Digital Farming system', sebuah sistem peternakan yang kolaboratif dengan sistem digital, sehingg... more Digital Farming system', sebuah sistem peternakan yang kolaboratif dengan sistem digital, sehingga bertani dan beternak, layaknya bermain game online
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut sebagai hewan memamah ... more Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain non ruminansia. Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu :
Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer ... more Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Fermentasi merupakan bentuk penerapan atau aplikasi tertua dari bidang bioteknologi. Pada mulanya istilah fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung secara anaerob
PENDAHULUAN Pakan hijauan yang kaya serat (selulosa, hemi selulosa, lignin) sebagai sumber energi... more PENDAHULUAN Pakan hijauan yang kaya serat (selulosa, hemi selulosa, lignin) sebagai sumber energi bagi ternak ruminansia, sangat melimpah. Namun pemanfaatan pakan serat tsb belum optimal karena nilai cernanya (total digestible nutrient = TSN) relatif rendah, kurang dari 50%. Sementara itu peningkatan nilai cerna pakan serat bisa dilakukan secara kimiawi, biologi atau gabungan keduanya. Teknologi fermentasi dalam industri peternakan telah banyak dilakukan, misalnya pemanfaatan probiotika (mikroba hidup) sebagai pakan imbuhan (feed additive). Perenan probiotika ini menjadi penting karena ternak ruminansia mempunyai keterbatasan juga dalam memcerna serat. Selain proses biologinya kurang efisien, hal tsb juga karena terdapat ketidak-mampuan sel ternak menghasilkan enzim. Terutama enzim hidrolase, baik untuk hidrolisis karbohidrat, pitat, khitin mau pun protein. Khusus probiotika dalam bentuk bakteri asam laktat (BAL), diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menurunkan pemanfaatan antibiotika sintetik. Hal ini karena BAL mampu memproduksi antibakteri "bakteriosin". PENDEKATAN BIOKIMIAWI Prises fermentasi melalui pendekatan bio-kimiawi dapat didefinisikan sbb : 1. Proses biologi memproduksi energi dalam bentuk ATP (Adenosine Triphosphate) melalui katabolisme (penguraian) senyawa organik; 2. Proses katabolisme glukosa yang menghasilkan NADH (nicotinamide adenine dinucleotide reductase); 3. Proses re-oksidasi NADH secara aerobik melalui transpor elekteon dengan oksigen sebagai aseptor elektron akhir; 4. Proses re-oksidasi NADH dengan senyawa organik sebagai aseptor elwkteon swlain oksigen atau sering dikenal sebagai reoksidai NADH AN-AEROBIK, kemudian menghaailkan senyawa produk. Misalnya, kalau asam piruvat swbagai aseptor elektron, produknya adalah LAKTAT. Proses tsb dikenal sebagai FERMENTASI LAKTAT. Terjadi proses daur ulang NADH pada sel ragi fermentasielalui proses reduksi asampiruvat dengan asetaldehid sebagai aseptor elektron. Produknya adalah ETANOL. Reaksi biologi tsb disebut sebagai FERMENTASI ETANOL. 5. Berbagai macam mikroba mampu mereduksi asam piruvat dengan menghunakan berbagai macam variasi aseptor elektron sehingga akan dihasilkan berbagai macam produk pula. PENDEKATAN SECARA INDUSTRI Pengertian proses fermentasi melalui pendekatan secara industri, antara lain :
• Ketua Harian ASNAYA 28 – Asosiasi peternak dan pengolah hasil peternakan rakyat • Anggota Litba... more • Ketua Harian ASNAYA 28 – Asosiasi peternak dan pengolah hasil peternakan rakyat • Anggota Litbang DPP KSI – Komunitas Sapi Indonesia) HP: 081287610734 Pendahuluan Orang bijak mengatakan, hasil yang terjadi di masa depan adalah buah dari keputusan yang kita lakukan saat ini. Meskipun masa depan itu penuh dengan ketidak pastian, namun kita dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan dengan melakukan perencanaan dari setiap kegiatan, 90 prosen keberhasilan diawali dengan benar dan tepatnya sebuah perencanaan. Hal ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, baik urusan pribadi maupun urusan perusahaan. Bagi pengusahan yang menjalankan bisnis pribadinya, perencanaan bisnis menjadi penting karena aspek pribadi dan aspek professional dari suatu usaha menjadi semakin komplek, sebagai contoh, seorang pengusaha harus mulai merencanakan sebuah usaha yang tepat hasil, tepat waktu, tepat jenis dan tepas pasar ketika menentukan quality dari sebuah prouk yang akan diluncurkan. Terlebih lagi bagi yang bergerak di bidang agribisnis, perencanaan menjadi sangat vital karena salah satu karakteristik bisnis di bidang pertanian dan peternakan adalah sifatnya yang penuh dengan ketidak pastian baik dari sisi harga mapun hasil yang akan didaptakan. Saya dapat analogikan dengan contoh sederhana. Pada saat usaha dimulai, kita mendapatkan bahan baku dengan harga A, maka secara otomatis akan ditambahkan biaya biaya senilai B dan pada akhir masa panen akan dijual dengan harga C dengan segementasi pasar D. Bila perencanaan hanya berhitung kondisi faktual dilapangan tanpa memperhatikan aspek lain, baik regulasi fiskal dan moneter, regulasi sistem ketahanan pangan nasional atau kecendrungan konsumen memilih opsi produk tertentu dan bukan yang kita sediakan, sudah barang tentu usaha yang sudah kita rencanakan akan membuahkan hasil kegagalan. Tulisan ini mendiskusikan pentingnya perencanaan dalam kegiatan usaha agribisnis baik dalam skala kecil maupun besar dan membahas langkah-langkah yang dibutuhkan dalam menyusun sebuah perencanaan bisnis. Apa itu Perencanaan dalam Agribisnis?
Membangun sentra produsen bakalan sapi potong dengan integrasi penanaman pakan lokal jenis jagung... more Membangun sentra produsen bakalan sapi potong dengan integrasi penanaman pakan lokal jenis jagung silase dan Indigofera sebagai substitusi grain impor
Project Specialis Team ACIAR-SMAR/2006/061 South Sulawesi Hijauan adalah pakan yang penting bagi ... more Project Specialis Team ACIAR-SMAR/2006/061 South Sulawesi Hijauan adalah pakan yang penting bagi ternak ruminansia. Hijauan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu hijauan liar (tidak sengaja ditanam dan tumbuh dengan sendirinya) dan hijauan yang dibudidayakan (sengaja ditanam dan dipupuk. Hijauan liar terdiri dari berbagai jenis rumput, leguminosa dan tanaman lainnya. Sedangkan hijauan yang dibudidayakan hanya merupakan satu spesies rumput atau campur dengan spesies rumput lain. Lebih dari ratusan spesies rumput (Gramineae) yang tumbuh di dataran tropis maupun subtropis. Pada umumnya rumput di daerah subtropis lambat untuk menjadi tua, sehingga nilai nutrisinya lebih tinggi daripada rumput yang tumbuh di daerah tropis, dimana rumput tersebut cepat menjadi tua. Kandungan protein dan phospornya pada rumput di daerah tropis lebih cepat menurun daripada di daerah subtropis. Peranan pakan dalam usaha ternak sapi potong sangat penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi ternak. Jenis pakan ternak yang terpenting adalah hijauan karena merupakan komponen pakan utama ternak ruminansia, 70% dari makanan ternak ruminansia adalah hijauan, sehinggaketersediaannya perlu diperhatikan baik dari segi kuantitas dan kualitas maupun kesinambungannya sepanjang tahun. Upaya peningkatan populasi ternak sapi potong yang semakin pesat terkendala dengan terbatasnya lahan menyebabkan petani harus menyediakan waktu lebih banyak untuk memberi pakan bagi ternaknya, baik dengan cara menggembalakan maupun mencari pakan ke tempat-tempat yang lebih jauh dari pemukiman mereka. Banyak petani mengalami dilema, apakah mengurangi jumlah ternaknya atau mencari sumber-sumber pakan baru. Budidaya hijauan pakan ternak dapat menjadi salah satu jalan keluar pemecahannya. Keterlibatan petani memilih hijauan pakan untuk ternaknya sangat diperlukan dalam proses introduksi