1 - Penyuluhan-Pertanian
1 - Penyuluhan-Pertanian
1 - Penyuluhan-Pertanian
ATURAN PERKULIAHAN
4
Penyuluhan Sebagai Proses Penerangan/
Pemberian Penjelasan
• Penyuluhan menjelaskan mengenai segala
informasi yang ingin disampaikan kepada
kelompok-sasaran yang akan menerima
manfaat penyuluhan (beneficiaries), sehingga
mereka benar-benar memahaminya seperti
yang dimaksudkan oleh penyuluh atau juru-
penerangnya.
• komunikasi “timbal-balik”
5
Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan
Perilaku
• penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan
interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar
terbangun proses perubahan “perilaku”
(behaviour) yang merupakan perwujudan dari:
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang
yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik
secara langsung (berupa: ucapan, tindakan,
bahasa-tubuh, dll) maupun tidak langsung
(melalui kinerja dan atau hasil kerjanya).
• kesediaannya untuk terus belajar sepanjang
kehidupannya secara berkelanjutan (life long
education).
6
Penyuluhan Sebagai Proses Belajar
10
Penyuluhan Sebagai Proses Pemberdayaan
Masyarakat (Community Empowerment)
• Pemberdayaan diarahkan terwujudnya
masyarakat madani (yang beradab) dan mandiri
dalam pengertian dapat mengambil keputusan
(yang terbaik) bagi kesejahteraannya sendiri.
• Pemberdayaan masyarakat, dimaksudkan untuk
memperkuat kemam-puan (capacity
strenghtening) masyarakat, agar mereka dapat
berpar-tisipasi secara aktif dalam keseluruhan
proses pembangunan, terutama pembangunan
yang ditawarkan oleh penguasa dan atau pihak
luar yang lain (penyuluh, LSM, dll)
11
TUJUAN PENYULUHAN PERTANIAN
12
MATERI PENYULUHAN PERTANIAN
13
MATERI PENYULUHAN PERTANIAN
14
MATERI PENYULUHAN PERTANIAN
15
METODE PENYULUHAN PERTANIAN
PEMB.
PERTANIAN
B.DESENTRALISASI :
1. PERAN MASY. DIHARAPKAN DOMINAN
2. PEMERINTAH, TERUTAMA PEMERINTAH DAERAH MENJADI FASILITATOR DAN
MOTIVATOR PEMB. DI DAERAH MASING-MASING.
3. MASY. YANG MENGGERAKKAN PEMB. (PEOPLE DRIVEN)
4. PERENCANAAN, STRATEGI, PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA
PEMBIAYAAN SEMUA DITENTUKAN OLEH MASY. DENGAN DIFASILITASI OLEH
PEMERINTAH DAERAH.
IMPLEMENTASI UU No. 12 TAHUN 1992,TENTANG BUDIDAYA TANAMAN MEMBERIKAN
KEBEBASAN KEPADA PETANI UNTUK MEMILIH KOMODITAS YANG AKAN DI USAHAKAN.
PETANI BERHAK MENUNTUT GANTI RUGI KEPADA PEMERINTAH SEBAGAI AKIBAT DARI
ANJURAN PENYULUHAN PERTANIAN YANG KURANG TEPAT.
ARTINYA PENYULUH PERTANIAN DAN APARAT PIMPINAN SERTA APARAT PERTANIAN LAINNYA
HANYA MEMBERIKAN FASILITAS AGAR PETANI MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI
DENGAN JALAN :
1.MEMBANTU MENGANALISIS SITUASI YANG SEDANG MEREKA HADAPI DAN MELAKUKAN
PERKIRAAN KEDEPAN,
2.MEMBANTU PETANI MENEMUKAN MASALAH,
3.MEMBANTU PETANI MEMPEROLEH PENGETAHUAN/INFORMASI GUNA MEMECAHKAN
MASALAH,
4.MEMBANTU PETANI MENGAMBIL KEPUTUSAN,
5.MEMBANTU PETANI MENGHITUNG BESARNYA RESIKO ATAS KEPUTUSAN YANG DIAMBIL.
