This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Tak... more This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Taking Luke 7:1-10 as a test case, it examines the interplay of three variables: the centurion’s faith (Luke 7:1-10), gua¯nxì, and the Chinese-Indonesian Christian Mission. In doing so, it utilises Thomas Grenham’s intercultural theology as its conceptual framework. I argue that reading gua¯nxì and the centurion of Luke 7:1-10 interculturally will illuminate Christian Mission works in Indonesia. While focusing on the Indonesian Mission, I also promote a multidisciplinary approach to missiology for the global and plural context.
This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Tak... more This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Taking Luke 7:1-10 as a test case, it examines the interplay of three variables: the centurion’s faith (Luke 7:1-10), gua¯nxì, and the Chinese-Indonesian Christian Mission. In doing so, it utilises Thomas Grenham’s intercultural theology as its conceptual framework. I argue that reading gua¯nxì and the centurion of Luke 7:1-10 interculturally will illuminate Christian Mission works in Indonesia. While focusing on the Indonesian Mission, I also promote a multidisciplinary approach to missiology for the global and plural context.
In the Old Testament, the metaphor of the "desert" is quite central in the spiritual im... more In the Old Testament, the metaphor of the "desert" is quite central in the spiritual image of God's people. In the ancient world, the reality of the wilderness was a pivotal point in Israel's encounter with God. Associated with the life of the church today, the reality of postmodernism becomes a new challenge that causes distortion and fragmentation between orthodoxy, orthopathy, and orthopraxy in church life. This essay aims to examine how desert spirituality can be integrated into the contemporary Christian life. This study uses a qualitative approach with socio-theological analysis. The results of this study are expected to develop a critical awareness of the church about the complex social meaning of desert spirituality practices that can be integrated into postmodern social reality as a transformational practice of personal life, service, and society. AbstrakDalam Perjanjian Lama metafora “padang Gurun” cukup sentral dalam imajinasi spiritualitas umat Allah. D...
Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televi... more Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televisi, halte bis, umbul-umbul di pusat perbelanjaan, jembatan penyeberangan, baliho, bahkan di dunia virtual–internet serta media sosial. Semua dimensi hidup manusia masa kini dikelilingi oleh iklan, bagaikan udara yang kita hirup. Filosofi apakah yang terkandung dalam dunia periklanan sehingga banyak perusahaan memanfaatkannya demi meningkatkan nilai konsumerisme? Dimensi apa sajakah yang dikenal oleh para produsen iklan terhadap para konsumen agar meraih pangsa pasar? Adakah aspek teologis yang terkandung dalam dunia periklanan dan sejauh mana hal itu berfaedah bagi kekristenan? Kata Kunci: Iklan, Budaya, Komersialisme, Konsumerisme, Teologis, Kekristenan
Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahas... more Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahasa, lagu, politik, komunikasi di dunia medsos, dan bahkan dalam agama. Sehingga dalam banyak hal, seseorang sebenarnya melakukan sesuatu karena sebelumnya ia mendapat ide, kesan ataupun pengalaman sebagai stimulator. Kondisi tersebut bersifat dinamis dan transferabel. Seseorang cenderung meneruskan lagi kepada orang lain. Orang yang menerima hal tersebut, dengan sengaja ataupun tidak, meneruskannya lagi kepada orang lain hingga terjadi penggandaan dan bahkan multiplikasi ide, informasi, perasaan, reaksi yang berkembang dan hampir tidak dapat dikendalikan. Kondisi tersebut dikenal sebagai meme. Seperti mesin, meme memiliki daya dorong yang efektif untuk melakukan replikasi. Berkaitan dengan kehidupan beragama, sejauh mana faktor meme/mimetik memainkan peran penting dalam kiprah penyebaran suatu ajaran? Khususnya dalam kekristenan, apakah ada korelasi antara pernyataan Paulus dalam Roma 10:...
This writing attempts to reread the ambitious dreams of transhumanism about the super civilizatio... more This writing attempts to reread the ambitious dreams of transhumanism about the super civilization of humankind in future development, such as longevity, intelligence, and wellness. These super-thinks are now running into a formidable challenge of pandemic COVID-19 reality. Reflecting on Anthony Gittins’ thought of a new identity of believers, the author will develop this writing in some features. First, the urgency of critical reading toward the dreams of transhumanism. Second, how the COVID-19 pandemic turned into an enormous challenge for transhumanism concepts? Third, referring to the Gittins, how significant of his intentions could bring alertness to the transhumanists and believers in a new identity thought in Christ? In his explorative research, the author will employ a descriptive qualitative method. The last part is a result and suggestions for further exploration and also for readers to find out a dynamic of human self-identity.AbstrakTulisan ini berupaya untuk membaca ula...
