Konsep Perawatan Perioperatif
Konsep Perawatan Perioperatif
Konsep Perawatan Perioperatif
Perioperatif
Fitra Pringgayuda
• Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan fungsi keperawatan yang berkaitan
dengan pengalaman pembedahan pasien. Kata
“perioperatif” adalah suatu istilah gabungan yang
Konsep Perawatan mencakup tiga fase pengalaman pembedahan, yaitu
praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif. Dalam setiap
Perioperatif fase tersebut dimuali dan diakhiri dalam waktu tertentu
dalam urutan peristiwa yang membentuk pengalaman
bedah, dan masing-masing mencakup rentang perilaku dan
aktivitas keperawatan yang luas yang dilakukan oleh
perawat dengan menggunakan proses keperawatan dan
standart keperawatan (Brunner & Suddarth, 2010).
• Keperawatan perioperative tidak lepas dari salah satu ilmu
medis yaitu ilmu bedah. Dengan demikian, ilmu bedah yang
semakin berkembang akan memberikan implikasi pada
perkembangan keperawatan perioperative. Keperawatan
Konsep perioperative dilakukan berdasarkan proses keperawatan
sehingga perawat perlu menetapkan strategi yang sesuai
Fase perioperatif pasien yang sifatnya risiko atau actual pada setiap
fase perioperative akan membantu penyusunan
rencana intervensi keperawatan (Muttaqin & Sari,
2009).
• Pre – intra – post
• Pre / Pra
Fase praoperatif adalah waktu sejak keputusan untuk operasi
diambil hingga sampai ke meja pembedahan, tanpa memandang
riwayat atau klasifikasi pembedahan. Asuhan keperawatan pre
operatif pada prakteknya akan dilakukan secara
berkesinambungan, baik asuhan keperawatan pre operatif di
bagian rawat inap, poliklinik, bagian bedah sehari (one day care),
atau di unit gawat darurat yang kemudian dilanjutkan di kamar
operasi oleh perawat kamar bedah (Muttaqin & Sari, 2009).
Fase perioperatif Fase pre operatif dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan
intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja
operasi. Lungkup aktivitas keperawatan selama waktu tersebut
dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan
klinik ataupun rumah, wawancara pre operatif dan menyiapkan
pasien untuk anestesi yang diberikan serta pembedahan (Hipkabi,
2014).
• Intra Operatif
Fase intra operatif adalah suatu masa dimana pasien sudah
berada di meja pembedahan sampai ke ruang pulih sadar.
Asuhan keperawatan intraoperative merupakan salah satu
fase asuhan yang dilewati pasien bedah dan diarahkan pada
peningkatan keefektifan hasil pembedahan. Pengkajian yang
dilakukan perawat intraoperative lebih kompleks dan harus
Fase perioperatif dilakukan secara cepat dan ringkas agar dapat segera
dilakukan tindakan keperawatan yang sesuai. Kemampuan
dalam mengenali masalah pasien yang bersifat risiko atau
actual akan didapatkan berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman keperawatan.
• Intra Operatif
Implementasi dilaksanakan berdasarkan pada tujuan yang
di prioritaskan, koordinasi seluruh anggota tim
intraoperative, dan melibatkan tindakan independent dan
dependen.
kamar bedah
kebutuhan pasien, menentukan tujuan Bersama pasien dan keterampilan, sikap professional, pengetahuan,
mengimplementasikan intervensi keperawatan. Selanjutnya,
perawat kamar bedah melakukan kegiatan keperawatan untuk
mencapai hasil akhir pasien yang optimal (Hipkabi, 2014). Pada
praktiknya, paeran perawat perioperative dipengaruhi berbagai
factor, yaitu sebagai berikut (Muttaqin & Sari, 2009):
• Pengalaman,
Lamanya pengalaman bertugas di kamar operasi, terutama
pada kamar pembedahan khusus, seperti sebagai perawat
instrument kamar bedah saraf, onkologi, ginekologi, dan
Faktor yang lain-lain akan memberikan dampak yang besar terhadap
peran perawat dalam menentukan hasil akhir pembedahan.
mempengaruhi
• Kekuatan dan ketahanan fisik
peran perawat Beberapa jenis pembedahan, seperti bedah saraf, thoraks,
kamar bedah kardiovaskuler atau spina memerlukan waktu operasi yang
Panjang. Pada kondisi tersebut, perawat instrument harus
berdiri dalam waktu lama dan dibutuhkan tingkat
konsentrasi yang tinggi. Oleh karena itu, agar dapat
mengikuti jalannya pembedahan secara optimal,
dibutuhkan kekuatan dan ketahanan fisik yang baik.
• Keterampilan,
Keterampilan terdiri atas keterampilan psikomotor,
manual, dan interpersonal yang kuat. Agar dapat
mengikuti setiap jenis pembedahan yang berbeda-
Faktor yang beda, perawat instrument diharapkan mampu untuk
mengintegrasikan antara keterampilan yang dimiliki
mempengaruhi dengan keinginan dari operator bedah pada setiap
tindakan yang dilakukan dokter bedah dan asisten
peran perawat bedah. Hal ini akan memberikan tantangan tersendiri
pada perawat untuk mengembangkan keterampilan
kamar bedah psikomotor mereka agar bisa mengikuti jalannya
pembedahan. Keterampilan psikomotor dan manual
dapat dioptimalkan dengan mengikuti pelatihan
perawat instrument yang tersertivikasi serta diakui
profesi.
