takaran Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organic Cair (POC) Terhadap Pertumbuha
dan Produksi Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)

Penggunaan pupuk organik diharap organik cair mempunyai beberapa manfaat


kan dapat meningkatkan pertumbuhan dan diantaranya dapat mendorong dan
hasil produksi terong ungu melalui meningkatkan pembentukan klorofil daun
perbaikan sifat kimia, fisik dan biologi sehingga meningkatkan kemampuan
tanah, perbaikan tekstur tanah, bahan fotosintesis tanaman dan penyerapan
organik, mikro organisme didalam tanah. nitrogen dari udara, dapat meningkatkan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal vigor tanaman sehingga tanaman menjadi
tanaman terong ungu harus diberi unsur kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan
hara yang tepat. Penggunaan bahan tanaman terhadap kekeringan, merangsang
organik seperti pupuk kotoran hewan dan pertumbuhan cabang produksi, meningkat
sisa-sisa tanaman digalakkan agar dapat kan pembentukan bunga dan bakal buah,
meningkatkan ketersediaan unsur hara. mengurangi gugurnya dan, bunga, dan
Pupuk organik sangat penting sebagai bakal buah (Huda, 2013).
penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah sehingga dapat meningkatkan BAHAN DAN METODE
efisiensi pupukdan produktivitas lahan. Waktu dan Tempat
Pupuk kompos merupakan hasil Penelitian ini dilaksanakan di Desa
dekomposisi bahan-bahan organik yang Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabu
diurai oleh mikroba, hasil akhirnya dapat paten Pangkajenne dan Kepulauan.
menyediakan unsur hara. Untuk Pelaksanaan penelitian ini berlangsung
membantu proses dekomposisi bahan pada bulan Juni sampai dengan Agustus
organik tersebut dapat ditambahkan 2020.
mikroba yang berasal dari pupuk cair mikr Bahan dan Alat
oba. Sehingga produktivitas tanaman tero Bahan yang digunakan dalam peneli
ng dapat meningkat. tian ini yaitu Benih Terong Ungu, pupuk
Bahan organik berupa pupuk organik padat (Kompos) dan pupuk organi
kandang dan kompos digunakan terutama k cair (POC). Alat yang digunakan dalam
untuk memperbaiki sifat fisik tanah. penelitian ini adalah cangkul, skop,
Kompos mampu meningkatkan kesuburan meteran, ember, handsprayer, timbangan,
tanah dan merangsang perakaran yang kayu atau bambu, alat tulis menulis dan
sehat (Isroi, 2009). Menurut Brady (1990), kamera.
disamping memperbaiki sifat fisik tanah, Metode Penelitian
bahan organic juga akan memperbaiki Penelitian ini disusun dengan mengg
sifat kimia tanah. Ketersediaan unsur hara unakan Rancangan Acak Kelompok(RAK
tanaman untuk dapat diserap oleh akar ) yang terdiri dari dua faktor yaitu:
tanaman sangat tergantung dengan sifat Faktor pertama pemberian pupuk kompos
fisik tanah dan mekanisme mineral liat di yang terdiri dari 3 taraf yaitu:
dalam tanah, karena perilaku mineral liat K1 : 5 ton/ha (2 kg/bedengan)
mempunyai hubungan erat dengan sifat K2 : 10 ton/ha (4 kg/bedengan)
fisik dan kimia tanah (Grim, 1968; Dixon, K3 : 15 ton/ha (6 kg/bedengan)
et al., 1985;De Datta, 1985; Brady, 1990). Fakor kedua pemberian dosis pupuk
Pupuk organik cair merupakan salah organiK cair (NASA) dengan 3 taraf
satu jenis pupuk yang banyak beredar di yaitu:
pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan C1 : 4 cc/liter air
diaplikasikan melalui daun yang C2 : 6 cc/liter air
mengandung hara makro dan mikro C3 : 8 cc/liter air
esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Maka terdapat 9 kombinasi
Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk perlakuan yaitu C1K1, C1K2,

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 84
Juliansyah et al. Pengaruh Takaran Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organic Cair (POC) Terhadap Pertumbuha
dan Produksi Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)

