Kita semua menyadari bahwa meningkatnya permintaan dan pasokan energi adalah kenyataan dan keharu... more Kita semua menyadari bahwa meningkatnya permintaan dan pasokan energi adalah kenyataan dan keharusan untuk mendukung pembangunan sosial-ekonomi. Negara berkembang, seperti Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya membutuhkan banyak energi dan listrik untuk mendorong pembangunan sosial-ekonomi. Tuntutan mengenai pentingnya kebutuhan listrik yang sangat tinggi di Indonesia dalam hal yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi berdasarkan pada industrialisasi yang didukung oleh pertanian kuat. Hal ini terlihat bahwa dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan listrik telah mencapai sekitar 15% tiap tahun. Meskipun selama krisis ekonomi, permintaan listrik sempat mengalami suatu pengurangan. Peran energi nuklir jangka panjang sangat penting di dalam skenario penyediaan energi menghadapi sistem pasar yang menuntut penggunaan listrik di Indonesia yang sangat tinggi. Dalam penyediaan energi listrik memenuhi permintaan yang terus meningkat dengan pesat, maka pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) perlu mendapat pertimbangan untuk menjadi salah satu sumber energi listrik alternatif di Indonesia, khususnya di Jawa. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mencatat total sumber daya uranium yang dimiliki Indonesia sebanyak 81.090 ton dan thorium sebanyak 140.411 ton. Bahan baku nuklir tersebut tersebar di tiga wilayah, yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penghasil emisi pengikat gas yang disebabkan... more Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penghasil emisi pengikat gas yang disebabkan rumah kaca terbesar di dunia. Lebih dari 96% produksi yang dilakukan di Indonesia bersumber dari energi konvensional dan hanya 4% yang diproduksi menggunakan energi terbarukan. Selain karena emisi gas yang disebabkan rumah kaca, pengaruh perubahan iklim lain seperti meningkatnya cuaca ekstrem pada saat musim kemarau yang panjang selama musim panas yang mengakibatkan hutan mudah terbakar juga salah satu yang menjadikan Indonesia penyumbang emisi pengikat gas CO terbesar. Indonesia memiliki banyak sumber daya air yang dapat dijadikan solusi untuk mengurangi pengikatan gas yang disebabkan oleh rumah kaca, salah satu bentuk solusinya yaitu berupa energi terbarukan seperti pembakit listrik mini / mikro hidro (micro hydro) (PLTMH). Jika ditinjau berdasarkan sektor energi terbarukan, pengguna pembangkit listrik tenaga air hanya 10,2% (pembangkit listrik tenaga air 9,9 %, pembangkit listrik tenaga mini hidro 0,2%, dan pembangkit listrik mikrohidro sebesar 0,1%). Sumber daya air di Indonesia saat ini diperkirakan dapat menghasilkan 74.976 MW listrik dengan keluaran tahunan sebesar 401 juta kWh. Namun, untuk saat ini baru hanya sekitar 5% yang digunakan untuk kelistrikan. Seperti di Pulau Jawa sebesar 62% dan di luar Jawa sebesar 38%.
Indonesia memiliki potensi sumber daya batubara yang amat besar dengan jumlah 125,28 miliar ton d... more Indonesia memiliki potensi sumber daya batubara yang amat besar dengan jumlah 125,28 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang sebesar 32,36 miliar ton. Perkembangan produksinya dari periode tahun 2009-2018 mengalami suatu peningkatan yang cukup besar, dengan capaian produksi pada tahun 2018 sebesar 557 juta ton. Dari total produksi tersebut, porsi ekspor batubara mencapai sekitar 357 juta ton (63%) yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi permintaan China dan India. Tingginya angka ekspor batubara Indonesia menjadikannya sebagai salah satu eksportir batubara terbesar di dunia. Namun, konsumsi batubara di dalam negeri masih sedikit, yaitu hanya mencapai sekitar 115 juta ton atau lebih kecil dari target konsumsi batubara domestik sebesar 121 juta ton. Faktor utama terjadinya seperti ini adalah masih rendahnya realisasi konsumsi batubara mengenai pengoperasian beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) program 35.000 MW tidak sesuai dengan rencana dan terdapat kegiatan industri yang mengalami penurunan.
