One of the allelopathic uses is the application of sorghum water extract for weed control. Drough... more One of the allelopathic uses is the application of sorghum water extract for weed control. Drought-shaped abiotic stress plays an important role in the plant contribution of allelopathy. This study aimed to examine the inhibition of sorghum water extracts grown in swampland with different irrigation patterns. The study employed a randomized complete block designed with two factors. The first factor was irrigation patterns, i.e., four weeks of dry and saturated water, alternating weekly saturated and dry water for four weeks, and alternating weekly dry and saturated water for four weeks. The second factor was water extract concentration, consisting of 0%, 2.5%, 5%, 7.5 % and 10%. Dry Ultisol was assigned as a control treatment. The bioassay procedure was set up with 25 sorghum seeds per petri dish. Each petri dish was solved and incubated for four days with a 10 ml sorghum water extract from each of the above treatments. The results showed the highest germination inhibition levels were in the interaction between the dry patterns (dry swampland and dry Ultisol) at 7.5% of water extraction. Sorghum extract, grown in dry swampland, is a potential for good bioherbicide production.
Kesuburan tanah sebagai media tanam merupakan salah satu kendala dalam budidaya sawi. Bahan organ... more Kesuburan tanah sebagai media tanam merupakan salah satu kendala dalam budidaya sawi. Bahan organik dengan kandungan unsur haranya dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kesuburan tanah serta memperbaiki sifat fisik maupun biologi tanah. Banyak jenis bahan organik yang memiliki potensi sebagai pupuk organik diantaranya pupuk kandang sapi dan kompos yang berasal dari seresah tanaman. Kompos Unib diproses dari bahan organik yang berasal dari sampah daun kering. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan petumbuhan dan hasil tanaman sawi yang dipupuk dengan kompos Unib maupun pupuk kandang sapi pada berbagai dosis baik dengan maupun tanpa tambahan pupuk anorganik (urea). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 10 ulangan, yang terdiri dari tanaman yang dipupuk dengan kompos Unib pada dosis 25 ton ha-1, kompos Unib berturut-turut pada dosis 15, 20 dan 25 ton ha-1 yang masing-masing ditambah 4 g urea tan-1, pupuk kandang sapi 25 ton ha-1, pupuk kandang sapi dosis 15, 20 dan 25 ton ha-1 masing-masing ditambah 4 g urea tan-1. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai dari pembuatan kompos Unib dan menyiapkan pupuk kandang sapi, persiapan media, persemaian benih, penanaman, pemeliharaan hingga panen. Tinggi tanaman sawi meningkat 5,96% dan berat segar sawi meningkat 24,5% jika dipupuk dengan kompos Unib pada dosis 25 ton ha-1 + urea 4 g tan-1 dibandingkan tanpa penambahan urea. Jika dipupuk dengan pupuk kandang sapi pada dosis 25 ton ha-1 + urea 4 g tan-1 maka tinggi tanamannya meningkat 6,56% dan berat segarnya meningkat 19,5% dibandingkan tanpa penambahan urea. Penurunan dosis kompos Unib maupun pupuk kandang sapi dari 25 ton ha-1 tanpa urea menjadi 15 ton ha-1 disertai dengan penambahan urea 4 g tan-1 tidak mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Tanaman sawi baik yang dipupuk dengan kompos Unib maupun dengan pupuk kandang sapi pada dosis 25 ton ha-1 + urea 4 g tan-1 jumlah daunnya lebih banyak dibandingkan jika dipupuk dengan pupuk yang sama tanpa tambahan pupuk urea. Perbedaan dosis kompos Unib maupun pupuk kandang sapi tidak berpengaruh terhadap luas daun, tingkat kehijauan daun maupun berat kering akar tanaman sawi.
One of the allelopathic uses is the application of sorghum water extract for weed control. Drough... more One of the allelopathic uses is the application of sorghum water extract for weed control. Drought-shaped abiotic stress plays an important role in the plant contribution of allelopathy. This study aimed to examine the inhibition of sorghum water extracts grown in swampland with different irrigation patterns. The study employed a randomized complete block designed with two factors. The first factor was irrigation patterns, i.e., four weeks of dry and saturated water, alternating weekly saturated and dry water for four weeks, and alternating weekly dry and saturated water for four weeks. The second factor was water extract concentration, consisting of 0%, 2.5%, 5%, 7.5 % and 10%. Dry Ultisol was assigned as a control treatment. The bioassay procedure was set up with 25 sorghum seeds per petri dish. Each petri dish was solved and incubated for four days with a 10 ml sorghum water extract from each of the above treatments. The results showed the highest germination inhibition levels were in the interaction between the dry patterns (dry swampland and dry Ultisol) at 7.5% of water extraction. Sorghum extract, grown in dry swampland, is a potential for good bioherbicide production.
Kesuburan tanah sebagai media tanam merupakan salah satu kendala dalam budidaya sawi. Bahan organ... more Kesuburan tanah sebagai media tanam merupakan salah satu kendala dalam budidaya sawi. Bahan organik dengan kandungan unsur haranya dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kesuburan tanah serta memperbaiki sifat fisik maupun biologi tanah. Banyak jenis bahan organik yang memiliki potensi sebagai pupuk organik diantaranya pupuk kandang sapi dan kompos yang berasal dari seresah tanaman. Kompos Unib diproses dari bahan organik yang berasal dari sampah daun kering. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan petumbuhan dan hasil tanaman sawi yang dipupuk dengan kompos Unib maupun pupuk kandang sapi pada berbagai dosis baik dengan maupun tanpa tambahan pupuk anorganik (urea). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 10 ulangan, yang terdiri dari tanaman yang dipupuk dengan kompos Unib pada dosis 25 ton ha-1, kompos Unib berturut-turut pada dosis 15, 20 dan 25 ton ha-1 yang masing-masing ditambah 4 g urea tan-1, pupuk kandang sapi 25 ton ha-1, pupuk kandang sapi dosis 15, 20 dan 25 ton ha-1 masing-masing ditambah 4 g urea tan-1. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai dari pembuatan kompos Unib dan menyiapkan pupuk kandang sapi, persiapan media, persemaian benih, penanaman, pemeliharaan hingga panen. Tinggi tanaman sawi meningkat 5,96% dan berat segar sawi meningkat 24,5% jika dipupuk dengan kompos Unib pada dosis 25 ton ha-1 + urea 4 g tan-1 dibandingkan tanpa penambahan urea. Jika dipupuk dengan pupuk kandang sapi pada dosis 25 ton ha-1 + urea 4 g tan-1 maka tinggi tanamannya meningkat 6,56% dan berat segarnya meningkat 19,5% dibandingkan tanpa penambahan urea. Penurunan dosis kompos Unib maupun pupuk kandang sapi dari 25 ton ha-1 tanpa urea menjadi 15 ton ha-1 disertai dengan penambahan urea 4 g tan-1 tidak mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Tanaman sawi baik yang dipupuk dengan kompos Unib maupun dengan pupuk kandang sapi pada dosis 25 ton ha-1 + urea 4 g tan-1 jumlah daunnya lebih banyak dibandingkan jika dipupuk dengan pupuk yang sama tanpa tambahan pupuk urea. Perbedaan dosis kompos Unib maupun pupuk kandang sapi tidak berpengaruh terhadap luas daun, tingkat kehijauan daun maupun berat kering akar tanaman sawi.
Uploads
Papers by Nanik Setyowati