MR, KP
MR, KP
MR, KP
04 PELAPORAN IKP
05 PPI
ORGANISASI PUSKESMAS
KEPALA
PUSKESMAS
CONTOH PENANGGUNG
ALTERNATIF 1
JAWAB
MUTU
SEKRETARIS/
PENGENDALI DOKUMEN??
P
PJ MR PJ PPI PJ KP PJ AI PJ K3 PJ ADMEN PJ UKM PJ UKP
PPI UKP
PJ MR
PPI UKM Poli Umum
Penjaringan UGD
R. Persalinan
Kunjungan Rumah
R. Ranap
Distribusi Obat, PMT
Laboratorium
Pelatihan, Penyuluhan, Konseling, Pemantauan, Pembinaan, Pemberdayaan Farmasi
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
KAPUS
SESUAI REGULASI CONTOH
ALTERNATIF 2
PJ MUTU PJ KP PJ PPI
Melakukan koordinasi dengan komite dan unit kerja lainnya yang terkait mengenai program
manajemen risiko
Melakukan koordinasi dengan unit pelayanan lainnya yang terkait mengenai program PPI
Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan PPI di
Puskesmas
P R O G R A M M A N A J E M E N R E S I K O B E R K E L A N J U TA N D I G U N A K A N U N T U K
M EL A K U K A N I D E N T I F I K A S I , A N A L I S A , D A N P E N ATA L A K S A N A A N R I S I K O
UNTUK MENGURANGI CIDERA, DAN MENGURANGI RISIKO LAIN
T E R H A D A P K E S EL A M ATA N P E N G G U N A L AYA N A N , S TA F D A N S A S A R A N
P E L AYA N A N U K M S E RTA M A S YA R A K AT
RISIKO
RISIKO : DAMPAK SUATU KETIDAKPASTIAN DALAM MENCAPAI TUJUAN / SASARAN
Penting PELUANG
RISIKO
Arjaty
Manajemen Risiko Terintegrasi adalah proses identifikasi, analisis, evaluasi
dan pengelolaan semua Risiko yang potensial dan diterapkan terhadap
semua unit / bagian / program / kegiatan mulai dari penyusunan rencana
strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan anggaran,
pertanggungjawaban dan monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
(PMK 25 thn 2019)
Arjaty
Risk vs. Medical Error
Actual Failure
Potential Failure
Medical
Risks Errors
TERJADI
ADA WAKTU UNTUK
RISIKO DITANGANI
SEDANG / SUDAH PREVENTIF
TERJADI
MASALAH
HARUS SEGERA
DI TANGANI
KOREKTIF
Apa itu
Pernyataan Risiko ?
Arjaty
TUJUAN
RISKY
Arjaty
RISKY
Arjaty
Arjaty
Arjaty
SEBAB vs RISIKO vs AKIBAT
• SEBAB adalah fakta / masalah yang sudah SEBAB Fakta
terjadi, / sedang terjadi tapi bukan risiko karena
bukan ketidakpastian.
Arjaty
PERNYATAAN RISIKO
Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko memisahkan antara SEBAB, RISIKO, DAN AKIBAT.
Karena gelang ID masih menggunakan stiker yang mudah mengelupas jika terkena
air, mungkin saja tulisan nya akan terhapus, sehingga nama pasien tidak dapat
diidentifikasi
Karena belum ada form serah terima antar ruangan, mungkin saja
terjadi kesalahan dalam komunikasi lisan sehingga dapat terjadi cedera pada
pasien
Karena ketersediaan hand rub di ruang perawatan kurang, mungkin saja petugas
kesehatan tidak melakukan kebersihan tangan, sehingga angka Infeksi HAI
mungkin meningkat
arjaty arjaty_daud Arjaty Daud Channel
Arjaty arjaty_daud Arjaty Daud Channel
SEBAB, RISIKO dan AKIBAT
(Sebab)
• RS tidak mempunyai ruangan Isolasi bertekanan negatif.
