Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Antibodi Monoklonal Kelompok 3

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Antibodi Monoklonal

KELOMPOK 3:
1. ADE KURNIA 11171004
2. HAJAR SUKMAWATI 11171014
3. SHARON LASMARETHA 11171027
4. SINDI PUTRI P 11171029
5. TONY KOSWARA 11171030
6. TRIYANTI SETIA 11171031
7. YANTI KRISDIANTI 11171033
Antibodi

 Antibodi merupakan campuran protein di dalam


darah dan disekresi mukosa menghasilkan sistem
imun.
 Bertujuan untuk melawan antigen asing yang masuk
ke dalam sirkulasi darah.
 Antibodi dibentuk oleh sel darah putih yang disebut
limfosit B
 Setiap antibodi yang berbeda akan mengenali dan
mengikat hanya satu antigen spesifik.
Antigen
 Pengikatan antigen akan memicu multiplikasi sel B
dan penglepasan antibodi
 Ikatan antigen antibodi mengaktivasi sistem respons
imun yang akan menetralkan dan mengeliminasinya.
 Antibodi memiliki berbagai macam bentuk dan
ukuran walaupun struktur dasarnya berbentuk `Y`
Gambar Struktur umum antibodi
Antibodi tersebut mempunyai 2 fragmen, fragmen
antigen binding (Fab) dan fragmen cristallizable
(Fc). Fragmen antigen binding digunakan untuk
mengenal dan mengikat antigen spesifik, tempat
melekatnya antigen antibodi yang tepat sesuai
regio yang bervariasi disebut complementary
determining region (CDR) dan Fc berfungsi
sebagai efektor yang dapat berinteraksi dengan sel
imun atau protein serum. (Albert, B., et al., 2002;
Abbas, A.K., 2005; Nelson, P.N., et al., 2000)
Antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi buatan identik karena


diproduksi oleh salah satu jenis sel imun saja dan semua klonnya
merupakan sel single parent.

Antibodi monoklonal mempunyai 3 sifat khusus yang unik yaitu :


1. Dapat mengenal suatu molekul
2. Memberikan informasi tentang molekul spesifik
3. Sebagai terapi target tanpa merusak sel sehat sekitarnya.
Monoklonal
Antibodi

dapat diperoleh dari sel yang


dikembangkan di laboratorium, reagen
tersebut sangat berguna untuk
penelitian terapi dan diagnostik
laboratorium.

dapat diciptakan untuk mengikat


antigen tertentu kemudian dapat
mendeteksi atau memurnikannya.
ANTIBODI MONOKLONAL
REKOMBINAN
Pemanfaatan antibodi monoklonal dalam bidang
kesehatan:
• Baik untuk diagnostik atau mengatasi penyakit
kanker tertentu. Beberapa antibodi monoklonal
yang dilakukan untuk pengobatan berasal dari sel
mencit atau tikus, sering menimbulkan reaksi alergi
pada pasien yang menerima terapi antibodi
monoklonal tersebut.
Beberapa Jenis Antibody Monoklonal
1. Antibodi monoklonal 2.Antibodi monoklonal kimera
murine (fully mouse) yaitu (chimaric) dibuat melalui teknik
antibodi murni yang rekayasa genetika untuk
didapatkan dari tikus. menciptakan galur mencit atau
tikus transgenik yang dapat
Antibodi ini dapat
memproduksi sel hybrid mencit-
menyebabkan human anti manusia yang disebut kimera
mouse antibodies (HAMA). (chimaric).

4.Antibodi monoklonal manusia 3.Antibodi monoklonal manusiawi


(fully human) merupakan antibodi (humanized) dibuat secara rekayasa
yang paling ideal untuk genetika dimana bagian protein yang
menghindari terjadinya respon imun berasal dari mencit hanya terbatas
karena protein antibodi yang pada antigen binding site saja,
disuntikkan kedalam tubuh sedangkan bagian yang lainnya yaitu
seluruhnya merupakan protein yang bagian variable dan bagian konstan
berasal dari manusia. berasal dari manusia.
5 TAHAPAN PROSES PEMBUATAN
ANTIBODI MONOKLONAL
2.Penyaringan
produksi
antibodi Tikus
1.Imunisasi tikus
dan seleksi tikus 3.Persiapan
donor untuk
pengembangan sel myeloma
sel hybridoma

5.Pengembang 4.Fusi sel


an lebih lanjut myeloma
kloning sel dengan sel
hybridoma imun limpa
Antibodi Monoklonal Sebagai Agen
Diagnostik dan Terapi
Penggunaan antibodi monoklonal
(atau mAb) secara khusus mengikat sel
sasaran, ini memungkinkan
merangsang sistem kekebalan tubuh
pasien untuk menyerang sel-sel
patogen.

