TUGAS KELOMPOK 2 - ANGGARAN BAHAN BAKU MA20C01 New
TUGAS KELOMPOK 2 - ANGGARAN BAHAN BAKU MA20C01 New
TUGAS KELOMPOK 2 - ANGGARAN BAHAN BAKU MA20C01 New
01 02 03 04
Budget bahan Budget bahan Budget bahan
Budget bahan
baku hanya baku dibuat untuk baku sebaiknya
baku dibuat untuk
menyangkut satu periode dibuat atas dasar
setiap jenis
kuantitas bahan budget tertentu, pemakaian bahan
produk.
baku. misalnya satu baku yang
tahun, triwulan, sebenarnya, untuk
atau bulanan. mempermudah
pengendalian
bahan baku.
Tujuan Penyusunan Bahan Baku
01. 02. 03.
Memperkirakan Sebagai dasar untuk
Memperkirakan jumlah jumlah memperkirakan
kebutuhan bahan baku pembelian bahan kebutuhan dana yang
baku yang diperlukan untuk
diperlukan melaksanakan
pembelian bahan baku
04. 05.
Sebagai dasar penyusunan Sebagai dasar
product costing, yakni melaksanakan
memperkirakan komponen fungsi
harga pokok pabrik karena pengawasan
penggunaan bahan baku dalam bahan baku
proses produksi
Anggaran Bahan Baku terdiri dari:
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk
keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan diperinci menurut
jenisnya dan macam barang yang dihasilkan
Standar Penggunaan bahan (SP) adalah bilangan berapa satuan bahan mentah yang
diperlukan untuk menghasilkan 1 satuan barang jadi Ex: SP=2, untuk barang jadi A
dengan bahan baku X Artinya: untuk menghasilkan 1 unit barang A diperlukan 2
unit bahan baku X
Contoh…
PT Sumber Wangi memproduksi 2 macam barang, yaitu barang A dan
barang B, dengan menggunakan bahan baku X, Y, Z. Rencana produksi 6
bulan mendatang adalah:
Bulan A B
Januari 11.000 8.000
Februari 12.000 9.000
Maret 10.000 8.000
April 13.000 7.000
Mei 12.000 10.000
Juni 14.000 10.000
Bahan Baku
Standar penggunaan Barang X Y Z
bahan baku adalah:
A 2 3 3
B 3 2 1
2. Anggaran Pembelian Bahan Baku
JUMLAH PEMBELIAN YANG PALING EKONOMIS
(Economic Order Quantity)
Biaya Penyimpanan
Biaya Pemesanan
Biaya ini berubah-ubah Semakin besar jumlah bahan
sesuai dengan frekuensi baku setiap kali pemesanan
pemesanan, semakin maka biaya
besar jumlah setiap kali penyimpanannya akan
pemesanan, semakin semakin besar
rendah frekuensi
pemesanan
Untuk menghitung biaya diatas, maka jumlah pembelian yang paling ekonomis
dapat dihitung dengan cara:
4. Reorder
3. Lead time point
Contoh Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT. Sumber Lawang memproduksi barang X dengan menggunakan 3 jenis bahan baku, yaitu
A, B, dan C. Kebutuhan masing-masing jenis bahan baku selama tahun 2007 adalah sbb:
Bahan Mentah
A B C
Januari 300 400 300
Februari 400 500 400
Maret 400 500 300
Kuartal II 700 1200 1000
Kuartal III 600 1200 1000
Kuartal IV 600 1200 1000
Jumlah 3000 5000 4000
Rencana persediaan akhir setiap bulan atau kuartal selama tahun 2007 adalah:
Bahan Mentah
A B C
Januari 100 120 110
Februari 150 125 120
Maret 120 100 110
Kuartal II 130 100 125
Kuartal III 150 150 100
Kuartal IV 150 125 100
Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi tergantung pada
beberapa faktor, seperti:
1. Volume produksi selama satu periode tertentu
2. Volume bahan baku minimal/persediaan besi (safety stock)
3. Besarnya pembelian ekonomis
4. Estimasi tentang naik turunnya harga bahan baku pada waktu - waktu mendatang
5. Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan mentah
6. Tingkat kecepatan bahan mentah menjadi rusak
PERSEDIAAN BESI
PT. Seniorita memproduksi barang X dengan menggunakan 3 jenis bahan baku, yaitu A,
B, dan C. Kebutuhan masing-masing jenis bahan baku selama tahun 2007 adalah sbb:
Bahan Mentah
A B C
Januari 3200 2400 4300
Februari 3100 3500 4100
Maret 2400 2500 1300
Kuartal II 2700 1250 1200
Kuartal III 3600 1500 800
Kuartal IV 1600 1750 900
Jumlah 16.600 12.900 12.600
Lanjutan…
Rencana persediaan akhir setiap bulan atau kuartal selama tahun 2007 adalah:
Bahan Mentah
A B C
Januari 1000 1200 1100
Februari 1500 1125 1250
Maret 1100 1100 1150
Kuartal II 1250 1200 1250
Kuartal III 1650 1450 1500
Kuartal IV 1450 1025 1300
Persediaan awal tahun 2007 masing-masing jenis bahan mentah adalah:
A = 1300; B = 1500; C = 1700
Harga persatuan bahan mentah adalah:A = Rp.1450; B = Rp.1500; C = Rp.1200
Diminta: susunlah anggaran persediaan bahan mentah untuk PT Seniorita tahun 2007!
