Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Induniasih

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 55

CURRICULUM VITAE

Nama : Induniasih
Pendidikan : S1 Keperawatan FK UI
S2 Kesehatan Masyarakat UGM
Pekerjaan :
1980-1985 Dosen Akper St.Calolus Jakarta
1986-sekarang Dosen di Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
KONSEP 3S
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)

Induniasih, S.Kp, M.Kes


Jurusan Keperawatan POLKESYO
PROSES KEPERAWATAN DAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Evaluasi Diagnosis SDKI

SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
STANDAR DIAGNOSIS
KEPERAWATAN INDONESIA
Induniasih, S.Kp, M.Kes
Jurusan Keperawatan POLKESYO
LINGKUP BAHASAN

Latar Belakang dan Landasan Hukum SDKI

Tujuan Standarisasi Diagnosis

Penegakan Diagnosis dengan SDKI

Penerapan SDKI
LANDASAN HUKUM SDKI

UU No. 44 Tahun 2009 tentang RS Pasal 13


Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit,
standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien

UU No. 36 Tahun 2014 tentang Nakes Pasal 66 ayat 1

Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik


berkewajiban untuk mematuhi standar profesi, standar
pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional

UU No. 36 Tahun 2014 tentang Nakes Pasal 66 ayat 2


Standar profesi dan standar pelayanan profesi untuk masing-
masing jenis tenaga kesehatan ditetapkan oleh Organisasi
profesi bidang kesehatan dan disahkan oleh menteri.
LANDASAN HUKUM SDKI
(Lanjutan …)

UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 28


Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik,
standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur
operasional.
UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 30

Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan


keperawatan, perawat berwenang untuk menegakkan
diagnosis keperawatan.
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI

Bagi Pelayanan Keperawatan


• Menjadi acuan penegakan diagnosis keperawatan
• Meningkatkan otonomi perawat
• Memudahkan komunikasi intraprofesional
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
• Mengukur beban kerja dan reward perawat
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI
(Lanjutan …)

Bagi Penelitian Keperawatan


• Memperluas area penelitian keperawatan
• Diagnosis keperawatan merupakan kumpulan
fenomena keperawatan yang dapat menjadi fokus
penelitian
• Dapat dikembangkan penelitian
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI
(Lanjutan …)

Bagi Pendidikan Keperawatan


• Mengarahkan dan menguatkan proses pembelajaran
pada pendidikan keperawatan
• Diagnosis keperawatan mengarahkan peserta didik
dan pendidik keperawatan dalam mempelajari
konsep-konsep dasar untuk dapat memahami
konsep inti.
• Diagnosis keperawatan merupakan kumpulan
konsep inti dalam praktik keperawatan yang
dapat menjadi fokus pembelajaran
PROSES DIAGNOSTIK
(DIAGNOSTIC PROCESS)
Pengkajian

1 Analisis Data
• Bandingkan data dengan nilai normal
• Kelompokkan data

2 Identifikasi • Masalah Aktual, Risiko, Promkes


Masalah

3 • Three part (Aktual)


Perumusan
Diagnosis • Two part (Risiko dan Promkes)
Jenis Diagnosis Aktual –Tanda/Gejala
Mayor dan Minor

Negatif
Resiko- Faktor Risiko

Diagnosis
Keperawatan

Promosi Kesehatan
Positif -Tanda/Gejala Mayor
dan Miinor
SIKI
TANDA DAN GEJALA

• Ditemukan sebanyak
Mayor 80-100% untuk
validasi diagnosis

• Tidak harus ditemukan

Minor • Jika ditemukan dapat


mendukung penegakan
diagnosis
PERUMUSAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
Penulisan Three Part
• Diagnosis Aktual
Masalah berhubungan dengan Penyebab
dibuktikan dengan Tanda/Gejala