• Perawat mungkin saja tidak menggunakan APD dengan benar (Risiko)
• Pasien alergi terhadap Penisilin (Sebab)
• RS kekurangan Perawat
(Sebab)
• Semua orang mungkin saja dapat tertular Covid 19 (Risiko)
Risiko Legal Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi
2. Operasional
3. Keuangan
4. Kepatuhan
5. Reputasi
Tetapkan konteks
P
Komunikasi dan konsultasi Identifikasi risiko
R
Stratejik, Operasional, Finansial, Reputasional, Kepatuhan E
N I
Penilaian risiko : menilai dan memprioritaskan risiko sehingga tingkat risiko dapat
dikelola dalam batas toleransi yang ditentukan.
IDENFIKASI RESIKO
• Proses identifikasi potensi risiko ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
• Identifikasi terhadap : sumber • Proses analisis terhadap
potensi risiko • Proses evaluasi hasil analisis risiko
risiko, kejadian yang mungkin
terjadi, penyebab serta area • Meliputi analisis : penyebab
• Mencakup perbandingan
yang terkena dampak risiko, likelihood serta impact
hasil
analisi risiko dengan kriteria yang
risiko tersebut risiko telah ditetapkan menjadi basis
• Mempertimbangkan kontrol2 dalam penentuan risk treatment
yang sudah ada terhadap risiko
arjaty 11/11/2020
Arjaty arjaty_daud
RISK GRADING MATRIKS
11/11/2020
27
Arjaty
TABEL RISK GRADING MATRIKS
11/11/2020
27
Arjaty
RISIKO NON KLINIS
KEMUNGKINAN
(PROBABILITAS)
Arjaty
Arjaty
MATRIKS ANALISIS RISIKO
Arjaty
DAFTAR RISIKO 5
4
RISK
ASSESRS2MENT
HEATMAP
A. DAFTAR RISIKO KLINIS (KESELAMATAN PASIEN) R3
Probabilitas
3
PETA
R13 R1
2
Probabilitas
3 R13NT
HEATRM1AP
Matriks Analisa risiko dan kriteria risiko 2
Arjaty
DAFTAR KEJADIAN / INSIDEN
C. DAFTAR KEJADIAN / INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
• Rekapitulasi Kejadian / Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang sudah
terjadi selama 1 tahun
• Jenis IKP, Tipe IKP
• Asesmen risiko (Skor risiko : Dampak x Probabilitas) Matriks
grading risiko
• Risiko inheren dan risiko residual
• Akar Masalah (Root Cause)
• Tindakan yang sudah dilakukan
Arjaty
DAFTAR PROSES BERISIKO TINGGI
E. DAFTAR PROSES BERISIKO TINGGI
• Redesain proses
• RPN : Dampak x Probabilitas x Deteksi
Arjaty
5.2 Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi, analisa dan penatalaksanaan risiko
untuk mengurangi cedera, dan mengurangi risiko lain terhadap
keselamatan pasien, staf dan sasaran pelayanan UKM serta masyarakat
ELEMEN
PENILAIAN ELEMEN
PENILAIAN
02
BUKTI
DILAKUKAN
2
IDENTIFIKASI
DAN ANALISIS
RISIKO DAN
POTENSI
RISIKO
2. Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap
pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan lingkungan yang telah diidentifikasi dianalisis dan
ditindak lanjuti.
.
POKOK PIKIRAN:
• Program Manajemen Risiko (MR) yang berisi strategi dan kegiatan untuk
mereduksi atau memitigasi risiko, disusun setiap tahun, terintegrasi dalam
perencanaan Puskesmas
• Pelaksanaan program manajemen risiko yang terdiri dari proses
manajemen risiko berupa identifikasi, analisis, penatalaksanaaan risiko
dan monitor perbaikannya untuk menentukan strategi reduksi dan mitigasi
risiko
• Satu alat/metode analisis proaktif terhadap proses kritis dan berisiko tinggi
adalah failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) untuk
menganalisis minimal satu proses kritis atau berisiko tinggi yang dipilih
setiap tahun
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB 5
2 3
Dilakukan pelaporan kepada Kepala
Dilakukan penatalaksanaan risiko berupa Puskesmas dan Dinas Kesehatan Daerah
strategi reduksi dan mitigasi risiko dan Kab/Kota serta dikomunikasikan kepada
pemantauan pelaksanaan tata laksana pemangku kepentingan tentang hasil program
terkait kesehatan dan keselamatan kerja, manajemen resiko an rencana tindk lanjut
sarana prasarana, dan infeksi (D,W) risiko yang telah diidentifikasi (D,W)
5.2.2.
