Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Minipro CTPS

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

Mini Project

GAMBARAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN


(CTPS) DALAM UPAYA PENINGKATAN PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASYARAKAT DI
WILAYAH KERJA DESA PESEN, PUSKESMAS KANOR
Oleh:

dr. Rifqi Rahmadhan


dr. Angela Sherry Laverna
dr. Bryan Eliezer Situmorang
dr. Mohammad Fajar Akbar
dr. Chesy Bima Laksana
Pembimbing:
Dr. Hj. Dwi Ripnowati, MM

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS KANOR - JAWA TIMUR
PERIODE OKTOBER 2019 – 2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang

PENDAHULUAN
Latar Belakang

PENDAHULUAN Rekomendasi standar untuk mencegah


penyebaran infeksi :
cuci tangan secara teratur
menggunakan sabun dan air bersih
menerapkan etika batuk dan bersin
menghindari kontak dekat dengan
siapapun yang menunjukkan gejala
penyakit pernapasan seperti batuk dan
bersin.
Rumusan Masalah

Pendahuluan
Bagaimana gambaran perilaku CTPS
dalam upaya peningkatan PHBS pada
masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Kanor ?

5
Tujuan
Umum

Mengetahui gambaran perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun


Pendahuluan (CTPS) dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kanor

Khusus
• Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.
• Meningkatkan pengetahuan tentang hal-hal yang
termasuk Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.
• Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit yang
bisa di sebabkan karena tidak melakukan Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
• Meningkatkan kunjungan petugas kesehatan dalam
melakukan kegiatan penyuluhan Prilaku Hidup Bersih 6
dan Sehat.
Manfaat
Masyarakat
Menambah wawasan masyarakat tentang perilaku CTPS
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dalam
Pendahuluan membiasakan perilaku CTPSsehari-hari.
Penulis
Memenuhi tugas mini project dokter internship di Puskesmas
Kanor
Menambah wawasan tentang pentingnya perilaku CTPS dalam
upaya peningkatan PHBS pada masyarakat.
Mengaplikasikan ilmu kedokteran yang sudah dipelajari ke
dalam sebuah mini project yang bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis
Hasil mini project ini dapat dijadikan bahan referensi untuk
meningkatkan kinerja program PHBS di wilayah kerja
7
Puskesmas Kanor pada tahun mendatang.
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku

Tinjauan
Pustaka

9
Perilaku

Fisik Psikis Sosial

Pengetahuan, Motivasi, Persepsi, Sikap, Pengalaman, Keyakinan

=> kegiatan / aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung / tidak dan sebelumnya terjadi proses yang
Tinjauan berurutan (Rogers), diantaranya :
Pustaka
 Awareness (kesadaran), tahu dan sadar terhadap stimulus (objek).
 Interest (merasa tertarik) menaruh perhatian dan tertarik pada stimulus
 Evaluation (menimbang) mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi
diri
 Trial (Percobaan) mulai mencoba perilaku baru.
 Adoption (adoption) berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran yg positif, dan sikap
terhadap stimulus.

10
Perilaku
=> respon terhadap stimulus (rangsangan dari luar) melalui
suatu proses
Teori Skinner “S-O-R” / Stimulus Organisme Respon,
menjadi 2 proses :

1. Respondent respon / reflexsive, respon yang relative


tetap dari Electing Stimulation
Tinjauan Contoh
Pustaka Makanan yang lezat => keinginan untuk makan
Cahaya terang => mata tertutup
(emosional) mendengar berita musibah jadi sedih / menangis
(emosional) lulus ujian jadi gembira

2. Operant respon / Instrumental respon, respon yang


berkembang dari Reinforcing Stimulation
Contoh
Seseorang melaksanakan tugas dengan baik (respon) =>
dapat penghargaan (stimulus baru) => melaksankaan tugas
lebih baik lagi (perkembang respon). 11
Cara Terbentuknya Perilaku

Walgito, cara terbentuknya sebuah perilaku


seseorang :

1. Kebiasaan, terbentuk perilaku karena kebiasaan


Tinjauan yang sering dilakukan
Pustaka
2. Pengertian (insight) terbentuk perilaku karena
adanya pengertian,
mis : naik motor harus pakai helm, untuk
menyelamatkan diri.