Penulisan Two Part


• Diagnosis Risiko
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko

• Diagnosis Promosi Kesehatan


Masalah dibuktikan dengan Tanda/Gejala
CONTOH
DIAGNOSIS AKTUAL

Nomor Kode

Label/Masalah

Definisi

Peyebab

Tanda dan Gejala

Bersihan jalan napas tidak


efektif b.d. spasme jalan
napas
d.d. batuk tidak efektif, sputum
berlebih, mengi, dispnea, gelisah
CONTOH
DIAGNOSIS RISIKO

Nomor Kode

Label/Masalah

Definisi

Faktor Risiko

Kondisi Klinis Terkait

Risiko aspirasi dibuktikan dengan


tingkat kesadaran menurun
CONTOH
DIAGNOSIS PROMKES

Nomor Kode

Label/Masalah

Definisi

Tanda dan Gejala

Kesiapan peningkatan eliminasi urin


dibuktikan dengan pasien ingin
meningkatkan eliminasi urin, jumlah dan
karakteristik urin normal
Diagnosis Keperawatan SDKI
5 Kategori
1. Fisiologi, 7 sub kategori, 73 diagnosis

2. Psikologi, 3 sub kategori, 35 diagnosis

3. Perilaku, 2 sub kategori, 9 diagnosis

4. Relasional, 1 sub kategori,11 diagnosis

5. Lingkungan, 1 sub kategori, 21 diagnosis


SIKI
149 Diagnosis
Diagnosis Keperawatan SDKI (LANJUTAN…)

Data dikelompokkan berdasarkan kategori/subkategori

Diagnosis Keperawatan

Fisiologis Relasional Lingkungan


Psikologis Perilaku
Respirasi Interaksi Sosial Keamanan &
Nyeri dan Kebersihan Diri Proteksi
Kenyamanan
Sirkulasi
Penyuluhan &
Integritas Ego
Nutrisi dan
Cairan Pembelajaran
Pertumbuhan &
Eliminasi
Perkembangan
Aktivitas dan
Istirahat

Neurosensori

Reproduksi dan
Seksualitas
Tahap II: Penegakan Diagnosis

Kekeliruan dalam Menuliskan


Diagnosis Keperawatan

1. Menggunakan diagnosis medis


Defisit perawatan diri b.d. stroke
2. Menghubungkan masalah dengan situasi yang
tidak dapat diubah
Risiko cedera d.d. kebutaan
3. Etiologi kurang spesifik
Konstipasi b.d. masukan makanan
Kekeliruan dalam Menuliskan
Diagnosis Keperawatan (Lanjutan)
4. Menggabungkan dua diagnosis keperawatan
Cemas dan takut b.d. pisah dari orang tua
5. Menghubungkan satu diagnosis dengan diagnosis
lainnya
Nyeri akut b.d. gangguan integritas kulit
6. Menulis pernyataan yang tidak bijaksana secara
hokum
Gangguan integritas kulit b.d. posisi tidak diubah
setiap 2 jam
STANDAR LUARAN
KEPERAWATAN INDONESIA
(SLKI)

Induniasih, S.Kp, M.Kes


LINGKUP BAHASAN

Definisi dan Tujuan Penyusunan SLKI

Sistem Klasifikasi SLKI

Penetapan Luaran Keperawatan

Jenis dan Komponen Luaran Keperawatan

Penerapan Luaran Keperawatan


DEFINISI

Luaran (Outcome) Keperawatan


• Aspek-aspek yang dapat diobservasi dan diukur
meliputi kondisi, perilaku, atau persepsi pasien,
keluarga atau komunitas sebagai respons terhadap
intervensi keperawatan. Luaran keperawatan
menunjukkan status diagnosis keperawatan setelah
dilakukan intervensi keperawatan (Germini et al, 2010;
ICNP, 2015).
• Hasil akhir intervensi keperawatan yang terdiri atas
indikator-indikator atau kriteria-kriteria hasil pemulihan
masalah (ICN, 2009).
TUJUAN PENYUSUNAN SLKI

• Menjadi acuan penentuan luaran (outcome) keperawatan


• Mengarahkan intervensi keperawatan
• Meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan
• Mengukur pencapaian level keberhasilan intervensi
keperawatan
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DPP PPNI
Tanda & Gejala
Kriteria Hasil
Faktor Risiko

Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)

Intervensi
(SIKI)

3S
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
PENETAPAN LUARAN KEPERAWATAN
Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART

S • Spesific Label dan indikator


distandarisasi

M • Measurable
A • Attainable
Disesuaikan kondisi
pasien dengan
menggunakan
R • Realistic clinical judgement
perawat

T • Timed
Diadaptasi dari:
Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al (2013), Potter & Perry (2013),
JENIS LUARAN KEPERAWATAN

Luaran

Luaran
Positif
Keperawatan
Luaran

Negatif
JENIS LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

No Jenis Luaran Contoh Luaran

1 Positif Bersihan Jalan Napas


(Perlu ditingkatkan) Keseimbangan Cairan
Integritas Kulit & Jaringan
Citra Tubuh
2 Negatif Tingkat Nyeri
(Perlu diturunkan) Tingkat Keletihan
Tingkat Ansietas
Tingkat Berduka
Respon Alergi Sistemik
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN

Label
• Nama luaran keperawatan berupa kata-kata kunci informasi
luaran

Ekspektasi
• Penilaian terhadap hasil yang diharapkan
• Meningkat, Menurun atau Membaik

Kriteria Hasil
• Karakteristik pasien yang dapat diamati atau diukur
• Dijadikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil intervensi
• Menggunakan skor (1 s.d 5) pada pendokumentasian computer-based
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

EKSPEKTASI LUARAN KEPERAWATAN


No Ekspektasi Definisi Contoh Luaran
1 Meningkat Bertambah baik dalam ukuran, Bersihan Jalan Napas
jumlah maupun derajat atau Curah Jantung
tingkatan Perawatan Diri
Sirkulasi Spontan
Status Kenyamanan
2 Menurun Berkurang baik dalam ukuran, Tingkat Keletihan
jumlah maupun derajat atau Tingkat Ansietas
tingkatan Tingkat Berduka
Tingkat Perdarahan
3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik, Eliminasi Fekal
adekuat, atau efektif. Fungsi Seksual
Identitas Diri
Penampiran Peran
Proses Pengasuhan
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

VARIASI PENGGUNAKAN SKALA LIKERT (1 – 5)


KRITERIA HASIL LUARAN KEPERAWATAN

1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat

1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun

1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
PENERAPAN LUARAN KEPERAWATAN

Metode Dokumentasi Manual/Tertulis


Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (hasil)
- Kriteria 2 (hasil)
- Kriteria 3 (hasil)
- dst

Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan Jalan Napas
Meningkat, dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif meningkat
• Produksi sputum menurun
• Mengi menurun
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit
PENERAPAN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

Metode Dokumentasi Berbasis Komputer


Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (skor)
- Kriteria 2 (skor)
- Kriteria 3 (skor)
- dst

Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan Jalan Napas
Meningkat, dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif 5
• Produksi sputum 5
• Mengi 5
• Frekuensi napas 5
CONTOH LUARAN SLKI

Nomor Kode
Panggil

Label Luaran

Definisi Luaran

Ekspektasi
Luaran

Kriteria Hasil
dan Skor
TAUTAN SDKI - SLKI

• Tautan (linkage) merupakan suatu hubungan antara


dua elemen atau konsep, yakni SDKI dan SLKI.
• Tautan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
penilaian klinis (clinical judgement) perawat.
• Pemilihan luaran keperawatan tetap harus didasarkan
pada penilaian klinis dengan mempertimbangkan
kekhasan kondisi pasien, keluarga, kelompok atau
komunitas
• Satu diagnosis dapat memiliki lebih dari satu luaran,
jika diperlukan
CONTOH TAUTAN SDKI - SLKI (LANJUTAN)
STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN INDONESIA