1 2 4
4
MITIGASI, REDUKSI
& PEMANTAUAN
ANALISIS & IDENTIFIKASI
KEJADIAN PROGRAM
MR RUK PUSKESMAS BUKT
3 I
FME
A
1. Extreme risk
Severity
assessment 2. High risk
3. Moderate risk
Severity
(Dampak) 4. Low risk
Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
Dampak risiko (Severity)
TK Deskripsi Dampak
RISK
1 Minimal Tidak ada cedera
53
Severity Assesment dilakukan :
PASIEN /K3
FMEA
Risiko
JIKA TERJADI TINGGI/ RCA
INSIDEN EKSTREM
KESELAMATAN Risiko
PASIEN HIJAU/ Investigasi
BIRU sederhana
54
Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT TINGGI) membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai
ke Manajer Klinik
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(TINGGI) kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen
Bagi
petugas:
1. terpapar
reagensia
korosif
2. dst
Bagi
lingkungan:
1. limbah lab
infeksiun
2. dst
: dst
II Admen
1 Kepegawaian
Menyusun Register Risiko
Identifikasi Daftar Resiko Tinggi
No Pelay Risiko Kega Proba Ting- Penye Aki Penceg Upaya Penang Pelap
anan/ yang watan bilitas kat bab bat ahan penang gung oran
unit mungkin / risiko terjadi risiko anan jawab jika
kerja terjadi dampa (sa- nya jika (PIC) terjadi
k (1-5) ngat terkena papar
(severi tinggi, risiko an
ty) tinggi,
se-
(1-5) dang,
ren-
dah)
Identifikasi Daftar Resiko Tinggi
No Pela- Risiko Kegawat Probabi
yang an/ litas
Tingkat Penyeba
risiko b
Aki-
bat
Pencegah Upaya Penanggu Pelapor
an risiko penangan ng jawab an jika
yanan/ mungki dampak
n (severity
(sangat terjadin
tinggi, ya
an jika
terkena
(PIC) terjadi
paparan
unit terjadi ) (1-5) tinggi, risiko
kerja (1-5)
sedang,
rendah)
• PELAYANAN/UNIT KERJA :
Pelayananan UKP : Laboratorium, unit kerja
Ruang Tunggu Pasien
Identifikasi Daftar Resiko Tinggi
No Pelayana
n/unit
Risiko Kegawat Probabi
an/ litas
Tingkat
risiko
Penyeb
ab
Akib
at
Pencegah
an risiko
Upaya Penanggu Pelapor
penangan ng jawab an jika
kerja yang dampak (sangat terjadin an jika (PIC) terjadi
mung- (severity)
(1-5)
tinggi,
tinggi,
ya terkena
risiko
paparan
kin (1-5) sedang,
terjadi rendah)
Probabilitas
Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) : 5
Didasarkan pada :
PROSES yang berimplikasi risiko tinggi (high risk),
melibatkan POPULASI dalam volume besar (high volume),
Biaya besar bila htidak dikelola dengan baik (high cost),
kecenderungan terjadi masalah (problem prone), atau capaian
kinerja rendah
Menentukan AREA PRIORITAS
High Risk
Penentuan risiko
High Cost
di masing-masing
Perhitungan/
High Volume
area berdasarkan
tingkat risiko di
estimasi biaya
Jumlah/volume/
Problem Prone
yang dikeluarkan
area tsb (Lihat peluang kejadian
untuk mengatasi Kecenderungan
register risiko) risiko dimasing-
risiko terjadi
Buat skoring masing area (lihat
Buat skala likert probabilitas di masalah :
tingkat risiko
terkait biaya yang Risk register, atau penularan,
tersebut
digunakan catatan keluhan perluasan
pelanggan, masalah, KLB
laporan insiden dll
dll)
Menentukan area prioritas
Area/unit kerja High High High Problem Total Urutan
risk cost volum Prone Prioritas
e
R. Tindakan & 10 7 4 4 25 III
Gawat darurat
Rawat jalan 5 5 8 4 22 VI
Farmasi 9 8 8 5 30 I
Laboratorium 9 8 8 4 29 II
Rawat inap 6 7 5 6 24 IV
Pendaftaran 6 4 8 5 23 V
Jika tidak ada kejadian,
tetapi kita akan
memperbaiki suatu sistem
agar risiko minimal, maka
lakukan FMEA L/O/G/O
Failure Mode & Effect
Analysis L/O/G/O
Apakah FMEA?
