Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel bebas: citra mere... more Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel bebas: citra merek, persepsi harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu olah raga merek Adidas. Populasinya adalah semua pembeli sepatu olah raga merek Adidas di Semarang dan sampel ditetapkan sebanyak 100 pembeli dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan data sekunder diperoleh dengan menggunakan studi pustaka. Data primer yang sudah dikumpulkan diolah dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil olahan SPSS adalah sbb.: Uji instrumen penelitian menunjukkan, bahwa semua indikator valid dan semua variabel reliabel. Uji Koefisien Determinasi (R2) sebanyak 42,8 persen yang berarti, bahwa ketiga variabel bebas mampu mempengaruhi keputusan pembelian sepatu olah raga Adidas hanya 42,8 persen, sedangkan 57,2 persen dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini. Walaupun demikian, namun hasil Uji Model F menunjukkan, bahwa model regres...
Tulisan ini membahas urgensi membangun jiwa wirausaha sebagai upaya meningkatkan daya saing. Baha... more Tulisan ini membahas urgensi membangun jiwa wirausaha sebagai upaya meningkatkan daya saing. Bahasan ini mengacu pada hasil penelitian Potensi Jiwa Wirausaha Mahasiswa Unisbank Semarang Pengusul Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) Tahun 2012. Sebanyak 54 kelompok pengaju proposal sebagai populasi (±170 orang) dan masing-masing kelompok ditentukan satu orang sebagai responden. Data tentang potensi jiwa wirausaha diperoleh dengan menggunakan Tes Pendengar dan Thematic Apperseption Test (TAT) dari BP2TK Provinsi Jateng. Hasil Tes Pendengar menunjukkan, bahwa secara agregat terdapat 52,5 persen responden berpotensi tidak mampu memperoleh informasi yang utuh dan akurat sekaligus berpotensi tidak mampu bekerjasama dengan berbagai alasan. Adapun hasil TAT hanya 39,72 persen responden yang berpotensi mampu berinovasi/berkreasi, 33,7 persen berpotensi menjadi karyawan, dan 26,6 persen tidak terdeteksi sebagai kelompok yang mampu berinovasi/berkreasi maupun sebagai karyawan. Potensi jiwa wirausaha ini perlu dieksplor agar menjadi kemampuan berwirausaha handal sebagai modal bersaing. Oleh karena itu peran psikolog sangat penting dalam membangun jiwa berwirausaha, disamping peran akademisi dalam aspek pengetahuan ekonomi, dan peran masyarakat sekaligus pemerintah dalam membuat kondisi perilaku (budaya) wirausaha. Kata kunci: potensi, jiwa, wirausaha, daya saing
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel bebas: citra mere... more Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel bebas: citra merek, persepsi harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu olah raga merek Adidas. Populasinya adalah semua pembeli sepatu olah raga merek Adidas di Semarang dan sampel ditetapkan sebanyak 100 pembeli dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan data sekunder diperoleh dengan menggunakan studi pustaka. Data primer yang sudah dikumpulkan diolah dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil olahan SPSS adalah sbb.: Uji instrumen penelitian menunjukkan, bahwa semua indikator valid dan semua variabel reliabel. Uji Koefisien Determinasi (R2) sebanyak 42,8 persen yang berarti, bahwa ketiga variabel bebas mampu mempengaruhi keputusan pembelian sepatu olah raga Adidas hanya 42,8 persen, sedangkan 57,2 persen dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini. Walaupun demikian, namun hasil Uji Model F menunjukkan, bahwa model regres...
Tulisan ini membahas urgensi membangun jiwa wirausaha sebagai upaya meningkatkan daya saing. Baha... more Tulisan ini membahas urgensi membangun jiwa wirausaha sebagai upaya meningkatkan daya saing. Bahasan ini mengacu pada hasil penelitian Potensi Jiwa Wirausaha Mahasiswa Unisbank Semarang Pengusul Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) Tahun 2012. Sebanyak 54 kelompok pengaju proposal sebagai populasi (±170 orang) dan masing-masing kelompok ditentukan satu orang sebagai responden. Data tentang potensi jiwa wirausaha diperoleh dengan menggunakan Tes Pendengar dan Thematic Apperseption Test (TAT) dari BP2TK Provinsi Jateng. Hasil Tes Pendengar menunjukkan, bahwa secara agregat terdapat 52,5 persen responden berpotensi tidak mampu memperoleh informasi yang utuh dan akurat sekaligus berpotensi tidak mampu bekerjasama dengan berbagai alasan. Adapun hasil TAT hanya 39,72 persen responden yang berpotensi mampu berinovasi/berkreasi, 33,7 persen berpotensi menjadi karyawan, dan 26,6 persen tidak terdeteksi sebagai kelompok yang mampu berinovasi/berkreasi maupun sebagai karyawan. Potensi jiwa wirausaha ini perlu dieksplor agar menjadi kemampuan berwirausaha handal sebagai modal bersaing. Oleh karena itu peran psikolog sangat penting dalam membangun jiwa berwirausaha, disamping peran akademisi dalam aspek pengetahuan ekonomi, dan peran masyarakat sekaligus pemerintah dalam membuat kondisi perilaku (budaya) wirausaha. Kata kunci: potensi, jiwa, wirausaha, daya saing
Uploads
Papers by Eddy Prabowo