Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Kejadian 4

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kejadian 4:21)
Kejadian 4
Kisah Kain dan Habel dari Kitab Kejadian pasal 4 diilustrasikan sebagai miniatur dalam Ashburnham Pentateuch, naskah Taurat dalam bahasa Latin dari abad ke-5. Bibliothèque Nationale, Paris.
KitabKitab Kejadian
KategoriTaurat
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
1
pasal 3
pasal 5

Kejadian 4 (disingkat Kej 4) adalah pasal keempat Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Terjemahan baru:

Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."[3]

Ayat 1 bahasa Ibrani

[sunting | sunting sumber]

Teks Masoret

והאדם ידע את־חוה אשתו ותהר ותלד את־קין ותאמר קניתי איש את־יהוה׃

Transliterasi:

wə-hā-’ā-ḏām yā-ḏa‘ ’eṯ-ḥa-wāh ’ish-tō; wa-ta-har wa-tê-leḏ ’eṯ-qa-yin wa-tō-mer qā-nî-ṯî ’îsh ’eṯ-Yah-weh.

Terjemahan harfiah:

Dan manusia (=adam) itu mengenal (=mengetahui) Hawa isterinya; dan (ia) hamil dan (ia) melahirkan Kain; dan (ia) berkata (telah) kudapat laki-laki dari Yahweh.

Ayat 1 Catatan

[sunting | sunting sumber]

Perhatikan bahwa ketika Hawa melahirkan putranya, ia sungguh-sungguh memuji Tuhan karena anak itu. Ia berusaha untuk berhubungan secara benar dengan Allah di dalam ucapan syukur atas kasih, pengampunan, dan pertolongan-Nya.[4]

Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,[5]

Referensi silang: Ibrani 11:4

Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.[6]

Catatan pembunuhan seorang manusia untuk pertama kalinya.

Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Apakah aku penjaga adikku?"[7]
Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku 4 dari tanah.[8]

Referensi silang: Ibrani 11:4

Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.[9]

Istri Kain

[sunting | sunting sumber]

Adam dan Hawa memiliki putra-putri yang lain. Karena itu, Kain pastilah menikahi saudara perempuannya sendiri. Hubungan semacam itu perlu pada mulanya. Di kemudian hari, karena dampak-dampak kejatuhan meningkat dan pernikahan antar kerabat melipatgandakan kelemahan biologis dalam anak-anak maka pernikahan semacam itu dilarang (Imamat 18:6-18).[4]

Jumlah keturunan Kain berlipat ganda semakin banyak, sehingga memungkinkan didirikannya suatu kota, di mana kota Henokh ini adalah yang pertama disebutkan dalam seluruh sejarah umat manusia menurut catatan Alkitab Ibrani dan Alkitab Kristen. Sarjana Jerman, Erick Sauer, menulis demikian:

"Sudah terjadi pada zaman Kain, rupanya pada usia lanjutnya, sebuah kota dapat dibangun (mungkin pertama-tama hanya sebuah tempat pemukiman tetap), Kejadian 4:17. Ini tidak terlalu mencengangkan, karena energi kehidupan (life-energy) umat manusia pada masa permulaan ini sangatlah kuat. Juga, dengan usia orang-orang tua yang panjang, jumlah anak tentunya lebih banyak daripada yang kemudian; dan, dengan alasan yang sama, banyak generasi hidup bersama pada waktu yang sama. Dengan rata-rata enam orang anak setiap keluarga, pada waktu Kain mencapai usia 400 tahun Ia akan sudah mempunyai lebih dari 100.000 orang keturunan."[10]
Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh.[11]
Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila.[13]

Lamekh merupakan tokoh pertama yang menolak prinsip monogami yang ditetapkan Allah (2:21–24). Kebejatan moral yang diwarisi menjadi semakin nyata dalam keluarga dan rumah tangga.[4]

Ayat 20-22

[sunting | sunting sumber]
Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak.[14]
Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.[15]
Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.[16]

Dicatat sejumlah orang keturunan Kain yang dianggap pelopor kegiatan manusia:

  • Yabal: bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak (ayat 20).
  • Yubal: bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling (ayat 21).
  • Tubal-Kain: bapa semua tukang tembaga dan tukang besi (ayat 22).

Menurut sejumlah tradisi Yahudi, adik perempuan Tubal-Kain, Naama (ayat 22), adalah istri Nuh.[17]

Ilustrasi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Kejadian 4:1
  4. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ Kejadian 4:4
  6. ^ Kejadian 4:8
  7. ^ Kejadian 4:9
  8. ^ Kejadian 4:10
  9. ^ Kejadian 4:17
  10. ^ Erich Sauer, The Dawn of World Redemption, terjemahan bahasa Jerman ke bahasa Inggris oleh G.H. Lang (Grand Rapids:Wm. B. Eerdmans Pub. Co., 1952), p. 67.
  11. ^ Kejadian 4:18
  12. ^ Kejadian 5:1–32
  13. ^ 4:19
  14. ^ Kejadian 4:20
  15. ^ Kejadian 4:21
  16. ^ Kejadian 4:22
  17. ^ Midrash Bereshith Rabba (23.3) berdasarkan komentari Rashi.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]