Failure Mode & Effect Analysis
• Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu
prosedur secara rinci, dan mengenali model-
model adanya kegagalan/kesalahan pada
suatu prosedur, melakukan penilaian
terhadap tiap model
kesalahan/kegagalan, dengan mencari
penyebab terjadinya, mengenali akibat dari
kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi
dengan melakukan perubahan
disain/prosedur
Apakah FMEA?
Failure Mode & Effect Analysis
• Analisis akar masalah yang dilakukan
untuk mengurangi risiko secara
PROSPEKTIF pada kejadian yang memiliki
frekwensi dan tingkat potensi keparahan
yang TINGGI
LANGKAH-LANGKAH FMEA
75
LANGKAH-LANGKAH FMEA
Kenali MODEL-MODEL
5 KEGAGALAN/KESALAHAN pada proses tersebut
76
LANGKAH-LANGKAH FMEA
77
LANGKAH-LANGKAH FMEA
Tentukan Cut 0ff point RPN untuk menentukan prioritas
10 urutan dari modelmodel yang diidentifikasi
78
PENJELASAN LANGKAH KE:
8. PENILAIAN untuk tiap model
kesalahan/kegagalandengan 3 variabel: Skala 1-10
– Sering tidaknya terjadi (occurrence): (O)
• 1 : tidak pernah, 10 sangat sering
– Kegawatannya (severity): (S)
• 1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
– Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (D)
• 1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
Tim FMEA:
Pelaksanaan:
•
•
S A S A R A N K E S E L A M ATA N P E N G G U N A L AYA N A N D I TE R A P K A N
2. Pelaporan kondisi pengguna layanan dalam komunikasi verbal atau lewal telpon antara
lain dapat dilakukan dengan menggunakan tehnik SBAR (Situation, Background,
Asessment, Recommendation)
3. Pelaksanaan komunikasi efektif verbal atau lewat telpon ditulis lengkap, dibaca ulang
oleh penerima pesan, dan dikonfirmasi kepada pemberi pesan
Proses untuk meningkatkan efektifitas komunikasi dalam
pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan
dilakukan dengan teknik SBAR,
4. Pelaksanaan serah terima pengguna layanan
memperhatikan kesempatan untuk bertanya dan memberi penjelasan (readback, repeat
back), menggunakan formulir yang baku, dan berisi informasi kritikal yang harus
disampaikan antara lain: tentang status/kondisi pengguna layanan, pengobatan, rencana
asuhan, tindak lanjut yang harus dilakukan, adanya perubahan status/kondisi pengguna
layanan yang signifikan, dan keterbatasan maupun risiko yang mungkin dialami oleh
pengguna layanan
5. Nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang yang berada di luar rentang angka normal
secara mencolok yang menunjukkan keadaan berisiko tinggi atau mengancam jiwa harus
ditetapkan dan segera dilaporkan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dalam
pelayanan penunjang kepada dokter penanggung jawab pengguna layanan sesuai dengan
ketentuan waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas, termasuk pemeriksaan yang dilakukan
oleh perawat atau bidan langsung di tempat perawatan pengguna layanan (point of care
testing), misalnya pemeriksaan gula darah sewaktu yang dilakukan oleh perawat di
tempat perawatan pengguna layanan.