C1K3.C2K1, C2K2, C2K3, C3K1, C3K2, pemberian pupuk organik cair dan
C3K3, setiap perlakuan diulang sebanyak kompos disajikan pada Tabel
tiga kali sehingga diperoleh 27 unit Lampiran 1a dan 1b. Sidik ragam
penelitian. menunjukkan bahwa perlakuan
takaran pupuk kompos dan
HASIL DAN PEMBAHASAN konsentrasi pupuk organik cair serta
Hasil interaksinya berpengaruh tidak nyata
1. Tinggi Tanaman terhadap tinggi tanaman terong.
Hasil pengamatan dan analisis
terhadap tinggi tanaman terong pada
Tabel 1. Data rata-rata tinggi tanaman (cm) pada berbagai konesntasi pupuk organik dan pupuk cair
(POC).
Perlakuan Rata-Rata Np BNJ 5%
C1 101,18a
C2 102,82a
C3 106,53a 8,93
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda (a,b,c) berarti berbeda nyata pada
taraf uji BNJ 5%

Berdasarkan tabel 1. Hasil uji BNJ 5 pada pemberian pupuk organik cair dan
% bahwa perlakuan C menujukkan pengar kompos disajikan pada Tabel Lampiran
uh yang sama pada setiap perlakuan tanam 2a dan 2b. Sidik ragam menunjukkan
an terong, dan tanaman tertinggi terdapat bahwa terdapat interaksi antara
pada perlakuan C3 yaitu 106,53 cm. perlakuan pupuk cair dan kompos
2. Jumlah Daun terhadap jumlah daun pada tanaman
Hasil pengamatan dan analisis terong.
terhadap jumlah daun tanaman terong
Tabel 2.Data rata-rata pengamatan jumlah (helai) daun pada berbagai konesntasi pupuk organik dan
pupuk cair (POC).
Perlakuan K1 K2 K3 NP BNJ 0,05
C1
C2 1,64
C3
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda (a,b,c) berarti berbeda nyata pada
taraf uji BNJ 5%, angka yang diikuti huruf yang berbeda pada baris (a,b,c) dan kolom
(x,y,z) berbeda nyata pada taraf uji BNJ 5%

Berdasarkan tabel 2. hasil uji BNJ (5 3. Jumlah Buah /Tanaman


%) menunjukkan bahwa rata-rata Hasil pengamatan dan analisis
pengamatan jumlah daun tanaman terong terhadap jumlah buah tanaman terong
tertinggi diperoleh pada kombinasi pada pemberian pupuk organik cair dan
perlakuan 8 cc/liter air dengan 15 ton/ha kompos disajikan pada Tabel Lampiran
(C3K3) sebesar 67,00. Sedangkan 3a dan 3b. Sidik ragam menunjukkan
kombinasi terendah terdapat pada bahwa perlakuan konsentrasi pupuk
perlakuan 6 cc/liter air dengan 10 ton/ha organik cair berpengaruh nyata
(C2K2) sebesar 51,00. terhadap jumlah buah perpohon
tanaman terong sedangkan takaran

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 85
Juliansyah et al. Pengaruh Takaran Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organic Cair (POC) Terhadap Pertumbuha
dan Produksi Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)

pupuk kompos dan interaksinya tidak berpengaruh nyata.

Tabel 3.Data rata-rata jumlah buah pertanaman (buah) pada berbagai konesntasi pupuk organik dan
pupuk cair (POC).
PERLAKUAN POC RATA-RATA NP BNJ (5%)
C1 18,33 b
C2 18,00 b 1,69
C3 24,66 a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda (a,b,c) berarti berbeda nyata pada
taraf uji BNJ 5%

Berdasarkan tabel 3. Hasil uji BNJ Hasil pengamatan dan analisis


(5%) menunjukkan bahwa jumlah buah terhadap berat buah pertanaman terong
pertanaman tanaman terong tertinggi pada pada pemberian pupuk organik cair dan
perlakuan 8 cc/liter air (C3) yaitu 24,66 kompos disajikan pada Tabel Lampiran
dan berbeda nyata dengan perlakuan 4a dan 4b. Sidik ragam menunjukkan
lainnya yaitu perlakuan 4 cc/liter air (C1) bahwa interaksi perlakuan konsentrasi
dan 6 cc/liter air (C2), sedangkan pupuk organik cair dan takaran pupuk
perlakuan 4 cc/liter air (C1) tidak berbeda kompos berpengaruh sangat nyata
nyata terhadap perlakuan 6 cc/liter air terhadap berat buah pertanaman
(C2). tanaman terong.
4.Berat Buah Pertanaman (g)