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 2019
This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of r... more This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of relationship which is known as guanxi. Many have seen the role of guanxi in the process of China’s economic growth. Guanxi plays a philosophical role not only in economic life, but also in social as well as cultural ones. Using Robert Schreiter’s method of intercultural theology, this study finds that the philosophical concept of guanxi offers values compatible with a Christian theology of relationship. Interacting the two resources would provide a strong basis for constructing a theology of business.
Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televi... more Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televisi, halte bis, umbul-umbul di pusat perbelanjaan, jembatan penyeberangan, baliho, bahkan di dunia virtual-internet serta media sosial. Semua dimensi hidup manusia masa kini dikelilingi oleh iklan, bagaikan udara yang kita hirup. Filosofi apakah yang terkandung dalam dunia periklanan sehingga banyak perusahaan memanfaatkannya demi meningkatkan nilai konsumerisme? Dimensi apa sajakah yang dikenal oleh para produsen iklan terhadap para konsumen agar meraih pangsa pasar? Adakah aspek teologis yang terkandung dalam dunia periklanan dan sejauh mana hal itu berfaedah bagi kekristenan? Abstract: Advertising is a portrait of the outside-display of our culture. It echoes through radio, television, bus stops, banners at shopping malls, crossing bridges, billboards, even in the virtual world; such as internet and social media. All aspects of human life are surrounded by ads. It is like the air we breathe. Many companies gain a spectacular profit because of ads. This article will explore important issues regarding ads in accordance with some related questions, such as what is the philosophical foundation of the advertising world? Why do so many companies use them for the sake of increasing the value of consumerism? Is there any theological aspect in the world of ads and how could it bring benefits for Christianity?
This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of r... more This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of relationship which is known as guanxi. Many have seen the role of guanxi in the process of China's economic growth. Guanxi plays a philosophical role not only in economic life, but also in social as well as cultural ones. Using Robert Schreiter's method of intercultural theology, this study finds that the philosophical concept of guanxi offers values compatible with a Christian theology of relationship. Interacting the two resources would provide a strong basis for constructing a theology of business. Abstrak Artikel ini bertujuan membangun sebuah teologi bisnis yang bertitik tolak dari prinsip Tionghoa yang dikenal sebagai guanxi. Banyak orang telah menyadari peran guanxi dalam proses pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Guanxi memainkan peran filosofis bukan hanya dalam kehidupan ekonomi, tetapi juga sosial dan kultural. Menggunakan metode teologi interkultural dari Robert Schreiter, studi ini menemukan bahwa konsep filosofis guanxi menawarkan nilai-nilai yang kompatibel dengan teologi relational Kristen. * STT Aletheia Lawang Malang.
Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahas... more Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahasa, lagu, politik, komunikasi di dunia medsos, dan bahkan dalam agama. Sehingga dalam banyak hal, seseorang sebenarnya melakukan sesuatu karena sebelumnya ia mendapat ide, kesan ataupun pengalaman sebagai stimulator. Kondisi tersebut bersifat dinamis dan transferabel. Seseorang cenderung meneruskan lagi kepada orang lain. Orang yang menerima hal tersebut, dengan sengaja ataupun tidak, meneruskannya lagi kepada orang lain hingga terjadi penggandaan dan bahkan multiplikasi ide, informasi, perasaan, reaksi yang berkembang dan hampir tidak dapat dikendalikan. Kondisi tersebut dikenal sebagai meme. Seperti mesin, meme memiliki daya dorong yang efektif untuk melakukan replikasi. Berkaitan dengan kehidupan beragama, sejauh mana faktor meme/mimetik memainkan peran penting dalam kiprah penyebaran suatu ajaran? Khususnya dalam kekristenan, apakah ada korelasi antara pernyataan Paulus dalam Roma 10: 14-15 dengan faktor meme secara langsung? Adakah aspek lain, selain meme, yang menjadi kunci dari efektifitas pewartaan Kabar Baik yang dilakukan dalam kekristenan di seluruh dunia? Hal-hal itulah yang coba dikembangkan melalui tulisan kecil ini.