Proses untuk meningkatkan keamanan terhadap obat-obat yang perlu
diwaspadai ditetapkan dan dilaksanakan
Sumber :
Komite Nasional Keselamatan Pasien
11/11/2020 1
@arjaty_daud Arjaty Daud Channel Arjaty
Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Email : patientsafetykemkes
@gmail.com
Contact Person :
Drg Dahlia. 0811 196 1992
11/11/2020 5
@arjaty_daud Arjaty Daud Channel Arjaty
www.yankes.kemkes.go.id
11/11/2020 6
@arjaty_daud Arjaty Daud Channel
11/11/2020 7
@arjaty_daud Arjaty Daud Channel Arjaty
CONTOH KASUS SALAH PEMBERIAN OBAT
• Kepala PKM X, dr. A dipanggil oleh Kepala Dinkes Kab karena laporan dari RSUD bahwa seorang wanita
usia 65 tahun, Ny Ani Sutrisna (Ny. Ani Sutrisna) mengalami koma selama dua minggu dan terpaksa
dirawat di ICU RS tsb akibat kesalahan mendapatkan obat gliklazid 80 mg yang diberikan tiga kali sehari
dari Puskesmas X.
• Puskesmas X sedang dalam persiapan akreditasi, baru dimulai 3 bulan yang lalu, sehingga belum semua
kebijakan, pedoman, dan prosedur pelayanan disusun dan disahkan. Farmasi merupakan salah satu unit
kerja yang sebenarnya cukup aktif dalam persiapan akreditasi, tetapi karena banyaknya pasien dan
terbatasnya petugas, dokumen-dokumen yang harus disusun masih dalam bentuk draft.
• Ny. Ani Sutrisna adalah rujukan balik dari dr SpTHT ke PKM X , yang berobat pada hari Kamis, tanggal
19 mei 2020 yang lalu. Wanita tersebut diperiksa oleh dokter S di PKM X. dr. A segera membentuk tim
RCA, karena selama tiga bulan terakhir terjadi tiga kali kesalahan pemberian obat meskipun tidak berakibat
fatal. Kejadian Ny AS merupakan kejadian yang ke empat.
11/11/2020 8
LAPORAN KRONOLOGIS
Kamis tgl 19 Mei 2020, jam 08.00,
• Ny. Ani Sutrisna diantar oleh anak perempuannya berobat ke PKM X. Hari adalah hari pasaran
itu di Kec X, sehingga pasien bisa lebih dari 200 pasien sehari.
9
•11/11/2020
Jam 12.15
• Petugas farmasi memanggil Ny Ani Sutrisna dan memberikan obat gliklazid 80 mg 3 x 1.
Dan ternyata resep Ny Ani Sutrisna dan Ny. Ani Saputra, tertukar karena kebetulan
kedua pasien tsb adalah pasien yang diperiksa oleh dr. S. Ketika kedua resep tersebut
diteliti, ternyata kedua resep Namanya disingkat menjadi Ny. Ani. S. (tidak dituliskan
dengan nama lengkap). Di Farmasi PKM X hari itu dilayani oleh seorang Apoteker,
dibantu seorang tenaga tehnis kefarmasian, dan dua orang petugas CS : Sulastri dan
Retno, yang diminta untuk membantu karena banyaknya pasien. Obat yang diberikan
kepada Ny Ani Sutrisna ternyata disiapkan dan diserahkan oleh Retno, karena tenaga
tehnis kefarmasian sibuk melayani obat-obat racikan yang banyak diresepkan pada hari
tersebut.