PERUBAHAN CONTENT PEMBANGUNAN PERTANIAN :
SEBELUM MASA KRISIS TUJUAN PEMB. PERTANIAN ADALAH UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKSI SETELAH MASA KRISIS ADALAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN,
SEHINGGA KITA PERLU MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SERTA MENINGKATKAN NILAI
TAMBAH.
UNTUK MENCAPAI TUJUAN INI YANG KITA BANGUN ADALAH “AGRIBISNIS”, YANG
MELIPUTI :
1.PEMB. SISTEM HULU,
2.ON FARM (USAHATANI),
3.HILIR
4.JASA PENUNJANG
PERUBAHAN CONTENT INI DIHARAPKAN JUGA DAPAT :
1.MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PDB
2.MENGHELA PEREKONOMIAN NASIONAL SEHINGGA KITA DAPAT SEGERA KELUAR DARI
KEMELUT KRISIS,
3.MENYERAP TENAGA KERJA UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN
4.MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP ANGKA TOTAL EKSPOR NASIONAL
5.MEMILIKI KONTRIBUSI DALAM MENUNJANG KETAHANAN PANGAN NATIONAL
(NATIONAL FOOD SECURITY),
6.KELAK MENJADI SEKTOR EKONOMI YANG PALING STRATEGIS DI INDONESIA.
PERUBAHAN PARADIGMA :
PETANI : adalah perorangan beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di
bidang pertanian (secara Umum) yang meliputi usaha hulu, usahatani, agroindustri,
pemasaran dan jasa penunjang.
KELOMPOKTANI : adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,
kesamaan kondisi lingkungan ( sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakaraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
KONTAK TANI : adalah ketua atau mantan ketua Kelompoktani yang masih aktif sebagai
anggota dan diakui kepemimpinannya dalam menggerakkan anggota/petani untuk
mengembangkan usahanya.
GAPOKTAN : adalah Gabungan beberapa Kel.tani yang bergabung dan bekerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
KARAKTERISTIK KELOMPOKTANI
1.Ciri Kelompoktani :
a. Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota.
c. Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis
usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi.
b. Adanya kawasan usahatani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para
anggotanya.
c. Adanya Kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan
kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya.
29
Proses adopsi adalah proses yang terjadi sejak pertama kali seseorang menerima hal baru
sampai dengan mengadopsi (menerima, menerapkan dan menggunakan), Margono Slamet
(1978).
Proses tersebut terdiri dari beberapa tahapan dan dipengaruhi oleh faktor pribadi dan
lingkungan. Tahapan tersebut adalah sbb :
1. Tahap Kesadaran (Awereness)
Faktor Pribadi : kontak dengan sumber informasi di luar masyarakatnya, kontak dengan
individu dan kelompok dalam masyarakat.
Faktor Lingkungan : tersedianya media komunikasi, adanya kelompok-kelompok dalam
masyarakat, bahasa dan kebudayaan.
Mengetahui ciri-ciri seseorang dalam menjalani proses adopsi tersebut di atas sangat
berguna bagi Penyuluh dalam memberikan materi yang sesuai dengan tahapan adopsi yang di
alami serta membantu penyuluh untuk menentukan metode penyuluhan yang tepat sesuai
dengan tahapan proses adopsi tersebut.
31
Kritikan terhadap Model Tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Model tersebut selalu berakhir dengan adopsi, sedangkan ada kemungkinan pada akhir akan
terjadi penolakan.
2. Lima tahap tersebut terjadi tidak selalu berurutan atau mungkin ada beberapa tahapan yang
dilewatkan.
3. Proses itu jarang berakhir dengan adopsi, biasanya berlanjut dengan pencarian informasi
untuk memperkuat keputusan yang dibuat.
