Penelitian ini memusatkan perhatian pada inovasi Go-Digital yang dilakukan oleh instansi pemerint... more Penelitian ini memusatkan perhatian pada inovasi Go-Digital yang dilakukan oleh instansi pemerintah, baik dalam hal bentuk-bentuk inovasi, perkembangan inovasi Go-Digital sebelum adanya pandemi Covid-19, adaptasi inovasi Go-Digital yang dilakukan di masa pandemi Covid-19, dan hasil dari adaptasi inovasi tersebut di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini memakai obyek kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda, dan data-data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama, ditemukan 12 bentuk inovasi Go-Digital yang dilakukan oleh instansi ini untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Kedua, inovasi Go-Digital telah dilakukan sejak 2018 dan terus dikembangkan untuk memperoleh hasil maksimal, baik secara kualitatif maupun perluausan bidang-bidang pelayanan. Ketiga, inovasi-inovasi tersebut tetap survive bahkan bertransformasi positif di masa pandemi Covid-19 karena dilakukan adaptasi inovasi, dan terakhir hasil dari adaptasi inovasi menunjukan kearah yang lebih positif Indikatornya bisa dilihat dari waktu pengurusan dokumen kependudukan di masa pandemi menjadi jauh lebih cepat, kualitas pelayanan tetap terjaga, dan jumlah orang yang dilayani tidak berkurang.
Many Balinese Hindus have migrated to East Kalimantan for official assignments, as part of transm... more Many Balinese Hindus have migrated to East Kalimantan for official assignments, as part of transmigration programs, and for advancing economic opportunities, thus initiating a domestic Balinese diaspora. This diaspora maintains its identities and practices, as in Bali, and seeks to replicate Balinese symbols and practices when connecting with other Hindu communities from different cultures and traditions. This article sheds light on “Bali-centrism” and “quasi-exclusiveness” when the Balinese diaspora interacts with non-Balinese Hindus within East Kalimantan. The authors argue that Bali-centrism and Balinization might alienate and socially exclude non-Balinese Hindus from mainstream Hindu development. To cope with the grief of losing Hindu ‘friends’ from another tradition, a mindset shift is required. Furthermore, with the relocation of the Indonesian capital city from Jakarta to Nusantara, the influx of various ethnic and religious groups, including Hindu adherents, would be unavoid...
Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk mengamankan dokumen... more Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk mengamankan dokumen-dokumen penting Fakultas guna mencegah pemalsuan atau memberi pelayanan kepada para stakeholders dalam pengecekan keaslian dokumen secara online. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengadakan Lokalatih (Lokakarya Pelatihan, Training Workshop) dimana peserta dilatih terlebih dahulu lalu mempraktekkan pengetahuan dan skills yang didapat dengan dokumen-dokumen yang biasa dibuat para tendik tersebut. Jumlah peserta sebanyak 20 orang tenaga administrasi/kependidikan (tendik) dan dalam mengerjakan pengamanan dokumen secara digital dengan QR Code prosesnya dimonitor dan hasil kerjanya dievaluasi, baik pada saat kegiatan berlangsung maupun pada pasca lokalatih. Hasil lokalatih menunjukkan bahwa 95% peserta berhasil membuat pengamanan dokumen secara mandiri. Dalam pasca pelatihan, peserta telah menghasilkan 784 dokumen yang telah diberi pengaman QR Code, terutama Transkrip Akademik dan SKPI.: Th...
Penelitian ini memusatkan perhatian pada inovasi Go-Digital yang dilakukan oleh instansi pemerint... more Penelitian ini memusatkan perhatian pada inovasi Go-Digital yang dilakukan oleh instansi pemerintah, baik dalam hal bentuk-bentuk inovasi, perkembangan inovasi Go-Digital sebelum adanya pandemi Covid-19, adaptasi inovasi Go-Digital yang dilakukan di masa pandemi Covid-19, dan hasil dari adaptasi inovasi tersebut di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini memakai obyek kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda, dan data-data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama, ditemukan 12 bentuk inovasi Go-Digital yang dilakukan oleh instansi ini untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Kedua, inovasi Go-Digital telah dilakukan sejak 2018 dan terus dikembangkan untuk memperoleh hasil maksimal, baik secara kualitatif maupun perluausan bidang-bidang pelayanan. Ketiga, inovasi-inovasi tersebut tetap survive bahkan bertransformasi positif di masa pandemi Covid-19 karena dilakukan adaptasi inovasi, dan terakhir hasil dari adaptasi inovasi menunjukan kearah yang lebih positif Indikatornya bisa dilihat dari waktu pengurusan dokumen kependudukan di masa pandemi menjadi jauh lebih cepat, kualitas pelayanan tetap terjaga, dan jumlah orang yang dilayani tidak berkurang.
Many Balinese Hindus have migrated to East Kalimantan for official assignments, as part of transm... more Many Balinese Hindus have migrated to East Kalimantan for official assignments, as part of transmigration programs, and for advancing economic opportunities, thus initiating a domestic Balinese diaspora. This diaspora maintains its identities and practices, as in Bali, and seeks to replicate Balinese symbols and practices when connecting with other Hindu communities from different cultures and traditions. This article sheds light on “Bali-centrism” and “quasi-exclusiveness” when the Balinese diaspora interacts with non-Balinese Hindus within East Kalimantan. The authors argue that Bali-centrism and Balinization might alienate and socially exclude non-Balinese Hindus from mainstream Hindu development. To cope with the grief of losing Hindu ‘friends’ from another tradition, a mindset shift is required. Furthermore, with the relocation of the Indonesian capital city from Jakarta to Nusantara, the influx of various ethnic and religious groups, including Hindu adherents, would be unavoid...
Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk mengamankan dokumen... more Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk mengamankan dokumen-dokumen penting Fakultas guna mencegah pemalsuan atau memberi pelayanan kepada para stakeholders dalam pengecekan keaslian dokumen secara online. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengadakan Lokalatih (Lokakarya Pelatihan, Training Workshop) dimana peserta dilatih terlebih dahulu lalu mempraktekkan pengetahuan dan skills yang didapat dengan dokumen-dokumen yang biasa dibuat para tendik tersebut. Jumlah peserta sebanyak 20 orang tenaga administrasi/kependidikan (tendik) dan dalam mengerjakan pengamanan dokumen secara digital dengan QR Code prosesnya dimonitor dan hasil kerjanya dievaluasi, baik pada saat kegiatan berlangsung maupun pada pasca lokalatih. Hasil lokalatih menunjukkan bahwa 95% peserta berhasil membuat pengamanan dokumen secara mandiri. Dalam pasca pelatihan, peserta telah menghasilkan 784 dokumen yang telah diberi pengaman QR Code, terutama Transkrip Akademik dan SKPI.: Th...
Uploads