This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Tak... more This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Taking Luke 7:1-10 as a test case, it examines the interplay of three variables: the centurion’s faith (Luke 7:1-10), gua¯nxì, and the Chinese-Indonesian Christian Mission. In doing so, it utilises Thomas Grenham’s intercultural theology as its conceptual framework. I argue that reading gua¯nxì and the centurion of Luke 7:1-10 interculturally will illuminate Christian Mission works in Indonesia. While focusing on the Indonesian Mission, I also promote a multidisciplinary approach to missiology for the global and plural context.
This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Tak... more This article offers a preliminary Chinese-Indonesian intercultural reading of biblical texts. Taking Luke 7:1-10 as a test case, it examines the interplay of three variables: the centurion’s faith (Luke 7:1-10), gua¯nxì, and the Chinese-Indonesian Christian Mission. In doing so, it utilises Thomas Grenham’s intercultural theology as its conceptual framework. I argue that reading gua¯nxì and the centurion of Luke 7:1-10 interculturally will illuminate Christian Mission works in Indonesia. While focusing on the Indonesian Mission, I also promote a multidisciplinary approach to missiology for the global and plural context.
In the Old Testament, the metaphor of the "desert" is quite central in the spiritual im... more In the Old Testament, the metaphor of the "desert" is quite central in the spiritual image of God's people. In the ancient world, the reality of the wilderness was a pivotal point in Israel's encounter with God. Associated with the life of the church today, the reality of postmodernism becomes a new challenge that causes distortion and fragmentation between orthodoxy, orthopathy, and orthopraxy in church life. This essay aims to examine how desert spirituality can be integrated into the contemporary Christian life. This study uses a qualitative approach with socio-theological analysis. The results of this study are expected to develop a critical awareness of the church about the complex social meaning of desert spirituality practices that can be integrated into postmodern social reality as a transformational practice of personal life, service, and society. AbstrakDalam Perjanjian Lama metafora “padang Gurun” cukup sentral dalam imajinasi spiritualitas umat Allah. D...
Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televi... more Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televisi, halte bis, umbul-umbul di pusat perbelanjaan, jembatan penyeberangan, baliho, bahkan di dunia virtual–internet serta media sosial. Semua dimensi hidup manusia masa kini dikelilingi oleh iklan, bagaikan udara yang kita hirup. Filosofi apakah yang terkandung dalam dunia periklanan sehingga banyak perusahaan memanfaatkannya demi meningkatkan nilai konsumerisme? Dimensi apa sajakah yang dikenal oleh para produsen iklan terhadap para konsumen agar meraih pangsa pasar? Adakah aspek teologis yang terkandung dalam dunia periklanan dan sejauh mana hal itu berfaedah bagi kekristenan? Kata Kunci: Iklan, Budaya, Komersialisme, Konsumerisme, Teologis, Kekristenan
Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahas... more Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahasa, lagu, politik, komunikasi di dunia medsos, dan bahkan dalam agama. Sehingga dalam banyak hal, seseorang sebenarnya melakukan sesuatu karena sebelumnya ia mendapat ide, kesan ataupun pengalaman sebagai stimulator. Kondisi tersebut bersifat dinamis dan transferabel. Seseorang cenderung meneruskan lagi kepada orang lain. Orang yang menerima hal tersebut, dengan sengaja ataupun tidak, meneruskannya lagi kepada orang lain hingga terjadi penggandaan dan bahkan multiplikasi ide, informasi, perasaan, reaksi yang berkembang dan hampir tidak dapat dikendalikan. Kondisi tersebut dikenal sebagai meme. Seperti mesin, meme memiliki daya dorong yang efektif untuk melakukan replikasi. Berkaitan dengan kehidupan beragama, sejauh mana faktor meme/mimetik memainkan peran penting dalam kiprah penyebaran suatu ajaran? Khususnya dalam kekristenan, apakah ada korelasi antara pernyataan Paulus dalam Roma 10:...
This writing attempts to reread the ambitious dreams of transhumanism about the super civilizatio... more This writing attempts to reread the ambitious dreams of transhumanism about the super civilization of humankind in future development, such as longevity, intelligence, and wellness. These super-thinks are now running into a formidable challenge of pandemic COVID-19 reality. Reflecting on Anthony Gittins’ thought of a new identity of believers, the author will develop this writing in some features. First, the urgency of critical reading toward the dreams of transhumanism. Second, how the COVID-19 pandemic turned into an enormous challenge for transhumanism concepts? Third, referring to the Gittins, how significant of his intentions could bring alertness to the transhumanists and believers in a new identity thought in Christ? In his explorative research, the author will employ a descriptive qualitative method. The last part is a result and suggestions for further exploration and also for readers to find out a dynamic of human self-identity.AbstrakTulisan ini berupaya untuk membaca ula...