Tabel 4. Data rata-rata berat buah pertanaman (g) pada berbagai konsentrasi pupuk organik dan pupuk
cair (POC).
Perlakuan K1 K2 K3 Np BNJ 5%
C1
C2 229.81
C3
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda (a,b,c) berarti berbeda nyata pada
taraf uji BNJ 5% dan angka yang diikuti huruf yang berbeda pada baris (a,b,c) dan kolom
(x,y,z) berbeda nyata pada taraf uji BNJ 5%

Berdasarkan tabel 4. Hasil uji BNJ 5. Berat Buah Pertanaman (kg)


(5%) menunjukkan bahwa berat buah Hasil pengamatan dan analisis
pertanaman tanaman terong tertinggi pada terhadap berat buah perbedengan
kombinasi perlakuan C3K3 yaitu POC 8 tanaman terong pada pemberian pupuk
cc/liter air dan kompos 6 kg/bedengan organik cair dan kompos disajikan pada
yaitu 813,48 dan berbeda nyata dengan Tabel Lampiran 5a dan 5b. Sidik ragam
kombinasi perlakuan lainnya sedangkan menunjukkan bahwa terdapat interaksi
kombinasi perlakuan yang paling rendah antara perlakuan konsentrasi pupuk cair
adalah kombinasi perlakuan C1K1 dan dan takaran kompos terhadap berat
C2K2 buah perbedengan pada tanaman terong.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 86
Juliansyah et al. Pengaruh Takaran Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organic Cair (POC) Terhadap Pertumbuha
dan Produksi Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)

Tabel 5. Berat Buah Pertanaman Tanaman (kg) Terong pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik dan
pupuk Cair (POC).
Perlakuan K1 K2 K3 Np BNJ 5%
C1
C2 0,17
C3
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda (a,b,c) berarti berbeda nyata pada
taraf uji BNJ 5% dan angka yang diikuti huruf yang berbeda pada baris (a,b,c) dan kolom
(x,y,z) berbeda nyata pada taraf uji BNJ 5%

Berdasarkan tabel 5. Hasil uji BNJ C1 dengan konsentrasi 4 cc/liter air, K1


(5%) menunjukkan bahwa rata-rata dengan kombinasi 2 kg/bedengan. Selain
pengamatan berat buah perbedengan faktor diatas adanya interaksi berbagai
tanaman terong tertinggi diperoleh pada faktor internal pertumbuhan (yaitu atas
kombinasi perlakuan C3K3 yaitu 8 cc/liter kendali genetik) dan unsur-unsur iklim,
air (K3) dengan 15 ton/ha (6 kg/bedengan) tanah dan biologis juga berpengaruh
(C1K3) sebesar 10,17 kg. Sedangkan terhadap tidak terdapatnya pertambahan
kombinasi perlakuan terendah terdapat tinggi tanaman. Hal ini disebabkan bahwa
pada kombinasi perlakuan C1K1 yaitu : 4 tinggi tanaman terong juga dipengaruhi
cc/liter air dengan 5 ton/ha (2 oleh lingkungan meliputi: iklim, keadaan
kg/bedengan) sebesar 375 kg. tanah dan biotis. Sesuai dengan pendapat
Gardner, Piearre dan Mitchell (1991)
Pembahasan menyatakan bahwa tinggi tanaman lebih
Berdasarkan hasil penelitian dan uji dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti
statistik diketahui bahwa pemberian cahaya, iklim dan CO2.
berbagai konsentrasi pupuk organik cair Berdasarkan hasil penelitian dan uji
pada tanaman terong untuk tinggi tanaman statistik diketahui bahwa pemberian
memiliki pengaruh yang nyata dengan berbagai konsentrasi pupuk organik cair
hasil rata-rata tertinggi terdapat pada C3 pada tanaman terong untuk jumlah daun
dengan konsentrasi 8 cc/liter air dan K3 4 tanaman memiliki pengaruh yang nyata
kg/bedengan pemberian pupuk organik dengan hasil rata-rata tertinggi terdapat
cair selain menambah unsur hara juga pada C3K3 dengan konsentrasi 8 cc/liter
memperbaiki agregat tanah, sehingga air. Bila dilihat dari data tinggi tanaman
tanah menjadi gembur dan dapat (Tabel 1) dan dibandingkan dengan data
memudahkan perakaran tanaman rata-rata jumlah helaian daun, ternyata
menembus tanah serta menyerap unsur tanaman yang lebih tinggi mempunyai
hara dalam memenuhi kebutuhannya. jumlah daun yang terbanyak. Hal ini
Selanjutnya Prasetya, Kurniawan dan diduga karena kandungan hara yang
Febrianingsih (2009) menjelaskan bahwa terkandung dalam tanah dan sumbangan
unsur nitrogen bermanfaat untuk hara dari pupuk telah mencukupi
pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu kebutuhan tanaman. Proses fotosintesis
pembentukan sel-sel baru seperti daun, juga tergantung pada ketersediaan unsur
cabang, dan mengganti sel-sel yang rusak. hara yang menunjang pertumbuhan
Setyamidjaja (1986) mengemukakan tanaman, dapat dilihat dari hasil perlakuan
bahwa apabila tanaman kekurangan unsur 4 cc/ liter air (pemberian pupuk organik
N tanaman akan memperlihatkan cair dengan kosentrasi rendah) memiliki
pertumbuhan yang kerdil. Data jumlah daun tanaman yang terendah yaitu
memperlihatkan bahwa ternyata tinggi 17 helai. Hal ini diduga karena kebutuhan
tanaman yang paling rendah adalah pada unsur hara yang dibutuhkan kurang

