Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Adina Siti Maryam Talogo - Fkik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

FORMULASI LARUTAN (KLP I)

LAXONE (EMULSI)
1. Formula asli : Minyak Zaitun
2. Rancangan formula :

Nama produk : Laxone ®


jumlah produk : 10 botol @ 50 ml
tanggal formulasi : 01 November 2018
tanggal produksi : 01 November 2019
nomor registrasi : DBL 18004307732 AI
nomor bets : C19077
komposisi : Tiap botol (60ml) mengandung
Minyak Zaitun 500mg/ 5ml Sukrosa
67%
Na Benzoat 0,02%
Span 80 & Tween 80 5%
aquadest ad 60 ml
3. Master formula
Di Tanggal Tanggal Di buat Disetujui
produksi formulasi produksi oleh oleh
oleh
PT ONE’S 01 01 Klp 1 Mujizari
November November
2018 2019
Kode Nama Fungsi perdosis perbets
bahan bahan
MZ-01 Minyak Zat Aktif 6g 60g
zaitun
EG-02 Span 80 Emulgator 4,49 mg 15,1 mg
Tween 80 1,51 mg 44,9 mg
SR-03 Sukrosa Sweetenin 40,2 mg 402 mg
g agent
NB-04 Natrium Pengawet 0,012 mg 0,12 mg
benzoat
AQ-06 aquadest Pelarut Ad 60 ml Ad 600 ml
4. Alasan pembuatan produk
Emulsi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat
cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa
dan distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok (Ansel,1989)
Keuntungan emulsi yaitu
- Menutupi rasa pahit zat aktif/ bahan obat
- Dapat digunakan untuk mengirimkan obat yang
menunjukkan kelarutan rendah (Jones, 46-47)
Secara farmasetik, proses emulsifikasi memungkinkan ahli
farmasi dapat membuat suatu preparai yang stabil dari
campuran dan cairan yang tidak saling bisa bercampur. Untuk
emulsi yang diberikan secara oral tipe emulsi M/A
memungkinkan pemberian obat yang harus dimakan tersebut
mempunyai rasa yang lebih enak, rasanya dengan
menambahkan pemanis dan pemberi rasa pada pembawa
(Lachman, 2012).
Suatu sistem emulsi pada dasarnya tidak stabil, karena
masing-masing partikel mempunyai kecenderungan untuk
ditarik ke dakam fase A (air) dan diikuti oleh fase B
(minyak) membentuk suatu agregat yang akhirnya dapat
menghasilkan emulsi pecah. Kekuatan dan kekompakan
lapisan antarmuka adalah, sifat yang penting yang dapat
membentuk stabilitas emulsi (Nabila,2013 :25)
Alasan amoxicilin trihidrat dibuat dalam sediaan
suspensi sirup kering adalah karena obat ini
merupakan antibiotik yang mempunyai stabilitas yang
terbatas dalam air, kelarutan yang rendah dalam air
dan etanol ( MartindAle, 2008: 202 )
Kebanyakan bahan- bahan antibiotik tidak stabil bila
berada dalam larutan untyuk waktu yang lama,
sehingga untuk mempertahankannya stabilitas dibuat
dalam suspensi serbuk kering ( dry syrup ) sediaan
ditambahkan air sejumlah volume tertentu sesuai yang
ditunjukkan pada label, kemudian dikocoksampai
semua serbuk kering tersuspensi ( Halni et al, 2013 : 1)
5. Alasan penambahan zat aktif
a. Amoxicillin trihidrat
Amoksisilin berfungsi untuk pengobatan berbagai jenis infeksi yang
disebabkan oleh bakteri gram positif dan negatif. Infeksi yang dapat
diobati oleh antibiotik amoksisilin antara lain infeksi pada gigi,
saluran kemih, telinga, hidung, tenggorokan, saluran pernapasan,
saluran pencernaan, dan kelamin misalnya gonore (Talogo, 2014).

Mekanisme kerja amoksisilin adalah menghambat sintesis dinding sel


bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein
sehingga menyebabkan penghambatan biosintesis dinding sel
sehingga bakteri pecah (Sujadmiko dkk, 2017).
6. Alasan penambahan bahan
a. Na CMC
Penstabil digunakan untuk menstabilkan menghindari
terjadinya pengikatan antara padatan dan cairan atau
mengentalkan hasil olahan (khairani. 2007: 38)
CMC mudah larut dalama air, oleh karena itu CMC mudah
dihidrolisis menjadi gula-gula sederhana oleh enzim selulosa
yang selanjutnya difermentasi menjadi etanol (Masfufahin.
2010: 55)
CMC adalah tururnana dari selulosa sebagai pengental CMC
mampu mengikat air sehingga molekul-molekul air
terperangkap dalam struktur gel yang dibentuk oleh CMC
(Manifie. 1989: 300)
b. natrium benzoat