Kita semua menyadari bahwa meningkatnya permintaan dan pasokan energi adalah kenyataan dan keharu... more Kita semua menyadari bahwa meningkatnya permintaan dan pasokan energi adalah kenyataan dan keharusan untuk mendukung pembangunan sosial-ekonomi. Negara berkembang, seperti Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya membutuhkan banyak energi dan listrik untuk mendorong pembangunan sosial-ekonomi. Tuntutan mengenai pentingnya kebutuhan listrik yang sangat tinggi di Indonesia dalam hal yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi berdasarkan pada industrialisasi yang didukung oleh pertanian kuat. Hal ini terlihat bahwa dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan listrik telah mencapai sekitar 15% tiap tahun. Meskipun selama krisis ekonomi, permintaan listrik sempat mengalami suatu pengurangan. Peran energi nuklir jangka panjang sangat penting di dalam skenario penyediaan energi menghadapi sistem pasar yang menuntut penggunaan listrik di Indonesia yang sangat tinggi. Dalam penyediaan energi listrik memenuhi permintaan yang terus meningkat dengan pesat, maka pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) perlu mendapat pertimbangan untuk menjadi salah satu sumber energi listrik alternatif di Indonesia, khususnya di Jawa. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mencatat total sumber daya uranium yang dimiliki Indonesia sebanyak 81.090 ton dan thorium sebanyak 140.411 ton. Bahan baku nuklir tersebut tersebar di tiga wilayah, yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penghasil emisi pengikat gas yang disebabkan... more Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penghasil emisi pengikat gas yang disebabkan rumah kaca terbesar di dunia. Lebih dari 96% produksi yang dilakukan di Indonesia bersumber dari energi konvensional dan hanya 4% yang diproduksi menggunakan energi terbarukan. Selain karena emisi gas yang disebabkan rumah kaca, pengaruh perubahan iklim lain seperti meningkatnya cuaca ekstrem pada saat musim kemarau yang panjang selama musim panas yang mengakibatkan hutan mudah terbakar juga salah satu yang menjadikan Indonesia penyumbang emisi pengikat gas CO terbesar. Indonesia memiliki banyak sumber daya air yang dapat dijadikan solusi untuk mengurangi pengikatan gas yang disebabkan oleh rumah kaca, salah satu bentuk solusinya yaitu berupa energi terbarukan seperti pembakit listrik mini / mikro hidro (micro hydro) (PLTMH). Jika ditinjau berdasarkan sektor energi terbarukan, pengguna pembangkit listrik tenaga air hanya 10,2% (pembangkit listrik tenaga air 9,9 %, pembangkit listrik tenaga mini hidro 0,2%, dan pembangkit listrik mikrohidro sebesar 0,1%). Sumber daya air di Indonesia saat ini diperkirakan dapat menghasilkan 74.976 MW listrik dengan keluaran tahunan sebesar 401 juta kWh. Namun, untuk saat ini baru hanya sekitar 5% yang digunakan untuk kelistrikan. Seperti di Pulau Jawa sebesar 62% dan di luar Jawa sebesar 38%.
Indonesia memiliki potensi sumber daya batubara yang amat besar dengan jumlah 125,28 miliar ton d... more Indonesia memiliki potensi sumber daya batubara yang amat besar dengan jumlah 125,28 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang sebesar 32,36 miliar ton. Perkembangan produksinya dari periode tahun 2009-2018 mengalami suatu peningkatan yang cukup besar, dengan capaian produksi pada tahun 2018 sebesar 557 juta ton. Dari total produksi tersebut, porsi ekspor batubara mencapai sekitar 357 juta ton (63%) yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi permintaan China dan India. Tingginya angka ekspor batubara Indonesia menjadikannya sebagai salah satu eksportir batubara terbesar di dunia. Namun, konsumsi batubara di dalam negeri masih sedikit, yaitu hanya mencapai sekitar 115 juta ton atau lebih kecil dari target konsumsi batubara domestik sebesar 121 juta ton. Faktor utama terjadinya seperti ini adalah masih rendahnya realisasi konsumsi batubara mengenai pengoperasian beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) program 35.000 MW tidak sesuai dengan rencana dan terdapat kegiatan industri yang mengalami penurunan.
Uploads
Drafts by taufik fuad