3. Role model, terbentuk perilaku melalui panutan

12
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Konsep Lawrence Green (Notoatmodjo) :


1. Faktor Predisposisi (Predisposition Factor)
= Dasar melakukan suatu tindakan
= Pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai”, persepsi,
Tinjauan usia, status sos-eko, JK
Pustaka
2. Faktor Pemungkin (Enabiling Factor)
= Memungkinkan motivasi / keinginan untuk dapat
terlaksana.
= Kemampuan, sumber daya, informasi & fasilitas.

3. Faktor Penguat (Reinforcing Factor)


= Muncul setelah tindakan dilakukan (bersifat - atau
+)
= Manfaat atau ganjaran yang diterima
13
Cara Mengukur Perilaku

Tinjauan
Pustaka
Mantra, cara tepat untuk mengubah perilaku adalah
dengan pendekatan edukatif, salah satunya adalah
bernyanyi

Green, pendidikan kesehatan berperan penting dalam


mengubah perilaku, (dievaluasi dlm 3 mgg)

Danuwirahadi, untuk meneliti perubahan perilaku


memerlukan 1-2 mgg 14
Jenis-Jenis Perilaku

Notoatmodjo, bentuk operasional dari perilaku :

1. Pengetahuan, yaitu dengan mengetahui situasi /


stimulus dari luar
Tinjauan
Pustaka 2. Sikap, yaitu tanggapan batin terhadap keadaan /
stimulus dari luar (dimana Lingkungan berperan
membentuk perilaku manusia)
Lingk 1st => alam yang bersifat fisik dan akan
mencetak perilaku
Lingk 2nd => sosbud (non fisik), tapi berpengaruh
kuat tuk membentuk perilaku.

3. Tindakan yang konkrit, yakni berupa perbuatan atau


aksi terhadap situasi rangsangan dari luar.
15
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

=> proses mekanis untuk melepaskan kotoran dan


debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air mengalir untuk pencegahan penularan
infeksi
Tinjauan
Pustaka Tujuan penggunaan sabun : untuk melepas kotoran dan
kuman yang menempel di permukaan luar kulit tangan
dan kuku

Burton, CTPS > CTPA dalam memindahkan kuman

16
Perilaku CTPS

Rabbi n Dey, ada kesenjangan pengetahuan - praktik


CTPS => perlu inisiatif jangka panjang untuk
menyadarkan masyarakat terutama anak-anak tangan
pentingnya CTPS.
Tinjauan
Pustaka WHO (2005), menetapkan prinsip 6 langkah cuci
tangan :
1. Menggosokkan tangan dengan handrub / air mengalir
+ handwash.
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik / handwash
40-60 detik.
3. Setelah 5x dilakukan dengan handrub baiknya
diselingi 1x handwash.

17
6 langkah cuci tangan menurut WHO (2005)

Tinjauan
Pustaka

18
Moment CTPS

1. Sebelum makan
2. Sebelum & sesudah menyiapkan bahan makanan
3. Sebelum & sesudah mengganti popok
Tinjauan
Pustaka 4. Setelah BAB dan BAK
5. Setelah bersin / batuk
6. Setelah menyentuh binatang
7. Setelah menyentuh sampah
8. Sebelum menangani luka
9. Setelah memegang benda umum

19
Manfaat CTPS

=> Menghalangi transmisi patogen secara cepat &


efektif khususnya patogen terkait makanan
(Salmonella & E. Coli)
Tinjauan
Pustaka
Mencuci tangan menjadi penting jika ditinjau dari :
1. Kontak tangan dengan berbagai benda & lingkungan.
2. Kuman di kulit jari, telapak tangan dan sela kuku.
3. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum.
4. Dapat menimbulkan Peny. Sal Cerna (diare,
cacingan), Kulit & ISPA
20
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

=> sekumpulan perilaku berdasarkan kesadaran dari hasil


pembelajaran yang dapat menolong kesehatan diri dan
mewujudkan kesehatan masyarakat.

