Perkembangan Lansia
Perkembangan Lansia
Perkembangan Lansia
Tujuan
1. Agar Klp Khusus lanjut usia dapat melakukan kegiatan
sehari-hari secara mandiri dengan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan,
sehingga memiliki ketenangan hidup dan produktif sampai
akhir hayatnya.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan mereka yang
usianya telah lanjut dengan perawatan dan pencegahan.
3. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup
atau semangat hidup klp khusus lanjut usia.
Lanjutan …
Tujuan
4. Menolong dan merawat klp khusus lanjut usia yang menderita
penyakit atau mengalami gangguan tertentu (baik kronis maupun
akut).
5. Merangsang petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosis yang tepat dan dini bila mereka menemukan
kelainan tertentu.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar klien lanjut usia yang
menderita suatu penyakit/gangguan, masih dapat mempertahankan
kebebasan yang maksimal tanpa perlu pertolongan (memelihara
kemandirian secara maksimal).
(Wahjudi Nugroho, 2008. Hal. 71)
Fokus Askep klp khusus Lanjut Usia
1. Peningkatan kesehatan
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi ganguan kesehatan yang umum
((Wahjudi Nugroho, 2008. Hal. 71)
Sasaran
Klp khusus lansia yang berada di keluarga,
(sebagai individu atau kelompok), juga kelompok
masyarakat (posyandu lansia/ karang werda /panti
1. Pengkajian
Status kesehatan yang dikaji : aspek fisik,
psikis, sosial, dan spiritual melalui
wawancara, observasi, dan pemeriksaan
fisik
Tujuan:
a. Menentukan kemampuan Lansia dalam
memelihara diri sendiri
b Melengkapi data dasar untuk membuat
rencana keperawatan,
Pengkajian meliputi aspek:
1. Fisik
a. Wawancara
1) pandangan lanjut usia tentang
kesehatannya
2) Kegiatan yang mampu dilakukan
lanjut usia
3) Kebiasaan lanjut usia merawat diri
sendiri
4) Kekuatan fisik lanjut usia: otot,
sendi, penglihatan, dan
Lanjutan …
7) Perubahan fungsi tubuh yang sangat
bermakna dirasakan.
8) Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara
kesehatan dan kebiasaan dalam
minum obat.
9) Masalah seksual yang dirasakan.
b. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
untuk menetahui perubahan fungsi
Pengkajian
2. Psikologis
a. Apakah mengenal masalah utamanya
b. Bagaimana sikapnya terhadap proses
penuaan
c. Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau
tidak
d. Apakah memandang kehidupan dengan
optimis
e. Bagaimana mengatasi stres yang dialami
f. Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
g. Apakah lanjut usia sering mengalami
Pengkajian
3. Sosial ekonomi
a. Sumber keuangan lanjut usia
b. Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu
luang
c. Dengan siapa ia tinggal
d. Kegiatan organisasi apa yang diikuti lanjut usia.
e. Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap
lingkungannya
f. Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang
lain di luar rumah.
g. Siapa saja yang biasa menguungi
h. Seberapa besar ketergantungannya
i. Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya
dengan fasilitas yang ada.
Pengkajian
4. Spiritual
a. Apakah secara teratur melakukan ibadah
sesuai dengan keyakinan agamanya.
b. Apakah secara teratur mengikuti atau
terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan.
c. Bagaimana cara lanjut usia
menyelesaikan masalah apakah
dengan berdoa.
d. Apakah lanjut usia terlihat sabar dan
tawakkal.
Pengkajian
Keluarga Panti/masyarakat
Penanggungjawab
kelompok lansia, kultural,
Melibatkan keluarga
tokoh masyarakat, serta
petugas kesehatan
FORMAT
PENGKAJIAN
Masalah keperawatan
1. Gangguan Nutrisi 11. Isolasi Sosial
2. Gangguan Persepsi 12. Menarik Diri
Sensorik 13. Harga Diri Rendah
3. Gangguan Pendengaran 14. Cemas
4. Gangguan Penglihatan 15. Reaksi Berduka
5. Kurang Perawatan Diri 16. Marah
6. Intoleransi Aktivitas 17. Penolakan terhadap
7. Gangguan Pola Tidur proses penuaan
8. Perubahan Pola Eliminasi
9. Gangguan Mobilitas Fisik
10. Risiko Cedera
CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN LANSIA