Materi Bimtek Akreditasi 2022
Materi Bimtek Akreditasi 2022
Materi Bimtek Akreditasi 2022
CARA PANDANG
Seseorang melihat sesuatu
berdasarkan sudut
pandangnya masing-masing
P
E
N
D
E
PARADIGMA AKREDITASI VERSI LAMA
Revisi ke-18
LANDASAN SOSIOLOGI
7
LANDASAN FILSAFAT
Hakikat Pendidikan
Pengembangan Diri
“Pendidikan merupakan daya upaya
Dalam pendidikan, manusia
untuk memajukan budi pekerti
secara aktif mengembangkan
( karakter, kekuatan bathin), pikiran
potensi dirinya untuk memiliki
(intellect) dan jasmani anak-anak
kekuatan spiritual, pribadi yang
selaras dengan alam dan
unggul dan handal, serta
masyarakatnya”.
memiliki budaya kerja keras,
proses pembudayaan yakni suatu grit, jujur, berpikir kritis, kreatif,
usaha memberikan nilai-nilai luhur dan mandiri yang
kepada generasi baru yang tidak mencerminkan harkat dan
hanya bersifat pemeliharaan tetapi martabatnya sebagai makhluk
juga dengan maksud memajukan Tuhan
serta mengembangkan kebudayaan
menuju ke arah keluhuran hidup
kemanusiaan
LANDASAN KEBIJAKAN
PERAN GURU
Guru memberikan kontribusi yang signifikan (30 persen) bagi
peningkatan hasil belajar siswa (Hattie, 2003)
Compliance Performonace
17
PROSES PEMBELAJARAN
• Merumuskan indikator kompetensi dan tujuan
pembelajaran
PERENCANAAN • Menetapkan materi, proses, sumber, media,
penilaian, dan evaluasi pembelajaran
Status Akreditasi berlaku selama lima tahun dan diperpanjang secara otomatis
sepanjang sekolah mampu menjaga kinerja sebagaimana ditunjukkan oleh Sistem
Monitoring Sekolah Terakreditasi (Dashboard)
COMPLIANCE
BASED BIAYA
Data sekunder: KURIKULUM
DAPODIK
EMIS
PENILAIAN SARPRAS
PMP
PENJELASAN KERANGKA PIKIR IASP-2020 (1)
3. Guru U3 0.15
OLEH
JUNAIDI, S.Pd.MM
KOMPONEN MUTU LULUSAN
Butir Inti
Butir Khusus Butir Khusus
No Sub Komponen SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SLB SMK/MAK
SLB, SMK/MAK
4
1. Pengembangan Karakter Siswa
(Butir 1, 2, 3, & 4)
6
1 1
2. Kompetensi Siswa (Butir 5, 6, 7, 8, 9, & 10)
( Butir 36 ) (Butir 36)
5 Kompetensi Siswa
Memiliki keterampilan abad ke-21 pada aspek berkomunikasi
6 Kompetensi Siswa
Memiliki keterampilan abad ke-21 pada aspek kolaborasi (bekerja sama)
7 Kompetensi Siswa
Memiliki keterampilan abad ke-21 pada aspek berpikir kritis dan pemecahan masalah
8 Kompetensi Siswa
Memiliki keterampilan abad ke-21 pada aspek kreativitas dan inovasi
Penggalian Data Pada Komponen Mutu Lulusan
No.
butir Subkomponen/Indikator
9 Kompetensi Siswa
Menunjukkan ekspresi diri dan berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
10 Kompetensi Siswa
Menunjukkan Peningkatan Prestasi Akademik
2. Hasil karya siswa terkait keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
secara lisan maupun tulisan
INDIKATOR MASING-MASING ASPEK
1. Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran, indikatornya:
a. Mengidentifikasi masalah
b. Menganalisis masalah
c. Memecahkan masalah
d. Membudaya
2. Hasil karya siswa terkait keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
secara lisan maupun tulisan, indikatornya :
a. Hasil karya lisan
b. Hasil karya tulisan
Butir 8 :
MUTU LULUSAN
Pernyataan:
Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan inovasi sesuai karakteristik
keterampilan abad ke-21.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya kreatif dan inovatif secara konsisten yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa
4 dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam dan di luar
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa dalam
3
bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa dalam
2
bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa dalam
1
bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya dalam pembelajaran di kelas.