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 87
Juliansyah et al. Pengaruh Takaran Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organic Cair (POC) Terhadap Pertumbuha
dan Produksi Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)

terpenuhi sehingga proses fotosintesis konsentrasi 8 cc/liter air menunjukkan


menghasilkan lebih sedikit zat makanan panjang yang terbaik dibandingkan
dibanding tanaman yang memiliki nilai perlakuan konsentrasi lainnya. Hal ini
tinggi tanaman yang lebih tinggi. diduga unsur hara yang dibutuhkan oleh
Didukung oleh pendapat Soewito (1991) tanaman untuk pertambahan panjang telah
bahwa N terkandung dalam protein dan tercukupi dengan unsur hara yang tersedia
berguna untuk pertumbuhan pucuk daun, dalam tanah. Salah satu unsur hara
selain itu juga untuk menyuburkan tersebut adalah unsur P yang berperan
bagian-bagian batang daun. Pupuk yang dalam perangsang bagi akar agar
mengandung unsur N, P, K yang cukup memanjang, kuat dan tahan akan
memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman kekeringan, dalam hal ini dimaksud
merupakan salah satu faktor penting yang adalah terong (Soewito, 1991).
dibutuhkan oleh tanaman untuk Suriadikarta (2006) menyatakan
pertumbuhan. bahwa pemberian pupuk organik cair
Berdasarkan hasil penelitian dan uji harus memperhatikan dosis dalam
statistik diketahui bahwa pemberian aplikasikan terhadap tanaman agar dapat
berbagai konsentrasi pupuk organik cair memberikan hasil yang baik pula. Dapat
pada tanaman terong untuk berat tanaman dilihat dari hasil penelitian yaitu pada
terong berpengaruh nyata dengan hasil tanaman yang diberikan pupuk organik
rata-rata tertinggi terdapat pada cair sedikit memperoleh hasil yang kurang
konsentrasi 8 cc/liter air. Pada tabel 4 sedangkan tanaman yang diberikan dosis
terlihat bahwa tanaman yang diberikan sedang memperoleh hasil yang lebih baik.
pupuk dengan konsentrasi 8cc/liter air
menunjukkan berat segar yang paling KESIMPULAN DAN SARAN
berat dan pada tabel 5 terlihat bahwa Kesimpulan
pemberian pupuk organik cair pada Berdasarkan hasil penelitian yang
konsentrasi 8 cc/liter air menunjukkan telah dilaksanakan, maka dapat
berat tanaman perbedengan yang paling disimpulkan:
besar. Hal ini diduga kandungan hara 1. Takaran kompos C3K3; 15 ton/ha bila
yang terkandung dalam tanah dan dikonversi kebedengan (6
sumbangan hara dari pupuk telah kg/bedengan) memberikan pengaruh
mencukupi kebutuhan tanaman. Salah satu terbaik terhadap Tinggi tanaman,
kandungan unsur hara utama pupuk Jumlah Daun, Jumlah buah pertanaman
organik cair yang diberikan adalah K. dan berat buah perbedengan tanaman
Menurut Wargiono (1989) K berperan terong ungu dengan tinggi tanaman
dalam pembentukan karbohidrat, dan tertinggi 106,53 cm, jumlah daun
dengan meningkatnya karbohidrat yang 67.00, jumlah buah pertanaman 24,00
dihasilkan juga meningkatkan hasil salah buah, berat buah pertanaman 813,48 g,
satunya penambahan bobot segar dan berat buah perbedengan 10,17 kg.
Berdasarkan hasil penelitian dan uji 2. Konsentrasi pupuk organic cair C3K3;
statistik diketahui bahwa pemberian (8 cc/liter air) memberikan pengaruh
berbagai konsentrasi pupuk organik cair terbaik terhadap tinggi tanaman,
pada tanaman terong untuk berat tanaman jumlah daun, jumlah buah pertanaman
terong berpengaruh nyata dengan hasil dan berat buah perbedengan tanaman
rata-rata tertinggi terdapat pada terong ungu dengan tinggi tanaman
konsentrasi 8 cc/liter air. Dari Tabel 5 tertinggi 109 cm, jumlah daun 67.00
terlihat bahwa perbedengan pada helai, jumlah buah pertanaman 24,00
pemberian pupuk organik cair dengan buah, berat buah perbedengan 813,48

