Muluk ath-Thawaif
'Muluk al-Thawaif' (dari bahasa Arab: ملوك الطوائف, "raja-raja kelompok kecil", kata thawaif merupakan jamak dari thaifah yang berarti "kelompok",[1] dalam bahasa Spanyol, Portugal dan Inggris disebut juga taifa) adalah raja-raja dan amir-amir yang memerintah wiliayah-wilayah Islam di Spanyol dan Portugal, setelah keruntuhan Kekhalifahan Umayyah di Kordoba pada tahun 1031.
Negara-negara thawaif juga terbentuk pada pertengahan abad ke-12, yaitu saat kemunduran dinasti Murabitun di Iberia. Muluk al-Thawaif ini sering berstatus merdeka dan saling bersaing satu sama lain. Raja-raja ini amat lemah secara militer dan biasanya membayar upeti kepada kerajaan Kristen (terutama Kastilia dan Leon) demi perlindungan.
Kerajaan
[sunting | sunting sumber]Kerajaan-kerajaan thawaif yang cukup besar setelah keruntuhan Kekhalifahan Kordoba antara lain terletak di:
- Sevilla, kerajaan yang paling dinamis, dan menaklukkan tetangga-tetangganya sebelum datangnya Murabitun.
- Zaragoza, juga kerajaan yang kuat, tetapi terhambat oleh kerajaan-kerajaan Kristen tetangganya di Pirenia.
- Granada.
- Toledo, dikalahkan oleh Kastilia pada tahun 1085.
- Badajoz (Batalyaws).
- Denia.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Soekama Karya (1996). Ensiklopedi mini, sejarah dan kebudayaan Islam. Logos Wacana Ilmu. ISBN 978-979-626-022-5.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Spanyol) Kronologi taifa Diarsipkan 2009-01-20 di Wayback Machine.