1.natrium benzoat merupakan bentuk garam dari asam benzoat yang sering
digunakan karena mudah larut dalam air. Benzoat dan bentuk garamnya ini
di gunakan untuk menghambat poertumbuhan khamir dan baktreri pada
ph 2,5-4. batas maksimum penggunaaan natrium benzoat pada makanan
tercantum dalam peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan
RI.NO. 36 tahun 2013
(afriyanti, 2010; BPOM RI 2013)
2. natrium benzoat di gunakan sebagai pengawet anti mikroba dalam
kosmetik, makanan dan obat-obatan hal inin di gunakan dalam konsentrasi
0,02-0,5% dalam obat-obatan oral 0,5% dalam produk parenteral dan 0,1-
0,5 dalam kosmetik
(rowe,2009:627)
3. Dalam formula sirup/ larutan harus ditambahkan zat pengawet untuk
mencegah pertumbuhan bakteri masa penggunaan dan penyimpanan
pengawet yang digunakan yaitu asam benzoat (0.1-0,2 %) Dan bebagai
campuran metil propil dan butil paraben.
(Ansel,2008 ; 334)
C. Sukrosa
Sukrosa berfungsi sebagai humektan, membentu pembentukan tekstur,
memberi flavor, reaksi pencoklatan, memberi rasa mans, selain itu, apaba sukrosa
ditambhakan ke dalam bahan makanan dan minuman pada konsentrsi tinggi (paling
sedikit 40%) padatan terlarut sebagian air yang ada menjadi tidak tersedia untuk
pertumbuhan mikrobiologi (saleh. 2004: 63).

Sukrosa memilki daya larut tinggi dalam kemampuannya mengurangi


keseimbangan relative dan mengikat air adalah sifat dari sukrosa (Dewi. 2009: 72).

Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa sangat dibutuhkan untuk minuman guna


tiddak hanya sebaga pemanis tetapi juga sebagai pengawet makanan dan minuman
(Subroto. 2008: 1).
D. Vanili
Pemilihan pengaroma dkategori obat antibiotik: Cherrymapies,
raspberry,nenas, pisang vanili, butter schoch, maple, kelapa, mustard,
strawberry, vanili, buah-buahan, kayu manis (DOM. 1971: 654).
Vanli secara luas digunakan sebagai citarasa daalm produk-produk
farmasi, makanan, minuman dan kembang gula sebagai eksipien
farmasi digunakan dalam tablet larutan (0,01-0,02% b/v) sirup dan
bubuk untuk meutupi rasa tidak menyenangkan dan karakteristik bau
dari formulasi tertentu seperti tablet kafein dan tablet polithiazide
(Rowe. 2009: 760).
Vanli merupakan olahan yang lebih mudah dan luas penggunaannya.
Vanil digunakan sebagai flavouring agent descert, like baked goods, es
krim, minuman dan custard. Selain itu vanili digunakan juga oleh
industry pangan seperti parfum, obat-obatan dan kosmetik (De
guzman dan slemansama. 1999:120).
F. Aquadest
1. digunakan sebagai pelarut pada pembuatan obat
dan sediaan farmasi (rowe,2009:766)

2. terdapatnya air menimbulkan efek melarutkan pada


sebagai besar zat-zat yang nerhubung dengannya
(ansel.1989 :314)

3. air digunakan sebagai pembaw dan pelarut untuk


bahan-bahan pemberi rasa (flavoring agent) atau bahan
aktif obat (isriany ismail. 2011 : 40)
Perhitungan
 Perdosis
Amoxicillin trihidrat 125 mg/ 5ml
jumlah larutan 50 ml
50/5 x 10  10 x 125 mg
= 1250 mg
Na CMC 1% x 50 = 0,5
Sukrosa 67% x 50 = 33,5
Na Benzoat 0,02% x 50 = 0,01
Vanili 0,0015% x 50 = 0,005
aquadest ad 50 ml
Per batch
Amoxicillin trihidrat 125 mg/ 5ml
1250 x 100
125000 mg
Na CMC 0,5 x 100
= 50 mg
Sukrosa 33,5 x 100
= 3350
Na Benzoat 0,01 x 100
= 1 mg
Vanili 0,005 x 100
= 0,5 mg
aquadest ad 50 x 100 = 5000 ml
Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Tarer botol cokelat 60 ml
3. Amokisisilin diayak dengan pengayak mesh 60
4. Ditimbang bahan amoxicillin trihidrat, Na CMC sukrosa, natrium
benzoat, vanili.
5. Panaskan aquadest untuk mengembangkan Na CMC
6. Sambil digerus Na benzoat, sukrosa dan vanili di lumpang hingga
homogen
7. Kembangkan Na CMC dan campurkan dengan bahan yang tidak
digerus
8. Dimasukkan dalam oven <50 derajat Cselama kurang lebih 15 menit
9. Dikeringkan dan ditambahkan amoksisilin digerus hingga homogen
10. Masukkan dalam botol
11. Diberi etiket brosur dan dimasukkan dlm wadah.
( Anwar, Effionora . 2006 : 120)
Evaluasi Sediaan
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan yang dibuat dapat layak dikonsumsi
a. Uji Organoleptik sediaan suspensi
Untuk mengetahui bau, rasa dan warna.
b. Sifat alir
Untuk diketahui kecepatan aliran suatu sediaan suspensi
c. Ukuran partikel
Dilakukan dengan metode pengayakan
d. Uji waktu rekonstruksi
Semakin kecil ukuran partikel maka semakin cepat waktu yang diperlukan karena
partikel mudah terbasahi sebaiknya semakin besar ukuran partikel maka semakin sulit
terbasahi.
e. Uji viskositas
Untuk mengetahui percepatan pengendapan suspensi kering
f. Volume sedimentasi
Untuk mengetahui kecepatan suspensi terdispersi.
( wijayanto, 2013; 136)

Anda mungkin juga menyukai