Induniasih, S.Kp, M.Kes


LINGKUP BAHASAN

Standarisasi Intervensi Keperawatan

Komponen-Komponen SIKI

Tautan (Linkage) SDKI - SIKI

Proses Penyusunan SIKI


MENGAPA PERLU DISTANDARISASI?
• Panduan penyusunan intervensi keperawatan
• Penyeragaman istilah / penyebutan intervensi keperawatan
• Perluasan (ekspansi) ilmu keperawatan
• Pengembangan sistem informasi
• Pembelajaran decision making bagi peserta didik keperawatan
• Penentuan biaya pelayanan kepada perawat
• Pengkomunikasian keperawatan intraprofesi dan interprofesi
kesehatan
SISTEM KLASIFIKASI

• Klasifikasi atau taksonomi merupakan


pengelompokan berdasarkan hierarki dari yang
bersifat lebih umum/tinggi ke lebih khusus/rendah.
• SIKI diklasifikasikan sama dengan klasifikasi
SDKI
• Kelompok klasifikasi (takson) SIKI terdiri atas:
• 5 KATEGORI
• 14 SUBKATEGORI
• 590 INTERVENSI KEPERAWATAN
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

MENGAPA PERLU DIKLASIFIKASI?

1. Memudahkan penelusuran intervensi keperawatan


2. Memudahkan untuk memahami beraneka ragam intervensi
keperawatan yang sesuai dengan area praktik dan/atau
cabang disiplin ilmu.
3. Memudahkan pengkodean (coding) untuk penggunaan
berbasis komputer (computer-based)
INTERVENSI DAN TINDAKAN?

INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome)

TINDAKAN KEPERAWATAN
• Perilaku spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
KOMPONEN INTERVENSI KEPERAWATAN
Label
• Nama dari intervensi yang merupakan kata
kunci untuk memperoleh informasi tentang
intervensi tersebut

Definisi
• Makna dari label intervensi berupa perilaku
yang dilakukan oleh perawat

Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh perawat
untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan
JENIS TINDAKAN KEPERAWATAN

OBSERVASI
1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien

TERAPEUTIK
2 • Memulihkan status kesehatan atau mencegah perburukan masalah

EDUKASI
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri

KOLABORASI
4 • Bekerjasama dengan perawat atau tenaga kesehatan lainnya
Label Intervensi

Definisi Intervensi

Tindakan (Activity)

Referensi
LEVEL INTERVENSI

• Level Satu
• Intervensi Utama
1
• Level Dua
• Intervensi Pendukung
2
LEVEL TAUTAN (LANJUTAN)

• Level 1 (Intervensi Utama)


• Merupakan intervensi prioritas (the intervention of
choice) karena bersifat resolutif
• Memiliki kesesuaian terbaik dengan
diagnosis/etiologi diagnosis keperawatan
• Memiliki banyak tindakan2 yang dapat mengatasi
masalah
• Dapat digunakan pada berbagai setting
• Efektivitas intervensi banyak diungkapkan dalam
riset/referensi/praktik klinis
LEVEL TAUTAN (LANJUTAN)

• Level 2 (Intervensi Pendukung)


• Bukan merupakan intervensi prioritas
• Tidak bersifat resolutif namun dapat menunjang
resolusi masalah
• Hanya dapat mengatasi etiologi diagnosis tertentu
saja
• Hanya dapat digunakan pada setting tertentu saja
• Efektivitas intervensi tidak/belum banyak
diungkapkan dalam riset/referensi/praktik klinis
CONTOH TAUTAN SDKI- SIKI

Setiap intervensi ada tindakan meliputi, observasi,


terapeutik, edukasi, kolaborasi
Penulisan Intervensi Keperawatan
• Setiap kalimat diawali dengan kata kerja (verb) bentuk
perintah
• Hindari menggunakan kata kaji, observasi dan
evaluasi. Dianjurkan menggunakan periksa, identifikasi,
monitor.
• Hindari mengombinasikan dua ide dalam satu tindakan
• Susun tindakan-tindakan keperawatan secara
sistematis
• Dapat dilakukan 3 hal (addition, deletation,
modification) berdasarkan kondisi pasien
• Namun selalu periksa konsistensi antara tindakan
dengan makna label intervensi
TERIMA KASIH
TIM POKJA SDKI, SLKI, SIKI DPP PPNI

SELAMAT MENGAPLIKASIKAN

Anda mungkin juga menyukai