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat yang
4
dibuktikan dengan perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat yang
3
dibuktikan dengan perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal.
2 Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat di tingkat lokal.
1 Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah.
Dokumen terkait di atas:
1. Dokumen kegiatan extra kurikuler lengkap
2. Dokumen 1 ktsp dan hasil analisisnya
3. dll
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
- Telaah dokumen
- Wawacara
C. Kesimpulan penilaian
SISWA MENUNJUKKAN KEMAMPUAN MENGEKSPRESIKAN DIRI DAN BERKREASI
1. Partisipasi siswa dalam kegiatan lomba yang terkait dengan pengembangan minat dan bakat
2. Prestasi/penghargaan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat (tingkat lokal, nasional, dan
internasional)
INDIKATOR MASING-MASING ASPEK
1. Keterampilan yang menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan
berkreasi, indikatornya :
a. Olah raga
b. seni
c. Kerohanian
d. pramuka dll.
2.
Prestasi/penghargaan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat, indikatornya :
a. tingkat lokal,
b. nasional, dan
c. internasional)
MUTU LULUSAN
Butir 10 :
Pernyataan:
Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang meningkat secara konsisten
4 dalam 3 (tiga) tahun terakhir dan berdampak pada persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang meningkat dalam 3 (tiga)
3
tahun terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang fluktuatif (naik-turun) dalam
2
3 (tiga) tahun terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang tidak meningkat dalam 3
1
(tiga) tahun terakhir.
OLEH
JUNAIDI, S.Pd.MM
Sub Komponen : Proses Pembelajaran IASP2020
Kualitas Pembelajaran
3 2 1
Butir 12, 13, & 14 Butir 38 dan 39 Butir 37
Iklim Belajar
3
Butir 15, 16, & 17
Pemanfaatan Sarana
Prasarana Penunjang Proses
1
Butir 18
Pembelajaran
Penggalian Data Pada Komponen Proses Pembelajaran
No Sub Komponen - Indikator
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan (sesuai kebutuhan) secara sistematis, terstruktur, dan
4
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
3
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan (sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan (sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
2 dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa secara
terbatas pada beberapa mata pelajaran.
1
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan terbatas pada pemberian tes dan/atau pekerjaan rumah
(PR).
Dokumen terkait di atas:
1. Dokumen remedial atau pengayaan lengkap dan rekapnya
2. PROGRAM REMIDIAL DAN PENGAYAAN
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
- Telaah dokumen
- Wawacara
C. Kesimpulan penilaian
PROGRAM REMEDIAL DAN / ATAU PENGAYAAN KEPADA SISWA YANG
MEMERLUKAN
ASPEK YANG MENUNJUKKAN PROGRAM REMEDIAL DAN / ATAU PENGAYAAN KEPADA SISWA
YANG MEMERLUKAN TERDIRI DARI :
a. Pelaksanaan penilaian dan analisis capaian kompetensi.
b. Penyusunan rencana program remedial dan pengayaan.
c. Pelaksanaan remedial dan pengayaan
d. Manfaat yang dirasakan siswa setelah mengikuti program remedial dan pengayaan.
