Subhan Allah
Subhanallah (bahasa Arab: سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ) adalah frasa dalam bahasa Arab yang sering diterjemahkan menjadi "Maha suci Allah". Subhanallah merupakan kalimat tasbih yang disunnahkan membacanya ketika selesai salat wajib.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Subhanallah berasal dari sabh, tidak tercampuri, atau tasbih (تَسْبِيح; pujian), membuat semuanya seperti suci. arti secara harfiahnya adalah Tuhan tidak tercampuri. Ada juga bagian yang menambahkan "tidak tercampuri dari segala kebathilan".
Allah berfirman: وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
...dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang. 33:42
Dalam hadis nabi bersabda:
Dua kalimah yang ringan di atas lidah, yang berat di atas timbangan, yang disukaï oleh yang maha Pemurah: Subhanallah wa bihamdih, subhanallahi al-azim (سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ ٱلْعَظِيمِ) (Al-Bukhariy/ 6682)
Pengucapan dalam kehidupan sehari-hari
[sunting | sunting sumber]Subhanallah telah menjadi bagian percakapan sehari-hari dan diucapkan pada waktu:[1]
- Mendengar sesuatu yang mengguncang hati. Contoh dalam hadis:
Ketika Rasulullah memikirkan tentang fitnah terhadap isteri dia, malam-malam dia terbangun dan berkata: “Subhanallah, perbendaharaan apa lagi yang Allah turunkan? Dan fitnah apa lagi yang Allah turunkan?” {HR Bukhari)
- Menyampaikan penolakan. Contoh dalam hadis:
Ketika Ummu Rubayi meminta Rasulullah tidak menjatuhkan hukuman qishash kepada seseorang, jawaban Rasulullah adalah: “Subhanallah wahai Ummu Rabayi, bukankah hukuman qishash itu sudah merupakan ketentuan dari Allah?” (HR Muslim)
- Meluruskan sesuatu yang tidak tepat. Contoh dalam hadis:
Rasulullah Saw pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu kepada Allah?” Sahabat tersebut menjawab; ‘Ya, saya pernah berdoa; ‘Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini! Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: "Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.” (HR Muslim)
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "tuntunanislam.com: Sedekah Kalimah Thayyibah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-23. Diakses tanggal 2015-06-23.