Keputusan seseorang untuk mengadopsi/tidak suatu inovasi, menurut Rogers dan Shoemaker
(1987), terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Pengenalan. Dimana seseorang mengetahui adanya inovasi dan memperoleh beberapa
pengertian tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.
2. Persuasi, dimana seseorang membentuk sikap berkenan atau tidak terhadap inovasi.
3. Keputusan, dimana seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawanya pada pemilihan
untuk menerima atau menolak inovasi.
4. Konfirmasi, dimana seseorang mencari penguat bagi keputusan yang telah dibuatnya.
32
Berdasarkan cepat atau lambatnya petani mau menerapkan suatu inovasi teknologi melalui
penyuluhan, menurut Van Den Ban dan Hawkins dalam Herdiasti (1998), diklasifikasikan dalam
beberapa golongan sebagai berikut :
1. Golongan Inovator
Petani yang termasuk golongan ini biasanya memiliki lahan usaha yang luas. Golongan ini
jumlahnya sekitar 2,5 persen dari keseluruhan populasi.
33
4. Golongan Late Majority
Golongan ini biasanya memiliki lahan kurang dari 0,5 Ha, lebih hati-hati dalam menerapkan
suatu inovasi dikarenakan keterbatasan modal sehingga takut dalam menghadapai kegagalan.
Golongan ini jumlahnya sekitar 34 persen dari keseluruhan populasi.
5. Golongan Laggard
Biasanya berusai lanjut dan sangat fanatik dengan tatacara usahatani yang diperolehnya
secara turun temurun dari leluhurnya, bersifat apatis terhadap suatu inovasi sehingga sangat
sulit untuk merubah kebiasaan yang dilakukannya. Golongan ini jumlahnya sekitar 16 persen
dari keseluruhan populasi.
Margono Slamet (1978), menyatakan bahwa kecepatan adopsi inovasi dipengaruhi atau
ditentukan oleh variabel-variabel :
1. Sifat Inovasi
2. Jenis Keputusan Inovasi
3. Ciri-ciri system sosial
4. Kegiatan Promosi oleh Penyuluh.
34
Crouch dalam Mardikanto (1990), membagi urutan jenjang kepentingan sifat Inovasi yang
berkaitan dengan Kecepatan Adopsi Inovasi sebagai berikut :
35
Benad dalam Mardikanto (1990), menyatakan bahwa reaksi petani menerima/menolak
terhadap program pertanian dapat dijelaskan dengan kerangka teoritis yang berbeda-beda.
Kerangka tersebut dapat dibedakan sebagi berikut :
1. Berkembangnya pembaharuan dapat diartikan sebagai komunikasi antar individu dam suatu
sistem sosial.
2. Dalam pendekatan Psikologi sosial, menerima pembaharuan diartikan sebagai upaya
mencari jalan keluar dari permasalahan juga memilih keputusan antara berbagai alternatif.
3. Dari aspek ilmu pertanian diberikan dasar-dasar penentu selanjutnya, yaitu :
a.Suatu Inovasi sering hanya bisa dipakai di daerah ekologi tertentu.
b.Banyak inovasi yang membutuhkan peningkatan penggunaan modal yang tidak bisa
dipenuhi oleh kebanyakan petani.
c.Kekurangan sumberdaya, ini jelas berkaitan dengan skala/ukuran usaha.
36
Hubungan antara tingkat adopsi, pendekatan dan metode dapat digambarkan
sebagai berikut:
2. Minat
Diskusi kelompok, temu karya, kursus
kelompok tani, demonstrasi, karyawisata, hari
3. Menilai lapangan petani, pemutaran slide.
4. Mencoba
Kunjungan rumah, kunjungan
5. Menerapkan individual usahatani, belajar perorangan,
koresponden, telpon.
