Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Hidrofili

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hidrofili atau hidrogami adalah penyerbukan yang diantarai oleh air.[1] Umumnya terjadi pada tanaman yang melepaskan serbuk sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya dan tersebar oleh aliran air,[2] umumnya terjadi pada tanaman yang mampu melakukan penyerbukan di dalam air. Terbagi dalam 2 kategori, yakni: (1) Tanaman yang melepas serbuk sari yang terapung ke permukaan air, (2) dan tanaman yang melepas serbuk sari terendam didalam air.

Permukaan Air

[sunting | sunting sumber]

Penyerbukan di permukaan air lebih banyak terjadi [3] karena sebagian besar serbuk sari mengapung dipermukaan, sebagian genus memiliki benang sari yang tampak diatas permukaan air yang juga berada di fase antara anemofili (penyerbukan oleh angin), dan hidrofili sejati (hanya melalui air). Di sini serbuk sari mengapung di permukaan dan mencapai stigma bunga betina seperti pada tumbuhan Hydrilla, Callitrichales,Ruppia, Zostera, dan Elodea. Pada genus Vallisneria bunga jantan terlepas dan mengapung di permukaan air; dengan demikian benang sari bersentuhan dengan kepala putik bunga betina.[3] Observasi Hidrofil pada permukaan telah dilakukan pada beberapa spesies Potamogeton serta beberapa spesies laut lainnya.

Dalam Air

[sunting | sunting sumber]

Genus dengan penyerbukan didalam air (terendam) meliputi Najas, butiran serbuk sari dengan masa jenis lebih berat dari air, sehingga benang sari tenggelam dan menempel pada kepala putik,[3] seperti pada Posidonia australis, Zostera marina[4] dan Hydrilla.

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Astari, Rika; Triana, Winda (2018). Kamus Kesehatan Indonesia-Arab (PDF). Sleman, Yogyakarta: Trussmedia Grafika. hlm. 161. ISBN 978-602-5747-22-9. 
  2. ^ (Inggris) Competition Science Vision. 2006. hlm. 1501. 
  3. ^ a b c {{Cox, P.A. (1988). Hydrophilous pollination. Annual Review of Ecology and Systematics. 19. hlm. 261–279. 
  4. ^ Cox 1988, hlm. 261–279.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]