Sebagai contoh : mAb dapat


digunakan untuk menghancurkan sel
tumor ganas dan mencegah
pertumbuhan tumor dengan
menghambat reseptor sel spesifik.
Aplikasi dari MbA
 Induksi imunisasi pasif
 Diagnostik imaging
 Diagnostik molekular.
 Monitoring terapi obat (untuk live-saving drug)
 Sistem penghantaran obat (Drug delivery system/DDS)
 Isolasi dan atau purifikasi obat baru
 Terapi kanker
Mekanisme Kerja Antibodi monoklonal
 Antibodi monoklonal menggunakan mekanisme kombinasi untuk
meningkatkan efek sitotoksik sel tumor.

Antibodi dapat digunakan sebagai target muatan (radioisotop,


obat atau toksin) untuk membunuh sel tumor atau mengaktivasi
prodrug di tumor, antibody directed enzyme prodrug therapy
(ADEPT). Antibodi monoklonal digunakan secara sinergis
melengkapi mekanisme kerja kemoterapi untuk melawan tumor.
1. Antibody 2. Complement
dependent cellular dependent 3. Perubahan
cytotoxicity cytotoxicity (CDC) transduksi signal
(ADCC)

6. Antibodi 5. Penghantaran
directed enzyme muatan 4.
prodrug therapy sitotoksik Imunomodulasi
(ADEPT)
1. Antibody dependent cellular cytotoxicity
(ADCC)

 terjadi jika antibodi mengikat antigen sel tumor dan Fc


antibodi melekat dengan reseptor Fc pada permukaan
sel imun efektor.
 dapat meningkatkan respons klinis secara langsung
menginduksi destruksi tumor melalui presentasi antigen
dan menginduksi respons sel T tumor.
 Antibodi monoklonal berikatan dengan antigen
permukaan sel tumor melalui Fc reseptor permukaan sel
NK. Hal ini memicu penglepasan perforin dan
granzymes untuk menghancurkan sel tumor.
Gambar Skema mekanisme kerja Antibody Dependent
Cellular Cytotoxicity (ADCC)
2. Complement dependent cytotoxicity (CDC)

 suatu metode pembunuh sel tumor yang lain dari


antibodi.
3. Perubahan transduksi signal

 suatu antigen target tumor, ekspresinya berlebihan


pada keganasan.
 Aktivasi transduksi signal pada kondisi normal akan
menginduksi respons mitogenik dan meningkatkan
kelangsungan hidup sel.
4. Imunomodulasi
Beberapa percobaan menunjukkan antibodi
yang langsung melawan cytotoxic T
lymphocyte antigen 4 (CTLA 4) terbukti dapat
menginduksi regresi imun.

Pola toksisitas yang diteliti pada uji klinis


memperlihatkan hubungan perlekatan CTLA 4
dengan ligand dapat menginduksi respons
autoimun, hal ini terlihat pada aktivasi sel T
dependent

Gabungan antibodi anti-CTLA 4 dengan


antibodi monoklonal menginduksi ADCC,
kemoterapi sitotoksik atau radioterapi
sehingga dapat meningkatkan respons imun
terhadap antigen spesifik tumor.
5. Penghantaran muatan sitotoksik

Antibodi monoklonal pada terapi kanker


akan melawan target sel tumor dengan cara
mengikat sel spesifik tumor dan menginduksi
respons imun.

Modifikasi antibodi monoklonal dilakukan dengan


tujuan sebagai zat penghantar radioisotop, toksin
katalik, obat-obatan, sitokin, enzim atau zat
konjugasi aktif lainnya.

Pola antibodi bispesifik pada kedua bagian


Fab memungkinkan untuk mengikat target
antigen dan sel efektor.
6. Antibodi directed enzyme prodrug therapy
(ADEPT)
 menggunakan antibodi monoklonal sebagai
penghantar untuk sampai ke sel tumor kemudian
enzim mengaktifkan prodrug pada tumor, hal ini
dapat meningkatkan dosis active drug di dalam
tumor.
Kesimpulan
 Antibodi monoklonal adalah antibodi buatan identik
karena diproduksi oleh salah satu jenis sel imun saja dan
semua klonnya merupakan sel single parent.
 Antibodi monoklonal mempunyai sifat khusus yang unik
yaitu dapat mengenal suatu molekul, memberikan
informasi tentang molekul spesifik dan sebagai terapi
target tanpa merusak sel sehat sekitarnya.
 Proses pembuatan antibodi monoklonal dimulai dari
tikus diimunisasi dengan antigen khusus ke dalam
sumsum tulang akan menghasilkan sel limfosit B.
 Antibodi monoklonal dapat digunakan untuk diagnosis
seperti diagnostik imaging (rontgen) dan diagnostik
molekuler serta untuk terapi seperti pada terapi kanker
dan membunuh tumor. mAb merangsang sistem
kekebalan tubuh pasien untuk menyerang sel-sel
patogen.

Anda mungkin juga menyukai