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 88
Juliansyah et al. Pengaruh Takaran Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organic Cair (POC) Terhadap Pertumbuha
dan Produksi Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)

g, dan berat buah perbedengan 10,17 Ignatius, H., Irianto dan A. Riduan. 2014.
kg. Respon Tanaman Terung (Solanum
3. Intraksi terbaik antara takaran kompos melongena L.) terhadap Pemberian
dan konsentrasi POC terhadap Pupuk Organik Cair Urine Sapi.
pertumbuhan dan produksi tanaman Jurnal Penelitian Universitas Jambi
terong ungu yaitu pada perlakuan Seri Sains 16:1 (31-38).
C3K3 8 cc/liter air dan 15 ton/ha (6 Kardinan, A. 2011. Pupuk Organik Cair.
kg/bedengan). POC NASA. Com. Februari, 2011.
Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk
DAFTAR PUSTAKA penggunaan pupuk. Penerbit
Swadaya. Jakarta. 150 hal.
Anonim, 2016.Makalah Proses Pembuata Prasetya, B., S. Kurniawan, dan M.
n Pupuk Kompos. (on line), (http://k Febrianingsih. 2009. (Brassica
omposorganik3.blogspot.co.id/), juncea L.) pada Entisol. Jurnal
diakses 23 Mei 2020. Agritek 17 (5) : 1022-1029.
Crawford, J.H, 2003. Kompos. Bogor : Rukmana,R. 1995. Kacang Panjang.
Balai Penelitian Bioteknologi Kanisius. Yogyakarta. 35 hal.
Perkebunan Indonesia. Sahid, O., T. Murti, R., dan Trisnowati,
Cahyono, Bambang. 2003. Teknik dan S., 2014. Hasil dan mutu enam
Strategi Budidaya Terung. galur
Yogyakarta: Yayasan Pustaka terung (Solanum melongena L.).
Nusatama. Jurnal Vegetalika.3(2): 45-58.
Firmanto, B. 2011. Sukses bertanaman Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan
terung secara organik. Angkasa, Pemupukan. CV. Simplex. Jakarta.
Bandung. 122 Halaman.
Gardner, P, NA. Campbell dan JB. Reece. Subandi, 2007. Teknologi Produksi Dan
1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Strategi Pengembngan Kedelai
UI Press. Jakarta. p. 111-113 Pada Lahan Kering Masam. Iptek
Haruna E, T. 2012. Fitoremediasi Pada Tanaman Pangan. Vol 2, No.1
Metode Tanah Yang Mengandung Soetasad, S dan S. Muryanti. 1999.
Cu Dengan Menggunakan Budidaya Terung Lokal dan Terung
Kangkung Darat. Skripsi. Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta
Gorontalo. Universitas Soewito. 1991. Bercocok Tanam Seledri.
Negeri Gorontalo Titik Terang: Jakarta.
Hadisuwito, sukamto. 2012. “Membuat Suriadikarta, D.A. 2006. Pupuk Organik
Pupuk Cair”. PT. Ago Media dan Pupuk Hayati. Bandung: Badan
Pustaka. Jakarta. Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 89

Anda mungkin juga menyukai