Contoh: Anggaran Persediaan Bahan Baku
PT. Seniorita
Anggaran Persediaan Bahan Baku
Tahun 2007
Persediaan Bahan Baku A Bahan Baku B Bahan Baku C
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Jumlah
Persd.awal:
Januari 1300 1450 1.885.000 1500 1500 2.250.000 1700 1200 2.040.000
1000 1.450.000 1200 1.800.000 1100 1.320.000
Februari 1.500.000
Maret 1500 2.175.000 1125 1.687.500 1250
Kuartal II 1100 1.595.000 1100 1.650.000 1150 1.380.000
1250 1.812.500 1200 1.800.000 1250 1.500.000
Kuartal
1650 2.392.500 1450 2.175.000 1500 1.800.000
III 1.560.000
1450 2.102.500 1025 1.537.500 1300
Kuartal IV
Persd.akhir
Persediaan awal Januari adalah persediaan awal tahun 2007
Persediaan awal Februari adalah persediaan akhir Januari, Persediaan awal Maret adalah persediaan akhir
Februari, dst
Persediaan akhir tahun 2007 adalah persediaan akhir Kuartal IV
4. Anggaran Bahan Mentah yang
Habis Digunakan
Tidak semua bahan mentah yang tersedia akan habis digunakan untuk
produksi. Hal tersebut disebabkan karena :
1. Perlu adanya persediaan akhir, yang akan menjadi persediaan
awal periode berikutnya
2. Perlu adanya persediaan besi agar kelangsungan produksi tidak
terganggu akibat kehabisan bahan mentah
Anggaran Bahan Mentah yang Habis digunakan
memperinci hal-hal:
Bahan
mentah X
Januari 25000 Rp.3 75000 48000 Rp.3 144000 73000 219000
Februari 30000 90000 54000 162000 84000 252000
Maret 35000 105000 60000 180000 95000 285000
Kuartal II
100000 300000 180000 540000 280000 840000
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan Bahwa jumlah kebutuhan bahan baku selama lima
tahun dari tahun 2007-2011 sebesar 26.650 ton sedangkan pembelian bahan baku kunyit yang
dilakukan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sebesar 27.050 ton
Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku Kunyit
Pembelian
Tahun Jumlah Kebutuhan Persediaan Akhir Kebutuhan Persediaan Awal Unit Harga Jumlah
2007 4.400 1.100 5.500 1.000 4.500 1.700 7.650.000
2008 4.800 1.200 6.000 1.100 4.900 1.750 8.575.000
2009 5.250 1.300 6.550 1.200 5.350 1.900 10.165.000
2010 5.800 1.370 7.170 1.300 5.870 2.000 11.740.000
2011 6.400 1.400 7.800 1.370 6.430 2.050 13.181.500
Melalui tabel diatas diperoleh informasi mengenai data jumlah pembelian bahan baku,(R) biaya pemesanan(S), harga per
kg (P)dan prosentase biaya penyimpanan (I) yang terjadi di PT. Nyonya Meneer Semarang selama 5 (lima) tahun terakhir
dapat dilakukan perhitungan terhadap pembelian yang paling ekonomis atau EOQ (Economic Order Quantity).