11/11/2020 10
FORMULIR LAPORAN INSIDEN INTERNAL KE TIM KESELAMATAN PASIEN DI FKTP
LAPORAN INSIDEN KESELAMATANPASIEN
(INTERNAL)
RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2 x 24 JAM
Nama Puskesmas X
A. DATA PASIEN
Nama : NY. AS
No. Rekam Medis/Pendaftaran /Register : 007
Umur : 65 Tahun …................... B u l a n
Kelompok Umur* :
0 – 7 hari 8 hari – 28 hari
1 bulan – 11 bulan 1 tahun - 4 tahun
5 tahun - 9 tahun 10 tahun – 14
tahun
15 tahun - 19 tahun 20 tahun – 44
tahun Perempuan
45 tahun – 59 tahun >59 tahun
Jenis kelamin
Tanggal :
Registrasi Pasien 19 Mei Laki-laki
2020 Jam : 08.00
Penanggung Biaya
BPJS :
Umum/pribadi
Asuransi perusahaan
B. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : 19 Mei 2020 Pukul :12.15..
2. Insiden : Salah pemberian obat
3. Kronologis Insiden
Pasien salah diberikan obat yg seharusnya prednisolone 3 x 1 tapi yang diberikan adlh gliklazid 3 x 80 mg. Pasien
mengalami koma dan di rawat di ICU di RSUD. Nama pasien di resep di singkat.
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
11/11/2020 KejadianTidak Diharapkan (KTD) 11
Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
5. Insiden terjadi pada pasien yang akan melakukan pemeriksaan :
Keluarga Berencana
ANC ( ibu hamil)
Persalinan dan paska persalinan (ibu nifas)
Imunisasi
Bayi dan balita
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Khusus (TB, VCT)
Gigi dan Mulut
Laboratorium
Gawat Darurat dan Tindakan
Lain-lain .......................................................................... (sebutkan)
6. Dampak Insiden Terhadap Pasien:
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Cedera Ringan
Tidak ada Cedera
7. Probabilitas
Sangat jarang (>5 tahun/kali)
Jarang (>2-5 tahun/kali)
Mungkin (1-2 tahun/kali)
Sering (beberapa kali/tahun)
Sangat sering (tiap minggu/bulan)
8 . Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden
Tenaga Kesehatan : Dokter / Perawat / Bidan/Petugas lainnya
Pasien/penggguna layanan
Pasien lainya
Pengunjung
Penunggu pasien / Keluarga
11/11/2020 12
Lain-lain .informasi dari RS ke Dinkes (sebutkan)
9. Insiden terjadi pada:
Pasien di dalam gedung / fasyankes
Pasien di luar gedung / fasyankes
10. Tempat / lokasi insiden
Didalam Gedung / Fasyankes :
Pendaftaran dan Rekam Medik
Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Pemeriksaan Khusus
Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
Ruang KIA, KB dan Imunisasi
Ruang komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Ruang Farmasi
Ruang Persalinan
Ruang rawat Pasca persalinan
Ruang laboratorium
Ruang ASI
Ruang Gawat Darurat atau Ruang Tindakan
Luar gedung / Fasyankes :
Puskesmas Keliling
- Puskesmas Pembantu
- Praktek Bidan Desa
- Posyandu
- Posbindu
- Poskesdes
- Poskestren
- Poskestrad
- Pos UKK
Lain-lain .......................................................................... (sebutkan)
11/11/2020 13
11. Jenis Pelayanan terkait insiden
Keluarga Berencana ANC (ibu hamil)
Persalinan dan paska persalinan (ibu nifas)
Imunisasi
Bayi dan balita
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Khusus (TB, VCT)
Gigi dan Mulut
Laboratorium
Farmasi
Gawat Darurat dan Tindakan
Lain-lain .......................................................................... (sebutkan)
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
Tidak ada. Karena infomasi kesalahan obat diketahui dari luar PKM.
13. Tindak dilakukan oleh* :
Tim : terdiri dari : ..................................................................