• Sikap professional,
Pada kondisi pembedahan dengan tingkat
kerumitan yang tinggi, timbul kemungkinan
Faktor yang perawat melakukan kesalahan saat menjalankan
perannya, oleh karena itu, perawat harus bersikap
mempengaruhi professional dan mau menerima teguran. Pada
peran perawat konsep tim yang digunakan dalam proses
pembedahan, setiap peran diharapkan dapat
kamar bedah berjalan secara optimal. Kesalahan yang dilakukan
oleh salah satu peran akan berdampak pada
keseluruhan proses dan hasil pembedahan.
• Pengetahuan,
Askep
yang berhubungan dengan pembedahan pasien perlu dilakukan secara
seksama.
a) Identitas pasien : pengkajian ini diperlukan agar tidak terjadi
Perioperatif
duplikasi nama pasien. Umur pasien sangat penting untuk diketahui
guna melihat kondisi pada berbagai jenis pembedahan. Selain itu juga
diperlukan untuk memperkuat identitas pasien.
b) Jenis pekerjaan dan asuransi kesehatan : diperlukan sebagai
persiapan finansial yang sangat bergantung pada kemampuan pasien
dan kebijakan rumah sakit tempat pasien akan menjalani proses
pembedahan
c) Persiapan umum : persiapan informed consent dilakukan sebelum
dilaksanakannya Tindakan
A. Pengkajian,
Pre Operatif
Askep
poliklinik, bagian bedah sehari, atau unit gawat
darurat dilakukan perawat melalui Teknik wawancara
untuk mengumpulkan riwayat yang diperukan sesuai
Perioperatif dengan klasifikasi pembedahan
a) Riwayat alergi : perawat harus mewaspadai adanya
alergi terhadap berbagai obat yang mungkin
diberikan selama fase intraoperatif
A. Pengkajian,
Pre Operatif
b) Kebiasaan merokok, alcohol, narkoba : pasien
perokok memiliki risiko yang lebih besar mengalami
Tinjauan komplikasi paru- paru pasca operasi, kebiasaan
mengonsumsi alcohol mengakibatkan reaksi yang
Askep
merugikan terhadap obat anestesi, pasien yang
mempunyai riwayat pemakaian narkoba perlu
diwaspadai atas kemungkinan besar untuk terjangkit
Perioperatif HIV dan hepatitis
c) Pengkajian nyeri : pengkajian nyeri yang benar
memungkinkan perawat perioperative untuk
menentukan status nyeri pasien. Pengkajian nyeri
menggunakan pendekatan P (Problem), Q (Quality),
R (Region), S (Scale), T (Time).
A. Pengkajian,
Pre Operatif
3) Pengkajian psikososiospiritual
a) Kecemasan praoperatif : bagian terpenting dari pengkajian
Askep
dukungan orang terdekat akan menurunkan kecemasan
b) Perasaan : pasien yang merasa takut biasanya akan sering
bertanya, tampak tidak nyaman jika ada orang asing memasuki
Perioperatif
ruangan, atau secara aktif mencari dukungan dari teman dan
keluarga
c) Konsep diri : pasien dengan konsep diri positif lebih mampu
menerima operasi yang dialaminya dengan tepat
d) Citra diri : perawat mengkaji perubahan citra tubuh yang pasien
anggap terjadi akibat operasi. Reaksi individu berbeda-beda
bergantung pada konsep diri dan tingkat harga dirinya
A. Pengkajian,
Pre Operatif
3) Pengkajian psikososiospiritual
Tinjauan
melakukan pemeriksaan fisik, mulai dari pendekatan head
to toe hingga pendekatan per system. Perawat dapat
menyesuaikan konsep pendekatan pemeriksaan fisik
Askep dengan kebijakan prosedur yang digunakan institusi tempat
ia bekerja. Pada pelaksanaannya, pemeriksaan yang
Perioperatif dilakukan bisa mencakup sebagian atau seluruh system,
bergantung pada banyaknya waktu yang tersedia dan
kondisi preopratif pasien. Focus pemeriksaan yang akan
dilakukan adalah melakukan klarifikasi dari hasil temuan
saat melakukan anamnesis riwayat kesehatan pasien
dengan system tubuh yang akan dipengaruhi atau
memengaruhi respons pembedahan.
A. Pengkajian,
Pre Operatif
5) Pemeriksaan diagnostic
Sebelum pasien menjalani pembedahan, dokter bedah
Tinjauan akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan
diagnostic guna memeriksa adanya kondisi yang tidak
Askep normal. Perawat bertanggung jawab mempersiapkan
dalam klien untuk menjalani pemeriksaan diagnostic
Perioperatif dan mengatur agar pasien menjalani pemeriksaan
yang lengkap.perawat juga harus mengkaji kembali
hasil pemeriksaan diagnostic yang perlu diketahui
dokter untuk membantu merencanakan terapi yang
tepat.
A. Pengkajian,
Intra Operatif
Tinjauan Askep
Perioperatif
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017
Pre Op