Dokumen tersebut membahas tentang larutan isotonis. Secara singkat, larutan isotonis memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh sehingga tidak menyebabkan perpindahan air antara larutan dan jaringan tubuh. Larutan isotonis penting untuk sediaan farmasi seperti injeksi, infus, dan tetes mata agar tidak menyebabkan iritasi. Contoh sediaan isotonis dalam farmasi antara lain tetes mata, infus, dan injeksi
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
415 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang larutan isotonis. Secara singkat, larutan isotonis memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh sehingga tidak menyebabkan perpindahan air antara larutan dan jaringan tubuh. Larutan isotonis penting untuk sediaan farmasi seperti injeksi, infus, dan tetes mata agar tidak menyebabkan iritasi. Contoh sediaan isotonis dalam farmasi antara lain tetes mata, infus, dan injeksi
Dokumen tersebut membahas tentang larutan isotonis. Secara singkat, larutan isotonis memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh sehingga tidak menyebabkan perpindahan air antara larutan dan jaringan tubuh. Larutan isotonis penting untuk sediaan farmasi seperti injeksi, infus, dan tetes mata agar tidak menyebabkan iritasi. Contoh sediaan isotonis dalam farmasi antara lain tetes mata, infus, dan injeksi
Dokumen tersebut membahas tentang larutan isotonis. Secara singkat, larutan isotonis memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh sehingga tidak menyebabkan perpindahan air antara larutan dan jaringan tubuh. Larutan isotonis penting untuk sediaan farmasi seperti injeksi, infus, dan tetes mata agar tidak menyebabkan iritasi. Contoh sediaan isotonis dalam farmasi antara lain tetes mata, infus, dan injeksi
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16
LARUTAN ISOTONIS
Sigit Cahyo Hardiansyah, Apt., M.Kes
ISOTONIS ???? ISOTONIS??? • Menurut ilmu resep, hal. 203 Isotonis adalah suatu keadaan pada saat tekanan osmosis larutan obat sama dengan tekanan osmosis cairan tubuh kita (darah, air mata) ISOTONIS?? • Menurut R.Voight, hal. 479 • Larutan injeksi dan infus serta larutan bahan obat yang ditetapkan penggunaannya pada mata sebaiknya memiliki sifat yang dapat diterima mata dengan baik, yang jika dibandingkan dengan cairan darah, cairan jaringan atau cairan air mata harus sesuai yakni diisotonisasikan artinya turunnya titik beku terhadap air murni dibuat sama. ISOTONIS?? • Menurut R.Voight, hal. 479 • Larutan injeksi dan infus serta larutan bahan obat yang ditetapkan penggunaannya pada mata sebaiknya memiliki sifat yang dapat diterima mata dengan baik, yang jika dibandingkan dengan cairan darah, cairan jaringan atau cairan air mata harus sesuai yakni diisotonisasikan artinya turunnya titik beku terhadap air murni dibuat sama. MENGAPA HARUS ISOTONIS?? • 1. ISOTONIS BERKAITAN DENGAN SEDIAAN FARMASI?? • ISOTONIS BERKAITAN DENGAN KENYAMANAN PENGGUNAAN?? • ISOTONIS BERKAITAN DENGAN REAKSI PENOLAKAN JARINGAN PAPARAN OBAT?? CONTOH SEDIAAN ISOTONIS DALAM FARMASI • SEDIAAN TETES MATA • SEDIAAN INFUS • SEDIAAN INJEKSI Syarat-syarat sediaan steril • 1. steril • 2. isotonis • 3.Isohidris • 4. bebas pirogen • 5. bebas partikel asing • 6. kejernihan • 7. Stabil baik secara fisika, kimia, maupun mikrobiologi • 8. aman (tidak toksik) • 9. Tidak terjadi reaksi antar bahan dalam formula • 10. Penggunaan wadah yang sesuai, sehingga mencegah terjadinya interaksi dengan bahan obat • 11. Sesuai antara bahan obat yang ada dalam wadah dengan etiket, dan tidak terjadi pengurangan kualitas selama penyimpanan Tonisitas • Tonisitas menggambarkan tekanan osmose yang diberikan oleh suatu larutan (zat padat yang terlarut di dalamnya) • Suatu larutan dapat bersifat isotonis, hipotonis, atau hipertonis • NaCl 0,9 % sebagai larutan pengisotoni • Tidak semua sediaan steril harus isotonis, tapi tidak boleh hipotonis, beberapa boleh hipertonis Metode perhitungan tonisitas 1. Metode eqivalensi NaCl 2. metode penurunan titik beku 3. Metote penentuan volume dengan ekuivalensi Metode eqivalensi NaCl • Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar Tonisitas NaCl). • Misalkan penisilin E = 0,18 artinya 1 gram Penisilin setara/senilai 0,18 gram NaCl. Agar isotonis, tonisitas sediaan harus = tonisitas tubuh yaitu 0,9% (b/v) • NaCl 0,9% artinya 0,9 gram NaCl yang terlarut dalam volume total 100 mL. • jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram Contoh?? R/ Ampisilin Na 0,1 (E=0,16) Isoniazid 0,05 (E=0,25) m.f.Inject. Isot. 5 mL Hitung tonisitas Untuk R/ diatas!!!! JAWABAN • NaCl 0,9% = 0,9/100 jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5 mL = (0,9/100) x 5 mL = 0,045 gram Sedangkan jumlah nilai NaCl dalam sediaan (berdasarkan resep) yaitu Rumus E x W Ampisilin Na = 0,1 gr x 0,16 = 0,016 Isoniazid = 0,05 gr x 0,25 = 0,0125 jadi total nilai kesetaraan NaCL dalam sediaan = 0,016 + 0,0125 = 0,0285 gram JAWABAN • Sehingga agar Isotonis : 0,045 gr - 0,0285 = 0,0165 gram NaCl yang harus ditambahkan agar sediaan menjadi isotonis. • Tapi apabila ingin mengganti zat pengisotonis NaCl 0,0165 menjadi glukosa (dekstrosa) maka perhitungannya : 1 gr dekstrosa setara dengan 0,18 gr NaCl, maka 0,0165 gr NaCl setara dengan = (0,0165/0,18) x 1 = 0,1965 gram dekstrosa yang harus ditambahkan untuk menggantikan NaCl 0,0165 gr PERTANYAAN??? SEKIAN