dan pengembangan hijauan pakan ternak. Hambatan utama bagi petani dalam hal memelihara sapi adalah masalah sumber pakan. Sudah menjadi umum dilakukan oleh petani-ternak menggembalakan sapinya secara bebas dilahan-lahan kosong, pinggir jalan, pematang sawah dan disekitar hutan. Untuk memenuhi pakan sapi bagi petani yang mempunyai lahan sempit sangat dianjurkan perencanaan sumber pakan. Perencanaan sumber pakan sangat perlu dilakukan bila akan memelihara ternak ruminansia misalnya sapi, karena dengan perencanaan sumbr pakan yang tepat akan dapat diketahui berapa jumlah sapi yang akan dipelihara dengan sumber pakan yang tersedia serta jenis-jenis pakan apa yang akan dipersiapkan agar kebutuhan pakan untuk sapi dapat terpenuhi sepanjang tahun dari sumber daya lahan yang dimiliki tanpa harus mencari jauh ke tempat lain. Pada dasarnya rumput lapang atau rumput alam yang ada dilahan petani dapat dijadikan sumber hijauan pakan, namun produksinya rendah dan nilai
Organisasi/Instansi pemerintah yang menangani urusan/fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Jaw... more Organisasi/Instansi pemerintah yang menangani urusan/fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Barat sudah berdiri sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, yaitu tercatat mulai berdiri pada tahun 1932 dengan nama Provinciale Veeart Senijkundige Diesnst yang berkedudukan di Bandung, dikepalai oleh seorang Inspektur berkebangsaan Belanda dan dibantu oleh pegawai sebanyak 46 orang, dengan wilayah kerja meliputi Jawa Barat dan Jakarta. Organisasii ni mempunyai tugas memfasilitasi masyarakat dalam hal pencegahan/pemberantasan penyakit hewan dan peningkatan produksi ternak, serta penyediaan kesehatan produk ternak(RPH) di Jawa Barat dan Jakarta. Pada masa tersebut pemerintah Belanda cukup tinggi perhatiannya dalam pengembangan budidaya peternakan milik masyarakat,dicirikan dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan dalam undang-undang kehewanan antara lain berisi tentang :
Produk pangan organik tengah menjadi tren di seluruh Australia. Tren serupa juga melanda industri... more Produk pangan organik tengah menjadi tren di seluruh Australia. Tren serupa juga melanda industri ternak sapi di benua tersebut.
Digital Farming system', sebuah sistem peternakan yang kolaboratif dengan sistem digital, sehingg... more Digital Farming system', sebuah sistem peternakan yang kolaboratif dengan sistem digital, sehingga bertani dan beternak, layaknya bermain game online
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut sebagai hewan memamah ... more Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain non ruminansia. Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu :
Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer ... more Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Fermentasi merupakan bentuk penerapan atau aplikasi tertua dari bidang bioteknologi. Pada mulanya istilah fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung secara anaerob
PENDAHULUAN Pakan hijauan yang kaya serat (selulosa, hemi selulosa, lignin) sebagai sumber energi... more PENDAHULUAN Pakan hijauan yang kaya serat (selulosa, hemi selulosa, lignin) sebagai sumber energi bagi ternak ruminansia, sangat melimpah. Namun pemanfaatan pakan serat tsb belum optimal karena nilai cernanya (total digestible nutrient = TSN) relatif rendah, kurang dari 50%. Sementara itu peningkatan nilai cerna pakan serat bisa dilakukan secara kimiawi, biologi atau gabungan keduanya. Teknologi fermentasi dalam industri peternakan telah banyak dilakukan, misalnya pemanfaatan probiotika (mikroba hidup) sebagai pakan imbuhan (feed additive). Perenan probiotika ini menjadi penting karena ternak ruminansia mempunyai keterbatasan juga dalam memcerna serat. Selain proses biologinya kurang efisien, hal tsb