Beberapa pengertian kaitannya dengan PHBS :


Tinjauan
1) Perilaku Sehat : pengetahuan, sikap, & tindakan aktif untuk
Pustaka mencegah penyakit, serta aktif dalam Gerakan Kesehatan
Masyarakat.

2) PHBS : perilaku kesehatan atas kesadaran untuk menolong


diri sendiri di bidang kesehatan dan aktif dalam kegiatan
kesehatan di masyarakat.

3) Program PHBS : upaya belajar bagi perorangan, kelompok


& masy dgn jalur komunikasi guna memberi informasi &
edukasi serta pemberdayaan hidup sehat di masyarakat
21
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1) Di Rumah Tangga : upaya memberdayakan anggota rumah


tangga agar tahu, mau & mampu melaksanakan PHBS serta aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

2) Di Sekolah : perilaku yg dipraktikkan oleh peserta didik, guru &


masy lingkungan sekolah, untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta aktif mewujudkan ling sehat.
Tinjauan
Pustaka 3) Di Tempat Kerja : upaya memberdayakan pekerja, pemilik &
pengelola usaha, agar tahu, mau & mampu mempraktikkan PHBS,
serta baktif mewujudkan tempat kerja sehat.

4) Di Tempat Umum : upaya memberdayakan pengunjung &


pengelola tempat umum agar tahu, mau & mampu mempraktikkan
PHBS dan aktif mewujudkan tempat umum sehat.

5) Di Ins-Kes : upaya memberdayakan pasien, masy, pengunjung


& petugas agar tahu, mau & mampu mempraktikkan PHBS dan
mewujudkan Ins-Kes yang Sehat serta mencegah penularan
penyakit di Institusi Kesehatan. 22
PHBS di Rumah Tangga
Rumah Tangga Sehat, melakukan 10 PHBS di rumah
tangga yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh Nakes

2) ASI Eksklusif
Tinjauan 3) Menimbang bayi dan balita
Pustaka
4) Menggunakan air bersih

5) CTPS

6)Menggunakan jamban sehat

7) Memberantas jentik di rumah

8) Makan buah dan sayur tiap hari

9) Aktivitas fisik tiap hari


23
10) Tidak merokok dalam rumah
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional (sekali pengamatan)
Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode
Penelitian
Puskesmas Kanor, Juli 2020

Sasaran dan Populasi

Masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas Kanor

25
Metode Pengumpulan Data
Jenis data primer yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan cara pengisian kuesioner.

Pengumpulan Data
Metode
Penelitian
Pengisian kuesioner oleh responden mengenai perilaku CTPS
Intrumen Penelitian

Format kuesioner dan alat tulis.

26
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Profil Puskesmas
Puskesmas Kanor
Jl. Kanor-Bojonegoro Kab. Bojonegoro
Jawa Timur (62192)
Telp (0322) 451725.

Hasil dan
Pembahasan

28
Profil Puskesmas
Pelayanan
Senin-Sabtu pukul 08.00-
12.00 WIB + IGD 24 jam

Jenis Pelayanan di
Hasil dan Puskesmas Kanor :
Pembahasan UKP
Poli umum, KIA, KB, Anak,
Gigi, farmasi, Gizi, Lab,
Poned, IGD, dan rawat inap,
serta pelayanan TB dan HIV -
AIDS.

