Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kontruksi Mesin Diesel

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

TEKNOLOGI MOTOR

DIESEL
Konstruksi mesin diesel

Materi Perkuliahan
.

1.

Konstruksi dan Komponen


Motor Diesel

Jenis Konstruksi Mesin


Diesel
Motor Diesel In Line
1.

Slinder disusun
sebaris.

2.

Menggnakan 1
crankshaft

3.

Mengurangi gaya
kesamping akibat
masa piston.

4.

Banyak memakan
tempat.

5.

Tepat untuk motor


Diesel berukuran

Motor Diesel In Line

Motor Diesel Model V


1.

Tidak banyak memakan


tempat.

2.

Menggunakan satu crankshaft

3.

Gaya kesamping oleh masa


piston lebih besar.

4.

Digunakan untuk motor


Diesel berukuran kecil
berkecepatan tinggi

5.

Konstruksi rumit.

Motor Diesel Model V

Produsen: AUDI, Mercedes Benz,


Jaguar

3D

animation of a fuel injected V8.flv

Motor Diesel Model


Circle
1.

Susunan Silinder circle

2.

Bisa dibuat tegak atau


mendatar

3.

Digunakan untuk motor


Diesel berukuran kecil
berkecepatan tinggi

4.

Dirancang untuk mesin


pesawat terbang.

5.

Tidak banyak memakan


tempat.

6.

Hanya menggunakan 1
crank shaft

7.

Konstruksi Rumit.

Motor Diesel Circle


mendatar

Motor Diesel Circle


Tegak

Motor Diesel Opposite


Piston

Motor Diesel Opposite


Piston

Motor Diesel Free Piston

KOMPONEN MESIN
DIESEL

Blok Silinder

Blok silinder merupakan


inti dari pada mesin, yang
terbuat dari besi tuang.

Belakangan ada beberapa


blok silinder yang dibuat
dari paduan almunium.

Seperti kita ketahui,


bahwa almunium lebih
ringan dan meradiasikan
panas yang lebih efisiensi
dibandingkan dengan
besi tuang.

Blok silinder dilengkapi


rangka pada bagian
dinding luar untuk
memberikan kekuatan
pada mesin dan
membantu
meradiasikan panas.
Blok silinder terdiri dari
beberapa lubang tabung
silinder, yang
didalamnya terdapat
torak yang bergerak
turun-naik.

Blok silinder bisa dikatakan bagian yang


penting pada suara mesin.
Blok silinder merupakan tempat piston/torak
bergerak bolak balik dan tempat beberapa
komponen kelistrikan dipasangkan.
Konstruksi blok silinder dipengaruhi oleh
sistem pendinginannya, jumlah silindernya
serta sistem pemasukan bahan bakarnya.

Untuk keperluan pendinginan tersebut maka


pada blok silinder perlu dibuat saluransaluran air pendinginan mantel-mantel air.
Tenaga Panas yang dihasilkan oleh
pembakaran bensin diubah kedalam tenaga
mekanik dengan adanya gerak naik-turun
torak dalam tiap-tiap silinder

Kepala Silinder

Kepala silinder(cylinder
head) di tempatkan
dibagian atas blok silinder.
Pada bagian bawah kepala
silinder terdapat ruang
bakar dan katup-katup.

Pada Kepala silinder juga


dilengkapi dengan mantel
pendingin yang dialiri air
pendingin yang datang
dari blok silinder untuk
mendinginkan katupkatup dan busi pijar

Pada kepala silinder


terdapat Gasket
letaknya antara blok
silinder dan kepala
silinder, berfungsi untuk
mencegah kebocoran
gas pembakaran, air
pendingin, dan oli.

Umumnya Gasket
terbuat dari carbon
clad sheet steel
(gabungan carbon
dengan lempengan
baja)

Bak Oli (Oil Pan)

Bagian bawah dari


pada blok silinder
disebut bak engkol
(crank-case).

Bak oli dibuat dari baja


yang dicetak dan
dilengkapi dengan
penyekat (separator)
untuk menjaga agar
permukaan oli tetap
rata ketika
kendaraan pada

Torak

Pada umumnya torak dibuat


dari paduan aluminium,
selain lebih ringan,radiasi
panasnya juga lebih efisien
dibanding dengan materi
lainnya.

Pada saat torak menjadi


panas akan terjadi pemuaian
dan mengakibatkan
diameternya akan bertambah.