INDIKATOR DARI MASING-MASING ASPEK
a. Pelaksanaan penilaian dan analisis capaian kompetensi, indikatornya :
1. Guru membuat catatan tentang prosedur penilaian proses pembelajaran dan metode
penilaian hasil belajar masing-masing siswa/
2. Guru membuat analisis capaian kompetensi ( ketuntasan belajar) siswa berdasarkan
KKM
b. Penyusunan rencana program remedial dan pengayaan, indikatornya :
1. Rencana waktu (jadwal) pelaksanaan remedial dan pengayaan dalam satu semester.
2. Rencana strategi/metode pelaksanaan remedial dan pengayaan sesuai kebutuhan siswa
3. Materi remedial dan pengayaan sesuai jadwal.
LANJUTAN
c. Pelaksanaan remedial dan pengayaan, indikatornya :
1. Pelaksanaan remedial dan pengayaan sesuai kebutuhan siswa
2. Diikuti dengan kegiatan tindak lanjut dari remedial dan pengayaan
3. Secara berkelanjutan
d. Manfaat yang dirasakan siswa setelah mengikuti program remedial dan pengayaan,
indikatornya :
1. Perbaikan diri untuk proses pembelajaran selanjutnya.
2. Adanya peningkatan kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
PROSES PEMBELAJARAN
Butir 15
Pernyataan:
Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran di kelas menyenangkan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi antar siswa, interaksi siswa dengan guru, siswa
4 antusias dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan menarik sehingga berdampak pada
pencapaian tujuan pembelajaran.
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi antarsiswa, interaksi siswa dengan guru, siswa
3
antusias dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan menarik.
Suasana kelas tertib dan terlihat ada interaksi timbal balik antar siswa dengan siswa dan siswa dengan
2
guru.
1 Suasana kelas tertib walaupun penyampaian materi berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
4 terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas, (2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah dinding,
cerpen, dan karya tulis lainnya, dan (3) terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat.
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
3 terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas (2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah dinding,
cerpen, dan karya tulis lainnya.
Guru melakukan pembiasaan membaca, menulis, berkomunikasi, berlatih, atau berkarya tetapi belum berdampak pada
2
kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.
1 Guru belum melakukan pembiasaan membaca, menulis, berkomunikasi, berlatih, atau berkarya secara terprogram.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menjaga keamanan, kenyamanan,
4 kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik antarsiswa
dan antara siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
3 kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik antarsiswa dan antara siswa
dan guru yang saling menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
2
Guru belum secara optimal mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa.
1
Guru tidak mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat diakses siswa dalam belajar.
OLEH
JUNAIDI, S.Pd.MM
Butir Mutu Guru
No. Sub Komponen /Indikator
Butir
19. Kompetensi Guru:
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
20. Pengembangan Profesi Guru:
Melakukan evaluasi diri, refleksi dan perbaikan kinerja.
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, yang dapat
3 dilihat dari aktivitas KBM yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, (2) menjelaskan tahapan penyusunan RPP yang dibuat berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Guru: (1) mampu menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang dapat dilihat dari aktivitas kegiatan
2 belajar mengajar (KBM) yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya.
1 Guru menyusun RPP yang belum memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
Guru melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai kegiatan seperti observasi kelas dan pemberian
kuesioner tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau video, dan hasilnya didiskusikan serta
4
diseminasikan ke teman sejawat yang difasilitasi sekolah/madrasah untuk perbaikan kinerja secara berkelanjutan
yang terlihat pada perbaikan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Guru melakukan perbaikan kinerja khususnya pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara
3
berkelanjutan setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri dengan membuat jurnal reflektif dan catatan harian.
2 Guru sudah melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk perbaikan kinerja dengan membuat catatan mengajar.
1 Guru tidak melakukan atau masih memerlukan bantuan dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran
dan capaian belajar siswa yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
4
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik baik kepada orang lain di dalam
dan di luar sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tulisan melalui berbagai media.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran
dan capaian belajar siswa yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
3
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik baik kepada teman sejawat di
sekolah/madrasah.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas anjuran/himbauan yang hasilnya berdampak terhadap peningkatan mutu
2 pembelajaran dan capaian belajar siswa yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar melalui diskusi antarteman sejawat,
KKG/MGMP atau sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi ilmiah, karya inovatif.
Guru melakukan pengembangan profesi berdasarkan inisiatif sekolah/madrasah yang hasilnya belum berdampak terhadap peningkatan mutu
1
pembelajaran dan capaian belajar siswa dalam bentuk kegiatan yang masih terbatas dan hasilnya belum dibagikan kepada orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
4 yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran
serta menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
3
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat
2 mendorong siswa belajar secara aktif dan menyenangkan tanpa adanya kaitan langsung dengan tujuan
pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak
1
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
OLEH
JUNAIDI, S.Pd.MM
Butir Manajemen Sekolah
NO Sub Komponen
1 Pencapaian Visi dan Misi
2 Kompetensi kepala sekolah/madrasah
3 Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah
4 Budaya Sekolah/Madrasah
5 Pelibatan Masyarakat
6 Pengelolaan Kurikulum
7 Pengelolaan Sarana Prasarana
8 Pengelolaan Guru dan Tenaga Kependidikan
9 Pengelolaan Pembiayaan
10 Pengelolaan Kesiswaan
11 Penjaminan Mutu Internal
TOTAL
Penggalian Data Pada Komponen Manajemen Sekolah
NO
Butir
Sub Komponen / Indikator
33 Pengelolaan Kesiswaan
Melakukan pembinaan kesiswaan
34 Pengelolaan Kesiswaan
Melakukan pelayanan Bimbingan dan Konseling
35 Penjaminan Mutu Internal
Melaksanakan penjaminan mutu internal secara berkala.
Butir 23:
MANAJEMEN SEKOLAH
Pernyataan:
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi,
4 dan tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan dan hasil evaluasi dipergunakan untuk perbaikan dan
peningkatan mutu sekolah/madrasah secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi,
3 dan tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan serta menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan, dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan
2
sebagai dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan dan menyosialisasikan tetapi belum mengimplementasikan visi, misi, dan
1 tujuan serta belum menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja
sekolah/madrasah.
.
LANJUTAN
b. Pemahaman warga sekolah/madrasah terhadap visi, misi, dan tujuan
- guru dan staf
- Siswa
- komite / wali siswa
c. Penerimaan warga sekolah terhadap visi, misi dan tujuan sekolah.
3. Pengimplementasian visi, misi dan tujuan sekolah, indikatornya :
a. Perwujudan visi, misi, dan tujuan dalam pelaksanaan program sekolah dengan sasaran
b. Pencapaian visi dan misi melalui program/kegiatan sesuai waktu
.
LANJUTAN
.
LANJUTAN
4. Tindak lanjut hasil supervise akademik, indikatornya :
a. terdapat jawal supervisi dalam 3 (tiga) tahun terakhir
b. pelaksanaan supervisi 1 (satu) kali dalam satu semester
c. pemberian kesempatan kepada guru untuk menindaklanjuti hasil supervisi akademik
d. dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil tindak lanjut supervisi
5. Dampak supervise akademik, indikatornya :
a. peningkatan kinerja guru
b. peningkatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan
Butir 25: MANAJEMEN SEKOLAH
Pernyataan:
Kepala sekolah/madrasah secara konsisten, partisipatif, kolaboratif, transformatif, dan efektif memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam usaha pengembangan
kegiatan/program sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dituangkan
4 dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya serta
diimplementasikan secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan berdampak nyata pada pengembangan sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dituangkan
3 dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya serta
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dituangkan
2 dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya, namun tidak
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dituangkan
1
dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya tidak melibatkan warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi antara siswa, guru, dan warga sekolah/madrasah, orang
4
tua dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak pada terciptanya budaya kerja sama yang kuat.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah, orang tua, dan
3
masyarakat sekitar secara harmonis.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah dan orang tua secara
2
harmonis.
Sekolah/madrasah belum menunjukkan komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah dan orang tua
1
secara harmonis.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan secara konsisten hidup aman, tertib, bersih, dan nyaman bagi
2
seluruh warga sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan hidup aman, tertib, bersih, atau nyaman bagi seluruh warga
1
sekolah/madrasah.