juga karena terdapat ketidak-mampuan sel ternak menghasilkan enzim. Terutama enzim hidrolase, baik untuk hidrolisis karbohidrat, pitat, khitin mau pun protein. Khusus probiotika dalam bentuk bakteri asam laktat (BAL), diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menurunkan pemanfaatan antibiotika sintetik. Hal ini karena BAL mampu memproduksi antibakteri "bakteriosin". PENDEKATAN BIOKIMIAWI Prises fermentasi melalui pendekatan bio-kimiawi dapat didefinisikan sbb : 1. Proses biologi memproduksi energi dalam bentuk ATP (Adenosine Triphosphate) melalui katabolisme (penguraian) senyawa organik; 2. Proses katabolisme glukosa yang menghasilkan NADH (nicotinamide adenine dinucleotide reductase); 3. Proses re-oksidasi NADH secara aerobik melalui transpor elekteon dengan oksigen sebagai aseptor elektron akhir; 4. Proses re-oksidasi NADH dengan senyawa organik sebagai aseptor elwkteon swlain oksigen atau sering dikenal sebagai reoksidai NADH AN-AEROBIK, kemudian menghaailkan senyawa produk. Misalnya, kalau asam piruvat swbagai aseptor elektron, produknya adalah LAKTAT. Proses tsb dikenal sebagai FERMENTASI LAKTAT. Terjadi proses daur ulang NADH pada sel ragi fermentasielalui proses reduksi asampiruvat dengan asetaldehid sebagai aseptor elektron. Produknya adalah ETANOL. Reaksi biologi tsb disebut sebagai FERMENTASI ETANOL. 5. Berbagai macam mikroba mampu mereduksi asam piruvat dengan menghunakan berbagai macam variasi aseptor elektron sehingga akan dihasilkan berbagai macam produk pula. PENDEKATAN SECARA INDUSTRI Pengertian proses fermentasi melalui pendekatan secara industri, antara lain :
• Ketua Harian ASNAYA 28 – Asosiasi peternak dan pengolah hasil peternakan rakyat • Anggota Litba... more • Ketua Harian ASNAYA 28 – Asosiasi peternak dan pengolah hasil peternakan rakyat • Anggota Litbang DPP KSI – Komunitas Sapi Indonesia) HP: 081287610734 Pendahuluan Orang bijak mengatakan, hasil yang terjadi di masa depan adalah buah dari keputusan yang kita lakukan saat ini. Meskipun masa depan itu penuh dengan ketidak pastian, namun kita dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan dengan melakukan perencanaan dari setiap kegiatan, 90 prosen keberhasilan diawali dengan benar dan tepatnya sebuah perencanaan. Hal ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, baik urusan pribadi maupun urusan perusahaan. Bagi pengusahan yang menjalankan bisnis pribadinya, perencanaan bisnis menjadi penting karena aspek pribadi dan aspek professional dari suatu usaha menjadi semakin komplek, sebagai contoh, seorang pengusaha harus mulai merencanakan sebuah usaha yang tepat hasil, tepat waktu, tepat jenis dan tepas pasar ketika menentukan quality dari sebuah prouk yang akan diluncurkan. Terlebih lagi bagi yang bergerak di bidang agribisnis, perencanaan menjadi sangat vital karena salah satu karakteristik bisnis di bidang pertanian dan peternakan adalah sifatnya yang penuh dengan ketidak pastian baik dari sisi harga mapun hasil yang akan didaptakan. Saya dapat analogikan dengan contoh sederhana. Pada saat usaha dimulai, kita mendapatkan bahan baku dengan harga A, maka secara otomatis akan ditambahkan biaya biaya senilai B dan pada akhir masa panen akan dijual dengan harga C dengan segementasi pasar D. Bila perencanaan hanya berhitung kondisi faktual dilapangan tanpa memperhatikan aspek lain, baik regulasi fiskal dan moneter, regulasi sistem ketahanan pangan nasional atau kecendrungan konsumen memilih opsi produk tertentu dan bukan yang kita sediakan, sudah barang tentu usaha yang sudah kita rencanakan akan membuahkan hasil kegagalan. Tulisan ini mendiskusikan pentingnya perencanaan dalam kegiatan usaha agribisnis baik dalam skala kecil maupun besar dan membahas langkah-langkah yang dibutuhkan dalam menyusun sebuah perencanaan bisnis. Apa itu Perencanaan dalam Agribisnis?
