Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
Jumlah glukosa yang diambil dan dilepaskan oleh hati dan yang dipergunakan oleh jaringan prifer tergantung
dari keseimbangan fisiologi beberapa hormon antara lain :
Hormon yang dapat merendahkan kadar gula darah yaitu insulin. Kerja insulin yaitu merupakan hormon yang
menurunkan glukosa darah dengan cara membantu glukosa darah masuk kedalam sel.
2. Hormone yang meningkatkan kadar gula darah Antara lain:
a) Glucagon yang disekresi oleh sel alfa pulau Langerhans
b) Epinefrin yang disekresikan oleh mesulla adrenal dan jaringan kromafin.
c) Glukokortikoid yang disekresikan oleh korteks adrenal.
d) Growt hormone yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterioir. Glucagon, epinefrin, glukokortikoid, dan
growth hormone membentuk suatu mekanisme counferregulator yang mencegah timbulnya hipoglikemia
akibat pengaruh insulin.
ETIOLOGI
Diabetes mellitus disebabkan oleh penurunan fisiologis produksi insulin oleh sel-sel beta pulau langerhans
(Riyadi, S dan Sukarmin, 2008). Ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi diabetes mellitus
bermacammacam. Meskipun berbagai lesi dan jenis yang berbeda akhirnya akan 29 mengarah pada
insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas penderita
diabetes mellitus.
1. Pola Makan Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh
dapat memicu timbulnya diabetes mellitus. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh sel β
pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan.
LANJUTAN…
2. Obesitas Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg mempunyai kecenderungan yang lebih
besar untuk terserang diabetes mellitus dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor genetik Seorang anak dapat mewarisi gen penyebab diabetes mellitus orang tua. Biasanya,
seseorang yang menderita diabetes mellitus mempunyai anggota keluarga yang juga terkena.
4. Bahan-bahan kimi dan obat-obatan Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan
radang pankreas. Peradangan pada pankreas dapat menyababkan pancreas tidak berfungsi secara optimal
dalam mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, teramasuk hormon
insulin.
LANJUTAN…
5. Penyakit dan infeksi pada pankreas Mikroorganisme seperti bakteri dan virus
dapat menginfeksi pancreas sehingga menimbulkan radang pankreas. Hal
itu menyebabkan sel β pada pankreas tidak bekerja secara optimal dalam
mensekresi insulin.
KLASIFIKASI DIABETES MELITUS
Pada dasarnya penyakit diabetes mellitus dibagi empat macam :
1. Diabetes Mellitus Tipe 1 Merupakan 5-10 % dari semua kasus diabetes, biasanya ditemukan pada anak atau
dewasa muda. Pankreas mengalami kerusakan dan 31 tidak ada pembentukan insulin, sehingga penderita
memerlukan suntikan insulin setiap hari.
2. Diabetes Mellitus Tipe II Merupakan 90-95% dari semua kasus diabetes. Biasanya ditemukan pada usia
diatas 40 tahun, dengan berat badan berlebihan, yang menyebabkan insulin tidak dapat bekerja dengan
baik, sehingga pemecahan gula terganggu, dan kadar gula darah meningkat.
3. Diabetes Mellitus Gestasi ( Waktu Hamil) Diabetes yang didapatkan pada 2-5% wanita hamil, biasanya
gula darah kembali normal bila sudah melahirkan, namun resiko untuk mendapatkan diabetes tipe II
dikemudian hari cukup besar.
LANJUTAN…
4. Diabetes Mellitus Tipe Lain Merupakan diabetes yang timbul akibat penyakit lain yang
mengakibatkan gula darah meningkat, misalnya infeksi berat, pemakaian obat kortikosteroid,
dan lain-lain (Arjuna, 2006).
Komplikasi-komplikasi diabetes mellitus dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu komplikasi
akut dan kro
1. Komplikasi Akut
a) Hipoglikemia Hipoglikemia adalah keadaan klinik gangguan saraf yang disebabkan penurunan
glukosa darah. Gejala ini dapat ringan berupa gelisah sampai berat berupa koma dengan
kejang. Penyebab hipoglikemia adalah obat-obat hipoglikemia oral golongan sulfonilurea,
khususnya glibenklamid (Waspadji, 2005).
LANJUTAN…
b) Hiperglikemia Kelompok hiperglikemia, secara anamnesis ditemukan adanya masukan
kalori yang berlebihan, penghentian obat oral maupun insulin yang didahului oleh
stress akut. Tanda khas adalah kesadaran menurun disertai dehidrasi berat.
c) Ketoasidosis Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan defisiensi insulin berat dan akut
dari suatu perjalanan penyakit diabetes mellitus. Keadaan komplikasi akut ini
memerlukan pengelolaan yang tepat. Timbulnya ketoasidosis diabetic dapat
menyebabkan kematian bagi penyandang diabetes mellitus (Boedisantoso dan
Subekti, 2005).
2. KOMPLIKASI KRONIK
Komplikasi kronik diabetes mellitus terjadi pada semua pembuluh darah diseluruh bagian
tubuh (angiopati diabetik). Angiopati dibagi menjadi 2 yaitu :
Diagnosis untuk diabetes dapat ditegakkan dari pemeriksaan kadar gula darah. Seseorang dapat dikatakan
mengalami diabetes apabila:
1. Terdapat kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL, di mana puasa merupakan kondisi tidak adanya
asupan kalori selama minimal 8 jam sebelum pemeriksaan.
2. Terdapat kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL setelah dilakukan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO), di
mana seseorang mendapat asupan gula dengan beban glukosa 75 gram.
3. Terdapat kadar gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL yang disertai dengan keluhan klasik diabetes.
EDUKASI