EOQ =
R=jumlah bahan baku
S = jumlah pemesanan
P = Harga Beli/unit
I = Biaya Penyimpanan
Untuk menghitung nilai EOQ dapat dirumuskan sebagai berikut :
EOQ =
Tahun 2007 =
EOQ =
=
= 1.029.000
Untuk menghitung Frekuensi Pembelian :
Jumlah kebutuhan bahan baku : Hasil EOQ
Dari hasil perhitungan EOQ (Economic Order Quantity), maka dapat diketahui bahwa pembelian bahan baku kunyit setiap
tahun mengalami kenaikan baik dari segi jumlahnya maupun dari segi frekuensi pembeliaannya.
Kesimpulan
Pelaksanaan penentuan kebutuhan bahan baku untuk proses
produksi dari tahun 2007- 2011 mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Hal ini disebabkan tingkat produksi yang
mengalami kenaikan pula dan rata-rata kenaikan tiap
tahunnya sebesar 400.000 kg. Sedangkan persentase
pertumbuhan akan bahan baku mengalami kenaikan yang
signifikan tanpa ada lonjakan yang terlalu besar. Kenaikan
ini dikarenakan jumlah permintaan produk semakin
meningkat.
Review Jurnal 2
Judul : Analisis Anggaran Bahan Baku Pada Project Job number 2353 pada PT Proserv Batam
Penulis : Rafika Rusanti
Nama Jurnal : Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis
Tahun : 2014
Pendahuluan :
PT Proserv merupakan perusahaan yang bergerak dibidang technology produksi dan jasa di
industry energy oil dan gas lepas pantai. Produk yang dihasilkan yaitu DD for Amin On Plot
water Injection Development (DPO Amin) atau project 2353. Project ini membuat Fusible Plug
Panels For Charging and Monitoring.
Kesalahan ketika pemasok dan penerimaan bahan baku atau material yang digunakan untuk
membuat project tersebut dapat menjadi masalah penting pada anggaran bahan bahan baku
yang menyebab kan perubahan harga pasar
Anggaran pembelian bahan baku merupakan anggaran rencana terperinci pembelian bahan baku
selama periode tersebut dimasa depan yang sangat berguna sebagai dasar penganggaran bahan
baku.
Variansi Harga Bahan Baku Langsung/Materials Price Variance (MPV)
MPV = (AP X AQ) − (SP X AQ)
MPV = (AP − SP)AQ
Sumber: Hansen & Mowen (2003)
Dimana
AP = Harga sesungguhnya per unit
SP = Harga standar per unit
AQ = Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang
digunakan
SQ = Unit standar yang digunakan
Metodologi penelitian :
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif , yaitu untuk menjelaskan pengaruh
anggaran pembelian bahan baku terhadap laba perusahaan. Dengan objek penelitian anggaran
bahan baku project job number 2353 di PT Proserv Batam.
Dari perhitungan harga variansi bahan baku terdapat selisih yang menguntungkan untuk harga
bahan baku sebesar 4,355.84 yang dikarena harga actual lebih kecil daripada harga standar bahan
baku, penyebab lainnya yaitu terjadinya perubahan harga bahan baku yang dibeli. Seperti
memanfaatkan diskon, sedangkan untuk perhitungan penggunaan bahan baku langsung dapat
diketahui terjadi selisih sebesar 112,945.62 ini diKarena perubahan kuantiti bahan baku.
Kesimpulan :
Pt Proserv menyusun anggaran dengan metode button up, dimana anggaran disusun
oleh bagian estimasi dan perencanaan sebagai rencana pembelian bahan baku
dengan laba atau profit margin.
Pada macam macam bahan baku terdapat perbedaan yang menguntungkan karena
harga aktual lebih rendah dari harga yang diperkirakan senilai USD $1,382.61
Review Jurnal 3
Judul : Penerapan Anggaran Biaya Bahan Baku dan Kinerja Pegawai Terhadap Laba Usaha Pada
Perumahan Bersubsidi di Perumahan Gunung Walat Green Hill
Penulis : Rio Fariska Fahrur Rizal
Nama Jurnal : Jurnala Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) Vol. 5 No. 4
Tahun : 2021
Pesatnya perkembangan perumahan di Sukabumi yang dilakukan oleh para developer, dimana
persaingan pun menjadi semakin ketat terlebih dalam era kompetisi menuntut setiap perusahaan
pengembang untuk memiliki menejemen yang baik. Dalam berorganisasi, manfaat ditentukan
dengan mengurangi biaya yang berbeda yang disebabkan dari kesepakatan yang didapat. Biaya-
biaya yang timbul antara lain penggunaan bahan mentah, bahan pembantu, angsuran kompensasi
pekerjaan,
Landasan Teori