Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Sari kacang badam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Susu almond)

Sari kacang badam
Sari kacang almond
Tempat asal Amerika Serikat
Energi makanan
(per porsi 100 g)
15 kkal (63 kJ)
Nilai gizi
(per porsi 100 g)
Protein0.59 g
Lemak1.10 g
Karbohidrat0.58 g
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sari kacang badam atau susu badam adalah sari nabati dengan tekstur encer dan rasa pedas yang dibuat dari kacang badam,[1] meskipun beberapa jenis atau merek diberi rasa tiruan dari susu sapi.[2] Namun itu semua tidak mempengaruhi sari kacang badam mengandung laktosa dan jauh lebih rendah lemak jenuh. Sari kacang badam sering dikonsumsi oleh mereka yang alergi terhadap laktosa dan lainnya, seperti vegan, yang menghindari produk susu. Sari kacang badam komersial juga tersedia dalam beberapa varian rasa; manis, tanpa pemanis, vanila, dan cokelat, dan biasanya diperkaya dengan mikronutrien. Bisa juga dibuat di rumah menggunakan blender, almond dan air.[3][4]

Penjualan sari kacang badam secara global pada tahun 2018 adalah 5,8 miliar USD, tumbuh 14% per tahun, dan diperkirakan akan meningkat penjualannya di pasar global senilai 13 miliar USD pada tahun 2025.[5]

Dalam sejarahnya, sari kacang badam telah dikonsumsi di berbagai negara di dunia, mulai dari Semenanjung Iberia hingga Asia Timur.[6] Resep sari kacang badam telah tertulis sejak abad ke 14 dan dijadikan pengganti susu pada hari berpuasa.[7]

Kacang badam

Kacang badam yang menjadi bahan baku sari kacang badam mengandung serat pangan, vitamin E, magnesium, selenium, mangan, seng, natrium, zat besi, fosfor, tembaga, kalsium, dan asam amino triptofan.[3][8]"The UK Institute of Food Research menemukan almond juga mengandung probiotik.[9]

Namun sari kacang badam mengandung protein yang lebih rendah dibandingkan susu sapi[9] sehingga tidak bisa dijadikan susu formula pengganti air susu ibu.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Lincoln, Jamie (18 August 2016). "Ditching Dairy? Here's a Cheat Sheet to the Tastiest Milk Alternatives". Vogue. Diakses tanggal 8 February 2018. 
  2. ^ "Face Off: Almond Milk vs. Soy Milk". Geri Maria Harris. Houston Press. 
  3. ^ a b Larmer, Christina (9 January 2011). "The pros and cons of almond milk". Adelaide Now. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 August 2016. 
  4. ^ "Mayo Clinic Q and A: Dairy milk, soy milk, almond milk — which is the healthiest choice for you?". Mayo Clinic. Diakses tanggal 1 September 2021. 
  5. ^ Anna Starostinetskaya (23 June 2019). "Almond milk market to be worth $13.3 billion by 2025". VegNews, Fresh Healthy Media. Diakses tanggal 27 September 2019. 
  6. ^ "Vegetarians in Paradise/Almond History, Almond Nutrition, Almond Recipe". Vegparadise.com. Diakses tanggal 2012-02-16. 
  7. ^ Chiodo, Tony. "Nuts-and-bolts brekkie". Theage.com.au. Diakses tanggal 2 December 2013. 
  8. ^ "Nuts-and-bolts brekkie". Almondmilk. Diakses tanggal 2 December 2013. 
  9. ^ a b Larmer, Christina. "Almond Milk". Body and Soul. Diakses tanggal 26 June 2013. 
  10. ^ Keller MD, Shuker M, Heimall J, Cianferoni A. (April 2013). "Severe malnutrition resulting from use of rice milk in food elimination diets for atopic dermatitis" (PDF). Isr Med Assoc J. hlm. 40–2. [pranala nonaktif permanen]

Bahan bacaan terkait

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]