DOKUMEN TERKAIT DI ATAS
1. DOKUMEN PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH, 2. DOKUMEN KTSP, 3. PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBIASAAN, 4.
PROGRAM BK, 5. TATA TERTIP SEKOLAH, 6. PROGRAM KEBERSIHAN ATAU K7, 7. ANGKET ATAU KUISIONER
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
- Telaah dokumen
- Wawacara
- Observasi
C. Kesimpulan penilaian
SEKOLAH MELAKUKAN PEMBIASAAN AMAN, TERTIB, BERSIH DAN NYAMAN UNTUK
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG KONDUSIF
ASPEK YANG MENUNJUKKAN SEKOLAH MELAKUKAN PEMBIASAAN AMAN, TERTIB, BERSIH
DAN NYAMAN UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG KONDUSIF TERDIRI DARI
1. Suasana aman dan budaya saling menjaga di sekolah
2. Suasana tertin di sekolah (patuh terhadap semua peraturan di sekolah)
3. Suasana nyaman di sekolah
4. Persepsi positif terhadap sekolah.
INDIKATOR MASING-MASING ASPEK
1. Suasana aman dan budaya saling menjaga di sekolah, indikatornya :
a. tidak pernah mengalami gangguan fisik atau nonfisik, baik dari dalam maupun
dari luar
b. kebiasaan saling menjaga keamanan di antara warga Sekolah
c. kebiasaan saling menjaga keamanan di antara warga sekolah dan masyarakat di lingkungan Sekolah
2. Suasana tertin di sekolah (patuh terhadap semua peraturan di sekolah),
indicatornya :
a. di kelas
b. di luar kelas
c. Perpustakaan
d. tempat ibadah dll
3. Suasana nyaman di sekolah, indikatornya :
a. Suasana yang tenang, ketenteraman, dan kondusif yang menunjang kelancaran kegiatan
pembelajaran
4. Persepsi positif terhadap sekolah, indikatornya :
a. masyarakat ikut bangga terhadap budaya aman dan tertib di sekolah
b. masyarakat ikut bangga terhadap budaya bersih Sekolah
Butir 28:
MANAJEMEN SEKOLAH
Pernyataan:
Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dari berbagai kalangan dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program, serta kegiatan sekolah/madrasah .
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman komite sekolah/madrasah terhadap
kondisi, masalah, dan tantangan yang sedang dihadapi sekolah/madrasah dan menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan komite dengan
4 manajemen sekolah/madrasah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta berdampak pada persepsi
positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman komite sekolah /madrasah terhadap
kondisi, masalah, dan tantangan yang sedang dihadapi sekolah, dan menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen
3
sekolah/madrasah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dan memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam setahun menjelang awal tahun ajaran.
2 Forum pertemuan komite sekolah/madrasah dimanfaatkan oleh manajemen sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para orang tua khususnya
terkait dukungan finansial kepada sekolah/madrasah secara sukarela demi kemajuan sekolah/madrasah dan kepentingan anak didik secara keseluruhan.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dalam memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam setahun menjelang awal tahun ajaran.
1
Keputusan pertemuan komite sekolah/madrasah cenderung berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku kepentingan, serta
3
mengimplementasikan dan mengevaluasi secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang berkesinambungan.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan tanpa melakukan evaluasi secara periodik dan
2
melibatkan para pemangku kepentingan secara terbatas.
Sekolah/madrasah memiliki dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan, tetapi tidak dikembangkan melalui tahapan
1
pengembangan yang sistematis/prosedural.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang komprehensif, efektif, efisien, dan
2 akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, dan pemberian
penghargaan/sanksi yang berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif.
Sekolah/madrasah belum menerapkan secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang komprehensif, efektif,
1
efisien, dan akuntabel.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua aspek (bidang
2
pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier).Dukungan sumber daya belum sesuai dengan kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier siswa belum
1
menjadi komitmen sekolah/madrasah serta tidak didukung oleh sumber daya sesuai bidang keahliannya.