Membangun sentra produsen bakalan sapi potong dengan integrasi penanaman pakan lokal jenis jagung... more Membangun sentra produsen bakalan sapi potong dengan integrasi penanaman pakan lokal jenis jagung silase dan Indigofera sebagai substitusi grain impor
Project Specialis Team ACIAR-SMAR/2006/061 South Sulawesi Hijauan adalah pakan yang penting bagi ... more Project Specialis Team ACIAR-SMAR/2006/061 South Sulawesi Hijauan adalah pakan yang penting bagi ternak ruminansia. Hijauan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu hijauan liar (tidak sengaja ditanam dan tumbuh dengan sendirinya) dan hijauan yang dibudidayakan (sengaja ditanam dan dipupuk. Hijauan liar terdiri dari berbagai jenis rumput, leguminosa dan tanaman lainnya. Sedangkan hijauan yang dibudidayakan hanya merupakan satu spesies rumput atau campur dengan spesies rumput lain. Lebih dari ratusan spesies rumput (Gramineae) yang tumbuh di dataran tropis maupun subtropis. Pada umumnya rumput di daerah subtropis lambat untuk menjadi tua, sehingga nilai nutrisinya lebih tinggi daripada rumput yang tumbuh di daerah tropis, dimana rumput tersebut cepat menjadi tua. Kandungan protein dan phospornya pada rumput di daerah tropis lebih cepat menurun daripada di daerah subtropis. Peranan pakan dalam usaha ternak sapi potong sangat penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi ternak. Jenis pakan ternak yang terpenting adalah hijauan karena merupakan komponen pakan utama ternak ruminansia, 70% dari makanan ternak ruminansia adalah hijauan, sehinggaketersediaannya perlu diperhatikan baik dari segi kuantitas dan kualitas maupun kesinambungannya sepanjang tahun. Upaya peningkatan populasi ternak sapi potong yang semakin pesat terkendala dengan terbatasnya lahan menyebabkan petani harus menyediakan waktu lebih banyak untuk memberi pakan bagi ternaknya, baik dengan cara menggembalakan maupun mencari pakan ke tempat-tempat yang lebih jauh dari pemukiman mereka. Banyak petani mengalami dilema, apakah mengurangi jumlah ternaknya atau mencari sumber-sumber pakan baru. Budidaya hijauan pakan ternak dapat menjadi salah satu jalan keluar pemecahannya. Keterlibatan petani memilih hijauan pakan untuk ternaknya sangat diperlukan dalam proses introduksi dan pengembangan hijauan pakan ternak. Hambatan utama bagi petani dalam hal memelihara sapi adalah masalah sumber pakan. Sudah menjadi umum dilakukan oleh petani-ternak menggembalakan sapinya secara bebas dilahan-lahan kosong, pinggir jalan, pematang sawah dan disekitar hutan. Untuk memenuhi pakan sapi bagi petani yang mempunyai lahan sempit sangat dianjurkan perencanaan sumber pakan. Perencanaan sumber pakan sangat perlu dilakukan bila akan memelihara ternak ruminansia misalnya sapi, karena dengan perencanaan sumbr pakan yang tepat akan dapat diketahui berapa jumlah sapi yang akan dipelihara dengan sumber pakan yang tersedia serta jenis-jenis pakan apa yang akan dipersiapkan agar kebutuhan pakan untuk sapi dapat terpenuhi sepanjang tahun dari sumber daya lahan yang dimiliki tanpa harus mencari jauh ke tempat lain. Pada dasarnya rumput lapang atau rumput alam yang ada dilahan petani dapat dijadikan sumber hijauan pakan, namun produksinya rendah dan nilai
Organisasi/Instansi pemerintah yang menangani urusan/fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Jaw... more Organisasi/Instansi pemerintah yang menangani urusan/fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Barat sudah berdiri sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, yaitu tercatat mulai berdiri pada tahun 1932 dengan nama Provinciale Veeart Senijkundige Diesnst yang berkedudukan di Bandung, dikepalai oleh seorang Inspektur berkebangsaan Belanda dan dibantu oleh pegawai sebanyak 46 orang, dengan wilayah kerja meliputi Jawa Barat dan Jakarta. Organisasii ni mempunyai tugas memfasilitasi masyarakat dalam hal pencegahan/pemberantasan penyakit hewan dan peningkatan produksi ternak, serta penyediaan kesehatan produk ternak(RPH) di Jawa Barat dan Jakarta. Pada masa tersebut pemerintah Belanda cukup tinggi perhatiannya dalam pengembangan budidaya peternakan milik masyarakat,dicirikan dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan dalam undang-undang kehewanan antara lain berisi tentang :
Produk pangan organik tengah menjadi tren di seluruh Australia. Tren serupa juga melanda industri... more Produk pangan organik tengah menjadi tren di seluruh Australia. Tren serupa juga melanda industri ternak sapi di benua tersebut.
Uploads
Papers by ishaq ibrahim