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 2019
This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of r... more This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of relationship which is known as guanxi. Many have seen the role of guanxi in the process of China’s economic growth. Guanxi plays a philosophical role not only in economic life, but also in social as well as cultural ones. Using Robert Schreiter’s method of intercultural theology, this study finds that the philosophical concept of guanxi offers values compatible with a Christian theology of relationship. Interacting the two resources would provide a strong basis for constructing a theology of business.
Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televi... more Abstrak: Iklan adalah gambaran luar dari tampilan budaya kita. Dikumandangkan lewat radio, televisi, halte bis, umbul-umbul di pusat perbelanjaan, jembatan penyeberangan, baliho, bahkan di dunia virtual-internet serta media sosial. Semua dimensi hidup manusia masa kini dikelilingi oleh iklan, bagaikan udara yang kita hirup. Filosofi apakah yang terkandung dalam dunia periklanan sehingga banyak perusahaan memanfaatkannya demi meningkatkan nilai konsumerisme? Dimensi apa sajakah yang dikenal oleh para produsen iklan terhadap para konsumen agar meraih pangsa pasar? Adakah aspek teologis yang terkandung dalam dunia periklanan dan sejauh mana hal itu berfaedah bagi kekristenan? Abstract: Advertising is a portrait of the outside-display of our culture. It echoes through radio, television, bus stops, banners at shopping malls, crossing bridges, billboards, even in the virtual world; such as internet and social media. All aspects of human life are surrounded by ads. It is like the air we breathe. Many companies gain a spectacular profit because of ads. This article will explore important issues regarding ads in accordance with some related questions, such as what is the philosophical foundation of the advertising world? Why do so many companies use them for the sake of increasing the value of consumerism? Is there any theological aspect in the world of ads and how could it bring benefits for Christianity?
This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of r... more This article aims at constructing a theology of business starting from the Chinese principle of relationship which is known as guanxi. Many have seen the role of guanxi in the process of China's economic growth. Guanxi plays a philosophical role not only in economic life, but also in social as well as cultural ones. Using Robert Schreiter's method of intercultural theology, this study finds that the philosophical concept of guanxi offers values compatible with a Christian theology of relationship. Interacting the two resources would provide a strong basis for constructing a theology of business. Abstrak Artikel ini bertujuan membangun sebuah teologi bisnis yang bertitik tolak dari prinsip Tionghoa yang dikenal sebagai guanxi. Banyak orang telah menyadari peran guanxi dalam proses pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Guanxi memainkan peran filosofis bukan hanya dalam kehidupan ekonomi, tetapi juga sosial dan kultural. Menggunakan metode teologi interkultural dari Robert Schreiter, studi ini menemukan bahwa konsep filosofis guanxi menawarkan nilai-nilai yang kompatibel dengan teologi relational Kristen. * STT Aletheia Lawang Malang.
Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahas... more Abstrak: Meme muncul hampir di setiap aspek kehidupan manusia. Hal itu bisa ditemukan dalam bahasa, lagu, politik, komunikasi di dunia medsos, dan bahkan dalam agama. Sehingga dalam banyak hal, seseorang sebenarnya melakukan sesuatu karena sebelumnya ia mendapat ide, kesan ataupun pengalaman sebagai stimulator. Kondisi tersebut bersifat dinamis dan transferabel. Seseorang cenderung meneruskan lagi kepada orang lain. Orang yang menerima hal tersebut, dengan sengaja ataupun tidak, meneruskannya lagi kepada orang lain hingga terjadi penggandaan dan bahkan multiplikasi ide, informasi, perasaan, reaksi yang berkembang dan hampir tidak dapat dikendalikan. Kondisi tersebut dikenal sebagai meme. Seperti mesin, meme memiliki daya dorong yang efektif untuk melakukan replikasi. Berkaitan dengan kehidupan beragama, sejauh mana faktor meme/mimetik memainkan peran penting dalam kiprah penyebaran suatu ajaran? Khususnya dalam kekristenan, apakah ada korelasi antara pernyataan Paulus dalam Roma 10: 14-15 dengan faktor meme secara langsung? Adakah aspek lain, selain meme, yang menjadi kunci dari efektifitas pewartaan Kabar Baik yang dilakukan dalam kekristenan di seluruh dunia? Hal-hal itulah yang coba dikembangkan melalui tulisan kecil ini.
Uploads
Papers by Linus Baito