37
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
PENYULUHAN
PERTANIAN
PENDAHULUAN
• DEFINISI
• KOMUNIKASI PERTANIAN
• TUJUAN
• PERKEMBANGAN PENYULUHAN
PERTANIAN DI INDONESIA
• SASARAN
• PENYULUHAN DAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN
Batasan
Komunikasi: mrpk suatu pernyataan
antar manusia, baik dilakukan secara
perorangan maupun kelompok yang
bersifat umum dng menggunakan
simbol atau lambang-2 yg berarti.
Komunikator adalah orang yg tugasnya
menyampaikan pesan-2, apakah itu pesan
pembangunan dalam arti umum atau pesan
pemb. pertanian, kepada msrkt sasaran
(komunikan) agar pesan-2 tersebut dapat
diterima sesuai dng yang diharapkannya.
KOMUNIKAN =SASARAN
• Sasaran Utama: Petani dan seluruh
keluarganya.
• Sasaran Penentu: Pejabat Pemerintah, Peneliti,
Lembaga Perkreditan, Produsen, Industriawan,
Distributor, Periklanan.
• Sasaran Pendukung: Anggota organisasi massa,
seniman, tokoh agama & masyarakat
konsumen hasil pertanian.
MATERI PESAN (MASSAGE)
Materi Pesan: adalah beberapa pokok bahasan
yang akan disuluhkan kepada sasaran (petani) yang
diharapkan akan dapat memecahkan masalah-2
yang dihadapi petani.
Syarat pokok materi pesan :
# secara teknis dapat dilaksanakan oleh petani
# dapat dipertanggungjawabkan secara
ekonomis
# diinginkan secara sosiologis oleh masyarakat
Isi pesan berkaitan dengan informasi di
bidang pertanian, antara lain:
a.Bagaimana meningkatkan produksi pertanian
b.Bagaimana memelihara lahan agar kondisi
lahan tetap subur dan terhindar dari
bahaya erosi
c.Bagaimana perlakuan pascapanen yang baik
d.Bagaimana adopsi teknologi baru harus
dilakukan
e.Bagaimana melaksanakan kerjasama kelompok
f.Bagaimana meningkatkan pendapatan
rumahtangga tani
g.Bagaimana berpartisipasi dalam kegiatan
pedesaan, dan sebagainya.
Komunikasi Pertanian: Mrpk pernyataan
antar manusia yg berkaitan dng bidang
pertanian, yg dilakukan baik scr massal,
kelompok yang sifatnya umum maupun
indifidu yg sifatnya khusus dng menggu-
nakan lambang-2 tertentu seperti yang
dijumpai pada metode penyuluhan.
Proses Komunikasi
Proses Komunikasi: mrpk suatu aktivitas dari
seseorang (komunikator), yang akan menyampai-kan
pesan-2, biasanya berupa lambang-2, yang dapat
berbentuk kata-2 atau kalimat untuk mengubah
perilaku orang lain (komunikan)
# Peneliti :
Sumber penemu teknologi baru atau Inovasi Baru
# Penyuluh Pertanian Perantara ilmu
pengetahuan atau teknologi pertanian baru, yg dihasilkan
oleh Balai-2 Penelitian, atau PT dan juga berfungsi sbg
Penerima Pesan dr Petani untuk mencari ilmu pengetahuan
dan teknologi baru
# Petani dan Keluarganya
Sasaran bagi penyuluh pertanian untuk diberikan motivasi,
pengetahuan dan pendidikan tentang pertanian yg lebih
efektif dan efisien.
TEKNIK-TEKNIK
BERKOMUNIKASI
1. Berdasarkan metodenya:
a. secara lisan
b. secara tercetak
c. secara terproyeksi
2. Berdasarkan jumlah orang yang dituju
a. secara perorangan
b. secara kelompok
c. secara massal
METODE KOMUNIKASI
PAMERAN
Faktor-faktor yg mempengaruhi Seseorang untuk
Mau Menerima suatu Inovasi dan Berkomunikasi