Pemuliaan Kelapa Sawit
Pemuliaan Kelapa Sawit
Pemuliaan Kelapa Sawit
PEMULIAAN TANAMAN
KELAPA SAWIT
“Untuk Produksi Benih Kelapa Sawit Unggul”
________________________________________
________________
Ginoecious Androecious
JENIS KELAPA SAWIT
DURA
PersilanganDAN PISIFERA
antara bunga betina dura (sebagai putik) dan
serbuk sari dari bunga jantan pisifera untuk mendapatkan
benih ungguldata
Manajemen perlu pengontrolan
bunga manajemen
Manajemen data.
data bunga
tanaman dura meliputi: tanaman pisipera meliputi:
Berapa rerata jumlah Tingkat kemudahan
tandan pohon dalam
buah/tanaman/tahun menghasilkan bunga
Apa pohon penghasil jantan
bunga hermaprodit Apakah serbuk sari yang
Apa induk unggul dan dihasilkan memiliki
memiliki rekaman tandan rekaman kegagalan
bunga aborsi setelah disilangkan
Apa induk unggul tetapi Apakah memiliki rekeman
penyerbukan tidak mengenai hasil persilang
optimal terhadap benih yang
Pertumbuhan tandan diperoleh
buah yang terlambat Memiliki rekaman
JENIS KELAPA SAWIT
DURA
JENIS DURADAN PISIFERA
Cangkang yang sangat tebal
sekitar 2-8 mm
Daging buah tidak begitu tebal
dengan daging biji yang cukup
besar
Tidak mengandung serat pada
bagian mesocarp yang meliputi
cangkangnya
Digunakan sebagai induk betina
bagi pemulia
JENIS PISIFERA
Mempunyai cangkang yang sangat
tipis hingga tidak bercangkang
Bagian buah hanya terbentuk dari
mesocarp berwarna kuning
PERSILANGAN DURA DAN
PISIFERA DXP
INDUK BETINA (D)
UNGGUL
Secara visual waktu pembungkusan bunga betina
adalah dengan melihat pembungkus bunga atau
seludang yang sudah pecah pada ujungnya.
Setelah seludang dibersihkan maka bunga betina dura
siap dibungkus.
PERSILANGAN D x P
Penyerbukan bunga betina dura dengan serbuk sari
dilakukan saat bunga betina dura pada kondisi telah
PERSILANGAN DURA DAN
PISIFERA DXP UNGGUL
JENIS
SAWIT
BARU
Tenera (DxP)
Persilangan antara dura (D) sebagai induk betina
dengan pisifera (P) sebagai induk jantan menghasilkan
projeni tenera atau dikenal dengan hibrida (DxP).
Hibrida tenera (DxP) yang mempunyai mesocarp tebal
dengan cangkang yang relatif tipis.
METODE SELEKSI
Teknik persilangan antara induk dura dan pisifera bisa
menggunakan sistem Reciprocal Recurrent Selection
(RRS).
Metode RRS yang digunakan disini adalah cara
melakukan persilangan berulang yang berkelanjutan.
Penekanan metode seleksi yang dilakukan adalah
memilih turunan atau hasil persilangan yang
mempunyai penampakan terbaik sehingga seleksi yang
dilakukan adalah memilih terbaik dari yang terbaik (the
best of the best).
Dengan demikian seleksi induk berdasarkan
penampakan turunannya atau progeni.
Beberapa perusahaan benih kelapa sawit yang
menggunakan metode ini yaitu:
PPKS
PT Socfindo
PT LONSUM
PENGUJIAN POHON
INDUK
EVALUASI DAN SELEKSI FENOTIPE
Pengukuran bagian vegetatif (pertambahan tinggi
tanaman/tahun, pertambahan pelepah/tahun, panjang
pelepah, panjang racis, panjang pentiol) dilakukan umur
2 THT.
Pengukuran bagian generatif (jumlah tandan yang
dipanen/tahun, bobot TBS per tahun, komponen buah,
kandungan minyak) dilakukan umur 5 atau 8 TST.
UJI PROJENI DAN PRODUKSI BENIH
Hasil persilangan dapat ditanam dengan RAK/RAL jumlah
projeni yang ditanam banyak
Penanamam bole dalam bentuk plot atau baris
Tujuan pengujian projeni mengevaluasi kemampuan
tetua yang diekspresikan ke turunannya.
Ssetelah uji ragam uji daya gabung umum (general
combining ability=GCA) dan daya gabung khusus (specifik
combining ability=SCA)
PERBAIKAN SIFAT (KARAKTER) INDUK DAN
ERSILANGAN DXT DENGAN SISTEM RRS
INDUK
F1
F1