Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Peluruhan Radioaktif

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

PELURUHAN RADIOAKTIF

MATA KULIAH RADIO FARMASI

KELOMPOK
3
Afina
Nurfauziah
Harti Mulani
Nurawalia
• Sejarah penemuan radioaktif
• Pengertian radioaktif
• Peluruhan radioaktif
• Sifat-sifat sinar radioaktif
SEJARAH PENEMUAN RADIOAKTIF

1898 1905
1895 Marie Sklodowska Curie dan Einstein
Pierre Curie mengemukakan
Wilhelm Conrad menemukan unsur radiaktof adanya hubungan
Roentgen lainnya dari mineral masa dengan
Menemukan sinar X pitchblende yaitu polonium energi dalam
dan radium. rumus :
E = mc2

1896 1903
Henri Becquerel Ernest Rutherford
penyebab gelapnya bagian mengemukakan
plat foto adalah radiasi bahwa sinar radioaktif
berdaya tembus kuat, dapat dibedakan
bahkan lebih kuat dari sinar menjadi dua jenis
X, yang dipancarkan secara berdasarkan muatan
spontan oleh garam mereka.
uranium tanpa harus
disinari terlebih dahulu
Your Picture Here

Pengertian
Radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang
tidak mempunyai isotop
stabil, sehingga disebut juga
radioisotop. Zat tersebut dapat
memancarkan sinar radiasi
yang disebut sinar radioaktif,
berupa sinar alfa(α), sinar
beta(β), sinar gamma(γ).

Radioisotop adalah isotop tidak stabil yang


memancarkan radiasi secara spontan dan
terus-menerus.
PELURUHAN RADIOAKTIF
Ada 5 jenis peluruhan radioaktif:
1.Peluruhan gamma
2.Peluruhan alfa
3.Peluruhan beta
4.Penangkapan elektron
5.Emisi positron

Zat radioaktif adalah zat yang


tidak mempunyai isotop
stabil, sehingga disebut juga
radioisotop. zat tersebut
dapat memancarkan sinar
radiasi yang disebut sinar
radioaktif, berupa sinar
alfa(α), sinar beta(β), sinar
gamma(γ).
SINAR RADIOAKTIF
Sinar α

Sinar β Sinar γ
β γ
PELURUHAN ALFA
Suatu inti yang tidak stabil
dapat meluruh menjadi inti yang
lebih ringan dengan
memancarkan partikel alfa (inti
atom helium). pada peluruhan
alfa terjadi pembebasan energi.
energi yang dibebaskan akan
menjadi energi kinetik partikel
alfa dan inti anak. inti anak
memiliki energi ikat per nukleon
yang lebih tinggi dibandingkan
induknya. Isotop Radon-222 (Rn-
222), dapat mengalami
peluruhan dan memancarkan
partikel alfa. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
PELURUHAN BETA
Salah satu bentuk peluruhan
sinar beta adalah peluruhan
neutron. Neutron akan meluruh
menjadi proton, elektron, dan
antineutrino. Bentuk peluruhan
sinar beta yang lain adalah
peluruhan proton. Proton akan
meluruh menjadi neutron,
positron, dan neutrino.
Peluruhan sinar beta bertujuan
agar perbandingan antara
proton dan neutron di dalam inti
 
atom menjadi seimbang
sehingga inti atom tetap stabil.
Contoh
Peluruhan beta adalah peluruhan
radioaktif yang memancarkan partikel
beta (electron atau positron).
PELURUHAN BETA
PELURUHAN GAMMA
Suatu inti atom yang berada
dalam keadaan tereksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar
(ground state) yang lebih stabil
dengan memancarkan sinar
gamma. Peristiwa ini dinamakan
peluruhan sinar gamma.
Peluruhan gamma hanya
mengurangi energi saja, tetapi
  tidak mengubah susunan inti.
ContohX + γ
DAYA
TEMBUS
Radioak Muatan Lambang
tif
Sinar α Positif atau

Sinar β Negatif atau

Sinar γ Tidak bermuatan

Sinar
Radioaktif
No. Nama Simbol
1. Proton atau
2. Neutron
3. Positron atau

4. Detron atau
5. Triton atau
SIFAT-SIFAT SINAR RADIOAKTIF

Meskipun tidak dapat dilihat dengan mata namun secara umum


sinar radioaktif memiliki sifat-sifat:
• menghitamkan pelat film,
• dapat mengionkan gas yang dilewati,
• memiliki daya tembus yang besar, serta
• menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar
(mengalami fluoresensi).
Sinar yang dipancarkan unsur radioaktif ada tiga macam, yaitu
sinar alfa (α), sinar beta (β), dan sinar gamma (γ).
Sifat sifat sinar radioaktif
1 • Sinar alfa
radiasi partikel
merupakan
bermuatan

A positif.
• Terdiri dari 2 proton dan 2
neutron. Dengan ditembus yang
L rendah dan dapat menahannya 3 • Sinar gamma adalah
hanya dengan selembar kertas. suatu gelombang EM
F • Karena
relatif
mempunyai
besar, maka
muatan
dapat
G bukan partikel.

A mengionisasi secara kuat atom-


A
Dengan demikian
tidak mempunyai
atom yang dilewatinya.
α muatan maupun
M
• demikian  mempunyai muatan
2+ dan massa 4 sma. massa.
• Relatif lambat dan berat.
• Sinar beta merupakan M • Mempunyai daya
tembus yang sangat
radiasi partikel bermuatan

2 •
negatif.
Mempunyai muatan –1 dan
A besar-diperlukan
lembaran tipis timbal
massa sekitar 1/2000 untuk
B massa proton.  Dengan
demikian partikel ini sama
β γ menguranginya.
• Tidak mengionisasi
E •
dengan elektron.
Relatif cepat dan ringan
atom-atom yang
dilewatinya secara

T
Mempunyai daya tembus
menengah dan dapat langsung, meskipun
dihentikan dengan dapat menyebabkan
A lembaran aluminium atau
plastik.
atom
• memancarkan
• Dapat mengionisasi atom-
partikel lain yang
atom yang dilewatinya,
tetapi tidak sekuat daya selanjutnya dapat
ANALOGI WAKTU PARUH
DAN KONSTANTA
PELURUHAN
(DISINTEGRASI)
RADIOAKTIF
Dita Safitrianaz, Novyatun Latifah, Pia Yuningsih
Saragih, Dandan Luhur Saraswati
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas
Indraprasta PGRI
Telah dilakukan percobaan menggunakan
gelas ukur untuk menganalogikan
peluruhan radioaktif yang mudah
dipahami. Tujuan dari percobaan ini
untuk menentukan waktu paruh dan
konstanta peluruhan dari analogi
radioaktif. Metode penelitian ini
dilakukan dengan variasi tinggi dari
masing-masing lubang pada gelas ukur
dengan ketinggian 13 cm ; 22 cm ; 28
cm ; 31,5 cm dan 34,5 cm yang
dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali
ANALOGI WAKTU PARUH
DAN KONSTANTA
PELURUHAN
(DISINTEGRASI)
RADIOAKTIF
Langkah-langkah penelitian ini menggunakan
enam tahap, yaitu Concept (konsep), Design
(perancangan), Material collecting
(pengumpulan bahan), Assembly
(pembuatan), Testing (pengujian), dan
Evaluation (evaluasi).
DESAIN ALAT EKSPERIMEN ANALOGI WAKTU PARUH

DAN KONSTANTA PELURUHAN RADIOAKTIF

1. Tahap material collecting adalah tahap pengumpulan bahan


yang diperlukan dalam pembuatan alat eksperimen, bahan
yang digunakan pada alat eksperimen adalah air sebagai
analogi zat radioaktifnya.
2. Tahap assembly adalah tahap dimana seluruh
alat dan bahan telah dibuat, perancagan alat
telah dibuat pada tahap design.
3. Tahap testing dilakukan setelah tahap
pembuatan selesai. Tahap testing adalah tahap
pengujian alat untuk pengambilan data.
4. Tahap evaluation adalah tahap peninjauan
kembali untuk memperbaiki atau
menambahkan agar alat eksperimen layak
digunakan dengan semestinya.
ALAT EKSPERIMEN ANALOGI WAKTU PARUH

