Permainan tradisional telah terbukti dapat menjadi sarana untuk mengembangkan karakter-karakter p... more Permainan tradisional telah terbukti dapat menjadi sarana untuk mengembangkan karakter-karakter positif pada pemainnya. Permainan tradisional seringkali dimainkan secara bersama-sama sehingga ada interaksi sosial secara langsung di antara pemain. Proses interaksi antar pemain ini memungkinkan terasahnya kemampuan menjalin relasi sosial. Berbeda halnya dengan permainan dengan menggunakan telepon seluler yang dimainkan atau bersama secara virtual. Namun sayangnya, permainan tradisional kurang dikenal dan populer di kalangan remaja. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mengenalkan permainan tradisional pada remaja. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan permainan tradisional boy-boyan sebagai alternatif kegiatan mengisi waktu luang. Pengabdian masyarakat ini melibatkan 32 orang santri dari pesantren Mahyajatul Qurro’. Kegiatan ini diawali dengan melakukan asesmen kebutuhan dengan wawancara pada santri dan mengamati kegiatan harian. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarak...
Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem produksi dan produktivitas sapi Jawa-Brebes (Jabres) y... more Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem produksi dan produktivitas sapi Jawa-Brebes (Jabres) yang dipelihara oleh kelompok tani ternak (KTT) sapi Jabres di Kecamatan Bandarharjo, Kabupaten Brebes. Penelitian menggunakan metode studi kasus melalui observasi, wawancara dan pengukuran di lapangan. Data yang diperoleh diolah dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan pemeliharaan sapi Jabres oleh KTT untuk memperoleh anak sapi sebagai tabungan. Pemeliharaan dilakukan secara tradisional dengan cara menggembalakan sapi-sapi tersebut di hutan maupun pematang sawah pada pagi hari, sedangkan pada sore hari sapi dikandangkan dan diberi tambahan pakan kasar sesuai ketersediaan jenis pakan. Perkawinan terjadi secara alami ketika sapi digembalakan tanpa campur tangan peternak. Anak-anak sapi sebelum sapih (umur 1-4 bulan) mempunyai PBBH sebesar 0,29±0,15 kg, sedangkan PBBH anak sapi yang telah disapih (umur 10-11 bulan) hanya 0,27±0,17 kg. Kesimpulan penelitian...
Background and Aim: Grass is often scarce for ruminants during the dry season in Indonesia; thus ... more Background and Aim: Grass is often scarce for ruminants during the dry season in Indonesia; thus agricultural by-products are widely used as a substitute for grass. This study aimed to determine the effect of replacing Napier grass (NG) with agricultural by-products on the productivity and carcass characteristics of lambs. Materials and Methods: Twenty-four 3-month-old male lambs with initial body weights of 13.26±1.29 kg (coefficient of variation=9.73%) were allocated into a completely randomized design with four treatments and six replications. The treatments included: NG=100% NG; corn cobs (CCs)=50% NG and 50% CCs; bagasse (BG)=50% NG and 50% BG; and peanut shells (PSs)=50% NG and 50% PSs. All treatment diets were pelleted and consisted of 40% fibrous feed and 60% concentrate feed, and contained 10.36-11.65% crude protein and 55.47-57.31% total digestible nutrients. Parameters observed included dry matter intake (DMI), dry matter digestibility, body weight gain (BWG), feed conver...
Penelitian ini didasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan pada siswa kelas X SMK Neger... more Penelitian ini didasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga yang menunjukkan indikator kurangnya penyesuaian diri terhadap program keahlian. Apakah penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris tentang peningkatan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013 melalui layanan bimbingan kelompok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (eksperimental research). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling (sampling bertujuan). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang kurang dapat menyesuaikan diri terhadap program keahliannya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologis dengan jumlah 64 item yang sebelumnya telah diuji cobakan sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan metode analisis data yaitu deskriptif persentase dan uji hipotesis dengan uji Wilcoxon. Sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok, penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa termasuk dalam kriteria rendah (38.03%) dan setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok kriteria penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa menjadi tinggi (83.50%). Dari uji Wilcoxon diperoleh Zhitung sebesar 2.083 dan nilai Ztabel pada taraf signifikansi 5% dan N=10 yaitu 1.96. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Simpulannya adalah bahwa terdapat peningkatan signifikan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga sebelum dan setelah diberikan perlakuan layanan bimbingan kelompok. Saran yang dapat diberikan sebaiknya materi dalam bimbingan kelompok digunakan untuk meningkatkan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa dan siswa dapat melakukan perencanaan yang cermat dalam mengambil program keahlian, yaitu disesuaikan dengan bakat dan minat.
Permainan tradisional telah terbukti dapat menjadi sarana untuk mengembangkan karakter-karakter p... more Permainan tradisional telah terbukti dapat menjadi sarana untuk mengembangkan karakter-karakter positif pada pemainnya. Permainan tradisional seringkali dimainkan secara bersama-sama sehingga ada interaksi sosial secara langsung di antara pemain. Proses interaksi antar pemain ini memungkinkan terasahnya kemampuan menjalin relasi sosial. Berbeda halnya dengan permainan dengan menggunakan telepon seluler yang dimainkan atau bersama secara virtual. Namun sayangnya, permainan tradisional kurang dikenal dan populer di kalangan remaja. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mengenalkan permainan tradisional pada remaja. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan permainan tradisional boy-boyan sebagai alternatif kegiatan mengisi waktu luang. Pengabdian masyarakat ini melibatkan 32 orang santri dari pesantren Mahyajatul Qurro’. Kegiatan ini diawali dengan melakukan asesmen kebutuhan dengan wawancara pada santri dan mengamati kegiatan harian. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarak...
Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem produksi dan produktivitas sapi Jawa-Brebes (Jabres) y... more Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem produksi dan produktivitas sapi Jawa-Brebes (Jabres) yang dipelihara oleh kelompok tani ternak (KTT) sapi Jabres di Kecamatan Bandarharjo, Kabupaten Brebes. Penelitian menggunakan metode studi kasus melalui observasi, wawancara dan pengukuran di lapangan. Data yang diperoleh diolah dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan pemeliharaan sapi Jabres oleh KTT untuk memperoleh anak sapi sebagai tabungan. Pemeliharaan dilakukan secara tradisional dengan cara menggembalakan sapi-sapi tersebut di hutan maupun pematang sawah pada pagi hari, sedangkan pada sore hari sapi dikandangkan dan diberi tambahan pakan kasar sesuai ketersediaan jenis pakan. Perkawinan terjadi secara alami ketika sapi digembalakan tanpa campur tangan peternak. Anak-anak sapi sebelum sapih (umur 1-4 bulan) mempunyai PBBH sebesar 0,29±0,15 kg, sedangkan PBBH anak sapi yang telah disapih (umur 10-11 bulan) hanya 0,27±0,17 kg. Kesimpulan penelitian...
Background and Aim: Grass is often scarce for ruminants during the dry season in Indonesia; thus ... more Background and Aim: Grass is often scarce for ruminants during the dry season in Indonesia; thus agricultural by-products are widely used as a substitute for grass. This study aimed to determine the effect of replacing Napier grass (NG) with agricultural by-products on the productivity and carcass characteristics of lambs. Materials and Methods: Twenty-four 3-month-old male lambs with initial body weights of 13.26±1.29 kg (coefficient of variation=9.73%) were allocated into a completely randomized design with four treatments and six replications. The treatments included: NG=100% NG; corn cobs (CCs)=50% NG and 50% CCs; bagasse (BG)=50% NG and 50% BG; and peanut shells (PSs)=50% NG and 50% PSs. All treatment diets were pelleted and consisted of 40% fibrous feed and 60% concentrate feed, and contained 10.36-11.65% crude protein and 55.47-57.31% total digestible nutrients. Parameters observed included dry matter intake (DMI), dry matter digestibility, body weight gain (BWG), feed conver...
Penelitian ini didasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan pada siswa kelas X SMK Neger... more Penelitian ini didasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga yang menunjukkan indikator kurangnya penyesuaian diri terhadap program keahlian. Apakah penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris tentang peningkatan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013 melalui layanan bimbingan kelompok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (eksperimental research). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling (sampling bertujuan). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang kurang dapat menyesuaikan diri terhadap program keahliannya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologis dengan jumlah 64 item yang sebelumnya telah diuji cobakan sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan metode analisis data yaitu deskriptif persentase dan uji hipotesis dengan uji Wilcoxon. Sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok, penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa termasuk dalam kriteria rendah (38.03%) dan setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok kriteria penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa menjadi tinggi (83.50%). Dari uji Wilcoxon diperoleh Zhitung sebesar 2.083 dan nilai Ztabel pada taraf signifikansi 5% dan N=10 yaitu 1.96. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Simpulannya adalah bahwa terdapat peningkatan signifikan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga sebelum dan setelah diberikan perlakuan layanan bimbingan kelompok. Saran yang dapat diberikan sebaiknya materi dalam bimbingan kelompok digunakan untuk meningkatkan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa dan siswa dapat melakukan perencanaan yang cermat dalam mengambil program keahlian, yaitu disesuaikan dengan bakat dan minat.
Uploads
Papers by SRI LESTARI