UKM

29
Profil Puskesmas
1.kanor
2.Karangdayu
3.Kauman
4.Banjaran
5.Banjaranyar
Hasil dan 6.Blongsong
Pembahasan 7.Starurejo
8.Pasinan
9.Ngemplak
10.Bumiayu
11.Drajat
12.Pomahan
13.Trojalu
14.Sembunglor

Pustu + Ponkesdes + Polindes.


30
Sumber informasi mengenai
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

NO Sumber Informasi CTPS Frekuensi Persen (%)

1 Media Elektronik 12 20
2 Media Cetak 30 50
3 Petugas Kesehatan 18 30
Hasil dan
Pembahasan 4 Lain-lain - -
Jumlah 60 100

Sumber informasi mengenai CTPS

20%
30%
Media Elektronik
Media Cetak
Petugas Kesehatan

50%
31
Perilaku cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun

Perilaku cuci tangan


NO menggunakan air bersih Frekuensi Persen (%)
dan sabun
1 Sering 30 50
2 Kadang-Kadang 30 50
3 Tidak Pernah - -
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun

0%

Sering
Kadang-Kadang
50% 50%
Tidak Pernah

32
Perilaku 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
menurut WHO

Perilaku 6 langkah CTPS


NO Frekuensi Persen (%)
menurut WHO

1 Sering 6 10

2 Kadang-Kadang 36 60

3 Tidak Pernah 18 30
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) menurut WHO

10%
30%
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
60%
33
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
sebelum makan

Perilaku CTPSsebelum
NO Frekuensi Persen (%)
makan

1 Sering 24 40

2 Kadang-Kadang 36 60

3 Tidak Pernah - -
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum makan

0%

40% Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
60%

34
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
setelah makan

Perilaku CTPS setelah


NO Frekuensi Persen (%)
makan

1 Sering 54 90

2 Kadang-Kadang 6 10

3 Tidak Pernah - -
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) setelah makan

10% 0%

Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah

90%
35
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
setelah Buang Air Kecil (BAK)

Perilaku CTPSsetelah
NO Frekuensi Persen (%)
BAK

1 Sering 42 70

2 Kadang-Kadang 12 20

3 Tidak Pernah 6 10
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) setelah BAK

10%

20%
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
70%

36
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
setelah Buang Air Besar (BAB)

Perilaku CTPS setelah


NO Frekuensi Persen (%)
BAB
1 Sering 54 90
2 Kadang-Kadang - -
3 Tidak Pernah 6 10
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) setelah BAB

0% 10%

Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah

90%
37
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
setelah memegang binatang peliharaan

Perilaku CTPS setelah


NO memegang binatang Frekuensi Persen (%)
peliharaan

1 Sering 24 40

2 Kadang-Kadang 30 50
Hasil dan 3 Tidak Pernah 6 10
Pembahasan
Jumlah 60 100

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) setelah memegang binatang


peliharaan

10%
40%
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
50%

38
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
setelah memegang benda-benda di sekitar

Perilaku CTPS setelah


NO memegang benda-benda Frekuensi Persen (%)
di sekitar
1 Sering 6 10
2 Kadang-Kadang 48 80
3 Tidak Pernah 6 10
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) setelah memegang benda-


benda di sekitar

10% 10%

Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah

80%

39
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
setelah memegang sampah

Perilaku CTPS setelah


NO Frekuensi Persen (%)
memegang sampah
1 Sering 60 100
2 Kadang-Kadang - -
3 Tidak Pernah - -
Hasil dan
Pembahasan Jumlah 60 100

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) setelah memegang sampah

0%

Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah

100%
40
Pembahasan

Hasil dan
Pembahasan

41
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan

Simpulan
dan Saran

43
SARAN

Bagi Masyarakat
Menumbuhkan kesadaran pentingnya CTPS dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi Peneliti
Simpulan
dan Saran Perlu penelitian lanjutan mengenai hubungan antara
pengetahuan dan perilaku CTPS pada masyarakat.

Bagi Puskesmas

Perlu peningkatan promkes tentang informasi dan cara


CTPS,

44
LAMPIRAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai