Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Manajemen Pelatihan Kolaboratif Ziva

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN PELATIHAN

KOLABORATIF

Metode dan Media Pelatihan

KELOMPOK 4
•REZIVA PUTRI WIDIA 1710273001
•RINANTI PUTRI 1710273004
•ICHSAN ADI TARMA 1710273010
Metode Pelatihan Dapat Dikelompokkan
Dalam Tiga Cara
Teknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah,
konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran
jarak jauh/kursus korespondensi, internet atau
pelatihan berbasis web dan E-Learning.
Metode Simulasi, meliputi studikasus, bermain peran,
behavior modeling (pemodelan perilaku), permainan
bisnis dan simulasi, serta teknik in-basket.
MetodeOn The Job Training, meliputi program
orientasi, magang, rotasi pekerjaan, penugasan
understudy(pegawai pengganti), counseling,
pembinaan atau coaching. (Cascio, 2006)
1. TEKNIK PRESENTASI INFORMASI
1. Metode Ceramah
 Komunikasi satu arah dari trainer kepada peserta
pelatihan melalui kata-kata lisan.
 Merupakan salah satu cara yang paling murah dan
hemat waktu untuk mempresentasikan informasi yang
sangat banyak secara efisien dalam cara yang
terorganisasi.
 Bisa dilakukan oleh satu pembicara atau lebih atau
mendatangkan pembicara tamu.
 Cenderung kurang melibatkan peserta, umpan balik,
dan hubungan yang bermakna dengan lingkungan kerja,
untuk mengatasinya metode ceramah seringkali
dilengkapi dengan tanya-jawab, diskusi, atau studi kasus
2. MetodeKonferensi/ Diskusi
 Trainer berkomunikasi dua arah dengan peserta
pelatihan, dan peserta pelatihan berkomunikasi satu
sama lain.
 Kesuksesan metode ini bergantung pada
kemampuan trainer untuk mengambil inisiatif dan
mengelola diskusi kelas.
 Agar berhasil, metode ini membutuhkan trainer
yang terampil untuk bertindak sebagai fasilitator,
waktu yang cukup untuk melakukan diskusi yang
bermakna, peserta pelatihan harus memiliki tujuan
dan rujukan yang sama agar diskusi berjalan dengan
baik dan bermakna.
 Kebanyakan peserta pelatihan menganggap
metode ini lebih menyenangkan dari pada metode
ceramah
3. Media Audiovisual

 Metode ini memanfaatkan berbagai media untuk


melukiskan atau memperlihatkan bahan pelatihan,
dapat menyajikan kejadian-kejadian yang kompleks
secara lebih hidup dengan menggambarkan detil-
detil yang sering kali sulitdi komunikasikan dengan
cara lain.
 Umumnya menggunakan slide power point,
transparansi overhead, film, video, flip chart, CD,
VCD, dll.
2. Metode Simulasi
1. MetodeStudiKasus
Membantu peserta pelatihan mempelajari
keterampilan analisis dan pemecahan masalah
dengan menyajikan cerita (kasus) mengenai orang
dalam organisasi yang menghadapi suatu masalah.
Instruktur harus bertindak sebagai katalis dan
fasilitator yang mampu mendorong sudut pandang
yang beragam tetapi tidak mendominasidiskusi dan
tidak membiarkan beberapa orang mendominasi
diskusi serta tidak mengarah kandiskusi menuju
solusi yang dikehendakinya.
Studikasus akan efektif jika instruktur dapat bertindak
dengan baik dan kasus yang diangkat baik.
2 . Bermain Peran
 Merupakan kombinasi antara studikasus dan program
pengembangan sikap. Setiap orang diberi peran dalam
suatu situasi(sepertikasus) dan diminta memainkan
peran dan bereaksi terhadap rangsangan yang
dikehendaki seseorang.

Bermain peran mencakup:


 Diagnosis: Membangun pemahaman yang lebih baik
mengenai para pemeran dengan melihat dan mendengar
mereka dalam tindakan.
 Informasi: Memberi kesempatan pada pengamat untuk
melakukan pembelajaran seperti mengalami sendiri.
 Pelatihan: Memberi wawasan dan kesempatan pada
pemeran untuk mempraktekkan keterampilan perilaku.
 Evaluasi: Memberi contoh perilaku untuk tujuan
menganalisis dan mengevaluasi kinerja atau respons
3. Behavior Modeling
 Belajar dengan mengamati dan meniru orang lain
yang dianggap lebih berkompeten, berprestasi,
bersahabat, dan memiliki status, perilaku, penghargaan
yang penghasilan yang dinilai lebih tinggi dalam
organisasi.
 Behavior modeling cenderung meningkat ketika
model dihargai atas perilakunya dan ketika
penghargaannya (sepertijabatandangaji)
merupakanhal-hal yang ingin dimiliki oleh peniru.
 Riset menunjukkan bahwa behavior modeling
merupakan salah satu teknik yang paling efektif untuk
mengajarkan keterampilan interpersonal
4. Permainan Bisnis dan Simulasi
 Permainan bisnis dimaksudkan untuk
mengembangkan atau memperhalus keterampilan
memecahkan masalah dan mengambil keputusan,
namun cenderung pada keputusan manajemen
bisnis seperti memaksimalkan keuntungan.
 Permainan bisnis dan simulasi digunakan trainer
sebagai latihan belajar, dan sebagai alat pemecahan
masalah dan evaluasi
5. Teknik In Basket
 Teknik in basket digunakan untuk melatih
kandidat manajerial dengan meminta mereka
bertindak atas dasar berbagai memo, laporan, dan
surat menyurat lain yang secara khusus ditemukan
dalam keranjang manajer.
 Sasaran teknik ini adalah menilai kemampuan
peserta pelatihan menetapkan prioritas,
merencanakan, mengumpulkan informasi yang
relevan dan membuat keputusan
3. Metode On The Job Training
1. Program Orientasi
 Merupakan kegiatan mengenalkan karyawan
baru dengan organisasi, tugas-tugas baru, manajer
dan kelompok kerja.
 Proses memberitahu karyawan baru tentang apa
yang diharapkan dari mereka dalam pekerjaan dan
membantu mengatasi stress dimasatransisi.
 Program orientasi juga merupakan usaha
mengirimkan pesan yang jelas dan menyediakan
informasi yang akurat tentang budaya organisasi,
pekerjaan, dan harapan
2. Magang
 Magang melibatkan belajar dari karyawan atau
para karyawan yang lebih berpengalaman melalui
bimbingan atau langsung mengerjakan pekerjaannya.
 Kelebihan program ini adalah pembelajar
memperoleh upah/gaji selagi mereka belajar, upah
magang meningkat seiring dengan meningkatnya
keterampilan mereka.
 Kekurangan program magang adalah tidak adanya
jaminan bahwa pekerjaan akan ada ketika program
magang selesai karena kadang kala perusahaan
menganggap peserta magang belum mampu
menguasai keterampilan yang dibutuhkan hanya
dalam beberapa waktu selama program magang
berlangsung.
3. RotasiPekerjaan
 Meliputi pemberian serangkaian tugas kepada
karyawan diwilayah fungsional yang berbeda di
dalam organisasi.
 Rotasi pekerjaan memberi kesempatan pada
karyawan untuk mempelajari dan menggunakan
keterampilan-keterampilan baru dan memahami
fungsi-fungsi organisasi yang berbeda dengan lebih
baik.
 Penurunan produktivitas dan peningkatan beban
kerja mungkin dialami oleh departemen yang
mendapatkan karyawan rotasi maupun departemen
yang kehilangan karyawan rotasi yang disebabkan
oleh tuntutan pelatihan dan hilangnya sumber daya.
Jenis Pelatihan

Menurut Akrani(2009) terdapat lima jenis pelatihan sebagai


berikut:

Induction Training(Pelatihan Induksi), pelatihan singkat


yang ditujukan untuk mengenalkan tentang organisasi
kepada karyawan baru.
Job Training(PelatihanPekerjaan), berkaitan dengan
pekerjaan khusus dan bertujuan memberi informasi dan
petunjuk kepada karyawan agar dapat bekerja secara
sistematis, tepat, efisien, efektif, dan percaya diri.
Training for Promotion(PelatihanuntukPromosi), pelatihan
yang diberikan setelah promosi tetapi sebelum bergabung
pada posisi yang lebih tinggi agar karyawan dapat
menyesuaikan diri dengan tugas pekerjaan dilevel yang
lebih tinggi.
Refresher Training(Pelatihan Penyegaran),
memperbarui keterampilan profesional,
informasi, dan pengalaman seseorang yang
menduduki posisi eksekutif penting.
Training for Managerial Development
(Pelatihanuntuk Pengembangan Manajerial),
diberikan kepada manajer agar meningkat
kanefisiensinya sehingga memungkinkan
mereka menerima posisi yang lebihtinggi.
Tambahan diskusi
1. Andre 1710273023
metode dan media, konteks media dan media
yang paling efisien yang digunakan dalam
konteks penyuluhan pertanian?
(M.ilham)
 metode diskusi, (Sekolah lapangan)

Anda mungkin juga menyukai