Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
563 tayangan21 halaman

Strategi Pengembangan Kepribadian

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 21

Tujuan :

Belajar mengembangkan potensi-potensi


dalam dirinya, baik secara internal maupun
eksternal serta menimbulkan rasa percaya
diri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Pengertian Kepribadian

Keadaan dalam diri individu yang


menentukan bagaimana individu
tersebut menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian
digunakan untuk menggambarkan :

a. Identitas diri, jati diri seseorang

b. Kesan umum seseorang tentang diri sendiri


atau orang lain

c. fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau


bermasalah.
Membahas kepribadian artinya yang
dipelajari adalah seluruh pribadinya,
bukan hanya pikirannya, perasaannya,
dan sebagainya, melainkan secara
keseluruhannya, sebagai panduan
antara jasmani dan rohani.
Oleh karena itu, didalam prosesnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari
dalam yang dibawa sejak lahir dan juga
faktor dari lingkungannya.
Faktor yang Mempengaruhi
Kepribadian
1. Faktor Genetika
Ciri fisik : warna kulit, mata, rambut.
Kecenderungan dasar : kepekaan, bakat, potensi
diri/IQ.
2. Faktor lingkungan.
Lingkungan sekolah, sosial/budaya : teman, guru.
Perluasan wawasan : pendidikan formal/informal,
pergaulan.
3. Interaksi antara bawaan dan lingkungan.
Interaksi yang terus menerus antara lingkungan dan
bawaan menyebabkan timbulnya AKU/DIRIKU dalam
diri seseorang
Contoh :

anak yang sering di pukul atau mendapat


perlakuan yang tidak menyenangkan
maka cenderung pada saat dewasa
menjadi sadis, kejam (pengalaman masa
kanak-kanak)
Pola Kepribadian
Elizabeth B. Hurlock (1986) mengemukakan
bahwa pola kepribadian merupakan sesuatu
penyatuan struktur yang multidimensi, yang
terdiri atas Self-concept sebagai inti
atau pusat grafitasi kepribadian dan
traits sebagai stuktur yang
mengintegrasikan kecenderungan pola-pola
respon.
1. Self Concept/konsep diri
Self Concept dapat diartikan sebagai
Persepsi, keyakinan, perasaan atau sikap
seseorang tentang dirinya. Kualitas
persifatan individu tentang dirinya dan
Suatu sistem pemaknaan individu dan
pandangan orang lain tentang dirinya.
Self-concept memiliki tiga komponen
yaitu :

1. Perceptual atau physical self concept

2. Conceptual atau psychological self concept

3. Attitudinal yang menyangkut perasaan


seseorang tentang dirinya.
Konsep diri individu dipengaruhi oleh :

1. Harapan orangtua.

2. Sikap anggota keluarga.

3. Keadaan fisik.

4. Kematangan biologis.
2. Traits/sifat
Traits berfungsi untuk mengintegrasikan
kebiasaan, sikap dan ketrampilan kepada
pola-pola berpikir, merasa dan bertindak.
Sementara konsep diri berfungsi untuk
menintegrasikan kapasitas-kapasitas
psikologis dan prakarsa-prakarsa kegiatan.
Traits dapat diartikan sebagai aspek
atau dimensi kepribadian yang terkait
dengan karakteristik respon atau
reaksi seseorang yang relative
konsisten (ajeg) dalam rangka
menyesuaikan dirinya secara unik.
Struktur Kepribadian
Freud membagi struktur kepribadian ke dalam
tiga komponen yaitu Id, ego dan super ego.
Perilaku seseorang merupakan hasil interaksi
antara ketiga komponen tersebut.
Id (Das Es). Aspek Biologis Kepribadian
Id merupakan komponen kepribadian yang
primitif, instinktif (yang berusaha untuk
memenuhi kepuasan instink), maksudnya bahwa
id itu merupakan sumber dari instink
kehidupan (eros) atau dorongan-dorongan
biologis dan instink kematian / instink agresif
(tanctos) yang menggerakkan tingkah laku.
Ego (Das Ich) Aspek Psikologis
Kepribadian
Ego merupakan eksekutif atau manager dari kepribadian
yang membuat keputusan (decision maker) tentang instink-
instink mana yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya
atau sebagai sistem kepribadian yang terorganisasi, rasional
dan berorientasi kepada prinsip realitas.

Peranan utama ego adalah sebagai mediator (perantara)


atau yang menjembatani antara id dengan kondisi
lingkungan / dunia luar yang diharapkan.
Super ego (Das Uber Ich), Aspek
Sosiologis kepribadian

Super ego merupakan komponen moral


kepribadian yang terkait dengan standar
atau norma masyarakat mengenai baik dan
buruk, benar dan salah.
Dalam usaha usaha untuk pengembangan
diri, maka diharapkan secara sungguh-
sungguh dan konsisten berupaya
mengembangkan kebiasaan yang ingin
diperbaiki.
Pada dasarnya setiap manusia mampu
mengembangkan suatu kebiasaan baru,
karena sikap dan tingkah laku yang
ditampilkan merupakan hasil belajar
sejak kecil.
Hal yang dilakukan dalam perubahan sikap
untuk pengembangan kepribadian :
1. memiliki motif yang kuat
2. sebelumbertindak, selalu dipikirkan untung ruginya
3. antusias-positive thinking
4. belajar meyakini diri sendiri
5. kurangi rasa khawatir, menyesal diri, meragukan diri, iri
hati, tidak berdaya yang berlebihan
6. tingkatkan kemampuan untuk mendapatkan apa yang
menjadi tujuan sendiri
7. jangan biarkan perkecualian terjadi sebelum kebiasaan
baru berakar pada kehidupan
8. berlatihlah pada setiap kesempatan.
Dengan mengetahui diri secara tepat kita dapat
membuat suatu konsep diri yang tepat pula.
Meningkatkan segi positif dan mengatasi yang
negatif sesuai dengan peran yang dijaiankan dan
disesuaikan dengan keadaan lingkungan.
Anda berkembang, lingkungan Anda menerima
Anda. Membuat konsep untuk diri kita sangat penting,
karena dengan adanya konsep ini, kita tidak akan
mudah kehilangan arah perjalanan hidup, tidak mudah
terpengaruh dan apabila terpaksa terjadi suatu
perubahan tidak akan membuat kita menjadi "Shock".

Anda mungkin juga menyukai