Dokter
Perawat
Bidan
Petugas lainnya Ditangani di RSUD
14. Apakah kejadian insiden yang sama pernah terjadi pada Pelayanan lain?
Ya Tidak
Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada pelayanan tersebut
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
Belum dilakukan Tindakan karena PKM masih sedang proses
persiapan Akreditasi
Paraf ............................
Pembuat Laporan ........................ Paraf :
Penerima ...........................
Tgl Terima
Laporan ..............................
........................... Tgl Lapor ...........................
11/11/2020 Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan 14
11/11/2020 15
11/11/2020 16
11/11/2020 17
11/11/2020 18
11/11/2020 19
HASIL INVESTIGASI DAN ANALISA
1. TIPE INSIDEN DAN SUB TIPE INSIDEN (PILIHAN)
Administrasi
Proses/Prosedur Pelayanan
Dokumentasi
Alat/equipment property
Perilaku pasien
Jatuh
Kecelakaan
Infrastruktur/bangunan/benda lain yang terpasang tetap
Resource/manajemen organisasi
HAIS (infeksi akibat pelayanan Kesehatan)
Medikasi : Sub Tipe : Proses : Pemberian.
Masalah : Salah obat
Nutrisi
Oksigen
Laboratorium
2. Tipe harm (dampak yang terjadi akibat insiden) :*
Patofisiologi : ICD X 2010 (pilihan)
Cedera (injury) : ICD Chapter XIX Injury, poisoning and certain other consequences of external causes
((pilihan)
Lain2 (sebutkan)
3. Masalah :
Asuhan pelayanan / Care Management Problem (CMP) :
Petugas tidak melakukan double check resep yang diberikan. P
Petugas yang melayani di farmasi tidak sesuai kompetensi dan kewenangan
Masalah Pelayanan / Service Delivery Problem (SDP)
4. Penyebab Insiden :
Penyebab langsung (Proximate / Immediate Cause) :
CS salah memberikan obat kepada pasien
Dokter menuliskan Identitas pasien tidak lengkap
11/11/2020
Petugas farmasi tidak melakukan pengecekan resep danobat yang diberikan kepada pasien 20
Akar masalah (Root Cause)
Kurangnya tenaga di farmasi terutama saat jumlah pasien
meningkat
Belum ada Regulasi (Kebijakan, SPO, Check list) tentang :
Penulisan Resep,
Identifikasi pasien saat pemberian obat
Pemberian obat dengan prinsip 5 Benar
5. Orang yang terlibat sebagai penyebab langsung insiden
Tenaga Kesehatan:
• Dokter
Tenaga Medis: i. Dokter umum
ii.Dokter Spesialis
• Dokter gigi : i.Doktergigi
ii.Dokter gigi Spesialis
• Tenaga Psikologis Klinis
• Tenaga Keperawatan
• Tenaga Kebidanan
• Tenaga Kefarmasian
• Tenaga Kesehatan Masyarakat
• Tenaga Kesehatan Lingkungan
• Tenaga Gizi
• Tenaga Keterapian Fisik
• Tenaga . Ketehnisan Medis
pasien lain
pengunjung
Keluarga / penunggu pasien
pasien sendiri
11/11/2020 21
6. Proses/fase pelayanan saat terjadi insiden :
Pelayanan diluar gedung /fasyankes
• Posyandu
• UKGS
• Home Care
Pengkajian
pemberian obat
saat melakukan prosedur / tindakan
saat pemberian konseling / KIE
saat monitoring status klinis
saat follow up
saat dirujuk / dikonsul termasuk di ambulance
8. Faktor Mitigasi :
Untuk pasien :
langsung di tangani / di respon
dilakukan Penatalaksanaan / Tindakan / Prosedur
Pasien Dirujuk
Pemberian Edukasi / Penjelasan kepada Pasien dan keluarga
Menyatakan empati
Lain2 ..