Untuk mencegah hal ini pada


mesin harus ada semacam
celah atau jarak yang
disediakan untuk temperatur
ruang lebih kurang 250 C
antara torak dan silinder.

Jarak ini disebut celah torak


(piston clearance)

Pegas Torak

Pegas torak (piston ring) di pasang


dalam alur ring (ring groove) pada
torak.

Pegas torak memiliki 3 peranan


penting :
Pegas kompersi (compression
ring) berfungsi untuk mencegah
kebocoran campuran udara dan
bensin, dan gas pembakaran dari
ruang bakar ke bak engkol selama
langkah kompersi usaha
Pegas pengontrol oli (oil
control ring) diperlukan untuk
membentuk lapisan oli (oil film)
antara torak dan dinding
silinder.Selain itu juga untuk
mengikis kelebihan oli untuk
masuknya oli kedalam ruang bakar.
Celah ujung pegas diperlukan

Pena Torak

Pena torak (piston


pin)
menghubungkan
torak dengan
bagian ujung yang
kecil (small end)
pada batang torak.

Pena torak
berlubang
didalamnya untuk
mengurangi berat
yang berlebihan
dan kedua ujung
ditahan oleh

Batang Torak

Batang torak (connecting


rod) menghubungkan
torak ke poros engkol dan
selanjutnya meneruskan
tenaga yang dihasilkan
oleh torak ke poros
engkol.

Bagian ujung batang torak


yang berhubungan
dengan pena torak disebut
small end.

Sedangkan bagian lainnya


yang berhubung dengan
poros engkol disebut big
end

Poros Engkol

Tenaga yang digunakan


untuk menggerakan roda
kendaraan dihasilkan oleh
gerakan batang torak dan
diubah menjadi gerakan
putaran pada poros
engkol.

Poros engkol menerima


beban yang besar dari
torak dan batang torak
serta berputar pada
kecepatan tinggi.

Poros engkol umumnya


dibuat dari baja carbon
dengan tingkatan serta
mempunyai daya tahan
yang tinggi.

Roda Penerus
Roda penerus (flywell) dibuat dari baja
tuang dengan mutu yang tinggi yang
diikat oleh baut pada bagian belakang
poros engkol pada kendaraan yang
menggunakan transmisi manual
Roda penerus dilengkapi dengan ring
gear yang dipasangkan dibagian luar
gunanya untuk oerkaitan dengan gigi
pinion dari motor starter.Pada kendaraan
yang menggunakan transmisi
otomatis, sebagai pengganti flywheel
digunakan torque converter

Bantalan Poros Engkol

Poros engkol atau bagian-bagian lainnya yang


berputar pada kecepatan tinggi dibawah beban
besar menggunakan bantalan tipe sisipan (insert
type bearing),tipe ini mempunyai daya tahan
serta kemampuan mencegah keausan yang baik.

Tipe bantalan sisipan ini terdiri dari lapisan baja


(steel shell) dan lapisan mental didalamnya.

Bantalan ini berhubungan langsung dengan


crankpin atau journal.

Diperlukan adanya celah yang tepat antara


bantalan dan poros engkol untuk membentuk
lapisan oli (oil film). Celah ini disebut celah oli (oil
clearance).

Mekanisme Katup

Mekanisme katup dirancang


sedemikian rupa sehingga
sumbu nok (camshaft)
berputar satu kali untuk
menggerakan katup hisap dan
katup buang setiap dua kali
berputarnya poros engkol.
Exhaust camshaft digerakan
oleh poros engkol melalui
timing belt. Intake camshaft
digerakkan oleh gigi-gigi yang
berkaitan pada intake dan
exhaust camshaft.
Bila Poros engkol berputar
menyebabkan exhausht
camshaft juga melalui timing
belt sedangkan intake
camshaft diputarkan oleh
exhaust camshaft melalui
roda-roda gigi.

Mekanisme Katup

Model Menggerakan Katup


(Model Timing Gear)

Model Menggerakan Katup


(Model Timing Chain)

Model Menggerakan Katup


(Model Timing Belt)

Sumbu Nok

Bila sumbu nok


(camshaft)
berputar, nok akan
menekan ke bawah
pada valve lifter
dan membuka
katup.

Bila sumbu nok


terus berputar,
maka katup akan
menutup dengan
adanya tekanan
pegas.

Batang Penekan Katup

Animasi Rangkaian
Mesin

Anda mungkin juga menyukai