DAN KONSTANTA PELURUHAN RADIOAKTIF

Pengujian dilakukan dengan cara mengukur


jarak dari masing-masing lubang menggunakan
meteran. Lalu tutup semua lubang dan isi
penuh gelas tersebut dengan air. Kemudian
buka lubang kebocoran H1, amati pergerakan
turun permukaan air dari botol. Ketika
permukaan air sampai pada tanda pertama (H1),
mulailah pengukuran waktu (t = 0) dan
seterusnya setiap permukaan air sampai pada
tiap-tiap lubang kebocoaran (tanda), catatlah
waktunya. Lakukan percobaan ini sampai lima
kali untuk setiap lubang yang sama.
HASIL

Tabel percobaan pada Tabel percobaan pada Tabel percobaan pada


lubang H1 = 13 cm lubang H2 = 22 cm lubang H3 = 28 cm
HASIL

Tabel percobaan pada Tabel percobaan pada


lubang H4 = 31,5 cm lubang H4 = 31,5 cm
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diperoleh
bahwa waktu paruh dari masing-
masing percobaan yaitu: T
percobaan 1 = 0 s, T percobaan 2 =
14,656 s, T percobaan 3 = 17,532 s,
T percobaan 4 = 18,416 s, dan T
percobaan 5 = 21,798 s.
Berdasarkan hasil yang didapat
melalui ekperimen, sebaiknya alat
pada penelitian ini dikembangkan
lebih baik lagi sehingga media
pembelajaran lebih menarik dan
mendapatkan hasileksperimen yang
lebih akurat.
ANALISIS WAKTU
PELURUHAN
TERHADAP
PERSYARATAN DOSIS
RADIOISOTOP UNTUK
PEMERIKSAAN
Kristiyanti , Wahyuni Z Imran , Lely Yuniarsari
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir – BATAN
GONDOK
Telah dilakukan analisis perhitungan
waktu peluruhan radioisotope
Iodium-131 (I-131) untuk diagnosis
pasien gondok yang menggunakan
peralatan Thyroid Up-take. Analisis
perhitungan untuk menurunkan
aktivitas menggunakan prinsip dosis
serap radiasi internal sesuai dengan
yang direkomendasikan
International Commission of
Radiological Protection (ICRP).
ANALISIS WAKTU
PELURUHAN
TERHADAP
PERSYARATAN DOSIS
RADIOISOTOP UNTUK
PEMERIKSAAN
GONDOK
Analisis perhitungan untuk menurunkan
aktivitas menggunakan prinsip dosis serap
radiasi internal sesuai dengan yang
direkomendasikan International
Commission of Radiological Protection
(ICRP). Berdasarkan ICRP 68, dosis
merupakan fungsi dari aktivitas dan faktor
koreksi. Dari hasil perhitungan untuk
menurunkan aktivitas dibutuhkan waktu
meluruh paling cepat 14 hari sehingga
aman bagi pasien.
Perhitungan waktu peluruhan untuk I-131.
Perhitungan waktu peluruhan untuk I-131
dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu
yang diperlukan untuk meluruh sehingga
didapatkan dosis yang diperkenankan. Contoh
perhitungan peluruhan I-131 untuk aktivitas 100
μCi, PowerPoint Presentation
Jika diketahui :

Thank You
• Faktor bobot radiasi wR = 1
• Faktor bobot jaringan wT untuk jaringan tiroid
= 0,05
Insert the Sub Title of Your Presentation
• Faktor koreksi e(g) untuk pemberian secara
oral 1,9.10-11 Sv/Bq.
• Waktu paro t ½ untuk I-131 = 8,05 jam
PowerPoint Presentation

Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation
Your Picture Here And Send To Back

KESIMPULAN
Bila untuk keperluan diagnosis
aktivitas I-131 yang tersedia
100 μCi , maka dibutuhkan
waktu meluruh sesudah hari ke
14 dimana I-131 telah
mengalami peluruhan dengan
aktivitas menjadi 33 μCi
dengan dosis 53 mSv.
Sehingga dosis yang akan
diterima pasien sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan
oleh BAPETEN yaitu maksimal
50 mSv.
E D U C AT I O N

Anda mungkin juga menyukai