Untuk Fasyankes :
Kepatuhan terhadap SOP
ketersediaan, kecukupan dan siap pakai sarana prasarana ; alat kesehatan / alat pendukung Manajemen
(ATK)
Perbaikan dokumen
Lain2 ketersediaan tenaga kefarmasian
Untuk Faktor penyebab terkait :
Faktor Keamanan / Lingkungan Fisik
Faktor pengendalian infeksi
Faktor pemberian terapi
Faktor alat Kesehatan
Lain2 Faktor pemberianobat oleh Farmasi
9. Cara Berasal dariinsiden
mendeteksi Laporan: insiden
Mengetahui dari perubahan kondisi Pasien
Dengan Mesin / Sistem / Perubahan Lingkungan / Alarm
Saat perhitungan / Audit / Review
11/11/2020 Saat Penilaian Risiko secara proaktif 23
Lain2 Informasi dari ekternal (Dinkes)
10. Dampak pada Fasyankes :
Kerusakan fasyankes (property damages)
Peningkatan Alokasi Sumber Daya yang dibutuhkan untuk Pasien
Peningkatan hari rawat pasien (LOS)
penambahan Area di fasyankes
penambahan alat pemeriksaan / Prosedur/ Tindakan
perubahan alur pelayanan
penambahan petugas
penambahan peralatan
Publikasi media
Keluhan dan complain
Reputasi fasyankes menjadi jelek
Konsekuensi Hukum
Lain2 ….
11/11/2020 26
1. Dilakukan identifikasi dan pelaporan perilaku yang tidak mendukung budaya
keselamatan / "tidak dapat diterima" dan upaya perbaikannya
2. Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan keselamatan pengguna layanan pada
semua tenaga kesehatan pemberi asuhan
APLIKASI INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
u)
DASHBOARD
DATA
PASIEN
RINCIAN
KEJADIAN
RIWAYAT IKP
KLI
K
HASIL INVESTIGASI
dan ANALISA
HALAMA
N
KEDUA
-1-
Formulir 1
FORMULIR LAPORAN INSIDEN INTERNAL KE TIM KESELAMATAN PASIEN
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
A. DATA PASIEN
Nama : ...............................................................................
B. RINCIAN KEJADIAN
2. Insiden : .............................................................................................
3. Kronologis Insiden
...............................................................................................................
...................................................................................................................
....................................................................................................................
-2-
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
KejadianTidak Diharapkan (KTD)
Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
Kejadian Tidak Cedera (KTC
6. Dampak Insiden
Terhadap Pasien:
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Cedera Ringan
Tidak ada Cedera
7. Probabilitas
Sangat jarang (>5 tahun/kali)
Jarang (>2-5 tahun/kali)
Mungkin (1-2 tahun/kali)
Sering (beberapa kali/tahun)
Sangat sering (tiap minggu/bulan)
9. Insiden terjadi pada: (di RS : Insiden Menyangkut Pasien) Pasien di dalam gedung / fasyankes
Pasien di luar gedung / fasyankes
- Puskesmas Pembantu
- Posyandu
- Posbindu
- Poskesdes
- Poskestren
- Poskestrad
- Pos UKK
Lain-lain .......................................................................... (sebutka
penyebab insiden )
Keluarga Berencana
ANC (ibu hamil)
Persalinan dan paska persalinan (ibu nifas)
Imunisasi
Bayi dan balita
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Khusus
(TB, VCT)
-4-
Gigi dan Mulut
Laboratorium
Farmasi
Gawat Darurat dan Tindakan
Lain-lain .......................................................................... (sebutkan)
13. Tindak dilakukan oleh* : ( di RS : Tindak lanjut terhadap insiden dilakukan oleh )
Tim : terdiri dari : ..................................................................
Dokter
Perawat
Bidan
Petugas
lainnya
.............
.............
.............
.............
.............
.............
..
14. Apakah kejadian insiden yang sama pernah terjadi pada Pelayanan lain?
Ya Tidak
Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada pelayanan tersebut
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
...............................................................................................................
............................ ...........................
................................................................................................................
Pembuat Laporan Penerima Laporan
: :
TERI KASI